Paper Title (use style: paper title)

advertisement
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WRITE AROUND TERHADAP
KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA KELAS V SDN DI KECAMATAN PAKAL
Fanny Indah Pramesty
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya, [email protected]
Sri Hariani
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V SDN di Kecamatan Pakal
Surabaya. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang menggunakan rancangan Quasi Experimental
dengan desain nonequivalent control group. Penelitian ini menggunakan tiga langkah utama yakni:pre test,
treatment, dan post test. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data
menggunakan tes dan observasi, analisis data menggunakan T-test. Hasil penelitian yang didapatkan adalah
thitung bernilai 2,65 yang berarti thitung (2,65)> ttabel (2,00) pada taraf signifikan 5%, maka terdapat pengaruh
yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis
eksposisi siswa kelas V di Kecamatan Pakal Surabaya.
Kata Kunci: Model Pembelajaran,Write Around, Keterampilan Menulis Eksposisi.
Abstract
The purpose of this research is to find out how the influence of cooperative learning model type write
around toward the skill of expository writing in the 5th grade studentsstate elementary school of Pakal
Distric, Surabaya. This research is an experiment using Quasi Experimental with non-equivalent control
group design. This research uses three main stages, namely: pre-test, treatment, and post-test. The samples
taken used purposive sampling technique. The data collection techniques are test and observation, data
analysis using T-test. The result that will be obtained is tcount is2.65, which means tcount(2,65) > ttable (2,00)
on significant level of 5%,so there is significant influence to the implementation of cooperative learning
type wite around model toward the skill of expository writing of 5 th grader studentsstate elementary school
in Pakal District Surabaya.
Keywords: Learning model, Write Around, Skill of Expository.
PENDAHULUAN
Model pembelajaran merupakan suatu desain
rancangan pembelajaran dalam mengorganisasikan kelas
oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kegunaan model pembelajaran sangat banyak, mulai dari
perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum
sampai
perencanaan
bahan-bahan
pembelajaran,
termasuk
program-program
multimedia.
Model
pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam prose
pembelajaran
Model pembelajaran memiliki berbagai macam
jenisnya, salah satunya adalah model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif bernaung
dalam teori konstruktivis. Artinya pembelajaran
kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih
mudah dalam menemukan dan memahami suatu hal yang
sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.
Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak
tipe salah satunya adalah write around. Model
pembelajaran kooperatif tipe write around merupakan
suatu model pembelajaran berkelompok dengan semua
siswa dalam satu kelompok tersebut harus bergantian
memberikan ide pemikirannya yang dituangkan dakam
tulisan sehingga akan menjadi sebuah karangan yang
utuh dan siswa dapat memberi kesimpulan dari karangan
yang mereka buat bersama dengan temannya. Menurut
Waspodo (2016: 226) dalam model pembelajaran
kooperatif tipe write around siswa dapat berpikir analitis
dan kritis.
Dalam berkelompok siswa harus memiliki
tanggung jawab atas kelompok yang kesamaan tugas
sesuai kemampuan agar tidak timbul siswa yang pasif
1126
JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
dan mendominasi. Dengan Model pembelajaran
kooperatif tipe write around, setiap anggota kelompok
diharuskan untuk berpartisispasi dan secara bergiliran
mengungkapkan gagasannya dalam sebuah tulisan.
Dengan berkelompok siswa akan belajar memperhatikan
bagaimana temannya menuangkan ide atau pikirannya
dalam sebuah tulisan sehingga siswa akan terpancing
untuk ikut dalam menuangkan ide atau pikirannya. Model
pemebelajaran kooperatif tipe write around memiliki
karakteristik yang diawali dengan guru memberikan
kalimat berupa ide pokok yang akan diteruskan oleh
seluruh siswa dengan bergantian meneruskan kalimat
yang diberikan oleh guru menjadi suatu karangan yang
utuh. Setelah seluruh siswa dalam kelompok
menyelesaikan karangannya, secara bersama-sama dalam
kelompok membuat kesimpulan dari karangan yang telah
dibuat.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe
write around menurut Kurniasih (2016: 110)adalah setiap
kelompok bertanggung jawab untuk memberikan gagasan
untuk meneruskan kalimat utama yang diberikan oleh
guru. dengan banyak gagasan dari masing-masing
anggota kelompok akan menambah pengetahuan setiang
anggota kelompok. Selain itu pengaturan giliran menulis
yang berurutan dalam diskusi menjadi karakteristik
utama model pembelajaran kooperatif tipe write around,
jika siswa tertib berurutan dalam memberikan
gagasannya maka tulisan yang dibuat akan runtut pula.
Model pembelajaran kooperatif tipe write around
dapat
diterapkan
pada
keterampilan
menulis.
Keterampilan menulis sangat penting diajarkan pada
siswa karena semua mata pelajaran memuat keterampilan
menulis. Dan keterampilan menulis digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan suatu pesan.
Keterampilan menulis memiliki berbagai jenis salah
satunya adalah eksposisi.
