BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah telah membuktikan bahwa terdapat hubungan sinergis antara tumbuhnya pola pikir modern masyarakat yang sudah dibangun. Jika diikuti perkembangannya, kehidupan sosial di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami banyak perubahan. Hal ini berlaku pada aktivitas seni di Indonesia. Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih, gembira dan lainnya. Medium yang disampaikan bisa berupa lukisan , pahatan, tari, musik, dan sebagainya. Pada saat ini seni terus berkembang adanya di dunia, dengan inovasi – inovasi yang terjadi/terbaru antara dunia barat dan timur, maka terbentuklah manifestasi dari medium yang baru dengan pengekspresian yang tiada habisnya. Generasi sekarang pun mulai bergerak dan mengekspresikan perasaan mereka dengan berbagai macam medium baru, dan dicerminkan kepada lingkungan dan aktivas sehari – hari mereka. Dengan ilmu pengetahuan yang sudah bebas dicerna melalui teknologi baru, generasi baru seni pun menggabungkan itu semua menjadi medium baru. Musik didefinisikan sebagai suatu bagian seni yang dari suatu suara atau bunyi. Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan musik .Mulai dari janin masih di dalam perut sampai saat kita menjadi dewasa dan tua bisa memanfaatkan musik tersebut. Sehingga tidak heran bila dunia musik selalu berkembang seiring dengan kebutuhan umat manusia. 1 2 Orang – orang terus menerus membuat musik untuk jangka waktu yang sangat panjang, dan dari sebagian besar waktu itu mereka sudah menemukan cara membuat suara dengan instrument musik. Musik dimulai di dalam pikiran: dari nyanyian, tekstur dan warna nada dapat diekspresikan melalui suara, irama dan tempo. Avant Garde, istilah ini muncul di Eropa pada abad 19 yang berarti Garda Depan. Istilah Avant Garde ini merupakan turunan dari istilah militer yang berarti barisan depan pasukan. Avant Garde dalam dunia seni modern merupakan istilah dimana aturan – aturan dalam seni dikesampingkan dalam rangka mengembangkan ide – ide baru, inovasi, dan semangat percobaan. Salah satu turunan seni dari Avant Garde adalah musik Noise. Noise mungkin bisa berarti suatu suara yang tidak diinginkan. Noise bersifat statis, dalam berkomunikasi Noise bisa menjadi gangguan diantara komunikan dan komunikator. Luigi Russolo sebagai pencetus musik Noise yang berasal dari Italia menjelaskan dalam jurnalnya, bahwa sekarang, mungkin kita mempunyai dan mengenal berbagai macam suara dari mesin. Di masa depan dengan inovasi mesin terbaru kita bisa mengenal sepuluh atau lebih dari suara yang dihasilkan mesin tersebut dengan menggabungkan mereka sesuai dengan imajinasi kita. menulis jurnal bagaimana suara – suara yang berasal dari berbagai sumber bisa dimanfaatkan sebagai medium seni yang baru lagi, maka ia membuat suara itu dari berbagai macam alat dan instrument. Dalam hal ini penulis menemukan pergerakan seni musik baru yang terjadi di Indonesia, yaitu musik Noise. Musik Noise memanfaatkan suara feedback sebagai medium instrument para performernya, penulis sadar bahwa apa yang mereka lakukan 3 adalah penurunan dari pengertian seni musik, tetapi beberapa berpendapat bahwa sebenarnya hal yang mereka lakukan bukan musik. Semiotika adalah salah satu bagian dari bentuk analisis isi kualitatif yang amat berbeda dengan analisis isi kuantitatif. Dalam konteks ini, semiotika justru melihat medium suara sebagai suatu struktur keseluruhan dan mencari makna yang laten atau tersembunyi dari sebuah medium atau simbol. Dari aspek komunikasi penciptaan musik merupakan salah satu bagian dari pembuatan pesan yang harus di urai rinci agar bisa dipahami maknanya melalui semiotika. Dari pergerakan baru seni musik tersebut kita seperti melihat sebuah makna yang terkandung dalam proses perenungan abstraktif suara. Hal ini yang membuat penulis jadi ingin mengerti akan perkembangan generasi seni para pemuda Indonesia dalam cara berfikir juga berkreatifitas. Mengutip tulisan dari Roland Barthes dalam buku “Imaji, Musik, Teks”, “Perubahan – perubahan seperti inilah yang ingin kami tekankan, tidak dengan cara menelaah musik secara keseluruhan tetapi menelaah salah satu bagian dari musik vokal (lied atau melodi) yang merupakan ruang (saluran) sejati bagaimana bahasa dan suara bersetubuh” (Barthes, 2010:189) 4 1.2 Fokus Penelitian dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, penulis menjabarkan bahwa suara sebagai medium suatu struktur keseluruhan, secara singkat simbol semiotika dalam topik ini adalah suara. Maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut : “Analisis Semiotik Genre Musik ‘Noise’ Di Komunitas Musik Bawah Tanah Jakarta & Bandung.” Berikut adalah penjabaran dari fokus penelitian 1. Bagaimana proses pembentukan pergerakan musik Noise di Jakarta dan Bandung? 2. Bagaimana makna yang terkandung dalam pesan dan penampilan aksi musik Noise dari masing – masing grup? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan menjabarkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memahami proses pembentukan pergerakan musik Noise di Jakarta dan Bandung 2. Untuk memahami makna yang terkandung dalam pesan dan penampilan aksi musik Noise dari masing – masing grup 5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Untuk Komunitas Dalam penyusunan laporan Kuliah tugas akhir ini, manfaat yang dirasakan penulis yaitu semakin memperkaya pengetahuan dan pengalaman sang penulis yang turun langsung ke lapangan. Khususnya dalam dunia seni bawah tanah Jakarta dan Bandung 1.4.2. Manfaat Untuk Ilmu & Pengetahuan 1. Mengaplikasikan teori-teori yang sudah diajarkan saat perkuliahan dan mengembangkan teori tersebut selama melaksanakan tugas akhirnya. 2. Penulis berharap agar pelaksanaan tugas akhir ini bisa memberikan manfaat dan gambaran kepada pembaca tentang apa yang terjadi di dunia seni bawah tanah Jakarta dan Bandung. 3. Serta dapat menjadi panduan mahasiswa jurnalistik selanjutnya yang akan menyusun laporan tugas akhir. Dengan penjabaran diatas penulis bisa tahu makna dan kejadian yang terjadi pada para pelaku seni, bahwa seni tidak hanya sekedar melakukan, tetapi ada filosofi terkandung di dalam nya. 6 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian yang berguna untuk memberikan gambaran umum tentang isi laporan ini. BAB II menguraikan tentang tinjauan pustaka yang merupakan kumpulan dari teori-teori yang dapat penulis jadikan kategori, sehingga penulis mendapatkan kategorisasi dari penelitian dan menggambarkannya dalam kerangka pemikiran. BAB III menguraikan metode penelitian yang dipergunakan, menjelaskan mengapa metode tersebut dipergunakan, dan menguraikan beberapa hal seperti:Paradigma penelitian, berupa penjelasan tentang cara peneliti memandang realitas/fenomena Metode penelitian dalam arti sempit, berisi penjelasan tentang macam studi yang (telah) dilaksanakan, Pemilihan sumber data yang berisi uraian tentang cara menentukan sumber data atau informan, lokasi, waktu pelaksanaan dan sebagainya, 7 Tata cara atau teknik pengumpulan data, misalnya wawancara, observasi, telaah dokumen, dan sebagainya, Uraian tentang analisis data, Uraian tentang bagaimana menjaga validitas/otentitas data. BAB IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian. Selain dengan uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi (gambar, foto, diagram, grafik, tabel, dll) hasil penelitian dapat diuraikan dimulai pembahasan tentang gambaran umum lokasi penelitian atau profil informan, kemudian baru menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan Pembahasan berarti membandingkan hasil yang diperoleh dengan data pengetahuan (hasilriset orang lain) yang sudah dipublikasikan kemudian menjelaskan implikasi data yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya. BAB V menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah temuan-temuan yang diteliti dan berkaitan untuk menjawab tujuan penelitian. Selain itu penulis menyatakan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari bidang ilmu yang dikaji, sertasaran praktis yang terkait dengan penyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait.