Bab 5. Sosialisasi SOSIOLOGY Part. 2 The Foundation of Society. Socialization Social Interaction Macionis.Jhon J., 2012. Sociology. Pearson Education, Inc USA. 1 • Remembering definition • Understanding the nature-nurture debate about human development. • Apply the sosiological perspective to see how society defines behaviour at various stages of the life course • Analize the contribution of the family, schooling, the peer groups and the mass media to personality development RESUME 2 • Evaluate the contribution of six important thinkers to our understanding of the socialization process. • Create a complex appreciation for the fact that our personalities are not fix at birth but develop and change as we interact with other 3 RESUME 4 • Hidup manusia adalah Alamiah atau dirawat (Nature atau Nurture) ?. Bab 5. Sosialisasi – Darwin mengatakan manusia secara alami memiliki insting sejak lahir, sehingga manusia sering disebut “Instinctive human competitiveness”, “born criminal” atau laki-laki = rasional, wanita emosional. – Persoalan muncul disekitar “manusia”, ada yang menggunakan penguasaan teknologi untuk mengidentifikasi “manusia” dan “setengah manusia”, contoh kolonisasi, dsb. • Bagaimana seseorang individu menjadi anggota suatu masyarakat = sosialisasi • Pengalaman sosial adalah kunci kepada kemanusiaan kita, personalitas kita. 5 6 • Isolasi Sosial – Eksperiment pasti tidak di mungkinkan untuk mengisolasi total manusia. Sehingga digunakan monyet. – Harry dan Margareth Harlow menempatkan anak monyet dalam laboratorium percobaan, anak monyet di isolasi 3 bulan hasilnya masih bisa di recovery setelah di campur dengan induknya, tetapi tidak untuk isolasi 6 bulan. – Recovery terbaik kalau dengan induk aslinya, bukan induk monyet lain. • Bayi memiliki beberapa reflek yang menolong survive di awal kehidupannya. Tentu dengan bantuan “eksternal”. • Ada bekas dari Tuhan untuk bersosialisasi, menunjukkan itu hal penting. 7 • Pada kasus Anna gadis umur 12 tahun usia biologis (lalu dia mati) usia sosialisasi 2,5 tahun. • Isabelle setelah 6 tahun isolasi, dapat berbicara dan 2000 kata setelah recovery 1,5 tahun, setelah 6 tahun jadi normal. • Genie ditemukan usia 13 tahun, berat hanya 22 Kg, usia setara 1 tahun. Setelah recovery sehat secara fisik, tetapi kemampuan berbahasa seperti anak kecil. Setelah dewasa Gennie menjadi pekerja sosial. 8 • Seorang anak tidak bisa di didik dan dibesarkan tampa interaksi dengan orang lain. Tampa pengalaman sosial seorang anak tidak akan bisa berkomunikasi yang berarti, dan menjadi suatu pribadi seperti kebanyakan orang. • Sosialisasi = Pengalaman sosial sepanjang hidup, dimana orang mengembangkan potensi nya dan belajar budaya. • Pengalaman sosial adalah esensial bagi personalitas. Yaitu seorang pribadi yang memiliki pola konsisten dalam bertindak, berpikir dan berperasaan. • Kita membangun personaliti dengan internalisasi. Yaitu memasukkan (taking in) kondisi lingkungan. 9 • Anna, was discovered at the age of six. She had been born illegitimate, and her grandfather had insisted that she be hidden from the world in an attic room. Anna received a bare minimum of physical care and attention and had virtually no opportunities for social interaction. When she was found she could not talk, walk, keep herself clean, or feed herself, and she was totally apathetic, expressionless, and indifferent to human beings. In fact, those who worked with her believed at first she was deaf and possibly blind as well. David (1948) comments: "Here, then, was a human organism which had missed nearly six years of socialization. Her condition shows how little her purely biological resources, when acting alone, could contribute to making her a complete person.” 11 10 • Attempts to socialize Anna had only limited success. The girl died four-and-a-half years later, but in that time she was able to learn some words and phrases, although she could never speak sentences. She also learned to use building blocks, to string beads, to wash her hands and brush her teeth, to follow directions, and to treat a doll with affection. She learned to walk but could only run clumsily. By the time of her death at almost eleven she had reached the level of socialization of a child of two or three. 12 • Memahamai Sosialisasi. Sigmund Freud’s (1856-1939) Elemen personaliti. • Manusia di dorong oleh kebutuhan, yaitu memenuhi kebutuhan. – Eros, yaitu kebutuhan biologis, life instinct, yaitu kebutuhan akan sexual dan emosi yang menyatu. – Thanatos, death instinct. Yaitu perilaku agresive, semangat melawan, beroperasi pada level bawa sadar, mnciptakan dorongan kuat dari dalam. • Contoh lukisan anak di Darfur Sudan daerah pertempuran, dimana 300.000 orang dibunuh militer sejak 2003. Bagaiman anak bertumbuh self-confidence nya dan kapasitasnya untuk saling mempercayai ? 13 • Model personaliti: Id, Ego dan Super ego – Id (latin it) menunjukkan dorongan manusia paling dasar, didalam bawah sadar dan menuntut pemenuhan segera. Berakar di biologi, ada sejak lahir, tergabung didalam kebutuhan bayi baru lahir akan perhatian, sentuhan dan makanan. – Tetapi masyarakat sering kali berlawanan dengan Id, sehingga bayi belajar kata pertama adalah “no” – Berikutnya adalah ego (latin “I”). upaya sadar yang menyeimbangkan bawaan mencari kesenangan -dengan tuntutan masyarakat. – Ego berkembang sejak kita sadar diri sebagai berbeda dan melihat kondisi di sekitar yang menunjukkan bahwa kita tidak mungkin mendapatkan semua yang kita inginkan. 15 14 • Super ego, (Latin for “above or beyond the ego”) adalah nilai-nilai budaya dan norma yang meng-internalisasi didalam diri. Beroperasi di hati nurani, yang mengatakan kepada kita mengapa kita tidak dapat mendapatkan semua yang kita inginkan. Super ego dimulai pada saat anak-anak sadar akan tuntutan orang tua dan dewasa sebagai anak-anak yang menyadari bahwa perilaku setiap orang akan berhadapan dengan normanorma budaya. 