Modul 12. Fisika Dasar II I. FOTOMETRI Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis dan menghitung besarnya intensitas,fluks cahaya serta kuat penerangan. II. Materi : FOTOMETRI 2.1 Fluks Cahaya 2.2 Iluminasi ( Penerangan ) 2.3 Intensitas Cahaya dari Sebuah Sumber Titik 2.4 Iluminasi yang dihasilkan oleh Sebuah Sumber Titik 2.5 Terang Cahaya ( Brightness ) III. Pembahasan 2.1 Fluks Cahaya Energi radiasi atau energi radian yang dipancarkan persatuan waktu tergantung pada temperatur dan permukaan benda yang memancarkan, karena pancaran tersebut memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Energi radian yang dipancarkan persatuan waktu disebut daya radian atau fluks radian. Bagian dari fluks radian yang dapat mempengaruhi indra penglihatan disebut fluks cahaya. Indra penglihatan timbul karena fluks cahaya memiliki tiga cirri, yaitu : warna, penjenuhan dan terangnya cahaya. Sumber titik Isotropik memancarkan cahaya yang sama besar ke semua jurusan. Jumlah cahaya yang terlihat dan dipancarkan oleh suatu sumber yang dinyatakan oleh fluks pancaran cahaya total F dari sumber. Fluks pancaran cahaya total F = 4 I ( satuan fluks adalah Lumen atau Lm ) Fluks F yang meninggalkan sumber titik I melalui sudut ruang, dinyatakan oleh : F=I ( 12.1 ) Sudut ruang yang dilingkupi oleh suatu bola penuh yaitu 4 π steredian,maka akan menghasilkan fluks yang besarnya ∆F = 4π Idari sumber titik. http://www.mercubuana.ac.id Contoh 2 : Suatu sumber titik isotropic 200 cd. Berapakah : a. Fluks cahaya yang dipancarkan sumber tersebut b. Fluks cahaya mengenai permukaan 2 cm 2 pada meja yang terletak 80 cm tepat di bawah sumber. Penyelesaian : a. F = 4 I 2 = ( 4 sr ) (200 Cd ) = 2512 Lm 2 b. ( 2cm /4 r )(2512 Lm ) = 0,0625 Lm 2.3 Intensitas Cahaya dari Sebuah Sumber Titik Pada gambar 12.2 menunjukkan sumber titik cahaya yang memancarkan fluks cahaya ke segala arah. Intensitas cahaya dalam arah kerucut merupakan perbandingan fluks dF dengan sudut ruang d , atau sebagai fluks cahaya yang dipancarkan persatuan sudut ruang. dF d S Gambar 12.2 Fluks yang memancarkan cahaya ke segala arah Intensitas cahaya dinyatakan : I dF d ( 12.4.) Satuan Intensitas cahaya adalah Lumen per steredian atau disebut candle. http://www.mercubuana.ac.id a. Sudut ruang yang dibentuk oleh lubang sumber ? b. Intensitas sumber dalam arah lubang ? c. Jumlah Lumen total yang dipancarkan sumber, jika sumber memancarkan secara merata ke segala arah ? Penyelesaian : a. Besarnya sudut ruang yang dibentuk adalah : A cos (10 / 2)2 cm2 r2 (200)2 cm2 0,00197steredian b. Intensitas sumber dalam arah lubang : I c. 0,05Lumen F 0,00197Steredian 25,4Lumen / steredian 25,4Cd Ftotal 4I 319Lumen 2.5 Terang Cahaya ( Brightness ) Terang cahaya ( e ) didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang menembus tiap satuan luas permukaan secara tegak lurus, dinyatakan sebagai berikut : e I A ( 12.6 ) Satuan terang cahaya dinyatakan dalam Cd/m2 atau Stilb . Jika sumber berupa titik cahaya dengan fluks tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan tertentu pula. Cahaya yang dipancarkan sumber tersebut menyebar ke segala arah, sehingga permukaan-permukaan yang ditembus secara tegak lurus berupa permukaan-permukaan bola konsentris yang berpusat pada sumber titik http://www.mercubuana.ac.id