EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI Oleh Drs. Defrianto, DEA Jurusan Fisika Fmipa UNRI Abstrak Sistem mekanik yang terdiri dari tabung, pegas dan beban di modelkan untuk menyerap energi gelombang laut menjadi energi osilasi pegas-beban kemudian dengan menggunakan generator diubah menjadi energi listrik. Konversi akan maksimum jika terjadi resonansi osilasi pegas-beban dengan gelombang laut. Gerakan osilasi pegas-beban akan melambat karena adanya redaman. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh redaman terhadap konversi energi gelombang laut menjadi energi listrik maka disimulasikan sistem yang terdiri tabung bermassa 75 kg dan berdiameter 0.2 m, kemudian di dalam tabung tersebut dipasang pegas dengan konstanta pegas 5000 N/m, beban bermassa 50 kg dan koefisien redaman sistem yang bervariasi 50, 100, 150, 200 dan 250 kg.s/m Hasil simulasi menunjukkan bahwa daya maksimum terjadi pada frekwensi gelombang laut 2.93 Hz, dimana untuk amplitudo gelombang laut 0.5 m dan koefisien redaman sistem 50, 100, 150, 200 dan 250 kg.s/m, daya yang dapat diserap masingmasing adalah 1460, 700, 500, 350, dan 250 W. Kata Kunci : Energi, Gelombang Laut, Konversi, Pegas, Beban 340 PENDAHULUAN yang lebih tinggi sehingga menyebabkan Permasalahan seluruh bangsa- banjir dan lain-lain. bangsa di bumi pada saat ini adalah Indonesia adalah negara ketersedian sumber energi dan kualitas berbentuk kepulauan yang memiliki lingkungan hidup. Untuk menggerakkan daerah laut yang sangat luas oleh karena peradaban umat manusia, sumber energi itu Indonesia memiliki potensi energi fosil merupakan sumber energi utama gelombang laut yang sangat besar. yang digunakan. Bahan bakar fosil Usaha seperti minyak bumi, gas alam dan batu konversi energi gelombang laut menjadi bara energi listrik merupakan salah satu adalah sumber energi tidak pengembangan teknologi terbarukan yang disediakan alam melalui pemecahan proses jutaan tahun. Penggunaan terus pada energi fosil. Model pembangkit menerus listrik dari energi gelombang laut pernah bahan bakar fosil akan terhadap ketergantungan menghabiskan cadangan yang ada, oleh dikembangkan sebab itu sangat perlu mengembangkan Cockerell (Kadir, 1990), model ini pemanfaatan sumber-sumber energi lain berbentuk sebuah rakit yang terdiri atas yang terbarukan, seperti energi cahaya tiga ponton. Tetapi model ini hanya matahari, angin, gelombang laut, air cocok untuk gelombang dengan panjang terjun dan lain-lain. Masalah yang gelombang (λ) yang pendek, kelemahan timbul akibat penggunaan energi fosil lainnya pada model ini yaitu tidak (hidrokarbon) adanya konfigurasi khusus yang akan yaitu limbah gas karbondioksida ( CO2 ) yang dibuang ke atsmosfir temperatur sehingga Chistopher Energi gelombang laut yang merupakan satu bentuk energi mekanik. menyebabkan pemanasan global (global Untuk menyerap energi gelombang laut warming). secara maksimal diperlukan suatu sistem memicu pencairan Pemanasan berbagai es bumi Sir memberikan efisiensi maksimum. meningkatkan atmosfir oleh global bencana kutup yang akan seperti mekanik akan yang berosilasi dengan frekwensi yang sama dengan dengan menenggelamkan banyak pulau, badai frekwensi yang lebih besar dan kuat, curah hujah