17 BAB II TEORI HISAB RUKYAH GERHANA A. Pengertian

advertisement
BAB II
TEORI HISAB RUKYAH GERHANA
A. Pengertian Gerhana
Gerhana dalam bahasa Inggris adalah eclipse1. Pada dasarnya kata ini
digunakan untuk gerhana Bulan dan gerhana Matahari. Istilah ini digunakan
secara umum, baik gerhana Bulan maupun gerhana Matahari. Namun dalam
penyebutannya, terdapat dua istilah, yaitu eclipse of the moon untuk gerhana
Bulan, dan eclipse of the sun untuk gerhana Matahari. Selain itu ada juga
yang menggunakan lunar eclipse untuk gerhana Bulan dan solar eclipse
untuk gerhana Matahari.2
Gerhana dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah khusuf dan kusuf.
Ada yang mengatakan bahwa khusuf al-kamar3 untuk gerhana Bulan atau
kusuf al-syams4 untuk gerhana Matahari. Pada dasarnya istilah khusuf dan
kusuf dapat digunakan untuk menyebut gerhana Bulan atau gerhana Matahari.
Hanya saja, kata kusuf lebih dikenal untuk menyebut gerhana Matahari,
sedangkan kata khusuf untuk gerhana Bulan.
Kata Khusuf menurut bahasa berarti menenggelamkan. Dikatakan
, artinya menenggelamkan segala sesuatu yang ada di atasnya.5
Kata ini diambil dari kalimat
‫ا‬
, artinya Bulan telah menghilang
1
Hassan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, Jakarta: PT Garmedia Pustaka Utama, 2003,
Cet. ke IX, hlm. 187.
2
Oxford, Oxford Learner’s Pocket Dictionary, New York: Oxford University Press,
2003, hlm. 137.
3
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka
Progessif, Cet ke II,1997, hlm. 340.
4
Ibid. hlm. 1209.
5
Ibid. hlm. 339.
17
18
cahayanya. Sedangkan Kusuf menurut bahasa berarti menutupi. Dikatakan
, artinya menutupi, menyembunyikan dan menjadikan gelap.6
Jadi, kata kusuf dan khusuf bagi Matahari dan Bulan bermakna
perubahan dan berkurangnya sinar keduanya. Kedua kalimat ini memiliki arti
yang sama dan keduanya digunakan pada hadits-hadits shahih, sedangkan alQur’an7 menggunakan kata khusuf untuk Bulan.
Makna kusuf dan khusuf menurut istilah adalah terhalanginya seluruh
atau sebagian sinar Matahari atau Bulan dikarenakan suatu sebab alamiah.
Yaitu Allah menakut-nakuti hamba-Nya dengannya. Atas dasar inilah, kata
kusuf dan khusuf adalah sinonim, yaitu memiliki arti yang sama. Maka
dikatakan
‫و‬
‫ا‬
, artinya Matahari berkurang cahayanya dan
menjadi gelap (mengalami gerhana) dan
‫و‬
‫ا‬
, artinya Bulan
berkurang cahayanya dan menjadi gelap (mengalami gerhana).8
Pernyataan khusuf (Bulan) dan kusuf (Matahari) itu mungkin berlaku
jika kedua kalimat tersebut berkumpul, apabila kata-kata itu terpisah satu
sama lain, maka keduanya memiliki makna yang sama dan memiliki beberapa
padanan dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, para ulama masih
memperselisihkan makna kata kusuf dan khusuf, apakah keduanya masih
sinonim atau tidak.
6
Ibid. hlm. 1209.
Abi Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah, Al-Mughni, Juz II,
Beirut: Daar al-Kitab al-‘ilmiyah, hlm. 273.
8
Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, Shalatul Mu’min, Ahmad Yunus et, “ Ensiklopedi
Shalat Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Jilid III, Jakarta: Pustaka Imam asy-Syafi’i, 2007, Cet ke
1, hlm. 2.
7
19
Menurut Jumhur Ulama bahwa kata khusuf dan kusuf dipergunakan
untuk makna hilangnya seluruh sinar Matahari dan Bulan, juga untuk arti
hilangnya sebagian dari sinar keduanya. Sedangkan penggunaan kata gerhana
yang paling masyhur oleh para ahli fiqh adalah kata kusuf untuk Matahari dan
kata khusuf untuk Bulan.9 Dari beberapa pernyataan di atas, tidak diragukan
lagi bahwa penunjukan kata kusuf dan khusuf menurut bahasa berbeda, karena
kata kusuf berarti berubah menjadi hitam (gelap), sedangkan khusuf berarti
kekurangan atau kehinaan.
