BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya 2.1.1 Penelitian Pertama Hasil penelitian sebelumnya di ambil dari Kartika Fadilla Kusumadewi Sunardi (strategi komunikasi pemasaran OZ radio 90.80 fm dalam meningkatkan jumlah pendengar dijakarta) dan hasil penelitian tersebut menjelaskan tentang bagaimana cara oz radio 90.80 fm untuk meningkatkan jumlah pendengar di Jakarta. Selain menjelaskan tentang strategi pemasaran,ada juga pembahasan tentang periklanan dari radio tersebut,promosi penjualan (sales promotion), public relation, penjualan personal (personal selling),dan identitas produk(product identity).Luas penelitan ini berfocus di daerah Jakarta dan sekitarnya.1 Dari judul penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang baru ingin diteliti sudah berbeda, penelitian sebelumnya lebih berdominan dibidang pemasaran dan radio nya, sedangan penelitian yang ingin diteliti ialah lebih kepada straegi penyiar radio untuk meningkatkan loyalitas pendengar dan radio yang di teliti bukan radio formal yang bisa di nikmati dimana saja tinggal mencari frekuensi chanel radio, tetapi radio yang ingin diteliti adalah radio streaming. Jadi pendengar hanya bisa mendengarkan radio streaming tersebut jika mempunyai link internet atau aplikasi 1 Kartika Fadilla Kusumadewi Sunardi.Strategi komunikasi pemasaran OZ radio 90.80 fm dalam meningkatkan jumlah pendengar di Jakarta. 2014 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 radio internet dan bisa dinikmati dimana saja, pendengar tidak hanya bisa mendengarkan hanya di Jakarta tetapi pendengar bisa menikmati siaran tersebut dimana saja jika sudah mempunyai aplikasi radio tersebut. 2.1.2 Penelitian Kedua Hasil penelitian sebelumnya diambil dari Rokasih (Pencitraan Radio 94,7 UFM Jakarta Melalui Eksternal Public Relation) dan hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa penelitian di atas hanya memperdalami tentang bagaimana cara pencitraan radio 94,7 U-FM melalui Eksternal Public Relation. Sedikitnya di penelitian di atas juga membahas tentang radio, struktur kerja, dan lainnya. Tetapi yang jadi fokus penelitiannya adalah bagaimana pencitraan radio 94,7 U-FM melalui eksternal public relation.2 Dari judul penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang baru ingin ditelti sudah sangat berbeda, penelitian sebelumnya lebih berdominan meneliti dibidang pencitraan, sedangkan penelitian yang ingin diteliti ialah lebih signifikan kepada strategi komunikasi penyiar radio untuk meningkatkan loyalitas pendengar dan radio yang akan diteliti bukan radio komersil atau radio yang dikelola oleh pemerintah tetapi radio yang akan diteliti adalah radio streaming. Jadi pendengar hanya bisa mendengarkan radio streaming tersebut jika mempunyai link internet atau aplikasi radio internet dan baru bisa mendegarkan radio tersebut dimana saja, pendengar tidak 2 Rokasih. Pencitraan Radio 94,7 U-FM Jakarta melalui Eksternal Public Relations.2013 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 hanya bisa mendengarkan hanya di Jakarta saja tetapi pendengar bisa menikmati siaran tersebut dimana saja jika sudah mempunyai aplikasi radio tersebut. 2.1.3 Penelitian Ketiga Penelitian sebelumnya diambil dari Heru Kurniawan (Strategi Komunikasi Pemasaran Majalah HighhEnd Melalui Event “23 Indonesia’s Beatiful Women” Periode 2013) dari hasil penelitian tersebut diatas menjelaskan tentang bagaimana strategi komunikasi pemasaran majalah. Penelitian di atas menjelaskan tentang bagaimana strategi komunikasi pemasaran suatu majalah HighEnd pada event tersebut.3 Dari judul penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang baru ingin diteliti sudah berbeda, penelitian sebelumnya lebih berdominan meneliti strategi komunikasi pemasaran terhadap majalah. Sebenarnya penelitian di atas dengan penelitian yang baru ingin diteliti sama-sama ingin membahas tentang strategi komunikasi, tetapi bedanya hanya pada penelitian sebelumnya membahas strategi komunikasi pemasaran pada majalah, sedangkan penelitian yang ingin baru di teliti adalah lebih kepada strategi komunikasi penyiar radio untuk meningkatkan loyalitas pendengar. 3 Heru Kurniawan. Strategi Komunikasi Pemasaran Majalah HighhEnd Melalui Event “23 Indonesia’s Beatiful Women” Periode 2013. 