PERTEMUAN I

advertisement
PERTEMUAN I
1. KONTRAK KULIAH
2. SILABUS MATAKULIAH
3. PENGANTAR BIOFERTILIZER DAN BIOPESTISIDA
TEKNOLOGII BIOFERTILIZER DAN BIOPESTISIDA
1. KONTRAK KULIAH
1) TEMPAT DUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN,
TERPISAH.
2) PAKAIAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN WAJIB SYAR’I.
3) KULIAH DIAWALI DENGAN MEMBACA AL-QUR’AN
ATAU CERAMAH AGAMA ATAU MOTIVASI.
4) KETERLAMBATAN MAKSIMAL 15 MENIT SETELAH
DOSEN MASUK KELAS.
5) SETELAH PENYAMPAIAN MATERI, AKAN DILAKUKAN
EVALUASI ATAU AKAN DILAKSANAKAN PADA AWAL
PERTEMUAN BERIKUTNYA.
6. NILAI TIDAK DAPAT DIMINTA-MINTA, TAPI
DIUSAHAKAN MELALUI PROSES PEMBELAJARAN
YANG SESUAI ATURAN.
7. TIDAK ADA REMIDI
8. UJIAN SUSULAN UNTUK UTS DAN UAS DILAKUKAN
MAKSIMAL 1 MINGGU DARI JADWAL , YANG
DISERTAI PEMBERITAHUAN ALASAN YANG LOGIS.
9. BOBOT NILAI :
TUGAS MANDIRI = 15%, TGS TERSTRUKTUR = 15%,
UTS = 20%, UAS = 20% DAN PRAKTIKUM 30%.
10.TUGAS DIKUMPULKAN SESUAI DENGAN WAKTU
YANG TELAH DITENTUKAN.
11.
TUGAS MENCARI JURNAL BERKAITAN :
BIOFERLIZER, BIOPESTISIDA , FEROMON, PLANT
GROWTH PROMOTING RIZOBACTERIA (PGPR),
BIOKONTROL , JAMUR ENTOMOPATOGEN ATAU
AGEN ANTAGONIS MASING-MASING 1
JUDUL (TIDAK BOLEH SAMA SESAMA TEMAN)
DIKUMPULKAN
MAKSIMAL PADA PERT KE 3
BESERTA RINGKASANNYA.
12.
TUGAS PPT PADA PERT VII TENTANG :
BIOFERTILIZER (KELOMPOK 1) DAN
BIOPESTISIDA (KELOMPOK 2).
2. SILABUS
PERT
MATERI
I
Pendahuluan Biofertilizer dan Biopestisida
II Permasalahan umum nutrisi tanah dan penyakit
tular tanah
III Bakteri fiksasi nitrogen
IV Plant Growth Promoting Rhizobacteria
V Kompos sebagai biofertilizer
VI Mikoriza
VII Produksi dan aplikasi biofertilizer
VIII
UTS
PERT
MATERI
IX
X
XI
Biopestisida Hama I
Biopestisida Hama II
Biopestisida penyakit (agen antagonis)
XII
Mekanisme penghambatan Agen Antagonis terhadap
penyakit
Feromon
Pemanfaatan Biofertilizer dan Biopestisida I (DISKUSI
KELOMPOK ATAU MENGUNDANG PRAKTISI
PERKEBUNAN/HTI
Pemanfaatan Biofertilizer dan Biopestisida II
(MENGUNDANG PRAKTISI PERKEBUNAN/HTI)
XIII
XIV
XV
XVI
UAS
3. PENGANTAR BIOFERTILIZER DAN
BIOPESTISIDA
3.1
3.2
3.3
PENGERTIAN BIOFERTILIZER DAN
BIOPESTISIDA
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BIOFERTILIZER DAN BIOPESTISIDA
DIBANDINGKAN KIMIAWI
JENIS-JENIS DAN CONTOH BIOFERTILIZER
BIOPESTISIDA
DAN
Peran dan fungsi Mikroba bagi pertanian :
Dekomposisi bahan organik, Mineralisasi senyawa
organik, fiksasi hara, pelarut hara, nitrifikasi,
denitrifikasi, melindungi tanaman dari serangan
mikroba patogen maupun hama.
Dalam pertanian organik, mikroba diposisikan sebagai
produsen hara, tanah dianggap sebagai media biosintesis
Di Amerika Serikat, mikroba tanah dijadikan
salah satu indikator dalam menentukan indeks
kualitas tanah (Karlen, et al. 2006).
Semakin tinggi populasi mikroba tanah,
semakin tinggi aktivitas biokimia dalam
tanah dan semakin tinggi indeks kualitas
tanah. Populasi mikroba tanah yang tidak
bersifat patogenik, juga dianggap sebagai
salah satu indikator teknologi pertanian yang
ramah lingkungan.
3.1
PENGERTIAN BIOFERTILIZER DAN
BIOPESTISIDA
1). BIOFERTILIZER (PUPUK HAYATI) :
Didefinisikan sebagai inokulan berbahan aktif mikroorganisme
hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu,
melarutkan atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah
bagi tanaman.
Tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan
akses tanaman terhadap hara misalnya oleh cendawan
mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat,
maupun perombakan oleh fungi, aktinomiset atau cacing
tanah. Penyediaan hara ini berlangsung melalui hubungan
simbiotis atau nonsimbiotis. Kelompok mikroba simbiotis ini
terutama meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza.
2). BIOPESTISIDA :
Pestisida yang berbahan aktif dari M.H seperti : mikroba
(bakteri, cendawan atau virus), serangga, tanaman
(pestisida nabati/ botanical pesticide).
Feromon (bahasa yunani : phero yang artinya pembawa,
dan mone bermakna sensasi) adalah sejenis zat kimia
yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki daya
pikat seksual pada jantan maupun betina
Zat ini berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh
M.H untuk mengenali sesama jenis, individu lain,
kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi.
Berbeda dengan hormon, feromon menyebar ke luar
tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh
individu lain yang sejenis (satu spesies).
3.2
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BIOFERTILIZER DAN
BIOPESTISIDA DIBANDINGKAN KIMIAWI
KELEBIHAN MENGGUNAKAN BIO FER-PES :
1) Meningkatkan dan menjaga kesuburan tanah,
2) Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah,
3) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air,
4) Menyediakan hara mineral bagi tanaman, sehingga dapat
mengurangkan pemakaian pupuk anorganik.
5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian,
6) Meningkatkan daya tahan tanaman,
7) Menghasilkan produk sehat dan ramah lingkungan,
8) Menghemat Biaya,
Kekurangan :
1. Dampak manfaatnya tidak terlihat langsung,
2. Tidak ada standar yang dianjurkan,
3. Kurang tahan lama,
4. Distribusi yang lambat dari penelitian terbaru,
5. Masalah harga/permintaan/pasokan masih
terbatas.
6. Masih menggunakan teknologi tinggi.
3.3
JENIS-JENIS DAN CONTOH BIOFERTILIZER DAN
BIOPESTISIDA
1. Rhizobakteri :(plant growth promoting rhizobacteria
=PGPR) yang berperan :
(1) menambat N2,
(2) menghasilkan hormon tumbuh (seperti IAA,
giberelin, sitokinin, etilen, dan lain-lain);
(3) menekan penyakit tanaman asal tanah dengan
memproduksi siderofor glukanase, kitinase, sianida;
dan
(4) melarutkan P dan hara lainnya.
BEBERAPA CONTOH BIO-FER-PEST
NO.
NAMA PRODUK
JENIS
KANDUNGAN M.O
PRODUSEN
1.
TECHNOFERT 2001
BIOFERTILIZER
C. Mikoriza
BPPT
2.
Azo-GreenTM
BIOFERTILIZER
B. Azotobacter
3.
Zea-NitTM
BIOFERTILIZER
4.
Emas, Rhiphosant,
Kamizae, OST dan
Simbionriza
BIOFERTILIZER
5.
Natural Glio
BIOKONTROL
B. Gliocladium
NASA
6.
Rhizo-plus
BIOFERTILIZER
B. Rhizobium
Badan Litbang
Pertanian
7.
BioKom
BIOFERTILIZER
8.
BioNutrient
BIOFERTILIZER
9.
BioReg-NPS
BIOKONTROL
10.
BioPhos
BIOFERTILIZER
Heligenetics
Download