Secara etimologi gerhana Matahari adalah tetutupnya piringan
Matahari oleh Bulan jika dilihat dari Bumi karena Bulan saat itu persis di
antara Matahari dan Bumi.10 Sedangkan gerhana Bulan adalah tertutupnya
sinar Matahari oleh Bumi sehingga Bulan berada di bayang-bayang Bumi.11
Menurut ilmu astronomi Gerhana Bulan terjadi ketika sebagian atau
keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Gerhana
Matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,
atau Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan
dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki
planet lain.
Gerhana Bulan menurut Abdul Karim bisa diibaratkan jatuhnya
bayangan Bumi ke permukaan Bulan pada saat Matahari dan Bulan
berhadapan dalam satu garis lurus. Keadaan seperti ini menjadikan sinar
9
Abdullah bin Abdurrahman, Minhajul Qowim, Singapura: Haromain, hlm. 88.
Tim Masjlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Pedoman Hisab Muhammadiyah,
Yogyakarta: Majlis Tarjih dan Tarjih PP Muhammadiyah, 2009, Cet. ke II. hlm. 97.
11
Ibid. hlm. 101.
10
20
Matahari tidak dapat menerobos ke Bulan karena terhalang Bumi.12
Akibatnya Bulan tidak dapat memantulkan sinar Matahari ke Bumi, sebab
seperti yang kita tahu bahwa Bulan tidak bercahaya tapi hanya memancarkan
sinar. Sedangkan gerhana Matahari adalah terhalangnya sinar Matahari
menuju ke Bumi, karena terhalang oleh Bulan yang berada dalam satu garis
lurus.13
Gerhana Bulan menurut Zubair Umar al-Jaelany adalah terjadinya
sesuatu yang menimpa Bulan, yakni Bulan berada di tengah-tengah bayangan
Bumi, sehingga sinar Matahari tidak bisa sampai ke Bulan.14 Sedangkan
gerhana Matahari adalah terhalangnya sinar Matahari ke Bumi, disebabkan
adanya Bulan yang menutupi Matahari.15 Keadaan tersebut terjadi ketika
posisi Bumi, Bulan dan Matahari pada satu garis lurus.
Noor Ahmad berpendapat bahwa gerhana Bulan akan terjadi apabila
sebagian atau seluruh piringan memasuki kerucut bayangan Bumi yang tidak
dikenai sinar Matahari. Sedangkan deklinasinya sama-sama 0˚, atau
mempunyai deklinasi yang hampir sama harga muthlaknya walaupu
berlawanan tandanya.16 Gerhana Matahari terjadi apabila Bulan menutupi
Matahari baik sebagian ataupun seluruhnya. Apabila Bulan menutupi
sebagian piringan Matahari disebut gerhana sebagian. Apabila Bulan
menutupi seluruh piringan Matahari disebut gerhana total. Apabila pada suatu
12
Abdul Karim, Mengenal Ilmu Falak, Semarang Timur: Intra Pustaka Utama, Cet. ke 1,
2006, hlm 28.
13
Ibid. hlm.35.
14
Zubair Umar al-Jaelany, al-Khulashah al-Wafiyyah, Surakarta: Melati, 1935, hlm 139.
15
Ibid. hlm. 149.
16
Noor Ahmad, Syamsul Hilal, Kudus: Madrasah TBS Kudus, 1995, Juz II. hlm.37
21
keadaan tertentu titik pusat Bulan kelihatan bertumpu dengan titik pusat
Matahari maka disebut gerhana cincin.17
Dari uraian tersebut, maka dapat saya simpulkan bahwa gerhana
merupakan fenomena astronomi, yang terjadi manakala sebuah benda langit
bergerak ke dalam bayangan sebuah benda langit lain.
B. Macam Macam Gerhana
A. Gerhana Bulan
Kita mengetahui bahwa Bumi beredar mengelilingi Matahari
dalam waktu satu tahun. Bersamaan dengan itu Bulan mengelilingi Bumi
selama 29 hari. Hal ini mengakibatkan kedudukan Bumi dan Bulan
terhadap Matahari berubah setiap saat.18 Gerhana Bulan terjadi saat
Bulan lewat di belakang Bumi sehingga Bumi menghalangi sinar
Matahari yang mencolok ke Bulan. Hal ini dapat terjadi ketika Matahari,
Bumi, dan Bulan diselaraskan persis, yaitu posisi Bumi berada di tengah
antara Bulan dan Matahari. Oleh karena itu, gerhana Bulan hanya dapat
terjadi pada malam Bulan purnama. Jenis dan panjang gerhana
tergantung pada lokasi Bulan terhadap simpul orbitnya.
Gerhana Bulan terjadi pada saat istiqbal (oposisi), yakni sekitar
tanggal 14, 15, 16 (pada saat Bulan purnama) dalam Bulan qamariyah,
dimana Matahari dari posisi Bulan pada jarak bujur astronomi 180˚.
Gerhana Bulan dalam satu tahun terjadi antara 2 sampai 3 kali dan dapat
17
Ibid. hlm. 43.
Adriana Wisni Ariasti dkk, Perjalanan Mengenal Alam Semesta, Bandung:
Obsevatorium Bosscha ITB, 1995, hlm. 26.
18
22
disaksikan oleh seluruh penduduk Bumi, meskipun demikian tidaklah
heran gerhana dalam satu tahun tidak terjadi.19 Gerhana total terbaru
terjadi pada tanggal 10 Desember 2011, gerhana total sebelumnya terjadi
pada tanggal 15 Juni 2011, gerhana itu terlihat di seluruh Asia dan
Australia. Gerhana Bulan total sebelumnya terjadi pada 21 Desember
2010 pukul 08:17 UTC, gerhana itu terlihat dari Amerika, Eropa, Afrika
Barat, Timur Jauh, Australia.
Tidak seperti gerhana Matahari, yang hanya dapat dilihat dari
daerah yang terbatas di permukaan Bumi,20 gerhana Bulan dapat dilihat
dari mana saja di sisi malam Bumi. Gerhana Bulan berlangsung selama
beberapa jam, sedangkan gerhana Matahari total hanya berlangsung
selama beberapa menit di setiap tempat tertentu. Hal itu disebabkan
ukuran bulan lebih kecil dari Bumi. Tidak seperti gerhana Matahari,
gerhana Bulan aman untuk melihat tanpa perlindungan mata atau
pencegahan khusus, karena mereka tidak terang (memang redup) dari
Bulan purnama itu sendiri.
Gerhana Bulan muncul bila Bulan sedang beroposisi dengan
Matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit Bulan terhadap bidang
ekliptika, maka tidak setiap oposisi Bulan dengan Matahari akan
mengakibatkan terjadinya gerhana Bulan. Perpotongan bidang orbit
Bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong
yang disebut node, yaitu titik di mana Bulan memotong bidang ekliptika.
19
Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Buana Pustaka,
2004, hlm. 186.
20
Adriana Wisni Ariasti dkk, op. cit. hlm. 35.
23
Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik
oposisi ke titik oposisi lainnya.21
Maka, jika terjadi gerhana Bulan, akan diikuti dengan gerhana
Matahari karena kedua node22 tersebut terletak pada garis yang
menghubungkan antara Matahari dengan Bumi.
1. Macam-macam Gerhana Bulan
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana Bulan
dapat dibedakan menjadi:
1. Gerhana Bulan Total
Jika Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi,
maka gerhana tersebut dinamakan gerhana Bulan total.23
Gerhana Bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai
lebih dari 1 jam 47 menit. Seperti gambar berikut:
Gambar 1.01 Gerhana Bulan Total
21
Menurut Saiyid Razvi dalam Kelender Hijriyah yang disusun al-Biruni disebutkan
bahwa periode sinodis Bulan rata-rata adalah 29.5305555 hari, terjadi selisih 0.0000333 hari setiap
Bulan. Selisih ini menurut Saiyid Razvi tidak begitu berarti karena baru selama 2500 tahun akan
selisih satu hari antara Kalender Hijriyah yang disusun oleh al-Biruni dan Kelender Hijriyah yang
mendasarkan teori modern. Uraian selengkapnya baca Saiyid Samad Razvi. Al-Biruni’s Criterion
For The Fisibility of the Lunar Crescebt, dimuat dalam Hamdard Islamicus, Vo.XIV/Number
I/Spring 1991,hlm. 48.
22
Node atau titik simpul adalah titik perpotongan antara lintasan Bula dengan ekliptika.
Lihat Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, Yoqyakarta: Buana Pustaka, 2005, hlm. 88.
23
Slame Hambali, Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi: Bismillah Publisher, 2012, Cet I,
hlm. 232.
24
2. Gerhana Bulan Sebagian
Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah
umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan
tambahan / penumbra Bumi.24 Seperti contoh gambar berikut ini:
Gambar 1.02 Gerhana Bulan Sebagian
3. Gerhana Bulan Penumbra
Pada gerhana Bulan jenis ketiga ini, seluruh Bulan masuk
ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya.25 Tetapi tidak
ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh
penumbra. Seperti gambar berikut ini:
Gambar 1.03 Gerhana Bulan Penumbra
24
25
Ibid.hlm. 233.
Ibid.
25
Berbeda dengan gerhana Matahari, pada gerhana Bulan, waktuwaktu kontak dan saat terjadinya suatu fase gerhana tidak dipengaruhi
oleh lokasi pengamat. Semua pengamat yang berada di belahan Bumi
yang mengalami gerhana akan mengamati waktu-waktu kontak (umbra
dan penumbra) pada saat bersamaan. Sebenarnya, pada peristiwa gerhana
Bulan, seringkali Bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih
adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah Bulan oleh atmosfer
Bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum
cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana Bulan, Bulan akan
tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun
coklat.
B. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan lewat di antara Matahari
dan Bumi, sedangkan semua atau sebagian Bulan menutupi piringan
Matahari, sehingga sebagian tempat di Bumi tidak memperoleh cahaya
Matahari.26 Hal ini dapat terjadi hanya saat Bulan baru, ketika Matahari
dan Bulan adalah sejarar seperti yang terlihat dari Bumi.
Jika Bulan berada cukup dekat ke Bumi dan dalam bidang orbit
yang sama, maka akan ada gerhana Matahari total setiap Bulan. Namun,
orbit Bulan dan ekliptika tidak berimpit, melainkan membuat sudut siku l
5˚8’. Oleh karenanya, tidak setiap ijtima’ akan
26
Adriana Wisni Ariasti dkk, op. cit. hlm. 35.
terjadi gerhana
26
Matahari.27 Sebenarnya orbit Bulan berbentuk lonjong, sering mengambil
terlalu jauh dari Bumi sehingga ukurannya yang tampak jelas tidak cukup
besar untuk memblokir Matahari total. Jadi pesawat orbit melintasi setiap
tahun di garis node yang mengakibatkan setidaknya dua, dan sampai
lima, gerhana Matahari yang terjadi setiap tahun, tidak lebih dari dua di
antaranya bisa gerhana total.
1. Macam-macam Gerhana Matahari:
- Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total terjadi ketika permukaan Bumi yang
tertutup bayang-bayang inti Bulan tidak terkena cahaya Matahari,
apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya
oleh piringan Bulan.28 Selama ada gerhana, totalitas terbaik terjadi
di trek sempit di permukaan Bumi. Seperti gambar berikut ini:
Bumi
Bulan
Matahari
Gambar 2.01 Gerhana Matahari Total
- Gerhana Matahari Parsial
Gerhana parsial (sebagian) terjadi ketika sebagian cahaya Matahari
yang menuju Bumi terhalang oleh Bulan.29 Seperti gambar berikut:
27
Muhyiddin Khazin, loc. cit.
Slamet Hambali, op. cit. hlm. 235.
29
Ibid.
28
27
Bulan
Bumi
Matahari
Gambar 2.02 Gerhana Matahari Parsial
- Gerhana Matahari Cincin
Gerhana cincin (annular) terjadi ketika Bulan berada pada titik
terjauh dari Bumi. Gerhana ini terjadi bila ukuran piringan Bulan
lebih kecil dari piringan Matahari.30 Seperti gambar berikut:
Matahari
Bulan
Bumi
Gambar 2.03 Gerhana Matahari Cincin
2. Waktu Kontak Gerhana Matahari31
- Gerhana Matahari Total dan Cincin
- Kontak pertama adalah saat piringan Bulan menyentuk
piringan Matahari.
