PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, 2013, DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .............................................................................. 1-4 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ................................................................................... 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .......................................................................... 7-8 Laporan Arus Kas Konsolidasian .......................................................................................... 9-10 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .................................................................. 11 - 102 Informasi Tambahan ..............................................................................................................103 -109 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember Catatan 2015 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 27.324.946.903 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 26.226.241.229 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp 21.009.620.796 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 18.967.922.379 pada tanggal 31 Desember 2012 Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.827.848.955 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 10.233.790.000 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka 2d,2e,2g,5,32,33 14.667.387.501 33.989.961.088 17.536.607.830 66.408.419.650 2g,6,32,33 2f,2g,6,30a,33 35.047.510.596 - 78.449.968.547 - 74.202.463.483 249.500.000 481.371.671.035 4.957.300.000 1.229.558.668.007 205.545.720.445 8.774.085.282 1.234.211.474.363 224.332.790.011 42.052.776.747 17.577.851.805 79.534.488.786 220.291.946.863 18.039.556.182 9.122.979.506 84.461.224.796 2.167.210.500 862.121.903.401 141.679.217.140 239.755.537.839 1.493.593.371.831 1.630.614.822.561 418.977.542.650 1.882.922.484.361 2g,7b,32,33 2e,2g,13,32,33 2f,2g,30b,32,33 2o,14 118.528.010.140 16.996.428.426 125.191.482.400 283.969.184.906 118.528.010.140 20.841.911.790 128.702.369.594 292.864.998.269 23.128.245.305 118.113.170.974 286.038.320.127 15.747.834.032 179.937.788.106 4.357.545.332.467 2l,2m,2n,2p,12 2.240.861.565.413 2.302.730.493.259 852.879.257.671 1.527.057.909.849 2g,7a,32,33,35c 2f,7a,33 2h,8 2q,21a 2j,9 Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak ketiga Dana dalam pembatasan Piutang pihak berelasi Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 261.255.350.543 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 190.580.237.202 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp 134.054.480.986 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 105.381.578.109 pada tanggal 31 Desember 2012 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember Catatan Penyertaan saham Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 297.077.813 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp 243.869.847 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 190.255.724 pada tanggal 31 Desember 2012 Aset takberwujud Aset pajak tangguhan Aset lain-lain 2015 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2i,10,33 37.825.941.771 39.102.210.005 647.350.749.533 667.674.112.468 2k,2m,11 2x 2q,21g 2g 552.107.940 195.064.140 767.081.511 988.849.348 1.939.620.441 820.289.477 6.803.331.991 873.903.600 2.434.163.322 7.281.544.426 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.824.119.785.136 2.906.465.544.357 1.935.133.365.078 6.758.552.588.270 JUMLAH ASET 4.317.713.156.967 4.537.080.366.918 2.354.110.907.728 8.641.475.072.631 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 206.578.749.999 187.269.999.999 183.655.278.944 146.403.103.239 89.625.280.288 5.830.759.607 162.108.687.734 - 46.864.866.889 - 218.782.286.713 3.642.081.634 2g,17a,32,33,35b 2f,2g,17a,30d,32,33 365.043.069.420 13.752.440.680 432.146.690.573 - 68.420.086.057 - 113.522.389.370 - 2g,2p,32,33 2g,18,32,33 2q,21b 178.154.701.923 422.602.762.212 72.133.035.526 232.030.656.376 301.333.534.307 81.457.544.539 159.362.803.823 88.620.891.887 23.530.475.139 48.009.720.976 157.935.061.565 146.658.471.539 - - - 5.299.697 72.912.403.989 516.377.071 101.164.235.591 762.967.251 77.899.114.892 866.258.132 339.327.869.580 1.588.608.047 1.427.149.580.715 1.498.274.316.370 649.219.775.763 1.175.874.892.360 2g,17b,32,33 72.833.333.333 - - - 2g,2p,32,33 2f,2g,30e,32,33 2.362.125.955 265.116.997.201 3.101.762.621 248.498.657.318 17.953.412.333 258.893.946.200 266.880.050.239 2.573.606.386.744 2d,2g,19,32,33 2g,2n, 20,32,33 583.017.342.630 557.888.262.640 226.660.341.506 350.756.182.921 278.001.572 1.165.343.343 1.184.422.251 1.517.921.605 2r,22 2q,21g 9.592.383.758 25.231.145.776 25.068.574.090 25.231.145.776 22.631.642.833 - 22.981.953.250 - Catatan 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka penjualan dan pendapatan ditangguhkan Biaya masih harus dibayar Utang pajak Cadangan untuk penggantian peralatan operasional Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap 2d,2g,15,32,33 2g,16,32,33 2f,2g,16,30c,32,33 2s 2g,19,32,33 2g,2n,20,32,33 Jumlah Liablitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka penjualan dan pendapatan ditangguhkan Utang pihak berelasi Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas 958.431.330.225 860.953.745.788 527.323.765.123 3.215.742.494.759 2.385.580.910.940 2.359.228.062.158 1.176.543.540.886 4.391.617.387.119 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember Catatan Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 50.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 19.281.904.405 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, 16.445.406.761 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (defisit) 2015 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 1.928.190.940.500 (447.306.677.313) 2.741.005.764 448.516.694.238 1.928.190.940.500 (447.301.067.880) (6.331.748.306) 703.294.180.096 1.644.540.676.100 (447.301.067.880) (8.181.649.845) (11.490.591.533) 1.644.540.676.100 5.253.446.515 813.975.650.138 1.932.141.963.189 (9.717.162) 2.177.852.304.410 350 1.177.567.366.842 - 2.463.769.772.753 1.786.087.912.759 Jumlah Ekuitas 1.932.132.246.027 2.177.852.304.760 1.177.567.366.842 4.249.857.685.512 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.317.713.156.967 4.537.080.366.918 2.354.110.907.728 8.641.475.072.631 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 24 4h,i,j,k,35 2b,2g 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2b,23a Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENGHASILAN USAHA BEBAN POKOK PENGHASILAN 366.434.131.789 367.523.242.799 380.888.165.808 2p,26 195.263.318.016 150.033.846.094 157.794.112.267 171.170.813.773 217.489.396.705 223.094.053.541 (35.755.771.675 ) (28.106.148.478 ) (25.000.144.463 ) (142.793.603.100 ) 6.861.736.562 (130.723.493.216 ) (20.961.607.970 ) (5.486.212.145 ) (46.428.917.757 ) (180.269.876.522 ) 4.804.568.716 (139.900.003.847 ) 10.361.184.203 (7.364.292.654 ) (3.604.085.535 ) (180.254.293.676 ) 3.499.589.516 (62.737.054.750 ) 93.911.498.189 (10.278.837.608 ) (50.780.500 ) - 864.299.216.178 (773.482.159.672 ) - 318.560.591.742 2p,27 2k,2l,2m,2n,2p, 2r,12,22,28 Penghasilan bunga Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Beban pajak penghasilan final Denda pajak Laba (rugi) atas divestasi saham Entitas Anak Keuntungan dari pembelian dengan diskon Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Laba (rugi) atas penjualan dan penghapusan aset tetap dan properti investasi Laba atas penjualan saham Pemulihan penyisihan piutang Lain-lain - bersih 2d 2q,21d 2q,21b 2b,2c, 4c,d,f,g 4b Jumlah taksiran beban pajak bersih LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN - 2i,10 (1.273.163.061 ) (11.649.965.711 ) (66.334.244.448 ) 2k,11,12 10 6 29 (10.894.007.696 ) 17.954.562 (38.459.022.297 ) (4.016.603.833 ) (39.509.931.935 ) 104.500.000 9.088.193.881 (27.318.632.629 ) LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK TAKSIRAN BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan 2015 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2p,25,31 LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) (254.725.294.020 ) 1.001.094.049.029 (815.758.312.619 ) 2q,21c,21e,21f (62.009.000 ) - (2.659.012.750 ) - (7.040.576.726 ) (2.418.713.406 ) (62.009.000 ) (2.659.012.750 ) (9.459.290.132 ) (254.787.303.020 ) 998.435.036.279 (825.217.602.751 ) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan aktuaria Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Rugi yang belum terealisasi atas investasi efek yang tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 1.849.901.539 3.233.762.338 - - (6.658.151.500 ) 2b - - (10.010.707.198 ) 1.849.901.539 (13.435.096.360 ) (245.714.548.950 ) 1.000.284.937.818 (838.652.699.111 ) (254.777.485.858 ) (9.817.162 ) 998.435.036.029 250 (825.466.241.671 ) 248.638.920 (254.787.303.020 ) 998.435.036.279 (825.217.602.751 ) (245.704.731.788 ) (9.817.162 ) 1.000.284.937.568 250 (838.901.338.031 ) 248.638.920 (245.714.548.950 ) 1.000.284.937.818 (838.652.699.111 ) 9.072.754.070 2b,23b Jumlah Jumlah 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2g JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas Induk Kepentingan non-pengendali 2015 9.072.754.070 Jumlah penghasilan komprehensif lain, bersih setelah pajak JUMLAH LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2b,23b Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Catatan Saldo, 1 Januari 2013 (Dilaporkan sebelumnya) Penyesuaian yang timbul dari penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013) 2r,38 Saldo, 1 Januari 2013 (Disajikan kembali) Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali Dekonsolidasi PT Bukit Jonggol Asri, PT Mutiara Permata Biru, Sugilite Company Ltd., PT Samudera Asia Nasional, PT Bahana Sukmasejahtera, PT Graha Intan Bali, PT Sanggraha Pelita Sentosa Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor Rugi yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek yang Tersedia untuk Dijual Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Keuntungan (Kerugian) Aktuaria Saldo Laba (Defisit) 1.644.540.676.100 - 6.658.151.500 10.010.707.198 - - - - (11.415.412.183 ) 1.644.540.676.100 - 6.658.151.500 10.010.707.198 (11.415.412.183 ) - - - - - - - - 4h,i,j,k - 4c,f,g,h,i,j,k - - - - 1.644.540.676.100 (447.301.067.880 ) (447.301.067.880 ) (6.658.151.500 ) (10.010.707.198 ) - - - Kepentingan Non-pengendali Jumlah Ekuitas 2.478.443.019.481 1.786.087.912.759 4.264.530.932.240 (14.673.246.728) - 2.463.769.772.753 1.786.087.912.759 Jumlah 817.233.484.683 (3.257.834.545 ) 813.975.650.138 (447.301.067.880 ) - (1.786.336.551.679) 3.233.762.338 (825.466.241.671 ) (838.901.338.031 ) 248.638.920 (8.181.649.845 ) (11.490.591.533 ) 1.177.567.366.842 - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 - (14.673.246.728) 4.249.857.685.512 (447.301.067.880) (1.786.336.551.679) (838.652.699.111) 1.177.567.366.842 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Catatan Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor Rugi yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek yang Tersedia untuk Dijual Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Keuntungan (Kerugian) Aktuaria Saldo Laba (Defisit) Kepentingan Non-pengendali Jumlah Jumlah Ekuitas Penambahan investasi pada PT Andrasentra Properti Services oleh kepentingan non-pengendali 4a - - - - - Pembagian dividen 24 - - - - - Konversi dividen menjadi saham 24 283.650.264.400 - - - - - 283.650.264.400 - 283.650.264.400 - - - - 1.849.901.539 998.435.036.029 1.000.284.937.568 250 1.000.284.937.818 - - (6.331.748.306 ) 703.294.180.096 2.177.852.304.410 350 100.000 Laba komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 1.928.190.940.500 (447.301.067.880 ) (283.650.264.400 ) (283.650.264.400 ) Penambahan investasi pada PT Jungleland Asia oleh kepentingan non-pengendali 4n - - - - - - - Dekonsolidasi PT Andrasentra Properti Services 4m - - - - - - - Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali 4m - - - - - - - 9.072.754.070 (254.777.485.858 ) - - 2.741.005.764 448.516.694.238 Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2015 1.928.190.940.500 (5.609.433 ) (447.306.677.313 ) (5.609.433 ) (245.704.731.788 ) 1.932.141.963.189 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 8 100 - (350 ) (9.817.162 ) (9.717.162 ) 100 (283.650.264.400) 2.177.852.304.760 100.000 (350) (5.609.433) (245.714.548.950) 1.932.132.246.027 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk karyawan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasi lain-lain 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2015 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 321.675.057.575 (154.426.873.803 ) (77.023.293.263 ) 427.965.004.536 (160.806.624.895 ) (65.224.440.138 ) 456.872.934.869 (112.080.524.252 ) (71.475.137.895 ) (36.051.398.238 ) 12.697.448.439 293.180.602.507 Arus kas diperoleh dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan 54.173.492.271 424.495.687 (86.776.812.285 ) (26.987.292.904 ) 214.631.387.942 4.804.568.716 (58.250.040.254 ) (68.456.766.623 ) 566.497.875.229 3.499.589.516 (66.236.644.266 ) (87.662.363.056 ) Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi (59.166.117.231 ) 92.729.149.781 416.098.457.423 (50.496.638.784 ) 288.375.467.913 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (peningkatan) penyertaan saham Penurunan dana dalam pembatasan Peningkatan dana dalam pembatasan Pembelian aset tetap Perolehan atas penjualan aset tetap Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pembelian aset tetap Penurunan piutang pihak berelasi Peningkatan piutang pihak berelasi Peningkatan utang pihak berelasi Penurunan utang pihak berelasi Penerimaan utang bank jangka panjang Pembayaran utang bank jangka panjang Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan 10 - 13 4.394.008.597 14.584.650.546 11.336.431.409 12 (548.525.233 ) (23.889.371.614 ) (11.304.231.533 ) (39.567.964.343 ) (18.728.867.273 ) (186.873.027.812 ) 12 - 30.646.739.340 104.500.000 (20.043.888.250 ) (56.137.444.774 ) 94.214.504.237 (1.133.931.951 ) 70.846.147.107 (26.195.259.915 ) 21.587.937.383 (2.107.597.500 ) (792.902.789 ) 78.708.212.928 (33.445.558.492 ) 4.442.026.873 (150.357.515.046 ) (73.545.835 ) 7.000.000.000 (285.383.174.661 ) 2.000.000.000 (71.413.813.331 ) 15.000.000.000 406.479.761.468 148.594.800.000 (18.122.751.610 ) (325.179.419.590 ) (360.031.879.860 ) 59.874.543.514 (20.145.394.648 ) (559.307.613.687 ) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 9 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2015 2014 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) 2013 (Disajikan kembali lihat Catatan 2r dan 38) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (19.335.461.967) 16.446.310.359 DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN BANK 12.888.380 7.042.899 122.840.207 KAS DAN BANK AWAL TAHUN 33.989.961.088 17.536.607.830 66.408.419.650 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 14.667.387.501 33.989.961.088 17.536.607.830 (48.994.652.027 ) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 10 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perseroan dan Informasi Umum PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (”Entitas Induk” atau ”Perseroan”) didirikan pada tanggal 15 Juni 1988 dengan Akta Notaris Ny. Yetty Taher, S.H., No. 42. Akta pendirian Perseroan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8942-HT.01.01.TH.88 tanggal 20 September 1988 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1147 Lembaran Berita Negara No. 11 tanggal 7 Februari 1995. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain, mengenai perubahan nama dari PT Aliyah Pancahafat menjadi PT Graha Andrasentra Propertindo yang diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., No. 93 tanggal 23 Juni 1997, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-5976 HT.01.04.Th.97 tanggal 2 Juli 1997. Selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nur Nadia Tadjoedin, S.H., Notaris di Kota Bogor, No. 18 tanggal 22 April 2008, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU39052.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Juli 2008 dan telah didaftarkan di dalam daftar Perseroan nomor AHU-0056266.AH.01.09.2008 tanggal 7 Juli 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2015, Tambahan No. 4952. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan menjadi perusahaan terbuka termuat dalam Akta Pernyataan Rapat Para Pemegang Saham Perseroan No. 15 tanggal 21 September 2015 yang dibuat di hadapan Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Bogor, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat keputusannya No. AHU-0942695.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 22 September 2015 dan telah didaftarkan di dalam daftar Perseroan nomer AHU-3557514.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 22 September 2015. Selanjutnya perubahan terakhir Anggaran dasar Perseroan termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No.7 tanggal 13 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Elizabeth Karina Leonita, SH, M.Kn, Notaris di Kota Bogor. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya beserta lampirannya No. AHU-0943921.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 15 Oktober 2015 dan telah didaftarkan di dalam daftar Perseroan nomor AHU-3565997.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 15 Oktober 2015. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan adalah bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa yang berhubungan dengan real estat, properti dan pengelolaan taman hiburan/rekreasi. Saat ini Perseroan bergerak dalam bidang pembangunan perumahan/real estat, hotel, pengelolaan taman hiburan serta bertindak sebagai pengembang termasuk pemeliharaan bangunan-bangunan. Perseroan berkedudukan di Kota Bogor dan memiliki proyek perumahan “Graha Bogor Indah”, sekarang menjadi “Bogor Nirwana Residence”. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993. PT Bakrieland Development Tbk. adalah Entitas Induk terakhir Perseroan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) 11 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Struktur Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan memiliki Entitas Anak dengan kepemilikan secara langsung sebagai berikut: 31 Desember 2015 Entitas Anak Persentase Kepemilikan Lokasi Kepemilikan saham secara langsung PT Jungleland Asia (JLA) Bogor/ Jawa Barat 99,99% Mulai Operasi Komersial Jumlah Aset 2011 Rp 1.061.490.341.382 31 Desember 2014 Entitas Anak Persentase Kepemilikan Lokasi Kepemilikan saham secara langsung PT Jungleland Asia (JLA) PT Andrasentra Properti Services (APS) Mulai Operasi Komersial Jumlah Aset Bogor/ Jawa Barat 100,00% 2011 Rp 1.159.590.883.487 Bogor/ Jawa Barat 99,99% 2014 Rp 7.396.579.333 Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah melakukan divestasi atas semua Entitas Anak yang dimilikinya. Kegiatan usaha Entitas Anak adalah sebagai berikut: Entitas Anak Kegiatan Usaha PT Jungleland Asia Membangun dan/atau mengelola kawasan rekreasi dan pariwisata (taman bermain) Pembangunan, perdagangan umum dan jasa PT Andrasentra Properti Services c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 13 Oktober 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi - Bambang Irawan Hendradi - Ambono Janurianto - Hamid Mundzir - Lukman Purnomosidi - Dedy Saefudin 12 Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Independen - Agus Jayadi Alwie - Kurniawati Budiman - Adika Nuraga Bakrie - Darto PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Akta Notaris Agus Surachman S.H., No. 41 tanggal 10 Maret 2014 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi - Bambang Irawan Hendradi - Ambono Janurianto - Hamid Mundzir Direktur Utama Direktur Direktur - Jo Eddy - Kurniawati Budiman - Hendry Harmen Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 17 Oktober 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi - Armansyah Yamin - Marudi Surachman - Sri Hascaryo Direktur Utama Direktur Direktur Direktur - Hamid Mundzir - Darsono - Hendry Harmen - Jo Eddy Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Perseroan memiliki masing-masing 152, 252 dan 242 orang pegawai tetap dan Entitas Anak memiliki masing-masing 62, 62 dan nihil orang pegawai tetap (tidak diaudit). d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perseroan bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Perseroan pada tanggal 25 Mei 2016. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Perseroan telah mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain, dimana pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Perseroan juga telah menggunakan judul baru “Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain” dalam Laporan Keuangan Konsolidasian ini. 13 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang baru atau telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015. Perseroan memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 32. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Tiap entitas dalam Grup menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan mengatur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut. b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Perseroan mengendalikan suatu entitas ketika Perseroan terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1b, Perseroan mengendalikan dan memiliki persentase kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan telah dieliminasi. 14 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar Direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau badan tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui Direksi atau badan tersebut. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk: • • • • • • • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap nilai sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laba rugi konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. 15 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi konsolidasian. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi konsolidasian. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggaltanggal tersebut, adalah sebagai berikut: 16 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) 31 Desember 2015 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Euro Eropa (EURO) 1 13.795 15.070 31 Desember 2014 12.440 15.133 31 Desember 2013 12.189 16.821 e. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan. Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai bukan kas dan dicatat dalam akun “Dana dalam Pembatasan”. f. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan Entitas Anak (entitas pelapor): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; 17 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi (lanjutan) (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut (lanjutan): (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: pengungkapan”. Penerapan PSAK - PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi (i) Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dana dalam pembatasan, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, uang muka penjualan, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap dan utang pihak berelasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. 18 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan pengukuran Aset Keuangan (i) Aset keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual piutang. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. a. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Keuangan” dalam laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. 19 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. 20 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi konsolidasian. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. 21 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan (i) Aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali. (ii) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi konsolidasian. h. Persediaan Harga perolehan persediaan real estat dialokasikan ke masing-masing proyek real estat ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial. 22 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Persediaan (lanjutan) Harga perolehan persediaan real estat meliputi biaya perizinan, pembebasan (ganti rugi) tanah, pengurusan surat-surat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi bunga selama pembangunan dan pengembangan. Persediaan real estat yang berupa bangunan apartemen (strata title) dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan. Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi bersih dibukukan dalam laba rugi konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Penjualan”. Bangunan dalam proses pengembangan dan bangunan yang siap untuk dijual dikelompokan sebagai “Persediaan” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun. i. Penyertaan Saham Pada Entitas Asosiasi Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Laba rugi konsolidasian mencerminkan bagian Grup atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi. Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Grup. 23 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Penyertaan Saham Pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi konsolidasian. Investasi saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sesuai dengan PSAK No. 55. j. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k. Properti Investasi Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti investasi Grup terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana yang dikuasai Grup untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yaitu 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya. 24 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Aset Tetap Perseroan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) yang dikeluarkan pada saat tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak diamortisasi. Sementara itu, biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak-hak tersebut diatas diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor 10 - 20 4 - 12 4 4 Aset tetap dalam penyelesaian dicatat berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap - Bangunan dalam Penyelesaian” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi harga perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu dan, jika diperlukan, akan disesuaikan secara prospektif. m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” adalah terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset non-finansial. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas unit penghasil kas yang disyaratkan oleh PSAK No. 48 melalui penerbitan PSAK No. 68. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. 25 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. 26 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya. n. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan. Dalam sewa operasi, Grup sebagai lessor mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan metode garis lurus (straightline basis) selama masa sewa. o. Tanah yang Belum Dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan dinilai berdasarkan biaya perolehan, yang meliputi antara lain biaya pembebasan (ganti rugi), pengurusan surat-surat tanah dan pematangan tanah. Pada saat dimulainya pengembangan prasarana, nilai tanah tersebut akan direklasifikasi ke akun persediaan sebagai persediaan dalam pembangunan atau aset tetap sebagai proyek dalam penyelesaian. 27 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat” paragraf 6-23, paragraf 23-32 dan paragraf 33-36 sebagai berikut: (i) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. Proses penjualan telah selesai; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan 4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. (ii) Pendapatan dari penjualan kavling tanah dimana tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual; dan 5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut. 28 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) (iii) Penjualan bangunan kondominium, apartemen dan perkantoran diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria di bawah ini dipenuhi, yaitu: 1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; 2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan 3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Jika semua kriteria yang disebutkan di atas tidak terpenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka pelanggan sesuai dengan “Deposit Method” sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut. Berdasarkan Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 7, Pencabutan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembang Real Estat”, pencabutan paragraf 1-46, 49-55 dan 62-64 berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013. Penerapan atas PPSAK ini telah ditunda sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian berdasarkan surat DSAK-IAI No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012. Penghasilan hotel diakui pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan sewa diakui sesuai dengan masa sewa. Uang muka sewa disajikan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai masa manfaatnya. Beban pokok penjualan tanah meliputi harga perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal, apartemen dan perkantoran meliputi tanah dan seluruh beban pembangunan rumah tinggal sampai siap ditempati/digunakan. Beban diakui pada saat terjadinya dengan metode akrual (accrual basis). q. Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak final yang sebelumnya dimasukan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan, telah dipisahkan menjadi pos tersendiri dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. 29 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Perpajakan (lanjutan) Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung dalam ekuitas konsolidasian, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Pajak kini Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku di Indonesia. Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Grup mengajukan keberatan. Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi; namun untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi pada Entitas Anak, aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik dimasa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. 30 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Perpajakan (lanjutan) Pajak tangguhan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undangundang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. r. Imbalan Kerja Karyawan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Penggunaan metode koridor telah dihentikan dan semua keuntungan dan kerugian aktuaria telah diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan juga telah mengubah dasar untuk mengakui segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak. Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012, dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian serta laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 38. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan. Liabilitas bersih grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. 31 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian pada periode berikutnya. Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi konsolidasian pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program. Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pasca kerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun berjalan. Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pascakerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut. Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya. s. Cadangan Atas Penggantian Peralatan Operasi Unit usaha Perseroan, sebagai badan pengelola properti hotel “Aston Bogor”, melakukan pencadangan atas penggantian peralatan operasi dengan membebankan pada operasi sejumlah tertentu sesuai dengan estimasi nilai penggantian dari harga perolehan atau barang yang rusak. Pembelian aktual didebetkan pada perkiraan pencadangan. Pada akhir tahun, penyesuaian dibuat atas perkiraan cadangan untuk mengakui perbedaan antara peralatan operasi yang dimiliki hingga akhir tahun dan berasal dari yang disediakan oleh Perseroan. Barang-barang yang berasal dari yang disediakan oleh Perseroan disesuaikan ke akun “Persediaan”. t. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. 32 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) t. Informasi Segmen (lanjutan) Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. Grup menerapkan segmentasi usaha berdasarkan jenis usaha. u. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset yang bersangkutan. Semua biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Grup sehubungan dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. v. Provisi Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika Grup mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan penggantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 33 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) x. Aset Takberwujud Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Aset takberwujud dengan umur manfaat yang terbatas diamortisasi secara garis lurus selama umur manfaat ekonominya dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai. Periode dan metode amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Aset takberwujud dalam penyelesaian dicatat berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Takberwujud - Aset dalam Penyelesaian” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset takberwujud yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat: a) dijual; atau b) ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut. Aset takberwujud yang dimiliki oleh Perseroan terdiri dari piranti lunak sistem ticketing dan penggajian yang memiliki taksiran masa umur manfaat ekonomis selama 1 tahun. y. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) Baru atau Revisian Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perseroan: • • • • • • • • • • • PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Utang Derivatif Melekat”. Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015: • • ISAK No. 7, “Entitas Bertujuan Khusus”. ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Aset Non-moneter oleh Venturer”. 34 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) y. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) Baru atau Revisian (lanjutan) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016: • • • • • • • • • • • Amandemen PSAK No. 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”; Amandemen PSAK No. 16 (2015), “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”; Amandemen PSAK No. 24 (2015), “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”; Amandemen PSAK No. 65 (2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”; Amandemen PSAK No. 67 (2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain: Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”; ISAK No. 30, “Pungutan”; PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”; PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”; PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”; PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”. Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017: • Amandemen PSAK No. 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”. Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan tersebut. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: 35 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup melakukan evaluasi atas piutang pada setiap akhir periode pelaporan untuk melakukan penilaian apakah terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai piutang yang telah terjadi. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan penyisihan yang dibutuhkan. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban pokok pendapatan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional Grup adalah dalam Rupiah. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. 36 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Imbalan Kerja Karyawan Penentuan biaya imbalan kerja dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 22. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 12. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 33. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak pengasilan badan. 37 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA a. Pada tanggal 25 September 2014, Perseroan mendirikan PT Andrasentra Properti Services (APS), berdasarkan Akta Notaris Agus Surachman, S.H., No. 72 tanggal 25 September 2014. Penyertaan Perseroan dan PT Wahana Selaras Sejati (WSS), pihak berelasi pada APS masing-masing 499 saham dan 1 saham dengan nominal Rp 100 per saham. b. Pada tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham PT Jungleland Asia (JLA), sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 49 dan No. 52 tanggal 14 Oktober 2014, dengan PT Bukit Jonggol Asri (BJA) dan PT Sentul City Tbk. (SC), pihak ketiga dengan nilai pengalihan masingmasing sebesar Rp 300 miliar dan Rp 200 miliar sehingga kepemilikan saham Perseroan dalam JLA sebanyak 100% kepemilikan. Berikut adalah jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih atas akuisisi JLA: 2014 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka Dana dalam pembatasan Uang jaminan yang dapat dikembalikan Aset tetap Aset takberwujud 4.407.849.799 11.512.596.644 10.029.279.656 2.166.405.843 3.081.224 16.370.070.501 994.085.499 44.925.000 1.604.000.000.000 1.657.950.818 Jumlah aset Jumlah liabilitas 1.651.186.244.984 807.394.507.466 Jumlah aset bersih 843.791.737.518 38 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan) 2014 Nilai aset bersih - setelah dikurangi liabilitas pajak tangguhan sebesar Rp 25.231.145.776 818.560.591.742 Harga perolehan: Nilai wajar imbalan yang dialihkan untuk kepentingan Perseroan Nilai wajar kepentingan nonpengendali 500.000.000.000 - Jumlah harga perolehan 500.000.000.000 Keuntungan dari pembelian dengan diskon 318.560.591.742 Jumlah harga perolehan Biaya perolehan yang belum dibayar 500.000.000.000 (200.000.000.000 ) Biaya perolehan yang telah dibayar Kas dan setara kas yang diperoleh 300.000.000.000 (4.407.849.799 ) Arus kas keluar bersih pada saat akuisisi 295.592.150.201 Selisih lebih harga perolehan terhadap nilai wajar atas pengambilalihan JLA adalah sebesar Rp 504,62 miliar disajikan sebagai penambah aset tetap yang merupakan aset yang dapat diidentifikasi. c. Pada tanggal 6 Juni 2011, PT Bakrieland Development Tbk. (BLD), pemegang saham, menjual kepemilikan saham PT Bukit Jonggol Asri (BJA) sebanyak 836,67 juta lembar saham (43,36% kepemilikan) kepada Perseroan senilai Rp 1,25 triliun. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Rose Takarina, S.H., No. 35 tanggal 23 September 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan penyertaan saham pada BJA, Entitas Anak, dengan mengambil bagian dari penerbitan saham baru sebanyak 256,33 juta lembar saham, senilai Rp 256,33 miliar sehingga kepemilikan saham Perseroan dalam BJA meningkat menjadi sebesar 50%. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17, tanggal 1 April 2013, yang diaktakan dengan Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Perseroan telah menambah penyertaan saham pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, dengan mengambil bagian dalam penerbitan saham baru sebanyak 107 juta saham dengan nilai sebesar Rp 160,5 miliar sehingga kepemilikan saham Perseroan dalam BJA menjadi sebanyak 1,2 miliar saham atau 50% kepemilikan. 39 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 39, tanggal 4 April 2013 yang telah diaktakan oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Perseroan telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 360 juta lembar saham (15% kepemilikan) kepada PT Sentul City Tbk. dengan nilai Rp 300 miliar. Oleh karena itu kepemilikan saham Perseroan dalam BJA menjadi 840 juta saham atau sebesar Rp 840 miliar (35% kepemilikan). Atas penjualan tersebut, Perseroan mengakui kerugian sebesar Rp 863,49 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Divestasi Saham Entitas Anak” pada laba rugi konsolidasian. d. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 41, tanggal 14 Oktober 2014 yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Perseroan telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 360 juta saham (15% kepemilikan) kepada PT Sentul City Tbk., pihak ketiga, dengan nilai Rp 700 miliar. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 44, tanggal 14 Oktober 2014 yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Perseroan, telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 480 juta saham (20% kepemilikan) kepada PT Gili Tirta Anugerah, pihak ketiga, dengan nilai Rp 800 miliar. Atas penjualan tersebut, GAP mengakui laba sebesar Rp 864,30 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Divestasi Saham Entitas Anak” pada laba rugi konsolidasian. e. Pada tanggal 30 Desember 2014, Perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham PT Lembu Nusantara Jaya (LNJ), sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Paulus Oliver Yoesoef, S.H., No. 421 tanggal 30 Desember 2014, dengan PT Duta Perkasa Unggullestari (DPUL) dan Iwan Budianto, pihak ketiga, dengan nilai pengalihan sebesar Rp 20,4 miliar sehingga kepemilikan saham GAP dalam LNJ sebanyak 51% kepemilikan (lihat Catatan 10). Pada tanggal 30 Desember 2014, GAP, Entitas Anak, dan Iwan Budianto membuat Pernyataan Bersama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Oliver Yoesoef, S.H., No. 432, tanggal 30 Desember 2014 bahwa pengalihan tersebut dilakukan pada harga Rp 39,10 miliar dengan mengurangi utang Iwan Budianto kepada GAP (lihat Catatan 7). f. Pada tanggal 23 Desember 2013, Perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham Perseroan di PT Mutiara Permata Biru (MPB), sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 43, tanggal 23 Desember 2013, dengan PT ARM & Property, pihak ketiga, sebesar 8.910 saham (99% kepemilikan) dengan nilai pengalihan sebesar Rp 3 miliar. Pengalihan saham tersebut telah disetujui oleh pemegang saham berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 42 dari Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., tanggal 23 Desember 2013. Atas penjualan tersebut, Perseroan mengakui keuntungan sebesar Rp 6,34 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) Atas Divestasi Entitas Anak” pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 7). 40 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan) g. Berdasarkan Sale and Purchase Agreement tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan telah menyetujui untuk menjual seluruh penyertaan saham yang dimilikinya pada Sugilite Company Limited, Entitas Anak, sebesar 999 saham (99,90% kepemilikan) kepada Anchorman Company Limited, pihak ketiga, dengan nilai US$ 999 atau setara dengan Rp 11,22 juta. Atas penjualan tersebut, Perseroan mengakui keuntungan sebesar Rp 111,71 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Divestasi Saham Entitas Anak” pada laba rugi konsolidasian. h. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 427 tanggal 13 November 2013 yang dibuat oleh Notaris Miryany Usman, S.H., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Samudera Asia Nasional, Entitas Anak, kepada PT Bakrie Nirwana Semesta, pihak berelasi, sebanyak 80.249 saham (99% kepemilikan) atau sebesar Rp 80,24 miliar. Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar Rp 194,09 miliar. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas Anak yang didivestasi sebesar Rp 113,84 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. i. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 18 tanggal 24 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Syamsul Hidayat, S.H., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Bahana Sukmasejahtera kepada PT Bakrieland Development Tbk., pemegang saham, sebanyak 576,63 juta saham (99,96% kepemilikan) atau sebesar Rp 45,99 miliar. Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar Rp 397,27 miliar. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas Anak yang didivestasi sebesar Rp 351,27 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan modal disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. j. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 45 tanggal 23 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Graha Intan Bali, Entitas Anak, kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas Anak, sebanyak 9.900 saham (99% kepemilikan) atau sebesar Rp 9,9 miliar. Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar Rp 11,54 miliar. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas Anak yang didivestasi sebesar Rp 1,65 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan modal disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. k. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 41 tanggal 23 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Sanggraha Pelita Sentosa, Entitas Anak, kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas Anak, sebanyak 18,02 juta saham (99,52% kepemilikan) atau sebesar Rp 18,02 miliar. 41 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan) Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar Rp 711,73 juta. Selisih lebih antara harga perolehan dan nilai buku Entitas Anak yang didivestasi sebesar Rp 19,46 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan modal disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. l. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sirkuler No. 47 tanggal 23 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Bakrie Nirwana Semesta, Entitas Anak, kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas Anak, sebanyak 1 saham (0,01% kepemilikan) atau sebesar Rp 1 juta. m. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 13 Agustus 2015, Perseroan telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Andrasentra Properti Services, Entitas Anak, sebesar 499.998 saham kepada PT Wahana Selaras Sejati dengan nilai Rp 49,99 juta. Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar Rp 55,61 juta. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas yang didivestasi sebesar Rp 5,61 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. n. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Isa Aini Rahmawati, S.H., M.Kn. No. 14 tanggal 9 April 2015, pemegang saham Perusahaan memberikan persetujuan penjualan 1.000 lembar saham PT Graha Andrasentra Propertindo kepada PT Andrasentra Property Services dengan nilai nominal sebesar Rp 100 ribu. Perubahan ini telah diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.03-0925454 tanggal 9 April 2015 dan terdaftar pada daftar Perseroan No. AHU-3494186.AH.01.11.TAHUN 2015 pada tanggal 18 April 2015. 5. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak ketiga terdiri dari: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Kas Dalam Rupiah Dalam Dolar Amerika Serikat 8.533.072.469 1.312.317.105 1.037.537.915 137.950.000 - - Jumlah Kas 8.671.022.469 1.312.317.105 1.037.537.915 Kas di Bank Dalam Rupiah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2.007.136.249 1.084.670.634 1.056.730.896 642.464.832 516.877.086 799.741.284 3.251.905.635 654.222.282 788.573.309 5.720.992.555 627.403.514 885.037.126 342.963.816 7.930.749.519 1.014.619.042 42 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 Desember 2015 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank Sinarmas Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mayapada International Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Permata Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank DKI Jumlah kas di bank - Rupiah Dalam Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 8.765 pada tanggal 31 Desember 2015, US$ 17.796 pada tanggal 31 Desember 2014 dan US$ 31.984 pada tanggal 31 Desember 2013 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 746 pada tanggal 31 Desember 2015, US$ 8.396 pada tanggal 31 Desember 2014 dan US$ 9.086 pada tanggal 31 Desember 2013 PT Bank Rakyat Indonesia . (Persero) Tbk. US$ nihil pada tanggal 31 Desember 2015, US$ 1.867 pada tanggal 31 Desember 2014 dan US$ 7.695 pada tanggal 31 Desember 2013 Jumlah kas di bank - Dolar Amerika Serikat 31 Desember 2014 31 Desember 2013 253.119.447 274.265.058 1.258.626.448 152.988.629 18.370.954.784 751.712.695 43.392.254 28.965.290 19.954.604 6.553.018 22.305.111 2.121.345 6.886.690 1.518.765.041 21.379.113 159.995.069 3.619.918 3.119.453 2.416.051 3.119.453 8.246.375 962.300.452 2.612.747 2.339.985 14.555.562 2.771.985 14.690.535 4.203.985 2.225.000 2.531.000 3.851.393 1.664.791 1.423.071 1.163.732 2.412.826 3.475.525 1.223.207 311.573.473 2.541.136 82.444.143 831.578 - 3.733.571 378.312 3.564.785 - 5.831.853.214 29.928.585.545 15.904.667.660 120.918.693 221.384.976 389.855.721 10.295.473 104.446.862 110.747.060 - 23.226.600 93.799.474 131.214.166 349.058.438 594.402.255 43 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Dalam Euro Eropa PT Bank CIMB Niaga Tbk. Euro 2.210 pada tanggal 31 Desember 2015, Euro nihil pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 33.297.652 Jumlah kas di bank - Euro Eropa 33.297.652 Jumlah kas di bank - - - - 5.996.365.032 30.277.643.983 16.499.069.915 - 2.100.000.000 300.000.000 - 2.400.000.000 - 33.989.961.088 17.536.607.830 Deposito berjangka - dalam Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. Jumlah deposito berjangka Jumlah 31 Desember 2013 14.667.387.501 Kisaran tingkat suku bunga tahunan kontraktual untuk penempatan deposito berjangka pada bank adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Rupiah 31 Desember 2014 - 31 Desember 2013 4,5% - 9,5% - 6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 Pihak ketiga: Real estat Wahana permainan Hotel dan kondotel Lain-lain Jumlah pihak ketiga Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga - bersih 31 Desember 2013 51.208.961.993 8.849.125.747 1.373.257.755 941.112.004 73.547.687.031 26.834.087.584 3.561.899.450 732.535.711 88.435.363.973 1.318.294.660 2.400.534.093 3.057.891.553 62.372.457.499 104.676.209.776 95.212.084.279 (27.324.946.903 ) (26.226.241.229 ) 35.047.510.596 78.449.968.547 74.202.463.483 - - 249.500.000 35.047.510.596 78.449.968.547 74.451.963.483 Pihak berelasi (lihat Catatan 30 butir a) Real estat Jumlah piutang usaha 31 Desember 2014 44 (21.009.620.796) PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha dari pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Dekonsolidasi Entitas Anak Pemulihan penyisihan piutang 26.226.241.229 Saldo akhir tahun 27.324.946.903 31 Desember 2014 31 Desember 2013 21.009.620.796 18.967.922.379 5.216.620.433 - 3.659.860.140 (1.618.161.723) - 26.226.241.229 21.009.620.796 1.116.660.236 (17.954.562 ) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat penghapusan piutang usaha. Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Sampai dengan 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari 5.074.659.040 1.189.613.034 56.108.185.425 47.554.127.815 14.654.713.629 42.467.368.332 17.110.863.518 46.064.422.009 32.286.298.752 Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai 62.372.457.499 104.676.209.776 95.461.584.279 Bersih (27.324.946.903 ) (26.226.241.229 ) 35.047.510.596 78.449.968.547 (21.009.620.796) 74.451.963.483 Seluruh piutang usaha dalam denominasi mata uang Rupiah. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 7. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 a. Aset Lancar PT Gili Tirta Anugerah PT Sentul City Tbk. Iwan Budianto Karyawan PT ARM & Property Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah pihak ketiga 31 Desember 2014 31 Desember 2013 800.000.000.000 400.000.000.000 46.051.030.875 456.975.657 - 800.000.000.000 400.000.000.000 39.613.790.000 692.197.156 2.280.000.000 74.243.500.000 835.484.044 3.000.000.000 878.510.430 1.859.277.207 1.455.504.742 1.247.386.516.962 1.244.445.264.363 79.534.488.786 45 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 31 Desember 2015 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Bersih b. Aset Tidak Lancar PT Bukit Jonggol Asri (lihat Catatan 30 butir b) (17.827.848.955 ) 31 Desember 2014 (10.233.790.000 ) 31 Desember 2013 - 1.229.558.668.007 1.234.211.474.363 79.534.488.786 118.528.010.140 118.528.010.140 - Piutang lain-lain dari PT Gili Tirta Anugerah merupakan piutang Perseroan atas pengalihan 20% kepemilikan saham di PT Bukit Jonggol Asri (lihat Catatan 4 butir d) sesuai dengan Surat Hutang yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 45 tanggal 14 Oktober 2014. Surat Hutang ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 atau setelah diterbitkannya Sertifikat Hak Guna Bangunan atas Tanah Kebun Menteng selambatlambatnya pada Juni 2015 (lihat Catatan 35 butir d). Piutang lain-lain dari PT Sentul City Tbk. merupakan piutang Perseroan yang berasal dari pengalihan saham PT Bukit Jonggol Asri (lihat Catatan 4 butir d) sesuai dengan Surat Hutang yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 64 tanggal 14 Oktober 2014. Surat Hutang ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (lihat Catatan 36 butir c). Piutang lain-lain dari Iwan Budianto merupakan piutang atas pengalihan saham PT Dutaperkasa Unggullestari, Entitas Anak, berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 40 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 40 tanggal 22 November 2012. Pada tanggal 22 November 2012, Perseroan dan Iwan Budianto menandatangani Perjanjian Pengakuan Utang. Berdasarkan perjanjian tersebut, Iwan Budianto akan melunasi utang sebesar Rp 80 miliar paling lambat pada September 2013 dan dijamin dengan tanah seluas 30 ha yang terletak di Desa Jumputrejo dan Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan nilai Rp 105 miliar. Apabila sampai dengan September 2013 belum dilakukan pembayaran, maka akan dikenakan bunga sebesar 15% per tahun dan apabila sampai dengan Desember 2013 belum dilakukan pembayaran maka jaminan tanah akan disita oleh Perseroan. Pada tanggal 23 Desember 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan bulan Juni 2014 dan dijamin dengan tanah seluas 30 ha. Apabila sampai dengan Juni 2014 belum dilakukan pembayaran, maka akan dikenakan bunga sebesar 15% per tahun dan apabila sampai akhir November 2014 belum dilakukan pembayaran maka jaminan tanah akan disita oleh Perseroan. Pada tanggal 1 Desember 2014, Iwan Budianto melakukan perjanjian restrukturisasi utang. Iwan Budianto melunasi piutang sebesar Rp 39,10 miliar dengan 51% kepemilikan di PT Lembu Nusantara Jaya (lihat Catatan 4 butir e dan 10) dan sisa utang sebesar Rp 39,61 miliar akan dibayar tunai atau penyerahan aset lain dengan nilai jaminan sebesar Rp 29,38 miliar. Pada tanggal 30 November 2015, Iwan Budiyanto melakukan addendum perjanjian restrukturisasi utang dan akan membayar lunas seluruh utang pokok berikut bunga selambatlambatnya pada tanggal 30 Juni 2016. 46 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Piutang lain-lain kepada PT ARM & Property merupakan piutang atas pengalihan saham PT Mutiara Permata Biru (MPB), Entitas Anak (lihat Catatan 4 butir f). Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian tanggal 18 Desember 2013, Perseroan, PT Bahana Sukmasejahtera (BSS) dan PT Bakrieland Development Tbk. (BLD) sepakat untuk menyelesaikan pinjaman antara Perseroan, BSS dan BLD dengan cara mengalihkan piutang lain-lain PT Mutiara Mashyur Sejahtera (MMS) dan PT Mitra Langgeng Sejahtera (MLS) masingmasing sebesar Rp 4,04 miliar dan Rp 1 miliar kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas Anak. Piutang karyawan merupakan piutang yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan yang bersangkutan setiap bulan. Seluruh piutang lain-lain dalam denominasi mata uang Rupiah. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain. 8. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 Tanah dan bangunan dalam penyelesaian Bangunan kondotel Bangunan rumah/ruko Tanah dalam pengembangan Tanah dan bangunan siap untuk dijual Tanah siap dijual Bangunan Hotel Perlengkapan dan suku cadang Makanan dan minuman Jumlah 31 Desember 2014 31 Desember 2013 85.253.070.238 33.998.557.460 - 85.615.232.290 29.856.955.680 - 28.538.944.237 29.460.164.182 54.683.529.685 29.429.011.419 75.893.206.368 30.129.091.881 109.736.113.753 50.972.841.881 1.323.683.511 857.868.132 1.204.277.023 1.634.026.769 658.445.535 925.437.275 205.545.720.445 224.332.790.011 220.291.946.863 Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Saldo awal tahun Pengembangan tanah Dekonsolidasi Entitas Anak - Saldo akhir - 31 Desember 2013 29.460.164.182 (29.460.164.182 ) - 166.344.500.991 29.460.164.182 (166.344.500.991) 29.460.164.182 Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, persediaan tidak diasuransikan. 47 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanah dan bangunan siap jual dan tanah dan bangunan dalam penyelesaian masing-masing dijadikan jaminan atas pinjaman Perseroan dan JLA kepada PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Syariah Bukopin (lihat Catatan 19 butir a, b dan c). Sedangkan pada tahun 2013, tanah dan bangunan siap jual dan tanah dan bangunan dalam penyelesaian masing-masing dijadikan jaminan atas pinjaman Perseroan kepada PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (lihat Catatan 19 butir a,b,c dan e). Bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam persediaan masing-masing sebesar Rp nihil sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Pada tahun 2014, persediaan tanah dan bangunan siap dijual masing-masing sebesar Rp 14,64 miliar dan Rp 19,96 miliar dijual sehubungan dengan PT Bakrieland Development Tbk., pemegang saham, telah melunasi seluruh pinjaman kepada PT Bank International Indonesia Tbk. sebesar Rp 67,75 miliar melalui penyerahan jaminan secara sukarela atas persediaan Perseroan sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Hutang Dengan Penyerahan Jaminan Secara Sukarela, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Eveline Gandauli Rajagukguk, S.H., No. 1 tanggal 4 Februari 2014. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Di samping itu, manajemen Grup juga berpendapat bahwa tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek yang masih dalam tahap penyelesaian. 9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Uang muka Karyawan Proyek Promosi Pembelian aset Lain-lain 4.758.279.850 2.307.876.765 166.855.605 29.090.909 - 7.899.515.010 6.089.756.656 78.970.403 182.541.276 416.296.801 6.412.848.261 158.069.156 1.462.348.657 458.198.864 Jumlah uang muka 7.262.103.129 14.667.080.146 8.491.464.938 716.287.637 117.187.496 678.507.020 2.214.802.634 363.083.325 332.885.700 345.321.822 286.192.746 Jumlah biaya dibayar di muka 1.511.982.153 2.910.771.659 631.514.568 Jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka 8.774.085.282 17.577.851.805 9.122.979.506 Biaya dibayar di muka Asuransi Sewa Lain-lain Uang muka proyek merupakan uang muka atas biaya penggunaan jasa kontraktor sehubungan dengan pembangunan wahana jungleland. 48 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan kepada karyawan untuk keperluan operasional Grup sehubungan dengan pengurusan legalitas, pengadaan barang departemen dan perjalanan dinas. 10. PENYERTAAN SAHAM Akun ini merupakan penyertaan pada Entitas Asosiasi dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2015 Persentase Kepemilikan Metode Ekuitas: PT Lembu Nusantara Jaya PT Andrasentra Properti Services 51% 0,01% Jumlah Harga Perolehan 37.825.941.671 100 37.825.941.771 31 Desember 2014 Persentase Kepemilikan Metode Ekuitas: PT Lembu Nusantara Jaya 51% Harga Perolehan 39.102.210.005 31 Desember 2013 Persentase Kepemilikan Metode Ekuitas: PT Bukit Jonggol Asri 35% Harga Perolehan 647.350.749.533 Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan membeli 51% kepemilikan saham PT Lembu Nusantara Jaya (LNJ) dengan nilai pengalihan sebesar Rp 39,10 miliar (lihat Catatan 4 butir e). Berdasarkan Kesepakatan Bersama tanggal 31 Desember 2014, antara Perseroan dan PT Dutaperkasa Unggullestari (DPUL), pemegang saham LNJ, bahwa Perseroan belum akan mengendalikan aspek keuangan dan operasional LNJ sampai dengan semester pertama tahun 2015 atau waktu lain yang disepakati kemudian. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 41, tanggal 14 Oktober 2014 yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Perseroan telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 360 juta lembar saham (15% kepemilikan) kepada PT Sentul City Tbk. dengan nilai Rp 700 miliar. 49 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 44, tanggal 14 Oktober 2014 yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Perseroan telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 480 juta lembar saham (20% kepemilikan) kepada PT Gili Tirta Anugerah dengan nilai Rp 800 miliar. Atas penjualan tersebut, Perseroan mengakui laba sebesar Rp 864,30 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun Laba Rugi atas Divestasi Saham Entitas Anak pada laba rugi konsolidasian. Pada bulan Agustus 2013, Perseroan menjual seluruh kepemilikan saham pada PT Sentul City Tbk. sebanyak 73,16 juta lembar saham atau senilai Rp 16,4 miliar. Keuntungan penjualan investasi dalam saham sebesar Rp 9,08 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Laba Penjualan Saham” dalam laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, bagian atas rugi bersih penyertaan saham pada Entitas Asosiasi PT Lembu Nusantara Jaya, PT Bukit Jonggol Asri dan Sugilite Investment Limited masing-masing sebesar Rp 1,27 miliar, Rp 11,65 miliar dan Rp 66,34 miliar disajikan dalam laba rugi konsolidasian. Grup tidak membentuk penyisihan dan kerugian penurunan nilai atas investasi dalam saham pada Entitas-entitas asosiasi di atas karena Manajemen berkeyakinan bahwa Entitas-entitas tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan dalam jangka panjang mengingat sebagian besar Entitas Asosiasi tersebut bergerak dalam jenis usaha real estat. 11 PROPERTI INVESTASI Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, properti investasi Grup, terdiri dari 762,5 m 2 bangunan dan prasarana Orchard Arcade, yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa. Mutasi properti investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Harga perolehan Saldo awal Penghapusan properti investasi 1.064.159.324 (1.064.159.324 ) Saldo akhir Akumulasi penyusutan Saldo awal Beban penyusutan tahun berjalan Penghapusan properti investasi 31 Desember 2014 - (297.077.813 ) 297.077.813 1.064.159.324 - 1.064.159.324 - 1.064.159.324 1.064.159.324 (243.869.847 ) (53.207.966 ) - (190.255.724) (53.614.123) (243.869.847) Saldo akhir - (297.077.813 ) Nilai buku bersih - 767.081.511 50 31 Desember 2013 820.289.477 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11 PROPERTI INVESTASI (lanjutan) Pada tahun 2015, Perseroan melakukan penghapusan aset properti investasi yang dimilikinya dengan nilai buku sebesar Rp 767,08 juta. Rugi atas penghapusan properti investasi sebesar Rp 767,08 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Penjualan dan Penghapusan Aset Tetap dan Properti Investasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan sewa properti investasi yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 1,08 miliar dan Rp 1,3 miliar. Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 53,21 juta dan Rp 53,61 juta, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penghasilan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 12. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap untuk tahun yang 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Saldo awal Penambahan berakhir Akuisisi (Dekonsolidasi) Pengurangan pada tanggal-tanggal Reklasifikasi Saldo akhir 1.084.626.093.409 906.788.000 - - - 1.085.532.881.409 842.908.911.197 271.477.262.033 11.630.237.214 7.997.076.169 7.767.570.416 252.063.999 14.646.444.712 - - 87.500.177.986 10.727.221.144 - 923.759.720.640 289.972.053.593 11.882.301.213 32.191.099.499 - - - - 32.191.099.499 2.242.833.603.352 16.923.498.584 14.646.444.712 - 98.227.399.130 2.343.338.056.354 122.752.670.256 6.529.131.623 - - (87.500.177.986 ) 41.781.623.893 127.724.456.853 - - - (10.727.221.144 ) 116.997.235.709 250.477.127.109 6.529.131.623 - - (98.227.399.130 ) 158.778.859.602 2.493.310.730.461 23.452.630.207 14.646.444.712 - - 2.502.116.915.956 93.672.946.443 64.523.302.374 9.269.579.544 45.298.328.176 25.282.787.536 1.183.941.996 4.519.518.526 - - - 134.451.756.093 89.806.089.910 10.453.521.540 23.114.408.841 3.429.574.159 - - - 26.543.983.000 Jumlah akumulasi penyusutan 190.580.237.202 75.194.631.867 4.519.518.526 - - 261.255.350.543 Nilai buku bersih 2.302.730.493.259 Jumlah pemilikan langsung Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Jumlah aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor 2.240.861.565.413 51 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2014 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Jumlah pemilikan langsung Penambahan Pengurangan Akuisisi (Dekonsolidasi) 413.779.468.406 520.371.502.126 41.930.509.623 192.405.632.500 - 1.084.626.093.409 459.982.657.335 71.181.705.671 10.214.368.814 6.144.164.948 5.769.837.737 351.600.000 67.607.887.907 4.522.600.436 828.055.800 172.452.392.584 181.613.099.430 1.892.324.200 271.937.584.237 17.435.219.631 - 842.908.911.197 271.477.262.033 11.630.237.214 21.803.281.605 2.793.755.990 - 7.594.061.904 - 32.191.099.499 2.242.833.603.352 Saldo awal Reklasifikasi Saldo akhir 976.961.481.831 535.430.860.801 114.889.053.766 555.957.510.618 289.372.803.868 Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan 4.653.708.506 5.318.548.320 10.126.102.477 7.919.131.427 - 400.985.859.339 169.752.577.241 (293.013.000.066 ) (55.265.800.135 ) 122.752.670.256 127.724.456.853 Jumlah aset dalam penyelesaian 9.972.256.826 18.045.233.904 - 570.738.436.580 (348.278.800.201 ) 250.477.127.109 986.933.738.657 553.476.094.705 114.889.053.766 1.126.695.947.198 (58.905.996.333 ) 2.493.310.730.461 80.144.459.807 28.480.614.667 8.139.516.808 25.934.318.780 15.903.392.203 1.049.984.591 16.969.374.790 260.950.590 534.961.809 4.563.542.646 20.400.246.094 615.039.954 - 93.672.946.443 64.523.302.374 9.269.579.544 Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor 17.289.889.704 4.084.485.114 - 1.740.034.023 - 23.114.408.841 Jumlah akumulasi penyusutan 134.054.480.986 46.972.180.688 17.765.287.189 27.318.862.717 - 190.580.237.202 Nilai buku bersih 852.879.257.671 31 Desember 2013 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Saldo awal 2.302.730.493.259 Penambahan Akuisisi (Dekonsolidasi) Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir 499.886.621.271 87.029.210.771 - (173.136.363.636 ) - 413.779.468.406 394.347.286.624 48.645.480.789 14.898.785.359 65.635.370.711 28.096.666.108 4.174.951.100 243.700.000 (5.560.441.226 ) (8.615.667.645 ) - 459.982.657.335 71.181.705.671 10.214.368.814 17.708.348.633 7.101.592.815 - (3.006.659.843 ) - 21.803.281.605 975.486.522.676 192.037.791.505 243.700.000 (190.319.132.350 ) - 976.961.481.831 214.697.374.854 59.601.005 - (209.438.427.539 ) - 5.318.548.320 442.255.590.428 - - (437.601.881.922 ) - 4.653.708.506 656.952.965.282 59.601.005 - (647.040.309.461 ) - 9.972.256.826 1.632.439.487.958 192.097.392.510 243.700.000 (837.359.441.811 ) - 986.933.738.657 60.016.960.603 21.582.690.058 9.391.242.093 20.127.499.204 8.336.583.098 1.457.777.869 243.700.000 (1.438.658.489 ) (2.465.803.154 ) - 80.144.459.807 28.480.614.667 8.139.516.808 14.390.685.355 4.717.597.484 - (1.818.393.135 ) - 17.289.889.704 Jumlah akumulasi penyusutan 105.381.578.109 34.639.457.655 243.700.000 (5.722.854.778 ) - 134.054.480.986 Nilai buku bersih 1.527.057.909.849 Jumlah pemilikan langsung Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Jumlah aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor 852.879.257.671 52 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) Pada tahun 2014, pengurangan aset tetap berupa tanah dan bangunan masing-masing sebesar Rp 41,25 miliar dan Rp 50,69 miliar sehubungan dengan PT Bakrieland Development Tbk., pemegang saham, telah melunasi seluruh pinjaman kepada PT Bank International Indonesia Tbk. sebesar Rp 67,75 miliar melalui penyerahan jaminan secara sukarela atas aset tetap Perseroan sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Hutang Dengan Penyerahan Jaminan Secara Sukarela, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Eveline Gandauli Rajagukguk, S.H., No. 1 tanggal 4 Februari 2014. Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 32,77 miliar, Rp 41,52 miliar dan Rp 34,64 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 28). Sedangkan, masing-masing sebesar Rp 42,42 miliar, Rp 5,45 miliar dan Rp nihil, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penghasilan” pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 26). Rincian penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2015 Harga jual Nilai buku bersih Rugi atas penyerahan aset Laba (rugi) atas penjualan dan penghapusan aset tetap 2014 2013 10.126.926.186 - 30.646.739.340 97.123.766.577 (62.460.423.404 ) 104.500.000 - (10.126.926.186 ) (4.016.603.833 ) 104.500.000 Kapitalisasi bunga pinjaman ke dalam aset tetap dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp 5,20 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, penambahan tanah selama tahun 2014 termasuk selisih lebih harga perolehan terhadap nilai wajar sebesar Rp 504,62 miliar atas akuisisi PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak. Pada tahun 2014, pengurangan aset dalam penyelesaian termasuk didalamnya pembebanan dalam laba rugi konsolidasian sebesar Rp 58,90 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dalam penyelesaian terutama merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT Jungeland Asia (JLA), Entitas Anak, untuk pembangunan area rekreasi dan pariwisata berdasarkan perjanjian-perjanjian (kontrak) kerjasama dengan pihak ketiga, sebesar Rp 1,30 triliun dan Rp 647,04 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebesar Rp 630,39 miliar milik JLA tidak lagi dikonsolidasi sehubungan dengan penjualan saham PT Bukit Jonggol Asri (lihat Catatan 4 butir c). 53 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Persentase Penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan Akumulasi Biaya 2015 2014 2013 2015 2014 92% 65% 78% 61% 98% 98% 41.781.623.894 116.997.235.706 122.752.670.257 127.724.456.850 2013 4.653.708.506 5.318.548.320 Pelaksanaan pekerjaan aset dalam penyelesaian tersebut diestimasikan akan diselesaikan secara keseluruhan pada tahun 2016. Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian dari bencana alam, kebakaran, dan resiko lainnya kepada PT Jasa Raharja Putera dan PT Beringin Makmur Sejahtera pada tahun 2015 dan PT Asuransi Wahana Tata pada tahun 2014 dan 2013, dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2,11 triliun, Rp 726,52 miliar dan Rp 959,82 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tanah dan bangunan Perseroan dijadikan jaminan atas pinjaman utang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Bukopin Tbk. (lihat Catatan 19 butir a). Aset tetap berupa tanah dan bangunan, mesin (rides) PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, dijadikan jaminan atas utang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tidak terdapat aset tetap yang tidak terpakai sementara dan tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Berdasarkan penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, Manajemen Grup berpendapat tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 13. DANA DALAM PEMBATASAN Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 Dalam Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. 31 Desember 2014 31 Desember 2013 6.073.806.704 6.599.284.821 6.420.582.115 3.804.030.580 1.565.793.680 1.085.260.002 1.076.177.589 3.850.950.580 3.640.793.680 1.203.027.746 1.125.651.089 6.690.697.396 1.170.260.002 830.184.668 934.980.533 886.890.133 1.051.602.872 1.005.318.302 606.614.589 2.442.581.572 54 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. DANA DALAM PEMBATASAN (lanjutan) 31 Desember 2015 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank International Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 31 Desember 2013 763.186.205 537.500.000 155.238.000 113.565.000 - 508.077.140 537.500.000 155.238.000 113.565.000 80.000.000 - 3.944.253.461 538.500.000 155.238.000 113.565.000 186.613.182 29.155.320 16.996.428.426 19.871.009.230 23.128.245.305 - 970.902.560 - 16.996.428.426 20.841.911.790 23.128.245.305 Dalam Euro Eropa Raiffeisen Bank International AG Jumlah 31 Desember 2014 Semua dana dalam pembatasan ditempatkan pada bank pihak ketiga. Kisaran tingkat suku bunga tahunan dana dalam pembatasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing berkisar antara 10,25% 15,00%, 6% - 13,25% dan 5,75% - 9,00%. Dana dalam pembatasan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT Bank International Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank OCBC NISP Tbk., merupakan dana dalam pembatasan atas penjualan rumah melalui Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan penjualan kondominium melalui Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) pada Grup. 14. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN Rincian tanah yang belum dikembangkan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Tanah di Sukaharja dan Tajurhalang Tanah di Kelurahan Pamoyanan Tanah di Kelurahan Mulyaharja 140.405.549.139 95.911.583.850 47.652.051.917 140.327.094.334 104.627.173.531 47.910.730.404 108.932.144.428 101.337.470.839 75.768.704.860 Jumlah 283.969.184.906 292.864.998.269 286.038.320.127 Tanah seluas 114,49 ha, 119,80 ha dan 119,46 ha terletak di Desa Sukaharja, Sukamantri dan Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kelurahan Mulyaharja dan Kelurahan Pamoyanan. Nilai perolehan tanah tersebut masing-masing sebesar Rp 283,97 miliar, Rp 292,86 miliar dan Rp 286,04 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 55 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan) Bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan masing-masing Rp nihil, Rp nihil dan Rp 1,33 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 15. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 Dalam Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. US$ 14.250.000 pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Dalam Rupiah PT Bank Bukopin Tbk. Jumlah 31 Desember 2014 31 Desember 2013 196.578.750.000 177.270.000.000 173.693.250.000 9.999.999.999 9.999.999.999 9.962.028.944 206.578.749.999 187.269.999.999 183.655.278.944 Utang Bank Jangka Pendek dalam Dolar Amerika Serikat Pada tanggal 26 Oktober 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja kontraktor dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan jumlah pagu pinjaman sebesar US$ 14,25 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 3% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik PT Bakrieland Development Tbk. sebesar US$ 14,39 juta. Pinjaman ini telah diperpanjang yaitu sampai dengan bulan April 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 196,58 miliar, Rp 177,27 miliar dan Rp 173,69 miliar. Utang Bank Jangka Pendek dalam Rupiah Pada tanggal 21 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran maksimum sebesar Rp 5 miliar bersama-sama dengan fasilitas kredit lain dari PT Bank Bukopin Tbk. (Bukopin) (lihat Catatan 19 butir a). Fasilitas ini digunakan oleh Perseroan untuk keperluan tambahan modal kerja Aston Bogor Hotel Resort Tower A & B. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2019. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 5 miliar, Rp 5 miliar dan Rp 4,98 miliar. Pada tanggal 29 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran maksimum sebesar Rp 5 miliar bersama-sama dengan fasilitas kredit lain dari Bukopin (lihat Catatan 19 butir a). Fasilitas ini digunakan oleh Perseroan untuk keperluan tambahan modal kerja The Jungle Waterpark. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2016 (lihat Catatan 36 butir l). Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 4,99 miliar, Rp 4,99 miliar dan Rp 4,98 miliar. 56 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bakomindo Utama PT Suryabangun Indoperkasa PT Tricon Bangun Sarana PT Funworld Prima PT Karya Bhakti Persada CV Esa Asa PT Gapura Fajar Langgeng PT Cipta Kreasi Anak Negeri CV Kilawan Alam Hijau PT Bringin Makmur Sejahtera PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT Fun International PT Pesona Tamanindo PT Furama Cikal Nusa PT Global Media Partner PT Karya Bangun Mandiri Persada PT Hijau Indah Selaras PT Bemaco Recaprima PT Inti Bangun Buana Lestari PT Jasa Boga Raya PT Asuransi Bumiputeramuda PT Security Phisic Dinamika PT Sinar Sosro PT Mitra Inti Prima PT Digiphoto Imaging Indonesia PT Anantha Graha Prima Perkasa PT Adekakarya Indahperkasa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 31 Desember 2014 31 Desember 2013 7.891.854.904 6.581.749.478 5.757.257.873 5.717.046.441 4.860.399.607 4.065.949.936 3.101.173.964 2.830.853.832 2.176.112.845 1.859.200.000 1.795.445.562 1.710.336.631 1.660.070.972 1.613.780.392 1.348.111.936 959.386.928 585.201.287 542.736.601 534.850.096 - 3.211.879.534 1.174.796.234 11.998.471.577 6.176.241.336 2.183.770.458 2.015.219.997 3.029.240.500 1.350.832.266 2.004.921.650 77.010.314.062 1.161.909.633 1.738.406.292 1.411.868.332 1.121.286.936 839.853.453 2.092.662.692 14.730.560 5.382.839.018 1.673.280.000 1.531.686.483 869.628.908 765.250.000 742.256.818 1.894.342.458 1.599.465.401 7.778.022.576 998.524.999 1.928.625.294 - - - 4.591.958.630 1.085.629.897 33.565.664.806 31.945.351.281 26.988.297.634 Dalam Dolar Amerika Serikat Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 172.685.810 85.748.920 - Dalam Euro Eropa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 295.410.387 576.240.794 - 89.625.280.288 162.108.687.734 46.864.866.889 5.830.759.607 - - 95.456.039.895 162.108.687.734 46.864.866.889 Jumlah pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 30 butir c) PT Jasa Boga Raya Jumlah utang usaha Utang kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merupakan utang PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, untuk pembangunan area rekreasi dan pariwisata. 57 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UTANG USAHA (lanjutan) Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Sampai dengan 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari 9.736.125.136 2.064.500.504 83.655.414.255 21.519.874.331 5.589.344.201 134.999.469.202 27.542.124.776 3.764.414.017 15.558.328.096 Jumlah 95.456.039.895 162.108.687.734 46.864.866.889 17. UTANG LAIN-LAIN Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 a. 31 Desember 2013 Liabilitas Jangka Pendek Pihak ketiga: PT Sentul City Tbk. PT Bukit Jonggol Asri PT Danatama Perkasa PT Tricon Bangun Sarana PT Amerasia International PT Wahana Maju Sejahtera PT Bintang Sakti Mandiri Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta) 200.000.000.000 143.449.798.205 2.000.000.000 1.500.000.000 - 200.575.000.000 143.449.798.205 58.333.333.333 8.000.000.000 6.500.000.000 58.333.333.333 - 18.093.271.215 15.288.559.035 10.086.752.724 Jumlah pihak ketiga 365.043.069.420 432.146.690.573 68.420.086.057 Pihak berelasi (lihat Catatan 30 butir d): PT Bakrie Bakti Nusantara PT Cronus Capital Indonesia 10.700.000.000 3.052.440.680 - - Jumlah pihak berelasi 13.752.440.680 - - 378.795.510.100 432.146.690.573 68.420.086.057 Liabilitas Jangka Panjang Pihak ketiga: PT Amerasia International PT Wahana Maju Sejahtera PT Bintang Sakti Mandiri 58.333.333.333 8.000.000.000 6.500.000.000 - - Jumlah 72.833.333.333 - - Jumlah b. 31 Desember 2014 Utang lain-lain kepada PT Sentul City Tbk. merupakan utang Perseroan sehubungan dengan pembelian kepemilikan saham 40% di PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak. Atas transaksi ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 15% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 (lihat Catatan 35 butir b). 58 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Utang lain-lain kepada PT Bukit Jonggol Asri merupakan utang PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, sehubungan dengan pengembangan wilayah Jungleland. Atas transaksi ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 16% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014. Pinjaman ini telah diperpanjang, yang terakhir sampai dengan tanggal 30 April 2015. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, tidak ada perpanjangan atas perjanjian ini sejak jatuh tempo pada bulan April 2015. Selanjutnya JLA telah melunasi utang ini melalui fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (lihat Catatan 36 butir a). Utang lain-lain kepada PT Amerasia International merupakan utang modal kerja Perseroan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Mei 2015. Perjanjian ini telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 21 Mei 2017. Utang lain-lain kepada PT Wahana Maju Sejahtera merupakan utang JLA, Entitas Anak, sehubungan dengan kegiatan operasional JLA. Atas transaksi ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 April 2015. Perjanjian ini telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 2 April 2017. Utang lain-lain kepada PT Bintang Sakti Mandiri merupakan utang Perseroan dan JLA sehubungan dengan kegiatan operasional Grup. Atas transaksi ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2015. Perjanjian ini telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 21 Maret 2017. Utang lain-lain kepada PT Cronus Capital Indonesia merupakan utang sehubungan dengan pinjaman sejumlah dana talangan yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional Grup. Utang ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2016. Utang lain-lain kepada PT Bakrie Bakti Nusantara merupakan utang sehubungan dengan pinjaman sejumlah dana talangan yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional Grup. Utang ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2016. 18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 Bunga pinjaman (lihat Catatan 36 butir c) Beban pengembangan tanah dan prasarana Kontraktor Denda pajak (lihat Catatan 21 butir i) Gaji dan tunjangan lainnya Honorarium tenaga ahli Beban bangunan Lain-lain Jumlah 31 Desember 2014 31 Desember 2013 271.397.355.086 230.623.977.444 1.637.483.758 64.239.264.655 36.780.790.746 21.325.037.072 13.652.525.382 1.462.133.366 334.193.605 13.411.462.300 52.781.283.182 672.270.480 1.960.690.372 6.831.156.749 8.464.156.080 44.342.122.702 36.595.397.557 4.145.805.627 1.900.082.243 422.602.762.212 301.333.534.307 88.620.891.887 Beban pengembangan tanah dan prasarana serta bangunan masih harus dibayar merupakan estimasi dari pengembangan proyek Perumahan Bogor Nirwana Residence. 59 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. 31 Desember 2014 31 Desember 2013 394.407.833.310 193.530.904.739 67.991.008.570 - 392.931.379.520 211.306.759.176 54.814.359.535 - 2.000.000.000 242.324.956.398 47.134.500.000 13.100.000.000 Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 655.929.746.619 659.052.498.231 304.559.456.398 Bagian jangka panjang 583.017.342.630 (72.912.403.989 ) (101.164.235.591 ) 557.888.262.640 (77.899.114.892 ) 226.660.341.506 a. PT Bank Bukopin Tbk. (Bukopin) 1. Pada tanggal 21 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bukopin sebesar Rp 55 miliar yang akan digunakan untuk pembiayaan kembali Aston Bogor Hotel & Resort Tower A & B. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2019 (termasuk masa tenggang selama 60 bulan) dan dikenai tingkat bunga tahunan sebesar 11,5%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 42 miliar, Rp 43,75 miliar dan Rp 46,75 miliar. Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 466 juta dan Rp 486,97 juta. 2. Pada tanggal 29 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa kredit investasi dan kredit modal kerja dari Bukopin sebesar Rp 95 miliar yang digunakan untuk pembiayaan kembali dan modal kerja The Jungle Water Park Bogor. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2016 (lihat Catatan 36 butir k) dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,5%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 39,17 miliar, Rp 49,17 miliar dan Rp 67,5 miliar. Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 774 juta dan Rp 703,12 juta. 3. Pada tanggal 23 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit Investasi dari Bukopin sebesar Rp 35 miliar yang digunakan untuk pembangunan Tower D Aston Bogor Hotel & Resort. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2019 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,5%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. 60 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) a. PT Bank Bukopin Tbk. (Bukopin) (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 27,09 miliar, Rp 29,19 miliar dan Rp 31,49 miliar. Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 311 juta dan Rp 328,03 juta. 4. Pada tanggal 16 Mei 2013, Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi untuk pengembangan kawasan Bogor Nirwana Residence dari Bukopin sebesar Rp 75 miliar. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2020 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar Rp 11%. Pinjaman ini dijaminkan dengan 12 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan seluas 68.998 m2 dan 50 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMARS) atas unit kondotel Aston Bogor Hotel & Resort Tower D. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 63,31 miliar, Rp 65,41 miliar dan Rp 71,58 miliar. Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil. 5. Pada tanggal 16 Mei 2013, berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK), Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi untuk pengembangan The Jungle Waterpark Bogor dari Bukopin sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo pada bulan Juni 2018 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 11%. Pinjaman ini dijaminkan dengan 12 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan seluas 68.998 m2 dan 50 SHMARS atas unit kondotel Aston Bogor Hotel & Resort Tower D. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 21,96 miliar, Rp 23,79 miliar dan Rp 25 miliar. Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil. b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja (KMK) No. 114 tanggal 22 November 2013, yang dibuat oleh Notaris Mirda Octaviana, S.H., M.Kn., Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari BRI sebesar Rp 2 miliar. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 22 November 2016 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,75%. Pinjaman ini dijamin dengan 2 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan seluas 212 m 2 yang terletak di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing sebesar Rp 666,66 juta, Rp 1,26 miliar dan Rp 2 miliar. 