sehingga terbentuk kondisi Resonansi. gelombang laut tersebut Kondisi resonansi yaitu keadaan dimana 341 suatu sistem bergetar akan menyerap energi eksternal maksimum yaitu Gerak Tabung Penutup yang (William, 1997). Pada penelitian ini disebabkan oleh naik turun gelombang akan dibuat sistem bergetar berbentuk dan kombinasi pegas berkonstanta pegas K Tabung Penutup. Gerak Beban yang dan Dengan berupa gerak linear diubah menjadi pemilihan harga K dan M yang sesuai, gerak rotasi. Selanjutnya gerak rotasi maka dapat dibuat kondisi resonansi akan memutar generator listrik sehingga pada timbul beda tegangan listrik (energi beban sistem secara Pada model ini terjadi 2 gerakan bermassa M. Pegas-Beban tersebut gelombang laut) Beban relatif terhadap listrik). sehingga akan menyerap energi eksternal (energi Gerak secara maksimum. Namun efisiensi sistem Persamaan gerak untuk sistem ini yaitu : pegas-beban dipengaruhi oleh besarnya Gerak tabung penutup : redaman yang terjadi pada sistem. Mt d 2 yt dy + µ t + ( Aρg + k ) yt − kyb = f (t ) 2 dt dt (1) METODE PENELITIAN Gerak Beban d 2 yb dy Mb + k r b + kyb − kyt = 0 2 dt dt Model Pembangkit Listrik dari Energi Gelombang Model alat konversi : (2) Dimana : energi f(t) gelombang menjadi energi listrik terdiri = Gaya Eksternal = f (t ) = AρgYe jωt (3) dari 3 bagian seperti gambar (1) bawah. dalam hal ini : yt = Besar pergeseran tabung penutup yb = Besar pergeseran beban Y = Amplitudo gelombang Mt = Massa tabung penutup Mb = Massa beban Gambar 1. Model Pembangkit Listrik A = dari Energi Gelombang penutup 342 Luas penampang Tabung µ = Koefisien viskositas air laut bervariasi 50, 100, 150, 200 dan 250 ρ = Massa jenis air laut kg.s/m Y = Amplitudo gelombang ω = Frekwensi sudut gelombang g = Percepatan gravitasi kr = Koefisien redaman k = Konstanta pegas Persamaan diselesaikan (1) secara dan simultan (2) untuk Gambar 2. Simulasi komputer konversi mendapatkan frekwensi resonansi alat dan kecepatan relatif beban. energi gelombang Lalu kecepatan tersebut dikalikan dengan Untuk gaya eksternal untuk mendapatkan daya simulasi yang diserap alat. Solusi numerik model menggunakan koefisien redaman, dilakukan dengan menvariasikan frekwensi gelombang laut diatas disimulasikan dan divisualisasikan dengan setiap dari 1.0, 1.5, 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0, 4.5, bahasa dan 5.0 Hz pemograman Delphi yang diverifikasi menggunakan software Matlab seperti HASIL DAN PEMBAHASAN terlihat pada gambar 2 dibawah. Simulasi untuk koefisien redaman 50 kg Simulasi Komputer s/m pada berbagai frekwensi gelombang Simulasi untuk sistem komputer yang laut menunjukkan bahwa pada frekwensi dilakukan terdiri 3 hz memberikan daya serap energi yang tabung paling besar yaitu 1460 watt, seperti bermassa 75 kg dan berdiameter 0.2 m, terlihat pada gambar (3). kemudian di dalam tabung tersebut dipasang pegas dengan konstanta pegas 5000 N/m, beban bermassa 50 kg dan koefisien redaman sistem yang 343 Daya vs Frekwensi untuk Koef. Redaman = 50 kg m/s Daya vs Frekwensi untuk Koef. Redaman = 150 kg m/s Daya (Watt) Daya (Watt) 2000 1500 1000 500 0 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 600 500 400 300 200 100 0 1.0 5.