KONSEP SOSIOLOGI DEFINISI KONSEP DEFINIENDUM DEFINIENS Kursi adalah tempat duduk yang berkaki dan bersandaran Alienasi adalah keterasingan Alienasi adalah keadaan seseorang dikonfrontasikan oleh miliknya sendiri Konfrontasi adalah berhadapan muka dengan muka DEFINISI REAL : nyata, jelas diterima semua orang dan lengkap DEFINISI NOMINAL : di terima satu kelompok saja Peter L. Berger SOSIOLOGI ADALAH STUDI ILMIAH MENGENAI HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT DAN INDIVIDU SOSIOLOGI ADALAH ILMU : Bersifat : 1. Empiris 2. Teoritis 3. Kumulatif 4. Tidak menilai SOSIOLOGI a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dsb b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan non sosial (misalnya gejala geografis, biologis dsb) – Pitirim Sorokin (1928) Selo Sumarjan dan Sulaeman Soemardi (1964) Sosiologi atau Ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan – perubahan sosial. tentang masyarakat Peter L. Berger Masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan = hubungan sosial, teratur Hubungan = interaksi = tindakan (action) yang terjadi Paling kurang antara dua orang yang saling Mempengaruhi perilakunya. Ada interaksi, dalam bentuk peraturan, kebiasaan, Adat istiadat, yang diciptakan oleh manusia, dan Juga mengatur perilaku manusia. Individu adalah subjek yang melakukan sesuatu, Subjek yang mempunyai pikiran, Subjek yang mempunyai kehendak Subjek yang mempunyai kebebasan Subjek yang memberi arti /meaning pada sesuatu Subjek yang mampu menilai tindakan dan hasil Tindakannya sendiri Individu >< pribadi Subjek = internal manusia Objek = benda, eksternal manusia Masalah sosial adalah how the whole system works in the first place, what are its presuppositions and by what means it is held together..bag system sosial bekerja, anggapan apa yang melandasinya dan bagaimana system sosial itu dapat tetap berlangsung..... WEBER Ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interpretatif Mengenai tindakan sosial, dan dengan demikian berhubungan dengan suatu penjelasan kausal mengenai arah dan konsekuensi dari tindakan sosial itu. Verstehen = memahami, mengerti, metode Mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan Dengan tindakan sosial. Menekankan individu yang memberikan arti pada Sesuatu yang ada diluarnya secara subjektif Sosiologi bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang tindakan manusia atau menghubungkan mengapa sempai orang bertindak demikian, dan untuk apa bertindak demikian. A. COMTE Sosiologi = (socius = teman + Logos = kata,ilmu) Ilmu positif tentang masyarakat Mac Iver dan Page, Masyarakat adalah suatu system dari kebiasaan dan tatacara dari wewenanag dan kerjasama di antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah. Ralph Linton, masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan mengaggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas yang dirumuskan jelas. Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Emile Durkheim Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fakta sosial Fakta sosial = eksternal, memaksa, berlaku umum Fakta sosial = Cara bertindak, berpikir dan berperasaan berada diluar individu, mempunyai kekuasaanmemaksa dan mengendalikan. Tekanannya Sifat-sifat DURKHEIM WEBER Masyarakat Individu Memaksa Umum Eksternal Objektif Bebas Unik / khusus Internal/subjektif Interpretatif The Division of Labor (1968), adalah contoh fakta sosial yang diikuti oleh individu didalam bermasyarakat. Suicide (1968), mempelajari rate bunuh diri di masyarakat, contoh lain fakta sosial Altruistic suicide = Integrasi sosial terlalu kuat (militer, berkorban untuk membela kelompok). Egoistic suicide = Integrasi sosial terlalu lemah, Anomic suicide = masyarakat tidak memberi pegangan Durkheim Solidaritas Durkheim Moralitas C.Wright Mills, The Sosiological Imagination, adalah memberi kemungkinan kita untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antar keduanya Untuk melakukan Sosiological imagination, perlu 2 alat : 1. Personal