16 – Anak pada mulanya memahami Id, apa yang baik dan tidak, ukurannya fisik biologis. setelah 3-4 tahun, menjadi apa yang benar dan tidak sesuai dengan norma budaya (super ego). – Id dan super ego saling berlawanan, tetapi pada pribadi yang sehat ego akan mengelola dua kekuatan ini, tetapi jika pertentangan ini tidak bisa diatasi pada masa kecil, pribadi tersebut akan mengalami kerusakan pribadi. – Budaya dalam bentuk super ego melawan tuntutan selfish. Seringkali muncul kompromi yang disebut sublimasi. Sublimasi mengubah dorongan selfish menjadi perilaku yang bisa di terima sosial. Contoh menikah menjadikan pemuasan seksual diterima secara sosial. 17 18 • Teori Cognitive development. Jean Piaget (1896-1980). • Meneliti bagaimana manusia memahami (kognitif development). Melalui 4 tahap : – Meaning dari simbol masih di kaitkan dengan pengalaman atau objek khusus. Anak punyai mainan favorit, tetapi dia tidak bisa menjelaskan jenis dari mainan yang dia sukai itu. Tampa konsepsi abstrak, tidak bisa menjelaskan volumenya, ukurannya dan beratnya. – Tingkat Operasional kongkrit. Umur 7 – 11 th. Level dimana individu untuk pertama kali nya melihat hubungan sebab akibat disekitarnya. Anak mulai belajar mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi. Lebih banyak simbol yang terkait yang dipelajari. – Tingkat sensorimotor. Bagaimana orang belajar dunia melalui inderawi. 1-2 tahun kehidupan. Belajar melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan perasaan. “Pengetahuan” pada level ini adalah apa yang dirasakan. – Tingkat Preoperasional. 2-6 tahun, Level dimana mulai pertama kali digunakan bahasa dan symbol lain. 19 – Today is Wednesday No, it is my birthday Yes, and it is also my birthday. – Tingkat Formal Operasional. Dimana anak berpikir abstrak dan kritis. Umur 12 th. Dewasa ditunjukkan berpikir lebih kongkrit, beda deskripsi dari “guru” dan “orang yang suka membantu orang lain”, “a penny for your thoughts” bukan sekedar “coint” tetapi kata-kata halus untuk lebih intim. 20 • Lawrence Kohlberg’s teori moral development. – Sama seperti Peaget tetapi ada tekanan pada moral development, pada level pertama anak menentukan sesuai dengan pain dan pleasure, pada level itu disebut pre-conventional pada moral development. “Rightness” dipahami dengan “apa yang baik untuk saya”. – Level conventional, umur 10 th. Sama dengan formal operational level peaget. Anak sudah sedikit kehilangan selfish nya, pada menentukan apa yang benar, sudah tidak diukur dari dirinya, melainkan apa yang menyukakan orang tuanya dan norma budaya. – Level post conventional, melewati norma masyarakat dengan tingkat prinsip etik abstrak. Ide-ide tentang liberty, freedom, justice. 21 • Carol Gilligan’s Teory of Gender and moral development • Jika perbedaan gender di masukkan didalam moral development akan muncul variant baru. Boy lebih menekankan perspektif justice pada aturan formal untuk mendefinisikan benar dan salah. Girls lebih kepada perspektif “care” dan tanggung jawab. 22 • George Herbert Mead’s Teory of the social self. • Teori dari perilaku sosial untuk menjelaskan bagaimana pengalaman sosial develop personalitas individu. • Self, adalah bagian dari personalitas individu yang mencakup self-awareness dan self-image. Self adalah hasil dari pengalaman sosial. – Self tidak dibawa sejak lahir melainkan di kembangkan. Bukan juga bagian dari tubuh. Personalitas tidak di dorong oleh unsur biologi (freud) atau kedewasaan biologi (Piaget) 23 24 – Self dibentuk hanya melalui pengalaman sosial. Tampa pengalaman sosial (isolasi) tubuh biologi tumbuh tetapi tampa self-emerges. – Pengalaman sosial adalah pertukaran symbol. Hanya manusia yang bisa menghasilkan “meaning” melalui tubuhnya dalam berkomunikasi, hewan tidak. – Dalam upaya mencari “meaning” manusia membayangkan “intentions other people”. Hewan merespon dari apa yang kita lakukan, manusia merespon dari kehendak apa yang kita miliki dari tindakan kita. – Untuk mengerti intention dibutuhkan imajinasi dari situasi pada sisi yang berbeda. “berdiri di sepatu orang lain”, mengambi peran orang lain. 25 • Looking glass-self. • Pada waktu kita berinteraksi dengan orang lain, mereka akan menjadi cermin bagi kita, dimana kita bisa melihat diri kita. • Karena apa yang kita pikirkan tentang diri kita, biasanya bergantung dengan bagaimana kita pikir orang lain melihat kita. • Charles Horton Cooley (1864-1929) mendefinisikan looking glass-self yaitu suatu self-image yang berdasarkan kepada bagaimana kita pikir orang lain melihat kita. 27 • Pengembangan Self. – Kunci pengembangan menurut Mead adalah saling belajar dengan yang lain. – Pada bayi terjadi proses “imitasi” (pengulangan) yaitu menirukan tampa pengertian. – Level selanjutnya mempelajari bahasa dan simbol, masuk dalam level “play”. Play diasumsikan melakukan peran berdasarkan “significant other”. Playing menolong anak memasuki dunia melalui sosok yang dia mainkan. – Level selanjutnya bukan sekedar singgle role yang dimainkan melainkan lebih dari satu role, level ini disebut “game”. Biasanya pada usia 7 th sudah memerlukan level play yang kompleks ini. 29 • The “I” and the “Me”. • George Herbert Mead mengatakan pada waktu kita mengambil peran untuk orang lain, kita menjadi sadar diri (self-aware). • Self dapat dibagi menjadi dua, yaitu Self yang beroperasi sebagai subjek, aktif dan spontan. Atau sisi aktif dari self ini disebut dengan “I” adalah bentuk subjektive dari dari pribadi. Sisi yang lain self adalah sebagai objek, yaitu dimana kita membayangkan orang lain memandang kita. Atau sisi objektive dari self atau “me” adalah bentuk objektiv dari pribadi. 26 • Semua pengalaman sosial adalah terjadi dari dua sisi ini sekaligus, kita menginisiasi sebuah tindakan (berarti dari sisi I-fase, subjek dari self) dan kemudian kita melanjutkan tindakan dengan memperhatikan bagaimana orang lain berespon kepada kita (me-fase, sisi objektiv dari self). • Meskipun masing-masing kita adalah pribadi yang uniqe tetapi didalam proses perkembangan kita dibentuk dari interaksi dengan orang lain. 28 – Bentuk terakhir adalah “generalized other” yaitu menunjuk kepada norma-norma dan nilai dari kultur yang luas yang digunakan referensi dan mengevaluasi diri. Karena didalam kehidupan sehari-hari kita di tuntut untuk melihat diri sendiri melalui norma dari setiap orang di masyarakat kita. – Kita akan terus dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi yang terpenting adalah akanmenjadi pribadi yang kreatif, mampu berreaksi benar terhadap situasi lingkungan kita. Intinya kita memainkan peran kunci didalam proses sosialisasi kita. 30 • Erik H Erikson : 8 Tahap pengembangan. – Kita perlu tantangan untuk menghadapi kehidupan. – Stage 1. Bayi. Tantangan untuk percaya dan tidak percaya. Sampai usia 18 bulan, bayi belajar untuk percaya kepada lingkungan hidup yang benar, orang tua menolong dalam hal ini. – Stage 2. Toddlerhood. Tantangan Autonomi / mandiri atau doubt dan shame. Sampai umur 3 th. – Stage 3. Preschool. Tantangan untuk inisiatif atau guilt. Umur 4-5 th. Belajar untuk terlibat dengan lingkungan termasuk orang lain di luar keluarga. Atau pengalaman bersalah karena tidak dapat memenuhi harapan atau permintaan orang tua. – Stage 4. Pre-remaja tantangan untuk industriousness lawan inferiority. Umur 6-13 th. mulai berteman, belajar bangga karena dapat memenuhi sesuatu atau malu karena tidak. 31 • Stage 5. Remaja, tantangan untuk menunjukkan identitas atau menyamarkan. Diperkirakan masa ini mencakup 10 tahun anak bergumul dengan identitasnya. Satu sisi mereka perlu mengidentifikasi dirinya dengan yang lain, sisi yang lain mereka perlu berbeda. Hampir seluruh pengalaman anak remaja bingung dan struggle untuk menetapkan suatu identitas. • Stage 6. Dewasa muda. Tantangan untuk intimasi dan isolasi. Tantangan yang dihadapi adalah memelihara hubungan yang intim dengan yang lain (Jatuh cinta dengan teman dekat). Keseimbangan antara keinginan untuk menyatu dan dengan kebutuhan memisah untuk identitas berbeda. 32 • Stage 7. Dewasa tengah. Tantangan untuk membuat perbedaan dan Self-absorption. Tantangannya adalah membuat kontribusi kepada hidup didalam keluarga, bekerja dan didalam dunia lebih luas. Jika masa ini gagal orang akan menjadi self-centerd, terperangkap didalam perhatian terbatas dan sempit. • Stae 8. Masa tua. Tantangannya adalah integritas dan membaur. Pada akhir dari kehidupan, orang berharap bisa melihat kebelakang akan apa yang sudah bisa di penuhi dengan penuh integritas dan kepuasan. Untuk itu orang akan menjadi sangat selfabsorbed, membaur sehingga kehilangan kesempatan. 33 34 • Keluarga. • Agen sosialisasi – Keluarga merupakan agen sosialisasi paling penting dibanding agen sosialisasi yang lain. – Merawat pada bayi. Bayi harus tergantung total kepada orang lain (keluarga). Sampai dengan usia sekolah, tanggung jawab keluarga adalah mengajar ketrampilan kepada anak, nilai-nilai, dan kepercayaan. – Bagaimana anak melihat lingkungannya (penuh percaya atau berbahaya) tergantung kepada bagaimana keluarga menyediakan lingkungan tersebut bagi anak tersebut. – Disamping itu keluarga juga menyediakan identitas sosial, yaitu termasuk Ras. Kelas sosial merupakan unsur yang berpengaruh besar bagi personalitas anak. – Kelas sosial berpengaruh bukan hanya pada jumlah uang berapa yang dikeluarkan keluarga untuk membeayai anak melainkan juga seberapa besar ekspektasi orang tua kepada anak. – Yang terutama adalah keluarga,sekolah, peer group dan mass media 35 36 • Peer groups • Sekolah. – Sekolah adalah tempat memperbesar dunia sosial anak-anak yang mencakup orang-orang dengan berbeda latarbelakang. Menolong anak memahami ras dan status sosial yang berbeda. – Gender, disekolah anak belajar membedakan anak laki-laki dan perempuan, anak laki-laki lebih banyak aktivitas dan bermain di luar ruang. Sedang perempuan lebhi banyak aktifitas membantu guru di pekerjaan membersihkan rumah. Anak laki-laki lebih agresive di kelas, perempuan lebih diam dan berperilaku baik-baik. – Pada saat anak bersekolah saat yang sama anak mempunyai peer group, satu kelompok sosial dimana anggotanya mempunyai interest, posisi sosial dan usia relatif sama. Anak keluar dari pengawasan langsung senior seperti di sekolah, anak belajar bagaimana mengelola hubungan antar mereka, mendiskusikan hal-hal yang orang dewasa tidak ijinkan (sex dan obat) atau bicarakan (penampilan baju dsb). – Orang tua sering mencermati dengan siapa anaku bergaul, di jaman cepat berubah ini pengaruh teman bergaul adalah besar, belum lagi ada generasi – gap antar orang tua dan anak. 37 – Pada saat anak remaja, meskipun pengaruh orang tua kuat, pergaulan bisa berpengaruh singkat dalam hal musik, film dsb. Orang tua masih bisa berpengaruh dalam tujuan jangka panjang, sampai kuliah misalnya. – Ada semacam pengkondisian peer groups yaitu disebut antisipatory socialization, mempelajari bagaimana menolong seseorang untuk mencapai posisi yang diharapkan. 38 • Mass media – Mass media artinya membagikan komunikasi umum kepada audiens dengan cepat. (media dari latin – middle), mass-media di angkat oelh tehnology komunikasi (koran, radio, TV, Film, dan internet) menyebarkan informasi pada skala yang luas. – Pada masyarakat modern mass media ini berpengaruh besar. 