- Kontak kedua adalah ketika seluruh piringan Bulan sudah
menutupi piringan Matahari.
- Kontak ketiga adalah saat piringan Bulan keluar dari
piringan Matahari.
30
Ibid. hlm. 236.
Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis (Metode
Permasalahannya), Semarang: Komala Grafika, 2006, hlm. 89.
31
Hisab-Rukyat
dan
Solusi
28
- Kontak keempat terjadi saat seluruh piringan Bulan keluar
dari piringan Matahari.
-
Gerhana Matahari Sebagian
- Kontak
pertama
adalah
saat
piringan
Bulan
mulai
menyentuh piringan Matahari.
- Kontak kedua ketika piringa Bulan sudah keluar dari
piringan Matahari.
Dalam pengamatannya, pengamat di daerah yang berbeda akan
mengamati waktu kontak yang berbeda, dan karenanya akan
mengamati fase gerhana yang berbeda pula. Ini tergantung pada
posisi pengamat relatif terhadap jalur yang dilalui umbra/penumbra
Bulan. Oleh karena itu, terjadinya gerhana Matahari hanya dapat
disaksikan oleh beberapa tempat di permukaan Bumi.
C. Objek Pembahasan Gerhana
A. Matahari
Matahari merupakan benda satu-satunya dalam tatasurya yang
memancarkan cahaya.32 Matahari termasuk bintang berwarna putih yang
berperan sebagai pusat tata surya. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan Bumi dan membentuk
32
Adriana Wisni Ariasti dkk, op cit, hlm. 17.
29
iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah
pusat peredaran tata surya pada abad 16 adalah Nicolaus Copernicus.
Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa
lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini
mematahkan teori geosentrisme (Bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua
sebelum masehi.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu
berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari
ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk
penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.33
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki
karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari,
zona radiatif, dan zona konvektif, fotosfer,34 kromosfer35 dan korona.36
1. Pergerakan Matahari
1. Gerakan Hakiki Matahari
-
Matahari berotasi pada sumbunya dengan waktu rotasi di
ekuatornya 25½ hari, sedangkan di daerah kutubnya 27 hari.
33
Bayong Tyasyono, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: PT Remaja Roadakarya,
2009, hlm. 33.
34
Fotosfer adalah bagian permukaan Matahari yang kelihatan, tempat dipancarkannya
radiasi keluar agkasa. Lihat A. Gunawan Admiranto, op. cit. hlm. 268.
35
Kromosfer adalah daerah angkasa Matahari yang terletak di antara fotosfer dan korona.
Ibid.hlm.270.
36
Korona adalah bagian terluar dari Matahari. Ibid.
30
Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan
terhadap perubahan posisi bintik Matahari.37
-
Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak pada satu
tempat ke arah tertentu. Kecepatan rata-rata pergerakan
Matahari adalah 20 km/detik atau 72.000 km/jam.38
2. Gerakan Semu Matahari
-
Gerakan harian terjadi akibat gerak rotasi Bumi, periode
menengahnya 24 jam, arahnya dari Timur ke Barat.
-
Gerak tahunan dengan waktu 365¼ hari. Setiap tanggal 21
Maret dan 23 September terbit di titik Timur dan tenggelam di
titik Barat.39
2. Peran Matahari
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka Bumi karena:40
- Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkadung
dalam batubara dan minyak Bumi sebenarnya juga berasal dari
Matahari.
- Mengontrol stabilitas peredaran Bumi yang juga berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, Bulan, tahun, serta mengontrol
peredaran planet lain.
- Dengan mempelajari Matahari yang merupakan bintang yang
terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
37
Slamet Hambali, op. cit. hlm. 212.
Ibid. hlm. 213.
39
Ibid. hlm. 213-214.
40
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995, Cet IX,
38
hlm. 86.
31
B. Bulan
Bulan adalah anggota tata surya yang bukan planet41 Satu-satunya
satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata
Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan
sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi dan Bulan dari pusat ke pusat adalah 384 x
10³ km,42 sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474
km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume
Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di
permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi.
1.
