3244 - UPT Perpustakaan Universitas Ngudi Waluyo

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG BERPANTANG MAKAN
PADA MASA NIFAS DI PUSKESMAS GETASAN
KABUPATEN SEMARANG
Wiwik Murtiyanti1), Ninik Christiani2), Moneca Diah L.3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo
ABSTRAK
Murtiyanti, Wiwik. 2013; Hubungan pengetahuan dan sikap ibu berpantang makan pada
masa nifas di puskesmas getasan kabupaten semarang. Karya Tulis Ilmiah. DIII Akademi
Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Pembimbing I: Ninik christiani, S. SiT,II. Moneca Diah
L., S.SiT.
Pengetahuan adalah merupakan hasil ”Tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau
respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu
berpantang makan pada masa nifas di puskesmas getasan kabupaten semarang
Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di puskesmas
getasan dengan teknik Accidental didapatkan sampel sebanyak 61 responden dan alat
ukur menggunakan kuesioner. Analisa data yang menggunakan spearman rank dengan
membandingkan niai p dengan α = 0,05.
Hasil data penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30 ibu nifas (49,2%)
pengetahuan kurang, 25 ibu nifas (41,0%) pengetahuan cukup, dan 6 ibu nifas (9,8%)
pengetahuan baik. Hasil data penelitian mengenai sikap menunjukkan 22 ibu nifas
(36,1%) termasuk sikap baik, 34 ibu nifas (55,7%) termasuk sikap cukup dan 5 ibu nifas
(8,2%) termasuk sikap baik dan sebagian besar ibu nifas mempunyai pengetahuan cukup
serta sikap yang cukup dengan pengetahuan cukup 19 ibu nifas (76,0%), hasil penelitian
menunjukkan nilai p-value sebesar 0,012≤0,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan
dan sikap ibu berpantang makan pada masa nifas.
Dengan demikian diharapkan ibu nifas mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik
untuk kesehatan ibu nifas.
Kata Kunci : pengetahuan, sikap, berpantang makan, nifas
Daftar Pustaka
: 19 (2004-2012)
ABSTRACT
Murtiyanti, Wiwik. 2013; relationship of knowledge and attitudes mothers of abstain
from eating during the puerperium at health centers in the district Getasan Semarang.
Scientific Writing. DIII Midwifery Academy Ngudi Waluyo Unggaran. Supervisor I: Ninik
Christiani, S. SIT, II. Moneca Diah L., S.SiT.
Knowledge is the result of "Know" and this occurs after someone has held a
sensing to a particular object. Attitude is a reaction or response from someone who is still
closed to a stimulus or object. This study aims to determine the relationship of knowledge
and attitudes mothers of abstain from eating during the puerperium in the district Getasan
Semarang.
Research design using descriptive correlation and using a cross-sectional
approach. The population in this study were all mother childbed in the Getasan's clinic
with Accidental technique has received a sample of 61 respondents and measuring
instruments using questionnaires. Data analysis using the Spearman rank by comparing
the value of p with α = 0.05.
The results of the data showed that as many as 30 mother childbed (49.2%) are
less of knowledge, 25 mother childbed (41.0%) have enough knowledge, and 6 mother
childbed (9.8%) have good knowledge. Results of research data on the attitudes showed
22 puerperal women (36.1%) including good attitude, 34 of mother childbed (55.7%)
including enough attitude and 5 postpartum mothers (8.2%) including a good attitude and
have sufficient knowledge and enough attitude with enough knowledge 19 puerperal
women (76.0%), the results showed the value of p-value of 0.012 ≤ 0.05 means that there
is a relationship between knowledge and attitude of mothers of abstain from eating during
the puerperium.
It is hoped that mother childbed have a good knowledge of and attitudes for
mother's childbed health
Keywords: knowledge, attitudes, abstain from eating, childbirth
Reference
: 19 (2004-2012)
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Salah satu hambatan yang
sering terjadi di masyarakat adalah
adanya pantang makan setelah
melahirkan. Padahal setelah melahirkan
seorang wanita memerlukan nutrisi yang
cukup untuk memulihkan kembali seluruh
alat genetalianya. Mereka tidak
menyadari bahwa tindakannya
berpengaruh terhadap lambatnya
pemulihan kesehatan kembali, juga dapat
terhambatnya pertumbuhan bayi
(Kardinan, 2008 :1). Mengingat hal ini
maka dalam masa nifas ibu harus
melakukan perawatan khusus. Salah satu
perawatan yang harus diperhatikan
adalah pemenuhan nutrisi untuk
pemulihan kesehatan, disamping untuk
memproduksi Air susu ibu (ASI) dan
membantu menjaga kesehatan bayi
(Prawirohardjo, 2007 : 356).
