Untitled - Jungle Series

advertisement
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, 2013,
DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012
SERTA TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ..............................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian ...................................................................................
5-6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..........................................................................
7-8
Laporan Arus Kas Konsolidasian ..........................................................................................
9-10
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .................................................................. 11 - 102
Informasi Tambahan ..............................................................................................................103 -109
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
Catatan
2015
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
Rp 27.324.946.903 pada
tanggal 31 Desember 2015,
Rp 26.226.241.229 pada
tanggal 31 Desember 2014,
Rp 21.009.620.796 pada
tanggal 31 Desember 2013
dan Rp 18.967.922.379 pada
tanggal 31 Desember 2012
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 17.827.848.955
pada tanggal 31 Desember 2015,
Rp 10.233.790.000 pada
tanggal 31 Desember 2014,
Rp nihil pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
Pihak berelasi
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan biaya dibayar di muka
2d,2e,2g,5,32,33
14.667.387.501
33.989.961.088
17.536.607.830
66.408.419.650
2g,6,32,33
2f,2g,6,30a,33
35.047.510.596
-
78.449.968.547
-
74.202.463.483
249.500.000
481.371.671.035
4.957.300.000
1.229.558.668.007
205.545.720.445
8.774.085.282
1.234.211.474.363
224.332.790.011
42.052.776.747
17.577.851.805
79.534.488.786
220.291.946.863
18.039.556.182
9.122.979.506
84.461.224.796
2.167.210.500
862.121.903.401
141.679.217.140
239.755.537.839
1.493.593.371.831
1.630.614.822.561
418.977.542.650
1.882.922.484.361
2g,7b,32,33
2e,2g,13,32,33
2f,2g,30b,32,33
2o,14
118.528.010.140
16.996.428.426
125.191.482.400
283.969.184.906
118.528.010.140
20.841.911.790
128.702.369.594
292.864.998.269
23.128.245.305
118.113.170.974
286.038.320.127
15.747.834.032
179.937.788.106
4.357.545.332.467
2l,2m,2n,2p,12
2.240.861.565.413
2.302.730.493.259
852.879.257.671
1.527.057.909.849
2g,7a,32,33,35c
2f,7a,33
2h,8
2q,21a
2j,9
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
Piutang pihak berelasi
Tanah yang belum dikembangkan
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar Rp 261.255.350.543
pada tanggal 31 Desember 2015,
Rp 190.580.237.202 pada
tanggal 31 Desember 2014,
Rp 134.054.480.986 pada
tanggal 31 Desember 2013
dan Rp 105.381.578.109 pada
tanggal 31 Desember 2012
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
Catatan
Penyertaan saham
Properti investasi - setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp nihil pada
tanggal 31 Desember 2015,
Rp 297.077.813 pada
tanggal 31 Desember 2014,
Rp 243.869.847 pada
tanggal 31 Desember 2013
dan Rp 190.255.724 pada
tanggal 31 Desember 2012
Aset takberwujud
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
2015
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2i,10,33
37.825.941.771
39.102.210.005
647.350.749.533
667.674.112.468
2k,2m,11
2x
2q,21g
2g
552.107.940
195.064.140
767.081.511
988.849.348
1.939.620.441
820.289.477
6.803.331.991
873.903.600
2.434.163.322
7.281.544.426
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.824.119.785.136
2.906.465.544.357
1.935.133.365.078
6.758.552.588.270
JUMLAH ASET
4.317.713.156.967
4.537.080.366.918
2.354.110.907.728
8.641.475.072.631
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
206.578.749.999
187.269.999.999
183.655.278.944
146.403.103.239
89.625.280.288
5.830.759.607
162.108.687.734
-
46.864.866.889
-
218.782.286.713
3.642.081.634
2g,17a,32,33,35b
2f,2g,17a,30d,32,33
365.043.069.420
13.752.440.680
432.146.690.573
-
68.420.086.057
-
113.522.389.370
-
2g,2p,32,33
2g,18,32,33
2q,21b
178.154.701.923
422.602.762.212
72.133.035.526
232.030.656.376
301.333.534.307
81.457.544.539
159.362.803.823
88.620.891.887
23.530.475.139
48.009.720.976
157.935.061.565
146.658.471.539
-
-
-
5.299.697
72.912.403.989
516.377.071
101.164.235.591
762.967.251
77.899.114.892
866.258.132
339.327.869.580
1.588.608.047
1.427.149.580.715
1.498.274.316.370
649.219.775.763
1.175.874.892.360
2g,17b,32,33
72.833.333.333
-
-
-
2g,2p,32,33
2f,2g,30e,32,33
2.362.125.955
265.116.997.201
3.101.762.621
248.498.657.318
17.953.412.333
258.893.946.200
266.880.050.239
2.573.606.386.744
2d,2g,19,32,33
2g,2n,
20,32,33
583.017.342.630
557.888.262.640
226.660.341.506
350.756.182.921
278.001.572
1.165.343.343
1.184.422.251
1.517.921.605
2r,22
2q,21g
9.592.383.758
25.231.145.776
25.068.574.090
25.231.145.776
22.631.642.833
-
22.981.953.250
-
Catatan
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Uang muka penjualan dan
pendapatan ditangguhkan
Biaya masih harus dibayar
Utang pajak
Cadangan untuk penggantian
peralatan operasional
Liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
2d,2g,15,32,33
2g,16,32,33
2f,2g,16,30c,32,33
2s
2g,19,32,33
2g,2n,20,32,33
Jumlah Liablitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka penjualan dan
pendapatan ditangguhkan
Utang pihak berelasi
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja
karyawan
Liabilitas pajak tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
958.431.330.225
860.953.745.788
527.323.765.123
3.215.742.494.759
2.385.580.910.940
2.359.228.062.158
1.176.543.540.886
4.391.617.387.119
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
Catatan
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar 50.000.000.000
saham pada tanggal
31 Desember 2015, 2014,
2013 dan 2012
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 19.281.904.405 saham
pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, 16.445.406.761 saham
pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012
Tambahan modal disetor
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba (defisit)
2015
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
1 Januari 2013/
31 Desember 2012
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
1.928.190.940.500
(447.306.677.313)
2.741.005.764
448.516.694.238
1.928.190.940.500
(447.301.067.880)
(6.331.748.306)
703.294.180.096
1.644.540.676.100
(447.301.067.880)
(8.181.649.845)
(11.490.591.533)
1.644.540.676.100
5.253.446.515
813.975.650.138
1.932.141.963.189
(9.717.162)
2.177.852.304.410
350
1.177.567.366.842
-
2.463.769.772.753
1.786.087.912.759
Jumlah Ekuitas
1.932.132.246.027
2.177.852.304.760
1.177.567.366.842
4.249.857.685.512
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.317.713.156.967
4.537.080.366.918
2.354.110.907.728
8.641.475.072.631
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk
Kepentingan non-pengendali
24
4h,i,j,k,35
2b,2g
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2b,23a
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENGHASILAN USAHA
BEBAN POKOK PENGHASILAN
366.434.131.789
367.523.242.799
380.888.165.808
2p,26
195.263.318.016
150.033.846.094
157.794.112.267
171.170.813.773
217.489.396.705
223.094.053.541
(35.755.771.675 )
(28.106.148.478 )
(25.000.144.463 )
(142.793.603.100 )
6.861.736.562
(130.723.493.216 )
(20.961.607.970 )
(5.486.212.145 )
(46.428.917.757 )
(180.269.876.522 )
4.804.568.716
(139.900.003.847 )
10.361.184.203
(7.364.292.654 )
(3.604.085.535 )
(180.254.293.676 )
3.499.589.516
(62.737.054.750 )
93.911.498.189
(10.278.837.608 )
(50.780.500 )
-
864.299.216.178
(773.482.159.672 )
-
318.560.591.742
2p,27
2k,2l,2m,2n,2p,
2r,12,22,28
Penghasilan bunga
Beban bunga
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Beban pajak penghasilan final
Denda pajak
Laba (rugi) atas divestasi saham
Entitas Anak
Keuntungan dari pembelian
dengan diskon
Bagian atas rugi bersih Entitas
Asosiasi
Laba (rugi) atas penjualan dan
penghapusan aset tetap dan
properti investasi
Laba atas penjualan saham
Pemulihan penyisihan piutang
Lain-lain - bersih
2d
2q,21d
2q,21b
2b,2c,
4c,d,f,g
4b
Jumlah taksiran beban pajak bersih
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
-
2i,10
(1.273.163.061 )
(11.649.965.711 )
(66.334.244.448 )
2k,11,12
10
6
29
(10.894.007.696 )
17.954.562
(38.459.022.297 )
(4.016.603.833 )
(39.509.931.935 )
104.500.000
9.088.193.881
(27.318.632.629 )
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN
BEBAN PAJAK
TAKSIRAN BEBAN PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan
2015
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2p,25,31
LABA KOTOR
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
(254.725.294.020 )
1.001.094.049.029
(815.758.312.619 )
2q,21c,21e,21f
(62.009.000 )
-
(2.659.012.750 )
-
(7.040.576.726 )
(2.418.713.406 )
(62.009.000 )
(2.659.012.750 )
(9.459.290.132 )
(254.787.303.020 )
998.435.036.279
(825.217.602.751 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan aktuaria
Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi
Rugi yang belum terealisasi atas
investasi efek yang tersedia
untuk dijual
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan dalam mata
uang asing
1.849.901.539
3.233.762.338
-
-
(6.658.151.500 )
2b
-
-
(10.010.707.198 )
1.849.901.539
(13.435.096.360 )
(245.714.548.950 )
1.000.284.937.818
(838.652.699.111 )
(254.777.485.858 )
(9.817.162 )
998.435.036.029
250
(825.466.241.671 )
248.638.920
(254.787.303.020 )
998.435.036.279
(825.217.602.751 )
(245.704.731.788 )
(9.817.162 )
1.000.284.937.568
250
(838.901.338.031 )
248.638.920
(245.714.548.950 )
1.000.284.937.818
(838.652.699.111 )
9.072.754.070
2b,23b
Jumlah
Jumlah
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2g
JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas Induk
Kepentingan non-pengendali
2015
9.072.754.070
Jumlah penghasilan komprehensif
lain, bersih setelah pajak
JUMLAH LABA (RUGI)
TAHUN BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2b,23b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan
Saldo, 1 Januari 2013 (Dilaporkan
sebelumnya)
Penyesuaian yang timbul dari penerapan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 24 (Revisi 2013)
2r,38
Saldo, 1 Januari 2013 (Disajikan kembali)
Transaksi Restrukturisasi antara Entitas
Sepengendali
Dekonsolidasi PT Bukit Jonggol Asri,
PT Mutiara Permata Biru, Sugilite
Company Ltd., PT Samudera Asia
Nasional, PT Bahana Sukmasejahtera,
PT Graha Intan Bali, PT Sanggraha
Pelita Sentosa
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2013 (Disajikan kembali)
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Tambahan
Modal
Disetor
Rugi
yang Belum
Terealisasi atas
Investasi Efek
yang Tersedia
untuk Dijual
Selisih Kurs
karena
Penjabaran
Laporan
Keuangan
dalam Mata
Uang Asing
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuaria
Saldo Laba
(Defisit)
1.644.540.676.100
-
6.658.151.500
10.010.707.198
-
-
-
-
(11.415.412.183 )
1.644.540.676.100
-
6.658.151.500
10.010.707.198
(11.415.412.183 )
-
-
-
-
-
-
-
-
4h,i,j,k
-
4c,f,g,h,i,j,k
-
-
-
-
1.644.540.676.100
(447.301.067.880 )
(447.301.067.880 )
(6.658.151.500 )
(10.010.707.198 )
-
-
-
Kepentingan
Non-pengendali
Jumlah Ekuitas
2.478.443.019.481
1.786.087.912.759
4.264.530.932.240
(14.673.246.728)
-
2.463.769.772.753
1.786.087.912.759
Jumlah
817.233.484.683
(3.257.834.545 )
813.975.650.138
(447.301.067.880 )
-
(1.786.336.551.679)
3.233.762.338
(825.466.241.671 )
(838.901.338.031 )
248.638.920
(8.181.649.845 )
(11.490.591.533 )
1.177.567.366.842
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
-
(14.673.246.728)
4.249.857.685.512
(447.301.067.880)
(1.786.336.551.679)
(838.652.699.111)
1.177.567.366.842
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Tambahan
Modal
Disetor
Rugi
yang Belum
Terealisasi atas
Investasi Efek
yang Tersedia
untuk Dijual
Selisih Kurs
karena
Penjabaran
Laporan
Keuangan
dalam Mata
Uang Asing
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuaria
Saldo Laba
(Defisit)
Kepentingan
Non-pengendali
Jumlah
Jumlah Ekuitas
Penambahan investasi pada PT Andrasentra
Properti Services oleh kepentingan
non-pengendali
4a
-
-
-
-
-
Pembagian dividen
24
-
-
-
-
-
Konversi dividen menjadi saham
24
283.650.264.400
-
-
-
-
-
283.650.264.400
-
283.650.264.400
-
-
-
-
1.849.901.539
998.435.036.029
1.000.284.937.568
250
1.000.284.937.818
-
-
(6.331.748.306 )
703.294.180.096
2.177.852.304.410
350
100.000
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2014 (Disajikan kembali)
1.928.190.940.500
(447.301.067.880 )
(283.650.264.400 )
(283.650.264.400 )
Penambahan investasi pada PT Jungleland Asia
oleh kepentingan non-pengendali
4n
-
-
-
-
-
-
-
Dekonsolidasi PT Andrasentra Properti Services
4m
-
-
-
-
-
-
-
Transaksi Restrukturisasi antara Entitas
Sepengendali
4m
-
-
-
-
-
-
-
9.072.754.070
(254.777.485.858 )
-
-
2.741.005.764
448.516.694.238
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2015
1.928.190.940.500
(5.609.433 )
(447.306.677.313 )
(5.609.433 )
(245.704.731.788 )
1.932.141.963.189
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
8
100
-
(350 )
(9.817.162 )
(9.717.162 )
100
(283.650.264.400)
2.177.852.304.760
100.000
(350)
(5.609.433)
(245.714.548.950)
1.932.132.246.027
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas untuk karyawan
Penerimaan (pembayaran)
kas untuk aktivitas operasi
lain-lain
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2015
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
321.675.057.575
(154.426.873.803 )
(77.023.293.263 )
427.965.004.536
(160.806.624.895 )
(65.224.440.138 )
456.872.934.869
(112.080.524.252 )
(71.475.137.895 )
(36.051.398.238 )
12.697.448.439
293.180.602.507
Arus kas diperoleh dari operasi
Penerimaan bunga
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
54.173.492.271
424.495.687
(86.776.812.285 )
(26.987.292.904 )
214.631.387.942
4.804.568.716
(58.250.040.254 )
(68.456.766.623 )
566.497.875.229
3.499.589.516
(66.236.644.266 )
(87.662.363.056 )
Kas Bersih Yang Diperoleh
Dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Operasi
(59.166.117.231 )
92.729.149.781
416.098.457.423
(50.496.638.784 )
288.375.467.913
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penurunan (peningkatan)
penyertaan saham
Penurunan dana dalam
pembatasan
Peningkatan dana dalam
pembatasan
Pembelian aset tetap
Perolehan atas penjualan aset
tetap
Kas Bersih Yang Diperoleh
Dari (Digunakan Untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran utang pembelian
aset tetap
Penurunan piutang pihak berelasi
Peningkatan piutang pihak berelasi
Peningkatan utang pihak berelasi
Penurunan utang pihak berelasi
Penerimaan utang bank jangka
panjang
Pembayaran utang bank jangka
panjang
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Aktivitas
Pendanaan
10
-
13
4.394.008.597
14.584.650.546
11.336.431.409
12
(548.525.233 )
(23.889.371.614 )
(11.304.231.533 )
(39.567.964.343 )
(18.728.867.273 )
(186.873.027.812 )
12
-
30.646.739.340
104.500.000
(20.043.888.250 )
(56.137.444.774 )
94.214.504.237
(1.133.931.951 )
70.846.147.107
(26.195.259.915 )
21.587.937.383
(2.107.597.500 )
(792.902.789 )
78.708.212.928
(33.445.558.492 )
4.442.026.873
(150.357.515.046 )
(73.545.835 )
7.000.000.000
(285.383.174.661 )
2.000.000.000
(71.413.813.331 )
15.000.000.000
406.479.761.468
148.594.800.000
(18.122.751.610 )
(325.179.419.590 )
(360.031.879.860 )
59.874.543.514
(20.145.394.648 )
(559.307.613.687 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2015
2014
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
2013
(Disajikan kembali
lihat Catatan
2r dan 38)
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(19.335.461.967)
16.446.310.359
DAMPAK BERSIH PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS KAS DAN
BANK
12.888.380
7.042.899
122.840.207
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
33.989.961.088
17.536.607.830
66.408.419.650
KAS DAN SETARA KAS AKHIR
TAHUN
14.667.387.501
33.989.961.088
17.536.607.830
(48.994.652.027 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
10
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan dan Informasi Umum
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (”Entitas Induk” atau ”Perseroan”) didirikan pada
tanggal 15 Juni 1988 dengan Akta Notaris Ny. Yetty Taher, S.H., No. 42. Akta pendirian
Perseroan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-8942-HT.01.01.TH.88 tanggal 20 September 1988 dan diumumkan
dalam Tambahan No. 1147 Lembaran Berita Negara No. 11 tanggal 7 Februari 1995.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain,
mengenai perubahan nama dari PT Aliyah Pancahafat menjadi PT Graha Andrasentra
Propertindo yang diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., No. 93 tanggal
23 Juni 1997, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. C2-5976 HT.01.04.Th.97 tanggal 2 Juli 1997. Selanjutnya Anggaran Dasar
Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Nur Nadia Tadjoedin, S.H.,
Notaris di Kota Bogor, No. 18 tanggal 22 April 2008, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU39052.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Juli 2008 dan telah didaftarkan di dalam daftar
Perseroan nomor AHU-0056266.AH.01.09.2008 tanggal 7 Juli 2008 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2015, Tambahan No. 4952.
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan menjadi perusahaan terbuka termuat dalam Akta
Pernyataan Rapat Para Pemegang Saham Perseroan No. 15 tanggal 21 September 2015
yang dibuat di hadapan Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Bogor, telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan
Surat keputusannya No. AHU-0942695.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 22 September 2015
dan telah didaftarkan di dalam daftar Perseroan nomer AHU-3557514.AH.01.11 Tahun 2015
tanggal 22 September 2015. Selanjutnya perubahan terakhir Anggaran dasar Perseroan
termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No.7
tanggal 13 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Elizabeth Karina Leonita, SH, M.Kn,
Notaris di Kota Bogor. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya beserta lampirannya
No. AHU-0943921.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 15 Oktober 2015 dan telah didaftarkan di
dalam daftar Perseroan nomor AHU-3565997.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal
15 Oktober 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan adalah
bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa yang berhubungan dengan
real estat, properti dan pengelolaan taman hiburan/rekreasi. Saat ini Perseroan bergerak
dalam bidang pembangunan perumahan/real estat, hotel, pengelolaan taman hiburan serta
bertindak sebagai pengembang termasuk pemeliharaan bangunan-bangunan. Perseroan
berkedudukan di Kota Bogor dan memiliki proyek perumahan “Graha Bogor Indah”,
sekarang menjadi “Bogor Nirwana Residence”.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993.
PT Bakrieland Development Tbk. adalah Entitas Induk terakhir Perseroan dan Entitas Anak
(selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”)
11
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
b. Struktur Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan memiliki Entitas Anak dengan
kepemilikan secara langsung sebagai berikut:
31 Desember 2015
Entitas Anak
Persentase
Kepemilikan
Lokasi
Kepemilikan saham secara langsung
PT Jungleland Asia (JLA)
Bogor/
Jawa Barat
99,99%
Mulai Operasi
Komersial
Jumlah Aset
2011
Rp
1.061.490.341.382
31 Desember 2014
Entitas Anak
Persentase
Kepemilikan
Lokasi
Kepemilikan saham secara langsung
PT Jungleland Asia (JLA)
PT Andrasentra Properti
Services (APS)
Mulai Operasi
Komersial
Jumlah Aset
Bogor/
Jawa Barat
100,00%
2011
Rp
1.159.590.883.487
Bogor/
Jawa Barat
99,99%
2014
Rp
7.396.579.333
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah melakukan divestasi atas semua Entitas
Anak yang dimilikinya.
Kegiatan usaha Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Kegiatan Usaha
PT Jungleland Asia
Membangun dan/atau mengelola kawasan
rekreasi dan pariwisata (taman bermain)
Pembangunan, perdagangan umum dan jasa
PT Andrasentra Properti Services
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal
31 Desember 2015, berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 7
tanggal 13 Oktober 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
- Bambang Irawan Hendradi
- Ambono Janurianto
- Hamid Mundzir
- Lukman Purnomosidi
- Dedy Saefudin
12
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur Independen
- Agus Jayadi Alwie
- Kurniawati Budiman
- Adika Nuraga Bakrie
- Darto
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal
31 Desember 2014, berdasarkan Akta Notaris Agus Surachman S.H., No. 41 tanggal
10 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Direksi
- Bambang Irawan Hendradi
- Ambono Janurianto
- Hamid Mundzir
Direktur Utama
Direktur
Direktur
- Jo Eddy
- Kurniawati Budiman
- Hendry Harmen
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal
31 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal
17 Oktober 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Direksi
- Armansyah Yamin
- Marudi Surachman
- Sri Hascaryo
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
- Hamid Mundzir
- Darsono
- Hendry Harmen
- Jo Eddy
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Perseroan memiliki masing-masing 152,
252 dan 242 orang pegawai tetap dan Entitas Anak memiliki masing-masing 62, 62 dan nihil
orang pegawai tetap (tidak diaudit).
d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perseroan bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini, yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen
Perseroan pada tanggal 25 Mei 2016.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (SAK), yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia serta pedoman penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013),
“Penyajian Laporan Keuangan”. Perseroan telah mengubah penyajian kelompok pos-pos
dalam penghasilan komprehensif lain, dimana pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Perseroan juga
telah menggunakan judul baru “Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain”
dalam Laporan Keuangan Konsolidasian ini.
13
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/
31 Desember 2012 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan
2013, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang baru atau telah direvisi. Seperti
diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa
standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal
1 Januari 2015.
Perseroan memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan
menyajikan tambahan pengungkapan sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan
pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 32.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus
kas konsolidasian dan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun
tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah
yang merupakan mata uang fungsional Grup. Tiap entitas dalam Grup menentukan mata
uang fungsionalnya masing-masing dan mengatur transaksinya dalam mata uang fungsional
tersebut.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan
Konsolidasian”. PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” mendasarkan prinsip yang
telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam
menentukan apakah entitas harus dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian
entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi
penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Perseroan
mengendalikan suatu entitas ketika Perseroan terekspos terhadap, atau memiliki hak atas,
pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.
Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan Entitas Anak
seperti yang disebutkan pada Catatan 1b, Perseroan mengendalikan dan memiliki
persentase kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan telah dieliminasi.