Eksposisi merupakan salah satu keterampilan
menulis yang harus dikuasai oleh siswa. Pembelajaran
keterampilan menulis eksposisi terdapat pada kompetensi
dasar Bahasa Indonesia kelas V SD dalam kurikulum
2013. Menulis eksposisi akan lebih mudah jika
ketempilan menulis diasah secara berkala.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
write around pada kegiatan menulis eksposisi siswa akan
memberikan
setiap
anggotanya
kesempatan
menyumbangkan gagasannya dalam sebuah tulisan
eksposisi, sehingga tidak ada alasan untuk setiap anggota
kelompok bergantung pada anggota lain. Setiap anggota
kelompok akan membantu dalam anggota yang lain jika
mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasannya.
Hal tersebut merupakan salah satu manfaat dari diskusi.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan
uji coba melalui penelitian eksperimen dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write
Around Terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa
Kelas V SDN di Kecamatan Pakal Surabaya. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap
keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V SDN di
Kecamatan Pakal Surabaya.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajran, dan membimbing pembelajran
di kelas atau yang lain (Joyce dan Weil dalam Rusman,
2012: 133). Rencana yang digunakan dalam
pembelajaran di kelas berguna untuk merancang
kegaiatan pembelajaran dan membimbing siswa dalam
proses pembelajran. Rencana pembelajaran yang
baikakan membantu guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada
siswa SD kelas V adalah model pembelajaran kooperatif.
Menurut Rocer (dalam Huda, 2016: 30) pembelajaran
kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok
yang diorganisasikan oleh suatu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi
secara sosisla diantara kelompok-kelompok belajar yang
didalamnya setiap pembelajaran bertanggung jawab atas
pembelajarannya
sendiri
dan
didorong
untuk
meningkatkan pembelajaran anggota-anggota lainnya.
Parker (dalam Huda, 2016: 30) mendefinisikan kelompok
kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana
para siswa saling mengerjakan tugas akademik demi
mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok kecil siswa
saling bertukar pikiran untuk memecahkan suatu masalah
dan saling berbagi pengalaman.
Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe,
maka dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan
salah satu model pembelajran kooperatif yaitu model
write around. Model tipe write around akan diterapkan
dalam pembelajran menulis eksposisi kelas V di
kecamatan Pakal
Tipe write around adalah salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif. Kegiatan berkelompok yang
dilakukan oleh siswa untuk bergantian menyelesaikan
dan mengedit suatu cerita lalu pada akhir cerita akan
ditarik kesimpulan dari kumpulan kalimat-kalimat
tersebut. Model ini cocok digunakan untuk menulis
kreatif atau menulis kesimpulan (Fathurrohman,
2015:96). Sedangkan Menurut Waspodo (2016:226)
model pembelajaran write around adalah pengembangan
model pembelajaran kooperatif dari tipe go around.
Kegiatan yang dilakukan adalah mendorong siswa untuk
berpikir secara cepat dan analitis dalam suatu kelompok,
1127
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
dan menjawab suatu pertanyaan yang bertujuan terbuka
(open-ended question).
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe write
around yaitu sebagai berikut. (1) Setiap kelompok
diajarkan untuk bertanggung jawab; (2) Anggota
kelompok saling memberikan ide tentang materi yang
dibicarakan; (3) Lebih dari sekedar belajar kelompok,
karena interaksi yang dibangun adalah interaksi yang
saling memberikan informasi dan pengetahuan; (4) Bisa
saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat,
pandangan serta hasil pemikiran; (5) Dengan banyaknya
ide dan pendapat ide masing-masing anggota kelompok,
akan memperkaya pengetahuan kelompok tersebut; (6)
Dapat memperkara emosional (Kurniasih dan berlin
2016:110).
Model pembelajaran kooperatif tipe write around
diterapkan pada keterampilan menulis eksposisi siswa
kelas V sekolah dasar. Dengan diterapkan model tersebut
akan membantu siswa dalam menguasai keterampilan
menulis eksposisi dengan baik dan dapat memupuk kerja
sama pada diri siswa karena dalam model pembelajaran
kooperatif tipe write around siswa dituntut aktif dalam
kelompok untuk menyeleasaikan tugas kelompok yaitu
membuat suatu karangan eksposisi.
Menurut Suparno dan Yunus (2009:13) menulis
merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Selanjutnya, Tarigan (2005:21) mengemukakan bahwa
menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat
memahami bahasa dan grafis tersebut.Menurut Tompkins
(dalam Sukino, 2010:19) menguraikan bahwa proses
menulis terdiri atas lima tahap, yaitu tahap prapenulisan
(prewriting), tahap penulisan draf (drafting), tahap revisi
(revising), tahap pengeditan (editing),tahap publikasi
(publishing).
Salah satu bentuk keterampilan menulis adalah
keterampilan menulis eksposisi. Menurut Sukino (2010:
68), eksposisi merupakan karangan yang berusaha
menerangkan sesuatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam
memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan
memberi keterangan, atau dapat pula mengembangkan
suatu gagasan sehingga menjadi luas dan mudah
dimengerti. Karangan eksposisi memaparkan buah
pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya untuk
diketahui oleh orang lain .