Petunjuk pola makan yang sehat
adalah makanan yang dikonsumsi
memiliki jumlah kalori dan zat gizi yang
sesuai dengan kebutuhan seperti
karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, serat dan air. Selain itu, pola
makan harus diatur secara rasional, yaitu
3 kali sehari (pagi,siang dan malam).
Selain makanan utama ibu nifas harus
mengkonsumsi cemilan dan jus buahbuahan sebagai makanan selingan
(Krisnatuti, 2005:1).
Data menunjukkan banyak ibu
yang masih melakukan pantang makan
pada masa nifas di Indonesia pada Tahun
2008 dari 5.123.764 ibu nifas sebanyak
4.406.437 ibu nifas (86%) mempunyai
kebiasaan pantang makan seperti tidak
makan ikan laut, telur, sayur, dan
makanan pedas. Di Jawa Timur dari
21.043 ibu nifas sebesar 81,5%
melakukan pantang makan. Data lain
menunjukkan bahwa sebanyak 36.025
(80%) dari jumlah ibu nifas melakukan
pantang makan (Dinkes Semarang,
2006). Banyaknya ibu nifas yang
melakukan pantang makan berdasarkan
data yang ada diantaranya disebabkan
oleh pengetahuan yang kurang sebesar
26,5%, faktor budaya atau anjuran
keluarga 37,6%, status ekonomi 25,4%
dan paritas 10,5%. Pantang makanan
yang sering terjadi antara lain daging,
telur dan ayam (53,5%), sayur sawi dan
bayam (12,4%), makanan panas (6,3%),
dan ikan laut (27,8%) (Nasya, 2008). Diet
yang diberikan pada ibu nifas harus
bermutu tinggi, cukup protein, cairan serta
buah-buahan karena wanita tersebut
mengalami hemokonsentrasi
(Prawirohardjo, 2007 : 356).
Beberapa jenis pantangan
makanan seperti bermacam-macam ikan
seperti ikan mujair, udang, ikan belanak,
ikan lele, ikan basah karena dianggap
akan menyebabkan perut menjadi sakit,
Ibu melahirkan pantang makan telur
karena akan mempersulit penyembuhan
luka dan pantang makan daging karena
akan menyebabkan perdarahan yang
banyak. Jika ibu alergi dengan telur maka
makanan pengganti yang dianjurkan
adalah tahu, tempe, Buah-buahan seperti
pepaya, mangga, semua jenis pisang,
semua jenis buah-buahan yang asam
atau kecut seperti jeruk, cerme, jambu air,
karena dianggap akan menyebabkan
perut menjadi bengkak dan cepat hamil
kembali (Swasono, 2004)
Masih adanya ibu nifas yang
berpantang makanan tertentu
kemungkinan bisa dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah peran
keluarga, umur, pendidikan,
pengetahuan, pengalaman, sosial budaya
dan petugas kesehatan (Sulistyoningsih,
2012:53).
Sikap merupakan reaksi atau
respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau obyek.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu, sikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktivitas, akan tetapi
merupakan predisposisi tindakan atau
perilaku.
Didukung dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Rina A. Anggorodi
(UI-Press,2004:91) yang berjudul
“pantangan makan pada ibu sunda kasus
masyarakat Desa simpar dan desa
kosambi” menunjukan 30 responden yang
di teliti mempunyai pandangan yang
salah di masyarakat mengenai jenis-jenis
makanan yang di anggap baik di masa
hamil dan menyusui, hal ini dikarenakan
budaya yang sudah di anggap sebagai
leluhur.