39 40 41 42 • Resosialisasi : Total institution. • Adalah jenis sosialisasi yang dialami oleh 2,5 juta orang Amerika, biasanya merupakan kondisi yang tidak mereka sukai. didalam Penjara dan rumah sakit mental. Kondisi ini disebut Total institusi. Suatu setting kondisi dimana orang diisolasi dari masyarakat dikendalikan oleh sejumlah petugas. • Erving Gofman mencatat ada 3 ciri : • Sosialisasi sepanjang masa. • Meskipun anak anak adalah masa yang penting dalam sosialisasi, tetapi sosialisasi berlangung sepanjang hidup. – anak-anak – remaja – Dewasa – Tua – mati – Petugas mengkontrol seluruh aktifitas kehidupan. – Kehidupan didalam total institusi dikontrol dan distandarisasi. – Aturan formal dikenakan untuk di taati. 43 • Tujuan adalah Resosialisasi yaitu perubahan radikal dan personal melalui kontrol lingkungan. 44 • Seeing sociology in everyday life. • Ketika bertumbuh dan menjadi dewasa. 45 46 • Remembering definisi • Memahami Untuk setiap interaksi sehari-hari adalah di dasarkan pada berbagai status dan peran-peran • Penerapan Proses dari apa yang kita sebut konstruksi sosial dari realita isu-isu mencakup perasaan, gender dan humor. • Analisa interaksi sosial sehari hari menggunakan analis dramaturgical. Bab 6. Interaksi sosial • Mengidentifikasi pentingnya struktur sosial, termasuk didalamnya peran dan status yang membawa petunjuk kepada kita didalam berperilaku dng yang lain. • Bagaimana kita mengkonstruksi realitas didalam interaksi sosial. 47 RESUME 48 • Evaluasi Pentingnya budaya, klass dan gender didalam konstruksi sosial dari realita • Hal baru suatu kemampuan yang mendalam untuk "membaca" pola-pola dan makna realita didalam semua situasi adalah hasil pengalaman tiap hari. RESUME • Struktur sosial : Petunjuk untuk kehidupan sehari-hari. Struktur sosial diperlukan untuk menata kehidupan sehari-hari masyarakat. • Status adalah posisi sosial dimana seseorang berada atau miliki. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari diidentikan dengan “prestise”. Seperti di sekolah, “ketua” adalah lebih prestise dibanding “dosen ahli”, tetapi secara sosiologis keduanya bicara status didalam Sekolah Tinggi. 49 • Status sosial adalah identitas sosial yang menolong kita untuk mendefinisikan hubungan dengan orang lain. George Simmel : “sebelum kita deal dengan seseorang, kita harus tahu dulu siapa orang tersebut. Statusnya”. – Status set menunjuk kepada semua status yang di miliki seseorang pada waktu yang sama. Status set ini juga berubah tidak tetap sesuai usia. 50 • Ascribed and Achieved Status. – Ascribed Status adalah status yang di terima pada saat lahir atau diperoleh dengan tidak ada pilihan pada saat hidup. Seperti keturunan dari, remaja, tua, … janda atau duda. Unsur penerima tidak ada piliihan. – Achieved Status berbeda, menunjuk kepada posisi sosial yang di terima karena sukarela/pilihan sebagai cerminan dari kemampuan dan usahanya. Dalam prakteknya kedua status ini berkombinasi dan keduanya saling mendukung. 51 • Master Status. Yaitu suatu status yang khusus dan penting untuk identitaas sosial. Dan seringkali statusn master ini mendominasi kehidupan yang bersangkutan. Contohnya jabatan dalam pekerjaan adalah master status sebab didalamnya tercermin pendidikan, income, latar-belakang sosial dsb. 53 52 • Role – Role adalah perilaku yang diharapkan didalam status tertentu. Seseorang memegang status dan perform didalam sebuah peran. Status dan role ini berbeda sesuai budaya • Role set. Sama dengan kita menghandle banyak status sekaligus (status set) demikian juga Role untuk masing-masing status, jadi ada role set. 54 • Role conflict and Role Strain. – Akibat banyak status dan role, maka kadang ada tuntutan masing-masing role dalam status yang berbeda dan menyebabkan kelelahan emosional, dan konflik. Role konflik adalah konflik diantara peran-peran yang berhubungan dengan dua atau lebih status. – Kita konflik pada saat menemukan diri kita terdorong kedalam beragam arah yang kita coba responi didalam beragam status yang kita miliki. Misalnya benturan waktu antara pekerjaan dan keluarga (anak remaja) misalnya. – Role Strain adalah tarik menarik peran didalam status yang sama. – Role exit adalah suatu proses dimana seseorang memutuskan diri dari peran sosial nya yang penting. Contoh biarawan. 55 – Ebaugh (1988) menuliskan kejadian ini sebagai proses menjadi “ex” yaitu ex-doctor, ex-alkoholik, ex-biarawan. Proses ini dimulai pada saat seseorang mulai meragukan kemampuan dirinya untuk meneruskan perannya. Dibayangkan dia dapat memperoleh jalan keluar pada waktu diputuskan untuk menjadi manusia baru. – Setelah dia keluar dari biara misalnya pasti muncul keraguan pada waktu mengenakan make up, dandan rambut baju dsb. – Exes juga menjadikan ada perilaku baru didalam menjalin hubungan dengan orang yang lama di kenal sebelum keluar. 57 56 • Konstruksi sosial dari realitas • Baldovino mengatakan bahwa meskipun status dan peran mengatur perilaku tetapi sesungguhnya “reality” tidaklah sesederhana itu, sebab ada keputusan diri yang juga menentukan “I become what I have to become, What I can become: I construct my self. That is, I present myself to you in a form suitable to the relationship I wish to achieve with you.” • Konstruksi Sosial realitas adalah proses dimana orang secara kreatif menentukan realitas melalui interaksi sosial. 58 – Contoh adalah bahasa-bahasa jalanan yang dimengerti dan punya realita sendiri. – Situasi yang didefinisikan adalah nyata senyata kosekwensinya. – Contoh jawaban terhadap “apa kabar” responnya adalah beragam, ada yang justru menganggap pertanyaan basa-basi tidak perlu di jawab detail dsb. Tergantung dari “etno” dan situasi. – Apa yang kita lakukan dan apa yang kita lihat di sekitar kita tergantung dari apa interest kita. Latar belakang sosial juga berdampak kepada apa yang kita lihat. Akhirnya orang akan membangun realitanya di sekitar budayanya. 59 60 • Dramaturgi analisis: The presentasi • Erving Goffman (1922-1982) adalah sosiolog yang menganalisa interaksi sosial, menjelaskan bahwa orang menjalankan kehidupannya mirip dengan seorang aktor yang berperan di dalam sebuah panggung. • Analisa Dramaturgikal adalah study tentang interaksi sosial melalui performans teater. Melalui analisis ini ada pendekatan baru didalam kajian status dan peran. Dimana status adalah bagian dari suatu yang di mainkan, dan peran dijalankan sesuai dengan skrip/Naskah yang memberikan dialog dan aksi dari suatu karakter. • Setiap orang mempertunjukkan sebagai presentasi dirinya sendiri. Yaitu tindakantindakan pribadi untuk menciptakan impresi khusus dibenak orang lain. • Kadang di dalam proses disebut dengan management impresi, dimulai dengan menyajikan ide-ide pribadi. 61 • Performans. • Kita adalah mempresentasikan diri kita sendiri di situasi sehari kita, kita mengungkapkan informasi kepada orang lain baik kita sadari atau tidak. • Performans kita mencakup pakaian kita, (kostum kita), Barang-barang yang kita kenakan (prop), intonasi suara dan gesture kita (sikap kita), juga dimana kita berada. Contoh performans dokter dan pasien. 62 • Komunikasi non verbal. – Yaitu komunkasi dengan menggunakan pergerakan tubuh, sikap, ekspresi wajah lebih dari pada berkata-kata. – Bahasa tubuh banyak di gunakan utuk berkomunikasi, yang paling penting adalah mimik wajah. Tersenyum misalnya menunjukkan kesenangan. – Kontak mata mengundang interaksi sosial. – Lambaian tangan, mengangguk dsb. – Bahasa tubuh dan penipuan. Karena berperan maka bisa terjadi manipulasi untuk tujuan tertenu, dan sulit untuk mendetaksinya sebab beragam bahasa tubuh. 63 64 • idealisasi. • sering orang melakukan banyak cara dengan berbagai alasan komplek. Sering kali orang melakukan mencerminkan standard budaya ideal lebih dari pada motivasi untuk diri sendiri. • Contoh perilaku profesional dari profesi favorit yang dipandang lebih dari yang lain. Meskipun kadang menjadi tidak real. • Kita sering menggunakan idealisasi dalam berbagai tingkatan. • Gerak dari tubuh (tangan yang menutupi wajah) dari berbagai suku budaya menunjukkan ekspresi perasaan tertentu 65 66 • Memalukan dan kebijaksanaan. • Peristiwa memalukan kadang dialami, didepan orang banyak, Goffman mendeskripsikan sebagai "kehilangan muka". • Sering kali kita perlu melakukan "minta maaf" atas kejadian yang memalukan. • Dan sering kali orang manamplkan "kebijaksanaan" untuk menolong aktor ("menyelamatkan wajah"), dengan melupakan kekeliruan tadi dengan mengatakan "kami tidak yakin dengan apa yang kamu maksud sebenarnya" • Interaksi didalam kehidupan sehari-hari. • Perasaan : Konstruksi sosial dari perasaan. • Perasaan (feeling) adalah unsur yang penting didalam kita berinteraksi dengan orang lain. Sering kali apa yang telah kita lakukan tidak seheboh apa yang kita rasakan. • Emosi menjadi sangat personal sebab ada didalam kita, karena masyarakat menuntun perilaku kita, maka demikian juga sebetulnya menuntun kehidupan emosi kita. 67 • Manusia memiliki 6 emosi dasar, yaitu gembira, sedih, marah, takut, jijik, surprise. da uniknya semua penampilan emosi tergambar didalam wajah relatif sama dari berbagai budaya. • Emosi memiliki kekuatan besar didalam menolong seseorang berinteraksi dengan orang lain. • Emosi mengalami perkembangan seperti budaya juga berkembang. • Sosiologi menolong didalam menampilkan emosi seseorang. 69 • Reality Play : Konstruksi sosial atas Humor. • Memainkan humor adalah salah satu bagian penting didalam interaksi keseharian kita. Sertiap orang tertawa karena lelucon, tetapi sedikit orang berhenti dan berpikir apa sebenarnya yang menjadi lucu? Jadi bagaimana menggunkan humor kita "bermain dengan realita". • Humor dihasilkan oleh konstruksi sosial atas realitas. Sering kali orang membuat dua realitas yang berbeda, yg konvensional dan tidak konvensional. 71 68 • Bahasa : Konstruksi sosial atas Gender. • Sering kali laki-laki masih menunjukkan dominannya terhadap perempuan didalam rumah tangga misalnya. • Dalam bahasa Inggris, Virtuous (= secara moral layak atau sempurna) berasal dari bahasa latin vir artinya laki-laki. Histeria (emosi diluar kontrol) (uterus) wanita. • King, lord > madame (dame). • Bagaimana berbahasa dalam berinteraksi? bag sosiologi bisa menolong? 70 • Yang konvensional - sesuai dengan budaya harapkan, yang tidak konvensional adalah apa yang tidak diharapkan. • Humor muncul dari kontradiksi, ambiguitas, dan makna ganda dari sefinisi yang berbeda pada situasi yang sama. • Ada berbagai cara (tidak terhitung) utuk mencampur realitas dan mencipta humor. • Humor dangat berguna untuk membantu interaksi antar orang, berbagai topik, bisa melawan konfliks, kebekuan komunikasi. 72 • Seeing sociology in everyday life. • Bagaimana kita membangun realitas sosial dengan pengalaman kita ? - akun kita di facebook, apa yang kita tampilkan dan harapan apa yang kita inginkan orang lain memandang kita, dan relitas sosisal apa yang hendak kita bangun melaluinya? • Identifikasikan 5 hal penting didalam kita mempresentasikan diri kita sendiri kepada orang lain, dekorasi kamar, pakaian, apa yang hendak kita katakan kepada orang lain tentang diri kita, apa yang berbeda dengan orang lain ? Bab 7. Groups and Organizations 73 • Remembering definition • Understand : didalam mempelajari masyarakat pelan kita dibawah pada pemahaman makro yaitu kelompok sosial. • Apply Meneliti konformitas kelompok dalam peristiwa-peristiwa umum yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. • Analize Perhatian yang tumbuh kepada privasi personal didalam masyarakat modern. RESUME 74 • Evaluate Kelebihan dan tantangan hidup ditengah masyarakat yang sangat rasional. • Create Kemampuan yang berkembang untuk hidup secara efektif dan berbahagia ditengah seuatu yang besar, kelompok sosial. RESUME 75 76 • Kelompok sosial. Bab 7. Kelompok Sosial – Adalah dua atau lebih orang yang mengidentifikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain. – Melalui kelompok orang membagikan pengalaman, kesetiaan, dan interest, sambil tetap memegang individuality, hingga anggota kelompok sosial juga berpikir “we” untuk identifikasi kelompok sendiri. – Tidak semua kesamaan menjadikan kelompok, misalnya orang di seluruh negara dengan kesamaan misalnya wanita, memiliki sesuatu, tentara, jutawan misalnya tidak dikatakan kelompok sosial. – Memang ada kondisi yang benar misalnya dapat merubah kerumunan menjadi kelompok sosial, tetapi bisa juga sebaliknya dari kelompok sosial menjadi merasa asing, contoh kalau di temukan ada anggota teroris diantara kelompok. • Kasus McDonald. Dibuka oleh dua bersaudara Maurice dan Richard McDonald di Pasadena California th 1948. dengan konsep dasar yg sekarang disebut “fast food”, menyediakan makanan dengan cepat, murah kepada orang banyak. Pegawai dilatih untuk menyajikan hamburger seperti industri menyediakan. • 1961 menggandeng perusahaan lain dan mulai melejit dan sekarang menjadi merk dunia, dng 32.000 gerai, melayani 60 juta orangtiap hari, di 117 negara (data 2010). • McDonald bukan saja merubah restauran tetapi juga merubah masyarakat. Dimana perusahaan mendominasi kehidupan sosial masyarakat dengan inovasi menjadi way of life. 77 78 • Charles Horton Cooley (1864-1929) memberi tingkatan pada interaksi kelompok sosial. • Primary group adalah sebuah kelompok kecil dimana setiap anggota membagikan hubungan personal dan abadi. Perlu waktu lama, orang saling kenal dengan baik dsb. Contoh friendship dan keluarga. • Primary sebab ini adalah kelompok pertama dalam hidup kita dimana kita menjadi anggotanya. Dan biasanya menjadi kelompok yang penting untuk proses sosialisasi, membentuk sikap kita, perilaku dan identitas sosial. • Orang berpikir keluarga adalah kelompok yang beakhir pada diri sendiri, atau mereka saling memiliki. Tetapi mereka juga melihat masingmasing sebagai orang yang unik dan tidak bisa di gantikan. Ada ikatan emosional dan kesetiaan. Sesama saudara barangkali berjauhan tetapi tetap meresa keluarga. • Yang berlawanan adalah secondary groups. • Yaitu kelompok besar yang tidak personal diantara anggota, mengejar suatu tujuan tertentu atau aktivitas tertentu. 79 80 • Anggota memiliki ikatan emosional yang rendah, dan sedikit pengetahuan satu dengan yang lain. Atau ada yang hanya singkat saja keberadaan kelompoknya. • Anggotanya jauh lebih beragam dibanding primary groups. Diantara mereka jarang yang berpikir mereka “we”, hubungan satu dengan yang lain tidak personal. • Masing-masing memiliki “goal orientation”, mereka mencatat (keep score) apa yang mereka berikan dan apa yang mereka bagikan kepada anggota yang lain. 81 • Leadership group. Elemen penting di dalam Kelompok adalah leadership. Untuk kelompok kecil persahabatan barangkali tidak ada leader, tetapi untuk secondary group yang besar perlu menempatkan leader-leader dengan sebuah jalur komando. • 2 macam peran leadership : Kelompok mendapat keuntungan dari dua macam leader, yaitu Instrumental leadership kelompok leadership yang berfokus kepada penyelesaian suatu tugas, membuat rencana, memberi perintah dan menyelesaikan dan expressive leadership berfokus kepada well-being group, meminimalkan konflik didalam group dan meningkatkan moral. 82 • Expressive leadership ada formal secondary relationship dengan anggota lain. Ada reward dan punishment untuk anggota sesuai dengan kontribusi kepada kelompok. Expressive leadership membangun ikatan personal, membangun simpaty menjaga keutuhan groups dan rasa humor dalam kelompok • Sosiologi melihat style leadership adalah : – Autoritarian leadership – Demokrasi leadership – Laissez-faire leadership. 83 2016-5-11 84 • Autoritarian : fokus kepada instrumen, mengambil peran sebagai pengambil keputusan, menuntut anggota kelompok taat kepada perintah, keuntungannya dapat mengambil keputusan dengan cepat pada waktu krisis. • Demokrasi : lebih memberi tempat bagi anggota untuk terlibat didalam proses mengambil keputusan. Meskipun kurang cepat didalam mengambil keputusan pada situasi krisis, pemimpin demokratik umumnya lebih memili bagaimana agar anggota membangun solusi kreatif untuk masalah-masalahnya. • Laissez-faire : (perancis artinya biarkan sendiri) biarkan group berfungsi sendiri lebih atau kurang, itu punya mereka sendiri. Paling kurang efektif didalam mempromosikan sasaran. 85 • Conformity group • Kelompok mempromosikan perilaku kepada anggotanya melalui konformiti. “cocok” memberikan suatu perasaan aman dan memiliki, tetapi bentuk ekstremnya group menekankan hal yang tidak menyenangkan dan kadang berbahaya. • Riset Asch’s. (1952) Pengaruh orang lain didalam memutuskan mana garis yang sama Panjangnya dari dua gambar. 86 • Orang memberi jawab yang salah demi konform dengan yang lain. 87 88 • Janis's "Groupsthink" • Groupthink adalah kecenderungan anggota kelompok konform, menghasilkan atau memilih titik tengah dari isu-isu yang dihadapi. • Reference groups. Sebuah kelompok sosial yang menyediakan poin referense didalam membuat keputusan dan evaluasi. • In-group dan Out-groups. Setiap kita memilih beberapa groups lebih dari yang lain, berdasarkan pandangan politik, prestise sosial, atau kadang hanya penampilan. Jadi orang memberi penilaian positif atau negatif bagi kelompok-kelompok. • Dalam pandangan group menjadi berlawanan antara in-grup dan out-group. 89 90 • In-group adalah kelompok sosial dimana kita menjadi anggota kelompok dngan memiliki perasaan respek dan setia. Kebalikannya pada out-group, yaitu dengan perasaan kompetisi dan oposisi. • Idenya berdasarkan dengan pikiran “we” yang berlawanan dengan “they”. Biasanya kelompok in-group memandang dirinya lebih positif, dan secara tidak fair menilai groups lain negatif. Kuasa juga menentukan group lain status lebih rendah. Ada potensi konflik. •Besarnya kelompok, group size. 91 • Georg Simmel (1958-1918). Dyad (yunani = pasang). Suatu kelompok sosial dengan anggota dua orang. Interaksi sosial intens. Triad kelompok sosial dengan tiga anggota. • Diversitas Sosial : Ras, Klass Sosial, Gender • Blau 77 : Tiga diversitas sosial diatas mempengaruhi kontak antara kelompok : – Kelompok yang besar menjadi inward. (international student in College ) Kelompok besar berputar inward (pusar kedalam). Lebih menyerupai ikatan antar anggota kelompok, menarik anggota lain bergabung shg jumlahnya membesar. 93 92 – Kelompok yang heterogen menjadi outward. Perbedaan didalam semakin besar karena banyak anggota berinteraksi dengan kelompok diluar. – batasan fisik menciptakan batasan sosial. Ciri fisik yang membedakan dengan kelompok di luar. • 2016-5-11 94 2016-5-11 96 • network • adalah suatu jaringan dari sebuah ikatan sosial yang rendah. Suatu kelompok yang kabur. Orang -orang memang mengadakan kontak tetapi kurang dalam "sense of boundaries" dan "belonging". • Kelompok adalah pertemanan, kalau network adalah "Web sosial" yang luas jangkauannya, dan menjangkau orang banyak. 95 • Organisasi formal. • Dulu orang hanya berorganisasi di keluarga, teman dan tetangga (yang tidak formal dan kecil), sekarang banyak organisasi formal yaitu secondary kelompok yang besar diorganisasi r untuk mencapai sasaran dengan efisien. Contoh organisasi perusahaan bisnis dan badan pemerintah. • Adalah kelompok secondary yang besar yang diorganisasir untuk mencapai tujuan - tujuan dengan efisien. 97 – Organisasi coercive. Keanggotaan organisasi ini adalah involuntary (tidak sukarela). Orang dipaksa menjadi bagian dari kelompok ini karena hukuman (penjara), atau perlakuan (semacam rumah sakit psychiatric). Mempunyai ciri fisik tertentu, pagar, kunci, dsb. Orang-orang diisolasi dengan label “tahanan” atau “pasien” untuk beberapa waktu untuk merubah secara radikal sikap dan perilaku mereka. – Ada kemungkinan satu organisasi tetapi memiliki sifat ketiganya hanya berbeda orang membernya. 2016-5-11 99 – Kompetensi Tehnis. Memiliki kompetensi tehnis untuk setiap tugas. Ada set standard untuk memonitor performans – Impersonalitas. Birokrasi menempatkan aturanaturan di depan personal, semua orang diperlakukan sama dan berlaku “faceless birocrat” – Komunikasi formal dan tertulis. Jantung dari birokrasi adalah bukan pada orang, melainkan pada kertas (paperwork). Meskipun face to face adalah interaksi diantara kelompok, birokrasi memberlakukan formal, memo tertulis dan repots 2016-5-11 101 • Type organisasi formal (Amitai Etzioni, 1975). Dibedakan menurut alasan orang bergabung didalamnya. – Organisasi Utilitarian. Orang bergabung karena pilihan untuk income /kehidupan, bisa berupa organisasi bisnis atau pemerintahan. – Organisasi Normatif. Orang bergabung bukan utk nafkah melainkan mencapai sasaran yang dia pikirkan untuk pemenuhan moral, sering disebut dengan asosiasi sukarela. (Community service groups). 2016-5-11 98 • Birokrasi. Adalah sebuah model organisasi rasional yang didisain untuk supaya tugas-tugas dikerjakan secara efisien. • Max Weber 1978 mencantumkan 6 kunci birokrasi yang ideal : – Spesialisasi. – Hirarkhi dari Posisi. – Undang-undang dan peraturan.Tradisi kultur sedikit dan aturan rasional yang diberlakukan, memberi acuan dan petunjuk. Idealnya prosedur yang dipakai dapat memprediksi secara lengkap. 2016-5-11 100 • Environtment organisasi. Lingkungan di luar dapat mempengaruhi operasional organisasi. • Sisi Informal dari birokrasi. Informalitas organisasi dimunculkan oleh personalitas dari pemimpin organisasi. Jenis kepemimpinan Authoritarian, Demokrasi, dan Laissez-faire, berpengaruh. Sering personal pemimpin mengambil untung dengan menyalahgunakan kuasa organisasi. 2016-5-11 102 • Masalah birokrasi : • Alienasi birokrasi. Weber mengatakan birokrasi punya kemampuan untuk dehumanisasi orang. • Inefisiensi dan Ritualisme birokrasi mendeskrspikan fokus dari aturan-aturan dan regulasi untuk point yang merong-rong sasaran dari organisasi. • Inertia birokrasi. kecenderungan birokrasi yang mengabadikan dirinya sendiri. 103 2016-5-11 104 • Evolusi organisasi formal. Birokrasi cenderung mengalami perubahan mengarah kepada Hirarkhi dan kekakuan (rigidity). • Scientific Management yaitu menggunakan prinsip-prinsip scientific untuk mengoperasikan organisasi. • Tantangan Ras dan Gender. (Gambar) • Tantangan Organisasi kerja ala jepang. • Tantangan organisasi alami. 105 • Frederick Taylor mempelajari bahwa pekerja pada jaman awal industri di Eropa dan Amerika adalah imigrant, mereka kerja dengan suasana kerja yang keras, berkeringat dan kotor. Sekarang sudah berbeda, pekerja yang ada menjadi desainer, artis, penulis, komposer, programer, pemilik bisnis, dengan tuntutan kreatifitas dan imajinasi kuat. Sehingga peng-organisasi-an sekarang berbeda dengan seabad yang lalu dalam hal : 2016-5-11 107 106 1.Creative freedom. 2.Team kerja yang kompetitif. 3.sebuah Organisasi Flat 4.Fleksibilitas yang lebih besar. 2016-5-11 108 Seeing sociology in everyday life • McDonalisasi. (McDonaldization of Society) • menggunakan 4 prinsip : –Efisiensi –Predictable –Uniformity –Control Trend organization ? 2016-5-11 109 110 • Remembering definition • Understanding : Bagaimana seksualitas yang seharusnya bersifat biologis ternyata berdampak juga kepada perilaku masyrakat . • Apply : Pendekatan teori sosiologi umum kepada topik seksualitas. • Analize Bagamana manusia sebagai mahluk hidup berhadapan dengan "incest taboo". • Evaluate Berbagai macam isu kontroversi seperti Remaja hamil, pornography, prostitusi and kehidupan kampus. • Create Suatu pendekatan yang lebih kompleks dan kritis dalam mengapresiasi hubungan seksualitas dan masyarakat. Bab 8. Seksualitas dan Sosiologi RESUME 111 112 8. Seksualitas dan Sosiologi • Sex adalah sesuatu yang penting didalam kehidupan. Tetapi didalam sosiologi sex bukan hanya sekedar proses biologi yang sederhana, melainkan termasuk didalam budaya dan pola pola ketidaksetaraan. • Isu Biologis : perbedaan biologis antara lakilaki dan perempuan. Berkembang menjadi isu reproduksi. • Bearman, moody & Stovel meneliti 832 murid (69% mengaku memiliki hubungan sex) setelah di polakan tampak seperti gambar. 