Dalam pengajaran keterampilan menulis eksposisi
diperlukan penilaian pada siswa untuk mengukur
keberhasilan siswa dalam menguasai keterampilan
menulis eksposisi. Penilaian merupakan suatu proses
untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan,
proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai
dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan menurut
Truckman (dalam Nurgiantoro, 2012: 8). Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan
suatu proses yang bertujuan untuk mengukur kadar
pencapaian tujuan.
Menurut Nugiyantoro (2012: 423), tugas menulis
haruslah yang memungkinkan terlibatnya unsur linguistik
dan ekstralinguistik, unsur bahasa dan pesan, memberi
kesempatan pada siswa untuk tidal saja berpikir
memergunakan bahasa secara tepat, melainkan juga
memikirkan
gagasan-gagasan
apa
yang
akan
dikemukakan. Tugas tersebut berarti melatih siswa untuk
mengomunikasikan gagasannya seperti halnya tujuan
komunikatif penulisan pada umumnya. Selain
pertimbangan dari segi kebahasaan dan gagasan, tugas
menulis harus juga mempertimbangkan bentuk, jenis,
atau ragam tulisan secara nyata yang dibutuhkan dalam
kehidupan nyata.Adapun aspek penilaian dalam suatu
karangan menurut Sutama (2016:67), meliputi (1) isi
karangan; (2) organisasi karangan; (3) penggunaan
bahasa/ kalimat efektif; (4) pilihan kata; (5) ejaan dan
tanda baca. Berikut adalah rubric penilaian yang
digunakan dalam penilaian menulis eksposisi
Tingkat
Kecapaian Kerja
No.
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
1.
Ketepatan judul
2.
Kesesuaian kerangka
karangan dengan informasi
pada gambar
3.
Kesesuain isi dengan topik
4.
Keruntutan kalimat
5.
Ketepatan pemilihan kata
6.
7.
8.
Kesesuaian struktur dengan
bentuk eksposisi
Ketepatan penggunaan huruf
kapital
Ketepatan penggunaan tanda
baca
Jumlah skor
Landasan pembelajaran menulis di SD mengacu pada
kurikulum 2013. Dalam Standar Kompetensi Lulusan
terdapat kriteria keterampilan dan menulis merupakan
salah satu kompetensi lulusan yang harus dicapai oleh
siswa. Pada kurikulum 2013 kompetensi menulis adalah
1128
JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.
Menulis merupakan salah satu materi yang masuk dalam
kompetensi keterampilan. Pada tiap kompetensi menulis
masuk dalam setip jenjang dan tingkat kelas.
Pada jenjang SD khususnya kelas V ruang lingkup
materi menulis eksposisi masuk dalam tingkat
kompetensi tiga. Kompetensi tersebut tertuang dalam
Permendikbud (2013) yakni bentuk dan ciri teks genre
faktual (teks laporan buku, laporan investigasi, teks
penjelasan tentang proses, teks paparan iklan), genre
cerita (teks narasi sejarah, teks pantun dan syair), dan
genre tanggapan (pidato persuasive, ulasan buku, teks
paparan, teks penjelasan).
Pengajaran menulis di sekolah dasar dibedakan
atas dua tingkatan yakni menulis permulaan dan menulis
lanjut (Depdikbud, 1993). Pada tingkat menulis
permulaan, kegiatan dan latihan menulis bersifat
mekanistis maksudnya lebih mengutamakan segi teknis
daripada tulisan. Pada tahap ini memiliki sasaran kelas III.Tingkat kedua adalah menulis lanjut. Pembelajaran
menulis lanjut adalah program pengajaran menulis yang
mengutamakan atau menekankan pada perwujudan
ungkapan, ide, pikiran, gagasan dalam suatu lambanglambang bunyi secara tertulis. Secara umum bertujuan
untuk membina para siswa agar mampu mengekspresikan
perasaan dan pikirannya ke dalam bahasa tulis. Tahap ini
memiliki sasaran kelas III-V. Salah satu pengajaran
menulis yang ada di kelas V adalah menulis eksposisi.
METODE
Pendekatan yang akan dilaksanakan dalam
penelitianini
adalahpendekatan
penelitian
kuantitatif,karena penelitian ini akan memaksimalkan
objektivitas dengan menggunakan pengolahan statistik,
dan percobaaan terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menguji pengaruh perlakuan (treatment) yang
diberikan terhadap kondisi yang dikendalikan, sesuai
dengan hal tersebut penelitian akan dilaksanakan dengan
jenis penelitian eksperimen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen
karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengungkapkan adanya pengaruh antara variabel X dan
Y. Penelitian ini bertujuan untuk menyatakan adanya
pengaruh dari penerapan model pembelajaran koopetarif
tipe write around terhadap keterampilan menulis
eksposisi dan menguji hipotesis yang telah ditentukan.
Rancangan penelitian ekperimen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu
(quasi experimental) merupakan penelitian eksperimen
yang memiliki dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, namun kelompok kontrol tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel –
variabeli
luar
yang
memengaruhi
pelaksanaan
eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah
nonequivalent control group design, yaitu penelitian
eksperimen yang dilaksanakan pada dua kelas namun
penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak
dipilih secara acak.berikut gambaran desain penelitian
yang akan dilaksanakan:
Tabel 1.
Rancangan Penelitian
Kelompok
Pre test
Perlakuan
Post test
Eksperimen
O1
X
O2
Kontrol
O3
O4
Keterangan:
O
: pre test dan post test
X
: model pembelajaran kooperatif tipe write
around
Sumber: Sugiyono (2015:116)
Penelitian ini akan berlangsung dalam dua tahap yaitu
(1) pemberian tes awal (pretes) dan pemberian perlakuan
(treatment) berupa model pembelajaran write around
dalam pembelajaran menulis eksposisi. (2) pemberian tes
akhir (posttes) untukl mengetahui pengaruh model
pembelajaran write around
terhadap keterampilan
menulis eksposisi siswa.
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Pakal
Surabaya. Dipilihnya lokasi penelitian tersebut karena
belum ada penelitian serupa yang dilakukan dan di
Kecamatan Pakal sudah menerapkan kurikulum 2013
dalam proses pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada
tahun ajaran 2017/2018 di bulan April sesuai dengan
pembelajaran yang telah ditentukan pada pembatasan
masalah.
Populasi yang terjangkau dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas V sekolah dasar yang berada di
kecamatan Pakal Surabaya sebanyak 1084 siswa. Berikut
adalah daftar sekolah yang ada di Kecamatan Pakal
Surabaya
Tabel 1.Daftar Sekolah di Kecamatan Pakal
Jumlah
Banyak
Nama Sekolah
Siswa
Rombel
SDN Babat Jerawat
I/118
SDN Babat Jerawat
II/498
SDN Pakal I/119
4
131
2
76
2
34
SDN Pakal II/120
2
58
SDN Benowo I
4
161
SDN Benowo III
3
68
1129
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
SDN Sumberejo I
1
15
SDN Sumberejo II
3
84
SD Al Manar
2
55
SD Kyai Rooliyah
1
12
SD Tanwirul Alfakar
1
32
SD Al Kautsar
2
72
SD IT Al Fathimiyyah
2
58
SD Citra Berkat
3
70
SD IT Permata
1
14
MI KH. A. Siddiq
1
17
MI Miftahul Ulum
1
8
MI Al Hidayah
1
15
MI Haji Hasyim
1
34
MI Imam Syafii
1
40
MI HAsim Ahari
1
30
Total keseluruhan
1084
(Sumber: UPTD-BPS Surabaya IV)
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A
SDN Babat Jerawat I sebanyak 30 siswa dan siswa kelas
V B SDN Babat Jerawat II sebanyak 30 siswa. Teknik
pengambilan
sampel
yang
digunakan
adalah
purposivesample karena sampel pada penelitian ini
didasarkan atas persamaan karakteristik yang dimiliki
kedua sekolah tersebut, antara lain kemampuan siswa,
dan lingkungan sekolah.
Variabel bebas (independen) pada penelitian ini
adalah model pembelajaran kooperatif tipe write around.
Variabel tersebut akan memengaruhi variabel terikat.
Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah
adalah keterampilan menulis eksposisi. Variabel ini
muncul karena dipengaruhi oleh variabel bebas.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian berupa tes
dan observasi.
Peneliti menggunakan tingkat
keberhasilan keterampilan menulis eksposisi. (1) Lembar
tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bentuk tugas keterampilan menulis. Tes yang dilakukan
ialah pretes dan postes yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe write
around. (2) lembar observasi, lembar observasi
digunakan untuk mengetahui kterlaksanaan proses
pembelajaran pada saat proses penelitian berlangsung.
Proses pengumpulan data melaui tes dan observasi.
Pada tes ini masing-masing terdapat tiga soal tentang
keterampilan menulis eksposisi; (2) Observasi, lembar
observasi yang digunakan berisi tentang keterlaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dalam
menerapkan strategi pembelajaran menulis terbimbing.
Dalam lembar observasi tersebut, terdapat kriteria
penilaian yang harus diamati oleh observer. Observer
juga memberikan skor pada setiap kriteria sesuai dengan
tingkat capaiannya.
Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh data mengenai keterampilan siswa
dalam eksposisi sebelum diberikan perlakuan serta data
mengenai keterampilan siswa dalam menulis eksposisi
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
write around untuk kelas eksperimen dan keterampilan
siswa dalam menulis laporan hasil membaca buku dengan
tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
write around untuk kelas kontrol pada tema Ekosistem.
