1. Hutan Dan Pemanasan Bumi

advertisement
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Keadaan Bumi di Masa Lampau
• Sebelum ada makhluk hidup di bumi, atmosfer
mengandung CO2 dalam kadar 10 x dari kadar
sekarang.
• Terjadi evolusi Jasad renik melakukan
metabolisme dengan menyerap CO2 
mengendapkan karbon dalam bentuk batuan
karbonat (stromatolit).
• Stromatolit merupakan rosot karbon yang
sangat besar (proses 3.500 juta tahun).
• Jasad renik berevolusi muncul tumbuhan
hijau berklorifil.
• Tumbuhan hijau fotosintesis (CO2 + H2O)
karbohidrat.
Karbohidrat
pernafasan
Energi + CO2
Penyusun tubuh tumbuhan hijau ( dan
senyawa lain : protein, lemak, dll)
Tumbuhan hijau dimakan oleh makhluk
hidup lain (rantai makanan)
Mati dan mengalami
FOSILISASI
Minyak bumi dan batubara
• Stromatolit, minyak bumi, dan batubara
adalah rosot karbon yang mempunyai
peranan penting dalam proses penurunan
kadar CO2 sampai kadar sebagaimana
sekarang (350-360 ppmv).
Keadaan Bumi di Masa Kini
• Manusia modern berevolusi dari nenek
moyangnya sejak 3,5 juta th yll
• Penemuan api (utk membuka hutan dan
padang rumput)  mesin-mesin industri
(memerlukan bahan bakar).
• Dengan adanya perkembangan peradaban
manusia, energi yang diperlukan semakin
besar.
• Energi diperoleh dari pembakaran kayu,
minyak bumi, batubara, dll.
• Proses pembakaran kayu, minyak bumi,
batu bara, dll menghasilkan CO2 yang
dilepaskan ke atmosfer bumi.
• Jika laju pelepasan CO2 ke atmosfer bumi
lebih besar daripada penyerapannya
dalam rosot, maka kadar CO2 atmosfer
semakin meningkat.
Pemanasan Bumi
• Pemanasan bumi adalah peristiwa naiknya
suhu permukaan bumi.
• Salah satu faktor penting dalam kenaikan suhu
permukaan bumi adalah kadar gas rumah kaca
(GRK).
• Jenis GRK antropogenik yang penting antara
lain : CO2, CFC, O3 (ozon), CH4 (metana), dan
NO2.
• Menurut IPPC (Intergovermental Panel on
Climate Change), emisi CO 2 antropogenik
total adalah 7,1 Gt karbon/tahun yang terdiri
dari 5,5 Gt dari pembakaran bahan bakar fosil
dan produksi semen serta 1,6 Gt dari
perubahan tata guna lahan.
• Kadar CO2 atmosfer pelan-pelan naik dari 280
ppmv (pra-industri – th.1750) menjadi 358
ppmv (tahun 1994).
• Sejak akhir abad 19 sampai sekarang suhu
permukaan global telah mengalami kenaikan.
• Dengan naiknya suhu  energi yang terkandung
dalam atmosfer ikut naik. Hal ini , menyebabkan
terjadinya perubahan iklim
 El Nino : menyebabkan kekeringan.
 La Nina : menyebabkan banjir dan curah hujan yang
sangat tinggi.
• Kenaikan suhu juga menyebabkan mencairnya
es abadi di daerah kutub sehingga
menyebabkan naiknya permukaan air laut.
• Menurut prediksi IPPC (1992), permukaan air
laut akan naik 1 meter di akhir abad ini jika
tidak ada usaha manusia untuk menurunkan
CO2 sampai tahun 2025.
• Dengan kenaikan permukaan air laut setinggi
1 meter, Indonesia diperkirakan akan
kehilangan 405.000 hektar pesisir pantai dan
pulau-pulau kecil.
Hutan dan Pemanasan Bumi
• Hutan adalah suatu lapangan yang
bertumbuhan pohon-pohon yang secara
keseluruhan merupakan persekutuan hidup
alam hayati beserta alam lingkungannya.
 Hutan merupakan persekutuan makhluk
berklorofil yang mampu/berperan menyerap
CO2 di udara dan menyimpannya dalam
bentuk biomassa.
• Dengan adanya deforestasi, maka peranan hutan
dalam menyerap CO2 mengalami penurunan. Selain
mengalami penurunan, deforestasi (melalui
kebakaran hutan, dll) juga menyebabkan timbulnya
emisi/pelepasan CO2 ke udara.
• Hutan menjadi salah satu alat pengendalian
pemanasan bumi melalui penyerapan CO2 yang
diakibatkan oleh aktifitas industri di seluruh
permukaan bumi.
• Diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi bagi
sektor kehutanan dalam menghadapi
pemanasan bumi :
• Mitigasi  dimaksudkan untuk mencegah
atau mengurangi laju perubahan iklim.
• Adaptasi  kegiatan dalam rangka antisipasi
berbagai kemungkinan bahaya yang akan
ditimbulkan akibat perubahan iklim.
Hutan dan Pemanasan Bumi (4)
• Kegiatan mitigasi : meliputi kegiatan
mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca
melalui kegiatan penanggulangan kebakaran
lahan dan hutan serta pengendalian
penyiapan lahan tanpa bakar.
• Di samping itu program mitigasi juga meliputi
kegiatan penyerapan emisi melalui
penanaman kembali dan rehabilitasi.
• Kegiatan adaptasi : misalnya berupa kegiatan
identifikasi kawasan hutan rawan bencana,
rawan banjir dan tanah longsor, serta rawan
kerusakan.
• Kegiatan adaptasi juga bisa berupa perubahan
orientasi pemanfaatan hasil hutan kayu
menjadi hasil hutan non-kayu (termasuk jasa
lingkungan).
• Pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk
memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak
merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya.
• Pengelolaan hutan secara lestari :
– berfungsi untuk mengendalikan kadar GRK,
– mengoptimalkan pemanfaatan jasa lingkungan,
yang kesemuanya mempunyai andil besar dalam usahausaha penurunan pemanasan bumi.
Download