8.Seksualiti dan Sosiologi 113 8.Seksualiti dan Sosiologi 114 • Sex dan tubuh. Terdapat ciri-ciri tubuh yang menyertai laki-laki dan perempuan, yang membedakan, dibagi menjadi: • Tanda utama yaitu pada organ genital yang terkait dengan reproduksi dan tanda sekunder yaitu yang menyertai dan membedakan jenis kelamin. • Orang orang Interseksual, menunjuk kepada orang yang memiliki tubuh (termasuk genital) yang memiliki tanda kedua sifat kelamin. • Transeksual. Orang yang merasa dirinya berkelamin berbeda dengan kondisi fisiknya. 8.Seksualiti dan Sosiologi 115 • Sex dan budaya. 117 • Perbedaan cara pandang anak muda era 40an dan 60an dalam hubungan seks dengan dua atau lebih orang. • Juga perbedaan Gender. 8.Seksualiti dan Sosiologi 8.Seksualiti dan Sosiologi 116 – Insest taboo adalah norma yang melarang hubungan seksual atau menikah dengan orang yang memiliki hubungan darah atau keturunan. Revolusi Seks di USA, th 20 an adalah tahun perubahan sosial, dimana penduduk dari pertanian pindah ke kota bekerja di industri, th. 30an masa krisis, 40-50an musim perang, 5560an masa kemakmuran, anak muda bebas dan muncul jaman yang disebut revolusi seks, orang mulai bebas mengekspresikan diri. (Seks, drug dan rock n roll”, “if it feels good do it”). Ditambah setelah 60an ada technologi yang berkembang mendukung semua di atas. – Isu ciuman, china, french, USA – Isu tubuh yang di tutup – Menikah dengan saudara sepupu. Insect taboo 8.Seksualiti dan Sosiologi • Cantik ? Cakep ? Kenya, Arizona, New Zaelan, Thailand, Etiopia, Equador 8.Seksualiti dan Sosiologi 118 • Premarital Seks (Seks sebelum menikah). • Extramarital Sex (Seks diluar pernikahan). 119 8.Seksualiti dan Sosiologi 120 • Penggunaan kontrasepsi pada wanita yang menikah. • Adakah hubungan antara negara kaya dan miskin didalam prosentase penggunaan kontarasepsi ini ? Mengapa demikian ? Seksual orientasi. • Adalah suatu ketertarikan romantik dan emosional kepada orang lain. • Heteroseksual. Ketertarikan seksual kepada orang lain yang berbeda jenis kelamin. • Menyimpang. – Homoseksual. Ketertarikan seksual kepada orang lain yang sama jenis kelamin. – Biseksual. Ketertarikan seksual kepada orang lain yang berbeda dan sama jenis kelamin sekaligus. – A seksual. Tidak tertarik dengan Seks. 8.Seksualiti dan Sosiologi 121 8.Seksualiti dan Sosiologi 122 • Bagaimana pendapat anda ? • Apakah masyarakat kita toleran kepada seseorang yang mengenakan pakaian wanita dan pria yang digabung ? • Bagaimana pendapat anda jika menjumpai seorang pria yang ingin mengenakan pakaian wanita ? • Apa pendapat pribadi anda jika ada yang mengatakan ada kategori ke tiga selain wanita, pria ? 8.Seksualiti dan Sosiologi 123 8.Seksualiti dan Sosiologi 124 125 8.Seksualiti dan Sosiologi 126 • Seksual orientasi : Hasil dari masyarakat • Seksual orientasi : Hasil dari biologis 8.Seksualiti dan Sosiologi Seksual isu dan kontroversi – Kehamilan remaja. 740.000 per year. 90% remaja hamil menikah tapi tahun sekarang 80% tidak menikah, 58% memelihiara anaknya, 27% menggugurkan. – Pornography – Prostitution Penerimaan terhadap status homoseksual Penelitian mahasiswa th 1 (1980 – 2008) • Tahun 2010 8.Seksualiti dan Sosiologi 127 • Prostitusi : Menjual pelayanan seks. 8.Seksualiti dan Sosiologi 128 Teori Seksualitas. Memahami seksual manusia lebih baik melalui teori sosiologi. • Teori Struktural – Fungsional – Perlunya peraturan untuk seksualitas. Masalah perkawinan, menghasilkan anak, insest taboo dll. Sosial kontrol terhadap seks sangat kuat di dalam sejarah. – Melalui prostitusi terjadi penyebaran penyakit kelamin dan eksploitasi wanita. – Keuntungannya bagi masyarakat adalah memberikan kesempatan seks kepada sebagian besar orang yang tidak memilikinya daam kondisi normal (Tentara misalnya). (Lepas gender dan normatif). – Dibandingkan dengan masyarakat tradisional, mengapa masyarakat modern memberikan lebih banyak pilihan tentang hal-hal yang terkait dengan seksualitas? 8.Seksualiti dan Sosiologi 129 • Teori Interaksi – Symbolik. Menekankan kepada bagaimana orang berinteraksi dan membangun realita harian masyarakat. • Konstruksi sosial akan Seksualitas. – Hampir seluruh pola sosial tentang seksualitas mengalami perubahan pada abad 21. Contoh virginitas sebelum menikah abad lalu dengan abad sekarang berbeda, seiring dengan tehnologi birth control. – Sexuality Involve dari anak-anak, pendidikan seks diberikan kepada anak-anak sehingga pada usia remaja mereka sudah sadar. – Perbedaan global tentang pandangan dan konstruksi sosial tentang seks. 8.Seksualiti dan Sosiologi 131 8.Seksualiti dan Sosiologi 130 • Teori Konflik sosial dan Feminism. – Seksualitas adalah refleksi dari inequalitas (ketidak setaraan). – Seksualitas menciptakan ketidak setaraan sosial. – Queer theory (teori homo). Bukan saja laki-laki yang mendominasi wanita, tetapi heteroseksual mendominasi homoseksual, mengapa ? 8.Seksualiti dan Sosiologi 132 Seeing sociology in everyday life. • Bagaimanakah peran media masa di masyarakat kita didalam menyajikan seksualitas manusia ? • Bagaimana dengan masalah kekerasan seksual di masyarakat kita? bagaimana penanganan nya ? • Setelah mempelajari ini apa pendapat anda berkenaan dengan apakah seksualitas di bentuk oleh masyarakat ? atau apakah seksualitas menjadi isu masyarakat ? 8.Seksualiti dan Sosiologi 133 8.Seksualiti dan Sosiologi 134