2014 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2.2 Strategi Komunikasi Jika ingin melakukan atau membuat strategi komunikasi maka didahului dengan perencanaan, manusia lahir untuk sebagai makhluk rasional memiliki potensi untuk mengubah kehidupannya dari cara yang tradisional menjadi modern, dari yang sulit ke cara hidup yang lebih mudah dan menyenangkan,maka sebelum ada perubahan tersebut pasti ada yang namanya perencanaan untuk membangun strategi mengubah hidup dari tradisional menjadi modern. Keinginan manusia untuk mengubah hidupnya ini menjadi landasan filosofi perencanaan, bahwa perubahan itu dilakukan untuk memperoleh kepuasan dengan hasil yang optimal, serta adanya upaya untuk melakukan penyesuaian jika terjadi kendala dalam mencapai tujuan yang diinginkan.4 Beda hal nya dengan yang dikatakan Wilbur Schramm yang menyebut strategi komunikasi sebagai “the conditions of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita ingin agar pesan yang kita sampaikan menghasilkan tanggapan yang kita inginkan.The Conditions of success in communication tersebut meliputi: a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikasi. 4 Hafied Cangara. Perencanaan dan Strategi komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013. Hal 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 b) Pesan harus menggunakan lambang yang memiliki pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. c) Pesan harus dapat menumbuhkan kebutuhan pribadi komunikan sekaligus menyediakan alternatif mencapai kebutuhan tersebut. d) Pesan harus berkaitan dengan kebutuhan kelompok dimana komunikan berada.5 2.3 Konsep Program Radio Tidak ada yang kalah penting dari acara atau program sebagai faktor yang paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran radio dan televisi.Adalah program yang membawa audien mengenal suatu stasiun penyiaran. Jika suatu stasiun memperleh jumlah audien yang yang besar dan jika audien itu memiliki karakteristik yang dicari oleh pemasang iklan, maka stasiun bersangkutan akan sangat menarik bagi pemasang iklan. Dengan demikian, pendapatan dan keuntungan stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh programnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu 5 Muhammad Mufid.Etika dan Filsafat Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2010.Hal 128-129 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.6 Bagian program bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Menurut Pringle-Starr-McCavit (1991) dalam bukunya Elektronic Media Management, fungsi utama bagian program dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. The production or acquisition of content that will appeal to targeted audiences (memproduksi dan membeli tau akuisis program yang dapat menarik audien yang dituju). 2. The scheduling of programs to attract the desired audience (menyusun jadwal penayangan program atau scheduling program untuk menarik audien yang diinginkan). 3. The production of public service and promotional announcements and local commerecials (memproduksi layanan public dan promosi serta produksi iklan lokal). 4. The production or acquisition of other programs to satisfy the public interest (produksi dan akuisisi program-program lainnya unuk memuaskan ketertarikan publik). 5. The generation of a profit for the station’s owners (menciptakan keutungan bagi pemilik media penyiaran).7 6 Morissan. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana. 2008. Hal 199-200 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 2.4 Radio Sebelum membahas mengenai sistem penyiaran ada baiknya kita memahami beberapa istilah yang terkait dengan organisasi penyiaran sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Penyiaran yang berlaku saat ini, yaitu Undang-Undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU 32/2002). Menurut ketentuan umum UU 32/2002 Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara penyiar, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung berpedoman pada peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku.8 Setelah membahas tentang strategi komunikasi dan seorang penyiar radio, dan pasti juga akan membahas tentang radio dan karakkteristik radio. Biasanya radio identik dengan siaran musik, tetapi itu hanyalah ciri khas, dan ada beberapa karakter radio lainnya yaitu auditif dan theatre of mind.9 Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara. Radio siaran (radio broadcast) adalah suatu aspek dari komunikasi. Karena itu proses radio siaran dipelajari dan diteliti oleh ilmu komunikasi. Radio merupakan teknologi komunikasi penemuan Macroni yang menggnakan system dua arah.Komunikasi disampaikan 7 Ibid. Hal 201 8 Ibid. Hal 77 9 Asep Syamsul M.Romli. Jadi Penyiar itu Asik Lho. Bandung: Nuansa. 2012. Hal 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 secara langsung dari sumber berita kepada pendengar dan para pendengar pun dapat merespon berita secara langsung. Radio merupakan salah satu sarana penyampaian pesan iklan yang banyak digunakan.Format program radio yang ditawarkan biasanya menjangkau segmensegmenpen dengar tertentu. Pada dasarnya radio siaran dibedakan sebagai berikut : 1. Radio Siaran Pemerintah (Government Ownership and Operation Broadcasting) Badan radio siaran ini dimiliki dan dikuasai pemerintah pengelolanya diserahkan kepada salah satu departemen.Pemerintah republik Indonesia misalnya menempatkan RRI pada department penerangan dan radio siaran ini menyandang misi dari pemerintah. 2. Radio Siaran Semi Pemerintah (Public Corporation Broadcasting) Radio siaran dengan bentuk organisasi comporation.Hidup dan keberlangsungan radio sebagian besar adalah iuran radio dan usaha sendiri seperti penertiban. 3. Radio Siaran Swasta Badan radio swasta ini dimiliki perorangan dan sifatnya komersial dengan lisensi pemerintah, biaya untuk kelangsungan hidup radio diperoleh dari periklanan dan pensponsoran acara.Sebagai radio komersil yang hidup http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 dari iklan, kehilagan pelanggan merupakan masalah bagi badan radio swasta.10 Radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut: 1. Auditori. Radio adalah “suara”, untuk didengar, karenanya isi siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca Koran yang bisa kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau mengulang bacaan. 2. Transmisi. Proses peyebarluasannya atau disampaikan kepada pendegar melalui pemancar (transmisi). 3. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis “ channel noise factor”. 4. Theater of Mind. Radio menciptakan gambar (makes picture) dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran Radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok penyiar sendiri. 5. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik. Dalam hal musik, 10 Onong uchjana Effedy. Radio siaran teori dan praktek. Bandung: Mandar Maju. 1991. Hal 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena pendengar biasanya tidak tahu lagu apa yang disajikan-berbeda dengan memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya.11 Selain itu radio siaran memiliki karakteristik unik dank has. Radio memiliki cara tersendiri yang disebut dengan gaya radio meliputi kosakata lisan, musikatau lagu dan Sound effect, yang menjadi kunci utama untuk memikat pendengarnya. Sifat radio siaran secara karakteristiknya memcangkup beberapa hal berikut: 1. Imajinatif: Karena radio siaran hanya bisa didengar, imajinasi pendengar bisa beragam persepsinya. Radio menciptakan Theater of mind. Pendengar bisa terhanyut perasaannya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan. 2. Auditori: Radio adalah bunya tau suara yang hanya bisa dikonsumsi oleh telinga. Maka dari itu, apa yang didengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus jelas, singkat dan sepintas lalu. 3. Akrab: Media radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal atau indvidu. Walaupun radio itu didengar oleh banyak sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar 11 Asep Syansul M Romli. Broadcast Jurnalism “Panduan menjadi penyiar, Reporter, & script Writer”. Bandung: Nuansa. 2010. Hal 22-23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 secara seorang diri, seakan-akan berada disekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi “teman” di kala seseorang sedang sedih ataupun gembira. 4. Gaya Percakapan: Bahasa yang digunakan bukan bahasa tulisan, tetapi gaya percakapan sehari-hari. Tak heran bahasa-bahasa percakapan yang unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan pernyiar menjadi sesuatu yang trend.12 2.4.1 Radio Streaming Radio internet yang juga biasa dikenal sebagai web radio, net radio, streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran audio yang di transmisikan melalui internet.Penyiaran yang dilakukan melalui internet disebut sebagai webcastingkarena tidak menular secara luas melalui sarana nirkabel.Radio internet memiliki sebuah media streaming yang dapat menyediakan saluran audio terus menerus dan tidak ada kontrol operasional penyiaran seperti media penyiaran tradisional pada umumnya. Cara yang digunakan untuk menyiarkan radio internet adalah melalui teknologi streaming, yaitu teknologi yang dapat menerima serta mengirim informasi dari satu pihak ke pihak lain menggunkan alat yang dapat menerima aliran media streaming tersebut juga. Teknologi streaming ini menggunakan lossy audio codec, 12 Burhan Fanani. Buku Pintar Menjadi MC, PIDATO, PENYIAR RADIO&TELEVISI. Yogyakarta: Araska. 2013. Hal 111-112. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 yaitu program komputer yang berfungsi untuk mengkompres audio maupun video berdasarkan data yang diformat melalui streaming suara ke radio internet.13 2.4.2Radio Komunitas Stasiun penyiaran komunitas harus berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen dan tidak komersial dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayahnya terbatas serta untuk melayani kepentingan komunitasnya.Komunitas adalah sekumpulan orang yang bertempat tinggal atau berdomisili dan berinteraksi dwilayah tertentu. Dengan kata lain, stasiun ini didirikan tidak untuk mencari keuntungan atau tidak menjadi bagian perusahaan yang mencari keuntungan semata. Stasiun komunitas didirikan dengan perstujuan tertulis paling sedikit 51% dari jumlah penduduk dewasa ataupun paling sedikit 250 orang dewasa dan dikuatkan dengan pertujuan tertulis aparat pemerintah setingkat kepala desa/lurah setempat. Radius siaran stasiun komunitas dibatasi maksimum 2,5 km dari lokasi pemancar atau effective radiated power (ERP) maksimum 50 watt. Stasiun penyiaran komunitas melaksanakan siaran paling sedikit lima jam per hari untuk radio dan dua jam perhari untuk televisi dan tidak berfungsi hanya sebagai 13 https://id.wikipedia.org/wiki/Radio_Internet http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 stasiun relai bagi stasiun penyiaran lainnya kecuali untuk acara kenegaraan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kepentingan komunitasnya.14 2.5 Produksi Radio Pada dasarnya bagian produksi menjadi bagian dari departemen program namun pada banyak stasiun radio besar bagian produksi sudah menjadi bagian yang terpisah dari departemen program karena bagian ini memiliki personalia dan sumber daya yang besar karenanya menjadi departemen tersendiri yang disebut dengan departemen produksi yang dipimpin seorang manajer atau direktur program (Program Director). Manajer produksi bertanggung jawab terhadap sejumlah pekerjaan, di antaranya: Memproduksi program lokal (in-house), iklan dan pelayanan umum serta pengumuman (promotional announcement). Mengawasi seluruh pemain serta personalia produksi. Melakukan penjadwalan program siaran langsung (live) atau produksi yang direkam. Mengawasi seluruh isi program yang ditayangkan, dari mana pun sumbernya. Departemen produksi dapat diorganisir secara vertical dan horizontal: 14 Morissan. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana. 2008. Hal 96-97 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Vertikal (hierarkis). Pada system ini, komando produksi mengalir dari atas ke bawah, misalnya dari prosedur kepada sutradara, dan selanjutnya kepada staf kreatif dan produksi. Horizontal (kooperatif). Setiap anggota tim produksi memiliki kewenangan yang sama dan keputusan dibuat bersama.15 2.5.1 Format Radio Format berarti susunan item program dalam satu-satuan waktu. Saat ini,format radio semakin beragam, karena saran targetnya juga semakin banyak.Music radio, old time radio, all-news, sport radio, talk radio, religious radio, dan radio ramalan cuaca dan format berdasarkan pilihan content tertentu. Yang paling lazim ditemukan adalah format yang disusun berdasarkan genres musik tertentu. Misalnya Top 40, country,jazz, rock, new age, adultcontemporary, oldies, adultstandards,hispanik, dangdut, campursari, dan lain-lain. Tetapi, tak jarang radio diformat berdasarkan hobi (misalnya, radio otomotif, radio untuk pehobi pemancing dan lain-lain), gendre (misalnya, radio female dan mustika untuk perempuan), isu (misalnya, radio metro untuk berbagi informasi lalu lintas dan hukum, radio komunitas untuk aktivisme sosial), profesi, kelas usia, dan lain-lain.16 Radio siaran memiliki beberapa sifat yang menjadi keistimewaan bagi stasiun radio itu sendiri, menurut Onong Uchjana, sifat tersebut antara lain: 15 Ibid . Hal 269 Santi Indra Astuti. Jurnalisme Radio. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2008. Hal 9 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 1. Radio siaran bersifat langsung Makna langsung sebagai sifat radio siaran ialah bahwa suatu pesan yang akan disiarkan dapat dilaksanakan tanpa proses yang rumit. 2. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan Fakta lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekuasaan ialah tidak dijumpainya jarak dan rintangan bagi radio, tidak ada jarak waktu begitu suara pesan itu diucapkan oleh seorang penyiar pada saat itu juga diterima oleh khalayak. Bagi radio tidak ada jarak ruang: bagaimanapun sasaran yang dituju radio dapat mencapainya suatu pesan yang disiarkan dari suatu tempat. 3. Radio siaran memiliki daya tarik disebabkan oleh 3 unsur yang melekat padanya yaitu: a. Kata-kata lisan (spoken words) b. Musik (music) c. Efek Suara (sound effect) Menurut peneliti, radio tidak mengenal jarak, rintangan, dan waktu artinya ketika suatu acara disiarkan maka saat itu juga didengar oleh masyarakat. Radio memiliki daya tarik yang melekat padanya yaitu musik, kata-kata dan efek suara, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 artinya dengan unsur-unsur tersebut maka suatu acara radio menjadi hidup dan lebih menarik.17 Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio dengan format yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga signifikan.Sementara, radio tanpa format dianggap radio tanpa identitas.18 2.6 Penyiar Radio Berdasarkan judul penelitian di atas dari penjelasan tentang strategi komunikasi langsung membahas tentang penyiar radio dan menjadi seorang penyiar radio merupakan sebuah profesi yang sangat menyenangkan. Tetapi dibalik hal tersebut terdapat sebuah tantangan yang cukup berat menghadang di depan mata kita yang mau tidak mau kita harus menjadi penyiar yang benar-benar handal. Untuk menjadi seorang penyiar profesional, tidak hanya bermodal suara yang bagus saja, tetapi paling tidak harus tahu dan belajar lebih dahulu tentang garis besar dan seluk-beluk dunia penyiaran sebelum masuk ke teknik berbicara (announcing skill). Seorang penyiar radio profesional juga harus mempunyai basic kreatifitas, kreatifitas merupakan faktor penting yang mendukung untuk menjadi penyiar profesional. Tanpa kreasi yang tinggi hal yang dihasilkan oleh seorang penyiar akan monoton dan tidak dapat menarik pendengarnya.19 17 Onong Uchjana Effendy. Spektrum Komunikasi. Jakarta: Mandar Maju Mundur. 1992 Ibid. Hal 11 19 Ega Wardana. SuksesMenjadi Penyiar Radio Terkenal. Yogyakarta: CV Andi Offset. 2009. Hal 1-2 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Seorang penyiar juga harus ahli dalam menguasai komunikasi karena komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya, dan disini fokus komunikasi adalah proses interaksi antara penyiar dan pendengarnya. Tugas utama komunikasi seorang penyiar adalah menyampaikan sebuah informasi ataupun pesan kepada pendengarnya lewat media suara. Seorang penyiar harus ahli dalam berkomunikasi dengan komunikasi secara efektif dan efisien. Inti dari komunikasi penyiar adalah berkomunikasi sesuai tingkatan bahasa pendengar,mengerti keinginan dari pendengar,mengerti kelas sosial pendengar, dan memahami latar belakang maupun norma yang dipegang oleh pendengar.20 Selain harus mempunyai basik diatas seorang penyiar radio juga harus mempunyai kualitas diri, selain mengelola acara yang menjadi tanggung jawabnya,seorang penyiar di masa sekarang ini harus sigap dan menguasai pengoperasian perangkat siar, dapat membuat script siaran dengan baik, dan siap memberikan value lebih untuk tugas-tugas lain yang dibebankan kepadanya. Penyiar dalam dunia radio diterima oleh masyarakat