I4. SOFT DRINK Soft drink : familiar untuk minuman di Amerika. Soda pop atau pop Soft : Untuk membedakan dengan minuman keras atau mengandung alkohol Soft drink : Secara umum adalah minuman berkarbonatasi, tetapi tidak selalu mengandung pemanis, asam dan flavor Sejarah : J. Priestley ( Inggris) Tahun 1772 : Melarutkan CO2 dalam air→ menyegarkan Tahun 1806 : B. Silliman ( Amerika) → menjual air soda dalam botol Tahun 1886 : J.S. Pemberton menemukan cola drinks : ekstrak dari African kola nut Tahun 1893 : Hires : menemukan Root Beer Jenis dan komponen soft drink Jenis Cola Flavor color Sugar Acid (%) CO2 Ekstrak cola, Caramel 11 – 13 Fosfat 3,5 lime oil, spice oil, caffein Orange Oil of orange, Yellow 12 – 14 Citric 1,5 – 2,5 orange juice Ginger dle Ginger root, Caramel 7 – 11 Citric 4,0 – 4,5 oil ginger, lime oil Root Beer Oil of winter Caramel 11 – 13 Citric 3 green, vanilla, nutmeg,clove s or anise Grape Metilantranila Amarinth dan 11 – 13 Tortoric 1 – 2,5 t, oil of brilliant blue cognac, juice dari grape Volume CO2 : ekuivalen dengan yang terlarut pada (1 atm) 15 lb/inci2 suhu 60⁰F Proses karbonatasi : 1. Post mix : Pencampuran dalam kemasan air cooling karbontasi Syrup akhir Filling penutupan m Agitasi Inspeksi *Air sudah melalui deaerator Pengepakan 2. Premix Air Syrup akhir Pencampuran colling karbonatasi Filling penutupan m Inspeksi Pengepakan Carbo – cooler Karbonatasi : proses pelarutan CO2 dalam minuman Populer : rasa unik, memberikan efek “sparkling” memberi/menambah semangat, menghambat petumbuhan mikroorganisme Sifat CO2 : Tidak berbau Tidak berwarna Non toxic Pada konsentrasi tinggi berbau tajam → efek soft drinks Sumber CO2 : 1. Pembakaran senyawa/bahan yang mengandung karbon misal : arang, minyak, gas ( dari rantai hidrokarbon) CH4 + Ca + 2 O2 → CO2+ 2 H2O 2.Pemanasan batu kapur CaCO3 + panas → CaO + CO2 3. Proses fermentasi yang menghasilkan alkohol dan CO2 C6H12O6 + yeast → 2 C2H5OH + CO2 4. Dari hasil reaksi kimia CaCO3 + H2SO4 → CaSO4 + CO2 + H2O Hasil dari proses 1 dan 2 tidak murni bercampur dengan N2 dan produk hasil pembakaran lainnya, dipisahkan CO2 diabsorbsi dengan absorben (sodium carbonat atau monoethanolamine). CO2 dari proses 3 dan 4 relatif murni, namun semua harus melalui : proses pemurnian CO2 → : Proses pemurnian CO2 : Pembersihan dengan air Perlakuan kimiawi untuk menghilangkan sulfur Penghilangan rasa → dengan kimiawi tau karbon aktif Pengeringan → penghilangan air Sifat fisik dan kimia CO2 : CO2 murni tak berwarna dan mempunyai bau tajam 0,03% dari udara Berat 1,5 kali berat udara Pemadam kebakaran CO2 kering relatif stabil dan inert Pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan senyawa kimiawi tertentu Pada suhu > 1200⁰F terpecah menjadi CO + O2 Larut dalam air membentuk asam karbonat → larutan kimia aktif → bersifat asam → pH 3,2 – 3,7 CO2 terdapat dalam 3 wujud 1. Padat (dry ice) suhu ≤ - 110⁰F 2. Cairan, suhu – 110 -32⁰F 3. Gas pada suhu kamar. P = 1 atm yang mempengaruhi adalah suhu dan tekanan CO2 diberi tekanan dan suhu didinginkan : cair → didinginkan cepat → padat → setiap kenaikan 1 atm (15 psia) pada suhu yang sama, volume CO2 yang terlarut dalam air naik 1 volume Prinsip karbonatasi : CO2 larut dalam air dingin Relatif tidak larut pada air panas Kelarutan naik jika tekanan CO2 naik Mengikuti hukum henry Kelarutan CO2 pada suhu yang sama tergantung pada tekanan Tekanan equilibrium : Tekanan dimana jumlah gas CO2 yang meninggalkan adalah sama dengan jumlah gas larut. Dalam kondisi tersebut : campuran gas cairan stabil → bila tutup botol dibuka : tekanan diluar cairan turun → spontan CO2 keluar Pengukuran karbonatasi → derajat karbonatasi = “ volume “ Inggris : “Volume Bunsen” : volume gas yang terlarut pada P=1 atm suhu 0⁰C (32⁰F) USA : “volume osewald” pada P = 1atm tetapi pada suhu yang berbeda (60⁰F) Eropa : g/l ; volume Bunsen = 1,96 g/l CO2 Faktor – faktor yang menentukan derajat karbonatasi : •Tekanan