trouble of milieu, trouble masalah pribadi, dan dalam jangkauan hubungan langsung dengan orang lain 2. Public issues of social structure, issues merupakan hal yang diluar individu, dan diluar jangkauan kehidupan pribadinya. Inkeles (1965), sosiologi mempunyai 3 hal pokok, hubungan sosial, institusi, masyarakat. SISTEM SOSIAL SISTEM SOSIAL : merupakan sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang berhubungan timbal balik bersifat konstan SISTEM SOSIAL selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkan dan membedakan dirinya dari lingkungannya, serta mempertahankan keseimbangan dari kegiatan-kegiatan yang memungkinkan terus bertahan danbroperasi. SISTEM SOSIAL dibuat dan diciptakan oleh manusia diubah dan dipertahankan. Sistem sosial juga mempengaruhi perilaku manusia Fungsi sosial adalah bagian dari sistem sosial, berperan didalamnya dan mempertahankan sistem, jika berinteraksi dengan baik dan cocok maka disebut Intergrasi Sosial. Fungsi manifest (jelas, kelihatan) Fungsi Latent (Tidak jelas, tersembunyi) KELOMPOK SOSIAL : salah satu jenis dari sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang dan berinteraksi dan terlibat dalam suatu kegiatan yang sama. Didalam kelompok sosial terdapat solidaritas sosial, yang memiliki nilai-nilai sama, kewajiban moral untuk memenuhi ekspektasi peran. Kategori sosial mirip seperti kelompok sosial, dengan tanpa : Interaksi antar anggota, ikatan moral bersama, dan harapan-harapan. SOSIALISASI Berger, society in man. Sosialisasi = a procces by which a child learns to be a participant member of society“ masyarakat di masukan ke manusia - peran Mead, Mind, Self and Society Manusia berkembang pribadinya secara bertahap melalui interaksi dengan orang lain - Play stage - Game stage - Generalized stage – memiliki suatu diri Cooley, Sosialisasi = looking glass self. Diri sendiri memantulkan apa yang di rasakan sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya. Tahap 1 = Seseorang memiliki persepsi tentang pandang an orang lain terhadapnya. Tahap 2 = Seseorang memiliki persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Tahap 3 = Seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang di rasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu Dreeben. Agen sosialisasi 1. Keluarga 2. Peer 3. Sekolah – independence, achievement, particularisme dan universalisme, diffuseness dan specificity. 4. Media masa Kesepadanan pesan antar agen sosialisasi Sosialisasi = proses seumur hidup Sosialisasi primer = masa anak-anak Sosialisasi Sekunder = setelah dewasa Resocialization Desocialization Anticipatory socialization Repressive socialization = participatory socialization Interaksi sosial Herbert Blumer Interactionist perspective, - symboilic interactionist Simbol = sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. 1) Inti Symbolic Int = Manusia bertindak (act) terhadap sesutu (thing) atas dasar makna (meaning) 2) Meaning, Language, Thought. Meaning berasal dari interaksi sosial seorang dengan yang lainnya 3) Makna berubah melalui Interpretative process Thomas W.I 1968, The definition of the situation When men define situation as real, they are real in consequences 1. Definisi situasi spontan oleh individu, 2. Definisi situasi oleh masyarakat, keluarga, teman atau komunitas. Aturan yang mengatur Interaksi. - Ruang - Waktu - Gerak – sikap tubuh Ruang : Intimate distance, Personal distance, Social distance, public distance. (dekat - jauh) Waktu : On time atau tidak Gerak : Verbal dan non verbal Interaksi dan informasi : Biographical stranger, cultural stranger Goffman dan Dramaturgi : Dalam berinterkasi masing-masing membuat expression, dan yang lain menerima impression. Given Expression (diberikan) dan Expression given off (dilepaskan). Apa yang lazim dan mengandung ciri pembuat pernyataan Encounter = kegiatan sesorang mempengeruhi yg lain Performance = penampilan Social establishment = Tempat kegiatan berlangsung Front region = tempat di depan. Backstage = belakang panggung Knapp, Social intercourse, from Greeting to Goodbey (1978) 1. Initiating 2. Penjajakan (experimenting) 3. Meningkatkan (Intesifying) 4. Menyatupadukan (Intergrating) 5. Mempertalikan (Bonding). 