kep- 236/mbu/2011, tentang pendelegasian sebagian

advertisement
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA
NOMOR : KEP- 236/MBU/2011
TENTANG
PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN DAN/ATAU PEMBERIAN KUASA
MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA
SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH SELAKU PEMEGANG SAHAM/RUPS
PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DAN PERSEROAN TERBATAS
SERTA PEMILIK MODAL PADA PERUSAHAAN UMUM (PERUM)
KEPADA DLREKSI, DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS DAN
PEJABAT ESELON I DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,
Menimbang
: a. bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan anggaran
dasar Perusahaan, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara memiliki
kedudukan, tugas dan kewenangan sebagai wakil Pemerintah selaku pemegang
saham/RUPS pada Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas serta
pemilik modal pada Perusahaan Umum (Perum);
b. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas pengurusan BUMN, perlu
mendelegasikan dan/atau memberikan kuasa atas sebagian kewenangan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada
Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
c. bahwa kewenangan yang didelegasikan dan/atau dikuasakan kepada Direksi
dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada
huruf b, disamping karena pertimbangan efektifitas, juga karena pertimbangan
bahwa hal-hal tersebut dianggap tidak "sangat strategis";
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b,
dan huruf c tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan
Pemberian Kuasa Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sebagai Wakil
Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS Pada Perusahaan Perseroan
(Persero) dan Perseroan Terbatas serta Pemilik Modal pada Perusahaan Umum
(Perum) Kepada Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pejabat
Eselon I Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor : 70, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4297);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan,
Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan
(PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan
(PERJAN) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor : 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 4305);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi
Perusahaan Perseroan (Persero) (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 79,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4528) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009 (Lembaran Negara Tahun 2009
Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5055);
4. Peraturai4
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
4.
5.
6.
7.
8.
9.
-2Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2005 tentang Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan dan Perubahan Bentuk Badan Hukum Badan Usaha Milik
Negara (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 115, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4554);
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan
Penatausahaan Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4555);
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengawasan dan Pembubaran BUMN); (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor
117, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4556) ;
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 76 Tahun 2011;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara;
Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA
TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN DAN/ATAU
PEMBERIAN KUASA MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK
NEGARA SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH SELAKU PEMEGANG
SAHAM/RUPS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) DAN
PERSEROAN TERBATAS SERTA PE1VHLIK MODAL PADA
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) KEPADA DIREKSI,
DEWANKOMISARIS/DEWAN PENGAWAS DAN PEJABAT ESELON I DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut Menteri,
mendelegasikan sebagian kewenangan dan/atau memberi kuasa sebagai wakil
Pemerintah selaku pemegang saham/RUPS pada Persero dan Perseroan Terbatas
serta pemilik modal pada Perum kepada :
1. Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian BUMN sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I Keputusan Menteri ini;
2. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Keputusan Menteri ini; dan
3. Direksi BUMN sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan
Menteri ini.
•• Berdasarkan pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa sebagaimana
dimaksud pada Diktum KESATU, Pejabat Eselon I mewakili Menteri
mengambil keputusan atas nama Menteri selaku Pemilik Modal Perum,
mengenai hal-hal yang didelegasikan dan/atau dikuasakan kepadanya.
Dalam
hal seluruh saham Persero dimiliki oleh Negara, berdasarkan
••
pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa sebagaimana dimaksud
pada Diktum KESATU, Pejabat Eselon I mewakili Menteri untuk menghadiri
dan mengambil keputusan dalam RUPS, bertindak selaku RUPS, atau
mengambil keputusan di luar RUPS yang mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan Keputusan RUPS, mengenai hal-hal yang didelegasikan dan/atau
dikuasakan kepadanya.
KEEMPAT.../3
dei#1/
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
-3KEEMPAT
Bagi Persero yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara dan
Perseroan Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Negara,
berdasarkan pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, Pejabat Eselon I mewakili
Menteri untuk menghadiri dan mengambil keputusan dalam RUPS atau
mengambil keputusan di luar RUPS yang mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan Keputusan RUPS, mengenai hal-hal yang didelegasikan
dan/atau dikuasakan kepadanya.
KELIMA
Kewenangan Pejabat Eselon I berdasarkan pendelegasian dan/atau pemberian
kuasa sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dapat
dikuasakan/disubstitusikan kepada Pejabat Eselon I lain atau Pejabat Eselon
II di lingkungan Kementerian BUMN berdasarkan surat kuasa khusus atau
keputusan Pejabat Eselon I yang bersangkutan.