14
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak
langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah atau kurang kekuasaan suara suatu
entitas jika terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar Direksi atau badan pengatur
setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau badan tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau badan
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui Direksi atau badan tersebut.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk:
•
•
•
•
•
•
•
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila
ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
mengakui setiap nilai sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo
laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang
masing-masing disajikan dalam laba rugi konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk.
c. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari
sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar
pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap
kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada
nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari
entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan
disertakan dalam beban-beban administrasi.
15
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan
aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada
persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal
akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi
mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi
pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
dalam laba rugi konsolidasian.
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal
akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang
diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau
pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai
ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya
diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan
selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih
jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan
tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui
dalam laba rugi konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu
kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas
(UPK) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas
dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut
dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut
termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif
operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada
periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi
konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung
berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggaltanggal tersebut, adalah sebagai berikut:
16
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
31 Desember 2015
Dolar Amerika Serikat (US$) 1
Euro Eropa (EURO) 1
13.795
15.070
31 Desember 2014
12.440
15.133
31 Desember 2013
12.189
16.821
e. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas di tangan dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara
kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai
bukan kas dan dicatat dalam akun “Dana dalam Pembatasan”.
f.
Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi tersebut
dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan Entitas
Anak (entitas pelapor):
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan
entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
17
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi (lanjutan)
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut
(lanjutan):
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a);
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
pengungkapan”. Penerapan PSAK - PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Klasifikasi
(i) Aset keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan
klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain,
dana dalam pembatasan, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi yang diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
(ii) Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan
pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus
dibayar, uang muka penjualan, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang,
utang pembelian aset tetap dan utang pihak berelasi diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
18
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pengakuan dan pengukuran Aset Keuangan
(i) Aset keuangan
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal
investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan
pengakuannya pada tanggal perdagangan yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen
untuk membeli atau menjual piutang. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah
pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam
kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di
pasar.
a. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto
tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian
diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, dan melalui proses amortisasi.
(ii) Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal pinjaman
dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya
setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan
suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan
pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Keuangan” dalam laba
rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi konsolidasian
ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses
amortisasi.
19
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan
terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada
penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length
market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang
tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada
saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam
mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga
atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan
bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan
tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
20
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup
menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok
tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang
yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan
piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang
melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi
konsolidasian.
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan
nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun
cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset
keuangan tersebut.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi
pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laba rugi konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang
telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan
menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir
periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
21
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Penghentian Pengakuan
(i) Aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual
untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup
mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau
menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara
penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga pelepasan (pass through
arrangement); dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian
atas aset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah
menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara
substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh
keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut.
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas
terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki
Grup.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
(ii) Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam
kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan
tersebut diakui dalam laba rugi konsolidasian.
h. Persediaan
Harga perolehan persediaan real estat dialokasikan ke masing-masing proyek real estat
ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan
berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial.
22
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
h. Persediaan (lanjutan)
Harga perolehan persediaan real estat meliputi biaya perizinan, pembebasan (ganti rugi)
tanah, pengurusan surat-surat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan
pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi bunga selama pembangunan dan
pengembangan.
Persediaan real estat yang berupa bangunan apartemen (strata title) dicatat berdasarkan
biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan
sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi bersih.
Nilai realisasi bersih merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk
menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan.
Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi bersih dibukukan dalam laba
rugi konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Penjualan”. Bangunan dalam proses
pengembangan dan bangunan yang siap untuk dijual dikelompokan sebagai “Persediaan” di
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan
sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan
ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih ditentukan
berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan
untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk
mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih. Penyisihan persediaan usang atau
persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas
kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
i.
Penyertaan Saham Pada Entitas Asosiasi
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013) ”Investasi Pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas
asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan
metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas
laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
Laba rugi konsolidasian mencerminkan bagian Grup atas hasil operasi dari entitas asosiasi.
Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup
mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan,
dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi
sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada
jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan
Grup.
23
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Penyertaan Saham Pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai
tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi konsolidasian.
Investasi saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan
kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sesuai dengan PSAK No. 55.
j.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
k. Properti Investasi
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada
saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian
penggunaan properti investasi.
Properti investasi Grup terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana yang dikuasai Grup untuk
menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
selama umur manfaat aset tetap yaitu 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti
investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi
konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya
sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer
dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan
untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan
metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri
oleh Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan
kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
24
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
Aset Tetap
Perseroan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian
aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada
saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat
terjadinya.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna
Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) yang dikeluarkan pada saat tanah diperoleh pertama
kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak diamortisasi. Sementara itu,
biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak-hak tersebut
diatas diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau
umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan perabotan kantor
10 - 20
4 - 12
4
4
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari “Aset Tetap - Bangunan dalam Penyelesaian” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Akumulasi harga perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan
direviu dan, jika diperlukan, akan disesuaikan secara prospektif.
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014),
“Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
adalah terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset non-finansial. Perubahan ini
menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas unit penghasil kas yang
disyaratkan oleh PSAK No. 48 melalui penerbitan PSAK No. 68. Penerapan PSAK ini tidak
memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
25
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian
penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset
tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu
kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset
tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan
nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar
daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan
nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi
penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi konsolidasian sebagai
“Rugi Penurunan Nilai”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai
kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar
yang tersedia.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada,
diakui pada laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan
fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi
bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini,
jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan
rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah
tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa
umur manfaatnya.
26
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika
terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai
bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK)
dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi
penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun
berikutnya.
n. Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar
nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus
dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga suatu tingkat
suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Jumlah yang dapat disusutkan dari
aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan
dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang
dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang
lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.
Dalam sewa operasi, Grup sebagai lessor mengakui aset untuk sewa operasi di laporan
posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan
proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya.
Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan metode garis lurus (straightline basis) selama masa sewa.
o. Tanah yang Belum Dikembangkan
Tanah yang belum dikembangkan dinilai berdasarkan biaya perolehan, yang meliputi antara
lain biaya pembebasan (ganti rugi), pengurusan surat-surat tanah dan pematangan tanah.
Pada saat dimulainya pengembangan prasarana, nilai tanah tersebut akan direklasifikasi ke
akun persediaan sebagai persediaan dalam pembangunan atau aset tetap sebagai proyek
dalam penyelesaian.
27
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir
ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus
dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi
Aktivitas Pengembangan Real Estat” paragraf 6-23, paragraf 23-32 dan paragraf 33-36
sebagai berikut:
(i)
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko dan bangunan sejenis
lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual
method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
1. Proses penjualan telah selesai;
2. Harga jual akan tertagih;
3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli di masa yang akan datang; dan
4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada
pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual
tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan
tersebut.
(ii) Pendapatan dari penjualan kavling tanah dimana tidak memerlukan keterlibatan penjual
dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method)
apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang
disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
2. Harga jual akan tertagih;
3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli di masa yang akan datang;
4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi
untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual; dan
5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam
pendirian bangunan di atas kavling tersebut.
28
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
(iii) Penjualan bangunan kondominium, apartemen dan perkantoran diakui dengan
menggunakan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria di bawah ini
dipenuhi, yaitu:
1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai
dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;
2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah
disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan
andal.
Jika semua kriteria yang disebutkan di atas tidak terpenuhi, maka seluruh uang yang
diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka pelanggan sesuai dengan “Deposit
Method” sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi.
Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan
biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut.
Berdasarkan Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 7,
Pencabutan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembang Real Estat”, pencabutan
paragraf 1-46, 49-55 dan 62-64 berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2013. Penerapan atas PPSAK ini telah ditunda sampai tanggal yang
akan ditentukan kemudian berdasarkan surat DSAK-IAI No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal
21 September 2012.
Penghasilan hotel diakui pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
Pendapatan sewa diakui sesuai dengan masa sewa. Uang muka sewa disajikan sebagai
pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai masa manfaatnya.
Beban pokok penjualan tanah meliputi harga perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal,
apartemen dan perkantoran meliputi tanah dan seluruh beban pembangunan rumah tinggal
sampai siap ditempati/digunakan.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan metode akrual (accrual basis).
q. Perpajakan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak
Penghasilan”. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak final yang sebelumnya
dimasukan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan, telah dipisahkan menjadi pos
tersendiri dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penerapan PSAK ini
tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
29
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
q. Perpajakan (lanjutan)
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi
konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung
dalam ekuitas konsolidasian, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
Pajak kini
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku di Indonesia.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan
dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan
pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau
pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Grup mengajukan keberatan.
Pajak tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas
antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa
mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar
kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer
yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang
terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal
aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat
transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau
rugi; namun untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi
pada Entitas Anak, aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar
perbedaan temporer akan dibalik dimasa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena
pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat
dimanfaatkan.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan
mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia
dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak
tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir
periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang
akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
30
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
q. Perpajakan (lanjutan)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada
periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undangundang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan
keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan
temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam
laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini,
atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena
pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto.
r.
Imbalan Kerja Karyawan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan
Kerja”. Penggunaan metode koridor telah dihentikan dan semua keuntungan dan kerugian
aktuaria telah diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan juga telah
mengubah dasar untuk mengakui segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah
vested atau tidak. Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK
revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012, dan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian serta laporan perubahan ekuitas konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, disajikan kembali.
Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 38.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan
metode akrual.
Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung
berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”.
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan
UU 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Grup
berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan
bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi
imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.
Liabilitas bersih grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan
pasca kerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada.
Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja dilakukan dengan menggunakan metode
Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode
pelaporan.
31
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
r.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian
aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan
dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain
pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian
pada periode berikutnya.
Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan
yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di
laba rugi konsolidasian pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.
Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pasca kerja
neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan
untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja selama tahun berjalan.
Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja
pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan
selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pascakerja yang ditetapkan pada tanggal
penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan
setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan
penyelesaian tersebut.
Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap
keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di
laba rugi pada saat terjadinya.
s. Cadangan Atas Penggantian Peralatan Operasi
Unit usaha Perseroan, sebagai badan pengelola properti hotel “Aston Bogor”, melakukan
pencadangan atas penggantian peralatan operasi dengan membebankan pada operasi
sejumlah tertentu sesuai dengan estimasi nilai penggantian dari harga perolehan atau
barang yang rusak.
Pembelian aktual didebetkan pada perkiraan pencadangan. Pada akhir tahun, penyesuaian
dibuat atas perkiraan cadangan untuk mengakui perbedaan antara peralatan operasi yang
dimiliki hingga akhir tahun dan berasal dari yang disediakan oleh Perseroan. Barang-barang
yang berasal dari yang disediakan oleh Perseroan disesuaikan ke akun “Persediaan”.
t.
Informasi Segmen
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan
jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan
ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari
segmen lainnya.
32
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
Informasi Segmen (lanjutan)
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.
Grup menerapkan segmentasi usaha berdasarkan jenis usaha.
u. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau
pembuatan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan
sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset yang bersangkutan.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadi.
Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Grup
sehubungan dengan peminjaman dana.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk
mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran
untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman
dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk
mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
v. Provisi
Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian
liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Jika Grup mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut
diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan penggantian
pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi
jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan
liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan
keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang
tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah
diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
33
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
x. Aset Takberwujud
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Aset
takberwujud dengan umur manfaat yang terbatas diamortisasi secara garis lurus selama
umur manfaat ekonominya dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai.
Periode dan metode amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan.
Aset takberwujud dalam penyelesaian dicatat berdasarkan biaya perolehan dan disajikan
sebagai bagian dari “Aset Takberwujud - Aset dalam Penyelesaian” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset
takberwujud yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk
digunakan.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat:
a) dijual; atau
b) ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan dari
penggunaan atau penjualan aset tersebut.
Aset takberwujud yang dimiliki oleh Perseroan terdiri dari piranti lunak sistem ticketing dan
penggajian yang memiliki taksiran masa umur manfaat ekonomis selama 1 tahun.
y. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”) Baru atau Revisian
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib
diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, namun
tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perseroan:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.
PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Utang Derivatif Melekat”.
Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai
1 Januari 2015:
•
•
ISAK No. 7, “Entitas Bertujuan Khusus”.
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Aset Non-moneter oleh
Venturer”.
34
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
y. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”) Baru atau Revisian (lanjutan)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar
akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian. Standar berikut
ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari
2016:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Amandemen PSAK No. 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas
dalam Laporan Keuangan Tersendiri”;
Amandemen PSAK No. 16 (2015), “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi”;
Amandemen PSAK No. 24 (2015), “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja”;
Amandemen PSAK No. 65 (2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”;
Amandemen PSAK No. 67 (2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain:
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”;
ISAK No. 30, “Pungutan”;
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”;
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”;
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”;
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan”;
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2017:
•
Amandemen PSAK No. 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan”.
Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi
keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan tersebut.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:
35
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Pertimbangan (lanjutan)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup melakukan evaluasi atas piutang pada setiap akhir periode pelaporan untuk melakukan
penilaian apakah terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai piutang yang telah terjadi.
Pertimbangan manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang
tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan penyisihan yang dibutuhkan. Dalam
hal tersebut, Grup mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan dan faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mencatat provisi atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah
piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali
dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6
dan 7.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Grup merupakan mata uang dalam lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan
beban pokok pendapatan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional Grup
adalah dalam Rupiah.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian
disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan
pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait
pada saat terjadinya.
36
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Imbalan Kerja Karyawan
Penentuan biaya imbalan kerja dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau
rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar
dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan
kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 22.
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri
di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam
Catatan 12.
Instrumen Keuangan
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar
dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai
wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi
Grup. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 33.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai
terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai
pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari
perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau
harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan
dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang
didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk
aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan
yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap
tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya
dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang
digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak pengasilan badan.
37
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut
dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan
kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA
a. Pada tanggal 25 September 2014, Perseroan mendirikan PT Andrasentra Properti Services
(APS), berdasarkan Akta Notaris Agus Surachman, S.H., No. 72 tanggal
25 September 2014. Penyertaan Perseroan dan PT Wahana Selaras Sejati (WSS), pihak
berelasi pada APS masing-masing 499 saham dan 1 saham dengan nominal Rp 100 per
saham.
b. Pada tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham
PT Jungleland Asia (JLA), sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Elizabeth Karina
Leonita, S.H., M.Kn., No. 49 dan No. 52 tanggal 14 Oktober 2014, dengan PT Bukit Jonggol
Asri (BJA) dan PT Sentul City Tbk. (SC), pihak ketiga dengan nilai pengalihan masingmasing sebesar Rp 300 miliar dan Rp 200 miliar sehingga kepemilikan saham Perseroan
dalam JLA sebanyak 100% kepemilikan.
Berikut adalah jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih atas akuisisi JLA:
2014
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Dana dalam pembatasan
Uang jaminan yang dapat dikembalikan
Aset tetap
Aset takberwujud
4.407.849.799
11.512.596.644
10.029.279.656
2.166.405.843
3.081.224
16.370.070.501
994.085.499
44.925.000
1.604.000.000.000
1.657.950.818
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
1.651.186.244.984
807.394.507.466
Jumlah aset bersih
843.791.737.518
38
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan)
2014
Nilai aset bersih - setelah dikurangi
liabilitas pajak tangguhan sebesar
Rp 25.231.145.776
818.560.591.742
Harga perolehan:
Nilai wajar imbalan yang dialihkan
untuk kepentingan Perseroan
Nilai wajar kepentingan nonpengendali
500.000.000.000
-
Jumlah harga perolehan
500.000.000.000
Keuntungan dari pembelian dengan diskon
318.560.591.742
Jumlah harga perolehan
Biaya perolehan yang belum dibayar
500.000.000.000
(200.000.000.000 )
Biaya perolehan yang telah dibayar
Kas dan setara kas yang diperoleh
300.000.000.000
(4.407.849.799 )
Arus kas keluar bersih pada saat akuisisi
295.592.150.201
Selisih lebih harga perolehan terhadap nilai wajar atas pengambilalihan JLA adalah sebesar
Rp 504,62 miliar disajikan sebagai penambah aset tetap yang merupakan aset yang dapat
diidentifikasi.
c. Pada tanggal 6 Juni 2011, PT Bakrieland Development Tbk. (BLD), pemegang saham,
menjual kepemilikan saham PT Bukit Jonggol Asri (BJA) sebanyak 836,67 juta lembar
saham (43,36% kepemilikan) kepada Perseroan senilai Rp 1,25 triliun.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat yang telah diaktakan
dengan Akta Notaris Ny. Rose Takarina, S.H., No. 35 tanggal 23 September 2011,
Perseroan telah melakukan peningkatan penyertaan saham pada BJA, Entitas Anak,
dengan mengambil bagian dari penerbitan saham baru sebanyak 256,33 juta lembar saham,
senilai Rp 256,33 miliar sehingga kepemilikan saham Perseroan dalam BJA meningkat
menjadi sebesar 50%.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17, tanggal 1 April 2013,
yang diaktakan dengan Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Perseroan telah
menambah penyertaan saham pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, dengan
mengambil bagian dalam penerbitan saham baru sebanyak 107 juta saham dengan nilai
sebesar Rp 160,5 miliar sehingga kepemilikan saham Perseroan dalam BJA menjadi
sebanyak 1,2 miliar saham atau 50% kepemilikan.
39
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 39, tanggal 4 April 2013
yang telah diaktakan oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Perseroan telah
menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri
(BJA), Entitas Anak, sebesar 360 juta lembar saham (15% kepemilikan) kepada PT Sentul
City Tbk. dengan nilai Rp 300 miliar. Oleh karena itu kepemilikan saham Perseroan dalam
BJA menjadi 840 juta saham atau sebesar Rp 840 miliar (35% kepemilikan). Atas penjualan
tersebut, Perseroan mengakui kerugian sebesar Rp 863,49 miliar dan disajikan sebagai
bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Divestasi Saham Entitas Anak” pada laba rugi
konsolidasian.
d. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 41, tanggal
14 Oktober 2014 yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn.,
Perseroan telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada
PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 360 juta saham (15% kepemilikan)
kepada PT Sentul City Tbk., pihak ketiga, dengan nilai Rp 700 miliar.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 44, tanggal
14 Oktober 2014 yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn.,
Perseroan, telah menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada
PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Entitas Anak, sebesar 480 juta saham (20% kepemilikan)
kepada PT Gili Tirta Anugerah, pihak ketiga, dengan nilai Rp 800 miliar.
Atas penjualan tersebut, GAP mengakui laba sebesar Rp 864,30 miliar dan disajikan
sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Divestasi Saham Entitas Anak” pada laba rugi
konsolidasian.
e. Pada tanggal 30 Desember 2014, Perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham
PT Lembu Nusantara Jaya (LNJ), sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Paulus Oliver
Yoesoef, S.H., No. 421 tanggal 30 Desember 2014, dengan PT Duta Perkasa Unggullestari
(DPUL) dan Iwan Budianto, pihak ketiga, dengan nilai pengalihan sebesar
Rp 20,4 miliar sehingga kepemilikan saham GAP dalam LNJ sebanyak 51% kepemilikan
(lihat Catatan 10).
Pada tanggal 30 Desember 2014, GAP, Entitas Anak, dan Iwan Budianto membuat
Pernyataan Bersama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Paulus Oliver Yoesoef,
S.H., No. 432, tanggal 30 Desember 2014 bahwa pengalihan tersebut dilakukan pada harga
Rp 39,10 miliar dengan mengurangi utang Iwan Budianto kepada GAP (lihat Catatan 7).
f.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham
Perseroan di PT Mutiara Permata Biru (MPB), sebagaimana termuat dalam Akta Notaris
Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 43, tanggal 23 Desember 2013, dengan PT ARM &
Property, pihak ketiga, sebesar 8.910 saham (99% kepemilikan) dengan nilai pengalihan
sebesar Rp 3 miliar. Pengalihan saham tersebut telah disetujui oleh pemegang saham
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 42 dari Notaris Efran
Yuniarto, S.H., M.Kn., tanggal 23 Desember 2013. Atas penjualan tersebut, Perseroan
mengakui keuntungan sebesar Rp 6,34 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba
(Rugi) Atas Divestasi Entitas Anak” pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 7).
40
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan)
g. Berdasarkan Sale and Purchase Agreement tanggal 31 Oktober 2013, Perseroan telah
menyetujui untuk menjual seluruh penyertaan saham yang dimilikinya pada Sugilite
Company Limited, Entitas Anak, sebesar 999 saham (99,90% kepemilikan) kepada
Anchorman Company Limited, pihak ketiga, dengan nilai US$ 999 atau setara dengan
Rp 11,22 juta. Atas penjualan tersebut, Perseroan mengakui keuntungan sebesar
Rp 111,71 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Divestasi Saham
Entitas Anak” pada laba rugi konsolidasian.
h. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 427 tanggal
13 November 2013 yang dibuat oleh Notaris Miryany Usman, S.H., Perseroan mengalihkan
seluruh kepemilikannya di PT Samudera Asia Nasional, Entitas Anak, kepada PT Bakrie
Nirwana Semesta, pihak berelasi, sebanyak 80.249 saham (99% kepemilikan) atau sebesar
Rp 80,24 miliar.
Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali,
sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar
Rp 194,09 miliar. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas Anak yang
didivestasi sebesar Rp 113,84 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal
Disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
i.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 18 tanggal 24 Desember 2013 yang dibuat oleh
Notaris Syamsul Hidayat, S.H., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di
PT Bahana Sukmasejahtera kepada PT Bakrieland Development Tbk., pemegang saham,
sebanyak 576,63 juta saham (99,96% kepemilikan) atau sebesar Rp 45,99 miliar.
Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali,
sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar
Rp 397,27 miliar. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas Anak yang
didivestasi sebesar Rp 351,27 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan modal
disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
j.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 45 tanggal 23 Desember 2013 yang dibuat oleh
Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di
PT Graha Intan Bali, Entitas Anak, kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas Anak,
sebanyak 9.900 saham (99% kepemilikan) atau sebesar Rp 9,9 miliar.
Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali,
sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar
Rp 11,54 miliar. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas Anak yang
didivestasi sebesar Rp 1,65 miliar, disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan modal
disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
k. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 41 tanggal 23 Desember 2013 yang dibuat oleh
Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Perseroan mengalihkan seluruh kepemilikannya di
PT Sanggraha Pelita Sentosa, Entitas Anak, kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas
Anak, sebanyak 18,02 juta saham (99,52% kepemilikan) atau sebesar Rp 18,02 miliar.