1. Membeda-bedakan (differentiating) 2. Membatasi (circumscribing) 3. Memacetkan (stagnating) 4. Menghindari (Avoiding) 5. Memutuskan (Terminating) Tatanan Sosial Makrososiologi : Menganalisa proses sosial berskala besar, dan berjangka panjang. Menggunakan sudut pandang struktur Douglas (1973) : Mikrososiologi mempelajari situasi sedangkan makrososiologi mempelajari struktur. Struktur Sosial : Struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan jangka panjang yang menandai sejarah. Talcot Parson : Kesalingterkaitan antara institusi (bukan manusia). Coleman : pola hubungan antara manusia dan kelompok manusia Konrblum (1988:77) : Structure social is The recurring patterns of behaviour that create relationships among individuals and groups within society Ralph Linton (1968) : Status : 'a collection of right and duty“ Role : 'the dinamic aspect of status“ Ascribe Status : asigned to individual without reference to their innate differences of ability. Achieved status : requiring special qualities Robert K Merton (1965) : Role – Role-set, „Complement of role relationship which persons have by virtue of occupying a particular status“ Status set Institusi Sosial Kornblum (1988) : an institution is more or less stable structure of statuses and roles devoted to meeting the basiic needs of people in society Harry M Jhonson : seperangkat norma yang terinstitusionalisasi, 1. Diterima sejumlah besar anggota sistem masyarakat. 2. Ditanggapi secara sunggugh-2 Internalized 3. diwajibkan dan sanksi jika melanggar Peter L Berger : a distinctive complex of social actions Marion Levy (1965) / Inkeles : Syarat untuk masyarakat 1. Kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu 2. rekruitmen seluruh atau sebagian anggota melallui reproduksi 3. kesetiaan kepada suatu „sistem tindakan utama bersama“ 4. adanya sistem tindakan utama yang berdifat swasembada Talcott Parsons (1968) : Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang self subsistent (swasembada). Melebihi masa hidup manusia normal, merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Edward Shil : menekankan kepada Self sufficiency, yang terdiri dari Self-regulation, self- reproduction self-generation. Tidak semua kelompok masyarakat disebut masyarakat dalam sosiologi. KELUARGA : 1. Konsanguinal 2. Konjugal Institusi Sosial 1. Family of Orientation 2. Family of Procreation Perkawinan : 1. Monogami 2. Polygami a. Poliandri b. Polygyny 1. nuclear Family 2. Extended Family 1. Exogamy 2. Endogamy KELUARGA : 1. Matrilineal 2. Patrilineal 1. Matrilokal 2. Patrilokal 3. Matri-Patrilokal 4. Patri-matrilokal 5. Neolokal Fungsi KELUARGA : 1. Pengaturan Seks 2. Reproduksi 3. SOsialisasi 4. Afeksi 5. Definisi Status 6. Perlindungan 7. Ekonomi PENDIDIKAN : Formal = Sekolah 1. Fungsi Manifest (yang tertulis) 2. Fungsi Latent (yang tidak tertulis) / hiden curicullum a. Pemupukan keremajaan b. Pengurangan pengendalian Orang Tua c. Penyediaan sarana pembangkangan d. Dipertahankan sistem kelas sosial e. Diperpanjang masa remaja / penundaan perkawinan f. Sosialisasi – nilai baru AGAMA : relligions A relegion in a unified system of beliefs and practices relative to sacred things, ---beliefe and practices which unite into one single moral community called a Church, all those who adhere to them. Suatu sistem yang terpadu atas kepercayaan dan praktek Yang berhubungan dengan hal yang suci, dan kepercayaan Dan praktek tersebut mempersatukan semua orang yang beriman kedalam suatu komunitas moral yang di namakan umat(Durkheim, 1966:62) Sacred – Profan Religions – Civil Religions Agama = Simbol, Praktek, Komunitas, Pengalaman Fungsi Agama … to make us act, to aid us to live. The believer who has communicated whit his God is not merely a man who sees new thurths of which the unbeliever is ignorant; he is a man who is stronger (Durkheim, 1966:4645) Mikro = Menjawab kebutuhan Makro = memperkuat ide kolektif Disfungsi = konflik Agama dan perubahan sosial. 