KEENAM
Pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa kepada Pejabat
Eselon I sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, sekaligus
merupakan persetujuan Menteri kepada para Pejabat Eselon I untuk langsung
mengambil keputusan terhadap hal-hal yang didelegasikan dan/atau
dikuasakan kepadanya.
KETUJUH
Pejabat Eselon I, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi yang
menerima pendelegasian sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU,
wajib memberikan laporan berkala kepada Menteri setiap bulan Juli tahun
berjalan dan bulan Januari tahun berikutnya, atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
KEDELAPAN
Dengan pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa kepada Direksi
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, maka Direksi dapat langsung
mengambil keputusan atau melaksanakan kegiatan yang didelegasikan
dan/atau dikuasakan kepadanya, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu
dari Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN dan/atau RUPS/Menteri.
KESEMB ILAN
Dengan pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa kepada Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN sebagaimana dimaksud pada Diktum
KESATU, maka Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dapat langsung
mengambil keputusan tanpa meminta persetujuan RUPS/Menteri.
KESEPULUH
1) Dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar mengenai kewenangan
RUPS/Menteri untuk melakukan pengurangan pembatasan atau penentuan
pembatasan lain kepada Direksi, setelah pendelegasian dan/atau pemberian
kuasa diberlakukan berdasarkan Keputusan Menteri ini, dalam rangka
tertib administrasi maka setiap Anggaran Dasar BUMN disesuaikan
dengan Keputusan Menteri ini.
2) Dalam hal Anggaran Dasar BUMN tidak mengatur kewenangan RUPS/
Menteri untuk mengurangi atau menambah pembatasan tindakan Direksi
yang diatur dalam Anggaran Dasar BUMN, maka pendelegasian
kewenangan kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini, tidak berlaku sepanjang
Anggaran Dasarnya belum disesuaikan.
KESEBELAS .14
/in
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
-4Dengan adanya pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa kepada
KESEBELAS
Direksi dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan Keputusan
Menteri ini, maka permintaan persetujuan yang telah disampaikan kepada
dan belum diputuskan oleh Menteri, diproses sesuai dengan ketentuan dalam
Keputusan Menteri ini.
KEDUABELAS : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
4. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi;
5. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
6. Menteri Keuangan;
7. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian BUMN;
8. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian BUMN;
9. Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
ttd.
Salinan sesuai dengan4tslinya
Kepala Biro Hukum,
Herman Hidayat
NIP 19590709 198003 1 001
DAHLAN ISKAN
Lampiran I (1/4)
Keputusan Menteri Negara BUMN
Nomor : KEP-236/MBU/2011
Tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEWENANGAN MENTERI NEGARA BUMN
YANG DIDELEGASIKAN/DIKUASAKAN KEPADA PEJABAT ESELON I
(SEKRETARIS KEMENTERIAN BUMN/SES, DEPUTI TEKNIS/DT, DAN
DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI DAN PERENCANAAN STRATEGIS BUMN/DRPS)
NO
KEWENANGAN MENTERI
YANG DIDELEGASIKAN/
DIKUASAKAN
DIDELEGASIKAN
/DIKUASAKAN
KEPADA
SES
1.
2.
Penetapan auditor eksternal
untuk pemeriksaan laporan
keuangan perusahaan.
perubahan
Persetujuan
anggaran dasar Persero.
3.
Persetujuan pembelian kembali
saham (buy back) bagi BUMN
non-Tbk.
4.
. rencana
Penyampaian
pemberhentian dan menerima
pembelaan diri anggota Direksi
dan Dewan Komisaris/ Dewan
Pengawas yang akan
diberhentikan sewaktu-waktu.
Pengesahan Rencana Jangka
Panjang (RJP).
Pengesahan RKAP BUMN
yang tingkat kesehatannya 2
(dua) tahun berturut-turut tidak
mencapai kategori sehat (AA).
5.
6.
Persetujuan perubahan RKAP
tingkat
yang
BUMN
kesehatanya 2 (dua) tahun
berturut-turut tidak mencapai
kategori sehat (AA).
Persetujuan untuk melakukan
8.
tindalcan-tindakan yang belum
ditetapkan dalam RKAP, bagi
BUMN yang RKAP-nya
disetujui oleh RUPS.
Pengesahan Rencana Kerja dan
9.
PKBL
Anggaran (RKA)
tingkat
yang
BUMN
kesehatannya 2 (dua) tahun
berturut-turut tidak mencapai
kategori sehat (AA), dan
perubahannya.
7.
DT
v
KETERANGAN
DRP S
Seleksi auditor eksternal dilakukan oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas.
Sebelum menetapkan perubahan anggaran dasar,
Sekretaris Kementerian BUMN berkoordinasi
dengan Deputi Teknis terkait.
v
v
..■
■
.•
v
Dalam setiap keputusan pengesahan RKAP BUMN,
dicantumkan klausul pemberian kuasa kepada
untuk
Pengawas
Komisaris/Dewan
Dewan
mengesahkan perubahan RKAP, sepanjang
perubahan tersebut tidak melebihi 10 % (sepuluh
persen) dari total nilai RKAP atau kegiatan yang
tidak bersifat strategis.
v
v
Sebelum menetapkan pengesahan RKA PKBL,
Deputi Teknis berkoordinasi dengan Deputi Bidang
Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN.
AN
Lampiran I (2/4)
Keputusan Menteri Negara BUMN
Nomor : KEP-236/MBU/2011
Tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
NO
KEWENANGAN MENTERI
YANG DIDELEGASIKAN/
DIKUASAKAN
DIDELEGASIKAN
/DIKUASAKAN
KEPADA
SES
Persetujuan Laporan Tahunan
Laporan
pengesahan
dan
Keuangan, serta penetapan
penggunaan laba bersih.
11. Persetujuan Laporan Tahunan
PKBL.
10.
penerbitan
12. - Persetujuan
obligasi dan surat utang
lainnya oleh Persero/Perum.
alokasi dana
- Penetapan
PKBL per provinsi.
13. Penetapan auditor eksternal
mengaudit
neraca
untuk
penutup Persero/Perum hasil
badan
bentuk
perubahan
hukum.
lanjut
14. Pelaksanaan tindak
penambahan dan pengurangan
negara
penyertaan modal
(PMN) pada Persero dan
Perseroan Terbatas yang telah
ditetapkan dalam peraturan
pemerintah.
15. Penetapan penyertaan modal
negara (PMN) pada
Persero/Perum dan Perseroan
Terbatas yang berasal dan
kapitalisasi cadangan dan
sumber lainnya.
16. Penetapan besar dan jenis
Direksi
dan
penghasilan
Dewan Komisaris/ Dewan
Pengawas.
17. Pengalihan atau menjadikan
jaminan utang aktiva tetap
Persero/Perum yang kurang
dari 50% (lima puluh persen)
dari jumlah kekayaan bersih
Persero/Perum dalam 1 (satu)
transaksi atau lebih dalam
1(satu) tahun, baik yang
berkaitan satu sama lain
maupun tidak, namun memiliki
ekuitas negatif.
DT
KETERANGAN
DRPS
v
v
v
Sebelum menetapkan persetujuan Laporan Tahunan
PKBL, Deputi Teknis berkoordinasi dengan Wakil
Menteri dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategis BUMN.
Sebelum menetapkan alokasi dana PKBL per
provinsi, Deputi Bidang Restrukturisasi dan
Perencanaan Strategis BUMN berkoordinasi dengan
Wakil Menteri.
v
'.'
v
v
v
v
v
Mengingat penambahan modal pada prinsipnya
adalah perubahan anggaran dasar, maka
penetapannya dilakukan bersama oleh Sekretaris
Kementerian BUMN (terkait dengan aspek legal)
dan Deputi Teknis (terkait dengan substansi).
Mengingat penambahan modal pada prinsipnya
adalah perubahan anggaran dasar, maka
penetapannya dilakukan bersama oleh Sekretaris
Kementerian BUMN (terkait dengan aspek legal)
dan Deputi Teknis (terkait dengan substansi).
Sebelum menetapkan besar dan jenis penghasilan
Direksi dan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas,
Deputi Teknis berkoordinasi dengan Wakil Menteri
dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan
Strategis BUMN.
Sebelum menetapkan pengalihan atau menjadikan
jaminan utang aktiva tetap dimaksud, Deputi Teknis
berkoordinasi dengan Deputi Bidang Restrukturisasi
dan Perencanaan Strategis BUMN.
dor
Lampiran I (3/4)
Keputusan Menteri Negara BUMN
Nomor : KEP-236/MBU/2011
Tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
NO
KEWENANGAN MENTERI
YANG DIDELEGASIKAN/
DIKUASAKAN
DIDELEGASIKAN
/DIKUASAKAN
KEPADA
SES
18. Pengalihan atau menjadikan
jaminan utang aktiva tetap
Persero/Perum yang nilainya di
atas Rp 500.000.000.000,00
(lima ratus miliar rupiah)
Rp
dengan
sampai
1.000.000.000.000,00 (satu
triliun rupiah) dalam 1 (satu)
transaksi atau lebih dalam
1(satu) tahun, baik yang
berkaitan satu sama lain
maupun tidak.