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 Frekwensi (Hz) Frekwensi (Hz) Gambar 3. Simulasi komputer konversi Gambar 5. Simulasi komputer konversi energi gelombang untuk kr=50 kg s/m energi gelombang untuk kr=150 kg s/m Untuk koefisien redaman 100 kg s/m dan Daya yang diserap secara maksimum 150 kg s/m, simulasi pada berbagai pada frekwensi gelombang laut 3 hz frekwensi gelombang laut menunjukkan dibandingkan untuk berbagai koefisien bahwa pada frekwensi 3 hz memberikan redaman, seperti terlihat pada gambar daya serap energi yang paling besar (6). yaitu 700 watt dan 500 watt, seperti terlihat pada gambar (4) dan (5). Daya vs Koefisien Redam an untuk Frek. Gel. Laut = 3 hz 2000 Daya vs Frekwensi untuk Koef. Redaman = 100 kg m/s 1500 1000 500 Daya (Watt) 800 0 600 50 100 400 150 200 250 Ko ef isi en R ed aman ( Kg .m/ s) 200 0 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 Gambar 6. Simulasi komputer konversi 5.0 Frekwensi (Hz) energi Gambar 4. Simulasi komputer konversi gelombang untuk frekwensi gelombang laut 3 hz. energi gelombang untuk kr=100 kg s/m Simulasi komputer untuk sistem dengan koefisien redaman 50, 100, 150, 200 dan 250 memvariasikan kg.s/m frekwensi dengan gelombang laut memperlihatkan bahwa daya diserap 344 secara maksimum terjadi pada frekwensi hampir sama dengan frekwensi ini akan 3 hz, sedangkan pada frekwensi yang menimbulkan kondisi resonansi yaitu lebih kecil dan lebih besar, daya yang kondisi energi gelombang laut diserap diserap mengecil dengan cepat. Daya secara maksimum. maksimum terjadi karena frekwensi Sistem disimulasikan untuk alami sistem sebesar 2.94 hz hampir koefisien redaman yang bervariasi 50, bersesuaian frekwensi gelombang laut 3 100, 150, 200 dan 250 hz sehingga terbentuk kondisi resonansi. keadaan resonansi daya yang dapat Pada kondisi resonansi, daya diserap masing-masing adalah 1460, yang diserap tergantung pada redaman 700, 500, 350, dan 250 W. Daya yang yang terjadi pada sistem, semakin kecil diserap akan menurun jika koefisien redaman redaman semakin besar. maka daya yang diserap kg.s/m, pada semakin besar. Untuk koefisien redaman sistem 50, 100, 150, 200 dan 250 DAFTAR PUSTAKA kg.s/m, daya yang dapat diserap masingmasing adalah 1460, 700, 500, 350, dan Suarga, 2007, Fisika Komputasi, Solusi 250 W. problem fisika dengan Matlab, Andi Offset, Jogjakarta. KESIMPULAN Arya, Untuk gelombang menyerap laut digunakan A.P., 2003, Introduction to energi Classical Mechanics, Prentice Hall, New sistem Jersey. mekanik berbentuk masa-pegas yang dimasukkan ke dalam tabung. Sistem Hulls, K., 2002, Wave Power, The New disimulasikan untuk karakteristik tabung Zealand Energy Journal, 25/4/2002. bermassa 75 kg dan berdiameter 0.2 m, di dalam tabung dipasang pegas dengan Kinsler, L.E., 1992, Fundamentals of konstanta pegas 5000 N/m dan, beban Acoustics, Fifth Edition, John Wiley & bermassa 50 kg. Frekwensi natural Sons, New York. sistem mekanik ini adalah 2.94 hz sehingga frekwensi gelombang laut yang 345 Kadir, A., 1990, Energi : Sumber daya, Inovasi, Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi, UI-Press, Jakarta. Sarwate, V.V., 1993, Electromagnetic Fields dan Waves, John Wiley & Sons, New York William, W.S., 1997, Mechanical vibrations, McGraw-Hill Inc., London 346