41
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PENDIRIAN, AKUISISI DAN DIVESTASI ENTITAS ANAK DAN UNIT USAHA (lanjutan)
Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali,
sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu sebesar
Rp 711,73 juta. Selisih lebih antara harga perolehan dan nilai buku Entitas Anak yang
didivestasi sebesar Rp 19,46 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan modal
disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
l.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sirkuler No. 47 tanggal
23 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., Perseroan
mengalihkan seluruh kepemilikannya di PT Bakrie Nirwana Semesta, Entitas Anak, kepada
PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas Anak, sebanyak 1 saham (0,01% kepemilikan) atau
sebesar Rp 1 juta.
m. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 13 Agustus 2015, Perseroan telah
menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Andrasentra Properti
Services, Entitas Anak, sebesar 499.998 saham kepada PT Wahana Selaras Sejati dengan
nilai Rp 49,99 juta. Transaksi divestasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali sehingga Perseroan membukukan transaksi tersebut sebesar nilai buku, yaitu
sebesar Rp 55,61 juta. Selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan Entitas yang
didivestasi sebesar Rp 5,61 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal
Disetor” pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
n. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang telah diaktakan dengan Akta
Notaris Isa Aini Rahmawati, S.H., M.Kn. No. 14 tanggal 9 April 2015, pemegang saham
Perusahaan memberikan persetujuan penjualan 1.000 lembar saham PT Graha Andrasentra
Propertindo kepada PT Andrasentra Property Services dengan nilai nominal sebesar Rp 100
ribu. Perubahan ini telah diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.03-0925454 tanggal 9 April 2015 dan terdaftar
pada daftar Perseroan No. AHU-3494186.AH.01.11.TAHUN 2015 pada tanggal
18 April 2015.
5. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak ketiga terdiri dari:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Kas
Dalam Rupiah
Dalam Dolar Amerika Serikat
8.533.072.469
1.312.317.105
1.037.537.915
137.950.000
-
-
Jumlah Kas
8.671.022.469
1.312.317.105
1.037.537.915
Kas di Bank
Dalam Rupiah
PT Bank Syariah Bukopin
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2.007.136.249
1.084.670.634
1.056.730.896
642.464.832
516.877.086
799.741.284
3.251.905.635
654.222.282
788.573.309
5.720.992.555
627.403.514
885.037.126
342.963.816
7.930.749.519
1.014.619.042
42
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
31 Desember 2015
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Syariah
PT Bank Sinarmas Tbk.
PT Bank Panin Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
Syariah
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Mayapada
International Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk.
PT Bank DKI
Jumlah kas di bank - Rupiah
Dalam Dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
US$ 8.765 pada tanggal
31 Desember 2015, US$ 17.796
pada tanggal 31 Desember 2014
dan US$ 31.984 pada tanggal
31 Desember 2013
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
US$ 746 pada tanggal
31 Desember 2015, US$ 8.396
pada tanggal 31 Desember 2014
dan US$ 9.086 pada tanggal
31 Desember 2013
PT Bank Rakyat Indonesia
.
(Persero) Tbk.
US$ nihil pada tanggal
31 Desember 2015, US$ 1.867
pada tanggal 31 Desember 2014
dan US$ 7.695 pada tanggal
31 Desember 2013
Jumlah kas di bank - Dolar
Amerika Serikat
31 Desember 2014
31 Desember 2013
253.119.447
274.265.058
1.258.626.448
152.988.629
18.370.954.784
751.712.695
43.392.254
28.965.290
19.954.604
6.553.018
22.305.111
2.121.345
6.886.690
1.518.765.041
21.379.113
159.995.069
3.619.918
3.119.453
2.416.051
3.119.453
8.246.375
962.300.452
2.612.747
2.339.985
14.555.562
2.771.985
14.690.535
4.203.985
2.225.000
2.531.000
3.851.393
1.664.791
1.423.071
1.163.732
2.412.826
3.475.525
1.223.207
311.573.473
2.541.136
82.444.143
831.578
-
3.733.571
378.312
3.564.785
-
5.831.853.214
29.928.585.545
15.904.667.660
120.918.693
221.384.976
389.855.721
10.295.473
104.446.862
110.747.060
-
23.226.600
93.799.474
131.214.166
349.058.438
594.402.255
43
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Dalam Euro Eropa
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Euro 2.210 pada tanggal
31 Desember 2015,
Euro nihil pada tanggal
31 Desember 2014 dan
2013
33.297.652
Jumlah kas di bank - Euro
Eropa
33.297.652
Jumlah kas di bank
-
-
-
-
5.996.365.032
30.277.643.983
16.499.069.915
-
2.100.000.000
300.000.000
-
2.400.000.000
-
33.989.961.088
17.536.607.830
Deposito berjangka - dalam Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
Jumlah deposito berjangka
Jumlah
31 Desember 2013
14.667.387.501
Kisaran tingkat suku bunga tahunan kontraktual untuk penempatan deposito berjangka pada
bank adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Rupiah
31 Desember 2014
-
31 Desember 2013
4,5% - 9,5%
-
6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
Pihak ketiga:
Real estat
Wahana permainan
Hotel dan kondotel
Lain-lain
Jumlah pihak ketiga
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai
Pihak ketiga - bersih
31 Desember 2013
51.208.961.993
8.849.125.747
1.373.257.755
941.112.004
73.547.687.031
26.834.087.584
3.561.899.450
732.535.711
88.435.363.973
1.318.294.660
2.400.534.093
3.057.891.553
62.372.457.499
104.676.209.776
95.212.084.279
(27.324.946.903 )
(26.226.241.229 )
35.047.510.596
78.449.968.547
74.202.463.483
-
-
249.500.000
35.047.510.596
78.449.968.547
74.451.963.483
Pihak berelasi (lihat Catatan 30 butir a)
Real estat
Jumlah piutang usaha
31 Desember 2014
44
(21.009.620.796)
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha dari pihak ketiga adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2015
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan penyisihan
Dekonsolidasi Entitas Anak
Pemulihan penyisihan piutang
26.226.241.229
Saldo akhir tahun
27.324.946.903
31 Desember 2014
31 Desember 2013
21.009.620.796
18.967.922.379
5.216.620.433
-
3.659.860.140
(1.618.161.723)
-
26.226.241.229
21.009.620.796
1.116.660.236
(17.954.562 )
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak terdapat penghapusan piutang usaha.
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Sampai dengan 60 hari
61 hari sampai 90 hari
Lebih dari 90 hari
5.074.659.040
1.189.613.034
56.108.185.425
47.554.127.815
14.654.713.629
42.467.368.332
17.110.863.518
46.064.422.009
32.286.298.752
Jumlah
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai
62.372.457.499
104.676.209.776
95.461.584.279
Bersih
(27.324.946.903 )
(26.226.241.229 )
35.047.510.596
78.449.968.547
(21.009.620.796)
74.451.963.483
Seluruh piutang usaha dalam denominasi mata uang Rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun,
manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
7. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
a.
Aset Lancar
PT Gili Tirta Anugerah
PT Sentul City Tbk.
Iwan Budianto
Karyawan
PT ARM & Property
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
Jumlah pihak ketiga
31 Desember 2014
31 Desember 2013
800.000.000.000
400.000.000.000
46.051.030.875
456.975.657
-
800.000.000.000
400.000.000.000
39.613.790.000
692.197.156
2.280.000.000
74.243.500.000
835.484.044
3.000.000.000
878.510.430
1.859.277.207
1.455.504.742
1.247.386.516.962
1.244.445.264.363
79.534.488.786
45
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
31 Desember 2015
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai
Bersih
b.
Aset Tidak Lancar
PT Bukit Jonggol Asri
(lihat Catatan 30 butir b)
(17.827.848.955 )
31 Desember 2014
(10.233.790.000 )
31 Desember 2013
-
1.229.558.668.007
1.234.211.474.363
79.534.488.786
118.528.010.140
118.528.010.140
-
Piutang lain-lain dari PT Gili Tirta Anugerah merupakan piutang Perseroan atas pengalihan 20%
kepemilikan saham di PT Bukit Jonggol Asri (lihat Catatan 4 butir d) sesuai dengan Surat
Hutang yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 45
tanggal 14 Oktober 2014. Surat Hutang ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 atau
setelah diterbitkannya Sertifikat Hak Guna Bangunan atas Tanah Kebun Menteng selambatlambatnya pada Juni 2015 (lihat Catatan 35 butir d).
Piutang lain-lain dari PT Sentul City Tbk. merupakan piutang Perseroan yang berasal dari
pengalihan saham PT Bukit Jonggol Asri (lihat Catatan 4 butir d) sesuai dengan Surat Hutang
yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 64 tanggal
14 Oktober 2014. Surat Hutang ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (lihat Catatan 36
butir c).
Piutang lain-lain dari Iwan Budianto merupakan piutang atas pengalihan saham PT Dutaperkasa
Unggullestari, Entitas Anak, berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 40 yang telah diaktakan
dengan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 40 tanggal 22 November 2012.
Pada tanggal 22 November 2012, Perseroan dan Iwan Budianto menandatangani Perjanjian
Pengakuan Utang. Berdasarkan perjanjian tersebut, Iwan Budianto akan melunasi utang
sebesar Rp 80 miliar paling lambat pada September 2013 dan dijamin dengan tanah seluas
30 ha yang terletak di Desa Jumputrejo dan Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono,
Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan nilai Rp 105 miliar. Apabila sampai dengan
September 2013 belum dilakukan pembayaran, maka akan dikenakan bunga sebesar 15% per
tahun dan apabila sampai dengan Desember 2013 belum dilakukan pembayaran maka jaminan
tanah akan disita oleh Perseroan. Pada tanggal 23 Desember 2013, perjanjian tersebut telah
diperpanjang sampai dengan bulan Juni 2014 dan dijamin dengan tanah seluas 30 ha. Apabila
sampai dengan Juni 2014 belum dilakukan pembayaran, maka akan dikenakan bunga sebesar
15% per tahun dan apabila sampai akhir November 2014 belum dilakukan pembayaran maka
jaminan tanah akan disita oleh Perseroan.
Pada tanggal 1 Desember 2014, Iwan Budianto melakukan perjanjian restrukturisasi utang.
Iwan Budianto melunasi piutang sebesar Rp 39,10 miliar dengan 51% kepemilikan di PT Lembu
Nusantara Jaya (lihat Catatan 4 butir e dan 10) dan sisa utang sebesar Rp 39,61 miliar akan
dibayar tunai atau penyerahan aset lain dengan nilai jaminan sebesar Rp 29,38 miliar.
Pada tanggal 30 November 2015, Iwan Budiyanto melakukan addendum perjanjian
restrukturisasi utang dan akan membayar lunas seluruh utang pokok berikut bunga selambatlambatnya pada tanggal 30 Juni 2016.
46
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Piutang lain-lain kepada PT ARM & Property merupakan piutang atas pengalihan saham
PT Mutiara Permata Biru (MPB), Entitas Anak (lihat Catatan 4 butir f).
Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian tanggal 18 Desember 2013, Perseroan, PT Bahana
Sukmasejahtera (BSS) dan PT Bakrieland Development Tbk. (BLD) sepakat untuk
menyelesaikan pinjaman antara Perseroan, BSS dan BLD dengan cara mengalihkan piutang
lain-lain PT Mutiara Mashyur Sejahtera (MMS) dan PT Mitra Langgeng Sejahtera (MLS) masingmasing sebesar Rp 4,04 miliar dan Rp 1 miliar kepada PT Bahana Sukmasejahtera, Entitas
Anak.
Piutang karyawan merupakan piutang yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan yang
bersangkutan setiap bulan.
Seluruh piutang lain-lain dalam denominasi mata uang Rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir tahun,
manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
8. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
Tanah dan bangunan dalam
penyelesaian
Bangunan kondotel
Bangunan rumah/ruko
Tanah dalam pengembangan
Tanah dan bangunan siap untuk dijual
Tanah siap dijual
Bangunan
Hotel
Perlengkapan dan suku cadang
Makanan dan minuman
Jumlah
31 Desember 2014
31 Desember 2013
85.253.070.238
33.998.557.460
-
85.615.232.290
29.856.955.680
-
28.538.944.237
29.460.164.182
54.683.529.685
29.429.011.419
75.893.206.368
30.129.091.881
109.736.113.753
50.972.841.881
1.323.683.511
857.868.132
1.204.277.023
1.634.026.769
658.445.535
925.437.275
205.545.720.445
224.332.790.011
220.291.946.863
Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Saldo awal tahun
Pengembangan tanah
Dekonsolidasi Entitas Anak
-
Saldo akhir
-
31 Desember 2013
29.460.164.182
(29.460.164.182 )
-
166.344.500.991
29.460.164.182
(166.344.500.991)
29.460.164.182
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, persediaan tidak diasuransikan.
47
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PERSEDIAAN (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanah dan bangunan siap jual dan tanah dan
bangunan dalam penyelesaian masing-masing dijadikan jaminan atas pinjaman Perseroan dan
JLA kepada PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank
Syariah Bukopin (lihat Catatan 19 butir a, b dan c). Sedangkan pada tahun 2013, tanah dan
bangunan siap jual dan tanah dan bangunan dalam penyelesaian masing-masing dijadikan
jaminan atas pinjaman Perseroan kepada PT Bank Bukopin Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk., PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (lihat Catatan
19 butir a,b,c dan e).
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam persediaan masing-masing sebesar Rp nihil
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
Pada tahun 2014, persediaan tanah dan bangunan siap dijual masing-masing sebesar
Rp 14,64 miliar dan Rp 19,96 miliar dijual sehubungan dengan PT Bakrieland Development
Tbk., pemegang saham, telah melunasi seluruh pinjaman kepada PT Bank International
Indonesia Tbk. sebesar Rp 67,75 miliar melalui penyerahan jaminan secara sukarela atas
persediaan Perseroan sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Hutang Dengan Penyerahan
Jaminan Secara Sukarela, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Eveline Gandauli
Rajagukguk, S.H., No. 1 tanggal 4 Februari 2014.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai persediaan pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Di samping itu, manajemen Grup juga berpendapat bahwa
tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek yang masih dalam tahap penyelesaian.
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Uang muka
Karyawan
Proyek
Promosi
Pembelian aset
Lain-lain
4.758.279.850
2.307.876.765
166.855.605
29.090.909
-
7.899.515.010
6.089.756.656
78.970.403
182.541.276
416.296.801
6.412.848.261
158.069.156
1.462.348.657
458.198.864
Jumlah uang muka
7.262.103.129
14.667.080.146
8.491.464.938
716.287.637
117.187.496
678.507.020
2.214.802.634
363.083.325
332.885.700
345.321.822
286.192.746
Jumlah biaya dibayar di muka
1.511.982.153
2.910.771.659
631.514.568
Jumlah uang muka dan
biaya dibayar di muka
8.774.085.282
17.577.851.805
9.122.979.506
Biaya dibayar di muka
Asuransi
Sewa
Lain-lain
Uang muka proyek merupakan uang muka atas biaya penggunaan jasa kontraktor sehubungan
dengan pembangunan wahana jungleland.
48
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan kepada karyawan untuk keperluan
operasional Grup sehubungan dengan pengurusan legalitas, pengadaan barang departemen
dan perjalanan dinas.
10. PENYERTAAN SAHAM
Akun ini merupakan penyertaan pada Entitas Asosiasi dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2015
Persentase
Kepemilikan
Metode Ekuitas:
PT Lembu Nusantara Jaya
PT Andrasentra Properti Services
51%
0,01%
Jumlah
Harga
Perolehan
37.825.941.671
100
37.825.941.771
31 Desember 2014
Persentase
Kepemilikan
Metode Ekuitas:
PT Lembu Nusantara Jaya
51%
Harga
Perolehan
39.102.210.005
31 Desember 2013
Persentase
Kepemilikan
Metode Ekuitas:
PT Bukit Jonggol Asri
35%
Harga
Perolehan
647.350.749.533
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan membeli 51% kepemilikan saham PT Lembu
Nusantara Jaya (LNJ) dengan nilai pengalihan sebesar Rp 39,10 miliar (lihat Catatan 4 butir e).
Berdasarkan Kesepakatan Bersama tanggal 31 Desember 2014, antara Perseroan dan
PT Dutaperkasa Unggullestari (DPUL), pemegang saham LNJ, bahwa Perseroan belum akan
mengendalikan aspek keuangan dan operasional LNJ sampai dengan semester pertama tahun
2015 atau waktu lain yang disepakati kemudian.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 41, tanggal 14 Oktober 2014
yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Perseroan telah
menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA),
Entitas Anak, sebesar 360 juta lembar saham (15% kepemilikan) kepada PT Sentul City Tbk.
dengan nilai Rp 700 miliar.
49
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 44, tanggal 14 Oktober 2014
yang telah diaktakan oleh Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., Perseroan telah
menyetujui untuk menjual penyertaan saham yang dimilikinya pada PT Bukit Jonggol Asri (BJA),
Entitas Anak, sebesar 480 juta lembar saham (20% kepemilikan) kepada PT Gili Tirta Anugerah
dengan nilai Rp 800 miliar. Atas penjualan tersebut, Perseroan mengakui laba sebesar
Rp 864,30 miliar dan disajikan sebagai bagian dari akun Laba Rugi atas Divestasi Saham
Entitas Anak pada laba rugi konsolidasian.
Pada bulan Agustus 2013, Perseroan menjual seluruh kepemilikan saham pada PT Sentul
City Tbk. sebanyak 73,16 juta lembar saham atau senilai Rp 16,4 miliar. Keuntungan penjualan
investasi dalam saham sebesar Rp 9,08 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Laba
Penjualan Saham” dalam laba rugi konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, bagian atas rugi bersih penyertaan saham
pada Entitas Asosiasi PT Lembu Nusantara Jaya, PT Bukit Jonggol Asri dan Sugilite Investment
Limited masing-masing sebesar Rp 1,27 miliar, Rp 11,65 miliar dan Rp 66,34 miliar disajikan
dalam laba rugi konsolidasian.
Grup tidak membentuk penyisihan dan kerugian penurunan nilai atas investasi dalam saham
pada Entitas-entitas asosiasi di atas karena Manajemen berkeyakinan bahwa Entitas-entitas
tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan dalam jangka panjang mengingat sebagian besar
Entitas Asosiasi tersebut bergerak dalam jenis usaha real estat.
11 PROPERTI INVESTASI
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, properti investasi Grup, terdiri dari 762,5 m 2
bangunan dan prasarana Orchard Arcade, yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan
perjanjian sewa.
Mutasi properti investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015,
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Harga perolehan
Saldo awal
Penghapusan properti investasi
1.064.159.324
(1.064.159.324 )
Saldo akhir
Akumulasi penyusutan
Saldo awal
Beban penyusutan tahun berjalan
Penghapusan properti investasi
31 Desember 2014
-
(297.077.813 )
297.077.813
1.064.159.324
-
1.064.159.324
-
1.064.159.324
1.064.159.324
(243.869.847 )
(53.207.966 )
-
(190.255.724)
(53.614.123)
(243.869.847)
Saldo akhir
-
(297.077.813 )
Nilai buku bersih
-
767.081.511
50
31 Desember 2013
820.289.477
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11 PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
Pada tahun 2015, Perseroan melakukan penghapusan aset properti investasi yang dimilikinya
dengan nilai buku sebesar Rp 767,08 juta. Rugi atas penghapusan properti investasi sebesar
Rp 767,08 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Laba (Rugi) atas Penjualan dan Penghapusan
Aset Tetap dan Properti Investasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015,
2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 1,08 miliar dan Rp 1,3 miliar.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil, Rp 53,21 juta dan Rp 53,61 juta, dan disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penghasilan” pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti
investasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
12. ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap untuk tahun yang
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan
perabotan kantor
Saldo awal
Penambahan
berakhir
Akuisisi
(Dekonsolidasi)
Pengurangan
pada
tanggal-tanggal
Reklasifikasi
Saldo akhir
1.084.626.093.409
906.788.000
-
-
-
1.085.532.881.409
842.908.911.197
271.477.262.033
11.630.237.214
7.997.076.169
7.767.570.416
252.063.999
14.646.444.712
-
-
87.500.177.986
10.727.221.144
-
923.759.720.640
289.972.053.593
11.882.301.213
32.191.099.499
-
-
-
-
32.191.099.499
2.242.833.603.352
16.923.498.584
14.646.444.712
-
98.227.399.130
2.343.338.056.354
122.752.670.256
6.529.131.623
-
-
(87.500.177.986 )
41.781.623.893
127.724.456.853
-
-
-
(10.727.221.144 )
116.997.235.709
250.477.127.109
6.529.131.623
-
-
(98.227.399.130 )
158.778.859.602
2.493.310.730.461
23.452.630.207
14.646.444.712
-
-
2.502.116.915.956
93.672.946.443
64.523.302.374
9.269.579.544
45.298.328.176
25.282.787.536
1.183.941.996
4.519.518.526
-
-
-
134.451.756.093
89.806.089.910
10.453.521.540
23.114.408.841
3.429.574.159
-
-
-
26.543.983.000
Jumlah akumulasi
penyusutan
190.580.237.202
75.194.631.867
4.519.518.526
-
-
261.255.350.543
Nilai buku bersih
2.302.730.493.259
Jumlah pemilikan
langsung
Aset dalam
penyelesaian
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan
peralatan
Jumlah aset dalam
penyelesaian
Jumlah biaya
perolehan
Akumulasi
penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan
perabotan kantor
2.240.861.565.413
51
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2014
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan
perabotan kantor
Jumlah pemilikan
langsung
Penambahan
Pengurangan
Akuisisi
(Dekonsolidasi)
413.779.468.406
520.371.502.126
41.930.509.623
192.405.632.500
-
1.084.626.093.409
459.982.657.335
71.181.705.671
10.214.368.814
6.144.164.948
5.769.837.737
351.600.000
67.607.887.907
4.522.600.436
828.055.800
172.452.392.584
181.613.099.430
1.892.324.200
271.937.584.237
17.435.219.631
-
842.908.911.197
271.477.262.033
11.630.237.214
21.803.281.605
2.793.755.990
-
7.594.061.904
-
32.191.099.499
2.242.833.603.352
Saldo awal
Reklasifikasi
Saldo akhir
976.961.481.831
535.430.860.801
114.889.053.766
555.957.510.618
289.372.803.868
Aset dalam
penyelesaian
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
4.653.708.506
5.318.548.320
10.126.102.477
7.919.131.427
-
400.985.859.339
169.752.577.241
(293.013.000.066 )
(55.265.800.135 )
122.752.670.256
127.724.456.853
Jumlah aset dalam
penyelesaian
9.972.256.826
18.045.233.904
-
570.738.436.580
(348.278.800.201 )
250.477.127.109
986.933.738.657
553.476.094.705
114.889.053.766
1.126.695.947.198
(58.905.996.333 )
2.493.310.730.461
80.144.459.807
28.480.614.667
8.139.516.808
25.934.318.780
15.903.392.203
1.049.984.591
16.969.374.790
260.950.590
534.961.809
4.563.542.646
20.400.246.094
615.039.954
-
93.672.946.443
64.523.302.374
9.269.579.544
Jumlah biaya
perolehan
Akumulasi
penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan
perabotan kantor
17.289.889.704
4.084.485.114
-
1.740.034.023
-
23.114.408.841
Jumlah akumulasi
penyusutan
134.054.480.986
46.972.180.688
17.765.287.189
27.318.862.717
-
190.580.237.202
Nilai buku bersih
852.879.257.671
31 Desember 2013
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan
perabotan kantor
Saldo awal
2.302.730.493.259
Penambahan
Akuisisi
(Dekonsolidasi)
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo akhir
499.886.621.271
87.029.210.771
-
(173.136.363.636 )
-
413.779.468.406
394.347.286.624
48.645.480.789
14.898.785.359
65.635.370.711
28.096.666.108
4.174.951.100
243.700.000
(5.560.441.226 )
(8.615.667.645 )
-
459.982.657.335
71.181.705.671
10.214.368.814
17.708.348.633
7.101.592.815
-
(3.006.659.843 )
-
21.803.281.605
975.486.522.676
192.037.791.505
243.700.000
(190.319.132.350 )
-
976.961.481.831
214.697.374.854
59.601.005
-
(209.438.427.539 )
-
5.318.548.320
442.255.590.428
-
-
(437.601.881.922 )
-
4.653.708.506
656.952.965.282
59.601.005
-
(647.040.309.461 )
-
9.972.256.826
1.632.439.487.958
192.097.392.510
243.700.000
(837.359.441.811 )
-
986.933.738.657
60.016.960.603
21.582.690.058
9.391.242.093
20.127.499.204
8.336.583.098
1.457.777.869
243.700.000
(1.438.658.489 )
(2.465.803.154 )
-
80.144.459.807
28.480.614.667
8.139.516.808
14.390.685.355
4.717.597.484
-
(1.818.393.135 )
-
17.289.889.704
Jumlah akumulasi
penyusutan
105.381.578.109
34.639.457.655
243.700.000
(5.722.854.778 )
-
134.054.480.986
Nilai buku bersih
1.527.057.909.849
Jumlah pemilikan
langsung
Aset dalam
penyelesaian
Mesin dan peralatan
Bangunan dan
prasarana
Jumlah aset dalam
penyelesaian
Jumlah biaya
perolehan
Akumulasi
penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan dan
perabotan kantor
852.879.257.671
52
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Pada tahun 2014, pengurangan aset tetap berupa tanah dan bangunan masing-masing sebesar
Rp 41,25 miliar dan Rp 50,69 miliar sehubungan dengan PT Bakrieland Development Tbk.,
pemegang saham, telah melunasi seluruh pinjaman kepada PT Bank International
Indonesia Tbk. sebesar Rp 67,75 miliar melalui penyerahan jaminan secara sukarela atas aset
tetap Perseroan sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Hutang Dengan Penyerahan Jaminan
Secara Sukarela, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Eveline Gandauli Rajagukguk,
S.H., No. 1 tanggal 4 Februari 2014.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013 masing-masing sebesar Rp 32,77 miliar, Rp 41,52 miliar dan Rp 34,64 miliar,
disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laba rugi
konsolidasian (lihat Catatan 28). Sedangkan, masing-masing sebesar Rp 42,42 miliar,
Rp 5,45 miliar dan Rp nihil, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penghasilan”
pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 26).