Di Kabupaten Semarang
khususnya di Puskesmas Getasan
Kecamatan Getasan pada bulan juli
terdapat 10 ibu nifas dan sebagian besar
7(70%) ibu nifas masih belum
mengetahui tentang jenis makanan
selama masa nifas namun dari 7 ibu
nifas di pengaruhi 3 sikap yaitu sikap
baik, cukup serta kurang, dan
pengetahuan yang baik terdapat 3 ibu
nifas dan dari 3 ibu nifas itu akan
mempengaruhi sikap ibu untuk
berpantang makan ataupun tidak
pantangan makan pada masa nifas,
pada bulan juli ditemukan ada salah satu
ibu nifas yang mengalami perdarahan
setelah melahirkan, disebabkan ibu
hanya mengkonsumsi nasi dengan
garam tanpa sayur selama 1 minggu
setelah melahirkan, sehingga
memerlukan penanganan khusus. Hal ini
menunjukkan kurangnya pengetahuan
ibu nifas serta mempengaruhi sikap ibu
tentang pantangan makan selama nifas
yang di anjurkan oleh tenaga kesehatan.
Berdasarkan fenomena diatas
maka peneliti merasa tertarik untuk
meneliti masalah Hubungan pengetahuan
dan sikap ibu tentang berpantang makan
pada masa nifas di puskesmas getasan
kabupaten semarang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
dengan
judul
“Hubungan Pengetahuan dan sikap
Ibu tentang Berpantang Makan pada
Masa Nifas di Puskesmas Getasan
Kabupaten Semarang” telah dilakukan
dengan penyajian hasil penelitian
sebagai berikut :
1.
Karakteristik Responden
1. Umur
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
Responden
Berdasarkan Umur
di
Puskesmas
Getasan
Umur
<20
20-35
>35
Total
Frekuensi
8
38
15
61
Tabel 4.1 menunjukkan
bahwa sebagian responden
berumur 20–35 yaitu sebanyak
38 responden (62,3%) dan
paling sedikit berumur <20
tahun yaitu 8
responden
(24,6%)
2. Pendidikan
Puskesmas
Getasan
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Total
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Responden
Berdasarkan
Pendidikan
di
Puskesmas
Getasan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Total
1.
Frekuensi
23
19
15
4
61
Tabel
4.2
menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menempuh
pendidikan SD yaitu sebanyak
23 responden (37,7%) dan
paling
sedikit
menempuh
pendidikan Perguruan Tinggi
yaitu 4 responden (6,6%)
Analisis Univariat
Dalam penelitian ini analisis
univariat digunakan untuk memberikan
hubungan pengetahuan dan sikap ibu
berpantang makan pada masa nifas di
Puskesmas
Getasan
Kabupaten
Semarang.
1. Pengetahuan
ibu
berpantang
makan pada masa nifas
Distribusi
frekuensi
berdasarkan Pengetahuan ibu
berpantang makan pada masa
nifas disajikan pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi
Responden
Berdasarkan
Pengetahuan
tentang Berpantang
Makan
di
Tabel
4.3
menunjukkan bahwa sebagian
responden
mempunyai
pengetahuan yang cukup yaitu
sebanyak
30
responden
(49,2%) dan paling sedikit
mempunyai
pengetahuan
kategori
baik
yaitu
6
Persentase (%)
responden (9,8%)
37,7
2. Sikap ibu nifas
31,2
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
24,5
Responden
6,6
Berdasarkan Sikap
100,0 ibu
nifas
di
Puskesmas
Getasan
Sikap ibu
Kurang
Cukup
Baik
Total
1.
Frekuensi
30
25
6
61
Frekuensi
22
34
5
61
Tabel
4.4
menunjukkan bahwa sebagian
besar responden mempunyai
sikap cukup yaitu sebanyak 34
responden (55,7%).