1. Bertentangan (candu masyarakat) 2. Sekularisme (Gidden = pengaruh agama berkurang, lebih tertarik kepada hal duniawi dari pada rohani.) 3. Evolusi internal bertahap dalam agama ke arah deferensiasi komprehensif dan rasionalitas. (Bellah). Hubungan Agama dengan institusi lain: - Politik - Ekonomi - Pendidikan - keluarga - Stratifikasi sosial EKONOMI : Latar belakang berkembangnya sosiologi : memudarnya feodalisme, berkembang kapitalisme dan industrialisme Spencer : Masyarakat mengalami integrasi dan deferensiasi bergantian sehingga menjadi lebih heterogen. Smelser : Solidaritas segmental dan solidaritas mekanik menuju kepada solidaritas organik didasarakan ikatan kontrak dan kebiasaan. Sosiologi ekonomi merupakan kajian sosiologi terhadap kompleksnya kegiatan yang melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bersifat langka. Kornblum : Difokuskan pada pokok bahasan : Pasar dan pembagian kerja, interaksi antara pemerintah dan institusi ekonomi, perubahan pada pekerjaan. Ideologi ekonomi = merkantilisme, kapitalisme, sosialisme Kapitalisme = private property, profit motive, free competition, capital accumulation, the creation of wealth, ekspansionisme Giddens = Family capitalism, managerial capitalism, Institutional capitalism Sosialisme = non-marxis dan marxis POLITIK : Tidak ada sosiologis yang bisa memisahkan politik dari sosiologi pada waktu mempelajari masyarakat. Kornblum (1989). Institusi politik adalah perangkat aturan atau status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Contoh : eksekutif, yudikatif, legislatif, militer, keamanan nasional, dan partai politik. Politik menentukan siapa memperoleh apa, bilamana, dan bagaimana, dan dasar politik adalah persaingan untuk memiliki kekuasaan. Weber Politic = the possibility of imposing one's will upon the behaviour of others. Kekuasaan dan dominasi. Dominasi memerlukan legitimasi, yaitu pengakuan dan pembenaran dari masyarakat. Kharismatik dominasi, Tradisional dominasi, legal-nasional dominasi. Sosiologi politik mempelajari proses politik. Persaingan untuk Memperoleh kekuasaan. Potensi menuju konflik. Konflik dan Konsensus. Marx = Konflik dan harmonis Alexis de tocqueville = Konflik dan konsensus berjalan Bersama pada masyarakat heterogen. Weber = birokrasi dan demokrasi Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial : Pembedaan anggota masyarakat berdasar kan Status yang di milikinya. Status yang diperoleh / Ascribed status: 1. Age Stratification. 2. Sex Stratification. 3. Religious Stratification, Ethnic Stratification Race Stratification Status yang di raih / Achieve status : 1. Educational Stratification 2. Occupational (pekerjaan) Stratification Yinger = membedakan dalam status. 1. Kelahiran, 2. endogami (kawin sesuku), 3. dukungan institusi perlakuan beda, 4. Penerimaan status oleh kel yg lebih rendah. Stratifikasi Terbuka Stratifikasi Tertutup Range, umumnya pada masyarakat terbuka maksimal 1/3 yang mobile. Mobilitas Sosial : perpindahan status dalam stratifikasi sosial Mobilitas Sosial individu dan Mobilitas sosial kelompok, contoh Mobilitas Sosial intra generasi dan antar generasi, contoh Karl Marx = Bourgeous dan Proletar, classless society Weber = 1. Dimensi ekonomi, Life Chance (peluang), class situation 2. Dimensi Kehormatan, kelompok status. 3. Dimensi kekuasaan (partai). Peter Berger = Social stratification refers to the fact that any society will consist of levels thats relate to each other in terms of superordination and subordination, be it power, privilage, prestige Power hierarchies, Class hierarchies, Status hierarchies Cara mempelajari Stratifikasi Sosial : 1. Objektif (sex, age, identitas tunggal). 