HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG BERPANTANG MAKAN PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG Wiwik Murtiyanti1), Ninik Christiani2), Moneca Diah L.3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email : up2m@akbidngudiwaluyo ABSTRAK Murtiyanti, Wiwik. 2013; Hubungan pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas di puskesmas getasan kabupaten semarang. Karya Tulis Ilmiah. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Pembimbing I: Ninik christiani, S. SiT,II. Moneca Diah L., S.SiT. Pengetahuan adalah merupakan hasil ”Tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas di puskesmas getasan kabupaten semarang Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di puskesmas getasan dengan teknik Accidental didapatkan sampel sebanyak 61 responden dan alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa data yang menggunakan spearman rank dengan membandingkan niai p dengan α = 0,05. Hasil data penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30 ibu nifas (49,2%) pengetahuan kurang, 25 ibu nifas (41,0%) pengetahuan cukup, dan 6 ibu nifas (9,8%) pengetahuan baik. Hasil data penelitian mengenai sikap menunjukkan 22 ibu nifas (36,1%) termasuk sikap baik, 34 ibu nifas (55,7%) termasuk sikap cukup dan 5 ibu nifas (8,2%) termasuk sikap baik dan sebagian besar ibu nifas mempunyai pengetahuan cukup serta sikap yang cukup dengan pengetahuan cukup 19 ibu nifas (76,0%), hasil penelitian menunjukkan nilai p-value sebesar 0,012≤0,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas. Dengan demikian diharapkan ibu nifas mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik untuk kesehatan ibu nifas. Kata Kunci : pengetahuan, sikap, berpantang makan, nifas Daftar Pustaka : 19 (2004-2012) ABSTRACT Murtiyanti, Wiwik. 2013; relationship of knowledge and attitudes mothers of abstain from eating during the puerperium at health centers in the district Getasan Semarang. Scientific Writing. DIII Midwifery Academy Ngudi Waluyo Unggaran. Supervisor I: Ninik Christiani, S. SIT, II. Moneca Diah L., S.SiT. Knowledge is the result of "Know" and this occurs after someone has held a sensing to a particular object. Attitude is a reaction or response from someone who is still closed to a stimulus or object. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes mothers of abstain from eating during the puerperium in the district Getasan Semarang. Research design using descriptive correlation and using a cross-sectional approach. The population in this study were all mother childbed in the Getasan's clinic with Accidental technique has received a sample of 61 respondents and measuring instruments using questionnaires. Data analysis using the Spearman rank by comparing the value of p with α = 0.05. The results of the data showed that as many as 30 mother childbed (49.2%) are less of knowledge, 25 mother childbed (41.0%) have enough knowledge, and 6 mother childbed (9.8%) have good knowledge. Results of research data on the attitudes showed 22 puerperal women (36.1%) including good attitude, 34 of mother childbed (55.7%) including enough attitude and 5 postpartum mothers (8.2%) including a good attitude and have sufficient knowledge and enough attitude with enough knowledge 19 puerperal women (76.0%), the results showed the value of p-value of 0.012 ≤ 0.05 means that there is a relationship between knowledge and attitude of mothers of abstain from eating during the puerperium. It is hoped that mother childbed have a good knowledge of and attitudes for mother's childbed health Keywords: knowledge, attitudes, abstain from eating, childbirth Reference : 19 (2004-2012) PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Salah satu hambatan yang sering terjadi di masyarakat adalah adanya pantang makan setelah melahirkan. Padahal setelah melahirkan seorang wanita memerlukan nutrisi yang cukup untuk memulihkan kembali seluruh alat genetalianya. Mereka tidak menyadari bahwa tindakannya berpengaruh terhadap lambatnya pemulihan kesehatan kembali, juga dapat terhambatnya pertumbuhan bayi (Kardinan, 2008 :1). Mengingat hal ini maka dalam masa nifas ibu harus melakukan perawatan khusus. Salah satu perawatan yang harus diperhatikan adalah pemenuhan nutrisi untuk pemulihan kesehatan, disamping untuk memproduksi Air susu ibu (ASI) dan membantu menjaga kesehatan bayi (Prawirohardjo, 2007 : 356). Petunjuk pola makan yang sehat adalah makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah kalori dan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air. Selain itu, pola makan harus diatur secara rasional, yaitu 3 kali sehari (pagi,siang dan malam). Selain makanan utama ibu nifas harus mengkonsumsi cemilan dan jus buahbuahan sebagai makanan selingan (Krisnatuti, 2005:1). Data menunjukkan banyak ibu yang masih melakukan pantang makan pada masa nifas di Indonesia pada Tahun 2008 dari 5.123.764 ibu nifas sebanyak 4.406.437 ibu nifas (86%) mempunyai kebiasaan pantang makan seperti tidak makan ikan laut, telur, sayur, dan makanan pedas. Di Jawa Timur dari 21.043 ibu nifas sebesar 81,5% melakukan pantang makan. Data lain menunjukkan bahwa sebanyak 36.025 (80%) dari jumlah ibu nifas melakukan pantang makan (Dinkes Semarang, 2006). Banyaknya ibu nifas yang melakukan pantang makan berdasarkan data yang ada diantaranya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang sebesar 26,5%, faktor budaya atau anjuran keluarga 37,6%, status ekonomi 25,4% dan paritas 10,5%. Pantang makanan yang sering terjadi antara lain daging, telur dan ayam (53,5%), sayur sawi dan bayam (12,4%), makanan panas (6,3%), dan ikan laut (27,8%) (Nasya, 2008). Diet yang diberikan pada ibu nifas harus bermutu tinggi, cukup protein, cairan serta buah-buahan karena wanita tersebut mengalami hemokonsentrasi (Prawirohardjo, 2007 : 356). Beberapa jenis pantangan makanan seperti bermacam-macam ikan seperti ikan mujair, udang, ikan belanak, ikan lele, ikan basah karena dianggap akan menyebabkan perut menjadi sakit, Ibu melahirkan pantang makan telur karena akan mempersulit penyembuhan luka dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Jika ibu alergi dengan telur maka makanan pengganti yang dianjurkan adalah tahu, tempe, Buah-buahan seperti pepaya, mangga, semua jenis pisang, semua jenis buah-buahan yang asam atau kecut seperti jeruk, cerme, jambu air, karena dianggap akan menyebabkan perut menjadi bengkak dan cepat hamil kembali (Swasono, 2004) Masih adanya ibu nifas yang berpantang makanan tertentu kemungkinan bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah peran keluarga, umur, pendidikan, pengetahuan, pengalaman, sosial budaya dan petugas kesehatan (Sulistyoningsih, 2012:53). Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu, sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rina A. Anggorodi (UI-Press,2004:91) yang berjudul “pantangan makan pada ibu sunda kasus masyarakat Desa simpar dan desa kosambi” menunjukan 30 responden yang di teliti mempunyai pandangan yang salah di masyarakat mengenai jenis-jenis makanan yang di anggap baik di masa hamil dan menyusui, hal ini dikarenakan budaya yang sudah di anggap sebagai leluhur. Di Kabupaten Semarang khususnya di Puskesmas Getasan Kecamatan Getasan pada bulan juli terdapat 10 ibu nifas dan sebagian besar 7(70%) ibu nifas masih belum mengetahui tentang jenis makanan selama masa nifas namun dari 7 ibu nifas di pengaruhi 3 sikap yaitu sikap baik, cukup serta kurang, dan pengetahuan yang baik terdapat 3 ibu nifas dan dari 3 ibu nifas itu akan mempengaruhi sikap ibu untuk berpantang makan ataupun tidak pantangan makan pada masa nifas, pada bulan juli ditemukan ada salah satu ibu nifas yang mengalami perdarahan setelah melahirkan, disebabkan ibu hanya mengkonsumsi nasi dengan garam tanpa sayur selama 1 minggu setelah melahirkan, sehingga memerlukan penanganan khusus. Hal ini menunjukkan kurangnya pengetahuan ibu nifas serta mempengaruhi sikap ibu tentang pantangan makan selama nifas yang di anjurkan oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti masalah Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang berpantang makan pada masa nifas di puskesmas getasan kabupaten semarang. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan sikap Ibu tentang Berpantang Makan pada Masa Nifas di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang” telah dilakukan dengan penyajian hasil penelitian sebagai berikut : 1. Karakteristik Responden 1. Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Puskesmas Getasan Umur <20 20-35 >35 Total Frekuensi 8 38 15 61 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian responden berumur 20–35 yaitu sebanyak 38 responden (62,3%) dan paling sedikit berumur <20 tahun yaitu 8 responden (24,6%) 2. Pendidikan Puskesmas Getasan Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Getasan Pendidikan SD SMP SMA PT Total 1. Frekuensi 23 19 15 4 61 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menempuh pendidikan SD yaitu sebanyak 23 responden (37,7%) dan paling sedikit menempuh pendidikan Perguruan Tinggi yaitu 4 responden (6,6%) Analisis Univariat Dalam penelitian ini analisis univariat digunakan untuk memberikan hubungan pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang. 1. Pengetahuan ibu berpantang makan pada masa nifas Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan ibu berpantang makan pada masa nifas disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Berpantang Makan di Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 30 responden (49,2%) dan paling sedikit mempunyai pengetahuan kategori baik yaitu 6 Persentase (%) responden (9,8%) 37,7 2. Sikap ibu nifas 31,2 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi 24,5 Responden 6,6 Berdasarkan Sikap 100,0 ibu nifas di Puskesmas Getasan Sikap ibu Kurang Cukup Baik Total 1. Frekuensi 30 25 6 61 Frekuensi 22 34 5 61 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap cukup yaitu sebanyak 34 responden (55,7%). Analisis Bivariat Bagian ini disajikan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang. Penelitian ini untuk menguji hubungan tiap variabel dengan menggunakan uji bisereal dan produck moment dan hasilnya disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 tabulasi silang hubungan pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas di Puskesmas Getasan Pengetahua Sikap n Kuran Cuku g p F % f % Kurang 15 50,0 1 46, 4 7 Cukup 5 20,0 1 76, 9 0 Baik 2 33,3 1 16, 7 Total 22 36,1 3 55, 4 7 Total Baik f % f % 1 3,3 3 100, 0 0 1 4,0 2 100, 5 0 3 50, 6 100, 0 0 5 8,2 6 100, 1 0 p value = 0,012 =0,321 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa persentase responden yang sikap ibu cukup yang mempunyai pengetahuan kurang (50,0%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang mempunyai pengetahuan cukup (20,0%) dan baik (33,3%). Uji statistik dengan Rank Spearman didapatkan p value= 0,321≤0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dan sikap Ibu Berpantang Makan pada Masa Nifas di Puskesmas Getasan. Angka korelasi Rank Spearman sebesar 0,321 menunjukkan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan ibu nifas maka sikap ibu akan semakin baik. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang dan hubungan ini ke arah positf yaitu semakin baik pengetahuan ibu semakin baik sikap ibu dalam pemenuhan gizi di Puskesmas Getasan. DAFTAR KESIMPULAN Arini. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Yogyakarta: Flashbooks Bowden dan manning. 2011. Promosi Kesehatan dalam Kebidanan: Prinsip dan Praktik (Edisi 2). Jakarta : EGC Kardinan, 2008. Nutrisi ibu saat menyusui. Yogyakarta: Flashbooks Iskandar, 2006. Kehamilan Sehat & Mengatur Jenis Kelamin Anak. Yogyakarta: Andi plubisher Khasanah, Nur. 2011. ASI atau Susu Formula ya ?. Jogjakarta : FlashBook Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta; Nuha medika Lestari, Eko. 2010. Hubungan Antara Tingkat Kepercayaan Ibu Hamil Terhadap Mitos-Mitos Makanan Dengan Perilaku Konsumsi Makanan Saat Hamil Di Desa Jambu Kec. Jambu Kab. Semarang. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Madeira, Isabelita.2009. Gambaran Sikap Ibu Hamil Terhadap Mitos-Mitos Dalam Kehamilan Di Centra Saude Camarodili. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Marmi. 2012. Panduan Lengkap Manajemen Laktasi. Yogyakarta :Pustaka Pelajar Muaninatu. 2010. Perilaku ibu terhadap mitos tentang makanan dalam kehamilan. Kendal: perpustakaan NWU Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi dan tesis, jakarta: salemba medika Roesli, Utami . 2005. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Eksklusif . Jakarta: Pustaka Bunda. Roesli, Saifuddin, A. B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Utami. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya Setiawan, Ari dan Saryono.2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:Numed Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Ibu Dan Anak. Yogyakarta: Graha ilmu Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: Andi Suririnah.2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Swasono, Meutia. 2004. Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu Dan Bayi Dalam Konteks Budaya. Jakarta: ui-press Syaadah, Muaninati. 2007. Perilaku ibu terhadap mitos tentang makanan dalam kehamilan di desa wonosari kec. Pengandan kab.kendal. Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo