C:\Users\Bambang Harjono\Office\Ajar\Sosiologi\Pre Sosiology 2-2

advertisement
Bab 5. Sosialisasi
SOSIOLOGY
Part. 2 The Foundation of Society.
Socialization Social Interaction
Macionis.Jhon J., 2012. Sociology.
Pearson Education, Inc USA.
1
• Remembering definition
• Understanding the nature-nurture debate
about human development.
• Apply the sosiological perspective to see how
society defines behaviour at various stages of
the life course
• Analize the contribution of the family,
schooling, the peer groups and the mass
media to personality development
RESUME
2
• Evaluate the contribution of six important
thinkers to our understanding of the
socialization process.
• Create a complex appreciation for the fact
that our personalities are not fix at birth but
develop and change as we interact with other
3
RESUME
4
• Hidup manusia adalah Alamiah atau dirawat
(Nature atau Nurture) ?.
Bab 5. Sosialisasi
– Darwin mengatakan manusia secara alami
memiliki insting sejak lahir, sehingga manusia
sering disebut “Instinctive human
competitiveness”, “born criminal” atau laki-laki =
rasional, wanita emosional.
– Persoalan muncul disekitar “manusia”, ada yang
menggunakan penguasaan teknologi untuk
mengidentifikasi “manusia” dan “setengah
manusia”, contoh kolonisasi, dsb.
• Bagaimana seseorang
individu menjadi
anggota suatu
masyarakat =
sosialisasi
• Pengalaman sosial
adalah kunci kepada
kemanusiaan kita,
personalitas kita.
5
6
• Isolasi Sosial
– Eksperiment pasti tidak di mungkinkan untuk
mengisolasi total manusia. Sehingga digunakan
monyet.
– Harry dan Margareth Harlow menempatkan anak
monyet dalam laboratorium percobaan, anak
monyet di isolasi 3 bulan hasilnya masih bisa di
recovery setelah di campur dengan induknya,
tetapi tidak untuk isolasi 6 bulan.
– Recovery terbaik kalau dengan induk aslinya,
bukan induk monyet lain.
• Bayi memiliki beberapa reflek yang menolong
survive di awal kehidupannya. Tentu dengan
bantuan “eksternal”.
• Ada bekas dari Tuhan untuk bersosialisasi,
menunjukkan itu hal penting.
7
• Pada kasus Anna gadis umur 12 tahun usia
biologis (lalu dia mati) usia sosialisasi 2,5
tahun.
• Isabelle setelah 6 tahun isolasi, dapat
berbicara dan 2000 kata setelah recovery 1,5
tahun, setelah 6 tahun jadi normal.
• Genie ditemukan usia 13 tahun, berat hanya
22 Kg, usia setara 1 tahun. Setelah recovery
sehat secara fisik, tetapi kemampuan
berbahasa seperti anak kecil. Setelah dewasa
Gennie menjadi pekerja sosial.
8
• Seorang anak tidak bisa di didik dan dibesarkan
tampa interaksi dengan orang lain. Tampa
pengalaman sosial seorang anak tidak akan bisa
berkomunikasi yang berarti, dan menjadi suatu
pribadi seperti kebanyakan orang.
• Sosialisasi = Pengalaman sosial sepanjang hidup,
dimana orang mengembangkan potensi nya dan
belajar budaya.
• Pengalaman sosial adalah esensial bagi personalitas.
Yaitu seorang pribadi yang memiliki pola konsisten
dalam bertindak, berpikir dan berperasaan.
• Kita membangun personaliti dengan internalisasi.
Yaitu memasukkan (taking in) kondisi lingkungan.
9
• Anna, was discovered at the age of six. She had been
born illegitimate, and her grandfather had insisted that
she be hidden from the world in an attic room. Anna
received a bare minimum of physical care and attention
and had virtually no opportunities for social interaction.
When she was found she could not talk, walk, keep
herself clean, or feed herself, and she was totally
apathetic, expressionless, and indifferent to human
beings. In fact, those who worked with her believed at
first she was deaf and possibly blind as well. David (1948)
comments: "Here, then, was a human organism which
had missed nearly six years of socialization. Her condition
shows how little her purely biological resources, when
acting alone, could contribute to making her a complete
person.”
11
10
• Attempts to socialize Anna had only limited
success. The girl died four-and-a-half years later,
but in that time she was able to learn some
words and phrases, although she could never
speak sentences. She also learned to use
building blocks, to string beads, to wash her
hands and brush her teeth, to follow directions,
and to treat a doll with affection. She learned
to walk but could only run clumsily. By the
time of her death at almost eleven she had
reached the level of socialization of a child of
two or three.
12
• Memahamai Sosialisasi. Sigmund Freud’s
(1856-1939) Elemen personaliti.
• Manusia di dorong oleh kebutuhan, yaitu
memenuhi kebutuhan.
– Eros, yaitu kebutuhan biologis, life instinct, yaitu
kebutuhan akan sexual dan emosi yang menyatu.
– Thanatos, death instinct. Yaitu perilaku agresive,
semangat melawan, beroperasi pada level bawa
sadar, mnciptakan dorongan kuat dari dalam.
• Contoh lukisan anak di Darfur Sudan daerah pertempuran,
dimana 300.000 orang dibunuh militer sejak 2003. Bagaiman
anak bertumbuh self-confidence nya dan kapasitasnya untuk
saling mempercayai ?
13
• Model personaliti: Id, Ego dan Super ego
– Id (latin it) menunjukkan dorongan manusia paling
dasar, didalam bawah sadar dan menuntut
pemenuhan segera. Berakar di biologi, ada sejak
lahir, tergabung didalam kebutuhan bayi baru
lahir akan perhatian, sentuhan dan makanan.
– Tetapi masyarakat sering kali berlawanan dengan
Id, sehingga bayi belajar kata pertama adalah “no”
– Berikutnya adalah ego (latin “I”). upaya sadar
yang menyeimbangkan bawaan mencari
kesenangan -dengan tuntutan masyarakat.
– Ego berkembang sejak kita sadar diri sebagai
berbeda dan melihat kondisi di sekitar yang
menunjukkan bahwa kita tidak mungkin
mendapatkan semua yang kita inginkan.
15
14
• Super ego, (Latin for “above or beyond the
ego”) adalah nilai-nilai budaya dan norma
yang meng-internalisasi didalam diri.
Beroperasi di hati nurani, yang mengatakan
kepada kita mengapa kita tidak dapat
mendapatkan semua yang kita inginkan.
Super ego dimulai pada saat anak-anak sadar
akan tuntutan orang tua dan dewasa sebagai
anak-anak yang menyadari bahwa perilaku
setiap orang akan berhadapan dengan normanorma budaya.
16
– Anak pada mulanya memahami Id, apa yang baik
dan tidak, ukurannya fisik biologis. setelah 3-4
tahun, menjadi apa yang benar dan tidak sesuai
dengan norma budaya (super ego).
– Id dan super ego saling berlawanan, tetapi pada
pribadi yang sehat ego akan mengelola dua
kekuatan ini, tetapi jika pertentangan ini tidak
bisa diatasi pada masa kecil, pribadi tersebut akan
mengalami kerusakan pribadi.
– Budaya dalam bentuk super ego melawan
tuntutan selfish. Seringkali muncul kompromi
yang disebut sublimasi. Sublimasi mengubah
dorongan selfish menjadi perilaku yang bisa di
terima sosial. Contoh menikah menjadikan
pemuasan seksual diterima secara sosial.
17
18
• Teori Cognitive development. Jean Piaget
(1896-1980).
• Meneliti bagaimana manusia memahami
(kognitif development). Melalui 4 tahap :
– Meaning dari simbol masih di kaitkan dengan
pengalaman atau objek khusus. Anak punyai
mainan favorit, tetapi dia tidak bisa menjelaskan
jenis dari mainan yang dia sukai itu. Tampa
konsepsi abstrak, tidak bisa menjelaskan
volumenya, ukurannya dan beratnya.
– Tingkat Operasional kongkrit. Umur 7 – 11 th.
Level dimana individu untuk pertama kali nya
melihat hubungan sebab akibat disekitarnya.
Anak mulai belajar mengapa dan bagaimana
sesuatu terjadi. Lebih banyak simbol yang terkait
yang dipelajari.
– Tingkat sensorimotor. Bagaimana orang belajar
dunia melalui inderawi. 1-2 tahun kehidupan.
Belajar melalui penglihatan, pendengaran,
penciuman, perabaan dan perasaan.
“Pengetahuan” pada level ini adalah apa yang
dirasakan.
– Tingkat Preoperasional. 2-6 tahun, Level dimana
mulai pertama kali digunakan bahasa dan symbol
lain.
19
– Today is Wednesday
No, it is my birthday
Yes, and it is also my birthday.
– Tingkat Formal Operasional. Dimana anak berpikir abstrak
dan kritis. Umur 12 th. Dewasa ditunjukkan berpikir lebih
kongkrit, beda deskripsi dari “guru” dan “orang yang suka
membantu orang lain”, “a penny for your thoughts” bukan
sekedar “coint” tetapi kata-kata halus untuk lebih intim.
20
• Lawrence Kohlberg’s teori moral development.
– Sama seperti Peaget tetapi ada tekanan pada moral
development, pada level pertama anak menentukan
sesuai dengan pain dan pleasure, pada level itu disebut
pre-conventional pada moral development. “Rightness”
dipahami dengan “apa yang baik untuk saya”.
– Level conventional, umur 10 th. Sama dengan formal
operational level peaget. Anak sudah sedikit kehilangan
selfish nya, pada menentukan apa yang benar, sudah
tidak diukur dari dirinya, melainkan apa yang menyukakan
orang tuanya dan norma budaya.
– Level post conventional, melewati norma masyarakat
dengan tingkat prinsip etik abstrak. Ide-ide tentang liberty,
freedom, justice.
21
• Carol Gilligan’s Teory of Gender and moral
development
• Jika perbedaan gender di masukkan didalam
moral development akan muncul variant baru.
Boy lebih menekankan perspektif justice pada
aturan formal untuk mendefinisikan benar
dan salah. Girls lebih kepada perspektif “care”
dan tanggung jawab.
22
• George Herbert Mead’s Teory of the social
self.
• Teori dari perilaku sosial untuk menjelaskan
bagaimana pengalaman sosial develop
personalitas individu.
• Self, adalah bagian dari personalitas individu
yang mencakup self-awareness dan self-image.
Self adalah hasil dari pengalaman sosial.
– Self tidak dibawa sejak lahir melainkan di
kembangkan. Bukan juga bagian dari tubuh.
Personalitas tidak di dorong oleh unsur biologi
(freud) atau kedewasaan biologi (Piaget)
23
24
– Self dibentuk hanya melalui pengalaman sosial.
Tampa pengalaman sosial (isolasi) tubuh biologi
tumbuh tetapi tampa self-emerges.
– Pengalaman sosial adalah pertukaran symbol.
Hanya manusia yang bisa menghasilkan “meaning”
melalui tubuhnya dalam berkomunikasi, hewan
tidak.
– Dalam upaya mencari “meaning” manusia
membayangkan “intentions other people”. Hewan
merespon dari apa yang kita lakukan, manusia
merespon dari kehendak apa yang kita miliki dari
tindakan kita.
– Untuk mengerti intention dibutuhkan imajinasi
dari situasi pada sisi yang berbeda. “berdiri di
sepatu orang lain”, mengambi peran orang lain.
25
• Looking glass-self.
• Pada waktu kita berinteraksi dengan orang
lain, mereka akan menjadi cermin bagi kita,
dimana kita bisa melihat diri kita.
• Karena apa yang kita pikirkan tentang diri kita,
biasanya bergantung dengan bagaimana kita
pikir orang lain melihat kita.
• Charles Horton Cooley (1864-1929)
mendefinisikan looking glass-self yaitu suatu
self-image yang berdasarkan kepada
bagaimana kita pikir orang lain melihat kita.
27
• Pengembangan Self.
– Kunci pengembangan menurut Mead adalah
saling belajar dengan yang lain.
– Pada bayi terjadi proses “imitasi” (pengulangan)
yaitu menirukan tampa pengertian.
– Level selanjutnya mempelajari bahasa dan simbol,
masuk dalam level “play”. Play diasumsikan
melakukan peran berdasarkan “significant other”.
Playing menolong anak memasuki dunia melalui
sosok yang dia mainkan.
– Level selanjutnya bukan sekedar singgle role yang
dimainkan melainkan lebih dari satu role, level ini
disebut “game”. Biasanya pada usia 7 th sudah
memerlukan level play yang kompleks ini.
29
• The “I” and the “Me”.
• George Herbert Mead mengatakan pada
waktu kita mengambil peran untuk orang lain,
kita menjadi sadar diri (self-aware).
• Self dapat dibagi menjadi dua, yaitu Self yang
beroperasi sebagai subjek, aktif dan spontan.
Atau sisi aktif dari self ini disebut dengan “I”
adalah bentuk subjektive dari dari pribadi. Sisi
yang lain self adalah sebagai objek, yaitu
dimana kita membayangkan orang lain
memandang kita. Atau sisi objektive dari self
atau “me” adalah bentuk objektiv dari pribadi.
26
• Semua pengalaman sosial adalah terjadi dari
dua sisi ini sekaligus, kita menginisiasi sebuah
tindakan (berarti dari sisi I-fase, subjek dari
self) dan kemudian kita melanjutkan tindakan
dengan memperhatikan bagaimana orang lain
berespon kepada kita (me-fase, sisi objektiv
dari self).
• Meskipun masing-masing kita adalah pribadi
yang uniqe tetapi didalam proses
perkembangan kita dibentuk dari interaksi
dengan orang lain.
28
– Bentuk terakhir adalah “generalized other” yaitu
menunjuk kepada norma-norma dan nilai dari
kultur yang luas yang digunakan referensi dan
mengevaluasi diri. Karena didalam kehidupan
sehari-hari kita di tuntut untuk melihat diri sendiri
melalui norma dari setiap orang di masyarakat
kita.
– Kita akan terus dipengaruhi oleh lingkungan,
tetapi yang terpenting adalah akanmenjadi
pribadi yang kreatif, mampu berreaksi benar
terhadap situasi lingkungan kita. Intinya kita
memainkan peran kunci didalam proses sosialisasi
kita.
30
• Erik H Erikson : 8 Tahap pengembangan.
– Kita perlu tantangan untuk menghadapi kehidupan.
– Stage 1. Bayi. Tantangan untuk percaya dan tidak percaya.
Sampai usia 18 bulan, bayi belajar untuk percaya kepada
lingkungan hidup yang benar, orang tua menolong dalam
hal ini.
– Stage 2. Toddlerhood. Tantangan Autonomi / mandiri atau
doubt dan shame. Sampai umur 3 th.
– Stage 3. Preschool. Tantangan untuk inisiatif atau guilt.
Umur 4-5 th. Belajar untuk terlibat dengan lingkungan
termasuk orang lain di luar keluarga. Atau pengalaman
bersalah karena tidak dapat memenuhi harapan atau
permintaan orang tua.
– Stage 4. Pre-remaja tantangan untuk industriousness
lawan inferiority. Umur 6-13 th. mulai berteman, belajar
bangga karena dapat memenuhi sesuatu atau malu karena
tidak.
31
• Stage 5. Remaja, tantangan untuk menunjukkan
identitas atau menyamarkan. Diperkirakan masa ini
mencakup 10 tahun anak bergumul dengan
identitasnya. Satu sisi mereka perlu mengidentifikasi
dirinya dengan yang lain, sisi yang lain mereka perlu
berbeda. Hampir seluruh pengalaman anak remaja
bingung dan struggle untuk menetapkan suatu
identitas.
• Stage 6. Dewasa muda. Tantangan untuk intimasi
dan isolasi. Tantangan yang dihadapi adalah
memelihara hubungan yang intim dengan yang lain
(Jatuh cinta dengan teman dekat). Keseimbangan
antara keinginan untuk menyatu dan dengan
kebutuhan memisah untuk identitas berbeda.
32
• Stage 7. Dewasa tengah. Tantangan untuk membuat
perbedaan dan Self-absorption. Tantangannya
adalah membuat kontribusi kepada hidup didalam
keluarga, bekerja dan didalam dunia lebih luas. Jika
masa ini gagal orang akan menjadi self-centerd,
terperangkap didalam perhatian terbatas dan sempit.
• Stae 8. Masa tua. Tantangannya adalah integritas
dan membaur. Pada akhir dari kehidupan, orang
berharap bisa melihat kebelakang akan apa yang
sudah bisa di penuhi dengan penuh integritas dan
kepuasan. Untuk itu orang akan menjadi sangat selfabsorbed, membaur sehingga kehilangan
kesempatan.
33
34
• Keluarga.
• Agen sosialisasi
– Keluarga merupakan agen sosialisasi paling penting
dibanding agen sosialisasi yang lain.
– Merawat pada bayi. Bayi harus tergantung total kepada
orang lain (keluarga). Sampai dengan usia sekolah,
tanggung jawab keluarga adalah mengajar ketrampilan
kepada anak, nilai-nilai, dan kepercayaan.
– Bagaimana anak melihat lingkungannya (penuh percaya
atau berbahaya) tergantung kepada bagaimana keluarga
menyediakan lingkungan tersebut bagi anak tersebut.
– Disamping itu keluarga juga menyediakan identitas sosial,
yaitu termasuk Ras. Kelas sosial merupakan unsur yang
berpengaruh besar bagi personalitas anak.
– Kelas sosial berpengaruh bukan hanya pada jumlah uang
berapa yang dikeluarkan keluarga untuk membeayai anak
melainkan juga seberapa besar ekspektasi orang tua
kepada anak.
– Yang terutama adalah keluarga,sekolah, peer
group dan mass media
35
36
• Peer groups
• Sekolah.
– Sekolah adalah tempat memperbesar dunia sosial
anak-anak yang mencakup orang-orang dengan
berbeda latarbelakang. Menolong anak
memahami ras dan status sosial yang berbeda.
– Gender, disekolah anak belajar membedakan
anak laki-laki dan perempuan, anak laki-laki lebih
banyak aktivitas dan bermain di luar ruang.
Sedang perempuan lebhi banyak aktifitas
membantu guru di pekerjaan membersihkan
rumah. Anak laki-laki lebih agresive di kelas,
perempuan lebih diam dan berperilaku baik-baik.
– Pada saat anak bersekolah saat yang sama anak
mempunyai peer group, satu kelompok sosial
dimana anggotanya mempunyai interest, posisi
sosial dan usia relatif sama. Anak keluar dari
pengawasan langsung senior seperti di sekolah,
anak belajar bagaimana mengelola hubungan
antar mereka, mendiskusikan hal-hal yang orang
dewasa tidak ijinkan (sex dan obat) atau bicarakan
(penampilan baju dsb).
– Orang tua sering mencermati dengan siapa anaku
bergaul, di jaman cepat berubah ini pengaruh
teman bergaul adalah besar, belum lagi ada
generasi – gap antar orang tua dan anak.
37
– Pada saat anak remaja, meskipun pengaruh orang
tua kuat, pergaulan bisa berpengaruh singkat
dalam hal musik, film dsb. Orang tua masih bisa
berpengaruh dalam tujuan jangka panjang,
sampai kuliah misalnya.
– Ada semacam pengkondisian peer groups yaitu
disebut antisipatory socialization, mempelajari
bagaimana menolong seseorang untuk mencapai
posisi yang diharapkan.
38
• Mass media
– Mass media artinya membagikan komunikasi
umum kepada audiens dengan cepat. (media dari
latin – middle), mass-media di angkat oelh
tehnology komunikasi (koran, radio, TV, Film, dan
internet) menyebarkan informasi pada skala yang
luas.
– Pada masyarakat modern mass media ini
berpengaruh besar.
39
40
41
42
• Resosialisasi : Total institution.
• Adalah jenis sosialisasi yang dialami oleh 2,5
juta orang Amerika, biasanya merupakan
kondisi yang tidak mereka sukai. didalam
Penjara dan rumah sakit mental. Kondisi ini
disebut Total institusi. Suatu setting kondisi
dimana orang diisolasi dari masyarakat
dikendalikan oleh sejumlah petugas.
• Erving Gofman mencatat ada 3 ciri :
• Sosialisasi sepanjang masa.
• Meskipun anak anak adalah masa yang
penting dalam sosialisasi, tetapi sosialisasi
berlangung sepanjang hidup.