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data
kuantitatif berupa skor tes siswa. Skor tersebut diperoleh
dari hasil
pre-test siswa yang dilakukan untuk
mengetahui keterampilan siswa dalam menulis eksposisi
sebelum diberikan perlakuan dan hasil post test siswa
yang berupa kegiatan menulis eksposisi dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write
around untuk kelas eksperimen dan tidak menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe write around untuk
kelas control.Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah (1) Tes, tes yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah lembar soal yang berisi untuk
membuat karangan eksposisi. Pretes merupakan tes yang
diberikan pada siswa kelas VA SDN Babat Jerawat I dan
kelas VB SDN Babat Jerawat II Surabaya sebelum siswa
melakukan pembelajaran. Pemberian pretes pada siswa
bertujuan
untuk
mengetahui
pengetahuan
dan
kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan
disampaikan oleh guru. dalam penelitian ini siswa
diminta untuk membuat karangan eksposisi dengan topik
pengaruh kegiatan manusia terhadap ekosistem. Tes ini
menggunkan lembar tes. Lembar tes terdapat pada
lampiran. Postes dilakukan untuk mengetahui perubahan
kemampuan siswa kelas VA SDN Babat Jerawat I dan
kelas VB SDN Babat Jerawat II Surabaya dalam menulis
karangan eksposisi setelah diterapkannya model
pembelajaran write around. Dalam postes siswa diminta
untuk menulis karangan eksposisi dengan tema pengaruh
kegiatan manusia terhadap ekosistem. Tes ini
menggunkan lembar tes. Lembar tes terdapat pada
lampiran; (2) Observasi, observasi dilakukan untuk
1130
JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
mengamati kegiatan selama pembelajaran berlangsung
dalam penelitian ini. Pengumpulan data untuk observasi
adalah lembar observasi. Observasi ini dibuat oleh
observer yang telah melakukan pengamatan selama
proses pembelajaran. Lembar tes terdapat pada lampiran.
Setelah itu instrumen akan diuji validitas. Instrumen
dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar
sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk meyakinkan hal
tersebut, instrumen penelitian dalam penelitian ini
dilakukan tahap expert judgement dan dilakukan pula uji
validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment
Karl Pearson. Adapun rumus dari product moment:
∑ π‘‹π‘Œ
π‘Ÿπ‘₯𝑦 =
2
(∑ 𝑋 2 ) (∑ π‘Œ )
Sumber: Arikunto (2010:213)
Keterangan:
rxy = koefisienkorelasi product moment
N= jumlah sampel
X= skor tiap butir pernyataan
Y= skor total
Dengan kriteriasebagai berikut: Jikanrhitung ≤ rtabel,
maka butirpertanyaan atau pernyataan tidak valid. Jika
rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dinyatakan
valid.Tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
instrumen, menurut Arikunto (201:221) reliabilitas
merupakan suatu pengertian bahwa instrumen tersebut
sudah baik. Untuk mengetahui reliabilitasinstrumen
dalampenelitian ini digunakan rumus Cronbach Alpha:
Σαb 2
( k )
π‘Ÿ11 =
(1 − 2 )
(k − 1)
α t
Sumber: Arikunto (2010:239)
Keterangan:
π‘Ÿ11
= relialibitas instrumen
k
= banyaknyabutir pernyataan
𝛴𝛼𝑏 2 = jumlahvarians butir pernyataan
α2t
= varians total
Dengan kriteria sebagain berikut: Jika rhitung ≤ rtabel,
maka butir pertanyaan atau pernyataan tidak reliabel. Jika
rhitung >rtabel, maka butir pernyataan reliabel.
Setelah dilakukan ketiga tahapan di atas, instrumen
telah siap digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Dalam dalam penelitian ini, teknik pengumpulandata
dilakukan dengan: (a)Lembar tes, dalam penelitian ini
menggunakan pretest dan posttest yang bertujuan untuk
mengukur pemahaman siswa tentang keterampilan
menulis eksposisi. (b)Observasi, yakni pengumpulan data
melalui pengamatan, observasi saat proses pembelajaran
berlangsung. Dalam penelitian ini terdapat dua observer
yang mengobservasi setaip proses pembelajaran sesuai
dengan langkah pembelajaran yang telah dibuat.
Setelah mendapatkan data penelitian, dilakukan uji
hipotesis menggunakan statistik parametrik. Syarat dari
uji parametrik adalah data harus terdistribusi normal,
sehingga dilakukan uji normalitas dengan menggunakan
rumus chi-square:
(f0 − fe )2
π‘₯2 = ∑ [
]
fe
Sumber: Winarsunu (2015:81)
Keterangan:
x2
= nilai chi-square
fo
= frekuensi yangdiperoleh
fe
= frekuensiyang diharapkan
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika chi-squarehitung ≤
chi-squaretabel, maka data berdistribusi normal. Jikanchisquarehitung> chi-squaretabel, maka data berdistribusitidak
normal.
Setelah diketahui bahwa data terdistribusi dengan
normal maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan t-test.
Taraf signifikansi penelitian ini adalah 5%, sehingga taraf
kepercayaannya adalah 95%.T-test dilakukan dengan
membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
data tes awal dan tes akhir, perhitungannya dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus:
𝑋1 − 𝑋2
𝑑 − 𝑑𝑒𝑠𝑑 =
√[
𝑆𝐷12
𝑁1 −1
]+[
𝑆𝐷22
𝑁2 −1
]
Sumber: Winarsunu (2015:75)
Keterangan:
Μ…Μ…Μ…
𝑋1
= mean pada distribusi sampel 1
Μ…Μ…Μ…
𝑋2
= mean pada distribusi sampel 2
𝑆𝐷12
= nilai varian pada distribusi sampel 1
𝑆𝐷22
= nilai varian pada distribusi sampel 2
𝑁1
= jumlah individu pada sampel 1
𝑁2
= jumlah individu pada sampel 2
Untuk melihat ada tidaknya pengaruh yaitu
membandingkan thitung dengan ttabel dengan 2 ketentuan,
jika hasil thitung positif maka ada pengaruh jika thitung ≥
ttabel, sedangkan jika thitung bernilai negatif maka terdapat
pengaruh jika thitung ≤ ttabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pemberian perlakuan pada kelas kontrol
berlangsung selama satu kali pertemuan sedangkan pada
kelas eksperimen dua kali pertemuan. Untuk kelas
kontrol dilakukan di SDN Babat Jerawat I Surabaya kelas
VA pada tanggal 25 April 2017 pukul 07.00-12.00.
