Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010 117 PENGARUH KENAIKAN SUHU PAD BAGIAN-BAGIAN KABEL BERISOLASI PVC Said Sunardiyo ABSTRAK Pada pemakaian kabel sering diberi beban lebih dari kemampuan sebenarnya sebagaimana tertera pada kode penandaan kabel tersebut. Sehingga terjadi aliran arus listrik melebihi kemampuan hantar arus kabel. Akibatnya kabel menjadi panas, kondisi ini akan berdampak terhadap kinerja kabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus terhadap kenaikan temperatur bagian-bagian kabel pada kabel tanah berisolasi PVC tegangan rendah. Kata Kunci: pengaruh, suhu, panas, PVC 1. Pendahuluan Polyethelene jenis Polyvinil Chloride (PVC) Berdasarkan pengamatan pada pemakaian kabel sering diberi beban lebih dari kemampuan sebenarnya sebagaimana tertera pada kode penandaan kabel tersebut. Sehingga terjadi aliran arus listrik melebihi kemampuan hantar arus kabel. Akibatnya kabel menjadi panas, kondisi ini akan berdampak kurang baik terhadap kelangsungan kabel sebagai penyalur daya listrik. Berkaitan dengan penyaluran daya listrik serta instalasi yang terpasang maka aspek panas dalam kabel menjadi pertimbangan penting supaya dapat dihindari adanya kegagalan kabel. Permasalahan yang timbul adalah seberapa besar pengaruh arus terhadap temperatur bagian-bagian kabel pada kabel tanah berisolasi PVC dan XLPE tegangan rendah. Tujuan penelitian PVC yang sering dikenal sebagal bahan dasar isolasi listrik, memiliki sifat-sifat antara lain: massa jenis 1,4; Tahan terhadap air, asam, alkali. Tidak bersifat racun; Tidak menyala; Isolasi listriknya baik; Melunak pada temperatur 65 oC sampal 85 oC ; Bersifat plastis pada temperatur 120 oC sampai 150 oC; Mencair pada atau diatas 170 oC, Terurai memberikan asam klorida pada temperatur atau diatas 190 oC. Pada suhu kamar PVC bersifat keras dan rapuh. Kabel tanah jenis NYY Berdasarkan SPLN 43-1 : 1994 kabel tanah NYY dipakai di dalam dan di luar gedung atau di dalarn tanah jika diberi pelindung yang cukup. Kuat Hantar Arus maksimum didasarkan pada untuk mengetahui pengaruh arus terhadap kenaikan temperatur kuat hantar arus secara terus menerus pada suhu penghantar tidak melebihi 70 oC. bagian-bagian kabel pada kabel tanah berisolasi PVC dan berisolasi XLPE tegangan rendah. Pembangkitan panas pada kabel Pada operasional penyaluran daya, arus 2. Landasan Teori yang mengalir pada kabel akan menghasilkan Bahan polimer sangat berubah oleh panas pada bagian konduktor kabel. Panas perubahan temperatur. Hal ini disebabkan jika tersebut diradiasikan ke luar atau lingkungan temperatur berubah, pergerakan molekul karena sekitarnya. Besarnya panas ditunjukkan dalam termal persamaan : akan mengubah struktur, terutama struktur yang berdimensi besar. Menurut Tata Surdia dan Shinroku Saito (1999) dinyatakan bahwa kekuatan hancur dielektrik pada bahan polimer merupakan kekuatan artinya dipengaruhi oleh panas. hancur W = I2R ……………………..(1) W = panas yang diradiasikan (Watt) I = arus yang mengalir pada konduktor ( A) termal R = resistans konduktor (Ω) Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010 118 Besarnya radiasi panas oleh karena adanya aliran arus pada konduktor menurut Fourier ditunjukkan melalui persamaan sebagai berikut : R0 = α20 = temperatur 20 oC panas bergantung pada hubungan Persamaan yang dapat dipergunakan untuk bahan koefisien tersebut = temperatur kerja maksimum (oC) Harga dapat dilihat langsung dari IEC 228. = gradien temperatur (oC/m) Konduktivitas koefisien temperatur konduktor pada m2); θ ∂T ∂x resistans d.c. efektif konduktor pada temperatur 20 oC (Ω/m) K = konduktivitas panas (W/m oC) A = area radiasi panas( ditunjukkan dalam persamaan berikut : Rdc = Ro [1 + α20 (θ - 20) …………..(6) ∂T …………………...(2) ∂ x panas yang diradiasikan (Watt); W = kA W = Resistans d.c. efektif konduktor persatuan panjang pada temperatur kerja maksimum dapat konduktor panas konduktor, ditunjukkan menentukan harga R0 dapat ditunjukkan sebagai berikut : R0 persamaan berikut : α = R0 ∆L Lο∆T Lo = pada temperatur kabel yaitu pada oC. Faktor efek kulit pada konduktor persamaan-nya ditunjukkan sebagai berikut : masing-masing memiliki nilai berbeda. Hal ini tersebut Adapun pada dalam penurunan bagian-bagian memindahkan temperatur masing-masing bagian Ys = panas. yang terjadi tersebut dapat dihitung sebagai berikut : T = W. Rth …………….…...(4) T = penurunan temperatur (oC); 2 Xs = Faktor kedekatan = Gejala kelistrikan kabel Resitansi a.c. efektif (Rac) konduktor Rac = Rdc (1 + Ys + Yp) ……….(5) = resistans a.c. efektif konduktor pada temperatur kerja maks.(Ohm/m) Rdc = resistans d.c. efektif konduktor pada temperatur kerja maks.(Ohm/m) Ys = Yp = faktor efek kedekatan faktor efek kulit X s4 192 + 0,8 X s4 8πf 10 –7 ks Rdc untuk ..…..(8) ……..(9) kabel dua inti ditunjukkan pada persamaan berikut : Yp Rth= resistans termal bagian2 kabel (Ω/m) Rac pabrikasi. = tahanan jenis konduktor pada suhu 20 resistans pada bahan pengisi kemampuan proses 1,6. ρ20 (filler), pada selubung, dan pada perisai kabel kabel pada Konstanta ini nilainya antara 1,3 sampai ∆T = perubahan temperatur (oC) menggambarkan konduktor konstanta, besarnya bergantung dari panjang ∆L = perubahan panjang konduktor (m); termal pada isolasi PVC, . 106 …………….(7) kondisi fisik logam dan pertambahan konduktor termal A resistans d.c. efektif = kamar (m) Resistans = k1 temperatur 20 oC (Ω/m) k1 = koefisien panas (oC); panjang = ……………...(3) α ρ 20 dalam dc s kp X 4p dc x 2,9 …….(10) 192 + 0,8 X s 8πf - 7 4 X = 10 kp p Rdc 4 p ..…………(11) = diameter konduktor; = jarak antar sumbu konduktor (mm) = konstanta yang berpengaruh terhadap efek kedekatan Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010 119 Indukstansi pada kabel Pada IEC 287 induktansi yang berkaitan dengan penentuan kemampuan hantar arus terdiri dari : a. Induktansi diri selubung (sheath) Persamaan yang berkaitan dengan induktansi diri selubung diberikan sebagai Ls = 2 ln 2S d Ls = . 10 Ys = 2 Xs = faktor rugi konduktor karena efek sekitar; ks = faktor koreksi efek kulit ………….(12) –7 c. Faktor pendekatan akibat dari keberadaan kabel lainnya untuk kabel berinti dua : Yp induktansi diri selubung (H/m); jarak antar kabel (mm) D = diameter rerata selubung (mm) dg dsD = diameter dalam selubung (mm) dsL = diameter luar selubung (mm) …….….(18) Induktansi bersama (mutual induktansi) antar selubung luar dan konduktor pada satu kabel yang lainnya diberikan pada persamaan berikut : –7 8πf -7 10 kp Rdc ………………(19) Yp = faktor rugi akibat kabel lain X 2 p = faktor rugi akibat efek sekitar; s = jarak terdekat antar konduktor (mm) = 1,3863 . 10 –7... (13) Lm = induktansi bersama selubung kabel kp = faktor koreksi efek sekitar (H/m) Berdasarkan persamaan tersebut di atas Kapasitansi pada kabel maka besarnya faktor rugi-rugi dari efek kulit dan Kapasitansi konduktor persatuan panjang ditunjukkan persamaan berikut : ε = dc = diameter konduktor (mm); Lm = 2 ln (2) x 10 C = 2 p X Induktansi bersama selubung kabel = 4 p dc x 2,9 192+ 0,8X4p s X S = persamaan = 0,5 (dsD + dsL) b. X s4 ….…..(16) 192 + 0,8 X s4 8πf 2 Xs = 10 –7 ks ......…..(17) R dc faktor rugi konduktor karena efek kulit Ys = ε efek kedekatan dari kabel lain, pada konduktor adalah : Yc = Ys + Yp ……………..…..(20) Di 18 ln dc 10-9 (F/m) ………..(14) Yc = faktor perbandingan rugi-rugi a.c / rugirugi d.c konduktor. Sehingga besarnya resistans a.c efektif konduktor ialah : = permitivitas relatif isolasi kabel Rac = Rdc (1 + Ys + Yp) ………(21) Di = diameter luar isolasi (mm) ; Berdasarkan persamaan tersebut maka rugi dc = diameter konduktor (mm) konduktor akibat pemanasan oleh arus : Wc = I2 Rac Rugi – rugi pada kabel (W/m) ..