Analisis Bivariat
Bagian ini disajikan hasil penelitian
tentang hubungan
pengetahuan dan
sikap ibu berpantang makan pada masa
nifas di Puskesmas Getasan Kabupaten
Semarang. Penelitian ini untuk menguji
hubungan
tiap
variabel
dengan
menggunakan uji bisereal dan produck
moment dan hasilnya disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.3 tabulasi silang hubungan
pengetahuan dan sikap
ibu berpantang makan
pada masa nifas di
Puskesmas Getasan
Pengetahua
Sikap
n
Kuran Cuku
g
p
F % f %
Kurang
15 50,0 1 46,
4 7
Cukup
5 20,0 1 76,
9 0
Baik
2 33,3 1 16,
7
Total
22 36,1 3 55,
4 7
Total
Baik
f % f %
1 3,3 3 100,
0 0
1 4,0 2 100,
5 0
3 50, 6 100,
0
0
5 8,2 6 100,
1 0
p value = 0,012
=0,321
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa
persentase responden yang sikap ibu
cukup yang mempunyai pengetahuan
kurang (50,0%) lebih besar dibandingkan
dengan responden yang mempunyai
pengetahuan cukup (20,0%) dan baik
(33,3%).
Uji statistik dengan Rank Spearman
didapatkan
p
value=
0,321≤0,05
sehingga ada hubungan yang signifikan
antara Pengetahuan dan sikap Ibu
Berpantang Makan pada Masa Nifas di
Puskesmas Getasan. Angka korelasi
Rank
Spearman
sebesar
0,321
menunjukkan korelasi positif yang artinya
semakin baik pengetahuan ibu nifas
maka sikap ibu akan semakin baik.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa adanya hubungan antara pengetahuan
dan sikap ibu berpantang makan pada masa
nifas di Puskesmas Getasan Kabupaten
Semarang dan hubungan ini ke arah positf
yaitu semakin baik pengetahuan ibu semakin
baik sikap ibu dalam pemenuhan gizi di
Puskesmas Getasan.
DAFTAR KESIMPULAN
Arini. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus
Menyusui. Yogyakarta: Flashbooks
Bowden dan manning. 2011. Promosi
Kesehatan dalam Kebidanan: Prinsip dan
Praktik (Edisi 2). Jakarta : EGC
Kardinan, 2008. Nutrisi ibu saat
menyusui. Yogyakarta: Flashbooks
Iskandar, 2006. Kehamilan Sehat &
Mengatur Jenis Kelamin Anak.
Yogyakarta: Andi plubisher
Khasanah, Nur. 2011. ASI atau Susu
Formula ya ?. Jogjakarta :
FlashBook
Kristiyansari, Weni. 2009. ASI, Menyusui
dan Sadari. Yogyakarta; Nuha
medika
Lestari, Eko. 2010. Hubungan Antara
Tingkat Kepercayaan Ibu Hamil
Terhadap Mitos-Mitos Makanan
Dengan
Perilaku
Konsumsi
Makanan Saat Hamil Di Desa
Jambu
Kec.
Jambu
Kab.
Semarang. Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Madeira, Isabelita.2009. Gambaran Sikap
Ibu Hamil Terhadap Mitos-Mitos
Dalam Kehamilan Di Centra Saude
Camarodili. Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Marmi.
2012.
Panduan
Lengkap
Manajemen Laktasi. Yogyakarta
:Pustaka Pelajar
Muaninatu. 2010. Perilaku ibu terhadap
mitos tentang makanan dalam
kehamilan. Kendal: perpustakaan
NWU
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoadmodjo,
S.
2007.
Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep penerapan
metodologi
penelitian
ilmu
keperawatan: pedoman skripsi dan
tesis, jakarta: salemba medika
Roesli, Utami . 2005. Inisiasi Menyusu
Dini plus ASI Eksklusif . Jakarta:
Pustaka Bunda.
Roesli, Saifuddin, A. B. 2006. Buku
Acuan
Nasional
Pelayanan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Utami.
2005.
Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta:
Trubus Agriwidya
Setiawan,
Ari
dan
Saryono.2011.
Metodologi Penelitian Kebidanan.
Yogyakarta:Numed
Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Ibu Dan
Anak. Yogyakarta: Graha ilmu
Sulistyawati,
Ari.
2009.
Asuhan
Kebidanan Pada Masa Nifas.
Yogyakarta: Andi
Suririnah.2008. Buku Pintar Kehamilan
dan Persalinan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Swasono, Meutia. 2004. Kehamilan,
Kelahiran, Perawatan Ibu Dan Bayi
Dalam Konteks Budaya. Jakarta:
ui-press
Syaadah, Muaninati. 2007. Perilaku ibu
terhadap mitos tentang makanan
dalam kehamilan di desa wonosari
kec. Pengandan kab.kendal. Karya
Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo
Download