– anak-anak
– remaja
– Dewasa
– Tua
– mati
– Petugas mengkontrol seluruh aktifitas kehidupan.
– Kehidupan didalam total institusi dikontrol dan
distandarisasi.
– Aturan formal dikenakan untuk di taati.
43
• Tujuan adalah Resosialisasi yaitu perubahan
radikal dan personal melalui kontrol
lingkungan.
44
• Seeing sociology in everyday life.
• Ketika bertumbuh dan menjadi dewasa.
45
46
• Remembering definisi
• Memahami Untuk setiap interaksi sehari-hari
adalah di dasarkan pada berbagai status dan
peran-peran
• Penerapan Proses dari apa yang kita sebut
konstruksi sosial dari realita isu-isu mencakup
perasaan, gender dan humor.
• Analisa interaksi sosial sehari hari
menggunakan analis dramaturgical.
Bab 6. Interaksi sosial
• Mengidentifikasi pentingnya struktur sosial,
termasuk didalamnya peran dan status yang
membawa petunjuk kepada kita didalam
berperilaku dng yang lain.
• Bagaimana kita mengkonstruksi realitas
didalam interaksi sosial.
47
RESUME
48
• Evaluasi Pentingnya budaya, klass dan gender
didalam konstruksi sosial dari realita
• Hal baru suatu kemampuan yang mendalam
untuk "membaca" pola-pola dan makna
realita didalam semua situasi adalah hasil
pengalaman tiap hari.
RESUME
• Struktur sosial : Petunjuk untuk kehidupan
sehari-hari. Struktur sosial diperlukan untuk
menata kehidupan sehari-hari masyarakat.
• Status adalah posisi sosial dimana seseorang
berada atau miliki. Dalam penggunaan bahasa
sehari-hari diidentikan dengan “prestise”.
Seperti di sekolah, “ketua” adalah lebih
prestise dibanding “dosen ahli”, tetapi secara
sosiologis keduanya bicara status didalam
Sekolah Tinggi.
49
• Status sosial adalah identitas sosial yang
menolong kita untuk mendefinisikan
hubungan dengan orang lain. George Simmel :
“sebelum kita deal dengan seseorang, kita
harus tahu dulu siapa orang tersebut.
Statusnya”.
– Status set menunjuk kepada semua status yang di
miliki seseorang pada waktu yang sama. Status set
ini juga berubah tidak tetap sesuai usia.
50
• Ascribed and Achieved Status.
– Ascribed Status adalah status yang di terima pada
saat lahir atau diperoleh dengan tidak ada pilihan
pada saat hidup. Seperti keturunan dari, remaja,
tua, … janda atau duda. Unsur penerima tidak ada
piliihan.
– Achieved Status berbeda, menunjuk kepada
posisi sosial yang di terima karena
sukarela/pilihan sebagai cerminan dari
kemampuan dan usahanya. Dalam prakteknya
kedua status ini berkombinasi dan keduanya
saling mendukung.
51
• Master Status. Yaitu suatu status yang khusus
dan penting untuk identitaas sosial. Dan
seringkali statusn master ini mendominasi
kehidupan yang bersangkutan. Contohnya
jabatan dalam pekerjaan adalah master status
sebab didalamnya tercermin pendidikan,
income, latar-belakang sosial dsb.
53
52
• Role
– Role adalah perilaku yang diharapkan didalam
status tertentu. Seseorang memegang status dan
perform didalam sebuah peran. Status dan role
ini berbeda sesuai budaya
• Role set. Sama dengan kita menghandle
banyak status sekaligus (status set) demikian
juga Role untuk masing-masing status, jadi
ada role set.
54
• Role conflict and Role Strain.
– Akibat banyak status dan role, maka kadang ada tuntutan
masing-masing role dalam status yang berbeda dan
menyebabkan kelelahan emosional, dan konflik. Role
konflik adalah konflik diantara peran-peran yang
berhubungan dengan dua atau lebih status.
– Kita konflik pada saat menemukan diri kita terdorong
kedalam beragam arah yang kita coba responi didalam
beragam status yang kita miliki. Misalnya benturan waktu
antara pekerjaan dan keluarga (anak remaja) misalnya.
– Role Strain adalah tarik menarik peran didalam status
yang sama.
– Role exit adalah suatu proses dimana seseorang
memutuskan diri dari peran sosial nya yang penting.
Contoh biarawan.
55
– Ebaugh (1988) menuliskan kejadian ini sebagai
proses menjadi “ex” yaitu ex-doctor, ex-alkoholik,
ex-biarawan. Proses ini dimulai pada saat
seseorang mulai meragukan kemampuan dirinya
untuk meneruskan perannya. Dibayangkan dia
dapat memperoleh jalan keluar pada waktu
diputuskan untuk menjadi manusia baru.
– Setelah dia keluar dari biara misalnya pasti
muncul keraguan pada waktu mengenakan make
up, dandan rambut baju dsb.
– Exes juga menjadikan ada perilaku baru didalam
menjalin hubungan dengan orang yang lama di
kenal sebelum keluar.
57
56
• Konstruksi sosial dari realitas
• Baldovino mengatakan bahwa meskipun
status dan peran mengatur perilaku tetapi
sesungguhnya “reality” tidaklah sesederhana
itu, sebab ada keputusan diri yang juga
menentukan “I become what I have to become,
What I can become: I construct my self.
That is, I present myself to you in a form
suitable to the relationship I wish to achieve
with you.”
• Konstruksi Sosial realitas adalah proses
dimana orang secara kreatif menentukan
realitas melalui interaksi sosial.
58
– Contoh adalah bahasa-bahasa jalanan yang
dimengerti dan punya realita sendiri.
– Situasi yang didefinisikan adalah nyata senyata
kosekwensinya.
– Contoh jawaban terhadap “apa kabar” responnya
adalah beragam, ada yang justru menganggap
pertanyaan basa-basi tidak perlu di jawab detail
dsb. Tergantung dari “etno” dan situasi.
– Apa yang kita lakukan dan apa yang kita lihat di
sekitar kita tergantung dari apa interest kita. Latar
belakang sosial juga berdampak kepada apa yang
kita lihat. Akhirnya orang akan membangun
realitanya di sekitar budayanya.
59
60
• Dramaturgi analisis: The presentasi
• Erving Goffman (1922-1982) adalah sosiolog
yang menganalisa interaksi sosial,
menjelaskan bahwa orang menjalankan
kehidupannya mirip dengan seorang aktor
yang berperan di dalam sebuah panggung.
• Analisa Dramaturgikal adalah study tentang
interaksi sosial melalui performans teater.
Melalui analisis ini ada pendekatan baru
didalam kajian status dan peran. Dimana
status adalah bagian dari suatu yang di
mainkan, dan peran dijalankan sesuai dengan
skrip/Naskah yang memberikan dialog dan
aksi dari suatu karakter.
• Setiap orang mempertunjukkan sebagai
presentasi dirinya sendiri. Yaitu tindakantindakan pribadi untuk menciptakan impresi
khusus dibenak orang lain.
• Kadang di dalam proses disebut dengan
management impresi, dimulai dengan
menyajikan ide-ide pribadi.
61
• Performans.
• Kita adalah mempresentasikan diri kita sendiri
di situasi sehari kita, kita mengungkapkan
informasi kepada orang lain baik kita sadari
atau tidak.
• Performans kita mencakup pakaian kita,
(kostum kita), Barang-barang yang kita
kenakan (prop), intonasi suara dan gesture
kita (sikap kita), juga dimana kita berada.
Contoh performans dokter dan pasien.
62
• Komunikasi non verbal.
– Yaitu komunkasi dengan menggunakan
pergerakan tubuh, sikap, ekspresi wajah lebih dari
pada berkata-kata.
– Bahasa tubuh banyak di gunakan utuk
berkomunikasi, yang paling penting adalah mimik
wajah. Tersenyum misalnya menunjukkan
kesenangan.
– Kontak mata mengundang interaksi sosial.
– Lambaian tangan, mengangguk dsb.
– Bahasa tubuh dan penipuan. Karena berperan
maka bisa terjadi manipulasi untuk tujuan tertenu,
dan sulit untuk mendetaksinya sebab beragam
bahasa tubuh.
63
64
• idealisasi.
• sering orang melakukan banyak cara dengan
berbagai alasan komplek. Sering kali orang
melakukan mencerminkan standard budaya
ideal lebih dari pada motivasi untuk diri
sendiri.
• Contoh perilaku profesional dari profesi
favorit yang dipandang lebih dari yang lain.
Meskipun kadang menjadi tidak real.
• Kita sering menggunakan idealisasi dalam
berbagai tingkatan.
• Gerak dari tubuh (tangan yang menutupi
wajah) dari berbagai suku budaya
menunjukkan ekspresi perasaan tertentu
65
66
• Memalukan dan kebijaksanaan.
• Peristiwa memalukan kadang dialami, didepan
orang banyak, Goffman mendeskripsikan
sebagai "kehilangan muka".
• Sering kali kita perlu melakukan "minta maaf"
atas kejadian yang memalukan.
• Dan sering kali orang manamplkan
"kebijaksanaan" untuk menolong aktor
("menyelamatkan wajah"), dengan melupakan
kekeliruan tadi dengan mengatakan "kami
tidak yakin dengan apa yang kamu maksud
sebenarnya"
• Interaksi didalam kehidupan sehari-hari.
• Perasaan : Konstruksi sosial dari perasaan.
• Perasaan (feeling) adalah unsur yang penting
didalam kita berinteraksi dengan orang lain.
Sering kali apa yang telah kita lakukan tidak
seheboh apa yang kita rasakan.
• Emosi menjadi sangat personal sebab ada
didalam kita, karena masyarakat menuntun
perilaku kita, maka demikian juga sebetulnya
menuntun kehidupan emosi kita.
67
• Manusia memiliki 6 emosi dasar, yaitu
gembira, sedih, marah, takut, jijik, surprise. da
uniknya semua penampilan emosi tergambar
didalam wajah relatif sama dari berbagai
budaya.
• Emosi memiliki kekuatan besar didalam
menolong seseorang berinteraksi dengan
orang lain.
• Emosi mengalami perkembangan seperti
budaya juga berkembang.
• Sosiologi menolong didalam menampilkan
emosi seseorang.
69
• Reality Play : Konstruksi sosial atas Humor.
• Memainkan humor adalah salah satu bagian
penting didalam interaksi keseharian kita.
Sertiap orang tertawa karena lelucon, tetapi
sedikit orang berhenti dan berpikir apa
sebenarnya yang menjadi lucu? Jadi
bagaimana menggunkan humor kita "bermain
dengan realita".
• Humor dihasilkan oleh konstruksi sosial atas
realitas. Sering kali orang membuat dua
realitas yang berbeda, yg konvensional dan
tidak konvensional.
71
68
• Bahasa : Konstruksi sosial atas Gender.
• Sering kali laki-laki masih menunjukkan
dominannya terhadap perempuan didalam
rumah tangga misalnya.
• Dalam bahasa Inggris, Virtuous (= secara
moral layak atau sempurna) berasal dari
bahasa latin vir artinya laki-laki. Histeria
(emosi diluar kontrol) (uterus) wanita.
• King, lord > madame (dame).
• Bagaimana berbahasa dalam berinteraksi?
bag sosiologi bisa menolong?
70
• Yang konvensional - sesuai dengan budaya
harapkan, yang tidak konvensional adalah apa
yang tidak diharapkan.
• Humor muncul dari kontradiksi, ambiguitas,
dan makna ganda dari sefinisi yang berbeda
pada situasi yang sama.
• Ada berbagai cara (tidak terhitung) utuk
mencampur realitas dan mencipta humor.
• Humor dangat berguna untuk membantu
interaksi antar orang, berbagai topik, bisa
melawan konfliks, kebekuan komunikasi.
72
• Seeing sociology in everyday life.
• Bagaimana kita membangun realitas sosial
dengan pengalaman kita ? - akun kita di
facebook, apa yang kita tampilkan dan
harapan apa yang kita inginkan orang lain
memandang kita, dan relitas sosisal apa yang
hendak kita bangun melaluinya?
• Identifikasikan 5 hal penting didalam kita
mempresentasikan diri kita sendiri kepada
orang lain, dekorasi kamar, pakaian, apa yang
hendak kita katakan kepada orang lain
tentang diri kita, apa yang berbeda dengan
orang lain ?
Bab 7. Groups and Organizations
73
• Remembering definition
• Understand : didalam mempelajari
masyarakat pelan kita dibawah pada
pemahaman makro yaitu kelompok sosial.
• Apply Meneliti konformitas kelompok dalam
peristiwa-peristiwa umum yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
• Analize Perhatian yang tumbuh kepada privasi
personal didalam masyarakat modern.
RESUME
74
• Evaluate Kelebihan dan tantangan hidup
ditengah masyarakat yang sangat rasional.
• Create Kemampuan yang berkembang untuk
hidup secara efektif dan berbahagia ditengah
seuatu yang besar, kelompok sosial.
RESUME
75
76
• Kelompok sosial.
Bab 7. Kelompok Sosial
– Adalah dua atau lebih orang yang mengidentifikasi dan
berinteraksi satu dengan yang lain.
– Melalui kelompok orang membagikan pengalaman,
kesetiaan, dan interest, sambil tetap memegang
individuality, hingga anggota kelompok sosial juga berpikir
“we” untuk identifikasi kelompok sendiri.
– Tidak semua kesamaan menjadikan kelompok, misalnya
orang di seluruh negara dengan kesamaan misalnya
wanita, memiliki sesuatu, tentara, jutawan misalnya tidak
dikatakan kelompok sosial.
– Memang ada kondisi yang benar misalnya dapat merubah
kerumunan menjadi kelompok sosial, tetapi bisa juga
sebaliknya dari kelompok sosial menjadi merasa asing,
contoh kalau di temukan ada anggota teroris diantara
kelompok.
• Kasus McDonald. Dibuka oleh dua bersaudara Maurice dan
Richard McDonald di Pasadena California th 1948. dengan
konsep dasar yg sekarang disebut “fast food”, menyediakan
makanan dengan cepat, murah kepada orang banyak.
Pegawai dilatih untuk menyajikan hamburger seperti industri
menyediakan.
• 1961 menggandeng perusahaan lain dan mulai melejit dan
sekarang menjadi merk dunia, dng 32.000 gerai, melayani 60
juta orangtiap hari, di 117 negara (data 2010).
• McDonald bukan saja merubah restauran tetapi juga
merubah masyarakat. Dimana perusahaan mendominasi
kehidupan sosial masyarakat dengan inovasi menjadi way of
life.
77
78
• Charles Horton Cooley (1864-1929) memberi
tingkatan pada interaksi kelompok sosial.
• Primary group adalah sebuah kelompok kecil
dimana setiap anggota membagikan
hubungan personal dan abadi. Perlu waktu
lama, orang saling kenal dengan baik dsb.
Contoh friendship dan keluarga.
• Primary sebab ini adalah kelompok pertama
dalam hidup kita dimana kita menjadi
anggotanya. Dan biasanya menjadi kelompok
yang penting untuk proses sosialisasi,
membentuk sikap kita, perilaku dan identitas
sosial.
• Orang berpikir keluarga adalah kelompok yang
beakhir pada diri sendiri, atau mereka saling
memiliki. Tetapi mereka juga melihat masingmasing sebagai orang yang unik dan tidak bisa
di gantikan. Ada ikatan emosional dan
kesetiaan. Sesama saudara barangkali
berjauhan tetapi tetap meresa keluarga.
• Yang berlawanan adalah secondary groups.
• Yaitu kelompok besar yang tidak personal
diantara anggota, mengejar suatu tujuan
tertentu atau aktivitas tertentu.
79
80
• Anggota memiliki ikatan emosional yang
rendah, dan sedikit pengetahuan satu dengan
yang lain. Atau ada yang hanya singkat saja
keberadaan kelompoknya.
• Anggotanya jauh lebih beragam dibanding
primary groups. Diantara mereka jarang yang
berpikir mereka “we”, hubungan satu dengan
yang lain tidak personal.
• Masing-masing memiliki “goal orientation”,
mereka mencatat (keep score) apa yang
mereka berikan dan apa yang mereka bagikan
kepada anggota yang lain.
81
• Leadership group. Elemen penting di dalam
Kelompok adalah leadership. Untuk kelompok kecil
persahabatan barangkali tidak ada leader, tetapi
untuk secondary group yang besar perlu
menempatkan leader-leader dengan sebuah jalur
komando.
• 2 macam peran leadership : Kelompok mendapat
keuntungan dari dua macam leader, yaitu
Instrumental leadership kelompok leadership yang
berfokus kepada penyelesaian suatu tugas,
membuat rencana, memberi perintah dan
menyelesaikan dan expressive leadership berfokus
kepada well-being group, meminimalkan konflik
didalam group dan meningkatkan moral.
82
• Expressive leadership ada formal secondary
relationship dengan anggota lain. Ada reward
dan punishment untuk anggota sesuai dengan
kontribusi kepada kelompok. Expressive
leadership membangun ikatan personal,
membangun simpaty menjaga keutuhan
groups dan rasa humor dalam kelompok
• Sosiologi melihat style leadership adalah :
– Autoritarian leadership
– Demokrasi leadership
– Laissez-faire leadership.
83
2016-5-11
84
• Autoritarian : fokus kepada instrumen,
mengambil peran sebagai pengambil keputusan,
menuntut anggota kelompok taat kepada
perintah, keuntungannya dapat mengambil
keputusan dengan cepat pada waktu krisis.
• Demokrasi : lebih memberi tempat bagi anggota
untuk terlibat didalam proses mengambil
keputusan. Meskipun kurang cepat didalam
mengambil keputusan pada situasi krisis,
pemimpin demokratik umumnya lebih memili
bagaimana agar anggota membangun solusi
kreatif untuk masalah-masalahnya.
• Laissez-faire : (perancis artinya biarkan sendiri)
biarkan group berfungsi sendiri lebih atau
kurang, itu punya mereka sendiri. Paling
kurang efektif didalam mempromosikan
sasaran.
85
• Conformity group
• Kelompok mempromosikan perilaku kepada
anggotanya melalui konformiti. “cocok”
memberikan suatu perasaan aman dan
memiliki, tetapi bentuk ekstremnya group
menekankan hal yang tidak menyenangkan
dan kadang berbahaya.
• Riset Asch’s. (1952) Pengaruh orang lain
didalam memutuskan mana garis yang sama
Panjangnya dari dua gambar.
86
• Orang memberi jawab yang salah demi
konform dengan yang lain.
87
88
• Janis's "Groupsthink"
• Groupthink adalah kecenderungan anggota
kelompok konform, menghasilkan atau memilih titik
tengah dari isu-isu yang dihadapi.
• Reference groups. Sebuah kelompok sosial yang
menyediakan poin referense didalam membuat
keputusan dan evaluasi.
• In-group dan Out-groups. Setiap kita memilih
beberapa groups lebih dari yang lain, berdasarkan
pandangan politik, prestise sosial, atau kadang hanya
penampilan. Jadi orang memberi penilaian positif
atau negatif bagi kelompok-kelompok.
• Dalam pandangan group menjadi berlawanan antara
in-grup dan out-group.
89
90
• In-group adalah kelompok sosial dimana kita
menjadi anggota kelompok dngan memiliki
perasaan respek dan setia. Kebalikannya pada
out-group, yaitu dengan perasaan kompetisi
dan oposisi.
• Idenya berdasarkan dengan pikiran “we” yang
berlawanan dengan “they”. Biasanya
kelompok in-group memandang dirinya lebih
positif, dan secara tidak fair menilai groups
lain negatif. Kuasa juga menentukan group
lain status lebih rendah. Ada potensi konflik.
•Besarnya kelompok, group size.
91
• Georg Simmel (1958-1918). Dyad (yunani = pasang).
Suatu kelompok sosial dengan anggota dua orang.
Interaksi sosial intens. Triad kelompok sosial
dengan tiga anggota.
• Diversitas Sosial : Ras, Klass Sosial, Gender
• Blau 77 : Tiga diversitas sosial diatas mempengaruhi
kontak antara kelompok :
– Kelompok yang besar menjadi inward.
(international student in College ) Kelompok besar
berputar inward (pusar kedalam). Lebih
menyerupai ikatan antar anggota kelompok,
menarik anggota lain bergabung shg jumlahnya
membesar.
93
92
– Kelompok yang heterogen menjadi outward.
Perbedaan didalam semakin besar karena banyak
anggota berinteraksi dengan kelompok diluar.
– batasan fisik menciptakan batasan sosial. Ciri fisik
yang membedakan dengan kelompok di luar.
•
2016-5-11
94
2016-5-11
96
• network
• adalah suatu jaringan dari sebuah ikatan sosial
yang rendah. Suatu kelompok yang kabur.
Orang -orang memang mengadakan kontak
tetapi kurang dalam "sense of boundaries"
dan "belonging".
• Kelompok adalah pertemanan, kalau network
adalah "Web sosial" yang luas jangkauannya,
dan menjangkau orang banyak.
95
• Organisasi formal.
• Dulu orang hanya berorganisasi di keluarga,
teman dan tetangga (yang tidak formal dan
kecil), sekarang banyak organisasi formal yaitu
secondary kelompok yang besar diorganisasi r
untuk mencapai sasaran dengan efisien.
Contoh organisasi perusahaan bisnis dan
badan pemerintah.
• Adalah kelompok secondary yang besar yang
diorganisasir untuk mencapai tujuan - tujuan
dengan efisien.
97
– Organisasi coercive. Keanggotaan organisasi ini adalah
involuntary (tidak sukarela). Orang dipaksa menjadi
bagian dari kelompok ini karena hukuman (penjara),
atau perlakuan (semacam rumah sakit psychiatric).
Mempunyai ciri fisik tertentu, pagar, kunci, dsb.
Orang-orang diisolasi dengan label “tahanan” atau
“pasien” untuk beberapa waktu untuk merubah
secara radikal sikap dan perilaku mereka.
– Ada kemungkinan satu organisasi tetapi memiliki sifat
ketiganya hanya berbeda orang membernya.
2016-5-11
99
– Kompetensi Tehnis. Memiliki kompetensi tehnis
untuk setiap tugas. Ada set standard untuk
memonitor performans
– Impersonalitas. Birokrasi menempatkan aturanaturan di depan personal, semua orang
diperlakukan sama dan berlaku “faceless
birocrat”
– Komunikasi formal dan tertulis. Jantung dari
birokrasi adalah bukan pada orang, melainkan
pada kertas (paperwork). Meskipun face to face
adalah interaksi diantara kelompok, birokrasi
memberlakukan formal, memo tertulis dan
repots
2016-5-11
101
• Type organisasi formal (Amitai Etzioni, 1975).
Dibedakan menurut alasan orang bergabung
didalamnya.
– Organisasi Utilitarian. Orang bergabung karena
pilihan untuk income /kehidupan, bisa berupa
organisasi bisnis atau pemerintahan.
– Organisasi Normatif. Orang bergabung bukan utk
nafkah melainkan mencapai sasaran yang dia
pikirkan untuk pemenuhan moral, sering disebut
dengan asosiasi sukarela. (Community service
groups).
2016-5-11
98
• Birokrasi.
Adalah sebuah model organisasi rasional yang
didisain untuk supaya tugas-tugas dikerjakan secara
efisien.
• Max Weber 1978 mencantumkan 6 kunci birokrasi
yang ideal :
– Spesialisasi.
– Hirarkhi dari Posisi.
– Undang-undang dan peraturan.Tradisi kultur
sedikit dan aturan rasional yang diberlakukan,
memberi acuan dan petunjuk. Idealnya prosedur
yang dipakai dapat memprediksi secara lengkap.
2016-5-11
100
• Environtment organisasi. Lingkungan di luar
dapat mempengaruhi operasional organisasi.
• Sisi Informal dari birokrasi. Informalitas
organisasi dimunculkan oleh personalitas dari
pemimpin organisasi. Jenis kepemimpinan
Authoritarian, Demokrasi, dan Laissez-faire,
berpengaruh. Sering personal pemimpin
mengambil untung dengan menyalahgunakan kuasa organisasi.
2016-5-11
102
• Masalah birokrasi :
• Alienasi birokrasi. Weber mengatakan
birokrasi punya kemampuan untuk
dehumanisasi orang.
• Inefisiensi dan Ritualisme birokrasi
mendeskrspikan fokus dari aturan-aturan dan
regulasi untuk point yang merong-rong
sasaran dari organisasi.
• Inertia birokrasi. kecenderungan birokrasi
yang mengabadikan dirinya sendiri.
103
2016-5-11
104
• Evolusi organisasi formal. Birokrasi
cenderung mengalami perubahan mengarah
kepada Hirarkhi dan kekakuan (rigidity).
• Scientific Management yaitu menggunakan
prinsip-prinsip scientific untuk
mengoperasikan organisasi.
• Tantangan Ras dan Gender. (Gambar)
• Tantangan Organisasi kerja ala jepang.
• Tantangan organisasi alami.
105
• Frederick Taylor mempelajari bahwa pekerja
pada jaman awal industri di Eropa dan
Amerika adalah imigrant, mereka kerja
dengan suasana kerja yang keras, berkeringat
dan kotor. Sekarang sudah berbeda, pekerja
yang ada menjadi desainer, artis, penulis,
komposer, programer, pemilik bisnis, dengan
tuntutan kreatifitas dan imajinasi kuat.
Sehingga peng-organisasi-an sekarang
berbeda dengan seabad yang lalu dalam hal :
2016-5-11
107
106
1.Creative freedom.
2.Team kerja yang kompetitif.
3.sebuah Organisasi Flat
4.Fleksibilitas yang lebih besar.
2016-5-11
108
Seeing sociology in everyday life
• McDonalisasi. (McDonaldization of
Society)
• menggunakan 4 prinsip :
–Efisiensi
–Predictable
–Uniformity
–Control
Trend organization ?
2016-5-11
109
110
• Remembering definition
• Understanding : Bagaimana seksualitas yang
seharusnya bersifat biologis ternyata berdampak
juga kepada perilaku masyrakat .
• Apply : Pendekatan teori sosiologi umum kepada
topik seksualitas.
• Analize Bagamana manusia sebagai mahluk hidup
berhadapan dengan "incest taboo".
• Evaluate Berbagai macam isu kontroversi seperti
Remaja hamil, pornography, prostitusi and
kehidupan kampus.
• Create Suatu pendekatan yang lebih kompleks dan
kritis dalam mengapresiasi hubungan seksualitas dan
masyarakat.
Bab 8. Seksualitas dan Sosiologi
RESUME
111
112
8. Seksualitas dan Sosiologi
• Sex adalah sesuatu yang penting didalam
kehidupan. Tetapi didalam sosiologi sex bukan
hanya sekedar proses biologi yang sederhana,
melainkan termasuk didalam budaya dan pola
pola ketidaksetaraan.
• Isu Biologis : perbedaan biologis antara lakilaki dan perempuan. Berkembang menjadi isu
reproduksi.