Rincian penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2015
Harga jual
Nilai buku bersih
Rugi atas penyerahan aset
Laba (rugi) atas penjualan dan
penghapusan aset tetap
2014
2013
10.126.926.186
-
30.646.739.340
97.123.766.577
(62.460.423.404 )
104.500.000
-
(10.126.926.186 )
(4.016.603.833 )
104.500.000
Kapitalisasi bunga pinjaman ke dalam aset tetap dalam penyelesaian masing-masing sebesar
Rp nihil, Rp nihil dan Rp 5,20 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014, penambahan tanah selama tahun 2014 termasuk selisih lebih
harga perolehan terhadap nilai wajar sebesar Rp 504,62 miliar atas akuisisi PT Jungleland Asia
(JLA), Entitas Anak.
Pada tahun 2014, pengurangan aset dalam penyelesaian termasuk didalamnya pembebanan
dalam laba rugi konsolidasian sebesar Rp 58,90 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dalam penyelesaian terutama merupakan
biaya yang dikeluarkan oleh PT Jungeland Asia (JLA), Entitas Anak, untuk pembangunan area
rekreasi dan pariwisata berdasarkan perjanjian-perjanjian (kontrak) kerjasama dengan pihak
ketiga, sebesar Rp 1,30 triliun dan Rp 647,04 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebesar Rp 630,39 miliar milik JLA
tidak lagi dikonsolidasi sehubungan dengan penjualan saham PT Bukit Jonggol Asri (lihat
Catatan 4 butir c).
53
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Persentase Penyelesaian
Bangunan
Mesin dan peralatan
Akumulasi Biaya
2015
2014
2013
2015
2014
92%
65%
78%
61%
98%
98%
41.781.623.894
116.997.235.706
122.752.670.257
127.724.456.850
2013
4.653.708.506
5.318.548.320
Pelaksanaan pekerjaan aset dalam penyelesaian tersebut diestimasikan akan diselesaikan
secara keseluruhan pada tahun 2016.
Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian dari bencana alam,
kebakaran, dan resiko lainnya kepada PT Jasa Raharja Putera dan PT Beringin Makmur
Sejahtera pada tahun 2015 dan PT Asuransi Wahana Tata pada tahun 2014 dan 2013, dengan
jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 2,11 triliun, Rp 726,52 miliar dan
Rp 959,82 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Manajemen Grup
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan cukup memadai untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Tanah dan bangunan Perseroan dijadikan jaminan atas pinjaman utang bank jangka panjang
yang diperoleh dari PT Bank Bukopin Tbk. (lihat Catatan 19 butir a). Aset tetap berupa tanah
dan bangunan, mesin (rides) PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, dijadikan jaminan atas
utang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Tidak terdapat aset tetap yang tidak terpakai sementara dan tidak terdapat aset tetap yang
dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
Berdasarkan penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap,
Manajemen Grup berpendapat tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat diperoleh kembali pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
13. DANA DALAM PEMBATASAN
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
Dalam Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
31 Desember 2014
31 Desember 2013
6.073.806.704
6.599.284.821
6.420.582.115
3.804.030.580
1.565.793.680
1.085.260.002
1.076.177.589
3.850.950.580
3.640.793.680
1.203.027.746
1.125.651.089
6.690.697.396
1.170.260.002
830.184.668
934.980.533
886.890.133
1.051.602.872
1.005.318.302
606.614.589
2.442.581.572
54
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. DANA DALAM PEMBATASAN (lanjutan)
31 Desember 2015
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank International Indonesia Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
31 Desember 2013
763.186.205
537.500.000
155.238.000
113.565.000
-
508.077.140
537.500.000
155.238.000
113.565.000
80.000.000
-
3.944.253.461
538.500.000
155.238.000
113.565.000
186.613.182
29.155.320
16.996.428.426
19.871.009.230
23.128.245.305
-
970.902.560
-
16.996.428.426
20.841.911.790
23.128.245.305
Dalam Euro Eropa
Raiffeisen Bank International AG
Jumlah
31 Desember 2014
Semua dana dalam pembatasan ditempatkan pada bank pihak ketiga.
Kisaran tingkat suku bunga tahunan dana dalam pembatasan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing berkisar antara 10,25% 15,00%, 6% - 13,25% dan 5,75% - 9,00%.
Dana dalam pembatasan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank CIMB
Niaga Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank
Bukopin Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk., PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk., PT Bank International Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan
PT Bank OCBC NISP Tbk., merupakan dana dalam pembatasan atas penjualan rumah melalui
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan penjualan kondominium melalui Kredit Kepemilikan
Apartemen (KPA) pada Grup.
14. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN
Rincian tanah yang belum dikembangkan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Tanah di Sukaharja dan
Tajurhalang
Tanah di Kelurahan Pamoyanan
Tanah di Kelurahan Mulyaharja
140.405.549.139
95.911.583.850
47.652.051.917
140.327.094.334
104.627.173.531
47.910.730.404
108.932.144.428
101.337.470.839
75.768.704.860
Jumlah
283.969.184.906
292.864.998.269
286.038.320.127
Tanah seluas 114,49 ha, 119,80 ha dan 119,46 ha terletak di Desa Sukaharja, Sukamantri dan
Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kelurahan Mulyaharja dan Kelurahan Pamoyanan. Nilai
perolehan tanah tersebut masing-masing sebesar Rp 283,97 miliar, Rp 292,86 miliar dan
Rp 286,04 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
55
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (lanjutan)
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan masing-masing
Rp nihil, Rp nihil dan Rp 1,33 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
Dalam Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
US$ 14.250.000 pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan
2013
Dalam Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk.
Jumlah
31 Desember 2014
31 Desember 2013
196.578.750.000
177.270.000.000
173.693.250.000
9.999.999.999
9.999.999.999
9.962.028.944
206.578.749.999
187.269.999.999
183.655.278.944
Utang Bank Jangka Pendek dalam Dolar Amerika Serikat
Pada tanggal 26 Oktober 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja kontraktor
dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan jumlah pagu pinjaman sebesar
US$ 14,25 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenai tingkat
suku bunga sebesar 3% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik PT Bakrieland
Development Tbk. sebesar US$ 14,39 juta. Pinjaman ini telah diperpanjang yaitu sampai
dengan bulan April 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini
masing-masing sebesar Rp 196,58 miliar, Rp 177,27 miliar dan Rp 173,69 miliar.
Utang Bank Jangka Pendek dalam Rupiah
Pada tanggal 21 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran
maksimum sebesar Rp 5 miliar bersama-sama dengan fasilitas kredit lain dari PT Bank
Bukopin Tbk. (Bukopin) (lihat Catatan 19 butir a). Fasilitas ini digunakan oleh Perseroan untuk
keperluan tambahan modal kerja Aston Bogor Hotel Resort Tower A & B. Pinjaman ini dikenai
tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2019.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing
sebesar Rp 5 miliar, Rp 5 miliar dan Rp 4,98 miliar.
Pada tanggal 29 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran
maksimum sebesar Rp 5 miliar bersama-sama dengan fasilitas kredit lain dari Bukopin (lihat
Catatan 19 butir a). Fasilitas ini digunakan oleh Perseroan untuk keperluan tambahan modal
kerja The Jungle Waterpark. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun
dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2016 (lihat Catatan 36 butir l). Pinjaman ini dijamin
dengan tanah dan bangunan milik Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013,
saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 4,99 miliar, Rp 4,99 miliar dan
Rp 4,98 miliar.
56
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bakomindo Utama
PT Suryabangun Indoperkasa
PT Tricon Bangun Sarana
PT Funworld Prima
PT Karya Bhakti Persada
CV Esa Asa
PT Gapura Fajar Langgeng
PT Cipta Kreasi Anak Negeri
CV Kilawan Alam Hijau
PT Bringin Makmur Sejahtera
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
PT Fun International
PT Pesona Tamanindo
PT Furama Cikal Nusa
PT Global Media Partner
PT Karya Bangun Mandiri Persada
PT Hijau Indah Selaras
PT Bemaco Recaprima
PT Inti Bangun Buana Lestari
PT Jasa Boga Raya
PT Asuransi Bumiputeramuda
PT Security Phisic Dinamika
PT Sinar Sosro
PT Mitra Inti Prima
PT Digiphoto Imaging Indonesia
PT Anantha Graha Prima
Perkasa
PT Adekakarya Indahperkasa
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
31 Desember 2014
31 Desember 2013
7.891.854.904
6.581.749.478
5.757.257.873
5.717.046.441
4.860.399.607
4.065.949.936
3.101.173.964
2.830.853.832
2.176.112.845
1.859.200.000
1.795.445.562
1.710.336.631
1.660.070.972
1.613.780.392
1.348.111.936
959.386.928
585.201.287
542.736.601
534.850.096
-
3.211.879.534
1.174.796.234
11.998.471.577
6.176.241.336
2.183.770.458
2.015.219.997
3.029.240.500
1.350.832.266
2.004.921.650
77.010.314.062
1.161.909.633
1.738.406.292
1.411.868.332
1.121.286.936
839.853.453
2.092.662.692
14.730.560
5.382.839.018
1.673.280.000
1.531.686.483
869.628.908
765.250.000
742.256.818
1.894.342.458
1.599.465.401
7.778.022.576
998.524.999
1.928.625.294
-
-
-
4.591.958.630
1.085.629.897
33.565.664.806
31.945.351.281
26.988.297.634
Dalam Dolar Amerika Serikat
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
172.685.810
85.748.920
-
Dalam Euro Eropa
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
295.410.387
576.240.794
-
89.625.280.288
162.108.687.734
46.864.866.889
5.830.759.607
-
-
95.456.039.895
162.108.687.734
46.864.866.889
Jumlah pihak ketiga
Pihak berelasi (lihat Catatan 30 butir c)
PT Jasa Boga Raya
Jumlah utang usaha
Utang kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merupakan utang PT Jungleland Asia (JLA),
Entitas Anak, untuk pembangunan area rekreasi dan pariwisata.
57
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UTANG USAHA (lanjutan)
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Sampai dengan 60 hari
61 hari sampai 90 hari
Lebih dari 90 hari
9.736.125.136
2.064.500.504
83.655.414.255
21.519.874.331
5.589.344.201
134.999.469.202
27.542.124.776
3.764.414.017
15.558.328.096
Jumlah
95.456.039.895
162.108.687.734
46.864.866.889
17. UTANG LAIN-LAIN
Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
a.
31 Desember 2013
Liabilitas Jangka Pendek
Pihak ketiga:
PT Sentul City Tbk.
PT Bukit Jonggol Asri
PT Danatama Perkasa
PT Tricon Bangun Sarana
PT Amerasia International
PT Wahana Maju Sejahtera
PT Bintang Sakti Mandiri
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 500 juta)
200.000.000.000
143.449.798.205
2.000.000.000
1.500.000.000
-
200.575.000.000
143.449.798.205
58.333.333.333
8.000.000.000
6.500.000.000
58.333.333.333
-
18.093.271.215
15.288.559.035
10.086.752.724
Jumlah pihak ketiga
365.043.069.420
432.146.690.573
68.420.086.057
Pihak berelasi (lihat Catatan 30
butir d):
PT Bakrie Bakti Nusantara
PT Cronus Capital Indonesia
10.700.000.000
3.052.440.680
-
-
Jumlah pihak berelasi
13.752.440.680
-
-
378.795.510.100
432.146.690.573
68.420.086.057
Liabilitas Jangka Panjang
Pihak ketiga:
PT Amerasia International
PT Wahana Maju Sejahtera
PT Bintang Sakti Mandiri
58.333.333.333
8.000.000.000
6.500.000.000
-
-
Jumlah
72.833.333.333
-
-
Jumlah
b.
31 Desember 2014
Utang lain-lain kepada PT Sentul City Tbk. merupakan utang Perseroan sehubungan dengan
pembelian kepemilikan saham 40% di PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak. Atas transaksi ini
dikenai tingkat suku bunga sebesar 15% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2014 (lihat Catatan 35 butir b).
58
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Utang lain-lain kepada PT Bukit Jonggol Asri merupakan utang PT Jungleland Asia (JLA),
Entitas Anak, sehubungan dengan pengembangan wilayah Jungleland. Atas transaksi ini
dikenai tingkat suku bunga sebesar 16% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2014. Pinjaman ini telah diperpanjang, yang terakhir sampai dengan tanggal
30 April 2015. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, tidak ada perpanjangan atas
perjanjian ini sejak jatuh tempo pada bulan April 2015. Selanjutnya JLA telah melunasi utang ini
melalui fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (lihat
Catatan 36 butir a).
Utang lain-lain kepada PT Amerasia International merupakan utang modal kerja Perseroan.
Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada
bulan Mei 2015. Perjanjian ini telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 21 Mei 2017.
Utang lain-lain kepada PT Wahana Maju Sejahtera merupakan utang JLA, Entitas Anak,
sehubungan dengan kegiatan operasional JLA. Atas transaksi ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar 8% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 April 2015. Perjanjian ini telah
diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 2 April 2017.
Utang lain-lain kepada PT Bintang Sakti Mandiri merupakan utang Perseroan dan JLA
sehubungan dengan kegiatan operasional Grup. Atas transaksi ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar 8% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2015. Perjanjian ini telah
diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 21 Maret 2017.
Utang lain-lain kepada PT Cronus Capital Indonesia merupakan utang sehubungan dengan
pinjaman sejumlah dana talangan yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan
operasional Grup. Utang ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 27 Agustus 2016.
Utang lain-lain kepada PT Bakrie Bakti Nusantara merupakan utang sehubungan dengan
pinjaman sejumlah dana talangan yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan
operasional Grup. Utang ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan akan jatuh
tempo pada tanggal 5 Oktober 2016.
18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
Bunga pinjaman
(lihat Catatan 36 butir c)
Beban pengembangan tanah
dan prasarana
Kontraktor
Denda pajak (lihat Catatan 21 butir i)
Gaji dan tunjangan lainnya
Honorarium tenaga ahli
Beban bangunan
Lain-lain
Jumlah
31 Desember 2014
31 Desember 2013
271.397.355.086
230.623.977.444
1.637.483.758
64.239.264.655
36.780.790.746
21.325.037.072
13.652.525.382
1.462.133.366
334.193.605
13.411.462.300
52.781.283.182
672.270.480
1.960.690.372
6.831.156.749
8.464.156.080
44.342.122.702
36.595.397.557
4.145.805.627
1.900.082.243
422.602.762.212
301.333.534.307
88.620.891.887
Beban pengembangan tanah dan prasarana serta bangunan masih harus dibayar merupakan
estimasi dari pengembangan proyek Perumahan Bogor Nirwana Residence.
59
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Syariah Bukopin
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
31 Desember 2014
31 Desember 2013
394.407.833.310
193.530.904.739
67.991.008.570
-
392.931.379.520
211.306.759.176
54.814.359.535
-
2.000.000.000
242.324.956.398
47.134.500.000
13.100.000.000
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
655.929.746.619
659.052.498.231
304.559.456.398
Bagian jangka panjang
583.017.342.630
(72.912.403.989 )
(101.164.235.591 )
557.888.262.640
(77.899.114.892 )
226.660.341.506
a. PT Bank Bukopin Tbk. (Bukopin)
1. Pada tanggal 21 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi dari
Bukopin sebesar Rp 55 miliar yang akan digunakan untuk pembiayaan kembali Aston
Bogor Hotel & Resort Tower A & B.
Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2019 (termasuk masa
tenggang selama 60 bulan) dan dikenai tingkat bunga tahunan sebesar 11,5%.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 42 miliar, Rp 43,75 miliar dan Rp 46,75 miliar.
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman ini sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil,
Rp 466 juta dan Rp 486,97 juta.
2. Pada tanggal 29 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa kredit
investasi dan kredit modal kerja dari Bukopin sebesar Rp 95 miliar yang digunakan
untuk pembiayaan kembali dan modal kerja The Jungle Water Park Bogor. Fasilitas
pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2016 (lihat Catatan 36 butir k) dan
dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,5%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah
dan bangunan milik Perseroan.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 39,17 miliar, Rp 49,17 miliar dan Rp 67,5 miliar.
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil,
Rp 774 juta dan Rp 703,12 juta.
3. Pada tanggal 23 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas kredit Investasi dari
Bukopin sebesar Rp 35 miliar yang digunakan untuk pembangunan Tower D Aston
Bogor Hotel & Resort. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal
27 Desember 2019 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,5%. Pinjaman
ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan.
60
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. PT Bank Bukopin Tbk. (Bukopin) (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 27,09 miliar, Rp 29,19 miliar dan Rp 31,49 miliar.
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar
Rp nihil, Rp 311 juta dan Rp 328,03 juta.
4. Pada tanggal 16 Mei 2013, Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi untuk
pengembangan kawasan Bogor Nirwana Residence dari Bukopin sebesar Rp 75 miliar.
Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2020 dan dikenai tingkat suku
bunga tahunan sebesar Rp 11%. Pinjaman ini dijaminkan dengan 12 sertifikat HGB atas
tanah dan bangunan seluas 68.998 m2 dan 50 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun (SHMARS) atas unit kondotel Aston Bogor Hotel & Resort Tower D.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 63,31 miliar, Rp 65,41 miliar dan Rp 71,58 miliar.
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil.
5. Pada tanggal 16 Mei 2013, berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK),
Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi untuk pengembangan The Jungle
Waterpark Bogor dari Bukopin sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh
tempo pada bulan Juni 2018 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 11%.
Pinjaman ini dijaminkan dengan 12 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan seluas
68.998 m2 dan 50 SHMARS atas unit kondotel Aston Bogor Hotel & Resort Tower D.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masingmasing sebesar Rp 21,96 miliar, Rp 23,79 miliar dan Rp 25 miliar.
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil.
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja (KMK) No. 114 tanggal 22 November 2013,
yang dibuat oleh Notaris Mirda Octaviana, S.H., M.Kn., Perseroan memperoleh fasilitas
Kredit Modal Kerja dari BRI sebesar Rp 2 miliar. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo
pada tanggal 22 November 2016 dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 12,75%.
Pinjaman ini dijamin dengan 2 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan seluas 212 m 2 yang
terletak di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing
sebesar Rp 666,66 juta, Rp 1,26 miliar dan Rp 2 miliar.
61
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp nihil.
Pada tanggal 7 November 2014, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, memperoleh
fasilitas Kredit Investasi Refinancing dari BRI sebesar Rp 542,23 miliar dalam bentuk
Pseudo RC Maksimum Co Menurun dan Rp 100 miliar untuk Cost to Complete (CTC).
Pinjaman ini digunakan untuk refinancing atas aset proyek Jungleland Adventure Theme
Park. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2021 (termasuk masa
tenggang selama 12 bulan dan dikenai tingkat suku bunga tahunan sebesar 12%.
Fasilitas kredit investasi Refinancing tersebut akan digunakan dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pelunasan pinjaman Raiffeisen Bank International AG sebesar Rp 280,37 miliar;
b. Pelunasan fasilitas pinjaman di Bukopin sebesar Rp 22 miliar;
c. Pelunasan utang kontraktor sebesar Rp 96,87 miliar; dan
d. Pelunasan utang kepada PT Bukit Jonggol Asri sebesar Rp 143 miliar.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan Jungleland Adventure Theme Park senilai
Rp 1,19 triliun dan wahana, rides, mechanical dan electrical serta inventaris senilai
Rp 264,91 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing
sebesar Rp 393,74 miliar, Rp 391,67 miliar dan Rp nihil.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selama
fasilitas kredit belum dilunasi, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal
tersebut di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dari bank:
a) Melakukan merger, akuisisi, penjualan aset, dan go public.
b) Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank atau lembaga keuangan lain yang dapat
mengganggu kelancaran pembayaran kewajiban.
c) Memberikan pinjaman kepada pemegang saham dengan alasan apapun yang dapat
mengganggu kelancaran pembayaran.
d) Melunasi dan membayar utang berikut bunga kepada pemegang saham sebelum utang
bank dilunasi.
e) Melakukan pembayaran bunga atas utang kepada pemegang saham.
f) Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, kecuali digunakan lagi
sebagai tambahan modal disetor JLA atau karena ketentuan yang berlaku.
g) Mengajukan permohonan pailit kepada Pengadilan Niaga.
h) Menyerahkan/mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruhnya atas hak dan
kewajiban terkait dengan fasilitas kredit ini.
i) Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin utang atau menjaminkan harta
kekayaan JLA kepada pihak lain.
j) Melakukan penyertaan ke perusahaan lain.
k) Melakukan investasi, perluasan lahan dan penjualan aset JLA melebihi
Rp 10 miliar.
62
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
l) Menyewakan aset yang dijaminkan di bank kepada pihak lain untuk operasional usaha.
m) Melakukan
perubahan
anggaran
dasar,
merubah
susunan
pengurus,
perubahan/pengalihan kepemilikan saham, perubahan struktur permodalan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, JLA telah memenuhi semua persyaratan kredit
yang ditentukan dalam perjanjian.
c. PT Bank Syariah Bukopin
Pada tanggal 1 Agustus 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Murabahah
Modal Kerja dari PT Bank Syariah Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 25 miliar,
yang digunakan untuk keperluan pengembangan Cluster The Cliff. Fasilitas kredit ini jatuh
tempo pada tanggal 1 Agustus 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan bulan
Desember 2014. Pinjaman ini dijamin dengan tanah milik Perseroan yang terletak
di Mulyaharja - Bogor. Pada tanggal 3 Desember 2014, Perseroan telah melunasi seluruh
pinjaman kepada PT Bank Syariah Bukopin.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing
sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp 7,13 miliar.