Gerak Peredaran Bulan
- Rotasi Bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya dari Barat
ke Timur. Satu kali berotasi memakan waktu sama dengan satu
kali revolusinya mengelilingi Bumi.43
- Revolusi Bulan adalah peredaran Bulan mengelilingi Bumi dari
Barat ke Timur. Satu kali penuh revolusi Bulan memerlukan
waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43 menit 12 detik periode sideris
dan 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik periode sinodis.44
Bulan mengelilingi Bumi di lintasannya yang berbentuk ellips,
sedang Bumi terletak di salah satu titik api ellips itu.45 Orbit Bulan
41
A. Gunawan Admiranto, op. cit. hlm. 198
Bayong Tyasyono, op. cit. hlm. 37.
43
Muhyiddin Khazin, op. cit. hlm. 133.
44
Ibid. hlm. 134.
45
M.S.L Toruan, Pokok-Pokok Ilmu Falak (Kosmografi), Semarang: Banteng Timur,
1957, Cet. ke IV, hlm. 84.
42
32
menimbulkan dua pengaruh fisik terhadap mahluk di Bumi. Pengaruh
yang dimaksud adalah gerhana, baik gerhana Bulan maupun Matahari
dan pasang surut air laut. Pasang surut air laut berasal dari gaya tarik
grafitasi Bulan. Air laut yang terlihat dari Bulan seolah-olah tersedot oleh
Bulan dan terjadilah gerhana. Ada dua jenis pasang yaitu pasang
purnama terjadi saat Bulan purnama dan pasang perbani yang terjadi saat
Bulan berada dalam posisi kuadrator timur dan barat.
Fenomena lain yang terdapat pada phase Bulan terjadi pada saat
Bulan-Bumi-Matahari barada pada satu garis lurus. Dimana Bulan berada
pada kedudukan oposisi atau ijtima’ terhadap Matahari. Fenomena ini
dikenal dengan fenomena gerhana.46
C. Bumi
Bumi adalah planet yang sangat khas dan istimewa juga berbeda
dengan planet lain.47 Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun.
Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah 149.6 juta kilometer. Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar
ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti
Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi
menjadi troposfer,48 stratosfer,49 mesosfer,50 termosfer51 dan eksosfer.52
46
A. Gunawan Admiranto, loc. cit.
Ibid. hlm. 17.
48
Troposfer adalah daerah terbawah atmosfer Bumi tempat berlangsungnya kegiatankegiatan iklim Bumi. Lihat A. Gunawan Admiranto, hlm. 276.
47
33
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Bumi
merupakan sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan.
Planet ini terbesar keempat dari planet kebumian, baik dalam hal massa
maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki
kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat
dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet
kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
1. Peredaran Bumi
1. Rotasi Bumi
Pergerakan Bumi pada porosnya dapat menyebabkan hal-hal
sebagai berikut:
- Terjadinya siang dan malam. Bagian Bumi yang menghadap
Matahari menjadi terang, sehingga saat itu Bumi mengalami
waktu siang. Sedangkan bagia Bumi yang membelakangi
Matahari menjadi gelap sehingga mengalami waktu malam.
- Gerak semu harian ini tidak dialami oleh Matahari namun
dialami juga oleh benda benda langit lain seperti Bumi, bintang
dan Bulan.
49
Statosfer adalah sala satu lapisan atmosfer Bumi yang terletak di antara lapisan
troposfer dan ionosfer. Di lapisan ini, temperatur bertambah dengan bertambahnya ketinggian.
Ibid. hlm. 275.
50
Mesosfer adalah daerah di atmosfer yang terletak di antara strstosfer dengan
bertambahnya ketinggian. Ibid. hlm. 272.
51
Termosfer adalah daerah di atmosfer tempat temperatur naik dengan bertambahnya
ketinggian akibat pemanasan ionosfer. Ibid. hlm. 276.
52
Eksosfer adalah bagian terluar atmoefer. Ibid. hlm. 266.
34
- Perbedaan waktu. Pembagian Bumi bagian timur dan barat
didasarkan pada garis bujur 0˚ yang ditetapkan melewati
Greenwich (Inggris).
2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi dapat menyebabkan:53
- Perbedaan lama siang dan malam terjadi apabila Matahari
berada di sebelah utara Bumi, Bumi bagian utara lebih banyak
menerima cahaya Matahari dibandingkan dengan Bumi
belahan selatan dan sebaliknya.