• Bearman, moody & Stovel meneliti 832 murid (69% mengaku
memiliki hubungan sex) setelah di polakan tampak seperti gambar.
8.Seksualiti dan Sosiologi
113
8.Seksualiti dan Sosiologi
114
• Sex dan tubuh. Terdapat ciri-ciri tubuh yang
menyertai laki-laki dan perempuan, yang
membedakan, dibagi menjadi:
• Tanda utama yaitu pada organ genital yang
terkait dengan reproduksi dan tanda sekunder
yaitu yang menyertai dan membedakan jenis
kelamin.
• Orang orang Interseksual, menunjuk kepada
orang yang memiliki tubuh (termasuk genital)
yang memiliki tanda kedua sifat kelamin.
• Transeksual. Orang yang merasa dirinya
berkelamin berbeda dengan kondisi fisiknya.
8.Seksualiti dan Sosiologi
115
• Sex dan budaya.
117
• Perbedaan cara
pandang anak muda
era 40an dan 60an
dalam hubungan seks
dengan dua atau lebih
orang.
• Juga perbedaan
Gender.
8.Seksualiti dan Sosiologi
8.Seksualiti dan Sosiologi
116
– Insest taboo adalah norma yang melarang
hubungan seksual atau menikah dengan orang
yang memiliki hubungan darah atau keturunan.
Revolusi Seks di USA, th 20 an adalah tahun
perubahan sosial, dimana penduduk dari
pertanian pindah ke kota bekerja di industri, th.
30an masa krisis, 40-50an musim perang, 5560an masa kemakmuran, anak muda bebas dan
muncul jaman yang disebut revolusi seks, orang
mulai bebas mengekspresikan diri. (Seks, drug dan
rock n roll”, “if it feels good do it”). Ditambah
setelah 60an ada technologi yang berkembang
mendukung semua di atas.
– Isu ciuman, china, french, USA
– Isu tubuh yang di tutup
– Menikah dengan saudara sepupu. Insect taboo
8.Seksualiti dan Sosiologi
• Cantik ? Cakep ? Kenya, Arizona, New Zaelan,
Thailand, Etiopia, Equador
8.Seksualiti dan Sosiologi
118
• Premarital Seks (Seks sebelum menikah).
• Extramarital Sex (Seks diluar pernikahan).
119
8.Seksualiti dan Sosiologi
120
• Penggunaan kontrasepsi pada wanita yang menikah.
• Adakah hubungan antara negara kaya dan miskin didalam
prosentase penggunaan kontarasepsi ini ? Mengapa demikian ?
Seksual orientasi.
• Adalah suatu ketertarikan romantik dan
emosional kepada orang lain.
• Heteroseksual. Ketertarikan seksual kepada
orang lain yang berbeda jenis kelamin.
• Menyimpang.
– Homoseksual. Ketertarikan seksual kepada orang
lain yang sama jenis kelamin.
– Biseksual. Ketertarikan seksual kepada orang lain
yang berbeda dan sama jenis kelamin sekaligus.
– A seksual. Tidak tertarik dengan Seks.
8.Seksualiti dan Sosiologi
121
8.Seksualiti dan Sosiologi
122
• Bagaimana pendapat anda ?
• Apakah masyarakat kita toleran kepada
seseorang yang mengenakan pakaian wanita
dan pria yang digabung ?
• Bagaimana pendapat anda jika menjumpai
seorang pria yang ingin mengenakan pakaian
wanita ?
• Apa pendapat pribadi anda jika ada yang
mengatakan ada kategori ke tiga selain
wanita, pria ?
8.Seksualiti dan Sosiologi
123
8.Seksualiti dan Sosiologi
124
125
8.Seksualiti dan Sosiologi
126
• Seksual orientasi :
Hasil dari
masyarakat
• Seksual orientasi :
Hasil dari biologis
8.Seksualiti dan Sosiologi
Seksual isu dan
kontroversi
– Kehamilan remaja.
740.000 per year.
90% remaja hamil
menikah tapi tahun
sekarang 80% tidak
menikah, 58%
memelihiara
anaknya, 27%
menggugurkan.
– Pornography
– Prostitution
Penerimaan terhadap status
homoseksual
Penelitian mahasiswa th 1
(1980 – 2008)
• Tahun 2010
8.Seksualiti dan Sosiologi
127
• Prostitusi : Menjual pelayanan seks.
8.Seksualiti dan Sosiologi
128
Teori Seksualitas. Memahami seksual manusia lebih baik
melalui teori sosiologi.
• Teori Struktural – Fungsional
– Perlunya peraturan untuk seksualitas. Masalah
perkawinan, menghasilkan anak, insest taboo dll. Sosial
kontrol terhadap seks sangat kuat di dalam sejarah.
– Melalui prostitusi terjadi penyebaran penyakit kelamin
dan eksploitasi wanita.
– Keuntungannya bagi masyarakat adalah memberikan
kesempatan seks kepada sebagian besar orang yang tidak
memilikinya daam kondisi normal (Tentara misalnya).
(Lepas gender dan normatif).
– Dibandingkan dengan masyarakat tradisional, mengapa
masyarakat modern memberikan lebih banyak pilihan
tentang hal-hal yang terkait dengan seksualitas?
8.Seksualiti dan Sosiologi
129
• Teori Interaksi – Symbolik. Menekankan kepada
bagaimana orang berinteraksi dan membangun
realita harian masyarakat.
• Konstruksi sosial akan Seksualitas.
– Hampir seluruh pola sosial tentang seksualitas
mengalami perubahan pada abad 21. Contoh
virginitas sebelum menikah abad lalu dengan abad
sekarang berbeda, seiring dengan tehnologi birth
control.
– Sexuality Involve dari anak-anak, pendidikan seks
diberikan kepada anak-anak sehingga pada usia
remaja mereka sudah sadar.
– Perbedaan global tentang pandangan dan konstruksi
sosial tentang seks.
8.Seksualiti dan Sosiologi
131
8.Seksualiti dan Sosiologi
130
• Teori Konflik sosial dan Feminism.
– Seksualitas adalah refleksi dari inequalitas
(ketidak setaraan).
– Seksualitas menciptakan ketidak setaraan sosial.
– Queer theory (teori homo). Bukan saja laki-laki
yang mendominasi wanita, tetapi heteroseksual
mendominasi homoseksual, mengapa ?
8.Seksualiti dan Sosiologi
132
Seeing sociology in everyday life.
• Bagaimanakah peran media masa di
masyarakat kita didalam menyajikan
seksualitas manusia ?
• Bagaimana dengan masalah kekerasan
seksual di masyarakat kita? bagaimana
penanganan nya ?
• Setelah mempelajari ini apa pendapat anda
berkenaan dengan apakah seksualitas di
bentuk oleh masyarakat ? atau apakah
seksualitas menjadi isu masyarakat ?
8.Seksualiti dan Sosiologi
133
8.Seksualiti dan Sosiologi
134
Download