Untuk kelas eksperimen dilakukan di SDN Babat Jerawat
II Surabaya kelas VB pertemuan pertama dilakukan pada
tanggal 17 April 2017 pukul 07.00-12.00 dan pertemnuan
kedua tanggal 18 April 2017 pukul 07.00-09.00.
Dalam penelitian ini juga menggunakan lembar
observasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran. Lembar
observasi berisi tentang pembelajaran menulis eksposisi
1131
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe write
around. Lembar observasi diisi oleh guru kelas dan
teman sejawat.
Berikut proses pembelajaran yang berlangsung
pada kelas kontrol dan eksperimen. (1) Kelas Kontrol,
pada pembelajaran di kelas kontrol yang dilakukan di
SDN Babat Jerawat I Surabaya kelas VA, pembelajaran
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan
ceramah. Pada kegiatan pertama siswa diberi pretest
setelah siswa menyelesaikan pretest dilakukan proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran
ceramah. Setelah selesai pemberian perlakuan siswa
diberi posttest untuk mengukur hasil pembelajaran yang
telah diterapkan. (2) Kelas Eksperimen, pada
pembelajaran di kelas eksperimen yang dilakukan di
SDN Babat Jerawat II Surabaya kelas VB, pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe write
around. Pada pertemuan pertama tanggal 17 April 2017
kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah pemberian
pretest pada siswa lalu diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe write around pada proses pembelajaran.
Pada
kegiatan
pendalahuluan
guru
menyampaikan salam, menyampaikan tujuan, dan
melakukan apresepsi sesuai dengan tema yang akan
diajarkan. Pada kegiatan inti guru membagi siswa
menjadi kelompok sebanyak 6 kelompok. Guru
memberikan penjelasan tentang karangan eksposisi dan
pengaruh kegiatan manusia terhadap ekosisitem.
Selanjutnya siswa diberi LKPD untuk dikerjakan dengan
kelompok. LKPD dikerjakan dengan cara bergantian tiap
siswa dalam satu kelompok untuk membuat karangan
eksposisi dengan topik yang telah ditentukan. Kegiatan
tersebut dilakuakan sesuai dengan sintaks model
pembelajaran kooperatif tipe write around. Setelah
seluruh kelompok menyelesaikan LKPD secara
bergantian siswa menyampaikan hasil dari diskusi
kelompok di depan kelas. Guru memberikan reward pada
kelompk terbaik. Pada kegiatan penutup, guru bersama
dengan siswa menyimpulkan kegiatan dan yang telah
dipelajari. Guru mengingatkan untuk mempelajari
pembelajaran selanjutnya. Lalu guru menutup
pembelajaran dengan doa dan salam.
Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal
18 April 2017. Kegiatan pendahuluan guru
menyampaikan salam, menyampaikan tujuan, dan
melakukan apresepsi sesuai dengan tema yang akan
diajarkan. Pada kegiatan inti guru mengingatkan
pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan menulis eksposis dan pengaruh
kegiatan manusia terhadap ekosistem yang telah
dipelajari dipembelajaran sebelumnya. Selanjutnya guru
memberikan posttest pada siswa untuk mengukur
keberhasilan penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe write around terhadap keterampilan menulis siswa
kelas V.
Ranah afektif siswa sangat erat kaitannya dengan
kecerdasan emosional yang dimiliki siswa, sehingga
pembelajaran emosi harus dimulai pada saat-saat awal
kehidupan dan terus berlanjut sepanjang masa kehidupan.
Goleman (2016:275) menjelaskan bahwa masa anak-anak,
merupakan periode ketika otak anak tumbuh hingga
kurang lebih dua pertiga ukuran normal usia dewasa dan
akan berkembang lebih cepat sebelum dewasa. Selama
periode ini, proses-proses pembelajaran berlangsung
lebih mudah, sehingga pembelajaran emosional harus
diterapkan sejak awal agar lebih maksimal. Landasan di
balik keterampilan atau kecerdasan emosional adalah
saraf, sebagaimana yang kita ketahui bahwa otak bersifat
plastis atau sangat mudah dibentuk, dan terus-menerus
belajar, sehingga pengembangan kecerdasan emosional
harus
dilakukan
secara
berkelanjutan
dengan
pembentukan kebiasaan atupun pemberian rangsangan
yang tepat.