2. Subjektif (self assesment) 3. Reputasional (Menilai status orang lain) Mengurangi ketidak samaan dalam masyarakat. Stratifikasi terbuka = kesamaan hak / kesempatan untuk mobilitas. Pemerintah membuat program untuk mengurangi ketidak samaman ini. IDT, dsb Jenis kelamin dan Gender Konsep jenis kelamin mengacu kepada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, dibawa sejak lahir dan tidak dapat di rubah. Konsep Gender menyangkut perbedaan psikologis, sosial dan budaya yang dikaitkan oleh masyarakat dengan lakilaki dan perempuan. Mengacu kepada pengetahuan dan kesadaran bahwa (sadar ataupun tidak) diri seseorang tergolong didalam jenis kelamin tertentu dan bukan jenis kelamin yang lain. Gender tidak diturunkan tetapi di-sosialisasikan Gender tidak bersifat biologis melainkan dikonstruksikan secara sosial. Kelompok sosial Naluri manusia adalah untuk hidup dengan manusia lain. Sosial animal ? Membedakan kelompok : 1. Ada tidaknya organisasi 2. ada tidaknya hubungan sosial diantara kelompok 3. Ada tidaknya kesadaran jenis. Hasil : 1. Statistikal Group 2. Societal Group 3. Social Group 4. Associational Group Merton : group adalah : Interaksi, anggota, didefinisikan orang lain Collectivities = Solidaritas atas dasar nilai bersama, ada kewajiban moral untuk menjalankan peran yang diharapkan. Kategori social = himpunan peran yang mempunyai ciri sama seperti jenis kelamin atau usia. Durkheim : Solidaritas mekanik dan solidaritas organik Persamaan dan perbedaan, collective conscience, Tonnies : Gemeinschaft dan Gesellschaft Community dan society, Gemeinschaft by boold, of place, of mind Gemeinschaft = hidup bersama meskipun berbeda, Gesselschaft = hidup terpisah meskipun bersama Cooley : Primary groups = intimate face to face, association and cooperation. Keluarga, peer, rukun warga dan komunitas dewasa. Muncul perasaan „kita“ Agen sosialisasi subculture Lawannya adalah secondary groups Masalah „kita“ tapi distance Sumner : In-Group dan Out-Group. Patriotisme – chauvinisme In-group feeling Merton : Membership group dan Reference group Talcott Parson : Pattern Variabel seperangkat dilema universal, yang dihadapi dan harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial 1. affectivity – affective neutrality (kasih sayang dan kebencian) 2. Specifity – diffuseness (khusus, focus dan kabur) 3. Universalism-particularism (umum dan khusus) 4. Quality – performance (kualitas dan penampilan) 5. self orientation – collectivity orientation Geertz : Priyayi, Santri dan abangan Hubungan antar Kelompok: Klasifikasi Kelompok yang terlibat : 1. Fisiologis 2. Kebudayaan 3. Ekonomi 4. Perilaku Klasifikasi Kelompok yang terlibat dalam hubungan antar Kelompok: 1. Mayoritas dan minoritas 2. Ras 3. Etnik 4. Rasisme 5. Sekisme 6. Ageism 1. Mayoritas dan minoritas. Kinloch Mayoritas adalah suatu kelompok kekuasaan; menganggap dirinya normal, sedang kelompok lain (minoritas) tidak normal Serta lebih rendah karena mempunyai ciri-ciri tertentu Ciri tertentu : Fisik, ekonomi, budaya, perilaku Pola eksploitasi 2. Ras. Persamaan ciri Fisik (Banton) Definisi secara Fisik dan sosial berbeda, sebab secara fisik Sering di distorsi oleh definisi sosial. (Redfield) Konsep Ras secara gejala sosial berbeda dengan konsep Ras secara gejala biologis. Contoh Yahudi, sulit dibeda Kan secara fisik. (Berghe) kelompok yang di definisikan secara sosial atas dasar Kriteria fisik 3. Etnik. Persamaan Kebudayaan (Francis) Group Gemeinschaft (Tonies). Sejenis komunitas yang Menyatakan kesamaan bahasa, adat, wilayah, sejarah, sikap Dan sistem politik. 4. Rasisme (Kornbulm) Rasisme adalah suatu ideologi, yang didasarkan pada keyakinan bahwa ciri tertentu di bawa sejak lahir Menandakan bahwa pemilik ciri tersebut lebih rendah sehingga Dapat di diskriminasi. (Berghe) Ciri yang sejak lahir itu di hubungkan dengan ada Tidaknya ciri dan kemampuan sosial tertentu, sehingga per Lakuan berbeda terhadap suatu kelompok ras tertentu dibenarkan. 5. Seksisme. Stigma pada gender, berdampak luas baik di pendidikan, Usaha / kerja dan karierer. 6. Ageism Dimensi hubungan : 1. Dimensi sejarah 2. Dimensi sikap, prasangka 3. Dimensi Institusional 4. Dimensi Gerakan Sosial Konformitas dan Penyimpanagn : Konformitas : (Shepard) bentuk interaksi yang didalamnya seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan Kelompok. Penyimpangan : (James v Zender) Perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar toleransi. Kornbulm : organized crime = deviant institution Penyimpangan bukan melekat pada bentuk perilaku tertentu Melainkan diberi ciri penyimpangan melalui definisi sosial. Definisi sosial tersebut dapat bersumber pada kelompok yang Berkuasa atau pada masyarakat. Contoh : Hipies, tato dsb Teori Penyimpangan, yaitu teori yang mencoba menjelaskan mengapa terjadi penyimpangan. 1. Teori differential association (Sutherland). Penyimpangan karena cultural transmission, perbedaan Pergaulan, diawali dengan berkenalan dan bergaul akrab jadilah pengikut dan pengguna. Contoh pengguna ganja, psk 2. Teori labeling. (Erwin Lemert). Labeling = pemberian julukan, sap, etiket, dan merek yang diberikan masyarakat kepadanya. Mula-mula seseorang melakukan primmary deviation, lalu Ada julukan orang lain kepadanya sehingga dia mengidentifikasi dirinya dan mengulangi lagi menjadi secondary deviation. Dan menjadi deviant life style, dan Menghasilkan deviant career 3. Teori Merton. Skala makro Struktur sosial disamping menghasilkan konformitas juga menghasilkan nonkonform (penyimpangan). Didalam struktur sosial dan budaya didapati tujuan, sasaran Dan kepentingan yang di definisikan sebagai tujuan yang sah dari seluruh atau sebagian anggota masyarakat. Tujuan tersebut merupakan „hal yang pantas di raih“ Penyimpangan adalah adanya jarak antara aspirasi yang ditetapkan kebudayaan dengan cara yang dibenarkan struktur sosial untuk mencapai tujuan. 4. Teori Fungsi Durkheim 5. Teroi Konflikuntuk mencapai tujuan. Perobahan Sosial : Pola perubahan Sosial 1. Linear (Comte) kemajuan peradaban manusia adalah progresif, pasti, Alami, sama dan tak terelakan. Hukum tiga tahap, tahap 1) teologis dan militer, 2) Tahap Metafisik dan Yuridis, 3) Tahap Ilmu Pengetahuan Industri. (Spencer) struktur sosial berkembang secara evolusioner. Dari masyarakat homogen ke heterogen Intinya dari yang jelek ke arah kebaikan. 2. Siklus. (Spengler, the decline of the west), kebudayaan itu seperti gelombang, yang kecil, Besar dan lenyap, atau seperti siklus manusia, bayi, dewasa, Tua dan mati. (Pareto) Elite (berkuasa dan tidak) dan non elite, aristokrasi tidak lama, akan digantikan yang memimpin dari bawah. Sejarah adalah tempat pemakaman Aristokrat 3. Pola gabungan. Contoh : Teori Konflik Karl Max, Sebelum feodal ada komunis, linear Dari kapitalis ke komunis. Teori Weber, tiga jenis wewenang, yaitu kharismatik, Rasional-legal, dan tradisional yang terus berputar Bergantian. Linear ada rasionalitas yang meningkat. Teori-teori modern : 1. Teori Modernisasi. Neil J Smelser, Alex Inkeles, . 2. Teori ketergantung, Andre Gunder Frank dunia pertama dan kedua dan ketiga 3. Teori Sistem dunia. Wallerstein Jenjang ekonomi, negara inti, negara semi periferi dan negara periferi Boeke = dual societies. Kapitalisme berhasil di Barat tetapi gagal Di Asia Tengisgara, kenapa ? Muncul dual ekonomi. Denga kapitalisme ikatan komunitas melemah, taraf hifup menurun, lapisan bawah semakin miskin. Sejumlah antitesis 1) Faktor produksi yang dinamis di Barat, dan Statis di Timur, 2) Masyarakat perkotaan Barat – Pedesaan Timur 3) Ekonomi uang dan ekonomi barang, 4) Sentralisasi administrasi dan lokalisasi, 5) kehidupan dunia mesin dan Kekuatan alam, 6) Perekonomian produsen dan perekonomian Konsumen. Plural Societes = (Furnivall) masyarakat Indonesia adalaah multi etnis tetapi tidak membaur, eropa, Cina, dan pribumi. Involution = (Clifford Geertz) Agicultural Involution (1966) kapitalisme barat menyentuh sawah, meningkat jumlah penduduk Diserap oleh sawah, tiap orang tetap menerima bagian dari Panen meskipun semakin kecil. Armstrong dan McGee Urban Involution. Meskipun jumlah penduduk bertambah tetapi tidak terjadi differensiasi sosial.