19. Persetujuan penyertaan modal
lain,
perusahaan
pada
anak
pendirian
perusahaan/perusahaan
pelepasan
dan
patungan,
penyertaan modal pada anak
perusahaan
perusahaan/
nilai
dengan
patungan,
penyertaan di atas Rp
500.000.000.000,00 (lima ratus
miliar rupiah) sampai dengan
Rp 1.000.000.000.000,00 (satu
triliun rupiah).
20. Persetujuan untuk melakukan
peleburan,
penggabungan,
pengambilalihan, pemisahan,
anak
pembubaran
dan
dan/atau
perusahaan
perusahaan patungan.
21.
Persetujuan untuk melakukan
kerja sama dengan jangka
waktu di atas 10 (sepuluh)
tahun {berupa kerja sama
lisensi, kontrak manajemen,
menyewakan aset, Kerj a Sama
Operasi (KSO), Bangun Guna
(Build Operate
Serah
TransferIBOT), Bangun Milik
(Build Own
Serah
Bangun
TransferIBOwT),
(Build
Transfer
Serah Guna
OperateIBTO)}.
DT
v
.
..0
KETERANGAN
DRPS
Sebelum mengalihkan atau menjadikan jaminan
utang aktiva tetap dimaksud, Deputi Teknis
berkoordinasi dengan Deputi Bidang Restrukturisasi
dan Perencanaan Strategis BUMN.
Sebelum menetapkan penyertaan, pendirian, dan
pelepasan modal dimaksud, Deputi Teknis
berkoordinasi dengan Deputi Bidang Restrukturisasi
dan Perencanaan Strategis BUMN.
v
v
Sebelum menetapkan persetujuan kerja sama
dimaksud, Deputi Teknis berkoordinasi dengan
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan
Strategis BUMN.
4w/
Lampiran I (4/4)
Keputusan Menteri Negara BUMN
Nomor : KEP-236/MBU/2011
Tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
NO
KEWENANGAN MENTERI
YANG DIDELEGASIKAN/
DIKUASAKAN
DIDELEGASIKAN
/DIKUASAKAN
KEPADA
SES
22.
Penunjukan
Persero/Perum.
DT
KETERANGAN
DRPS
likuidator
..0
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum,
otamvoild/
Herman Hidayat
NIP 19590709 198003 1 001
DAHLAN ISKAN
Lampiran II (1/2)
Keputusan Menteri Negara BUMN
Nomor : KEP-236/MBU/2011
Tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEWENANGAN MENTERI NEGARA BUMN
YANG DIDELEGASIKAN/DIKUASAKAN
KEPADA DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN PENGAWAS
NO
1.
KEWENANGAN MENTERI YANG
DIDELEGASIKAN/DIKUASAKAN
Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMN
yang tingkat kesehatannya 2 (dua)
tahun berturut-turut dikategorikan sehat
(minimal AA) dan perubahannya.
KETERANGAN
2.
Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) PKBL BUMN yang
tingkat kesehatannya 2 (dua) tahun
berturut-turut sehat (minimal AA) dan
perubahannya.
3.
wewenang Kewenangan ini dapat dilaksanakan oleh Dewan Pengawas,
apabila Menteri tidak menetapkan pembagian tugas dan
kewenangan anggota Direksi.
Persetujuan pengalihan atau menjadikan Ketentuan ini berlaku sepanjang nilai Rp 500.000.000.000,00
jaminan utang aktiva tetap (lima ratus miliar rupiah) tersebut tidak melebihi 50% (lima
Persero/Perum yang nilainya sampai puluh persen) dari kekayaan bersih BUMN dan sepanjang
dengan Rp 500.000.000.000,00 (lima ekuitas Perusahaan tidak negatif (karena menjadi kewenangan
ratus miliar rupiah) dalam 1 (satu) RUPS/Menteri) yang didelegasikan kepada Deputi Teknis.
transaksi atau lebih dalam 1 (satu)
tahun, baik yang berkaitan satu sama
lain maupun tidak.
4.