Pada tanggal 7 Juni 2013, Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Musyarakah Modal
Kerja dari PT Bank Syariah Bukopin Tbk. dengan pagu pinjaman sebesar Rp 40 miliar yang
digunakan untuk keperluan pengembangan Cluster perumahan di Kawasan Bogor Nirwana
Residence. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2017. Pinjaman ini dijamin 2
sertifikat HGB atas tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing
sebesar Rp 39,90 miliar, Rp 40 miliar dan Rp 40 miliar.
Beban bunga masih harus dibayar Perseroan atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 1,5 miliar,
Rp nihil dan Rp nihil.
Pada bulan Maret 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Musyarakah Modal
Kerja dari PT Bank Syariah Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 15 miliar, yang
digunakan keperluan untuk pengembangan Apartement Jungle Sky. Pinjaman ini akan jatuh
tempo pada tanggal 7 Maret 2017 (termasuk masa tenggang sampai selama 15 bulan).
Pinjaman ini dijamin dengan tanah Sertifikat HGB No. 657 dan SHGB No. 105 atas nama
Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini
masing-masing sebesar Rp 13,09 miliar, Rp 14,81 miliar dan Rp nihil.
63
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
c. PT Bank Syariah Bukopin (lanjutan)
Pada bulan Maret 2015, Perseroan memperoleh fasilitas Line Facility dari PT Bank Syariah
Bukopin dengan pagu pinjaman sebesar Rp 15 miliar, yang digunakan keperluan untuk
pengembangan Apartement Jungle Sky. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan
Februari 2018. Pinjaman ini dijamin dengan 5 sertifikat HGB atas tanah dan bangunan milik
Perseroan yang terletak di Mulyaharja - Bogor.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini
masing-masing sebesar Rp 15 miliar, Rp nihil dan Rp nihil.
Selama masa fasilitas pembiayaan, Perseroan menjaga stok kavling yang disimpan Bank
Syariah Bukopin dengan minimal rasio sebesar 125% dari outstanding pembiayaan berjalan.
d. Raiffeisen Bank International AG, Cabang Labuan (RBI)
Pada tanggal 26 April 2012, berdasarkan Facility Agreement, PT Jungleland Asia (JLA),
Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit Euro Term Loan Facility dari RBI dengan pagu
pinjaman sebesar Euro 18.000.000 dan dengan jangka waktu selama 48 bulan serta dikenai
tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun. Fasilitas kredit tersebut ditujukan untuk mendanai
pembelian Rides serta kebutuhan Modal Kerja.
Pinjaman ini dijamin dengan Corporate Guarantee dari PT Sentul City Tbk., saham BJA,
Hak Tanggungan BJA atas tanah bukit Jonggol, Hak Tanggungan BJA atas tanah Karang
Tengah, The Charge Over Debt Service Reserve Account (DSRA), Fidusia atas equipment
BJA dan Fidusia atas asuransi BJA.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing
sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp nihil sehubungan dengan penjualan saham BJA (lihat
Catatan 4 butir c).
Beban bunga masih harus dibayar Entitas Anak atas fasilitas pinjaman tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar
Rp 150,90 miliar, Rp 152,48 miliar dan Rp 67,37 miliar.
e. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perseroan, memperoleh fasilitas pembiayaan secara
musyarakah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. sebesar Rp 36 miliar yang akan
digunakan sebagai modal kerja proyek. Fasilitas ini memiliki jangka waktu selama 24 bulan
dan telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Arya Syahrir Rifasy No. 02. Pinjaman ini
dijaminkan dengan tanah milik Perseroan.
Pada tanggal 20 Mei 2014, Perseroan telah melunasi fasilitas pembiayaan secara
musyarakah kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. sebesar Rp 36 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, saldo utang bank tersebut masing-masing
sebesar Rp nihil, Rp nihil dan Rp 13,1 miliar.
64
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP
Grup mengadakan perjanjian utang pembelian aset tetap untuk pembelian kendaraan bermotor
dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
PT Bank Panin Indonesia Tbk.
PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Credit Companies
PT Bank Central Asia Finance
348.550.137
357.077.226
88.751.280
-
1.293.132.996
498.352.708
136.824.890
-
1.998.598.208
52.082.175
Jumlah
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
794.378.643
1.928.310.594
2.050.680.383
Bagian jangka panjang
(516.377.071 )
278.001.572
(762.967.251 )
(866.258.132 )
1.165.343.343
1.184.422.251
Pembayaran utang pembelian aset tetap di masa datang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember:
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah
Dikurangi bunga utang pembelian
aset tetap
Nilai sekarang utang
pembelian aset tetap
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Bagian jangka panjang
31 Desember 2014
31 Desember 2013
597.858.519
279.015.703
58.120.997
977.248.459
591.229.902
521.977.316
198.110.183
1.135.975.684
923.769.511
440.497.597
26.748.845
-
934.995.219
2.288.565.860
2.526.991.637
(140.616.576 )
794.378.643
(516.377.071 )
278.001.572
(360.255.266 )
1.928.310.594
(762.967.251 )
1.165.343.343
(476.311.254 )
2.050.680.383
(866.258.132 )
1.184.422.251
21. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2)
-
42.030.908.573
18.039.556.182
-
21.868.174
-
Jumlah
-
42.052.776.747
18.039.556.182
65
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Utang pajak
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Pembangunan I
Pajak hiburan
Pajak Pertambahan Nilai
Barang Mewah (PPnBM)
161.208.476
33.890.662.026
-
40.703.994.078
6.767.716.386
1.044.767.696
12.396.873.750
10.971.557.022
86.918.118
20.863.363.493
5.931.543.066
6.416.308.090
2.962.020.372
95.906.250
4.891.228.607
6.191.769.751
212.498.329
10.251.948.626
1.760.962.299
999.650.489
3.785.216.874
9.744.553
4.848.021.462
1.116.127.202
758.803.634
-
2.244.555
-
Jumlah
72.133.035.526
81.457.544.539
23.530.475.139
c. Taksiran beban pajak
Rincian taksiran beban pajak yang dibebankan pada laba rugi konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2015
2014
2013
Pajak kini
Perseroan
Entitas Anak
(62.009.000 )
-
(2.659.012.750 )
-
(6.851.878.000 )
(188.698.726 )
Jumlah pajak kini
(62.009.000 )
(2.659.012.750 )
(7.040.576.726 )
Pajak tangguhan
Perseroan
Entitas Anak
-
-
(889.171.892 )
(1.529.541.514 )
Jumlah pajak tangguhan
-
-
(2.418.713.406 )
Jumlah beban pajak pada
laba rugi konsolidasian
(62.009.000 )
(2.659.012.750 )
(9.459.290.132 )
d. Pajak penghasilan final
Akun ini terdiri dari:
2015
2014
2013
Pajak final
Perseroan
Entitas Anak
(5.486.212.145 )
-
(7.364.292.654 )
-
(9.311.214.850 )
(967.622.758 )
Jumlah pajak final
(5.486.212.145 )
(7.364.292.654 )
(10.278.837.608 )
66
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak penghasilan final (lanjutan)
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2014), Grup mereklasifikasi penyajian
pajak final ke beban pajak penghasilan final. Sebelumnya Grup menyajikan jumlah tersebut
sebagai bagian dari taksiran beban pajak.
Penghasilan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015,
2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 366,43 miliar, Rp 367,52 miliar dan
Rp 380,89 miliar. Jumlah penghasilan yang dikenakan pajak final untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar
Rp 109,72 miliar, Rp 147,29 miliar dan Rp 205,58 miliar. Selisih atas penghasilan usaha
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
masing-masing sebesar Rp 256,71 miliar, Rp 220,23 miliar dan Rp 175,31 miliar dikenakan
pajak progresif.
Pajak kini yang berasal dari pajak final untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5,49 miliar,
Rp 7,36 miliar, Rp 10,28 miliar.
e. Rekonsiliasi taksiran beban pajak
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak seperti yang disajikan dalam
laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:
2015
Laba (rugi) sebelum taksiran
beban pajak menurut laporan
laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
konsolidasian
Ditambah (dikurangi):
Laba (rugi) bersih Entitas Anak
sebelum taksiran manfaat
(beban) pajak
Laba (rugi) Perseroan sebelum
taksiran beban pajak
Koreksi fiskal:
Rugi (laba) atas penghasilan
yang telah dikenakan pajak
penghasilan final
Bagian atas rugi bersih
Entitas Anak
Sumbangan dan representasi
Pajak
Imbalan kerja karyawan
Pendapatan bunga
Rugi (laba) atas divestasi
Entitas Anak
Lain-lain
(254.725.294.020)
2014
1.001.094.049.029
(98.561.142.689 )
(251.443.199.487 )
(156.164.151.331 )
749.650.849.542
86.950.802.474
(84.357.567.923 )
1.273.163.061
204.783.631
51.565.557.249
11.649.965.711
608.120.824
8.910.021.345
(274.355.992 )
(306.737.375 )
16.724.618.444
67
802.478.613.617
2013
(815.758.312.619 )
(815.758.312.619 )
750.729.530.113
52.649.250.467
432.469.980
5.661.542.945
(748.189.643 )
9.898.230.771
(30.272.034.961 )
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Rekonsiliasi taksiran manfaat (beban) pajak (lanjutan)
2015
2014
2013
Taksiran penghasilan
kena pajak
248.036.154
Taksiran penghasilan kena pajak
(dibulatkan)
248.036.000
10.636.051.000
27.407.512.000
Taksiran beban pajak kini:
Perseroan
Entitas Anak
(62.009.000 )
-
(2.659.012.750 )
-
(6.851.878.000 )
(188.698.726 )
Jumlah taksiran beban pajak kini
(62.009.000 )
(2.659.012.750 )
(7.040.576.726 )
-
2.523.477.916
6.759.550.311
Taksiran utang pajak
penghasilan pasal 29:
Perseroan
Entitas Anak
62.009.000
-
135.534.834
-
92.327.689
-
Jumlah taksiran utang pajak
penghasilan pasal 29
62.009.000
135.534.834
92.327.689
Pajak penghasilan dibayar di muka:
Pasal 25
10.636.051.960
27.407.512.947
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015, 2014 dan 2013 menjadi dasar pengisian
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang akan dilaporkan
Perseroan kepada kantor pelayanan pajak.
Pada tanggal 31 Desember 2013, taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 Entitas Anak
adalah sebesar Rp nihil sehubungan dengan dekonsolidasi PT Mutiara Permata Biru ,
PT Samudera Asia Nasional, PT Bahana Sukmasejahtera, PT Graha Intan Bali,
PT Sanggraha Pelita Sentosa, oleh Perseroan (lihat Catatan 4 butir f,h,i,j dan k).
f.
Manfaat (beban) pajak tangguhan
Perhitungan taksiran manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2015
2014
2013
Perseroan
Penyisihan atas kemungkinan
tidak terealisasinya aset
pajak tangguhan
-
-
(889.171.893 )
Entitas Anak
Rugi Fiskal
-
-
(1.529.541.513 )
Jumlah beban pajak tangguhan
-
-
(2.418.713.406 )
68
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
g. Pajak tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2015
Perseroan:
Penyusutan
Penyisihan atas kemungkinan
tidak terealisasinya aset
pajak tangguhan
2014
2013
-
-
889.171.893
-
-
(889.171.893 )
Jumlah aset pajak tangguhan Perseroan
-
-
-
Entitas Anak
PT Jungleland Asia
-
-
-
Jumlah aset pajak tangguhan
-
-
-
25.231.145.776
25.231.145.776
-
(25.231.145.776 )
(25.231.145.776 )
-
Liabiltas pajak tangguhan atas
penyesuaian nilai wajar
akuisisi Entitas Anak
Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih
h. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Grup menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu
sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal.
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya
menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam
batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Pada tanggal 23 September 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia menandatangani Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang
“Perubahan Keempat atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan”.
Peraturan ini mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya
menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun pajak 2009
dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya.
Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008
(PP No. 71/2008) tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994
tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan”. Peraturan ini mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran pajak penghasilan bersifat final
sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, kecuali
atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana yang dilakukan
oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan.
69
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
h. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan (lanjutan)
Pada tanggal 10 Juni 2009, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
No. 103/PMK.03/2009, tentang “Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan
No. 620/PMK.03/2004 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain
Kendaraan Bermotor yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah” yang berlaku
mulai tanggal 10 Juni 2009. Pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan tersebut, rumah
dan town house dari jenis non strata title dengan luas bangunan 350 m2 atau lebih dan
apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan luas
bangunan 150 m2 atau lebih tergolong mewah dan dikenakan pajak penjualan atas barang
mewah dengan tarif sebesar 20%.
i.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak Daerah
(“STPD”)
Pada bulan Agustus 2015, Perseroan menerima 171 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) untuk pemeriksaan pajak yang telah dilakukan untuk tahun pajak 2012 dan 2011
dengan rincian sebagai berikut:
Tahun pajak 2012
Pokok
Sanksi
Jumlah
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
2.396.052.871
2.645.520.538
5.041.573.409
12.088.167.175
876.773.492
492.293.769
11.423.345.500
5.912.517.334
421.283.276
236.301.009
5.484.405.840
18.000.684.509
1.298.056.768
728.594.778
16.907.751.340
Jumlah tahun pajak 2012
27.276.632.807
14.700.027.997
41.976.660.804
Pokok
Sanksi
Jumlah
Tahun pajak 2011
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
2.781.078.074
1.965.203.856
4.746.281.930
5.375.218.553
298.725.792
137.038.715
911.519.250
3.078.804.226
143.388.380
65.778.583
438.729.240
8.454.022.779
442.114.172
202.817.298
1.350.248.490
Jumlah tahun pajak 2011
9.503.580.384
5.691.904.285
15.195.484.669
36.780.213.191
20.391.932.282
57.172.145.473
Jumlah tahun 2011 dan 2012
70
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
i.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak Daerah
(“STPD”) (lanjutan)
Pada tahun 2012, Perseroan menerima 38 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
untuk pemeriksaan pajak yang telah dilakukan untuk tahun pajak 2010 dan 2009 dengan
jumlah Rp 84,50 miliar untuk pokok dan Rp 50,98 miliar untuk sanksi pajak.
Selama tahun 2013, Perseroan telah melunasi kewajiban sisa pokok pajak atas SKPKB
PPN dan pajak penghasilan untuk tahun pajak 2009 dan 2010 sebesar Rp 32,39 miliar dan
Rp 30,12 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sanksi pajak masih harus
dibayar sehubungan dengan hal tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 672,27 juta dan
Rp 36,60 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 18). Pada tahun 2014, Perseroan telah
melunasi seluruh denda pajak yang dimilikinya.
Selama tahun 2015, Perseroan telah membayar pokok pajak atas SKPKB pajak untuk tahun
pajak 2012 dan 2011 sebesar Rp 4,85 miliar. Sanksi pajak atas SKPKB untuk tahun pajak
2012 dan 2011 sebesar Rp 20,93 miliar disajikan sebagai bagian dari akun “Denda Pajak”
dalam laba rugi konsolidasian tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, sanksi pajak
masih harus dibayar sehubungan dengan hal tersebut diatas sebesar Rp 20,39 miliar
disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian (lihat Catatan 18).
Pada tahun 2015, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak menerima beberapa Surat
Tagihan Pajak Daerah (STPD) Pajak Pembangunan (PB 1) dengan jumlah sebesar
Rp 11.832.693.598. Atas STPD tersebut, sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, JLA
telah melakukan pembayaran atas pokok PB 1 untuk masa September sampai dengan
Desember 2014 dan Januari sampai dengan April 2015 sebesar Rp 6.553.774.500.
Pada tahun 2014, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak menerima beberapa Surat
Tagihan Pajak Daerah (STPD) Pajak Pembangunan (PB 1) dengan jumlah sebesar
Rp 2.339.825.680. Atas STPD tersebut, sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, JLA
telah melakukan pembayaran atas pokok PB 1 untuk masa Januari sampai dengan Agustus
2014 sebesar Rp 1.894.874.500.
22. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup mencatat penyisihan imbalan pasca
kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Ricky Leonard
Jasatama, dalam laporannya masing-masing tertanggal 15 Februari 2016, 5 Maret 2015 dan
7 Maret 2014, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
Usia pensiun normal
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tabel mortalita
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
:
:
:
:
:
:
55 tahun
2015: 9,08%; 2014: 8,49% dan 2013: 9,11%
2015 dan 2014: 8% dan 2013: 10%
Tabel Mortalita Indonesia 3
5% dari Tabel Mortalita
5% sampai dengan usia 40 tahun, kemudian menurun
secara linier sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun.
71
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
Rincian beban penyisihan imbalan kerja karyawan Grup yang diakui pada laba rugi
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2015
2014
2013
Program pensiun manfaat pasti
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu - nonvested
Amortisasi keuntungan aktuaria
1.469.137.298
676.430.709
-
2.239.430.047
1.340.309.972
18.060.209
249.258.107
1.736.932.439
1.350.993.740
18.060.209
171.022.386
Jumlah
2.145.568.007
3.847.058.335
3.277.008.774
Beban penyisihan imbalan kerja Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2,15 miliar, Rp 3,85 miliar dan
Rp 3,28 miliar disajikan sebagai bagian dari biaya gaji, upah dan tunjangan dalam akun “Beban
Umum dan Administrasi” pada laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 28).
Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
9.592.383.758
25.068.574.090
22.631.642.833
Liabilitas imbalan kerja
9.592.383.758
25.068.574.090
22.631.642.833
Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2015
Saldo awal tahun
Beban yang diakui pada
laba rugi konsolidasian
Beban yang diakui di penghasilan
komprehensif lain
Pembayaran imbalan paska kerja
pada tahun berjalan
Pengalihan (mutasi) dari Entitas
Asosiasi
Dampak perpindahan karyawan
Saldo akhir tahun
31 Desember 2014
31 Desember 2013
25.068.574.090
22.631.642.833
22.981.953.250
2.145.568.007
4.574.476.328
2.595.808.389
(9.072.754.070 )
(1.849.901.539 )
(3.233.762.338 )
(4.737.907.538 )
(3.811.096.731 )
9.592.383.758
72
(287.643.532 )
25.068.574.090
287.643.532
22.631.642.833
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
1% Kenaikan
Tingkat diskonto
Dampak kewajiban manfaat pasti bersih
Gaji
Dampak kewajiban manfaat pasti bersih
9,10%
8.797.443.126
5%
10.501.949.479
1% Penurunan
9,10%
10.495.563.346
5%
8.777.945.962
Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Jumlah
Dalam waktu 12 bulan berikutnya,
(periode laporan periode berikutnya)
Antara 2 dan 5 tahun
Antara 5 dan 10 tahun
Di atas 10 tahun
78.590.907
1.971.677.194
4.342.599.517
3.199.516.140
Durasi rata-rata kewajiban manfaat pasti di akhir periode laporan adalah 17,82 tahun.
Jumlah untuk tahun berjalan dan empat periode sebelumnya adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Penyesuaian liabilitas program
9.592.383.758
(9.072.754.070 )
31 Desember 2014
25.068.574.090
(1.849.901.539 )
31 Desember 2013
22.631.642.833
(3.233.762.338 )
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan imbalan kerja tersebut cukup untuk
memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan pada tanggal 31 Desember 2015,
2014 dan 2013.
Grup memberikan imbalan kerja jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi masingmasing sebesar Rp 11,58 miliar, Rp 2,73 miliar dan Rp 7,70 miliar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, sedangkan liabilitas imbalan paska
kerja masing-masing sebesar Rp 363,66 juta, Rp 506,59 juta dan Rp 1,17 miliar pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
a. Ekuitas - kepentingan non-pengendali
Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
PT Jungleland Asia
(9.717.162 )
73
31 Desember 2014
350
31 Desember 2013
-
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (lanjutan)
b. Jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
Rincian rugi yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2015
2014
PT Jungleland Asia
PT Andrasentra Properti
Services
PT Bukit Jonggol Asri
(9.817.162 )
Jumlah
(9.817.162 )
-
2013
-
-
250
-
248.638.920
250
248.638.920
24. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013, dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham, adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2015 dan 2014
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Bakrieland Development Tbk.
PT Sanggraha Pelita Jaya
19.275.751.724
6.157.681
99,968%
0,032%
1.927.575.172.400
615.768.100
Jumlah
19.281.909.405
100,000%
1.928.190.940.500
31 Desember 2013
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Bakrieland Development Tbk.
PT Sanggraha Pelita Jaya
16.440.156.761
5.250.000
99,968%
0,032%
1.644.015.676.100
525.000.000
Jumlah
16.445.406.761
100,000%
1.644.540.676.100
Berdasarkan Akta Notaris Agus Surachman, S.H., No. 1, tanggal 3 Juni 2014, yang kemudian
diperbaiki dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 57 tanggal
23 Februari 2015, pemegang saham Perseroan menyetujui penggunaan laba ditahan Perseroan
sebesar Rp 283.650.264.400 sebagai setoran pemegang saham atas peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh sesuai dengan persentase kepemilikan saham. Pemberitahuan
perubahan ini telah telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0011786 tanggal 24 Februari 2015. Tujuan perubahan modal
saham adalah untuk memperbaiki struktur permodalan.
74
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENGHASILAN USAHA
Rincian penghasilan usaha berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut:
2015
2014
2013
Wahana permainan
Tanah kavling
Hotel dan kondotel
Rumah tinggal
Orchard dan Lifestyle
180.327.157.547
83.394.418.866
75.324.026.861
26.329.824.026
1.058.704.489
120.943.803.456
117.324.456.128
95.446.630.516
29.961.396.950
3.846.955.749
61.735.619.521
172.017.062.416
102.524.510.067
40.650.717.540
3.960.256.264
Jumlah
366.434.131.789
367.523.242.799
380.888.165.808
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak
terdapat pendapatan dari pihak tertentu dengan nilai pendapatan melebihi 10% dari jumlah
penghasilan usaha.
26. BEBAN POKOK PENGHASILAN
Rincian beban pokok penghasilan berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut:
Wahana permainan
Gaji, upah dan tunjangan
Penyusutan aset tetap
Pajak
Listrik, air, telepon dan faksimili
Perbaikan dan pemeliharaan
Barang dagangan
Asuransi dan keamanan
Lain-lain
Tanah kavling
Hotel dan kondotel
Rumah tinggal
Orchard dan Lifestyle
(lihat Catatan 11)
Jumlah
2015
2014
2013
21.500.315.632
42.417.866.454
12.956.438.700
8.274.067.589
6.986.725.758
5.703.528.004
1.701.104.569
1.173.400.524
6.516.033.299
5.447.404.489
9.150.912.798
7.023.861.885
7.118.796.738
4.160.444.571
2.163.714.980
890.181.672
2.216.550.163
5.426.723.867
4.237.503.504
2.733.076.770
175.207.198
749.152.698
11.000.000
100.713.447.230
42.471.350.432
15.549.214.200
40.350.872.467
31.514.068.037
22.085.907.263
46.961.525.482
33.791.166.852
25.210.023.294
68.698.744.914
40.688.384.068
31.060.033.741
599.023.019
1.599.780.034
1.797.735.344
195.263.318.016
150.033.846.094
157.794.112.267
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, tidak
terdapat pembelian kepada pihak tertentu dengan nilai pembelian melebihi 10% dari jumlah
beban pokok penghasilan.
