ekstraksi bahan segar

advertisement
MATERI e_LEARNING-2 PASCA UTS
`PERTANIAN ORGANIK`
SEMESTER GASAL T. A. 2014/2015
(2 SKS)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PEMANFAATAN
BIOPESTISIDA_PERTANIAN
ORGANIK
INTRODUKSI
• Gerakan “back to nature” mendorong
masyarakat memanfaatkan produk-produk
alami, karena dianggap ramah lingkungan
serta menyehatkan.
• Gerakan “back to nature” yang diimplementasikan melalui kegiatan pertanian organik
dan salah satu komponen teknologi dalam
pengendalian OPT-nya adalah penggunaan
biopestisida.
KELEBIHAN BIOPESTISIDA
• Murah dan mudah didapat, tersedia di alam
sekitar & jumlahnya melimpah
• Aman bagi manusia, hewan, dan ramah
lingkungan karena bahan aktif yang
digunakan mudah terurai di alam
(biodegradable) tidak menimbulkan residu
dan pencemaran.
• Pemakaian dengan dosis tinggi sekalipun
masih relatif aman, selama perlakuan yang
diberikan tepat.
KELEBIHAN BIOPESTISIDA (LANJUTAN)
• Produk pertanian yang dihasilkan lebih
sehat.
• Tidak mudah menyebabkan resistansi
hama.
• Kesehatan tanah lebih terjaga dan dapat
meningkatkan bahan organik tanah.
• Pemakaian biopestisida tidak menimbulkan tekanan terhadap keberadaan musuh
alami
KEKURANGAN BIOPESTISIDA
• Dianggap kurang praktis, karena perlu
membuat/meramu terlebih dahulu.
• Aplikasi biopestisida tidak langsung
membunuh sasaran sehingga daya
kerjanya lebih lambat.
• Terkadang perlu dilakukan aplikasi secara
berulang-ulang.
• Biopestisida
tidak
tahan
dalam
penyimpanan jangka panjang.
TEKNIK SEDERHANA MENGHASILKAN
BAHAN BIOPESTISIDA
1. Penggerusan, penumbukan, pembakaran
atau pengepresan untuk menghasilkan
produk berupa tepung, abu, atau pasta;
2. Perendaman untuk produk ekstrak;
3. Ekstraksi penggunaan bahan kimia
pelarut disertai perlakuan khusus untuk
menghasilkan produk berupa ekstrak
yang dikerjakan dengan tenaga terampil
dan dengan peralatan yang khusus.
BAHAN BAKU BIOPESTISIDA
• BAHAN BAKU SEGAR
Bahan baku segar akan lebih baik bila langsung
diekstraksi dengan menggu-nakan pelarut seperti
aseton atau alkohol.
• BAHAN BAKU KERING
Bahan baku diperoleh dengan melakukan
pengeringan bahan dengan mesin pengering beku
(freeze dryer) atau bahan dikering udarakan di
tempat teduh dan berangin (dalam ruangan pada
suhu ruang), agar tidak terjadi kerusakan atau
perubahan pada komponen kimia yang dikandung
bahan tersebut
EKSTRAKSI BAHAN SEGAR
1. Bagian tumbuhan segar (daun dsb.) dibersihkan
dari kotoran yang melekat, dicuci, kemudian
ditumbuk dan dicampur dengan air dengan
konsentrasi 25-100 g/1 air.
2. Larutan langsung dipakai atau disimpan selama
12-24 jam
3. Sebelum dimasukkan ke dalam tangki alat
semprot, larutan disaring agar tidak terdapat
kotoran yang menyumbat nozel alat semprot.
4. Waktu aplikasi pada pagi hari pukul 07.30-09.00
pagi atau sore hari pada pukul 16.00-17.30 atau
disesuaikan dengan aktivitas serangga target.
EKSTRAKSI BAHAN KERING
• Bagian tumbuhan yang akan digunakan
dibersihkan dari kotoran yang melekat, di
cuci dan dikeringkan lebih dahulu selama
beberapa hari di bawah sinar matahari.
• Setelah kering, bahan tumbuhan ditumbuk
dan dilarutkan dalam air dengan
konsentrasi 25 - 50 g/ltr air.
• Untuk tahap selanjutnya sama dengan
akstraksi bahan segar, di atas.
NOTA TAMBAHAN
• Kelengkapan
biopestisida
materi
dalam
pemanfaatan
pertanian
organik
terpapar di buku `Tanaman Biofarmaka
sebagai Biopestisida` terlampir pada
naskah e-learning ini.
STOP
Any Question??
Download