Uploaded by User46829

01 ulasan jurnal (1)

advertisement
Terpene Based Biopesticides as
Potential Alternatives to
Synthetic Insecticides for Control
of Aphid Pests on Protected
Ornamentals
Crop Protection, Vol 110, Hal 125-130, 2018
Grace H. Smith, Joe M. Roberts, Tom W. Pope
Ulasan Jurnal
PENGULAS :
01 Dita Ardianti
17308141009
02 Ilham Rustandi
17308144001
TUJUAN :
Mengetahui
pengaruh
biopestisida
berbasis
dari
tiga
terpene
jenis
yang
digunakan untuk mengendalikan hama
kutu Myzus persicae dan Aphis gossypii
pada tanaman hias yang dilindungi.
SUBJEK PENELITIAN :
Populasi Myzus persicae dan Aphis gossypii
pada tanaman Pansy dan tanaman Hebe
VARIABEL PENELITIAN :
Variabel Bebas :
interval penyemprotan, jenis
biopestisida dan insektisida
sintetik.
Variabel Terikat :
Lama proses infeksi kutu pada
Variabel Kontrol
volume air 600 l/Ha, aplikasi
semprotan dengan tekanan 3 bar,
umur kutu daun, usia tanaman,
suhu, kelembaban, dan intensitas
penyinaran.
tanaman dan jumlah kutu yang
mengalami mortalitas.
INSEKTISIDA YANG DIGUNAKAN :
azadiractin A
Orange Oil
Mainman
(Flonicamid)
Bio 1
Bio 3
Sintetik
Bio 2
Sintetik
Chenopodium
ambrosioides
Movento
(spirotetramat)
PENDAHULUAN :
•
•
•
•
•
•
•
Ketergantungan berkelanjutan pada pestisida sintetis untuk memberikan kontrol yang
efektif terhadap hama tanaman, gulma, dan penyakit berada di bawah tekanan yang
meningkat.
Biopestisida menawarkan alternatif untuk penggunaan pestisida sintetis konvensional
karena berkurangnya risiko resistensi pada populasi hama, biaya pengembangan yang
lebih rendah, spesifisitas target yang lebih tinggi, persistensi lingkungan yang lebih rendah,
dan secara umum meningkatkan kompatibilitas dengan kontrol biologis.
Ada banyak contoh biopestisida berdasarkan terpene, termasuk minyak jeruk atau jeruk,
minyak atsiri yang berasal dari varietas Chenopodium ambrosioides dan ekstrak Mimba.
Meskipun biopestisida berbasis minyak atsiri sebelumnya telah terbukti memiliki efek
insektisida, cara kerjanya kurang dipahami.
Beberapa penelitian sejauh ini selesai menunjukkan bahwa minyak atsiri tanaman adalah
sitotoksik dan / atau neurotoksik tetapi perlu dikaji ulang.
Sekitar 100 spesies kutu dianggap sebagai hama pertanian dari berbagai jenis tanaman.
Dua dari spesies hama kutu yang paling penting adalah M. persicae dan Aphis gossypii.
M. persicae dan A. gossypii adalah hama bagi tanaman hias, mereka memiliki tantangan
besar bagi petani karena kutu ini cenderung resisten terhadap insektisida.
METODE PENELITIAN :
2
1
Penginfestasian
Tanaman Dengan Kutu
Daun
Persiapan
3
4
Pengamatan
Perawatan dan Aplikasi
5
Analisis
Data
METODE PENELITIAN
Persiapan
Populasi M. persicae yang resisten terhadap insektisida piretroid dan karbamat
dibiakan pada bibit pak choi (Brassica rapa L.) dan A. gossypii dibiakkan pada
bibit kapas (Gossypium hirsutum L.) sebelum digunakan dalam percobaan
dengan suhu, kelembaban, dan intensitas penyinaran tertentu Tanaman Pansy
ditanam pada media gambut dan tanaman Hebe pada media tanah dengan
kondisi politunel berventilasi sebelum dipindah ke kondisi yang diinginkan.
Penginfestasian
Tanaman dengan
Kutu Daun
Sebagian tanaman pansy diletakkan pada kandang M. persicae dan tanaman
Hebe ditempatkan pada kandang A. gossypii, hal ini bertujuan untuk aklimasi
kutu sebelum dimulai percobaan.
Perawatan dan
aplikasi
Dua insektisida konvensional (flonicamid dan spirotetramat) dan 3 jenis
biopestisida digunakan untuk penyemprotan tanaman hias menggunakan
Oxford Precision Sprayer.