75
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN PENJUALAN
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
2015
2014
2013
Iklan dan promosi
Gaji, upah dan tunjangan
Komisi penjualan
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
17.601.168.983
10.724.315.070
3.312.324.187
16.444.110.499
2.580.601.871
3.476.957.944
13.306.321.044
7.749.931.296
4.117.963.435
5.604.478.164
3.943.892.123
Jumlah
35.755.771.675
28.106.148.478
25.000.144.463
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
2015
2014
60.446.916.131
66.218.345.145
75.039.790.101
33.213.506.821
10.547.719.876
41.524.776.199
8.341.020.850
34.639.457.655
40.174.690.272
8.710.719.191
6.371.126.861
6.309.708.058
3.831.786.300
3.135.716.683
1.872.478.003
1.568.898.540
1.287.307.872
622.415.559
356.018.495
15.450.410.433
33.464.396.441
1.712.490.979
3.164.414.654
3.575.591.394
616.799.697
959.803.834
1.417.054.184
1.459.209.602
637.288.236
3.659.860.140
3.544.516.985
2.977.453.765
1.718.493.743
881.139.260
1.278.033.444
4.419.273.453
1.217.867.580
569.554.891
4.519.284.710
1.728.274.874
10.134.162.387
142.793.603.100
180.269.876.522
180.254.293.676
Gaji, upah dan tunjangan
Penyusutan aset tetap
(lihat Catatan 12)
Perpajakan dan asuransi
Cadangan kerugian penurunan
nilai piutang usaha
(lihat Catatan 6 dan 7)
Honorarium tenaga ahli
Keamanan dan kebersihan
Listrik, air, telepon dan faksimili
Perbaikan dan pemeliharaan
Alat tulis dan perlengkapan kantor
Transportasi dan bahan bakar
Legalitas dan perijinan
Konsumsi
Sumbangan dan jamuan
Lain-lain (masing-masing
di bawah 500 juta)
Jumlah
2013
29. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Rincian penghasilan (beban) lain-lain adalah sebagai berikut:
Pembayaran kepada unit pemilik
Kerugian pembatalan penjualan
Beban jasa manajemen
(lihat Catatan 35 butir a)
2015
2014
(11.473.554.487 )
(9.507.089.254 )
(15.227.336.348 )
-
(8.992.094.741 )
-
(3.791.940.907 )
(5.761.267.765 )
(5.339.184.496 )
76
2013
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (lanjutan)
2015
2014
2013
Estate management
Pemulihan penyisihan piutang
tidak tertagih
Biaya guarantee yield
Lain-lain
(2.631.789.418 )
(4.703.543.272 )
(5.898.392.017 )
17.954.562
(11.072.602.793 )
(506.286.018 )
(13.311.498.532 )
(1.913.375.544 )
(5.175.585.831 )
Jumlah
(38.459.022.297 )
(39.509.931.935 )
(27.318.632.629 )
Pembayaran kepada unit pemilik merupakan beban atas pembagian keuntungan kepemilikan
kondotel di Aston Bogor Hotel & Resort, dimana Aston Bogor Hotel & Resort melakukan
pengelolaan atas unit kondotel yang dimiliki oleh pemilik.
Beban jasa manajemen merupakan beban yang dibayarkan kepada PT Aston International
Indonesia sehubungan dengan pengelolaan Aston Bogor Hotel & Resort.
Estate management merupakan beban atas pengelolaan kawasan perumahan Bogor Nirwana
Residence.
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang
dilaksanakan pada tingkat harga dan persyaratan yang disetujui oleh pihak-pihak tersebut.
Hubungan dan sifat transaksi antara Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
1. Entitas yang pemegang saham atau sebagian pengurus atau manajemennya baik secara
langsung maupun tidak langsung sama dengan Grup.
No.
Pihak Berelasi
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bahana Sukmasejahtera
Piutang pihak berelasi
2.
PT Sanggraha Pelita Sentosa
Piutang pihak berelasi
3.
PT Andrasentra Properti Services
Piutang pihak berelasi
4.
PT Pasir Wangun
Piutang pihak berelasi
5.
PT Jasa Boga Raya
Utang usaha pihak berelasi
6.
PT Bakrie Bakti Nusantara
Utang lain-lain pihak berelasi
7.
PT Cronus Capital Indonesia
Utang lain-lain pihak berelasi
77
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
No.
Pihak Berelasi
Sifat Saldo Akun/Transaksi
8.
PT Bakrie Nirwana Realty
Piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi
9.
PT Wahana Selaras Sejati
Piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi
10.
PT Bakrie Swasakti Utama
Piutang pihak berelasi
11.
PT Casa Prima Properti
Utang pihak berelasi
12.
PT Bakrie Nirwana Semesta
Utang pihak berelasi
13.
PT Maju Makmur Sejahtera
Utang pihak berelasi
14.
PT Bakrie Pangripta Loka
Utang pihak berelasi
2. Pemegang saham Perseroan
No.
1.
Pihak Berelasi
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT Bakrieland Development Tbk.
Piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi
3. Direksi Perseroan
No.
1.
Sifat Saldo Akun/Transaksi
Pihak Berelasi
Hendry Harmen
Piutang pihak berelasi
Akun dan saldo transaksi dengan pihak berelasi serta persentase terhadap jumlah aset dan
liabilitas yang bersangkutan pada laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
a. Piutang Usaha
31 Desember 2015
Hendry Harmen
-
Persentase
Terhadap
Jumlah Aset
31 Desember 2014
-
-
Persentase
Terhadap
Jumlah Aset
-
31 Desember 2013
249.500.000
Persentase
Terhadap
Jumlah Aset
0,0106%
Seluruh piutang usaha dari pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dari pihak berelasi tersebut
dapat tertagih sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
78
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
b. Piutang Pihak Berelasi
31 Desember 2015
PT Bakrieland
Development Tbk.
PT Bahana
Sukmasejahtera
PT Sanggraha Pelita
Sentosa
PT Andrasentra
Propertindo
Services
PT Pasir Wangun
PT Wahana Selaras
Sejati
PT Bakrie Nirwana
Realty
PT Bukit Jonggol Asri
PT Bakrie Swasakti
Utama
Jumlah
Persentase
Terhadap
Jumlah Aset
31 Desember 2014
Persentase
Terhadap
Jumlah Aset
Persentase
Terhadap
Jumlah Aset
31 Desember 2013
122.882.001.703
2,8460%
127.308.676.690
2,8060%
-
-
2.172.231.142
0,0503%
887.436.804
0,0196%
-
-
117.832.385
0,0027%
-
-
287.643.532
0,0122%
13.161.170
6.256.000
0,0003%
0,0001%
6.256.000
0,0000%
6.256.000
0,0002%
-
-
100
0,0000%
-
-
-
-
500.000.000
-
0,0110%
-
117.384.665.100
4,9864%
-
-
-
-
434.606.342
0,0185%
125.191.482.400
2,8994%
128.702.369.594
2,8366%
118.113.170.974
5,0173%
Seluruh piutang pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah.
Piutang dari PT Bakrieland Development Tbk. (BLD) merupakan piutang atas penyerahan
aset Perseroan sehubungan dengan pelunasan pinjaman BLD kepada PT Bank
International Indonesia Tbk. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan tidak
memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti.
Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang dari PT Bukit Jonggol Asri (BJA) merupakan sisa
hutang atas pengembangan proyek BJA. Sehubungan dengan divestasi BJA pada tahun
2014, maka piutang pihak berelasi tersebut direklasifikasi ke akun “Piutang Lain-lain Tidak
Lancar - Pihak Ketiga” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 7
butir b).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang pihak berelasi tersebut dapat tertagih
sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
c. Utang Usaha
31 Desember 2015
PT Jasa Boga Raya
5.830.759.607
Persentase
Terhadap
Jumlah Liabilitas
Persentase
Terhadap
31 Desember 2014 Jumlah Liabilitas
0,2444%
-
-
31 Desember 2013
Persentase
Terhadap
Jumlah Liabilitas
-
-
Seluruh utang usaha kepada pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah.
Utang kepada PT Jasa Boga Raya merupakan utang sehubungan dengan jasa penyediaan
makanan yang digunakan dalam penyelenggaraan client event.
79
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
d. Utang Lain-lain
31 Desember 2015
PT Bakrie Bakti
Nusantara
PT Cronus Capital
Indonesia
Jumlah
Persentase
Terhadap
Jumlah Liabilitas
Persentase
Terhadap
31 Desember 2014 Jumlah Liabilitas
31 Desember 2013
Persentase
Terhadap
Jumlah Liabilitas
10.700.000.000
0,4485%
-
-
-
-
3.052.440.680
0,1280%
-
-
-
-
13.752.440.680
0,5765%
-
-
-
-
Seluruh utang lain-lain kepada pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah.
e. Utang Pihak Berelasi
31 Desember 2015
PT Bakrie Nirwana
Realty
PT Wahana Selaras
Sejati
PT Bakrie Swasakti
Utama
PT Casa Prima
Properti
PT Bakrie Nirwana
Semesta
PT Maju Makmur
Sejahtera
PT Sanggraha Pelita
Sentosa
PT Bakrie Pangripta
Loka
PT Bakrieland
Development Tbk.
Jumlah
246.501.839.057
Persentase
Terhadap
Jumlah Liabilitas
31 Desember 2013
Persentase
Terhadap
Jumlah Liabilitas
246.386.680.237
10,4435%
-
-
8.450.000.000
0,3542%
-
-
-
-
3.555.127.522
0,1490%
151.946.459
0,0064 %
-
-
3.500.000.000
0,1467%
-
-
-
-
1.434.215.963
0,0601%
1.434.215.963
0,0608%
4.834.215.963
0,4109%
1.000.000.000
0,0419%
-
-
-
-
525.814.659
0,0221%
525.814.659
0,0223%
-
-
150.000.000
0,0063%
-
-
-
-
-
-
-
-
254.059.730.237
21,5937%
248.498.657.318
10,5330%
258.893.946.200
22,0046%
265.116.997.201
10,3330%
Persentase
Terhadap
31 Desember 2014 Jumlah Liabilitas
11,1133%
Seluruh utang pihak berelasi dalam denominasi mata uang Rupiah.
Utang kepada PT Bakrie Nirwana Realty dan PT Bakrieland Development Tbk. merupakan
utang untuk yang digunakan untuk modal kerja Perseroan. Pinjaman ini tidak dikenakan
bunga, tanpa jaminan dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang pasti.
f.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan masingmasing sebesar Rp 6,67 miliar, Rp 10,89 miliar dan Rp 10,02 miliar untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
Grup memberikan imbalan kerja jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi
masing-masing sebesar Rp 11,58 miliar, Rp 2,73 miliar dan Rp 7,70 miliar untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, sedangkan liabilitas imbalan
pasca kerja masing-masing sebesar Rp 363,66 juta, Rp 506,59 juta dan Rp 1,17 miliar pada
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
80
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SEGMEN OPERASI
Grup memiliki usaha yang terbagi dalam empat divisi operasi yang meliputi usaha yang
berhubungan dengan penjualan hotel kondotel, rumah dan apartemen, arena bermain dan lainlain.
Informasi segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
Nama Divisi
Aktivitas
Hotel
Real Estat
Pengelolaan Hotel Aston Bogor
Penjualan rumah dan strata title apartemen Bogor Nirwana
Residence, Mutiara Permata Biru dan Graha Intan Bali.
Pengelolaan arena bermain The Jungle (Jungle Waterpark,
Jungleland dan Jungle Festival).
Penjualan ruangan Orchard Walk, Lifestyle, Pengelolaan
Franchise.
Arena bermain
Perkantoran dan Pusat
Belanja
Informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen
untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
2015
Real Estate
PENGHASILAN
USAHA
BEBAN POKOK
PENGHASILAN
LABA KOTOR
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Penghasilan bunga
Beban bunga
Laba (rugi) selisih
kurs
Beban pajak
penghasilan final
Denda pajak
Bagian atas rugi
bersih entitas
asosiasi
Laba (rugi) penjualan
dan penghapusan
aset tetap dan
properti investasi
Pemulihan penyisihan
piutang
Lain-lain - bersih
Hotel
180.327.157.547
1.058.704.487
-
366.434.131.789
31.514.068.037
100.713.447.230
599.023.019
-
195.263.318.016
47.287.463.164
(2.135.561.773 )
43.809.958.824
(3.273.141.307 )
79.613.710.317
(30.312.716.858 )
459.681.468
(34.351.737 )
-
171.170.813.773
(35.755.771.675)
(56.171.745.530 )
6.717.618.665
(42.214.017.805 )
(16.439.945.561 )
11.363.964
(16.449.188 )
(67.458.092.062 )
131.905.132
(88.486.439.996 )
(2.723.819.947 )
848.801
(6.586.227 )
-
(142.793.603.100)
6.861.736.562
(130.723.493.216)
-
-
(20.961.607.970)
(19.409.571.698 )
-
(5.486.212.145 )
(46.428.917.757 )
-
-
-
-
(5.486.212.145)
(46.428.917.757)
(1.273.163.061 )
-
-
-
-
(1.273.163.061)
(10.894.007.696 )
-
-
-
-
(10.894.007.696)
(146.428.723.629 )
8.683.233.595
Jumlah laba (rugi)
komprehensif tahun
berjalan
(137.745.490.034 )
Informasi segmen
lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Penyusutan
Jumlah
75.324.026.861
-
Penghasilan
komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke
laba (rugi)
Keuntungan aktuaria
Eliminasi
62.436.779.730
Rugi sebelum taksiran
beban pajak
(146.428.723.629 )
Laba (rugi) tahun
berjalan
Lain-Lain
109.724.242.894
(16.420.607.993 )
Taksiran beban pajak
Arena Permainan
3.230.294.495.661
1.462.888.377.219
2.971.719.134
(19.039.906.983 )
(1.552.036.272 )
17.954.562
(2.437.537.348 )
(560.969.973 )
-
17.954.562
(38.459.022.297)
5.051.879.749
(110.483.252.525 )
(2.865.197.615 )
-
(254.725.294.020)
-
(62.009.000 )
-
(62.009.000)
5.051.879.749
(110.545.261.525 )
-
(254.787.303.020)
-
9.072.754.070
-
(245.714.548.950)
-
5.051.879.749
12.187.535.119
(44.483.855.608 )
8.860.840.531
389.520.475
(110.155.741.050 )
1.342.419.590.708
1.172.015.537.738
61.339.845.953
81
-
(2.865.197.615 )
-
(2.865.197.615 )
(40.691.292.591 )
1.049.893.449
2.022.226.248
(226.497.171.930 )
(205.889.041.858 )
-
4.317.713.156.967
2.385.580.910.940
75.194.631.866
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
2014
Real Estate
PENGHASILAN
USAHA
BEBAN POKOK
PENGHASILAN
LABA KOTOR
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Penghasilan bunga
Beban bunga
Laba (rugi) selisih
kurs
Beban pajak
penghasilan final
Denda pajak
Laba (rugi) atas
divestasi saham
Entitas Anak
Keuntungan
(kerugian)
pembelian dengan
diskon
Bagian atas rugi
bersih Entitas
Asosiasi
Laba (rugi) penjualan
dan penghapusan
aset tetap dan
properti investasi
Lain-lain – bersih
Hotel
120.943.803.456
3.846.955.749
-
367.523.242.799
33.791.166.852
42.471.350.432
1.599.780.034
-
150.033.846.094
75.114.304.302
(10.092.196.030 )
61.655.463.664
(3.807.905.789 )
78.472.453.024
(14.186.082.184 )
2.247.175.715
(19.964.475 )
-
217.489.396.705
(28.106.148.478)
(72.569.342.002 )
4.696.508.917
(58.224.793.439 )
(23.070.574.128 )
11.900.474
(13.092.756 )
(77.069.799.925 )
90.934.831
(81.647.862.855 )
(7.560.160.467 )
5.224.494
(14.254.797 )
-
(180.269.876.522)
4.804.568.716
(139.900.003.847)
(3.446.394.754 )
(1.415.836 )
13.805.269.710
3.725.083
-
10.361.184.203
-
-
-
-
(7.364.292.654)
(3.604.085.535)
864.299.216.178
-
-
-
-
864.299.216.178
-
-
-
-
318.560.591.742
318.560.591.742
-
-
-
-
(11.649.965.711)
(4.238.509.842 )
(7.340.152.418 )
-
(4.016.603.833)
(39.509.931.935)
(16.916.916.707 )
318.560.591.742
1.001.094.049.029
-
(2.659.012.750)
318.560.591.742
998.435.036.279
-
1.849.901.539
-
1.000.284.937.818
150.389.342
(26.753.032.423 )
208.710.733
771.605.018.112
8.171.732.549
(80.326.376.666 )
-
-
(2.659.012.750 )
771.605.018.112
8.171.732.549
(82.985.389.416 )
2.867.890.296
-
(1.017.988.757 )
Jumlah laba (rugi)
komprehensif tahun
berjalan
774.472.908.408
8.171.732.549
(84.003.378.173 )
Taksiran beban pajak
Informasi Segmen
Lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Penyusutan
Jumlah
95.446.630.516
71.516.667
(5.625.457.827 )
Penghasilan
komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke
laba (rugi)
Keuntungan aktuaria
Eliminasi
72.171.548.776
(11.649.965.711 )
Laba (rugi) tahun
berjalan
Lain-Lain
147.285.853.078
(7.364.292.654 )
(3.604.085.535 )
Rugi sebelum taksiran
beban pajak
Arena Permainan
3.120.193.517.433
1.215.038.803.783
3.703.614.398
19.128.795.378
(32.490.715.967 )
15.009.965.929
1.417.975.129.458
1.137.415.335.207
22.969.352.220
-
(16.916.916.707 )
-
(16.916.916.707 )
(29.676.293.685 )
218.335.597.386
5.289.248.140
9.459.218.334
(179.070.958.251 )
-
4.537.080.366.918
2.359.228.062.158
46.972.180.688
2013
Real Estate
PENGHASILAN
USAHA
BEBAN POKOK
PENGHASILAN
LABA KOTOR
Beban Penjualan
Beban Umum dan
Administrasi
Penghasilan Bunga
Beban Bunga
Laba (Rugi) Selisih
Kurs
Beban Pajak
Penghasilan Final
Denda Pajak
Laba (rugi) atas
divestasi saham
Entitas Anak
Hotel
Arena Permainan
Lain-Lain
Eliminasi
Jumlah
212.667.779.956
102.524.510.067
61.735.619.521
3.960.256.264
-
380.888.165.808
99.758.778.655
1.797.735.344
40.688.384.068
15.549.214.200
-
157.794.112.267
112.909.001.301
(16.073.018.325 )
61.836.125.999
(4.213.182.635 )
46.186.405.321
(4.675.197.384 )
642.072.856
(38.746.119 )
-
223.094.053.541
(25.000.144.463)
(56.079.865.651 )
3.405.127.226
(20.679.444.676 )
(32.578.730.624 )
76.979.692
(23.840.991.535 )
(46.925.253.554 )
15.817.493
(18.186.223.483 )
(44.670.443.847 )
1.665.105
(30.395.056 )
-
(180.254.293.676)
3.499.589.516
(62.737.054.750)
1.139.795
-
37.647.356.008
-
93.911.498.189
(10.278.837.608 )
(50.780.500 )
56.263.002.386
-
-
-
-
(10.278.837.608)
(50.780.500)
(773.482.159.672 )
-
-
-
-
(773.482.159.672)
82
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
2013
Real Estate
Bagian atas rugi
bersih Entitas
Asosiasi
Laba (rugi) penjualan
dan penghapusan
aset tetap dan
properti investasi
Laba atas penjualan
saham
Lain-lain – bersih
(52.649.250.467 )
104.500.000
Hotel
Arena Permainan
-
-
-
-
9.088.193.881
(9.395.029.886 )
(21.225.059.087 )
3.901.572.604
Rugi sebelum taksiran
beban pajak
(756.918.561.991 )
Taksiran beban pajak
Laba (rugi) tahun
berjalan
(19.943.718.393 )
(19.682.879.003 )
(889.171.892 )
(1.529.541.514 )
(7.040.576.726 )
(757.807.733.883 )
(21.473.259.907 )
(26.723.455.729 )
Penghasilan
komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke
laba (rugi)
Keuntungan aktuaria
3.233.762.338
Pos-Pos yang akan
direklasifikasi ke
laba (rugi)
Rugi yang belum
Terealisasi atas
Investasi efek
Yang tersedia
Untuk dijual
(6.658.151.500 )
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam
mata uang asing
(10.010.707.198 )
Jumlah penghasilan
komprehensif lain,
bersih setelah pajak
(13.435.096.360 )
Jumlah laba (rugi)
komprehensif tahun
berjalan
(771.242.830.343 )
Informasi Segmen
Lainnya
Aset segmen
Liabilitas segmen
Penyusutan
2.298.039.149.150
1.167.782.292.308
3.987.485.980
Lain-Lain
Eliminasi
(13.684.993.981 )
-
Jumlah
-
(66.334.244.448)
-
104.500.000
(600.116.260 )
-
9.088.193.881
(27.318.632.629)
(19.213.153.231 )
-
(815.758.312.619)
-
(9.459.290.132)
-
(825.217.602.751)
-
(19.213.153.231 )
-
-
-
-
3.233.762.338
-
-
-
-
(6.658.151.500)
-
-
-
-
(10.010.707.198)
-
-
-
-
(13.435.096.360)
-
(838.652.699.111)
(21.473.259.907 )
62.444.438.049
18.996.659.620
15.058.839.094
((26.723.455.729 )
(19.213.153.231 )
218.123.069.182
193.334.147.309
10.663.029.299
(19.334.113.187 )
1.592.077.118
4.930.103.282
(205.161.635.466 )
(205.161.635.469 )
-
2.354.110.907.728
1.176.543.540.886
34.639.457.655
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN
MANAJEMEN RISIKO
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang
dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu risiko
tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko harga komoditas), dan risiko
likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko
kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi sesuai dengan kebijakan dan tatacara
Grup. Grup secara rutin menelaah risiko kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk
menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan,
klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko
kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan
menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau
eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut.