- Pergantian musim. Negara yang terletak di bagian utara dan
selatan mempunyai empat musim, yaitu musim semi, musim
panas, musim gugur dan musim dingin.
3.
Metode Hisab Rukyah Gerhana
Untuk mengetahui kapan terjadinya peristiwa gerhana Bulan dan
Matahari, di kalangan pelaku hisab ilmu falak di Indonesia telah dikenal
berbagai macam metode perhitungan. Ada yang mengelompokkannya
menjadi beberapa kategori perhitungan atau hisab, yaitu:
- Hisab Taqribi
Hisab taqribi adalah hisab yang datangnya bersumber dari data yang telah
disusun dan telah dikumpulkan oleh Ulugh Begh (1420M). ini merupakan
hasil pengamatannya berdasarkan pada teori Geosentris (Bumi sebagai
53
Suwarno dkk, Serba Tahu Tentang Sains Ilmu Pengetahuan Alam, Yogyakarta: Tugu
Publisher, 2009, hlm. 176-177.
35
pusat peredaran benda-benda langit).54 Dalam menentukan gerhana Bulan,
sistem ini belum menggunakan koreksi yang biasanya berbentuk
interpolasi diantara data-datanya. Sehingga dalam menentukan gerhana
masih belum akurat.
- Hisab Tahkiki
Hisab tahkiki
adalah hisab yang perhitungannya berdasarkan data
astronomi yang diolah oleh spherical trigonometri dengan koreksi-koreksi
gerak Bulan maupun Matahari yang sangat akurat dan teliti.55 Dalam
menentukan gerhana, sistem ini mampu memberikan informasi yang
akurat tentang waktu-waktu yang diperlukan saat terjadinya gerhana.
- Hisab Kontemporer
Hisab kontemporer yang data-datanya sudah didasarkan pada peredaran
Matahari dan Bulan setiap jamnya. Sehingga hasilnya pun sangat akurat
jika dibanding dengan hisab hakiki lainnya. Hisab inilah yang banyak
digunakan oleh kebanyakan ahli falak di Indonesia, khususnya
Kementerian Agama dengan bahan bakunya kitab Ephemeris Hisab dan
Rukyat yang diterbitkan setiap tahun.
Kejadian gerhana merupakan kejadian yang langka. Bisa jadi dalam
rentang waktu bertahun-tahun, tapi mungkin juga dalam satu tahun yang
sama. Karena kejadian yang langka ini, maka sebagian besar orang ingin
merukyah fenomena itu dengan berbagai cara. Ada yang mengamati dengan
menggunakan kamera foto tertentu, kertas, plastik film dan juga yang
54
Sriyatin Shadiq, Perkembangan Hisab Rukyah dan Penetapan Awal Bulan Qamariyah
dalam Menuju Kesatuan Hari Raya, Surabaya: Bina Ilmu, 1995, hlm. 56.
55
Ibid, hlm. 66.
36
menggunakan air sebagai cerminnya. Memang, melihat langsung kejadian itu
tanpa alat yang dapat melindungi mata dapat beresiko kebutaan.
Bagi para ahli astronomi, pengamatan terjadinya gerhana biasanya
menggunakan teropong dan dilakukan di pusat astronomi, seperti di Bosscha
Lembang. Mereka juga dapat menyiarkan langsung melalui media televisi
kejadian tersebut ke seluruh tempat di dunia. Jadi, kita tidak perlu repot-repot
untuk menyaksikan langsung. Melalui berita-berita pada sore atau malam
hari, tayangan itu akan kita dapatkan kembali. Islam sebagai ajaran yang
lengkap tidak luput juga menuntun kita untuk menyikapi kejadian itu dengan
tuntunan
syariat
yaitu
dengan
melaksanakan
shalat
gerhana
guna
meningkatkan ketauhidan dan aqidah islamiyah.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwasanya dalam persoalan
gerhana ini tidak ada sekat antara madzhab-madzhab yang ada di Indonesia
meskipun madzhab-madzab tersebut juga membahas persoalan tentang
gerhana. Dalam persoalan gerhana ini, penulis simbolkan bahwa madzhab
yang beraliran hisab bagi mereka yang menghitung kapan terjadinya gerhana,
sedangkan madzhab yang beraliran rukyah, mereka yang melihat ketika
gerhana itu terjadi.
Download