pendengar yang tidak terbatas. Kekuatan dari dunia radio sendiri adalah lokal dan bermain dengan imajinasi pendengar, biarlah pendengar yang menentukan pemikirnnya sendiri-sendiri tanpa melihat dan hanya mendengar.21 20 21 Ibid. Hal 3 Ibid. Hal 4-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 2.6.1 Strategi Penyiar Radio Menjadi penyiar radio harus punya ‘ketidakwarasan’ dan harus abnormal dalam siaran.Penyiar radio manapun, harus sedikit menyeleneh menurut aturan stasiun radionya, serta wajib out of the box atau bisa menciptakn sesuatu yang baru, aneh, dan keluar dari rutinitas siaran biasanya.Salah satu kelakuan penyiar yang iseng, tapi menimbulkan keasyikan adalah menelpon teman atau pendengar, memberikan kabar duka, dan di-on air-kan langsung. Seru! Ribuan pendengar akan tertawa terkekeh-kekeh, sementara si korban bete abis.22 Setiap siaran radio seharusnya penyiar memberikan sesuatu yang tidak mudah dilupakan oleh pendengarnya. Tidak hanya lagu dan iklan yang dapat didengarkan, tapi juga pesan dan “film-film” yang akan menjadi kukuatan sebuah program radio karena program radio adalah panggung audio yang kreatif. Pemeran tunggal sebuah radio adalah penyiar, sementara tim pendukungnya adalah scriptwriter, reporter, dan operator, sedangkan sutradaranya adalah produser. Membuat radio show tidak semata-mata hanya untuk mengisi siaran pada jam tertentu saja, tapi sebuah radio show harus mampu ‘menahan’ pendengarnya, memberikan pesan yang jelas, menjadi topik perbincangan pendengar, dan menaikan raiting radio dikemudian hari.23 Penyiar radio punya sejuta keunikan dan keunggulan. Ia menjadi ujung tombak untuk meraih sebanyak-banyaknya pendengar, membentuk persepsi radionya, 22 Awan Setiawan. .Becoming a Radio Star. Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2008. Hal 53 Ibid. Hal 97 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 dan sebagai Person in charge dalam menjaga Image radio, dan beberapa karakteristik peyiar radio sebagai berikut: Penyiar sebagai sales person. Penyiar harus mampu menjual, mempromosikan, dan mengenalkan radionya kepada potential listeners dan potential clients, baik sedang On air maupun off air. Tentunya, lingkup pekerjaan yang secara langsung melekat dalam fungsi penyiar ini tidak menjadi barometer kinerja. Penyiar sebagai sahabat pendengar. Pernah mendengar acara curhat di radio anak muda? Program curhat biasanya dilakukan untuk mendekatkan komunikasi dan emosi dengar pendengarnya. Dalam berbagai keadaan, penyiar harus bisa menjadi sahabat pendengar. Tidak pernah berhenti melayani dan menjadi teman bicara yang sabar untuk pendengarnya. Penyiar harus memiliki Air Personality yang kuat. Sebuah penelitian di inggris mengatakan, pendengar lebih menyukai penyiar yang memunyai karakter dalam siarannya daripada suara yang bagus. Sekali lagi, Air personality lebih penting daripada suara yang bagus.24 24 Ibid. Hal 49-51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 2.7 Khalayak Radio atau Audien Memanfaatkan media komunikasi massa secara optimal, tidak cukup hanya mengandalkan pemahaman seputar kelebihan dan kekurangan media itu sendiri. Mesti diketahui pula siapa dan bagaimana sosok khalayak atau konsumen yang dihadapi.Apa sifat-sifat merek, dan bagaimana mereka kelak akan memproses informasi yang diperoleh dari media komunikasi massa tersebut.25 Segmentasi audien radio, di Indonesia media penyiaran yang sudah sangat tersegmentasi adalah stasiun radio. Berdasarkan riset, stasiun radio di kota besar tidak dapat lagi menjadi media yang bersifat umum yang membidik seluruh lapisan masyarakat. Stasiun dikota besar harus membidik segmen secara terbatas misalnya: kalangan remaja, perempuan, kalangan pembisnis, dan lain-lain. Di kota besar program stasiun televisi radio umumnya sudah tersegmentasi. Di kota kecil atau daerah, segmentasi audien mungkin tidak terlalu diperlukan karena tingkat persaingan masih sangat rendah sehingga media penyiaran cenderung masih bersifat umum. Stasiun radio dengan segmentasi audien yang jelas pada dasarnya memiliki potensi yang sangat besar digunakan para pemasang iklan untuk mencapai konsumennya.26 25 26 Ibid.Hal 41 Morissan. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana. 2008. Hal 183 http://digilib.mercubuana.ac.id/