61 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan) Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil. Pada tanggal 7 November 2014, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi Refinancing dari BRI sebesar Rp 542,23 miliar dalam bentuk Pseudo RC Maksimum Co Menurun dan Rp 100 miliar untuk Cost to Complete (CTC). Pinjaman ini digunakan untuk refinancing atas aset proyek Jungleland Adventure Theme Park. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2021 (termasuk masa tenggang selama 12 bulan dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%. Fasilitas kredit investasi Refinancing tersebut akan digunakan dengan rincian sebagai berikut: a. Pelunasan pinjaman Raiffeisen Bank International AG sebesar Rp 280,37 miliar; b. Pelunasan fasilitas pinjaman di Bukopin sebesar Rp 22 miliar; c. Pelunasan utang kontraktor sebesar Rp 96,87 miliar; dan d. Pelunasan utang kepada PT Bukit Jonggol Asri sebesar Rp 143 miliar. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan Jungleland Adventure Theme Park senilai Rp 1,19 triliun dan wahana, rides, mechanical dan electrical serta inventaris senilai Rp 264,91 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing sebesar Rp 393,74 miliar, Rp 391,67 miliar dan Rp nihil. Berdasarkan perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selama fasilitas kredit belum dilunasi, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dari bank: a) Melakukan merger, akuisisi, penjualan aset, dan go public. b) Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank atau lembaga keuangan lain yang dapat mengganggu kelancaran pembayaran kewajiban. c) Memberikan pinjaman kepada pemegang saham dengan alasan apapun yang dapat mengganggu kelancaran pembayaran. d) Melunasi dan membayar utang berikut bunga kepada pemegang saham sebelum utang bank dilunasi. e) Melakukan pembayaran bunga atas utang kepada pemegang saham. f) Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, kecuali digunakan lagi sebagai tambahan modal disetor JLA atau karena ketentuan yang berlaku. g) Mengajukan permohonan pailit kepada Pengadilan Niaga. h) Menyerahkan/mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban terkait dengan fasilitas kredit ini. i) Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan JLA kepada pihak lain. j) Melakukan penyertaan ke perusahaan lain. k) Melakukan investasi, perluasan lahan dan penjualan aset JLA melebihi Rp 10 miliar. 62 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan) l) Menyewakan aset yang dijaminkan di bank kepada pihak lain untuk operasional usaha. m) Melakukan perubahan anggaran dasar, merubah susunan pengurus, perubahan/pengalihan kepemilikan saham, perubahan struktur permodalan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, JLA telah memenuhi semua persyaratan kredit yang ditentukan dalam perjanjian. c. PT Bank Syariah Bukopin Pada tanggal 1 Agustus 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah Modal Kerja dari PT Bank Syariah Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 25 miliar, yang digunakan untuk keperluan pengembangan Cluster The Cliff. Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 1 Agustus 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan bulan Desember 2014. Pinjaman ini dijamin dengan tanah milik Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor. Pada tanggal 3 Desember 2014, Perseroan telah melunasi seluruh pinjaman kepada PT Bank Syariah Bukopin. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp 7,13 miliar. Pada tanggal 7 Juni 2013, Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Musyarakah Modal Kerja dari PT Bank Syariah Bukopin Tbk. dengan pagu pinjaman sebesar Rp 40 miliar yang digunakan untuk keperluan pengembangan Cluster perumahan di Kawasan Bogor Nirwana Residence. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2017. Pinjaman ini dijamin 2 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing sebesar Rp 39,90 miliar, Rp 40 miliar dan Rp 40 miliar. Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 1,5 miliar, Rp nihil dan Rp nihil. Pada bulan Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Musyarakah Modal Kerja dari PT Bank Syariah Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 15 miliar, yang digunakan keperluan untuk pengembangan Apartement Jungle Sky. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Maret 2017 (termasuk masa tenggang sampai selama 15 bulan). Pinjaman ini dijamin dengan tanah Sertifikat HGB No. 657 dan SHGB No. 105 atas nama Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 13,09 miliar, Rp 14,81 miliar dan Rp nihil. 63 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) c. PT Bank Syariah Bukopin (lanjutan) Pada bulan Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas Line Facility dari PT Bank Syariah Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 15 miliar, yang digunakan keperluan untuk pengembangan Apartement Jungle Sky. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Februari 2018. Pinjaman ini dijamin dengan 5 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 15 miliar, Rp nihil dan Rp nihil. Selama masa fasilitas pembiayaan, Perseroan menjaga stok kavling yang disimpan Bank Syariah Bukopin dengan minimal rasio sebesar 125% dari outstanding pembiayaan berjalan. d. Raiffeisen Bank International AG, Cabang Labuan (RBI) Pada tanggal 26 April 2012, berdasarkan Facility Agreement, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit Euro Term Loan Facility dari RBI dengan pagu pinjaman sebesar Euro 18.000.000 dan dengan jangka waktu selama 48 bulan serta dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun. Fasilitas kredit tersebut ditujukan untuk mendanai pembelian Rides serta kebutuhan Modal Kerja. Pinjaman ini dijamin dengan Corporate Guarantee dari PT Sentul City Tbk., saham BJA, Hak Tanggungan BJA atas tanah bukit Jonggol, Hak Tanggungan BJA atas tanah Karang Tengah, The Charge Over Debt Service Reserve Account (DSRA), Fidusia atas equipment BJA dan Fidusia atas asuransi BJA. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp nihil sehubungan dengan penjualan saham BJA (lihat Catatan 4 butir c). Beban bunga masih harus dibayar Entitas Anak atas fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 150,90 miliar, Rp 152,48 miliar dan Rp 67,37 miliar. e. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perseroan, memperoleh fasilitas pembiayaan secara musyarakah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. sebesar Rp 36 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja proyek. Fasilitas ini memiliki jangka waktu selama 24 bulan dan telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Arya Syahrir Rifasy No. 02. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah milik Perseroan. Pada tanggal 20 Mei 2014, Perseroan telah melunasi fasilitas pembiayaan secara musyarakah kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. sebesar Rp 36 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp 13,1 miliar. 64 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP Grup mengadakan perjanjian utang pembelian aset tetap untuk pembelian kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 PT Bank Panin Indonesia Tbk. PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Credit Companies PT Bank Central Asia Finance 348.550.137 357.077.226 88.751.280 - 1.293.132.996 498.352.708 136.824.890 - 1.998.598.208 52.082.175 Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 794.378.643 1.928.310.594 2.050.680.383 Bagian jangka panjang (516.377.071 ) 278.001.572 (762.967.251 ) (866.258.132 ) 1.165.343.343 1.184.422.251 Pembayaran utang pembelian aset tetap di masa datang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember: 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah Dikurangi bunga utang pembelian aset tetap Nilai sekarang utang pembelian aset tetap Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang 31 Desember 2014 31 Desember 2013 597.858.519 279.015.703 58.120.997 977.248.459 591.229.902 521.977.316 198.110.183 1.135.975.684 923.769.511 440.497.597 26.748.845 - 934.995.219 2.288.565.860 2.526.991.637 (140.616.576 ) 794.378.643 (516.377.071 ) 278.001.572 (360.255.266 ) 1.928.310.594 (762.967.251 ) 1.165.343.343 (476.311.254 ) 2.050.680.383 (866.258.132 ) 1.184.422.251 21. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - 42.030.908.573 18.039.556.182 - 21.868.174 - Jumlah - 42.052.776.747 18.039.556.182 65 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang pajak Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pembangunan I Pajak hiburan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) 161.208.476 33.890.662.026 - 40.703.994.078 6.767.716.386 1.044.767.696 12.396.873.750 10.971.557.022 86.918.118 20.863.363.493 5.931.543.066 6.416.308.090 2.962.020.372 95.906.250 4.891.228.607 6.191.769.751 212.498.329 10.251.948.626 1.760.962.299 999.650.489 3.785.216.874 9.744.553 4.848.021.462 1.116.127.202 758.803.634 - 2.244.555 - Jumlah 72.133.035.526 81.457.544.539 23.530.475.139 c. Taksiran beban pajak Rincian taksiran beban pajak yang dibebankan pada laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2015 2014 2013 Pajak kini Perseroan Entitas Anak (62.009.000 ) - (2.659.012.750 ) - (6.851.878.000 ) (188.698.726 ) Jumlah pajak kini (62.009.000 ) (2.659.012.750 ) (7.040.576.726 ) Pajak tangguhan Perseroan Entitas Anak - - (889.171.892 ) (1.529.541.514 ) Jumlah pajak tangguhan - - (2.418.713.406 ) Jumlah beban pajak pada laba rugi konsolidasian (62.009.000 ) (2.659.012.750 ) (9.459.290.132 ) d. Pajak penghasilan final Akun ini terdiri dari: 2015 2014 2013 Pajak final Perseroan Entitas Anak (5.486.212.145 ) - (7.364.292.654 ) - (9.311.214.850 ) (967.622.758 ) Jumlah pajak final (5.486.212.145 ) (7.364.292.654 ) (10.278.837.608 ) 66 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan final (lanjutan) Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2014), Grup mereklasifikasi penyajian pajak final ke beban pajak penghasilan final. Sebelumnya Grup menyajikan jumlah tersebut sebagai bagian dari taksiran beban pajak. Penghasilan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 366,43 miliar, Rp 367,52 miliar dan Rp 380,89 miliar. Jumlah penghasilan yang dikenakan pajak final untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 109,72 miliar, Rp 147,29 miliar dan Rp 205,58 miliar. Selisih atas penghasilan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 256,71 miliar, Rp 220,23 miliar dan Rp 175,31 miliar dikenakan pajak progresif. Pajak kini yang berasal dari pajak final untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5,49 miliar, Rp 7,36 miliar, Rp 10,28 miliar. e. Rekonsiliasi taksiran beban pajak Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak seperti yang disajikan dalam laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2015 Laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Ditambah (dikurangi): Laba (rugi) bersih Entitas Anak sebelum taksiran manfaat (beban) pajak Laba (rugi) Perseroan sebelum taksiran beban pajak Koreksi fiskal: Rugi (laba) atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final Bagian atas rugi bersih Entitas Anak Sumbangan dan representasi Pajak Imbalan kerja karyawan Pendapatan bunga Rugi (laba) atas divestasi Entitas Anak Lain-lain (254.725.294.020) 2014 1.001.094.049.029 (98.561.142.689 ) (251.443.199.487 ) (156.164.151.331 ) 749.650.849.542 86.950.802.474 (84.357.567.923 ) 1.273.163.061 204.783.631 51.565.557.249 11.649.965.711 608.120.824 8.910.021.345 (274.355.992 ) (306.737.375 ) 16.724.618.444 67 802.478.613.617 2013 (815.758.312.619 ) (815.758.312.619 ) 750.729.530.113 52.649.250.467 432.469.980 5.661.542.945 (748.189.643 ) 9.898.230.771 (30.272.034.961 ) PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Rekonsiliasi taksiran manfaat (beban) pajak (lanjutan) 2015 2014 2013 Taksiran penghasilan kena pajak 248.036.154 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) 248.036.000 10.636.051.000 27.407.512.000 Taksiran beban pajak kini: Perseroan Entitas Anak (62.009.000 ) - (2.659.012.750 ) - (6.851.878.000 ) (188.698.726 ) Jumlah taksiran beban pajak kini (62.009.000 ) (2.659.012.750 ) (7.040.576.726 ) - 2.523.477.916 6.759.550.311 Taksiran utang pajak penghasilan pasal 29: Perseroan Entitas Anak 62.009.000 - 135.534.834 - 92.327.689 - Jumlah taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 62.009.000 135.534.834 92.327.689 Pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 25 10.636.051.960 27.407.512.947 Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015, 2014 dan 2013 menjadi dasar pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang akan dilaporkan Perseroan kepada kantor pelayanan pajak. Pada tanggal 31 Desember 2013, taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 Entitas Anak adalah sebesar Rp nihil sehubungan dengan dekonsolidasi PT Mutiara Permata Biru , PT Samudera Asia Nasional, PT Bahana Sukmasejahtera, PT Graha Intan Bali, PT Sanggraha Pelita Sentosa, oleh Perseroan (lihat Catatan 4 butir f,h,i,j dan k). f. Manfaat (beban) pajak tangguhan Perhitungan taksiran manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2015 2014 2013 Perseroan Penyisihan atas kemungkinan tidak terealisasinya aset pajak tangguhan - - (889.171.893 ) Entitas Anak Rugi Fiskal - - (1.529.541.513 ) Jumlah beban pajak tangguhan - - (2.418.713.406 ) 68 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) g. Pajak tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2015 Perseroan: Penyusutan Penyisihan atas kemungkinan tidak terealisasinya aset pajak tangguhan 2014 2013 - - 889.171.893 - - (889.171.893 ) Jumlah aset pajak tangguhan Perseroan - - - Entitas Anak PT Jungleland Asia - - - Jumlah aset pajak tangguhan - - - 25.231.145.776 25.231.145.776 - (25.231.145.776 ) (25.231.145.776 ) - Liabiltas pajak tangguhan atas penyesuaian nilai wajar akuisisi Entitas Anak Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih h. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. Pada tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang “Perubahan Keempat atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan”. Peraturan ini mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 (PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan. 69 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) h. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan (lanjutan) Pada tanggal 10 Juni 2009, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No. 103/PMK.03/2009, tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan No. 620/PMK.03/2004 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan Bermotor yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah” yang berlaku mulai tanggal 10 Juni 2009. Pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan tersebut, rumah dan town house dari jenis non strata title dengan luas bangunan 350 m2 atau lebih dan apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan luas bangunan 150 m2 atau lebih tergolong mewah dan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah dengan tarif sebesar 20%. i. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak Daerah (“STPD”) Pada bulan Agustus 2015, Perseroan menerima 171 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk pemeriksaan pajak yang telah dilakukan untuk tahun pajak 2012 dan 2011 dengan rincian sebagai berikut: Tahun pajak 2012 Pokok Sanksi Jumlah Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 2.396.052.871 2.645.520.538 5.041.573.409 12.088.167.175 876.773.492 492.293.769 11.423.345.500 5.912.517.334 421.283.276 236.301.009 5.484.405.840 18.000.684.509 1.298.056.768 728.594.778 16.907.751.340 Jumlah tahun pajak 2012 27.276.632.807 14.700.027.997 41.976.660.804 Pokok Sanksi Jumlah Tahun pajak 2011 Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 2.781.078.074 1.965.203.856 4.746.281.930 5.375.218.553 298.725.792 137.038.715 911.519.250 3.078.804.226 143.388.380 65.778.583 438.729.240 8.454.022.779 442.114.172 202.817.298 1.350.248.490 Jumlah tahun pajak 2011 9.503.580.384 5.691.904.285 15.195.484.669 36.780.213.191 20.391.932.282 57.172.145.473 Jumlah tahun 2011 dan 2012 70 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) i. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak Daerah (“STPD”) (lanjutan) Pada tahun 2012, Perseroan menerima 38 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk pemeriksaan pajak yang telah dilakukan untuk tahun pajak 2010 dan 2009 dengan jumlah Rp 84,50 miliar untuk pokok dan Rp 50,98 miliar untuk sanksi pajak. Selama tahun 2013, Perseroan telah melunasi kewajiban sisa pokok pajak atas SKPKB PPN dan pajak penghasilan untuk tahun pajak 2009 dan 2010 sebesar Rp 32,39 miliar dan Rp 30,12 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sanksi pajak masih harus dibayar sehubungan dengan hal tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 672,27 juta dan Rp 36,60 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 18). Pada tahun 2014, Perseroan telah melunasi seluruh denda pajak yang dimilikinya. Selama tahun 2015, Perseroan telah membayar pokok pajak atas SKPKB pajak untuk tahun pajak 2012 dan 2011 sebesar Rp 4,85 miliar. Sanksi pajak atas SKPKB untuk tahun pajak 2012 dan 2011 sebesar Rp 20,93 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Denda Pajak” dalam laba rugi konsolidasian tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, sanksi pajak masih harus dibayar sehubungan dengan hal tersebut diatas sebesar Rp 20,39 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 18). Pada tahun 2015, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak menerima beberapa Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) Pajak Pembangunan (PB 1) dengan jumlah sebesar Rp 11.832.693.598. Atas STPD tersebut, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, JLA telah melakukan pembayaran atas pokok PB 1 untuk masa September sampai dengan Desember 2014 dan Januari sampai dengan April 2015 sebesar Rp 6.553.774.500. Pada tahun 2014, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak menerima beberapa Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) Pajak Pembangunan (PB 1) dengan jumlah sebesar Rp 2.339.825.680. Atas STPD tersebut, sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, JLA telah melakukan pembayaran atas pokok PB 1 untuk masa Januari sampai dengan Agustus 2014 sebesar Rp 1.894.874.500. 22. IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup mencatat penyisihan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Ricky Leonard Jasatama, dalam laporannya masing-masing tertanggal 15 Februari 2016, 5 Maret 2015 dan 7 Maret 2014, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri : : : : : : 55 tahun 2015: 9,08%; 2014: 8,49% dan 2013: 9,11% 2015 dan 2014: 8% dan 2013: 10% Tabel Mortalita Indonesia 3 5% dari Tabel Mortalita 5% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun. 71 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Rincian beban penyisihan imbalan kerja karyawan Grup yang diakui pada laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2015 2014 2013 Program pensiun manfaat pasti Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu - nonvested Amortisasi keuntungan aktuaria 1.469.137.298 676.430.709 - 2.239.430.047 1.340.309.972 18.060.209 249.258.107 1.736.932.439 1.350.993.740 18.060.209 171.022.386 Jumlah 2.145.568.007 3.847.058.335 3.277.008.774 Beban penyisihan imbalan kerja Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2,15 miliar, Rp 3,85 miliar dan Rp 3,28 miliar disajikan sebagai bagian dari biaya gaji, upah dan tunjangan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 28). Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja 9.592.383.758 25.068.574.090 22.631.642.833 Liabilitas imbalan kerja 9.592.383.758 25.068.574.090 22.631.642.833 Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Saldo awal tahun Beban yang diakui pada laba rugi konsolidasian Beban yang diakui di penghasilan komprehensif lain Pembayaran imbalan paska kerja pada tahun berjalan Pengalihan (mutasi) dari Entitas Asosiasi Dampak perpindahan karyawan Saldo akhir tahun 31 Desember 2014 31 Desember 2013 25.068.574.090 22.631.642.833 22.981.953.250 2.145.568.007 4.574.476.328 2.595.808.389 (9.072.754.070 ) (1.849.901.539 ) (3.233.762.338 ) (4.737.907.538 ) (3.811.096.731 ) 9.592.383.758 72 (287.643.532 ) 25.068.574.090 287.643.532 22.631.642.833 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 1% Kenaikan Tingkat diskonto Dampak kewajiban manfaat pasti bersih Gaji Dampak kewajiban manfaat pasti bersih 9,10% 8.797.443.126 5% 10.501.949.479 1% Penurunan 9,10% 10.495.563.346 5% 8.777.945.962 Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah Dalam waktu 12 bulan berikutnya, (periode laporan periode berikutnya) Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun 78.590.907 1.971.677.194 4.342.599.517 3.199.516.140 Durasi rata-rata kewajiban manfaat pasti di akhir periode laporan adalah 17,82 tahun. Jumlah untuk tahun berjalan dan empat periode sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Penyesuaian liabilitas program 9.592.383.758 (9.072.754.070 ) 31 Desember 2014 25.068.574.090 (1.849.901.539 ) 31 Desember 2013 22.631.642.833 (3.233.762.338 ) Manajemen Grup berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan imbalan kerja tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Grup memberikan imbalan kerja jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi masingmasing sebesar Rp 11,58 miliar, Rp 2,73 miliar dan Rp 7,70 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, sedangkan liabilitas imbalan paska kerja masing-masing sebesar Rp 363,66 juta, Rp 506,59 juta dan Rp 1,17 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI a. Ekuitas - kepentingan non-pengendali Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 PT Jungleland Asia (9.717.162 ) 73 31 Desember 2014 350 31 Desember 2013 - PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (lanjutan) b. Jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali Rincian rugi yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2015 2014 PT Jungleland Asia PT Andrasentra Properti Services PT Bukit Jonggol Asri (9.817.162 ) Jumlah (9.817.162 ) - 2013 - - 250 - 248.638.920 250 248.638.920 24. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 dan 2014 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Kepemilikan Jumlah PT Bakrieland Development Tbk. PT Sanggraha Pelita Jaya 19.275.751.724 6.157.681 99,968% 0,032% 1.927.575.172.400 615.768.100 Jumlah 19.281.909.405 100,000% 1.928.190.940.500 31 Desember 2013 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Kepemilikan Jumlah PT Bakrieland Development Tbk. PT Sanggraha Pelita Jaya 16.440.156.761 5.250.000 99,968% 0,032% 1.644.015.676.100 525.000.000 Jumlah 16.445.406.761 100,000% 1.644.540.676.100 Berdasarkan Akta Notaris Agus Surachman, S.H., No. 1, tanggal 3 Juni 2014, yang kemudian diperbaiki dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 57 tanggal 23 Februari 2015, pemegang saham Perseroan menyetujui penggunaan laba ditahan Perseroan sebesar Rp 283.650.264.400 sebagai setoran pemegang saham atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai dengan persentase kepemilikan saham. Pemberitahuan perubahan ini telah telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0011786 tanggal 24 Februari 2015. Tujuan perubahan modal saham adalah untuk memperbaiki struktur permodalan. 74 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENGHASILAN USAHA Rincian penghasilan usaha berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut: 2015 2014 2013 Wahana permainan Tanah kavling Hotel dan kondotel Rumah tinggal Orchard dan Lifestyle 180.327.157.547 83.394.418.866 75.324.026.861 26.329.824.026 1.058.704.489 120.943.803.456 117.324.456.128 95.446.630.516 29.961.396.950 3.846.955.749 61.735.619.521 172.017.062.416 102.524.510.067 40.650.717.540 3.960.256.264 Jumlah 366.434.131.789 367.523.242.799 380.888.165.808 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat pendapatan dari pihak tertentu dengan nilai pendapatan melebihi 10% dari jumlah penghasilan usaha. 26. BEBAN POKOK PENGHASILAN Rincian beban pokok penghasilan berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut: Wahana permainan Gaji, upah dan tunjangan Penyusutan aset tetap Pajak Listrik, air, telepon dan faksimili Perbaikan dan pemeliharaan Barang dagangan Asuransi dan keamanan Lain-lain Tanah kavling Hotel dan kondotel Rumah tinggal Orchard dan Lifestyle (lihat Catatan 11) Jumlah 2015 2014 2013 21.500.315.632 42.417.866.454 12.956.438.700 8.274.067.589 6.986.725.758 5.703.528.004 1.701.104.569 1.173.400.524 6.516.033.299 5.447.404.489 9.150.912.798 7.023.861.885 7.118.796.738 4.160.444.571 2.163.714.980 890.181.672 2.216.550.163 5.426.723.867 4.237.503.504 2.733.076.770 175.207.198 749.152.698 11.000.000 100.713.447.230 42.471.350.432 15.549.214.200 40.350.872.467 31.514.068.037 22.085.907.263 46.961.525.482 33.791.166.852 25.210.023.294 68.698.744.914 40.688.384.068 31.060.033.741 599.023.019 1.599.780.034 1.797.735.344 195.263.318.016 150.033.846.094 157.794.112.267 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat pembelian kepada pihak tertentu dengan nilai pembelian melebihi 10% dari jumlah beban pokok penghasilan. 75 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN PENJUALAN Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2015 2014 2013 Iklan dan promosi Gaji, upah dan tunjangan Komisi penjualan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 17.601.168.983 10.724.315.070 3.312.324.187 16.444.110.499 2.580.601.871 3.476.957.944 13.306.321.044 7.749.931.296 4.117.963.435 5.604.478.164 3.943.892.123 Jumlah 35.755.771.675 28.106.148.478 25.000.144.463 28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2015 2014 60.446.916.131 66.218.345.145 75.039.790.101 33.213.506.821 10.547.719.876 41.524.776.199 8.341.020.850 34.639.457.655 40.174.690.272 8.710.719.191 6.371.126.861 6.309.708.058 3.831.786.300 3.135.716.683 1.872.478.003 1.568.898.540 1.287.307.872 622.415.559 356.018.495 15.450.410.433 33.464.396.441 1.712.490.979 3.164.414.654 3.575.591.394 616.799.697 959.803.834 1.417.054.184 1.459.209.602 637.288.236 3.659.860.140 3.544.516.985 2.977.453.765 1.718.493.743 881.139.260 1.278.033.444 4.419.273.453 1.217.867.580 569.554.891 4.519.284.710 1.728.274.874 10.134.162.387 142.793.603.100 180.269.876.522 180.254.293.676 Gaji, upah dan tunjangan Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 12) Perpajakan dan asuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha (lihat Catatan 6 dan 7) Honorarium tenaga ahli Keamanan dan kebersihan Listrik, air, telepon dan faksimili Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan perlengkapan kantor Transportasi dan bahan bakar Legalitas dan perijinan Konsumsi Sumbangan dan jamuan Lain-lain (masing-masing di bawah 500 juta) Jumlah 2013 29. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rincian penghasilan (beban) lain-lain adalah sebagai berikut: Pembayaran kepada unit pemilik Kerugian pembatalan penjualan Beban jasa manajemen (lihat Catatan 35 butir a) 2015 2014 (11.473.554.487 ) (9.507.089.254 ) (15.227.336.348 ) - (8.992.094.741 ) - (3.791.940.907 ) (5.761.267.765 ) (5.339.184.496 ) 76 2013 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (lanjutan) 2015 2014 2013 Estate management Pemulihan penyisihan piutang tidak tertagih Biaya guarantee yield Lain-lain (2.631.789.418 ) (4.703.543.272 ) (5.898.392.017 ) 17.954.562 (11.072.602.793 ) (506.286.018 ) (13.311.498.532 ) (1.913.375.544 ) (5.175.585.831 ) Jumlah (38.459.022.297 ) (39.509.931.935 ) (27.318.632.629 ) Pembayaran kepada unit pemilik merupakan beban atas pembagian keuntungan kepemilikan kondotel di Aston Bogor Hotel & Resort, dimana Aston Bogor Hotel & Resort melakukan pengelolaan atas unit kondotel yang dimiliki oleh pemilik. Beban jasa manajemen merupakan beban yang dibayarkan kepada PT Aston International Indonesia sehubungan dengan pengelolaan Aston Bogor Hotel & Resort. Estate management merupakan beban atas pengelolaan kawasan perumahan Bogor Nirwana Residence. 30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui oleh pihak-pihak tersebut. Hubungan dan sifat transaksi antara Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 1. Entitas yang pemegang saham atau sebagian pengurus atau manajemennya baik secara langsung maupun tidak langsung sama dengan Grup. No. Pihak Berelasi Sifat Saldo Akun/Transaksi 1. PT Bahana Sukmasejahtera Piutang pihak berelasi 2. PT Sanggraha Pelita Sentosa Piutang pihak berelasi 3. PT Andrasentra Properti Services Piutang pihak berelasi 4. PT Pasir Wangun Piutang pihak berelasi 5. PT Jasa Boga Raya Utang usaha pihak berelasi 6. PT Bakrie Bakti Nusantara Utang lain-lain pihak berelasi 7. PT Cronus Capital Indonesia Utang lain-lain pihak berelasi 77 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) No. Pihak Berelasi Sifat Saldo Akun/Transaksi 8. PT Bakrie Nirwana Realty Piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi 9. PT Wahana Selaras Sejati Piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi 10. PT Bakrie Swasakti Utama Piutang pihak berelasi 11. PT Casa Prima Properti Utang pihak berelasi 12. PT Bakrie Nirwana Semesta Utang pihak berelasi 13. PT Maju Makmur Sejahtera Utang pihak berelasi 14. PT Bakrie Pangripta Loka Utang pihak berelasi 2. Pemegang saham Perseroan No. 1. Pihak Berelasi Sifat Saldo Akun/Transaksi PT Bakrieland Development Tbk. Piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi 3. Direksi Perseroan No. 1. Sifat Saldo Akun/Transaksi Pihak Berelasi Hendry Harmen Piutang pihak berelasi Akun dan saldo transaksi dengan pihak berelasi serta persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas yang bersangkutan pada laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: a. Piutang Usaha 31 Desember 2015 Hendry Harmen - Persentase Terhadap Jumlah Aset 31 Desember 2014 - - Persentase Terhadap Jumlah Aset - 31 Desember 2013 249.500.000 Persentase Terhadap Jumlah Aset 0,0106% Seluruh piutang usaha dari pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dari pihak berelasi tersebut dapat tertagih sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 78 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Piutang Pihak Berelasi 31 Desember 2015 PT Bakrieland Development Tbk. PT Bahana Sukmasejahtera PT Sanggraha Pelita Sentosa PT Andrasentra Propertindo Services PT Pasir Wangun PT Wahana Selaras Sejati PT Bakrie Nirwana Realty PT Bukit Jonggol Asri PT Bakrie Swasakti Utama Jumlah Persentase Terhadap Jumlah Aset 31 Desember 2014 Persentase Terhadap Jumlah Aset Persentase Terhadap Jumlah Aset 31 Desember 2013 122.882.001.703 2,8460% 127.308.676.690 2,8060% - - 2.172.231.142 0,0503% 887.436.804 0,0196% - - 117.832.385 0,0027% - - 287.643.532 0,0122% 13.161.170 6.256.000 0,0003% 0,0001% 6.256.000 0,0000% 6.256.000 0,0002% - - 100 0,0000% - - - - 500.000.000 - 0,0110% - 117.384.665.100 4,9864% - - - - 434.606.342 0,0185% 125.191.482.400 2,8994% 128.702.369.594 2,8366% 118.113.170.974 5,0173% Seluruh piutang pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah. Piutang dari PT Bakrieland Development Tbk. (BLD) merupakan piutang atas penyerahan aset Perseroan sehubungan dengan pelunasan pinjaman BLD kepada PT Bank International Indonesia Tbk. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti. Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang dari PT Bukit Jonggol Asri (BJA) merupakan sisa hutang atas pengembangan proyek BJA. Sehubungan dengan divestasi BJA pada tahun 2014, maka piutang pihak berelasi tersebut direklasifikasi ke akun “Piutang Lain-lain Tidak Lancar - Pihak Ketiga” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 7 butir b). Manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang pihak berelasi tersebut dapat tertagih sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. c. Utang Usaha 31 Desember 2015 PT Jasa Boga Raya 5.830.759.607 Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas Persentase Terhadap 31 Desember 2014 Jumlah Liabilitas 0,2444% - - 31 Desember 2013 Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas - - Seluruh utang usaha kepada pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah. Utang kepada PT Jasa Boga Raya merupakan utang sehubungan dengan jasa penyediaan makanan yang digunakan dalam penyelenggaraan client event. 79 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) d. Utang Lain-lain 31 Desember 2015 PT Bakrie Bakti Nusantara PT Cronus Capital Indonesia Jumlah Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas Persentase Terhadap 31 Desember 2014 Jumlah Liabilitas 31 Desember 2013 Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas 10.700.000.000 0,4485% - - - - 3.052.440.680 0,1280% - - - - 13.752.440.680 0,5765% - - - - Seluruh utang lain-lain kepada pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah. e. Utang Pihak Berelasi 31 Desember 2015 PT Bakrie Nirwana Realty PT Wahana Selaras Sejati PT Bakrie Swasakti Utama PT Casa Prima Properti PT Bakrie Nirwana Semesta PT Maju Makmur Sejahtera PT Sanggraha Pelita Sentosa PT Bakrie Pangripta Loka PT Bakrieland Development Tbk. Jumlah 246.501.839.057 Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas 31 Desember 2013 Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas 246.386.680.237 10,4435% - - 8.450.000.000 0,3542% - - - - 3.555.127.522 0,1490% 151.946.459 0,0064 % - - 3.500.000.000 0,1467% - - - - 1.434.215.963 0,0601% 1.434.215.963 0,0608% 4.834.215.963 0,4109% 1.000.000.000 0,0419% - - - - 525.814.659 0,0221% 525.814.659 0,0223% - - 150.000.000 0,0063% - - - - - - - - 254.059.730.237 21,5937% 248.498.657.318 10,5330% 258.893.946.200 22,0046% 265.116.997.201 10,3330% Persentase Terhadap 31 Desember 2014 Jumlah Liabilitas 11,1133% Seluruh utang pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah. Utang kepada PT Bakrie Nirwana Realty dan PT Bakrieland Development Tbk. merupakan utang untuk yang digunakan untuk modal kerja Perseroan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti. f. Imbalan Kerja Jangka Pendek Jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan masingmasing sebesar Rp 6,67 miliar, Rp 10,89 miliar dan Rp 10,02 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Grup memberikan imbalan kerja jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 11,58 miliar, Rp 2,73 miliar dan Rp 7,70 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, sedangkan liabilitas imbalan pasca kerja masing-masing sebesar Rp 363,66 juta, Rp 506,59 juta dan Rp 1,17 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 80 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SEGMEN OPERASI Grup memiliki usaha yang terbagi dalam empat divisi operasi yang meliputi usaha yang berhubungan dengan penjualan hotel kondotel, rumah dan apartemen, arena bermain dan lainlain. Informasi segmen usaha Grup adalah sebagai berikut: Nama Divisi Aktivitas Hotel Real Estat Pengelolaan Hotel Aston Bogor Penjualan rumah dan strata title apartemen Bogor Nirwana Residence, Mutiara Permata Biru dan Graha Intan Bali. Pengelolaan arena bermain The Jungle (Jungle Waterpark, Jungleland dan Jungle Festival). Penjualan ruangan Orchard Walk, Lifestyle, Pengelolaan Franchise. Arena bermain Perkantoran dan Pusat Belanja Informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. 2015 Real Estate PENGHASILAN USAHA BEBAN POKOK PENGHASILAN LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs Beban pajak penghasilan final Denda pajak Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi Laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap dan properti investasi Pemulihan penyisihan piutang Lain-lain - bersih Hotel 180.327.157.547 1.058.704.487 - 366.434.131.789 31.514.068.037 100.713.447.230 599.023.019 - 195.263.318.016 47.287.463.164 (2.135.561.773 ) 43.809.958.824 (3.273.141.307 ) 79.613.710.317 (30.312.716.858 ) 459.681.468 (34.351.737 ) - 171.170.813.773 (35.755.771.675) (56.171.745.530 ) 6.717.618.665 (42.214.017.805 ) (16.439.945.561 ) 11.363.964 (16.449.188 ) (67.458.092.062 ) 131.905.132 (88.486.439.996 ) (2.723.819.947 ) 848.801 (6.586.227 ) - (142.793.603.100) 6.861.736.562 (130.723.493.216) - - (20.961.607.970) (19.409.571.698 ) - (5.486.212.145 ) (46.428.917.757 ) - - - - (5.486.212.145) (46.428.917.757) (1.273.163.061 ) - - - - (1.273.163.061) (10.894.007.696 ) - - - - (10.894.007.696) (146.428.723.629 ) 8.683.233.595 Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (137.745.490.034 ) Informasi segmen lainnya Aset segmen Liabilitas segmen Penyusutan Jumlah 75.324.026.861 - Penghasilan komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba (rugi) Keuntungan aktuaria Eliminasi 62.436.779.730 Rugi sebelum taksiran beban pajak (146.428.723.629 ) Laba (rugi) tahun berjalan Lain-Lain 109.724.242.894 (16.420.607.993 ) Taksiran beban pajak Arena Permainan 3.230.294.495.661 1.462.888.377.219 2.971.719.134 (19.039.906.983 ) (1.552.036.272 ) 17.954.562 (2.437.537.348 ) (560.969.973 ) - 17.954.562 (38.459.022.297) 5.051.879.749 (110.483.252.525 ) (2.865.197.615 ) - (254.725.294.020) - (62.009.000 ) - (62.009.000) 5.051.879.749 (110.545.261.525 ) - (254.787.303.020) - 9.072.754.070 - (245.714.548.950) - 5.051.879.749 12.187.535.119 (44.483.855.608 ) 8.860.840.531 389.520.475 (110.155.741.050 ) 1.342.419.590.708 1.172.015.537.738 61.339.845.953 81 - (2.865.197.615 ) - (2.865.197.615 ) (40.691.292.591 ) 1.049.893.449 2.022.226.248 (226.497.171.930 ) (205.889.041.858 ) - 4.317.713.156.967 2.385.580.910.940 75.194.631.866 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 2014 Real Estate PENGHASILAN USAHA BEBAN POKOK PENGHASILAN LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs Beban pajak penghasilan final Denda pajak Laba (rugi) atas divestasi saham Entitas Anak Keuntungan (kerugian) pembelian dengan diskon Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap dan properti investasi Lain-lain – bersih Hotel 120.943.803.456 3.846.955.749 - 367.523.242.799 33.791.166.852 42.471.350.432 1.599.780.034 - 150.033.846.094 75.114.304.302 (10.092.196.030 ) 61.655.463.664 (3.807.905.789 ) 78.472.453.024 (14.186.082.184 ) 2.247.175.715 (19.964.475 ) - 217.489.396.705 (28.106.148.478) (72.569.342.002 ) 4.696.508.917 (58.224.793.439 ) (23.070.574.128 ) 11.900.474 (13.092.756 ) (77.069.799.925 ) 90.934.831 (81.647.862.855 ) (7.560.160.467 ) 5.224.494 (14.254.797 ) - (180.269.876.522) 4.804.568.716 (139.900.003.847) (3.446.394.754 ) (1.415.836 ) 13.805.269.710 3.725.083 - 10.361.184.203 - - - - (7.364.292.654) (3.604.085.535) 864.299.216.178 - - - - 864.299.216.178 - - - - 318.560.591.742 318.560.591.742 - - - - (11.649.965.711) (4.238.509.842 ) (7.340.152.418 ) - (4.016.603.833) (39.509.931.935) (16.916.916.707 ) 318.560.591.742 1.001.094.049.029 - (2.659.012.750) 318.560.591.742 998.435.036.279 - 1.849.901.539 - 1.000.284.937.818 150.389.342 (26.753.032.423 ) 208.710.733 771.605.018.112 8.171.732.549 (80.326.376.666 ) - - (2.659.012.750 ) 771.605.018.112 8.171.732.549 (82.985.389.416 ) 2.867.890.296 - (1.017.988.757 ) Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 774.472.908.408 8.171.732.549 (84.003.378.173 ) Taksiran beban pajak Informasi Segmen Lainnya Aset segmen Liabilitas segmen Penyusutan Jumlah 95.446.630.516 71.516.667 (5.625.457.827 ) Penghasilan komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba (rugi) Keuntungan aktuaria Eliminasi 72.171.548.776 (11.649.965.711 ) Laba (rugi) tahun berjalan Lain-Lain 147.285.853.078 (7.364.292.654 ) (3.604.085.535 ) Rugi sebelum taksiran beban pajak Arena Permainan 3.120.193.517.433 1.215.038.803.783 3.703.614.398 19.128.795.378 (32.490.715.967 ) 15.009.965.929 1.417.975.129.458 1.137.415.335.207 22.969.352.220 - (16.916.916.707 ) - (16.916.916.707 ) (29.676.293.685 ) 218.335.597.386 5.289.248.140 9.459.218.334 (179.070.958.251 ) - 4.537.080.366.918 2.359.228.062.158 46.972.180.688 2013 Real Estate PENGHASILAN USAHA BEBAN POKOK PENGHASILAN LABA KOTOR Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Penghasilan Bunga Beban Bunga Laba (Rugi) Selisih Kurs Beban Pajak Penghasilan Final Denda Pajak Laba (rugi) atas divestasi saham Entitas Anak Hotel Arena Permainan Lain-Lain Eliminasi Jumlah 212.667.779.956 102.524.510.067 61.735.619.521 3.960.256.264 - 380.888.165.808 99.758.778.655 1.797.735.344 40.688.384.068 15.549.214.200 - 157.794.112.267 112.909.001.301 (16.073.018.325 ) 61.836.125.999 (4.213.182.635 ) 46.186.405.321 (4.675.197.384 ) 642.072.856 (38.746.119 ) - 223.094.053.541 (25.000.144.463) (56.079.865.651 ) 3.405.127.226 (20.679.444.676 ) (32.578.730.624 ) 76.979.692 (23.840.991.535 ) (46.925.253.554 ) 15.817.493 (18.186.223.483 ) (44.670.443.847 ) 1.665.105 (30.395.056 ) - (180.254.293.676) 3.499.589.516 (62.737.054.750) 1.139.795 - 37.647.356.008 - 93.911.498.189 (10.278.837.608 ) (50.780.500 ) 56.263.002.386 - - - - (10.278.837.608) (50.780.500) (773.482.159.672 ) - - - - (773.482.159.672) 82 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 2013 Real Estate Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap dan properti investasi Laba atas penjualan saham Lain-lain – bersih (52.649.250.467 ) 104.500.000 Hotel Arena Permainan - - - - 9.088.193.881 (9.395.029.886 ) (21.225.059.087 ) 3.901.572.604 Rugi sebelum taksiran beban pajak (756.918.561.991 ) Taksiran beban pajak Laba (rugi) tahun berjalan (19.943.718.393 ) (19.682.879.003 ) (889.171.892 ) (1.529.541.514 ) (7.040.576.726 ) (757.807.733.883 ) (21.473.259.907 ) (26.723.455.729 ) Penghasilan komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba (rugi) Keuntungan aktuaria 3.233.762.338 Pos-Pos yang akan direklasifikasi ke laba (rugi) Rugi yang belum Terealisasi atas Investasi efek Yang tersedia Untuk dijual (6.658.151.500 ) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (10.010.707.198 ) Jumlah penghasilan komprehensif lain, bersih setelah pajak (13.435.096.360 ) Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (771.242.830.343 ) Informasi Segmen Lainnya Aset segmen Liabilitas segmen Penyusutan 2.298.039.149.150 1.167.782.292.308 3.987.485.980 Lain-Lain Eliminasi (13.684.993.981 ) - Jumlah - (66.334.244.448) - 104.500.000 (600.116.260 ) - 9.088.193.881 (27.318.632.629) (19.213.153.231 ) - (815.758.312.619) - (9.459.290.132) - (825.217.602.751) - (19.213.153.231 ) - - - - 3.233.762.338 - - - - (6.658.151.500) - - - - (10.010.707.198) - - - - (13.435.096.360) - (838.652.699.111) (21.473.259.907 ) 62.444.438.049 18.996.659.620 15.058.839.094 ((26.723.455.729 ) (19.213.153.231 ) 218.123.069.182 193.334.147.309 10.663.029.299 (19.334.113.187 ) 1.592.077.118 4.930.103.282 (205.161.635.466 ) (205.161.635.469 ) - 2.354.110.907.728 1.176.543.540.886 34.639.457.655 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN RISIKO Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko harga komoditas), dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi sesuai dengan kebijakan dan tatacara Grup. Grup secara rutin menelaah risiko kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. 83 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha. Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Grup sesuai dengan peringkat kredit debitur pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013: 31 Desember 2015 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilai Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya Sampai Dengan 30 Hari 31 Hari Sampai Dengan 90 Hari Lebih Dari 90 Hari Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya Jumlah Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Dana dalam pembatasan Piutang pihak berelasi Uang jaminan 14.667.387.501 1.229.558.668.007 - 5.074.659.040 192.286.834 - 1.189.613.034 9.468.511.457 7.000.000 14.667.387.501 28.783.238.522 27.324.946.903 62.372.457.499 118.528.010.140 17.827.848.955 1.365.914.527.102 7.335.630.135 16.996.428.426 125.191.482.400 - 125.191.482.400 7.000.000 Jumlah 1.244.226.055.508 5.266.945.874 10.665.124.491 279.838.361.197 45.152.795.858 1.585.149.282.928 31 Desember 2014 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilai Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya Sampai Dengan 30 Hari 31 Hari Sampai Dengan 90 Hari Lebih Dari 90 Hari Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya Jumlah Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Dana dalam pembatasan Piutang pihak berelasi Uang jaminan 33.989.961.088 27.113.625.863 1.140.613.234.033 128.702.369.594 - 11.620.125.370 208.341.329.530 490.254.839 - 23.475.090.211 3.771.610.940 10.265.848.882 - 33.989.961.088 16.241.127.103 26.226.241.229 104.676.209.776 13.310.000 10.233.790.000 1.362.973.274.503 10.085.808.069 20.841.911.790 - 128.702.369.594 44.925.000 44.925.000 Jumlah 1.330.419.190.578 220.451.709.739 37.512.550.033 26.385.170.172 36.460.031.229 1.651.228.651.751 31 Desember 2013 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilai Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya Sampai Dengan 30 Hari 31 Hari Sampai Dengan 90 Hari Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Dana dalam pembatasan Piutang pihak berelasi 17.536.607.830 7.985.069.642 - 3.422.172.703 79.534.488.786 12.200.000 - 51.768.043.182 21.621.616.666 Jumlah 25.521.677.472 82.968.861.489 73.389.659.848 84 Lebih Dari 90 Hari - Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya Jumlah - 17.536.607.830 11.276.677.956 21.009.620.796 95.461.584.279 - 79.534.488.786 1.494.428.639 - 23.128.245.305 118.113.170.974 - 118.113.170.974 130.884.277.569 21.009.620.796 333.774.097.174 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Grup menggunakan peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai “Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilai” meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan. “Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya” adalah akun-akun dengan pengalaman kegagalan (default) yang sering namun demikian jumlah terutang masih tertagih. Terakhir, “Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya” adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan telah dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko harga komoditas. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko terhadap tingkat suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap perubahan suku bunga pasar terkait pada utang baik jangka pendek dan jangka panjang. Grup didanai dengan utang bank yang dikenai bunga. Oleh karena itu, eksposur Grup tertentu terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Kebijakan Grup adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan ekposur terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga. Instrumen keuangan yang terpengaruh pada risiko tingkat suku bunga utang bank terutama adalah utang bank jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar Rp 206,58 miliar dan Rp 655,93 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 187,27 miliar dan Rp 659,05 miliar pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 183,65 miliar dan Rp 304,56 miliar pada tanggal 31 Desember 2013. Jika suku bunga pinjaman naik atau turun sebesar 5% dibandingkan dengan suku bunga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 masing-masing akan turun atau naik sekitar Rp 6,53 miliar. 85 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas yang menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa, dana dalam pembatasan yang menggunakan mata uang Euro Eropa, utang usaha yang menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa, utang bank jangka pendek yang menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat dan utang bank jangka panjang yang menggunakan mata uang Euro Eropa. Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Grup berasal dari nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing berasal dari pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa yang diperoleh dari pihak ketiga. Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat. Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang asing saat ini. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Desember 2015 Mata uang asing Aset: Kas dan setara kas Dana dalam pembatasan Liabilitas: Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Liabilitas moneter dalam mata uang asing - bersih 31 Desember 2014 Setara Rupiah Mata uang asing 31 Desember 2013 Setara Rupiah Mata uang asing Setara Rupiah US$ EURO 19.512 2.210 269.164.166 33.297.652 US$ EURO 28.059 - 349.058.438 - US$ EURO 48.765 - 594.402.255 - EURO - - EURO 64.158 970.902.560 EURO - - - - - - (US$ 14.250.000) (173.693.250.000) (US$ (EURO 12.518) 19.603) (172.685.810 ) (US$ (295.410.387 ) (EURO (EURO10.013.462) (150.899.619.321) (US$ (196.578.750.000 ) (US$ 14.250.000) (US$ 14.243.006) (EURO 10.038.855) EURO 6.893 ) 38.078 ) - (85.748.920) US$ (576.240.794) EURO - 14.250.000 ) (177.270.000.000) EURO (196.482.271.644 ) (US$ 14.228.834 ) (177.006.690.482) (US$ 14.201.235) (173.098.847.745 ) (151.161.732.056 ) EURO 26.080 394.661.766 EURO - Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dinyatakan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Pada tanggal laporan audit, nilai tukar adalah Rp 13.671 untuk US$ 1 dan Rp 15.234 untuk EURO 1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas bersih akan menurun sebesar Rp 111,33 juta. 86 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan) Lebih lanjut, jika nilai tukar Rupiah melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan nilai tukar Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa pada tanggal 31 Desember 2015 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak Grup pada tanggal 31 Desember 2015 masing-masing akan meningkat atau menurun sekitar Rp 17,39 miliar, terutama berasal dari keuntungan dan kerugian atas penjabaran liabilitas bersih dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa pada tanggal 31 Desember 2015. Risiko Harga Komoditas Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama bangunan seperti besi, baja, cat, dan semen. Sebelum hal tersebut terjadi, Perusahaan mengantisipasi untuk membuat kontrak dengan pemasok terkait yang mengikat harga, kuantitas dan periode pengiriman sesuai kebutuhan Grup. Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat kestabilan biaya pembangunan. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Pada normalnya, didalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo utang bank jangka pendek dan jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini dapat meliputi pinjaman bank. Kebutuhan likuiditas Grup timbul dari kebutuhan dalam membiayai investasi dan pengeluaran barang modal yang terkait dengan perluasan bisnis properti dan infrastruktur yang berhubungan dengan properti. Dimana bisnis ini memerlukan dukungan dana yang cukup besar terutama untuk mempercepat pembangunan atas area yang sudah ada serta memperluas area pengembangan dan infrastruktur pendukungnya. 87 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Likuiditas (lanjutan) Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013: 31 Desember 2015 Dalam waktu 1 tahun Jumlah Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Jumlah Dalam waktu 1 - 2 tahun Dalam waktu > 3 - 5 tahun 206.578.749.999 95.456.039.895 451.628.843.433 422.602.762.212 149.154.916.491 265.116.997.201 655.929.746.619 794.378.643 206.578.749.999 95.456.039.895 378.795.510.100 422.602.762.212 146.792.790.536 72.912.403.989 516.377.071 72.833.333.333 2.362.125.955 583.017.342.630 278.001.572 265.116.997.201 - 2.247.262.434.493 1.323.654.633.802 658.490.803.490 265.116.997.201 31 Desember 2014 Dalam waktu 1 tahun Jumlah Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Jumlah Dalam waktu 1 - 2 tahun Dalam waktu > 3 - 5 tahun 187.269.999.999 162.108.687.734 432.146.690.573 301.333.534.307 192.713.417.034 248.498.657.318 659.052.498.231 1.928.310.594 187.269.999.999 162.108.687.734 301.333.534.307 192.713.417.034 101.164.235.591 762.967.251 432.146.690.573 1.165.343.343 248.498.657.318 557.888.262.640 - 2.185.051.795.790 945.352.841.916 433.312.033.916 806.386.919.958 31 Desember 2013 Dalam waktu 1 tahun Jumlah Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Jumlah Dalam waktu 1 - 2 tahun Dalam waktu > 3 - 5 tahun 183.655.278.944 46.864.866.889 68.420.086.057 88.620.891.887 156.766.058.989 258.893.946.200 304.559.456.398 2.050.680.383 183.655.278.944 46.864.866.889 58.333.333.333 44.757.433.096 144.092.397.545 77.899.114.892 866.258.132 10.086.752.724 43.863.458.791 12.435.661.444 258.893.946.200 86.747.355.170 1.184.422.251 238.000.000 139.912.986.336 - 1.109.831.265.747 556.468.682.831 413.211.596.580 140.150.986.336 88 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) JAMINAN Grup menjaminkan persediaan dan aset tetap sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (lihat Catatan 19). PENGELOLAAN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian. Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan setara kas 2.385.580.910.940 14.667.387.501 2.359.228.062.158 33.989.961.088 1.176.543.540.886 17.536.607.830 Utang bersih Jumlah ekuitas 2.370.913.523.439 1.932.132.246.027 2.325.238.101.070 2.177.852.304.760 1.159.006.933.056 1.177.567.366.842 1,23 1,07 0,98 Rasio utang terhadap ekuitas 33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. 31 Desember 2015 Nilai tercatat ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha 14.667.387.501 35.047.510.596 89 Nilai wajar 14.667.387.501 35.047.510.596 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2015 Nilai tercatat Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Dana dalam pembatasan Uang jaminan Aset keuangan tersedia untuk dijual: Penyertaan saham Jumlah aset keuangan LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi: Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Jumlah liabilitas keuangan Nilai wajar 1.348.086.678.147 125.191.428.400 16.996.428.426 7.000.000 1.348.086.678.147 125.191.428.400 16.996.428.426 7.000.000 37.825.941.771 37.825.941.771 1.577.822.374.841 1.577.822.374.841 206.578.749.999 95.456.039.895 451.628.843.433 422.602.762.212 149.154.916.491 265.116.997.201 655.929.746.619 794.378.643 206.578.749.999 95.456.039.895 451.628.843.433 422.602.762.212 149.154.916.491 265.116.997.201 655.929.746.619 794.378.643 2.247.262.434.493 2.247.262.434.493 31 Desember 2014 Nilai tercatat ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Dana dalam pembatasan Uang jaminan 33.989.961.088 78.449.968.547 1.352.739.484.503 128.702.369.594 20.841.911.790 44.925.000 90 Nilai wajar 33.989.961.088 78.449.968.547 1.352.739.484.503 128.702.369.594 20.841.911.790 44.925.000 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2014 Nilai tercatat Aset keuangan tersedia untuk dijual: Penyertaan saham Jumlah aset keuangan LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi: Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Jumlah liabilitas keuangan Nilai wajar 39.102.210.005 39.102.210.005 1.653.870.830.527 1.653.870.830.527 187.269.999.999 162.108.687.734 432.146.690.573 301.333.534.307 192.713.417.034 248.498.657.318 659.052.498.231 1.928.310.594 187.269.999.999 162.108.687.734 432.146.690.573 301.333.534.307 192.713.417.034 248.498.657.318 659.052.498.231 1.928.310.594 2.185.051.795.790 2.185.051.795.790 31 Desember 2013 Nilai tercatat Nilai wajar ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Dana dalam pembatasan Uang jaminan 17.536.607.830 74.451.963.483 79.534.488.786 118.113.170.974 23.128.245.305 - 17.536.607.830 74.451.963.483 79.534.488.786 118.113.170.974 23.128.245.305 - Aset keuangan tersedia untuk dijual: Penyertaan saham 647.350.749.533 647.350.749.533 Jumlah aset keuangan 960.115.225.911 960.115.225.911 91 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi: Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembelian aset tetap Jumlah liabilitas keuangan Nilai tercatat Nilai wajar 183.655.278.944 46.864.866.889 68.420.086.057 88.620.891.887 156.766.058.989 258.893.946.200 304.559.456.398 2.050.680.383 183.655.278.944 46.864.866.889 68.420.086.057 88.620.891.887 156.766.058.989 258.893.946.200 304.559.456.398 2.050.680.383 1.109.831.265.747 1.109.831.265.747 Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto. Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: a. Tingkat 1 : Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. b. Tingkat 2 : Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, di mana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Tingkat 3 : Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, di mana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset keuangan yang tersedia untuk dijual berupa saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar. Serta liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebagai aset lancar. Seluruh aset keuangan tersebut merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya. 92 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2. Penyertaan saham Penyertaan dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20% dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. 3. Piutang pihak berelasi Nilai wajar dari piutang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan. 4. Dana dalam pembatasan Nilai wajar dari dana dalam pembatasan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan. 5. Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan uang muka pelanggan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Seluruh liabilitas keuangan tersebut merupakan liabilitas keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya. 6. Utang bank dan utang pembelian aset tetap jangka panjang Nilai wajar pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala. 7. Utang pihak berelasi Nilai wajar dari utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan. 34. TAMBAHAN MODAL DISETOR Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tambahan modal disetor sebesar Rp 447,30 miliar merupakan selisih nilai transaksi entitas sepengendali yang terjadi sehubungan dengan penjualan kepemilikan saham Perseroan pada PT Samudera Asia Nasional, PT Bahana Sukmasejahtera, PT Graha Intan Bali dan PT Sanggraha Pelita Sentosa. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, tambahan modal disetor termasuk didalamnya selisih nilai transaksi entitas sepengendali sebesar Rp 5,61 juta yang terjadi sehubungan dengan penjualan kepemilikan saham Perseroan di PT Andrasentra Properti Services (lihat Catatan 4 butir m). 93 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING a. Pada bulan Juli 2008, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Aston International Indonesia sehubungan dengan pengelolaan Hotel/Apartemen Aston yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak pengoperasian hotel dan dapat diperpanjang sesuai perjanjian. b. Berdasarkan Surat Hutang sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 54 tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan berhutang kepada PT Sentul City Tbk. sebesar Rp 200 miliar dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 15% dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 (lihat Catatan 36 butir d). c. Berdasarkan Surat Hutang sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan memiliki tagihan kepada PT Sentul City Tbk. sebesar Rp 400 miliar sehubungan dengan pengalihan 15% atau sebanyak 360 juta saham milik Perseroan dalam PT. Bukit Jonggol Asri. Pembayaran hutang wajib langsung dibayarkan oleh PT Sentul City Tbk. untuk melunasi harga jual beli tanah seluas lebih kurang 400.000 m2, yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kecamatan Babakan Madang, Kelurahan Sumur Batu, yang harus dibayar oleh Perseroan kepada pemilik tanah (lihat Catatan 36 butir d). d. Berdasarkan Surat Utang sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 45 tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan memiliki tagihan kepada PT Gili Tirta Anugerah sebesar Rp 800 miliar yang akan diselesaikan dengan tanah seluas 500 ha (lihat Catatan 36 butir e dan f). 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada tanggal 5 Februari 2016, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak melakukan pelunasan utang beserta bunga kepada PT Bukit Jonggol Asri melalui pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. b. Pada tanggal 5 Februari 2016, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak melakukan pelunasan utang bunga kepada Raiffeisen Bank International AG, Singapura. c. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 2, tanggal 3 Februari 2016: (i) Perseroan dan PT Sentul City Tbk (SC) telah menandatangani Akta Surat Hutang SC No. 43 tanggal 14 Oktober 2014 dimana SC berhutang kepada Perseroan sebesar Rp 400 miliar dan Akta Surat Hutang GAP No. 50 tanggal 14 Oktober 2014 dimana Perseroan berhutang kepada SC sebesar Rp 200 miliar. Perseroan dan SC sepakat menyelesaikan dengan perjumpaan utang GAP ke SC dan utang SC ke GAP dan mengalihkan sisa tagihan Perseroan sebesar Rp 200 miliar ke PT Bukit Jonggol Asri (BJA). (ii) BJA telah menyelesaikan kewajiban Rp 200 miliar ke GAP melalui pembayaran sebesar Rp 143 miliar dan perjumpaan utang Perseroan kepada BJA sebesar Rp 57 miliar. 94 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) d. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 3, tanggal 3 Februari 2016, Perseroan dan PT Gili Tirta Anugerah (GTA) menegaskan kembali ketentuan dalam Surat Hutang dengan jumlah pokok sebesar Rp 800 miliar. GTA wajib melunasi utang selambat-lambatnya tanggal 28 Februari 2017. Pembayaran utang oleh GTA wajib langsung digunakan untuk melunasi harga jual yang harus dibayar Perseroan selaku pembeli tanah di Kelurahan Sukarasa dan Selawangi, Kabupaten Bogor seluas 5.000.000 m2. e. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 4, tanggal 3 Februari 2016, BJA telah mengikatkan diri untuk menjual tanah di kelurahan Sukarasa dan Selawangi, Kabupaten Bogor seluas 5.000.000 m 2 kepada Perseroan dengan harga sebesar Rp 917,38 miliar. Pembayaran akan dilakukan dengan pengalihan piutang Perseroan atas utang GTA kepada BJA sebagaimana diatur dalam penegasan Surat Hutang tanggal 3 Februari 2016 dan offset keseluruhan piutang yang dimiliki Perseroan di BJA sebesar Rp 117,38 miliar. Status Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) tanah tersebut telah habis masa berlakunya pada tanggal 31 Desember 2014. BJA berjanji mengurus perpanjangan SHGB tersebut dan akan menyerahkan tanah kepada Perseroan setelah perijinan diperoleh. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, SHGU sedang dalam proses perpanjangan dan telah mendapatkan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah dari Badan Pertanahan Nasional. f. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 5, tanggal 3 Februari 2016, Perseroan dan SC melakukan pembatalan Akta Pengikatan Pengalihan Tanah Opsi No. 58, 60 dan 63, dimana SC mengikatkan untuk menjual ke Perseroan tanah seluas 200.000 m2 (tanah opsi). g. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 6, tanggal 3 Februari 2016, Perseroan dan SC melakukan pembatalan Akta Pengikatan Pengalihan Tanah Non Opsi No. 59, 61 dan 62, dimana SC mengikatkan untuk menjual ke Perseroan tanah seluas 200.000 m2 (tanah non opsi). h. Pada tanggal 21 Maret 2016, Perseroan melakukan pelunasan utang bank jangka pendek beserta bunga dan denda kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. cabang Jakarta Gatot Subroto, melalui pencairan deposito PT Bakrieland Development Tbk. yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. i. Pada tanggal 28 Maret 2016, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, melakukan pencairan fasilitas Kredit Investasi Cost to Complete (CTC) dari PT Bank Rakyat Indonesia, Kantor Pusat sebesar Rp 44,51 miliar yang akan digunakan untuk pembayaran utang kepada kontraktor. j. Pada tanggal 31 Maret 2016, Perseroan telah melakukan pelunasan utang bank jangka panjang beserta bunga kepada PT Bank Bukopin Tbk. atas fasilitas pinjaman kredit investasi modal kerja yang digunakan untuk pembiayaan kembali dan modal kerja The Jungle Waterpark Bogor. 95 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) k. Pada tanggal 31 Maret 2016, Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi yang akan digunakan untuk Refinancing The Jungle Waterpark Bogor dari PT Bank Bukopin Tbk. dengan jumlah plafond sebesar Rp 45 miliar dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2021. l. Pada tanggal 31 Maret 2016, utang bank jangka pendek PT Bank Bukopin Tbk. fasilitas Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 5 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2016 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Maret 2019. m. Pada tanggal 14 April 2016, Perseroan mengakui memiliki utang kepada PT Bakrieland Development Tbk. sebesar Rp 116,59 miliar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2018. n. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita S.H., M.Kn., No. 37 tanggal 15 April 2016, para pemegang saham menyetujui untuk: 1. Menyetujui konversi utang Perseroan pada PT Bakrieland Development Tbk. (BLD), sebesar Rp 50 miliar menjadi peningkatan kepemilikan saham BLD dalam Perseroan sebanyak 500 juta saham dan menyetujui konversi utang Perseroan pada PT Bakrie Nirwana Realty (BNR) sebesar Rp 50 miliar menjadi setoran saham dalam Perseroan sebanyak 500 juta saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp 100. 2. Menyetujui pelepasan hak untuk menawarkan saham terlebih dahulu kepada pemegang saham lainnya (pre-emptive right). 3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan dengan mengeluarkan saham portepel sebesar Rp 100 miliar atau sebanyak 1 miliar saham dengan cara mengkonversi utang Perseroan pada BLD sebesar Rp 50 miliar atau sebanyak 500 juta saham dan konversi utang Perseroan pada BNR sebanyak Rp 50 miliar atau sebanyak 500 juta saham. Atas perubahan tersebut, struktur modal saham Perseroan berubah menjadi: 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp 5 triliun terbagi atas 50 miliar saham, masingmasing bernilai nominal Rp 100. 2. Atas modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor 40,56% atau sejumlah 20.281.909.405 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 2,03 triliun. Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 15 April 2016, dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Kepemilikan Jumlah PT Bakrieland Development Tbk. PT Bakrie Nirwana Realty PT Sanggraha Pelita Jaya 19.775.751.724 500.000.000 6.157.681 97,50% 2,47% 0,03% 1.977.575.172.400 50.000.000.000 615.768.100 Jumlah 20.281.909.405 100,00% 2.028.190.940.500 Perubahan tersebut telah mendapatkan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHUAH.01.03-0041991 tanggal 21 April 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan nomor AHU 0049857.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 21 April 2016. 96 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) Dengan adanya peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh diatas, jumlah ekuitas Perseroan adalah sebagai berikut: Jumlah Ekuitas Saldo, 31 Desember 2015 Peningkatan modal 1.932.132.246.027 100.000.000.000 Saldo, 15 April 2016 2.032.132.246.027 o. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 21 April 2016, para pemegang saham menyetujui penjualan seluruh saham PT Bakrieland Development Tbk. (BLD) dalam Perseroan sebanyak 19.775.751.724 saham atau sebesar 97,50% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan, masing-masing kepada: 1. PT Surya Global Nusantara sebanyak 11,21 miliar saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 100 atau sebesar Rp 1,12 triliun. 2. PT Prima Bisnis Utama sebanyak 8,56 miliar saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp 100 atau sebesar Rp 856,35 miliar. Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 21 April 2016, dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Kepemilikan Jumlah PT Surya Global Nusantara PT Prima Bisnis Utama PT Bakrie Nirwana Realty PT Sanggraha Pelita Jaya 11.212.278.864 8.563.472.860 500.000.000 6.157.681 55,28% 42,22% 2,47% 0,03% 1.121.227.886.400 856.347.286.000 50.000.000.000 615.768.100 Jumlah 20.281.909.405 100,00% 2.028.190.940.500 Perubahan tersebut telah mendapatkan bukti Penerimaan Pemberitahuan Data perseroan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0041992 tanggal 21 April 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan nomor AHU 0049858.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 21 April 2016. Sehubungan dengan transaksi tersebut diatas yang terjadi sejak tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, berikut informasi tambahan mengenai proforma laporan posisi keuangan konsolidasian apabila transaksi tersebut diatas telah terjadi pada tanggal 31 Desember 2015: 97 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) 2015 Audit ASET Aset Lancar Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain - pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Persediaan Uang muka dan biaya dibayar di muka 2015 Proforma 14.667.387.501 27.212.552.834 35.047.510.596 35.047.510.596 1.229.558.668.007 205.545.720.445 8.774.085.282 880.558.668.007 205.545.720.445 8.774.085.282 Jumlah Aset Lancar 1.493.593.371.831 1.157.138.537.164 Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak ketiga Dana dalam pembatasan Piutang pihak berelasi Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Penyertaan saham Aset takberwujud Aset pajak tangguhan Aset lain-lain 118.528.010.140 16.996.428.426 125.191.482.400 283.969.184.906 2.240.861.565.413 37.825.941.771 552.107.940 195.064.140 118.528.010.140 16.996.428.426 2.309.480.697 283.969.184.906 2.255.549.733.413 37.825.941.771 552.107.940 195.064.140 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.824.119.785.136 2.715.925.951.433 JUMLAH ASET 4.317.713.156.967 3.873.064.488.597 206.578.749.999 9.999.999.999 89.625.280.288 5.830.759.607 45.115.280.288 5.830.759.607 365.043.069.420 13.752.440.680 22.043.069.420 13.752.440.680 178.154.701.923 422.602.762.212 72.133.035.526 178.154.701.923 164.203.142.891 72.133.035.526 72.912.403.989 516.377.071 33.745.737.322 516.377.071 1.427.149.580.715 545.494.544.727 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka penjualan dan pendapatan ditangguhkan Biaya masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 98 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) 2015 Audit Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka penjualan dan pendapatan ditangguhkan Utang pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan 2015 Proforma 72.833.333.333 72.833.333.333 2.362.125.955 2.362.125.955 265.116.997.201 282.741.410.621 583.017.342.630 278.001.572 9.592.383.758 25.231.145.776 813.927.342.630 278.001.572 9.592.383.758 25.231.145.776 958.431.330.225 1.206.965.743.645 2.385.580.910.940 1.752.460.288.372 Modal saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba 1.928.190.940.500 (447.306.677.313 ) 2.741.005.764 448.516.694.238 2.028.190.940.500 (447.306.677.313 ) 2.741.005.764 536.988.648.436 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 1.932.141.963.189 2.120.613.917.387 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Kepentingan non-pengendali (9.717.162 ) (9.717.162 ) Jumlah Ekuitas 1.932.132.246.027 2.120.604.200.225 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.317.713.156.967 3.873.064.488.597 37. INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Informasi tambahan atas laporan arus kas konsolidasian terkait transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2015 Penurunan utang usaha melalui penurunan tanah yang belum dikembangkan Peningkatan piutang lain-lain melalui penurunan penyertaan saham Kenaikan aset tetap melalui penurunan selisih lebih harga perolehan terhadap nilai wajar Kenaikan penyertaan saham melalui penurunan piutang lain-lain 2014 2013 41.140.000.000 - - - 1.500.000.000.000 - - 504.622.915.520 - - 339.102.210.000 - 99 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS (lanjutan) 2015 Kenaikan penyertaan saham melalui kenaikan utang lain-lain Penurunan aset tetap melalui penurunan biaya masih harus dibayar bunga pinjaman Penurunan utang usaha melalui penurunan persediaan Penambahan aset tetap melalui utang pembelian aset Penurunan piutang usaha melalui penurunan utang pihak berelasi Peningkatan penyertaan saham melalui penurunan piutang pihak berelasi Kenaikan piutang pihak berelasi melalui melalui penurunan penyertaan saham Penurunan utang pihak berelasi melalui penurunan penyertaan saham Penurunan piutang lain-lain melalui kenaikan piutang pihak berelasi Peningkatan piutang lain-lain melalui melalui penurunan penyertaan saham Peningkatan penyertaan saham melalui penurunan uang muka pembelian 2014 2013 - 200.000.000.000 - - 51.454.532.309 - - 20.085.675.086 - - 175.800.000 - - - 207.095.858.500 - - 160.500.000.000 - - 144.269.620.000 - - 9.000.000.000 - - 5.049.410.500 - - 3.011.222.766 - - - 38. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI Diantaranya PSAK baru dan revisi dan ISAK, PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan sehubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca-kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan adalah sebagai berikut: (1) Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya, maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya. (2) Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi. (3) Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti. 100 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan) Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan. Laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, 31 Desember 2014 dan angka perbandingan untuk 2013 dan 2012 telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas dirangkum dalam tabel berikut: 31 Desember 2014 Disajikan sebelumnya Liabilitas Imbalan kerja karyawan Penyesuaian/ Reklasifikasi 14.134.031.497 10.934.542.593 Disajikan kembali 25.068.574.090 Ekuitas Saldo laba 707.896.974.383 Laba rugi Beban umum dan administrasi 179.542.458.528 727.417.994 180.269.876.522 - 1.849.901.539 1.849.901.539 Pendapatan (beban) komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan akan direklasifikasi ke laba (rugi) Keuntungan (kerugian) aktuaria (4.602.794.287 ) 703.294.180.096 31 Desember 2013 Disajikan sebelumnya Penyesuaian/ Reklasifikasi Liabilitas Imbalan kerja karyawan 10.574.616.695 12.057.026.138 Ekuitas Saldo laba (7.615.215.240 ) (3.875.376.293 ) Laba rugi Beban umum dan Administrasi 179.636.751.928 Pendapatan komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan akan direklasifikasi ke laba (rugi) Keuntungan (kerugian) aktuaria - 101 Disajikan kembali 22.631.642.833 (11.490.591.533 ) 617.541.748 180.254.293.676 3.233.762.338 3.233.762.338 PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan) 31 Desember 2012 Disajikan sebelumnya Liabilitas Imbalan kerja karyawan Penyesuaian/ Reklasifikasi 8.308.706.522 14.673.246.728 Disajikan kembali 22.981.953.250 Ekuitas Saldo laba 817.233.484.683 (3.257.834.545 ) 813.975.650.138 Laba rugi Beban umum dan Administrasi 174.997.235.412 1.422.873.170 176.420.108.582 (2.989.513.388 ) (2.989.513.388) Pendapatan komprehensif lain Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba (rugi) Keuntungan (kerugian) aktuaria - 39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Perseroan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Laporan keuangan tersebut, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan dengan laporan independen No. KNMT&R-C2-15.03.2016/01 bertanggal 15 Maret 2016. Laporan keuangan tersebut diterbitkan kembali disertai dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan lainnya (pada laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, laporan arus kas konsolidasian dan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian No. 1, 18, 26, 28, 31, 32, 36). Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Perseroan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Laporan keuangan tersebut, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan dengan laporan independen No. KNMT&R-C2-22.04.2016/01 bertanggal 22 April 2016. Laporan keuangan tersebut diterbitkan kembali disertai dengan perubahan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian No. 36. 102 INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2015 2014 2013 1 Januari 2013/ 31Desember 2012 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 25.780.227.797 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 25.780.227.797 pada Tanggal 31 Desember 2014, Rp 21.009.620.796 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 18.268.335.565 pada tanggal 31 Desember 2012 Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 17.827.848.955 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 10.233.790.000 31 Desember 2014, Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2012 Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka 11.692.253.402 3.728.798.655 17.536.607.830 21.115.189.605 30.540.341.666 55.137.161.221 - 74.202.463.483 249.500.000 274.756.786.908 4.957.300.000 1.229.547.612.646 204.629.318.515 - 1.233.012.827.348 222.743.901.575 42.030.908.574 79.534.488.786 220.291.946.863 18.039.556.182 84.586.524.961 250.924.160.825 24.970.112.497 3.314.064.841 5.782.211.097 9.122.979.506 20.871.178.313 1.479.723.591.070 1.562.435.808.470 418.977.542.650 682.181.253.109 117.384.665.100 16.996.428.426 128.457.521.976 283.969.184.906 117.384.665.100 19.838.241.485 142.655.014.860 292.864.998.269 23.128.245.305 118.113.170.974 286.038.320.127 15.735.809.440 1.444.321.767.234 268.783.522.717 689.768.434.310 537.825.841.771 727.809.673.991 539.152.209.905 852.879.257.671 647.350.749.533 700.645.587.515 1.820.554.875.035 552.107.940 188.063.665 767.081.511 960.352.014 1.894.695.784 820.289.477 6.803.331.998 873.903.600 889.171.892 6.225.108.758 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.775.142.248.094 1.843.326.932.919 1.935.133.365.085 4.258.029.746.191 JUMLAH ASET 3.254.865.839.164 3.405.762.741.389 2.354.110.907.735 4.940.210.999.300 Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang lain-lain - pihak ketiga Dana dalam pembatasan Piutang pihak berelasi Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 181.725.081.985 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 156.543.393.720 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp 134.054.480.986 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 100.461.034.634 pada tanggal 31 Desember 2012 Penyertaan saham Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 297.077.813 pada tanggal 31 Desember 2014, Rp 243.869.847 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 190.255.724 pada tanggal 31 Desember 2012 Aset tak berwujud Aset pajak tangguhan Aset lain-lain 103 INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2015 2014 1 Januari 2013/ 31Desember 2012 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain pihak ketiga pihak berelasi Uang muka penjualan dan pendapatan ditangguhkan Biaya masih harus dibayar Utang pajak Cadangan untuk penggantian peralatan operasional Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Jumlah Liablitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain - pihak ketiga Uang muka penjualan dan pendapatan ditangguhkan Utang pihak berelasi Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang pembelian aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan 206.578.749.999 39.744.318.683 187.269.999.999 46.482.892.714 183.655.278.944 46.864.866.889 146.403.103.239 35.786.701.182 220.060.077.539 10.890.440.680 271.656.861.173 - 68.420.086.057 - 30.064.408.598 - 173.055.506.960 164.859.618.541 61.185.570.634 217.264.589.267 105.126.697.256 73.670.876.832 159.362.803.823 88.620.891.886 23.530.475.139 98.939.257.716 152.509.553.438 89.012.144.502 - - - 5.299.697 70.912.403.989 380.301.431 101.164.235.591 626.887.615 77.899.114.892 866.258.132 57.553.142.144 721.533.269 947.666.988.456 1.003.263.040.447 649.219.775.762 610.995.143.785 60.833.333.333 - - - 2.362.125.955 264.966.997.201 3.101.762.621 281.397.335.199 17.953.412.334 258.893.946.200 558.454.093 2.137.814.419.383 191.276.175.976 134.295.932 166.223.011.172 881.864.081 226.660.341.506 1.184.422.251 176.668.666.678 1.402.692.948 7.744.860.286 23.468.633.939 22.631.642.840 21.683.211.124 527.317.788.683 475.072.607.012 527.323.765.131 2.338.127.444.226 Jumlah Liabilitas 1.474.984.777.139 1.478.335.647.459 1.176.543.540.893 2.949.122.588.011 Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 50.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 19.281.904.405 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, 16.445.406.761 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (defisit) 1.928.190.940.500 (447.306.677.313) 3.369.474.046 295.627.324.792 1.928.190.940.500 (447.301.067.880) (5.313.759.549) 451.850.980.859 1.644.540.676.100 (447.301.067.880) (8.181.649.845) (11.490.591.533) 1.644.540.676.100 (4.757.260.683) 351.304.995.872 Jumlah Ekuitas 1.779.881.062.025 1.927.427.093.930 1.177.567.366.842 1.991.088.411.289 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.254.865.839.164 3.405.762.741.389 2.354.110.907.735 4.940.210.999.300 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 104 INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013, Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015 2014 2013 PENGHASILAN USAHA 244.742.926.208 317.685.754.947 380.888.165.808 BEBAN POKOK PENGHASILAN 109.633.004.431 129.968.119.255 157.794.112.267 LABA KOTOR 135.109.921.777 187.717.635.692 223.094.053.541 (8.540.000.251 ) (110.010.278.177 ) 6.743.978.250 (61.119.255.012 ) (19.409.571.698 ) (46.428.917.757 ) (17.719.003.739 ) (139.615.306.093 ) 4.747.507.602 (80.239.539.940 ) (3.435.821.265 ) (3.604.085.535 ) (25.000.144.463 ) (180.254.293.676 ) 3.499.589.516 (62.737.054.750 93.911.498.189 (50.780.500 ) 864.299.216.178 (773.482.159.672 ) (1.273.163.061 ) (10.894.007.696 ) (5.486.212.145 ) (34.856.645.561 ) ( 11.649.965.711 ) (4.016.603.833 ) (7.364.292.654 ) ( 39.468.891.160 ) (66.334.244.448 ) 104.500.000 9.088.193.881 (10.278.837.608 ) (27.318.632.629 ) (156.164.151.331 ) 749.650.849.542 (815.758.312.619 ) Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Denda pajak Laba (rugi) atas divestasi saham Entitas Anak Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Laba (rugi) atas penjualan aset tetap Laba atas penjualan saham Beban pajak penghasilan final Lain-lain - bersih LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK - TAKSIRAN BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan (62.009.000 ) - (2.659.012.750 ) - (7.040.576.726 ) (2.418.713.406 ) Jumlah taksiran beban pajak - bersih (62.009.000 ) (2.659.012.750 ) (9.459.290.132 ) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) aktuaria (156.226.160.331 ) 746.991.836.792 (825.217.602.751 ) 8.683.233.595 2.867.890.296 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Rugi yang belum terealisasi atas investasi efek yang tersedia untuk dijual - - (6.658.151.500 ) Jumlah penghasilan komprehensif lainnya, bersih setelah pajak 8.683.233.595 2.867.890.296 (3.424.389.162 ) 749.859.727.088 (828.641.991.913 ) JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (147.542.926.736 ) 105 3.233.762.338 INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo, 1 Januari 2013 (Dilaporkan sebelumnya) Rugi yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek yang Tersedia untuk Dijual Tambahan Modal Disetor Keuntungan (Kerugian) Aktuaria Saldo Laba (Defisit) 1.644.540.676.100 - 6.658.151.500 Penyesuaian yang timbul dari penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013) - - - (11.415.412.183 ) - Saldo, 1 Januari 2013 (Disajikan kembali) 1.644.540.676.100 - 6.658.151.500 (11.415.412.183 ) 351.304.995.872 1.991.088.411.289 - - - (447.301.067.880 ) - - Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali - (447.301.067.880) Dekonsolidasi entitas anak Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Pembagian dividen Konversi dividen menjadi saham Laba komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 1.644.540.676.100 (447.301.067.880) (6.658.151.500 ) - - Jumlah Ekuitas 351.304.995.872 462.422.015.346 2.002.503.823.472 (11.415.412.183 ) 462.422.015.346 3.233.762.338 (825.217.602.751) (828.641.991.913 ) (8.181.649.845 ) (11.490.591.533 ) 1.177.567.366.842 - - - - 283.650.264.400 - - - - 283.650.264.400 - - - 2.867.890.296 746.991.836.792 749.859.727.088 1.928.190.940.500 (447.301.067.880) - (5.313.759.549 ) 451.850.980.859 1.927.427.093.930 106 (283.650.264.400 ) (283.650.264.400) INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Rugi yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek yang Tersedia untuk Dijual Tambahan Modal Disetor Keuntungan (Kerugian) Aktuaria Saldo Laba (Defisit) Jumlah Ekuitas Dekonsolidasi Entitas Anak - - - - 2.504.264 Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali - (5.609.433) - - - Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan - - - 8.683.233.595 1.928.190.940.500 (447.306.677.313) - Saldo, 31 Desember 2015 107 3.369.474.046 (156.226.160.331) 295.627.324.792 2.504.264 (5.609.433 ) (147.542.926.736 ) 1.779.881.062.025 INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk karyawan Penerimaan (pembayaran) kas untuk aktivitas operasi lain-lain 2014 2013 190.845.085.745 (74.959.891.666 ) (51.227.980.313 ) 380.050.692.973 (124.356.253.980 ) (63.138.157.235 ) 456.872.934.869 (112.080.524.252 ) (71.475.137.895 ) (33.637.058.857 ) (77.803.479.529 ) 293.180.602.507 Arus kas diperoleh dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan 31.020.154.909 306.737.375 (40.412.494.905 ) (16.316.749.630 ) 114.752.802.229 4.747.507.602 (49.987.047.542 ) (53.734.055.429 ) 566.497.875.229 3.499.589.516 (66.236.644.266 ) (87.662.363.056 ) Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (25.402.352.251 ) 15.779.206.860 416.098.457.423 (66.604.454.194 ) 333.668.697.958 3.290.003.819 (12.628.168.463 ) 30.646.739.340 (7.392.435.864 ) (186.873.027.812 ) 104.500.000 (45.295.879.498 ) 139.507.734.282 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (peningkatan) penyertaan saham Penurunan (peningkatan) dana dalam pembatasan Pembelian aset tetap Perolehan atas penjualan aset tetap Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pembelian aset tetap Penurunan (peningkatan) piutang pihak berelasi Peningkatan (penurunan) utang pihak berelasi Pembayaran utang bank jangka panjang Kas Bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.841.813.059 (2.195.137.368 ) - 646.675.691 (994.154.333 ) (717.728.686 ) (73.545.835 ) 55.337.492.884 (16.430.337.998 ) (5.198.666.798 ) 37.918.579.518 15.676.710.857 (37.172.209.498 ) (278.383.174.661 ) (69.413.813.331 ) (211.437.079.860 ) 32.714.333.755 15.705.352.191 (559.307.613.687 ) 7.958.657.195 (13.811.320.447 ) (3.701.421.982 ) DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 4.797.552 3.511.272 122.840.207 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.728.798.655 17.536.607.830 21.115.189.605 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 11.692.253.402 3.728.798.655 17.536.607.830 108 INFORMASI TAMBAHAN PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk. LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Entitas Induk memiliki penyertaan saham pada Entitas Anak sebagai berikut: 31 Desember 2015 Persentase Kepemilikan PT Lembu Nusantara Jaya PT Jungleland Asia PT Andrasentra Properti Services 51% 99,99% 0,01% Jumlah Nilai 37.825.941.671 499.999.900.000 100 537.825.841.771 31 Desember 2014 Persentase Kepemilikan PT Lembu Nusantara Jaya PT Jungleland Asia PT Andrasentra Properti Services 51% 100% 99,99% Jumlah Nilai 39.102.210.005 500.000.000.000 49.999.900 539.152.209.905 31 Desember 2013 Persentase Kepemilikan PT Bukit Jonggol Asri 35% 109 Nilai 647.350.749.533