Keberhasilan
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe write around terhadap keterampilan
menulis eksposisi dapat dilihat melalui pengamatan yang
dilakuakn observer 1 dan 2. Pengamatan dilaksanakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil
pengamatan
rata-rata
ketercapaian
pelaksanaan
pembelajaran menulis eksposisi dengan penerapan model
pemebelajaran kooperatif tipe write around adalah sebesar
90,95%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe write around baik seklai digunakan dalam
pembelajaran menulis eksposisi.
Expert judgement yang juga dilakukan adalah
perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
Validator perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian adalah bapak Dr. Hendratno, M.Hum,
konsultasi dilakukan pada 3 April 2017, aspek penilaian
yang dilakukan meliputi aspek bahasa dan aspek isi,
secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 100%
sehingga sangat layak untuk digunakan dalam penelitian,
namun harus diuji cobakan terlebih dahulu dengan subyek
yang memiliki karakter sama dengan sampel penelitian.
Setelah melalui tahap expert judgement, kedua
instrumen tersebut diuji cobakan terhadap subyek diluar
sampel yakni pada kelas V-B SDN Manukan Kulon
Surabaya, validasi konstruk lembar tes terdiri dari 3 item.
Perhitungan uji validitas konstruk dengan rumus product
moment dilakukan dengan perhitugan manual, hasilyang
didapatkan adalah ketiga item dinyatakan valid. Hasil 3
item yang valid tersebut digunakan untuk pre test dan post
test, perbedaan hanya terletak pada acakan topik yang
dimuat. Validasi lembar observasi terdiri dari 3 item yang
1132
JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
valid digunakan dalam pre test dan post test yang akan
dilakukan oleh observer.
Tahap selanjutnya adalah uji reliabilitas instrumen tes
untuk
mengetahui
keajegan
instrumen.Instrumen
penelitian harus terpercaya sehingga data yang dihasilkan
juga dapat bersifat konsisten. Penghitungan uji reliabilitas
dengan rumus cronbach alpha dilakukan dengan
perhitungan manual, hasil penghitungan reliabilitas
lembar tes diketahui bahwa rhitung=0,57 >0,374 yang
berarti sangat reliabel. Sehingga kedua instrumen dapat
digunakan untuk pengumpulan data pre test dan post
test.Dari perhitungan uji reliabilitas lembar observasi
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Write
Around
terhadap kerterampilan menulis petunjuk
diperoleh KK = 0,82. Jika hasil perhitungan menunjukkan
≥ 0,6, maka dinyatakan reliabel, sedangkan jika hasil
menunjukkan < 0,6 maka dinyataka tidak reliabel. Dari
hasi perhitungan di atas, diperoleh KK = 0,82 yang
menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh mendekati
angka 1, sehingga penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Write Around terhadap kerterampilan
menulis eksposisi dapat dinyatakan reliabel dengan
kategori tinggi.
Data awal penelitian didapatkan dari hasil Pre
testyakni dengan tes, dilakukan sebelum perlakuan
diberikan. Tes diisi langsung oleh siswa. Tes diberikan
langsung kepada siswa, observasi siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol dilakukan oleh 2 observer. Berikut
adalah rata-rata nilai pre test dan post test pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 3.
Rata-rata Hasil Pre test dan Post test
Kelas
Pre test
Post test
Kontrol
67,93
71,56
Eksperimen
76,3
86,23
Pada tabel di atas dapat diketahui rata-rata nilai pretest
kelas kontrol yang diperoleh siswa adalah 67,93. Jika
dibandingkan dengan KKM bahasa Indonesia yaitu 75,
rata-rata KKM yang diperoleh belum tuntas dan rata-rata
nilai posttest kelas kontrol adalah 71,56. Jika
dibandingkan dengan KKM bahasa Indonesia yaitu 75,
rata-rata KKM yang diperoleh belum tuntas tetapi terjadi
kenaikan nilai dari nilai pretest 67, 91 ke nilai posttest
71,56 sebesar 3,65.
Sedangkan pada kelas eksperimen rata-rata nilai
pretest siswa adalah 76,3. Jika dibandingkan dengan
KKM bahasa Indonesia yaitu 75, berarti rata-rata KKM
yang diperoleh sudah tuntas dan rata-rata nilai posttest
siswa adalah 86,23. Jika dibandingkan dengan KKM
bahasa Indonesia yaitu 75, berarti rata-rata KKM yang
diperoleh sudah tuntas. Terjadi kenaikan nilai dari nilai
pretest 76,3 ke nilai posttest 86,23 sebesar 10,07.
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat
kenaikan rata-rata pada kelas kontrol ataupun kelas
eksperimen. Adapun perbandingan hasil pre test dan post
test kelas kontrol dan kelas eksperimen ditunjukkan pada
grafik di bawah ini:
100
76.3
80 67.93
86.23
71.56
60
40
20
0
Kontrol Eksperimen
pretest
posttest
Grafik 1.
Perbandingan Hasil Pre test dan Post test
Peningkatan pada data pre test dan post test kelas
kontrol serta kelas eksperimen di atas, dapat diketahui
terdapat peningkatan pada kedua kelas, untuk mengetahui
apakah terjadi peningkatan yang signifikan maka perlu
dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji hipotesis
dengan statistik parametrik, maka data yang sudah
didapatkan selanjutnya harus diuji mormalitasnya dengan
rumus chi-square. Berikut adalah hasil uji normalitas pre
test kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dilakukan
secara manual.
Tabel 4.
Hasil Uji Normalitas Pre test
Kelas
Chi-square
hitung
Kontrol
Eksperimen
10,33
9,00
Db
Chi-square
tabel
N-1
29
29
5%
11,1
11,1
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pre test
kedua kelas tersebut memiliki nilai Chi-square hitung
<Chi-square tabel (11,1) dengan db 29 dan taraf
signifikan 5%, sehingga kedua data terdistribusi dengan
normal. Sedangkan hasil uji normalitas post test kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas Post test
1133
Kelas
Kontrol
Eksperimen
Chi-square
hitung
6,3
9,51
Db
Chi-square
tabel
N-1
29
29
5%
11,1
11,1
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil post test
kedua kelas tersebut memiliki nilai Chi-square hitung
<Chi-square tabel (11,1) dengan db 29 dan taraf
signifikan 5%, sehingga kedua data juga terdistribusi
dengan normal.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diketahui
bahwa ada pengaruh signifikan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap
keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V di
Kecamatan Pakal Surabaya. Model pembelajaran
kooperatif tipe write around baik diterapkan dalam
pembelajaran menulis eksposisi karena dapat membantu
siswa menuangkan gagasannya setelah melihat temannya
menuangkan gagasannya dengan bergantian sehingga
semua siswa memiliki giliran untuk menuangkan gagasan
mereka dalam bentuk karanganeksposisi.
Model pembelajaran kooperatif ipe write around
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan
menulis eksposisi siswa kelas V Karen dengan model
pembelajaran tersebut siswa dibantu untu mengungkapkan
gagasannya untuk dituangkan dalam tulisan. Dengan
bergiliran menulis gagasannya dengan temanya siswa
akan terpancing ikut mengungkapkan gagasannya dalam
tulisan jika melihat temannya sudah menyelesaikan
giliran. Proses ini terjadi tahapan menulis yang memiliki
tahapan yang ssangat penting dalam aktivitas menulis.
Persiapan berkaitan dengan pengungkapan ide semua
siswa dalam satu kelompok yang akan melakukan proses
selanjutnya. Dengan bantuan temanya siswa akan lebih
mudah mengungkapkan gagasannya.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa tes keterampilan menulis
eksposisi kelas yang diberikan perlakuan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe write around lebih
baik daripada kelas yang menggunakan metode
konvensional. Rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol
adalah 71,56, sedangkan rata-rata nilai posttest kelas
eksperimen adalah 86,23. Hal ini berarti terjadi selisih
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write
around.
Dari pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji
statistik, yaitu uji t. Hasil perhitungan menunjukkan
harga thitung adalah 2,65 dan harga ttabel dengan db = 60-1 =
59 pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,00. Hal
tersebut menunjukkan bahwa ttabel (thitung > ttabel ) yaitu
2,65 > 2,00. Dari hasil data penelitian yang diperoleh
maka Ha diterima dan H0 ditolak .Hal ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan pada penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe write around.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan,maka
saran yang diberikan dalam penelitian ini sebagai
berikut.(1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
write around memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keterampilan menulis eksposisi siswa sehingga model ini
dapat digunakan dalam pembelajaran menulis eksposisi
selanjutnya. (2) Pembagian siswa dalam kelompok pada
model pembelajaran kooperatif tipe write around harus
rata tingkat kecerdasan akademisnya karena dalam model
ini dibutuhkan peminpin yang mampu mengatur kegiatan
dalam kelompok. (3) Ketertiban kelas juga dibutuhkan
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
write around agar kegiatan berjalan dengan lancar. (4)
Guru sebaikanya melatih secara rutin siswa dalam
keterampilan menulis agar siswa memiliki kemampuan
keterampilan menulis yang baik dan benar. (5)
Pembagian siswa dalam kelompok pada model
pembelajaran kooperatif tipe write around harus rata
tingkat kecerdasan akademisnya karena dalam model ini
dibutuhkan pemimpin yang mampu mengatur kegiatan
dala kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
Al-Tabani, Trianto Ibnu Badar. Mendesain Model
Pembelajaran
Inovatif,
Progesif,
dan
Kontekstual. 2014. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Fathurrohman,
Muhammad.
2015.
Model-model
Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta:Ar-Ruzz
Media.
Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan
Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatifkomunikatif. Bandung: Refika Aditama.
Hendriyanto, Agus dan Nimas Permata. 2014. Teori
Belajar dan Pembelajaran Bahasa. Surakarta:
Cakrawala Media.
Huda, Miftahul, 2016. Cooperative Learning.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kristiantari, Rini. 2011. Menulis Deskripsi dan Narasi.
Sidoarjo: 2011
Kurniasih, Imas dan berlin Sani. 2016. Model
Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
1134
JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sukino. 2010. Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka
Populer LKIS Yogyakarta
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung:
Angkasa Bandung.
Warsono dan Hariyanto. 2016. Pembelajaran Aktif.
Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik dalam Pendidikan
Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
1135
Download