Pengantar: Webinar & Workshop Pengembangan Semangat Kewirausahaan Calon Provider Kontrak dalam Kesehatan Masyarakat Oleh: Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM Pokok Bahasan • Perkembangan contracting out dan implementasinya di Indonesia • Alternatif Mekanisme Kontrak • Agenda Kegiatan Pokok Bahasan 1: PERKEMBANGAN CONTRACTING OUT DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA Perkembangan Contracting Out • Dari kontrak individual kontrak lembaga untuk paket layanan berbasis tim (Resolusi World Health Assembly pada pertemuannya yang ke-56 tahun 2003) From Individual/Team-based Contracting Institution-based Contracting Individual-based Contracting Keppres No. 37/1991; Keppres No. 23/1994; Permenkes No. 7/2013 DAK NON FISIK 2016 & 2017 Team-based Contracting Permenkes No. 1231/2007; Permenkes No. 1235/2007; Permenkes No. 535/2008; Permenkes No. 538/2008 INOVASI Permenkes No. 1199/2004 (X); SK Menkes No. 1086/2009; SK Menkes No. 156/2010 NUSANTARA SEHAT Institution-based Contracting Individu Institution-based Contracting Tim SISTER HOSPITAL KONTINUUM CONTRACTING: Kontrak Langsung SDM Kontrak Tidak Langsung SDM Contracting SDM Yankes (individual) Contracting SDM Manajemen (individual) Contracting SDM Yankes (tim) Contracting SDM Manajemen (tim) Contracting Institusi Untuk Manajemen (incl: SDM) Contracting Institusi Untuk Satu Jenis Pelayanan Kesehatan Tertentu (incl: SDM) Contracting Institusi Untuk “Paket” Pelayanan Kesehatan (incl: SDM) Resolusi World Health Assembly pada pertemuan nya yang ke-56 tahun 2003 Individual-based contracting • Dari Dokter PTT (Keppres No. 37/1991) hingga Permenkes No. 71/2016 (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan): – Kontrak tenaga promosi kesehatan di puskesmas – Kontrak tenaga Fasilitator STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) kabupaten Kelemahan kontrak individual • Rentang kendali terlalu lebar (Kemenkes mengawasi seluruh wilayah) sulit pengawasannya • terjadi moral hazard individu – Contoh: tidak masuk kerja atau bermalas-malasan karena tidak diawasi; bekerja tidak sepenuh hati Kasus kontrak individu (BOK 2016) untuk tenaga promkes • Rentang kendali sempit (puskesmas mengawasi tenaga kontrak) pengawasan lebih baik • Kendala: daerah sulit/terpencil sulit mendapatkan tenaga promkes • Akibatnya: dana BOK 2016 untuk kontrak lebih dinikmati daerah maju Pokok Bahasan 2: ALTERNATIF MEKANISME KONTRAK Alternatif mekanisme kontrak • Perlu dipertimbangkan sistem kontrak lembaga sebagai penyedia SDM promkes dan tenaga kesling • Perlu dikembangkan kontrak yang lebih komprehensif mulai dari tenaga ahli kesmas (S2-S3) di tingkat provinsi dan (S1-S2) di kab/kota, hingga tenaga madya (D3) di puskesmas melalui lembaga • kontrak 2 level Kontrak 2 Level: Kontrak Lembaga Principal (Penyandang dana/pemegang program) Kontrak Level (1) Agent Principal Provider Lembaga Kontrak Level (2) Agent Tim SDM Kasus Kontrak Lembaga di Kab. Berau Kaltim (2008) • Tersedia anggaran Rp. 1,5 M untuk kontrak lembaga (penyediaan tim tenaga kesehatan) di puskesmas • Anggaran tak terserap karena tak ada provider untuk level kesehatan masyarakat yang siap (NOTE: Bandingkan dengan Sister Hospital NTT untuk pelayanan kuratif yang banyak providernya) Implikasi • Perlu menyiapkan calon provider lembaga untuk kontrak pelayanan kesehatan masyarakat Pokok Bahasan 3: AGENDA KEGIATAN Tujuan • Memahami kebijakan kontrak untuk kesehatan masyarakat • Memahami pentingnya semangat kewirausahaan bagi lembaga calon provider sistem kontrak • Memahami konsep dan teori kontrak • Memahami langkah-langkah dan strategi pemenangan kontrak • Memahami langkah-langkah dan strategi implementasi kontrak • Memahami manajemen risiko dalam kontrak • Menyusun Rencana Tindak Lanjut. Agenda • Webinar 1: Jum’at 3 Februari 2017 (08.00 – 10.00 WIB) • Webinar 2: Jum’at 10 Februari 2017 • Webinar 3: Jum’at 17 Februari 2017 • Workshop: Kamis 23 Februari 2017 SELAMAT MENGIKUTI KEGIATAN TERIMA KASIH