Pengamatan
Pengamatan jumlah kutu dilakukan sebelum aplikasi penyemprotan
pertama, tiga dan eman hari setelah penyemprotan kemudian sesuai
interval dan diamati juga fitotoksis yang kemungkinan timbul.
• Pada kondisi yang terkontrol sebanyak sembilan tanaman yang ada kutu, diatur dalam tiga
baris tiga, ditempatkan di setiap plot. Masing-masing dari tiga percobaan menggunakan desain
blok acak dengan masing-masing perlakuan direplikasi enam kali. Penelitian ini terdiri dari 3
eksperimen yaitu:
• Eksperimen 1: efektifitas biopestisida untuk mengendalikan M. persicae pada tanaman pansy
dalam kondisi rumah kaca. Eksperimen ini menguji kemanjuran relatif dari tiga produk
biopestisida berbasis terpene dibandingkan dengan dua insektisida sintetik serta kontrol air.
• Eksperimen 2: seperti yang dijelaskan untuk Eksperimen 1 tetapi mengendalikan A. gossypii
pada tanaman Hebe dalam kondisi polytunnel.
• Eksperimen 3: efektifitas biopestisida untuk mengendalikan A. gossypii pada tanaman Hebe
dalam kondisi polytunnel. Percobaan ini menguji efektivitas relatif dari tiga produk biopestisida
berbasis terpene dibandingkan dengan flonicamid insektisida sintetis serta kontrol air. Aplikasi
dan interval antara aplikasi dari masing-masing perlakuan selama periode percobaan 14 hari
ditentukan oleh masing-masing produsen.
Analisis Data
Analisis statistik menggunakan program statistk Genstat 17th ed. Data dianalisis
menggunakan ANOVA dengan Ln (c = 1) dilanjutkan dengan menggunakan
Turkey’s HSD test.
HASIL DAN DISKUSI
• Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
produk
biopestisida dapat digunakan sebagai program PHT
dalam beberapa kasus.
• Eksperimen 1, minyak jeruk memiliki keefektifan tinggi
dalam mengendalikan M. persicae pada tanaman
pansy.
• Kecepatan membunuh tersubut diakibatkan oleh
kontak gabungan dan aksi fumigan. Insektisida
konvensional flonicamid lebih cepat mengurangi
hama ini dibanding spirotetramat.
• Untuk biopestisida ekstrak Chenopodium ambrosioides
dan azadicahtin A bkerja lambat dalam mengurangi
populasi M. persicae pada tanaman pansy.
• Biopestisida dari ekstrak mimba diketahui bekerja lebih
lambat karena menampilkan sifat anti-umpan dan
penolak serta menginduksi sterilisasi M. persicae.
HASIL DAN DISKUSI
• Eksperimen 2 kecepatan membunuh dan efektifitas biopestisida
berkurang ketika digunakan terhadap A. gossypii pada tanaman
Hebe.
• Tidak ada yang efektif membunuh secara signifikan kecuali
flonicamid.
• Eksperimen 3 menunjukkan bahwa minyak jeruk efektif mengurangi A.
gossypii dan flonicamid juga efektif mengendalikan hama ini.
• Biopestisida Chenopodium ambrosioides kurang efektif, tetapi secara
signifikan mengurangi populasi A. gossypii dibandingkan denganair
kontrol.
• Biopestisida berdasarkan azadirachtin A tidak efektif melawan hama
ini.
• Dengan demikian, hasil yang disajikan di sini menunjukkan bahwa tiga
biopestisida berbasis terpene memiliki potensi ntuk mengurangi
ketergantungan pada pestisida sintetik konvensional dengan
memberikan kontrol yang efektif terhadap hama kutu hias tanaman.
Hal ini sangat penting karena M. persicae dan A. gossypii telah
berulang kali mengembangkan resistensinya terhadap insektisida
sintetis konvensional, seperti piretroid, karbamat, dan neonikotinoid.
Kelebihan Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metodologi serupa, yang membedakan
dalam penelitian ini menemukan produk biopestisida berbasis minyak
atsiri ini lebih efektif melawan hama ini daripada biopestisida
berdasarkan azadirachtin A dan sama efektifnya dengan sabun
insektisida (garam kalium dari asam lemak dengan piretrin 0,2%).
01
Kelebihan Penelitian :
• Hasil yang disajikan di sini tampaknya secara luas mirip dengan
yang dilaporkan oleh chiasson et al. (2004a, 2004b) yang menguji
kemanjuran produk biopestisida berdasarkan minyak atsiri dari
Chenopodium ambrosioides terhadap M. Persicae pada verbena.
• Belum adanya penelitian lanjutan mengenai kandungan minyak
atsiri sebagai biopestisida
02
THANK YOU
hehe
Download