…....(22) Wc = rugi konduktor kabel (1) Rugi konduktor b. Rugi Isolasi a. Resistans arus searah (Rdc) persatuan panjang Besarnya efek kapasitansi pada isolasi kabel konduktor pada temperatur kerja : diberikan pada persamaan : Rdc = Ro [1 + α20 (Tc - 20)] ……..(15) Tc C= = temperatur konduktor b. Faktor efek kulit yang terjadi karena arus bolak-balik perhitungan berikut : pada konduktor dengan dilakukan persamaan sebagai 2εoεg Di ln Dc ……….……..(23) εo = 8,854 x 10-12 F/m Di = diameter isolasi (mm) εg = permitivitas relatif material isolasi Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010 120 Dc = diameter screen lapisan dalam (mm) Rshe = resistans Arus yang mengalir pada kapasitans merupakan arus bocor yang besarnya ialah : 2πε 0ε g Di ln Dc Ic = 2π f C Eo = 2πf f d.c selubung pada temperatur penghantar (Ω/m) Ashe = luas penampang selubung (m2) Dmshe = diameter rata-rata sheath (mm) Resistans termal kabel . Eo …(24) Resistans termal dielektrik kabel ditunjukkan pada gambar berikut : = frekuensi listrik (Hz) C = kapasitansi (F/m) Ts Eo = tegangan fase-netral (kV) Besarnya tan δ atau faktor disipasi adalah sebagai berikut : Ig Ic tan δ = Tr …………...(25) v vr Rugi dielektrik Wd = Eo I sin δ = Eo Ic tan δ 4πfεoεrEo tan δ Di ln Dc Wd = Tc r Gambar 1. Potongan penampang kabel dr Ts = temperatur selubung kabel (oC); (W/m) ……(26) Tc = temperatur konduktor (oC) Tr = temperatur lapisan pembungkus inti (oC); rs = jari-jari selubung kabel (mm) εo = 8,854 x 10-12 F/m εr = permitifitas relatif beban isolasi rc = jari-jari konduktor (mm); Di v = gradien tegangan antara penghantar dan = diameter luar isolasi (mm) Eo = tegangan fasa ke tanah (kV) selubung (V) Dc = diameter luar konduktor (mm) Kabel yang memiliki lapisan tebal dr dan berjarak r dari pusat sumbu kabel memiliki c. Rugi Selubung Sheath atau selubung resistans termalnya resistans termal : dapat dihitung berdasarkan persamaan dTi = Ws = I2Rs (W/m) ……………..(27) Rs = resistans selubung (Ω/m) Perbandingan rugi-rugi selubung ρT terhadap rs Ti = 2 Ws I Rs Rs = = Wc I 2 Rac Rac Ws = λ1 Wc ……..……(28) = (W/m) ….….….(29) Kabel berselubung berbentuk sheath, resistans Rshe = A she [1 + αshe (Tsh – 20)] ……...(30) Ashe = …………..………...(31) π Dmshet ………..…….(32) T ρT 2π dr 2πr ln ( rs ) rc …………………..(33) ......…………...(34) Resistans termal isolasi : ekivalennya adalah : ρ she ∫ρ rc dari persamaan tersebut dapat ditulis dr 2πr = resistivitas termal dielektrik (oC.m/W) konduktor ialah : λ1 = ρT T1 = ρT1 2t1 ln 1 + 2π Dc (oC.m/W) ...........(35) Resistans termal lapisan pembungkus inti : T2 = ρT2 2t 2 ln 1 + Dc 2π (oC.m/W) …......(36) Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010 121 Resistans termal selubung luar :T3 = ρT3 2t 3 o ( C.m/W) ........……..…(37) ln 1 + 2π Dc dalam menutup kembali agar tidak terjadi kontak dengan bagian lain atau udara sekitarnya. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan kemampuan hantar arus dan temperatur menggunakan rangkaian ekivalen 1. Hasil Penelitian dan Analisis panas kabel Hasil pengujian kabel di udara pada kondisi temperatur ruang 28 oC, tekanan udara 987 mmBar dan kelembaban udara 52 %. Lokasi Lab. Tabel 1. Analogi rangkaian panas dan rangkaian listrik Grafis hasil penelitian pada lampiran 2 Rangkaian Panas Rangkaian Listrik Aliran panas ( q ) Arus listrik ( I ) Beda temperatur ( ∆T ) Beda potensial ( ∆E ) Tahanan panas ( R ) Uji PT. Tranka Kabel, terdapat pada lampiran 1. Tahanan listrik ( R ) 2. Pembahasan D. Hubungan arus dengan temperatur bagianbagian kabel NYY Saat arus berpengaruh mendekati terhadap nilai kenaikan KHA maka temperatur bagian-bagian kabel. Variabel arus memberi pengaruh terhadap perubahan temperatur konduktor sebesar 0,9749 B. CARA PENELITIAN Bahan penelitian ialah kabel tanah atau 97 % untuk jenis kabel NYY 2 x 2,5 mm2 rm. berisolasi PVC jenis NYY tegangan 0,6/1 kV Sedang pada jenis NYY 2 x 6 mm2 rm variabel ukuran 2 x 2,5 mm2 rm dan 2 x 6 mm2 rm. arus memberi kontribusi 98 % terhadap kenaikan Produksi P.T. Terang Kita Kabel Jakarta. temperatur. Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari :(1) Perangkat alat uji ‘Heat Cycling Test Set” milik PT. Terang Kita Jakarta.; (2) Termokopel jenis K Range ukur termokopel : 0 oC s/d 500 oC. (3) termokontroler jenis PID Regulator T – 101, merk “Nokia” seri 414941 (4) Stopwatch, sebagai pencatat waktu selama pengujian; (5) Termometer ruang ; (6) Barometer; (7) Higrometer Temperatur bagian-bagian kabel dipengaruhi nilai resistans termal masing-masing bagian kabel tersebut. Semakin dekat bagian kabel dengan sumber temperatur dan waktu; (5) menganalisis hasil; (6) penarikan kesimpulan; (7) pelaporan. Kesulitan dalam penelitian ialah : (1) semakin tinggi D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. persiapan alat dan bahan di laboratorium; (2) setiap jenis kabel; (4) pengukuran arus, maka T = W. Rth Jalannya penelitian sebagai berikut : (1) pembuatan termokopel dan kalibrasi; (3) menguji panas temperaturnya. Hal ini sesuai dengan persamaan Adanya pengaruh arus yang mengalir pada konduktor kabel terhadap peningkatan temperatur terjadinya (temperatur rise) pada bagian-bagian kabel. 2. Semakin dekat bagian kabel dengan konduktor sebagai media penyalur arus maka akan memiliki temperatur lebih tinggi dari bagian kabel lainnya. Disarankan perlu dilakukan penelitian Termokopel harus didesain khusus yaitu lanjutan pada jenis isolasi kabel lainnya, seperti ujungnya berdimensi kecil agar dapat masuk ke : elastomer silicon, resin fenolik, elastomer silicon bagian-bagian kabel. Dalam hal ini tidak terdapat dan lainnya. di pasaran. (2 mengupas bagian-bagian kabel untuk dimasuki termokopel karena dimensi kabel kecil harus cermat dan perlu waktu lama juga Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.2 Juli - Desember 2010 122 Forum Akademis DAFTAR PUSTAKA Teknologi dan Energi, STT-YPLN, Jakarta. Holman, J.P., 1992, “Heat Transfer”, McGraw – Hill, Seventh Edition. BIOGRAFI IEC Standard 287-1-2, 1994 a, “Electric Cable – Calculation of Current Rating. Part 1 Said Sunardiyo, lahir di Blora tahun 1965. Lulus : Current Rating Equations (100% Sarjana Pendidikan Teknik Elektro Universitas load Negeri Semarang. Lulus Pascasarjana S2 jurusan factor) and Calculation of Losses” : IEC Publication 853-2. Ilmu-ilmu Teknik Program Studi Teknik Elektro UGM pada tahun 2004. Meminati dan menekuni IEC Standard 287-1-2, 1994 b, “Electric Cable – Calculation of Current Rating. Part 2 : Thermal Resistance”: IEC Publication 853-2. Plexchem Technologies (PTE), 2000, “Interactive Chemestry”, Diktat Referensi Bagian Riset dan Pengembangan PT. Tranka Kabel Indonesia, Jakarta. Pabla. A.S., 1991, “Sistem Distribusi Daya Listrik” (terjemahan), Erlangga Jakarta PUIL 1987, “Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia”’ LIPI Jakarta. SPLN 43-1 : 1994, “Kabel Tanah Berisolasi dan Berselubung PVC, Tegangan Pengenal 0,6/1 kV (NYY/NAYY)”, PT. PLN (Persero), Jakarta. SPLN 43-6 : 1994, “Kabel Tanah Berisolasi XLPE dan Berselubung PVC, Tegangan Pengenal 0,6/1 kV (N2XY/NA2XY)”, PT. PLN (Persero), Jakarta. Tata Surdia dan Shinroku Pengetahuan Saito, Bahan 1999, “ Listrik”, Pradnya Paramita, Jakarta. Tranka Kabel, 2001, “PVC Low Voltage”, leaflet PT. Terang Kita Kabel. Jakarta. Rosid, 2002, “Kabel Digelar Tak Teratur Pada Rak Kabel Terbuka,” makalah pada bidang tenaga listrik dan aplikasi computer.