83
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup
memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit
harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus
menerus untuk mengurangi risiko cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Grup sesuai dengan
peringkat kredit debitur pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013:
31 Desember 2015
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan Nilai
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
Sampai
Dengan 30 Hari
31 Hari Sampai
Dengan 90 Hari
Lebih
Dari 90 Hari
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilainya
Jumlah
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Dana dalam pembatasan
Piutang pihak berelasi
Uang jaminan
14.667.387.501
1.229.558.668.007
-
5.074.659.040
192.286.834
-
1.189.613.034
9.468.511.457
7.000.000
14.667.387.501
28.783.238.522 27.324.946.903 62.372.457.499
118.528.010.140 17.827.848.955 1.365.914.527.102
7.335.630.135
16.996.428.426
125.191.482.400
- 125.191.482.400
7.000.000
Jumlah
1.244.226.055.508
5.266.945.874
10.665.124.491
279.838.361.197 45.152.795.858 1.585.149.282.928
31 Desember 2014
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan Nilai
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
Sampai
Dengan 30 Hari
31 Hari Sampai
Dengan 90 Hari
Lebih
Dari 90 Hari
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilainya
Jumlah
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Dana dalam pembatasan
Piutang pihak berelasi
Uang jaminan
33.989.961.088
27.113.625.863
1.140.613.234.033
128.702.369.594
-
11.620.125.370
208.341.329.530
490.254.839
-
23.475.090.211
3.771.610.940
10.265.848.882
-
33.989.961.088
16.241.127.103 26.226.241.229 104.676.209.776
13.310.000 10.233.790.000 1.362.973.274.503
10.085.808.069
20.841.911.790
- 128.702.369.594
44.925.000
44.925.000
Jumlah
1.330.419.190.578
220.451.709.739
37.512.550.033
26.385.170.172 36.460.031.229 1.651.228.651.751
31 Desember 2013
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan Nilai
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
Sampai
Dengan 30 Hari
31 Hari Sampai
Dengan 90 Hari
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Dana dalam pembatasan
Piutang pihak berelasi
17.536.607.830
7.985.069.642
-
3.422.172.703
79.534.488.786
12.200.000
-
51.768.043.182
21.621.616.666
Jumlah
25.521.677.472
82.968.861.489
73.389.659.848
84
Lebih
Dari 90 Hari
-
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilainya
Jumlah
- 17.536.607.830
11.276.677.956 21.009.620.796 95.461.584.279
- 79.534.488.786
1.494.428.639
- 23.128.245.305
118.113.170.974
- 118.113.170.974
130.884.277.569
21.009.620.796 333.774.097.174
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Grup menggunakan peringkat kredit internal.
Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai “Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan
Nilai” meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada sedikit atau tidak ada
pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan. “Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum
Diturunkan Nilainya” adalah akun-akun dengan pengalaman kegagalan (default) yang sering
namun demikian jumlah terutang masih tertagih. Terakhir, “Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan
Nilainya” adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan telah dibentuk penyisihan kerugian
penurunan nilai atas piutang.
Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar,
terutama risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko harga
komoditas.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko terhadap tingkat suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari
instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur
Grup terhadap perubahan suku bunga pasar terkait pada utang baik jangka pendek dan jangka
panjang.
Grup didanai dengan utang bank yang dikenai bunga. Oleh karena itu, eksposur Grup tertentu
terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan utang
bank jangka pendek dan jangka panjang. Kebijakan Grup adalah mendapatkan tingkat suku
bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan ekposur terhadap mata uang asing,
yaitu dengan mengendalikan beban bunga.
Instrumen keuangan yang terpengaruh pada risiko tingkat suku bunga utang bank terutama
adalah utang bank jangka pendek dan jangka panjang masing-masing sebesar Rp 206,58 miliar
dan Rp 655,93 miliar pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 187,27 miliar dan Rp 659,05 miliar
pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 183,65 miliar dan Rp 304,56 miliar pada tanggal
31 Desember 2013.
Jika suku bunga pinjaman naik atau turun sebesar 5% dibandingkan dengan suku bunga
pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak
berubah), maka laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak Grup untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 masing-masing akan turun atau naik sekitar Rp 6,53 miliar.
85
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari
risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari kas dan setara kas yang
menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa, dana dalam pembatasan yang
menggunakan mata uang Euro Eropa, utang usaha yang menggunakan mata uang Dolar
Amerika Serikat dan Euro Eropa, utang bank jangka pendek yang menggunakan mata uang
Dolar Amerika Serikat dan utang bank jangka panjang yang menggunakan mata uang Euro
Eropa.
Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Grup berasal dari nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat dan
Euro Eropa. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing berasal dari pinjaman
dalam Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa yang diperoleh dari pihak ketiga.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat.
Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang asing
saat ini.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing sebagai berikut:
31 Desember 2015
Mata uang asing
Aset:
Kas dan setara kas
Dana dalam
pembatasan
Liabilitas:
Utang usaha
Biaya masih harus
dibayar
Utang bank jangka
pendek
Liabilitas moneter
dalam mata uang
asing - bersih
31 Desember 2014
Setara Rupiah
Mata uang asing
31 Desember 2013
Setara Rupiah
Mata uang asing
Setara Rupiah
US$
EURO
19.512
2.210
269.164.166
33.297.652
US$
EURO
28.059
-
349.058.438
-
US$
EURO
48.765
-
594.402.255
-
EURO
-
-
EURO
64.158
970.902.560
EURO
-
-
-
-
-
-
(US$ 14.250.000)
(173.693.250.000)
(US$
(EURO
12.518)
19.603)
(172.685.810 ) (US$
(295.410.387 ) (EURO
(EURO10.013.462)
(150.899.619.321)
(US$
(196.578.750.000 ) (US$
14.250.000)
(US$ 14.243.006)
(EURO 10.038.855)
EURO
6.893 )
38.078 )
-
(85.748.920) US$
(576.240.794) EURO
-
14.250.000 ) (177.270.000.000)
EURO
(196.482.271.644 ) (US$ 14.228.834 ) (177.006.690.482) (US$ 14.201.235) (173.098.847.745 )
(151.161.732.056 ) EURO
26.080
394.661.766 EURO
-
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dinyatakan dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Pada tanggal laporan audit, nilai tukar
adalah Rp 13.671 untuk US$ 1 dan Rp 15.234 untuk EURO 1. Apabila kurs tersebut digunakan
pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas bersih akan menurun sebesar Rp 111,33 juta.
86
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan)
Lebih lanjut, jika nilai tukar Rupiah melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan
nilai tukar Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa pada tanggal 31 Desember 2015 (dengan
semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak
Grup pada tanggal 31 Desember 2015 masing-masing akan meningkat atau menurun sekitar
Rp 17,39 miliar, terutama berasal dari keuntungan dan kerugian atas penjabaran liabilitas bersih
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa pada tanggal 31 Desember 2015.
Risiko Harga Komoditas
Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian
bahan baku utama bangunan seperti besi, baja, cat, dan semen. Sebelum hal tersebut terjadi,
Perusahaan mengantisipasi untuk membuat kontrak dengan pemasok terkait yang mengikat
harga, kuantitas dan periode pengiriman sesuai kebutuhan Grup.
Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah
dengan menjaga tingkat kestabilan biaya pembangunan.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan
kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan
pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan
liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan
kepada pelanggan.
Pada normalnya, didalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas
dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk
mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus
kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo utang bank jangka pendek dan jangka
panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif
penggalangan dana. Kegiatan ini dapat meliputi pinjaman bank.
Kebutuhan likuiditas Grup timbul dari kebutuhan dalam membiayai investasi dan pengeluaran
barang modal yang terkait dengan perluasan bisnis properti dan infrastruktur yang berhubungan
dengan properti. Dimana bisnis ini memerlukan dukungan dana yang cukup besar terutama
untuk mempercepat pembangunan atas area yang sudah ada serta memperluas area
pengembangan dan infrastruktur pendukungnya.
87
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013:
31 Desember 2015
Dalam waktu
1 tahun
Jumlah
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pihak berelasi
Utang bank jangka panjang
Utang pembelian aset tetap
Jumlah
Dalam waktu
1 - 2 tahun
Dalam waktu
> 3 - 5 tahun
206.578.749.999
95.456.039.895
451.628.843.433
422.602.762.212
149.154.916.491
265.116.997.201
655.929.746.619
794.378.643
206.578.749.999
95.456.039.895
378.795.510.100
422.602.762.212
146.792.790.536
72.912.403.989
516.377.071
72.833.333.333
2.362.125.955
583.017.342.630
278.001.572
265.116.997.201
-
2.247.262.434.493
1.323.654.633.802
658.490.803.490
265.116.997.201
31 Desember 2014
Dalam waktu
1 tahun
Jumlah
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pihak berelasi
Utang bank jangka panjang
Utang pembelian aset tetap
Jumlah
Dalam waktu
1 - 2 tahun
Dalam waktu
> 3 - 5 tahun
187.269.999.999
162.108.687.734
432.146.690.573
301.333.534.307
192.713.417.034
248.498.657.318
659.052.498.231
1.928.310.594
187.269.999.999
162.108.687.734
301.333.534.307
192.713.417.034
101.164.235.591
762.967.251
432.146.690.573
1.165.343.343
248.498.657.318
557.888.262.640
-
2.185.051.795.790
945.352.841.916
433.312.033.916
806.386.919.958
31 Desember 2013
Dalam waktu
1 tahun
Jumlah
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pihak berelasi
Utang bank jangka panjang
Utang pembelian aset tetap
Jumlah
Dalam waktu
1 - 2 tahun
Dalam waktu
> 3 - 5 tahun
183.655.278.944
46.864.866.889
68.420.086.057
88.620.891.887
156.766.058.989
258.893.946.200
304.559.456.398
2.050.680.383
183.655.278.944
46.864.866.889
58.333.333.333
44.757.433.096
144.092.397.545
77.899.114.892
866.258.132
10.086.752.724
43.863.458.791
12.435.661.444
258.893.946.200
86.747.355.170
1.184.422.251
238.000.000
139.912.986.336
-
1.109.831.265.747
556.468.682.831
413.211.596.580
140.150.986.336
88
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
JAMINAN
Grup menjaminkan persediaan dan aset tetap sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek
dan jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 (lihat Catatan 19).
PENGELOLAAN MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang
saham.
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan,
Perseroan dapat menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui
rasio utang terhadap modal yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan
modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal
meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Jumlah liabilitas
Dikurangi kas dan setara kas
2.385.580.910.940
14.667.387.501
2.359.228.062.158
33.989.961.088
1.176.543.540.886
17.536.607.830
Utang bersih
Jumlah ekuitas
2.370.913.523.439
1.932.132.246.027
2.325.238.101.070
2.177.852.304.760
1.159.006.933.056
1.177.567.366.842
1,23
1,07
0,98
Rasio utang terhadap ekuitas
33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013.
31 Desember 2015
Nilai tercatat
ASET KEUANGAN
Pinjaman yang diberikan
dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
14.667.387.501
35.047.510.596
89
Nilai wajar
14.667.387.501
35.047.510.596
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2015
Nilai tercatat
Piutang lain-lain
Piutang pihak berelasi
Dana dalam pembatasan
Uang jaminan
Aset keuangan tersedia
untuk dijual:
Penyertaan saham
Jumlah aset keuangan
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas keuangan
yang dicatat berdasarkan
biaya perolehan
diamortisasi:
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pihak berelasi
Utang bank jangka panjang
Utang pembelian aset tetap
Jumlah liabilitas keuangan
Nilai wajar
1.348.086.678.147
125.191.428.400
16.996.428.426
7.000.000
1.348.086.678.147
125.191.428.400
16.996.428.426
7.000.000
37.825.941.771
37.825.941.771
1.577.822.374.841
1.577.822.374.841
206.578.749.999
95.456.039.895
451.628.843.433
422.602.762.212
149.154.916.491
265.116.997.201
655.929.746.619
794.378.643
206.578.749.999
95.456.039.895
451.628.843.433
422.602.762.212
149.154.916.491
265.116.997.201
655.929.746.619
794.378.643
2.247.262.434.493
2.247.262.434.493
31 Desember 2014
Nilai tercatat
ASET KEUANGAN
Pinjaman yang diberikan
dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang pihak berelasi
Dana dalam pembatasan
Uang jaminan
33.989.961.088
78.449.968.547
1.352.739.484.503
128.702.369.594
20.841.911.790
44.925.000
90
Nilai wajar
33.989.961.088
78.449.968.547
1.352.739.484.503
128.702.369.594
20.841.911.790
44.925.000
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2014
Nilai tercatat
Aset keuangan tersedia
untuk dijual:
Penyertaan saham
Jumlah aset keuangan
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas keuangan
yang dicatat berdasarkan
biaya perolehan
diamortisasi:
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pihak berelasi
Utang bank jangka panjang
Utang pembelian aset tetap
Jumlah liabilitas keuangan
Nilai wajar
39.102.210.005
39.102.210.005
1.653.870.830.527
1.653.870.830.527
187.269.999.999
162.108.687.734
432.146.690.573
301.333.534.307
192.713.417.034
248.498.657.318
659.052.498.231
1.928.310.594
187.269.999.999
162.108.687.734
432.146.690.573
301.333.534.307
192.713.417.034
248.498.657.318
659.052.498.231
1.928.310.594
2.185.051.795.790
2.185.051.795.790
31 Desember 2013
Nilai tercatat
Nilai wajar
ASET KEUANGAN
Pinjaman yang diberikan
dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang pihak berelasi
Dana dalam pembatasan
Uang jaminan
17.536.607.830
74.451.963.483
79.534.488.786
118.113.170.974
23.128.245.305
-
17.536.607.830
74.451.963.483
79.534.488.786
118.113.170.974
23.128.245.305
-
Aset keuangan tersedia
untuk dijual:
Penyertaan saham
647.350.749.533
647.350.749.533
Jumlah aset keuangan
960.115.225.911
960.115.225.911
91
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2013
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas keuangan
yang dicatat berdasarkan
biaya perolehan
diamortisasi:
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Uang muka penjualan
Utang pihak berelasi
Utang bank jangka panjang
Utang pembelian aset tetap
Jumlah liabilitas keuangan
Nilai tercatat
Nilai wajar
183.655.278.944
46.864.866.889
68.420.086.057
88.620.891.887
156.766.058.989
258.893.946.200
304.559.456.398
2.050.680.383
183.655.278.944
46.864.866.889
68.420.086.057
88.620.891.887
156.766.058.989
258.893.946.200
304.559.456.398
2.050.680.383
1.109.831.265.747
1.109.831.265.747
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di
dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar dan model arus kas diskonto.
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
a. Tingkat 1 : Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.
b. Tingkat 2 : Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, di mana seluruh input
yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik
secara langsung maupun tidak langsung.
c. Tingkat 3 : Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, di mana seluruh input
yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Grup hanya memiliki aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset keuangan yang tersedia
untuk dijual berupa saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar. Serta liabilitas keuangan
yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebagai aset lancar.
Seluruh aset keuangan tersebut merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut kurang lebih
telah mencerminkan nilai wajarnya.
92
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
2. Penyertaan saham
Penyertaan dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan
saham di bawah 20% dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal.
3. Piutang pihak berelasi
Nilai wajar dari piutang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset
tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan
untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
4. Dana dalam pembatasan
Nilai wajar dari dana dalam pembatasan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset
tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan
untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
5. Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan
uang muka pelanggan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
Seluruh liabilitas keuangan tersebut merupakan liabilitas keuangan jangka pendek yang
akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut
kurang lebih telah mencerminkan nilai wajarnya.
6. Utang bank dan utang pembelian aset tetap jangka panjang
Nilai wajar pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya
dinilai ulang secara berkala.
7. Utang pihak berelasi
Nilai wajar dari utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut
karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk
diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
34. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tambahan modal disetor sebesar Rp 447,30 miliar
merupakan selisih nilai transaksi entitas sepengendali yang terjadi sehubungan dengan
penjualan kepemilikan saham Perseroan pada PT Samudera Asia Nasional, PT Bahana
Sukmasejahtera, PT Graha Intan Bali dan PT Sanggraha Pelita Sentosa.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, tambahan modal disetor termasuk
didalamnya selisih nilai transaksi entitas sepengendali sebesar Rp 5,61 juta yang terjadi
sehubungan dengan penjualan kepemilikan saham Perseroan di PT Andrasentra Properti
Services (lihat Catatan 4 butir m).
93
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING
a. Pada bulan Juli 2008, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Aston International
Indonesia sehubungan dengan pengelolaan Hotel/Apartemen Aston yang terletak di Bogor,
Jawa Barat.
Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun sejak pengoperasian hotel dan dapat diperpanjang
sesuai perjanjian.
b. Berdasarkan Surat Hutang sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Elizabeth Karina
Leonita, S.H., M.Kn., No. 54 tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan berhutang kepada
PT Sentul City Tbk. sebesar Rp 200 miliar dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar
15% dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 (lihat Catatan 36 butir d).
c. Berdasarkan Surat Hutang sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Elizabeth Karina
Leonita, S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan memiliki tagihan kepada
PT Sentul City Tbk. sebesar Rp 400 miliar sehubungan dengan pengalihan 15% atau
sebanyak 360 juta saham milik Perseroan dalam PT. Bukit Jonggol Asri. Pembayaran
hutang wajib langsung dibayarkan oleh PT Sentul City Tbk. untuk melunasi harga jual beli
tanah seluas lebih kurang 400.000 m2, yang terletak di Propinsi Jawa Barat, Kabupaten
Bogor, Kecamatan Babakan Madang, Kelurahan Sumur Batu, yang harus dibayar oleh
Perseroan kepada pemilik tanah (lihat Catatan 36 butir d).
d. Berdasarkan Surat Utang sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Elizabeth Karina
Leonita, S.H., M.Kn., No. 45 tanggal 14 Oktober 2014, Perseroan memiliki tagihan kepada
PT Gili Tirta Anugerah sebesar Rp 800 miliar yang akan diselesaikan dengan tanah seluas
500 ha (lihat Catatan 36 butir e dan f).
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pada tanggal 5 Februari 2016, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak melakukan
pelunasan utang beserta bunga kepada PT Bukit Jonggol Asri melalui pinjaman kepada
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
b. Pada tanggal 5 Februari 2016, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak melakukan
pelunasan utang bunga kepada Raiffeisen Bank International AG, Singapura.
c. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 2, tanggal
3 Februari 2016:
(i) Perseroan dan PT Sentul City Tbk (SC) telah menandatangani Akta Surat Hutang SC
No. 43 tanggal 14 Oktober 2014 dimana SC berhutang kepada Perseroan sebesar
Rp 400 miliar dan Akta Surat Hutang GAP No. 50 tanggal 14 Oktober 2014 dimana
Perseroan berhutang kepada SC sebesar Rp 200 miliar. Perseroan dan SC sepakat
menyelesaikan dengan perjumpaan utang GAP ke SC dan utang SC ke GAP dan
mengalihkan sisa tagihan Perseroan sebesar Rp 200 miliar ke PT Bukit Jonggol
Asri (BJA).
(ii) BJA telah menyelesaikan kewajiban Rp 200 miliar ke GAP melalui pembayaran sebesar
Rp 143 miliar dan perjumpaan utang Perseroan kepada BJA sebesar Rp 57 miliar.
94
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
d. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 3, tanggal
3 Februari 2016, Perseroan dan PT Gili Tirta Anugerah (GTA) menegaskan kembali
ketentuan dalam Surat Hutang dengan jumlah pokok sebesar Rp 800 miliar. GTA wajib
melunasi utang selambat-lambatnya tanggal 28 Februari 2017. Pembayaran utang oleh GTA
wajib langsung digunakan untuk melunasi harga jual yang harus dibayar Perseroan selaku
pembeli tanah di Kelurahan Sukarasa dan Selawangi, Kabupaten Bogor seluas
5.000.000 m2.
e. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 4, tanggal
3 Februari 2016, BJA telah mengikatkan diri untuk menjual tanah di kelurahan Sukarasa dan
Selawangi, Kabupaten Bogor seluas 5.000.000 m 2 kepada Perseroan dengan harga sebesar
Rp 917,38 miliar. Pembayaran akan dilakukan dengan pengalihan piutang Perseroan atas
utang GTA kepada BJA sebagaimana diatur dalam penegasan Surat Hutang tanggal
3 Februari 2016 dan offset keseluruhan piutang yang dimiliki Perseroan di BJA sebesar
Rp 117,38 miliar.
Status Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) tanah tersebut telah habis masa berlakunya pada
tanggal 31 Desember 2014. BJA berjanji mengurus perpanjangan SHGB tersebut dan akan
menyerahkan tanah kepada Perseroan setelah perijinan diperoleh. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan, SHGU sedang dalam proses perpanjangan dan telah mendapatkan Surat
Keterangan Pendaftaran Tanah dari Badan Pertanahan Nasional.
f.
Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 5, tanggal
3 Februari 2016, Perseroan dan SC melakukan pembatalan Akta Pengikatan Pengalihan
Tanah Opsi No. 58, 60 dan 63, dimana SC mengikatkan untuk menjual ke Perseroan tanah
seluas 200.000 m2 (tanah opsi).
g. Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 6, tanggal
3 Februari 2016, Perseroan dan SC melakukan pembatalan Akta Pengikatan Pengalihan
Tanah Non Opsi No. 59, 61 dan 62, dimana SC mengikatkan untuk menjual ke Perseroan
tanah seluas 200.000 m2 (tanah non opsi).
h. Pada tanggal 21 Maret 2016, Perseroan melakukan pelunasan utang bank jangka pendek
beserta bunga dan denda kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. cabang Jakarta
Gatot Subroto, melalui pencairan deposito PT Bakrieland Development Tbk. yang digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman tersebut.
i.
Pada tanggal 28 Maret 2016, PT Jungleland Asia (JLA), Entitas Anak, melakukan pencairan
fasilitas Kredit Investasi Cost to Complete (CTC) dari PT Bank Rakyat Indonesia, Kantor
Pusat sebesar Rp 44,51 miliar yang akan digunakan untuk pembayaran utang kepada
kontraktor.
j.
Pada tanggal 31 Maret 2016, Perseroan telah melakukan pelunasan utang bank jangka
panjang beserta bunga kepada PT Bank Bukopin Tbk. atas fasilitas pinjaman kredit investasi
modal kerja yang digunakan untuk pembiayaan kembali dan modal kerja The Jungle
Waterpark Bogor.
95
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
k. Pada tanggal 31 Maret 2016, Perseroan memperoleh fasilitas kredit investasi yang akan
digunakan untuk Refinancing The Jungle Waterpark Bogor dari PT Bank Bukopin Tbk.
dengan jumlah plafond sebesar Rp 45 miliar dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun
dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2021.
l.
Pada tanggal 31 Maret 2016, utang bank jangka pendek PT Bank Bukopin Tbk. fasilitas
Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 5 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2016
telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Maret 2019.
m. Pada tanggal 14 April 2016, Perseroan mengakui memiliki utang kepada PT Bakrieland
Development Tbk. sebesar Rp 116,59 miliar. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2018.
n. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Elizabeth Karina
Leonita S.H., M.Kn., No. 37 tanggal 15 April 2016, para pemegang saham menyetujui untuk:
1. Menyetujui konversi utang Perseroan pada PT Bakrieland Development Tbk. (BLD),
sebesar Rp 50 miliar menjadi peningkatan kepemilikan saham BLD dalam Perseroan
sebanyak 500 juta saham dan menyetujui konversi utang Perseroan pada PT Bakrie
Nirwana Realty (BNR) sebesar Rp 50 miliar menjadi setoran saham dalam Perseroan
sebanyak 500 juta saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp 100.
2. Menyetujui pelepasan hak untuk menawarkan saham terlebih dahulu kepada pemegang
saham lainnya (pre-emptive right).
3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan dengan
mengeluarkan saham portepel sebesar Rp 100 miliar atau sebanyak 1 miliar saham
dengan cara mengkonversi utang Perseroan pada BLD sebesar Rp 50 miliar atau
sebanyak 500 juta saham dan konversi utang Perseroan pada BNR sebanyak Rp 50
miliar atau sebanyak 500 juta saham.
Atas perubahan tersebut, struktur modal saham Perseroan berubah menjadi:
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp 5 triliun terbagi atas 50 miliar saham, masingmasing bernilai nominal Rp 100.
2. Atas modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor 40,56% atau sejumlah
20.281.909.405 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 2,03 triliun.
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 15 April 2016,
dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Bakrieland Development Tbk.
PT Bakrie Nirwana Realty
PT Sanggraha Pelita Jaya
19.775.751.724
500.000.000
6.157.681
97,50%
2,47%
0,03%
1.977.575.172.400
50.000.000.000
615.768.100
Jumlah
20.281.909.405
100,00%
2.028.190.940.500
Perubahan tersebut telah mendapatkan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHUAH.01.03-0041991 tanggal 21 April 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan
nomor AHU 0049857.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 21 April 2016.
96
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
Dengan adanya peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh diatas, jumlah ekuitas
Perseroan adalah sebagai berikut:
Jumlah Ekuitas
Saldo, 31 Desember 2015
Peningkatan modal
1.932.132.246.027
100.000.000.000
Saldo, 15 April 2016
2.032.132.246.027
o. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Elizabeth Karina
Leonita S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 21 April 2016, para pemegang saham menyetujui
penjualan seluruh saham PT Bakrieland Development Tbk. (BLD) dalam Perseroan
sebanyak 19.775.751.724 saham atau sebesar 97,50% dari seluruh saham yang telah
dikeluarkan Perseroan, masing-masing kepada:
1. PT Surya Global Nusantara sebanyak 11,21 miliar saham, masing-masing dengan nilai
nominal Rp 100 atau sebesar Rp 1,12 triliun.
2. PT Prima Bisnis Utama sebanyak 8,56 miliar saham, masing-masing dengan nilai
nominal Rp 100 atau sebesar Rp 856,35 miliar.
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 21 April 2016,
dengan nilai nominal sebesar Rp 100 setiap saham, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Surya Global Nusantara
PT Prima Bisnis Utama
PT Bakrie Nirwana Realty
PT Sanggraha Pelita Jaya
11.212.278.864
8.563.472.860
500.000.000
6.157.681
55,28%
42,22%
2,47%
0,03%
1.121.227.886.400
856.347.286.000
50.000.000.000
615.768.100
Jumlah
20.281.909.405
100,00%
2.028.190.940.500
Perubahan tersebut telah mendapatkan bukti Penerimaan Pemberitahuan Data perseroan
dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0041992 tanggal
21 April 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan nomor AHU
0049858.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 21 April 2016.
Sehubungan dengan transaksi tersebut diatas yang terjadi sejak tanggal 31 Desember 2015
sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, berikut informasi tambahan mengenai
proforma laporan posisi keuangan konsolidasian apabila transaksi tersebut diatas telah terjadi
pada tanggal 31 Desember 2015:
97
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
2015
Audit
ASET
Aset Lancar
Kas dan bank
Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang lain-lain - pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
Persediaan
Uang muka dan biaya dibayar di muka
2015
Proforma
14.667.387.501
27.212.552.834
35.047.510.596
35.047.510.596
1.229.558.668.007
205.545.720.445
8.774.085.282
880.558.668.007
205.545.720.445
8.774.085.282
Jumlah Aset Lancar
1.493.593.371.831
1.157.138.537.164
Aset Tidak Lancar
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
Piutang pihak berelasi
Tanah yang belum dikembangkan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
Penyertaan saham
Aset takberwujud
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
118.528.010.140
16.996.428.426
125.191.482.400
283.969.184.906
2.240.861.565.413
37.825.941.771
552.107.940
195.064.140
118.528.010.140
16.996.428.426
2.309.480.697
283.969.184.906
2.255.549.733.413
37.825.941.771
552.107.940
195.064.140
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.824.119.785.136
2.715.925.951.433
JUMLAH ASET
4.317.713.156.967
3.873.064.488.597
206.578.749.999
9.999.999.999
89.625.280.288
5.830.759.607
45.115.280.288
5.830.759.607
365.043.069.420
13.752.440.680
22.043.069.420
13.752.440.680
178.154.701.923
422.602.762.212
72.133.035.526
178.154.701.923
164.203.142.891
72.133.035.526
72.912.403.989
516.377.071
33.745.737.322
516.377.071
1.427.149.580.715
545.494.544.727
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Uang muka penjualan dan pendapatan
ditangguhkan
Biaya masih harus dibayar
Utang pajak
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
98
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
2015
Audit
Liabilitas Jangka Panjang
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka penjualan dan pendapatan
ditangguhkan
Utang pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Liabilitas pajak tangguhan
2015
Proforma
72.833.333.333
72.833.333.333
2.362.125.955
2.362.125.955
265.116.997.201
282.741.410.621
583.017.342.630
278.001.572
9.592.383.758
25.231.145.776
813.927.342.630
278.001.572
9.592.383.758
25.231.145.776
958.431.330.225
1.206.965.743.645
2.385.580.910.940
1.752.460.288.372
Modal saham
Tambahan modal disetor
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
1.928.190.940.500
(447.306.677.313 )
2.741.005.764
448.516.694.238
2.028.190.940.500
(447.306.677.313 )
2.741.005.764
536.988.648.436
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
1.932.141.963.189
2.120.613.917.387
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Kepentingan non-pengendali
(9.717.162 )
(9.717.162 )
Jumlah Ekuitas
1.932.132.246.027
2.120.604.200.225
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.317.713.156.967
3.873.064.488.597
37. INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Informasi tambahan atas laporan arus kas konsolidasian terkait transaksi yang tidak
mempengaruhi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015,
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2015
Penurunan utang usaha melalui
penurunan tanah yang belum
dikembangkan
Peningkatan piutang lain-lain melalui
penurunan penyertaan saham
Kenaikan aset tetap melalui
penurunan selisih lebih harga
perolehan terhadap nilai wajar
Kenaikan penyertaan saham melalui
penurunan piutang lain-lain
2014
2013
41.140.000.000
-
-
-
1.500.000.000.000
-
-
504.622.915.520
-
-
339.102.210.000
-
99
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
(lanjutan)
2015
Kenaikan penyertaan saham melalui
kenaikan utang lain-lain
Penurunan aset tetap melalui
penurunan biaya masih harus
dibayar bunga pinjaman
Penurunan utang usaha melalui
penurunan persediaan
Penambahan aset tetap melalui utang
pembelian aset
Penurunan piutang usaha melalui
penurunan utang pihak berelasi
Peningkatan penyertaan saham
melalui penurunan piutang pihak
berelasi
Kenaikan piutang pihak berelasi melalui
melalui penurunan penyertaan saham
Penurunan utang pihak berelasi
melalui penurunan penyertaan saham
Penurunan piutang lain-lain melalui
kenaikan piutang pihak berelasi
Peningkatan piutang lain-lain melalui
melalui penurunan penyertaan saham
Peningkatan penyertaan saham melalui
penurunan uang muka pembelian
2014
2013
-
200.000.000.000
-
-
51.454.532.309
-
-
20.085.675.086
-
-
175.800.000
-
-
-
207.095.858.500
-
-
160.500.000.000
-
-
144.269.620.000
-
-
9.000.000.000
-
-
5.049.410.500
-
-
3.011.222.766
-
-
-
38. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI
Diantaranya PSAK baru dan revisi dan ISAK, PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang “Imbalan
Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan sehubungan
dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca-kerja.
Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan adalah sebagai berikut:
(1) Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif
lainnya, maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24
sebelumnya.
(2) Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi.
(3) Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah
bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan
pasti.
100
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan)
Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif pada periode
berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui
perbedaan dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan.
Laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, 31 Desember 2014
dan angka perbandingan untuk 2013 dan 2012 telah disajikan kembali dengan tepat.
Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas dirangkum dalam
tabel berikut:
31 Desember 2014
Disajikan
sebelumnya
Liabilitas
Imbalan kerja karyawan
Penyesuaian/
Reklasifikasi
14.134.031.497
10.934.542.593
Disajikan
kembali
25.068.574.090
Ekuitas
Saldo laba
707.896.974.383
Laba rugi
Beban umum dan
administrasi
179.542.458.528
727.417.994
180.269.876.522
-
1.849.901.539
1.849.901.539
Pendapatan (beban)
komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
akan direklasifikasi ke laba (rugi)
Keuntungan (kerugian) aktuaria
(4.602.794.287 )
703.294.180.096
31 Desember 2013
Disajikan
sebelumnya
Penyesuaian/
Reklasifikasi
Liabilitas
Imbalan kerja karyawan
10.574.616.695
12.057.026.138
Ekuitas
Saldo laba
(7.615.215.240 )
(3.875.376.293 )
Laba rugi
Beban umum dan
Administrasi
179.636.751.928
Pendapatan
komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
akan direklasifikasi ke laba (rugi)
Keuntungan (kerugian) aktuaria
-
101
Disajikan
kembali
22.631.642.833
(11.490.591.533 )
617.541.748
180.254.293.676
3.233.762.338
3.233.762.338
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 Dan
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Serta
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan)
31 Desember 2012
Disajikan
sebelumnya
Liabilitas
Imbalan kerja karyawan
Penyesuaian/
Reklasifikasi
8.308.706.522
14.673.246.728
Disajikan
kembali
22.981.953.250
Ekuitas
Saldo laba
817.233.484.683
(3.257.834.545 )
813.975.650.138
Laba rugi
Beban umum dan
Administrasi
174.997.235.412
1.422.873.170
176.420.108.582
(2.989.513.388 )
(2.989.513.388)
Pendapatan
komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba (rugi)
Keuntungan (kerugian) aktuaria
-
39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Perseroan telah menerbitkan kembali laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014,
2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Laporan keuangan tersebut, telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan dengan laporan independen
No. KNMT&R-C2-15.03.2016/01 bertanggal 15 Maret 2016. Laporan keuangan tersebut
diterbitkan kembali disertai dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan lainnya
(pada laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, laporan arus kas konsolidasian
dan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian No. 1, 18, 26, 28, 31, 32, 36).
Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Perseroan telah menerbitkan kembali laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014,
2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013. Laporan keuangan tersebut, telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan dengan laporan independen
No. KNMT&R-C2-22.04.2016/01 bertanggal 22 April 2016. Laporan keuangan tersebut
diterbitkan kembali disertai dengan perubahan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
No. 36.
102
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
2015
2014
2013
1 Januari 2013/
31Desember 2012
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
Rp 25.780.227.797 pada
tanggal 31 Desember 2015,
Rp 25.780.227.797 pada
Tanggal 31 Desember 2014,
Rp 21.009.620.796 pada
tanggal 31 Desember 2013 dan
Rp 18.268.335.565 pada tanggal
31 Desember 2012
Pihak berelasi
Piutang lain-lain - pihak ketiga - setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 17.827.848.955
pada tanggal 31 Desember 2015,
Rp 10.233.790.000 31 Desember 2014,
Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2013
dan Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2012
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan biaya dibayar
di muka
11.692.253.402
3.728.798.655
17.536.607.830
21.115.189.605
30.540.341.666
55.137.161.221
-
74.202.463.483
249.500.000
274.756.786.908
4.957.300.000
1.229.547.612.646
204.629.318.515
-
1.233.012.827.348
222.743.901.575
42.030.908.574
79.534.488.786
220.291.946.863
18.039.556.182
84.586.524.961
250.924.160.825
24.970.112.497
3.314.064.841
5.782.211.097
9.122.979.506
20.871.178.313
1.479.723.591.070
1.562.435.808.470
418.977.542.650
682.181.253.109
117.384.665.100
16.996.428.426
128.457.521.976
283.969.184.906
117.384.665.100
19.838.241.485
142.655.014.860
292.864.998.269
23.128.245.305
118.113.170.974
286.038.320.127
15.735.809.440
1.444.321.767.234
268.783.522.717
689.768.434.310
537.825.841.771
727.809.673.991
539.152.209.905
852.879.257.671
647.350.749.533
700.645.587.515
1.820.554.875.035
552.107.940
188.063.665
767.081.511
960.352.014
1.894.695.784
820.289.477
6.803.331.998
873.903.600
889.171.892
6.225.108.758
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.775.142.248.094
1.843.326.932.919
1.935.133.365.085
4.258.029.746.191
JUMLAH ASET
3.254.865.839.164
3.405.762.741.389
2.354.110.907.735
4.940.210.999.300
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Dana dalam pembatasan
Piutang pihak berelasi
Tanah yang belum dikembangkan
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 181.725.081.985 pada tanggal
31 Desember 2015, Rp 156.543.393.720
pada tanggal 31 Desember 2014,
Rp 134.054.480.986 pada
tanggal 31 Desember 2013 dan
Rp 100.461.034.634 pada tanggal
31 Desember 2012
Penyertaan saham
Properti investasi - setelah
dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp nihil
pada tanggal 31 Desember 2015,
Rp 297.077.813 pada tanggal
31 Desember 2014,
Rp 243.869.847 pada tanggal
31 Desember 2013 dan
Rp 190.255.724 pada tanggal
31 Desember 2012
Aset tak berwujud
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
103
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
2015
2014
1 Januari 2013/
31Desember 2012
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain
pihak ketiga
pihak berelasi
Uang muka penjualan dan
pendapatan ditangguhkan
Biaya masih harus dibayar
Utang pajak
Cadangan untuk penggantian
peralatan operasional
Liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Jumlah Liablitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Utang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka penjualan dan
pendapatan ditangguhkan
Utang pihak berelasi
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas imbalan kerja
karyawan
206.578.749.999
39.744.318.683
187.269.999.999
46.482.892.714
183.655.278.944
46.864.866.889
146.403.103.239
35.786.701.182
220.060.077.539
10.890.440.680
271.656.861.173
-
68.420.086.057
-
30.064.408.598
-
173.055.506.960
164.859.618.541
61.185.570.634
217.264.589.267
105.126.697.256
73.670.876.832
159.362.803.823
88.620.891.886
23.530.475.139
98.939.257.716
152.509.553.438
89.012.144.502
-
-
-
5.299.697
70.912.403.989
380.301.431
101.164.235.591
626.887.615
77.899.114.892
866.258.132
57.553.142.144
721.533.269
947.666.988.456
1.003.263.040.447
649.219.775.762
610.995.143.785
60.833.333.333
-
-
-
2.362.125.955
264.966.997.201
3.101.762.621
281.397.335.199
17.953.412.334
258.893.946.200
558.454.093
2.137.814.419.383
191.276.175.976
134.295.932
166.223.011.172
881.864.081
226.660.341.506
1.184.422.251
176.668.666.678
1.402.692.948
7.744.860.286
23.468.633.939
22.631.642.840
21.683.211.124
527.317.788.683
475.072.607.012
527.323.765.131
2.338.127.444.226
Jumlah Liabilitas
1.474.984.777.139
1.478.335.647.459
1.176.543.540.893
2.949.122.588.011
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar 50.000.000.000
saham pada tanggal
31 Desember 2015, 2014,
2013 dan 2012
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 19.281.904.405 saham
pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, 16.445.406.761 saham
pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012
Tambahan modal disetor
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba (defisit)
1.928.190.940.500
(447.306.677.313)
3.369.474.046
295.627.324.792
1.928.190.940.500
(447.301.067.880)
(5.313.759.549)
451.850.980.859
1.644.540.676.100
(447.301.067.880)
(8.181.649.845)
(11.490.591.533)
1.644.540.676.100
(4.757.260.683)
351.304.995.872
Jumlah Ekuitas
1.779.881.062.025
1.927.427.093.930
1.177.567.366.842
1.991.088.411.289
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.254.865.839.164
3.405.762.741.389
2.354.110.907.735
4.940.210.999.300
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
104
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
ENTITAS INDUK
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013,
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
2014
2013
PENGHASILAN USAHA
244.742.926.208
317.685.754.947
380.888.165.808
BEBAN POKOK PENGHASILAN
109.633.004.431
129.968.119.255
157.794.112.267
LABA KOTOR
135.109.921.777
187.717.635.692
223.094.053.541
(8.540.000.251 )
(110.010.278.177 )
6.743.978.250
(61.119.255.012 )
(19.409.571.698 )
(46.428.917.757 )
(17.719.003.739 )
(139.615.306.093 )
4.747.507.602
(80.239.539.940 )
(3.435.821.265 )
(3.604.085.535 )
(25.000.144.463 )
(180.254.293.676 )
3.499.589.516
(62.737.054.750
93.911.498.189
(50.780.500 )
864.299.216.178
(773.482.159.672 )
(1.273.163.061 )
(10.894.007.696 )
(5.486.212.145 )
(34.856.645.561 )
( 11.649.965.711 )
(4.016.603.833 )
(7.364.292.654 )
( 39.468.891.160 )
(66.334.244.448 )
104.500.000
9.088.193.881
(10.278.837.608 )
(27.318.632.629 )
(156.164.151.331 )
749.650.849.542
(815.758.312.619 )
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Penghasilan bunga
Beban bunga
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Denda pajak
Laba (rugi) atas divestasi saham
Entitas Anak
Bagian atas rugi bersih Entitas
Asosiasi
Laba (rugi) atas penjualan aset tetap
Laba atas penjualan saham
Beban pajak penghasilan final
Lain-lain - bersih
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN
BEBAN PAJAK
-
TAKSIRAN BEBAN PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan
(62.009.000 )
-
(2.659.012.750 )
-
(7.040.576.726 )
(2.418.713.406 )
Jumlah taksiran beban pajak - bersih
(62.009.000 )
(2.659.012.750 )
(9.459.290.132 )
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (kerugian) aktuaria
(156.226.160.331 )
746.991.836.792
(825.217.602.751 )
8.683.233.595
2.867.890.296
Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi
Rugi yang belum terealisasi atas
investasi efek yang tersedia
untuk dijual
-
-
(6.658.151.500 )
Jumlah penghasilan komprehensif
lainnya, bersih setelah pajak
8.683.233.595
2.867.890.296
(3.424.389.162 )
749.859.727.088
(828.641.991.913 )
JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
(147.542.926.736 )
105
3.233.762.338
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo, 1 Januari 2013 (Dilaporkan sebelumnya)
Rugi
yang Belum
Terealisasi atas
Investasi Efek
yang Tersedia
untuk Dijual
Tambahan
Modal
Disetor
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuaria
Saldo Laba
(Defisit)
1.644.540.676.100
-
6.658.151.500
Penyesuaian yang timbul dari penerapan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 24 (Revisi 2013)
-
-
-
(11.415.412.183 )
-
Saldo, 1 Januari 2013 (Disajikan kembali)
1.644.540.676.100
-
6.658.151.500
(11.415.412.183 )
351.304.995.872
1.991.088.411.289
-
-
-
(447.301.067.880 )
-
-
Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas
Sepengendali
-
(447.301.067.880)
Dekonsolidasi entitas anak
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2013 (Disajikan kembali)
Pembagian dividen
Konversi dividen menjadi saham
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2014 (Disajikan kembali)
1.644.540.676.100
(447.301.067.880)
(6.658.151.500 )
-
-
Jumlah Ekuitas
351.304.995.872
462.422.015.346
2.002.503.823.472
(11.415.412.183 )
462.422.015.346
3.233.762.338
(825.217.602.751)
(828.641.991.913 )
(8.181.649.845 )
(11.490.591.533 )
1.177.567.366.842
-
-
-
-
283.650.264.400
-
-
-
-
283.650.264.400
-
-
-
2.867.890.296
746.991.836.792
749.859.727.088
1.928.190.940.500
(447.301.067.880)
-
(5.313.759.549 )
451.850.980.859
1.927.427.093.930
106
(283.650.264.400 )
(283.650.264.400)
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Rugi
yang Belum
Terealisasi atas
Investasi Efek
yang Tersedia
untuk Dijual
Tambahan
Modal
Disetor
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuaria
Saldo Laba
(Defisit)
Jumlah Ekuitas
Dekonsolidasi Entitas Anak
-
-
-
-
2.504.264
Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas
Sepengendali
-
(5.609.433)
-
-
-
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
-
-
-
8.683.233.595
1.928.190.940.500
(447.306.677.313)
-
Saldo, 31 Desember 2015
107
3.369.474.046
(156.226.160.331)
295.627.324.792
2.504.264
(5.609.433 )
(147.542.926.736 )
1.779.881.062.025
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas untuk karyawan
Penerimaan (pembayaran) kas untuk
aktivitas operasi lain-lain
2014
2013
190.845.085.745
(74.959.891.666 )
(51.227.980.313 )
380.050.692.973
(124.356.253.980 )
(63.138.157.235 )
456.872.934.869
(112.080.524.252 )
(71.475.137.895 )
(33.637.058.857 )
(77.803.479.529 )
293.180.602.507
Arus kas diperoleh dari operasi
Penerimaan bunga
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
31.020.154.909
306.737.375
(40.412.494.905 )
(16.316.749.630 )
114.752.802.229
4.747.507.602
(49.987.047.542 )
(53.734.055.429 )
566.497.875.229
3.499.589.516
(66.236.644.266 )
(87.662.363.056 )
Kas bersih yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas operasi
(25.402.352.251 )
15.779.206.860
416.098.457.423
(66.604.454.194 )
333.668.697.958
3.290.003.819
(12.628.168.463 )
30.646.739.340
(7.392.435.864 )
(186.873.027.812 )
104.500.000
(45.295.879.498 )
139.507.734.282
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (peningkatan) penyertaan saham
Penurunan (peningkatan) dana dalam
pembatasan
Pembelian aset tetap
Perolehan atas penjualan aset tetap
Kas bersih yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran utang pembelian aset tetap
Penurunan (peningkatan) piutang
pihak berelasi
Peningkatan (penurunan) utang pihak berelasi
Pembayaran utang bank jangka panjang
Kas Bersih yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
2.841.813.059
(2.195.137.368 )
-
646.675.691
(994.154.333 )
(717.728.686 )
(73.545.835 )
55.337.492.884
(16.430.337.998 )
(5.198.666.798 )
37.918.579.518
15.676.710.857
(37.172.209.498 )
(278.383.174.661 )
(69.413.813.331 )
(211.437.079.860 )
32.714.333.755
15.705.352.191
(559.307.613.687 )
7.958.657.195
(13.811.320.447 )
(3.701.421.982 )
DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI
TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
4.797.552
3.511.272
122.840.207
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3.728.798.655
17.536.607.830
21.115.189.605
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
11.692.253.402
3.728.798.655
17.536.607.830
108
INFORMASI TAMBAHAN
PT GRAHA ANDRASENTRA PROPERTINDO Tbk.
LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK
Tanggal 31 Desember 2015, 2014 Dan 2013
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013, Entitas Induk memiliki penyertaan saham
pada Entitas Anak sebagai berikut:
31 Desember 2015
Persentase
Kepemilikan
PT Lembu Nusantara Jaya
PT Jungleland Asia
PT Andrasentra Properti Services
51%
99,99%
0,01%
Jumlah
Nilai
37.825.941.671
499.999.900.000
100
537.825.841.771
31 Desember 2014
Persentase
Kepemilikan
PT Lembu Nusantara Jaya
PT Jungleland Asia
PT Andrasentra Properti Services
51%
100%
99,99%
Jumlah
Nilai
39.102.210.005
500.000.000.000
49.999.900
539.152.209.905
31 Desember 2013
Persentase
Kepemilikan
PT Bukit Jonggol Asri
35%
109
Nilai
647.350.749.533
Download