sistem •Suhu cairan •Lama kontak antara cairan dengan CO2 •luas kontak antara cairan dengan CO2 •tingkat penerimaan cairan terhadap CO2 •keberadaan campuran gas yang lain → design karbonator Minuman berkarbonatasi Color & flavor Asam pengawet Gula Air Pembuatan sirup Pengolahan air Sirup akhir Pencampuran Botol Pencucian Deaerasi Carbonatasi Pengisian Penutupan botol Pemanasan air hangat Pelabelan Soft drink •Warna dan flavor dicampur → dilarutkan + bahan pembantu untuk meningkatkan kelarutan CO2 • Warna dan flavor dicampur → dilarutkan + bahan pembantu untuk meningkatkan kelarutan Cara : 1. Menganti gliserin dengan propylene glikol atau alkohol sebagai pelarut flavor oil 2. Ganti pencampur warna dengan bahan yang mempunyai kelarutan tinggi 3. Kurangi ketajaman flavor 4. Masukkan sebagian warna pada sirup 5. Gunakan warna gelap dapat digunakan lebih sedikit Pemakaian asam askorbat : → Masalah kehilangan warna • Jika sebagai sumber vitamin : 1. Tidak ada “delay” pembotolan 2. Hindari sinar langsung 3. Hanya jika umur simpan sudah tidak diketahui dengan pasti • Jika sebagai “scavenger” 1. Kurangi head space sehingga tidak lebih dari 10 mg asam askorbat/botol 2. Ganti dengan glukosa oksidase-katalase sebagai oxygen scavenger • Gula kristal dilarutkan dalam air hingga 67⁰brix, difiltrasi dengan cartridge system, disterilisasi dengan UV lamps - Penyimpanan pada suhu terkendali • HFGCS - Viskositas tinggi → cenderung mengkristal → pelindung suhu • Sistem pencampuran : dengan pengadukan → halus → tidak terjadi pelarutan udara aerasi Jenis alat pencampur sirup : 1. High shear mixer • Meningkatkan stabilitas 2. Liquid jet mixer • Homogenisasi warna • Air → water treatment → deaerasi Penghilangan udara Sirup disimpan dalam kondisi dingin tujuan : 1. Memaximumkan stabilitas minuman berkarbonatasi 2. Mendukung keseragaman produk akhir 3. Mengurangi tekanan minuman saat pengisian pada botol Deaerasi : 1. Udara memacu perubahan flavor 2. Memacu pertumbuhan mikroorganisme 3. Mengurangi jumlah CO2 terlarut 4. Jika udara tidak larut → cenderung membawa CO2 → lepas 5. Korosi pada tutup botol → warna yang tidak dikehendaki Contoh Formula soft drink Komponen Jumlah Densitas Refratometer faktor RC Larutan gula benzoat 51,6 l 1,3313 67 68.7kg 46,00 0,07 kg - 100 0,07kg 0,07 sacarin 0,07 kg - 100 0,09kg 0,09 voring 1l 0,422 24 0,92kg 0,24 caramel 5,0l 1.21 83 6,05kg 4,15 Asam sitrat 1,8 kg - 87,7 1,8kg 1,58 940 0,9472 0 938 kg 0 total 1000 l 1015,6 52,13 Densitas = = 1,0156 = 1,018 Spesifik gravity = RSS (refractometric soluble solid) RSS = = 5,13⁰ brix FORMULASI PRODUK Soft drink secara umum terdiri dari (selain air) • Pemanis + asam • Flavoring –carbonatasi – pewarna • Pengawet • Fruit /sari buah • Food additives 4 langkah formulasi 1. Identifikasi 2. Development 2 proving 3. Implementations 4. Refinement and optimation Formula yang diterima : 1. Air 2. Pemanis • Nutritive • Nonnutritive 3. Asam • Takam (sharpness) • Bite • Brightness 4. flavor 5. color • Artificial • Natural • Nature identical 6. Sodium benzoat Potasium sorbat 7. Carbonatasi 8. Fruit material Juice Comminute Dcionised fruit material = fruit extract 9. Caffeine Cola drink 10. Quinine Natural bitter 11. Vitamin dan mineral Vitamin C A,C,E kombinasi (vitamin A,C san E) vitamin B Ca – Efek flavor mouthfeel Fe – efek pada flavor → metalicafter teste * Merugikan pda konsentrasi tinggi Artificial color : Granula Konsistensi tinggi Dilarutkan dalam air panas Stabilitas bagus pada asam Warna cerah Natural color : Diekstraksi dari bahan alami biasanya stabilitas lebih rendah Nature identical color a. β karoten Tidak larut dalam air Membentuk emulsi→ keruh Digunakan pada orange drink → lebih tajam b. Caramel Diperoleh dari pemanasan gula → coklat – pada alkali Pada produk cola drink Sangat stabil, jernih, intensitas tinggi 12. Pengawet Mengendalikan mikroorganisme • Sulfur dioxide Pada minuman berkarbonatasi tidak digunakan