Pembagian tugas dan
anggota Direksi Perum.
5.
Persetujuan penghapusbukuan aktiva
tetap karena kondisi tertentu (hilang,
biaya
total
lost,
musnah,
pemindahtanganannya lebih besar
daripada nilai ekonomis yang diperoleh
dari pemindahtanganan tersebut,
dibongkar, tidak lagi menjadi milik atau
dikuasai oleh perusahaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan/atau
putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap).
6.
melakukan
untuk
Persetujuan
penyertaan modal pada perusahaan lain,
mendirikan anak perusahaan/
perusahaan patungan, dan melepaskan
penyertaan modal pada anak
perusahaan/perusahaan patungan,
dengan nilai penyertaan sampai dengan
Rp 500.000.000.000,00 (lima ratus
miliar rupiah).
Lampiran II (2/2)
Keputusan Menteri Negara BUMN
: KEP-236/MBU/2011
Nomor
: 15 November 2011
Tanggal
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
NO
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
KEWENANGAN MENTERI YANG
DIDELEGASIKAN/DIKUASAKAN
Persetujuan untuk mengikat perusahaan
sebagai penjamin (borg atau avalist).
Persetujuan untuk mengadakan kerja
sama dengan jangka waktu 5 (lima)
sampai dengan 10 (sepuluh) tahun
{berupa kerja sama lisensi, kontrak
manajemen, menyewakan aset, Kerja
Sama Operasi (KSO), Bangun Guna
Serah (Build Operate TransferIBOT),
Bangun Milik Serah (Build Own
TransferIBOwT), Bangun Serah Guna
(Build Transfer OperateIBTO)}.
Persetujuan untuk menetapkan blue
print organisasi perusahaan.
Persetujuan untuk menetapkan dan
mengubah logo perusahaan.
Persetujuan untuk melakukan tindakantindakan yang belum ditetapkan dalam
RKAP, bagi BUMN yang RKAP-nya
disetujui oleh Dekom/Dewas.
Persetujuan untuk membentuk yayasan,
organisasi dan/atau perkumpulan baik
yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan yang dapat
berdampak bagi perusahaan.
Persetujuan untuk pembebanan biaya
perusahaan yang bersifat tetap dan rutin
untuk kegiatan yayasan, organisasi
dan/atau perkumpulan baik yang
berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan.
Persetujuan untuk pengusulan wakil
perusahaan untuk menjadi calon
Dewan
Direksi
dan
anggota
Pengawas pada
Komisaris/Dewan
perusahaan patungan dan/atau anak
perusahaan yang memberikan
kontribusi signifikan kepada perusahaan
dan/atau bernilai strategis.
KETERANGAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 15 November 2011
Salinan sesuai dengan slinya
Kepala Biro Hukum,
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
ttd.
DAHLAN ISKAN
Herman Hidayat
NIP 19590709 198003 1 001
Lampiran III (1/1)
Keputusan Menteri Negara BUMN
Nomor : KEP-236/MBU/2011
Tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
KEWENANGAN MENTERI NEGARA BUMN
YANG DIDELEGASIKAN/DIKUASAKAN KEPADA DIREKSI BUMN
NO
1.
KEWENANGAN MENTERI YANG
DIDELEGASIKAN/DIKUASAKAN
Pembagian tugas dan wewenang
anggota Direksi Persero.
KETERANGAN
-
-
-
2.
Pendelegasian ini hanya berlaku untuk Persero.
Kewenangan ini dapat dilaksanakan oleh Direksi, apabila
RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan
kewenangan anggota Direksi.
Dalam melaksanakan kewenangan ini, Direksi
berkonsultasi dengan Dewan Komisaris.
Persetujuan untuk melakukan kerja Dengan ketentuan ini, maka Direksi tidak perlu lagi meminta
sama dengan jangka waktu sampai persetujuan Dewan Komisaris maupun RUPS.
dengan 5 (lima) tahun {berupa kerja
sama lisensi, kontrak manajemen,
menyewakan aset, Kerja Sama Operasi
(KSO), Bangun Guna Serah (Build
Operate TransferIBOT), Bangun Milik
Serah (Build Own TransferIBOwT),
Bangun Serah Guna (Build Transfer
OperateIBTO)).
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 15 November 2011
MENTERI NEGARA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
ttd.
Salinan sesuai dengan. slinya
Kepala Biro Hukum,
go#44041/
Herman Hidayat
NIP 19590709 198003 1 001
DAHLAN ISKAN
Download