Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WRITE AROUND TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA KELAS V SDN DI KECAMATAN PAKAL Fanny Indah Pramesty PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya, [email protected] Sri Hariani PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V SDN di Kecamatan Pakal Surabaya. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang menggunakan rancangan Quasi Experimental dengan desain nonequivalent control group. Penelitian ini menggunakan tiga langkah utama yakni:pre test, treatment, dan post test. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tes dan observasi, analisis data menggunakan T-test. Hasil penelitian yang didapatkan adalah thitung bernilai 2,65 yang berarti thitung (2,65)> ttabel (2,00) pada taraf signifikan 5%, maka terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V di Kecamatan Pakal Surabaya. Kata Kunci: Model Pembelajaran,Write Around, Keterampilan Menulis Eksposisi. Abstract The purpose of this research is to find out how the influence of cooperative learning model type write around toward the skill of expository writing in the 5th grade studentsstate elementary school of Pakal Distric, Surabaya. This research is an experiment using Quasi Experimental with non-equivalent control group design. This research uses three main stages, namely: pre-test, treatment, and post-test. The samples taken used purposive sampling technique. The data collection techniques are test and observation, data analysis using T-test. The result that will be obtained is tcount is2.65, which means tcount(2,65) > ttable (2,00) on significant level of 5%,so there is significant influence to the implementation of cooperative learning type wite around model toward the skill of expository writing of 5 th grader studentsstate elementary school in Pakal District Surabaya. Keywords: Learning model, Write Around, Skill of Expository. PENDAHULUAN Model pembelajaran merupakan suatu desain rancangan pembelajaran dalam mengorganisasikan kelas oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegunaan model pembelajaran sangat banyak, mulai dari perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai perencanaan bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program multimedia. Model pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam prose pembelajaran Model pembelajaran memiliki berbagai macam jenisnya, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Artinya pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah dalam menemukan dan memahami suatu hal yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe salah satunya adalah write around. Model pembelajaran kooperatif tipe write around merupakan suatu model pembelajaran berkelompok dengan semua siswa dalam satu kelompok tersebut harus bergantian memberikan ide pemikirannya yang dituangkan dakam tulisan sehingga akan menjadi sebuah karangan yang utuh dan siswa dapat memberi kesimpulan dari karangan yang mereka buat bersama dengan temannya. Menurut Waspodo (2016: 226) dalam model pembelajaran kooperatif tipe write around siswa dapat berpikir analitis dan kritis. Dalam berkelompok siswa harus memiliki tanggung jawab atas kelompok yang kesamaan tugas sesuai kemampuan agar tidak timbul siswa yang pasif 1126 JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017 dan mendominasi. Dengan Model pembelajaran kooperatif tipe write around, setiap anggota kelompok diharuskan untuk berpartisispasi dan secara bergiliran mengungkapkan gagasannya dalam sebuah tulisan. Dengan berkelompok siswa akan belajar memperhatikan bagaimana temannya menuangkan ide atau pikirannya dalam sebuah tulisan sehingga siswa akan terpancing untuk ikut dalam menuangkan ide atau pikirannya. Model pemebelajaran kooperatif tipe write around memiliki karakteristik yang diawali dengan guru memberikan kalimat berupa ide pokok yang akan diteruskan oleh seluruh siswa dengan bergantian meneruskan kalimat yang diberikan oleh guru menjadi suatu karangan yang utuh. Setelah seluruh siswa dalam kelompok menyelesaikan karangannya, secara bersama-sama dalam kelompok membuat kesimpulan dari karangan yang telah dibuat. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe write around menurut Kurniasih (2016: 110)adalah setiap kelompok bertanggung jawab untuk memberikan gagasan untuk meneruskan kalimat utama yang diberikan oleh guru. dengan banyak gagasan dari masing-masing anggota kelompok akan menambah pengetahuan setiang anggota kelompok. Selain itu pengaturan giliran menulis yang berurutan dalam diskusi menjadi karakteristik utama model pembelajaran kooperatif tipe write around, jika siswa tertib berurutan dalam memberikan gagasannya maka tulisan yang dibuat akan runtut pula. Model pembelajaran kooperatif tipe write around dapat diterapkan pada keterampilan menulis. Keterampilan menulis sangat penting diajarkan pada siswa karena semua mata pelajaran memuat keterampilan menulis. Dan keterampilan menulis digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan suatu pesan. Keterampilan menulis memiliki berbagai jenis salah satunya adalah eksposisi. Eksposisi merupakan salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa. Pembelajaran keterampilan menulis eksposisi terdapat pada kompetensi dasar Bahasa Indonesia kelas V SD dalam kurikulum 2013. Menulis eksposisi akan lebih mudah jika ketempilan menulis diasah secara berkala. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe write around pada kegiatan menulis eksposisi siswa akan memberikan setiap anggotanya kesempatan menyumbangkan gagasannya dalam sebuah tulisan eksposisi, sehingga tidak ada alasan untuk setiap anggota kelompok bergantung pada anggota lain. Setiap anggota kelompok akan membantu dalam anggota yang lain jika mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasannya. Hal tersebut merupakan salah satu manfaat dari diskusi. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan uji coba melalui penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around Terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa Kelas V SDN di Kecamatan Pakal Surabaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V SDN di Kecamatan Pakal Surabaya. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajran, dan membimbing pembelajran di kelas atau yang lain (Joyce dan Weil dalam Rusman, 2012: 133). Rencana yang digunakan dalam pembelajaran di kelas berguna untuk merancang kegaiatan pembelajaran dan membimbing siswa dalam proses pembelajran. Rencana pembelajaran yang baikakan membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada siswa SD kelas V adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Rocer (dalam Huda, 2016: 30) pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisasikan oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosisla diantara kelompok-kelompok belajar yang didalamnya setiap pembelajaran bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota lainnya. Parker (dalam Huda, 2016: 30) mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok kecil siswa saling bertukar pikiran untuk memecahkan suatu masalah dan saling berbagi pengalaman. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, maka dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan salah satu model pembelajran kooperatif yaitu model write around. Model tipe write around akan diterapkan dalam pembelajran menulis eksposisi kelas V di kecamatan Pakal Tipe write around adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Kegiatan berkelompok yang dilakukan oleh siswa untuk bergantian menyelesaikan dan mengedit suatu cerita lalu pada akhir cerita akan ditarik kesimpulan dari kumpulan kalimat-kalimat tersebut. Model ini cocok digunakan untuk menulis kreatif atau menulis kesimpulan (Fathurrohman, 2015:96). Sedangkan Menurut Waspodo (2016:226) model pembelajaran write around adalah pengembangan model pembelajaran kooperatif dari tipe go around. Kegiatan yang dilakukan adalah mendorong siswa untuk berpikir secara cepat dan analitis dalam suatu kelompok, 1127 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around dan menjawab suatu pertanyaan yang bertujuan terbuka (open-ended question). Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe write around yaitu sebagai berikut. (1) Setiap kelompok diajarkan untuk bertanggung jawab; (2) Anggota kelompok saling memberikan ide tentang materi yang dibicarakan; (3) Lebih dari sekedar belajar kelompok, karena interaksi yang dibangun adalah interaksi yang saling memberikan informasi dan pengetahuan; (4) Bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran; (5) Dengan banyaknya ide dan pendapat ide masing-masing anggota kelompok, akan memperkaya pengetahuan kelompok tersebut; (6) Dapat memperkara emosional (Kurniasih dan berlin 2016:110). Model pembelajaran kooperatif tipe write around diterapkan pada keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V sekolah dasar. Dengan diterapkan model tersebut akan membantu siswa dalam menguasai keterampilan menulis eksposisi dengan baik dan dapat memupuk kerja sama pada diri siswa karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe write around siswa dituntut aktif dalam kelompok untuk menyeleasaikan tugas kelompok yaitu membuat suatu karangan eksposisi. Menurut Suparno dan Yunus (2009:13) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Selanjutnya, Tarigan (2005:21) mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis tersebut.Menurut Tompkins (dalam Sukino, 2010:19) menguraikan bahwa proses menulis terdiri atas lima tahap, yaitu tahap prapenulisan (prewriting), tahap penulisan draf (drafting), tahap revisi (revising), tahap pengeditan (editing),tahap publikasi (publishing). Salah satu bentuk keterampilan menulis adalah keterampilan menulis eksposisi. Menurut Sukino (2010: 68), eksposisi merupakan karangan yang berusaha menerangkan sesuatu hal atau sesuatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan, atau dapat pula mengembangkan suatu gagasan sehingga menjadi luas dan mudah dimengerti. Karangan eksposisi memaparkan buah pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya untuk diketahui oleh orang lain . Dalam pengajaran keterampilan menulis eksposisi diperlukan penilaian pada siswa untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai keterampilan menulis eksposisi. Penilaian merupakan suatu proses untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan menurut Truckman (dalam Nurgiantoro, 2012: 8). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Menurut Nugiyantoro (2012: 423), tugas menulis haruslah yang memungkinkan terlibatnya unsur linguistik dan ekstralinguistik, unsur bahasa dan pesan, memberi kesempatan pada siswa untuk tidal saja berpikir memergunakan bahasa secara tepat, melainkan juga memikirkan gagasan-gagasan apa yang akan dikemukakan. Tugas tersebut berarti melatih siswa untuk mengomunikasikan gagasannya seperti halnya tujuan komunikatif penulisan pada umumnya. Selain pertimbangan dari segi kebahasaan dan gagasan, tugas menulis harus juga mempertimbangkan bentuk, jenis, atau ragam tulisan secara nyata yang dibutuhkan dalam kehidupan nyata.Adapun aspek penilaian dalam suatu karangan menurut Sutama (2016:67), meliputi (1) isi karangan; (2) organisasi karangan; (3) penggunaan bahasa/ kalimat efektif; (4) pilihan kata; (5) ejaan dan tanda baca. Berikut adalah rubric penilaian yang digunakan dalam penilaian menulis eksposisi Tingkat Kecapaian Kerja No. Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5 1. Ketepatan judul 2. Kesesuaian kerangka karangan dengan informasi pada gambar 3. Kesesuain isi dengan topik 4. Keruntutan kalimat 5. Ketepatan pemilihan kata 6. 7. 8. Kesesuaian struktur dengan bentuk eksposisi Ketepatan penggunaan huruf kapital Ketepatan penggunaan tanda baca Jumlah skor Landasan pembelajaran menulis di SD mengacu pada kurikulum 2013. Dalam Standar Kompetensi Lulusan terdapat kriteria keterampilan dan menulis merupakan salah satu kompetensi lulusan yang harus dicapai oleh siswa. Pada kurikulum 2013 kompetensi menulis adalah 1128 JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017 salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis merupakan salah satu materi yang masuk dalam kompetensi keterampilan. Pada tiap kompetensi menulis masuk dalam setip jenjang dan tingkat kelas. Pada jenjang SD khususnya kelas V ruang lingkup materi menulis eksposisi masuk dalam tingkat kompetensi tiga. Kompetensi tersebut tertuang dalam Permendikbud (2013) yakni bentuk dan ciri teks genre faktual (teks laporan buku, laporan investigasi, teks penjelasan tentang proses, teks paparan iklan), genre cerita (teks narasi sejarah, teks pantun dan syair), dan genre tanggapan (pidato persuasive, ulasan buku, teks paparan, teks penjelasan). Pengajaran menulis di sekolah dasar dibedakan atas dua tingkatan yakni menulis permulaan dan menulis lanjut (Depdikbud, 1993). Pada tingkat menulis permulaan, kegiatan dan latihan menulis bersifat mekanistis maksudnya lebih mengutamakan segi teknis daripada tulisan. Pada tahap ini memiliki sasaran kelas III.Tingkat kedua adalah menulis lanjut. Pembelajaran menulis lanjut adalah program pengajaran menulis yang mengutamakan atau menekankan pada perwujudan ungkapan, ide, pikiran, gagasan dalam suatu lambanglambang bunyi secara tertulis. Secara umum bertujuan untuk membina para siswa agar mampu mengekspresikan perasaan dan pikirannya ke dalam bahasa tulis. Tahap ini memiliki sasaran kelas III-V. Salah satu pengajaran menulis yang ada di kelas V adalah menulis eksposisi. METODE Pendekatan yang akan dilaksanakan dalam penelitianini adalahpendekatan penelitian kuantitatif,karena penelitian ini akan memaksimalkan objektivitas dengan menggunakan pengolahan statistik, dan percobaaan terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perlakuan (treatment) yang diberikan terhadap kondisi yang dikendalikan, sesuai dengan hal tersebut penelitian akan dilaksanakan dengan jenis penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan adanya pengaruh antara variabel X dan Y. Penelitian ini bertujuan untuk menyatakan adanya pengaruh dari penerapan model pembelajaran koopetarif tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi dan menguji hipotesis yang telah ditentukan. Rancangan penelitian ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) merupakan penelitian eksperimen yang memiliki dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, namun kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel – variabeli luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design, yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada dua kelas namun penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak dipilih secara acak.berikut gambaran desain penelitian yang akan dilaksanakan: Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelompok Pre test Perlakuan Post test Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 O4 Keterangan: O : pre test dan post test X : model pembelajaran kooperatif tipe write around Sumber: Sugiyono (2015:116) Penelitian ini akan berlangsung dalam dua tahap yaitu (1) pemberian tes awal (pretes) dan pemberian perlakuan (treatment) berupa model pembelajaran write around dalam pembelajaran menulis eksposisi. (2) pemberian tes akhir (posttes) untukl mengetahui pengaruh model pembelajaran write around terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Pakal Surabaya. Dipilihnya lokasi penelitian tersebut karena belum ada penelitian serupa yang dilakukan dan di Kecamatan Pakal sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018 di bulan April sesuai dengan pembelajaran yang telah ditentukan pada pembatasan masalah. Populasi yang terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V sekolah dasar yang berada di kecamatan Pakal Surabaya sebanyak 1084 siswa. Berikut adalah daftar sekolah yang ada di Kecamatan Pakal Surabaya Tabel 1.Daftar Sekolah di Kecamatan Pakal Jumlah Banyak Nama Sekolah Siswa Rombel SDN Babat Jerawat I/118 SDN Babat Jerawat II/498 SDN Pakal I/119 4 131 2 76 2 34 SDN Pakal II/120 2 58 SDN Benowo I 4 161 SDN Benowo III 3 68 1129 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around SDN Sumberejo I 1 15 SDN Sumberejo II 3 84 SD Al Manar 2 55 SD Kyai Rooliyah 1 12 SD Tanwirul Alfakar 1 32 SD Al Kautsar 2 72 SD IT Al Fathimiyyah 2 58 SD Citra Berkat 3 70 SD IT Permata 1 14 MI KH. A. Siddiq 1 17 MI Miftahul Ulum 1 8 MI Al Hidayah 1 15 MI Haji Hasyim 1 34 MI Imam Syafii 1 40 MI HAsim Ahari 1 30 Total keseluruhan 1084 (Sumber: UPTD-BPS Surabaya IV) Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A SDN Babat Jerawat I sebanyak 30 siswa dan siswa kelas V B SDN Babat Jerawat II sebanyak 30 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposivesample karena sampel pada penelitian ini didasarkan atas persamaan karakteristik yang dimiliki kedua sekolah tersebut, antara lain kemampuan siswa, dan lingkungan sekolah. Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe write around. Variabel tersebut akan memengaruhi variabel terikat. Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah adalah keterampilan menulis eksposisi. Variabel ini muncul karena dipengaruhi oleh variabel bebas. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian berupa tes dan observasi. Peneliti menggunakan tingkat keberhasilan keterampilan menulis eksposisi. (1) Lembar tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tugas keterampilan menulis. Tes yang dilakukan ialah pretes dan postes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe write around. (2) lembar observasi, lembar observasi digunakan untuk mengetahui kterlaksanaan proses pembelajaran pada saat proses penelitian berlangsung. Proses pengumpulan data melaui tes dan observasi. Pada tes ini masing-masing terdapat tiga soal tentang keterampilan menulis eksposisi; (2) Observasi, lembar observasi yang digunakan berisi tentang keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dalam menerapkan strategi pembelajaran menulis terbimbing. Dalam lembar observasi tersebut, terdapat kriteria penilaian yang harus diamati oleh observer. Observer juga memberikan skor pada setiap kriteria sesuai dengan tingkat capaiannya. Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai keterampilan siswa dalam eksposisi sebelum diberikan perlakuan serta data mengenai keterampilan siswa dalam menulis eksposisi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write around untuk kelas eksperimen dan keterampilan siswa dalam menulis laporan hasil membaca buku dengan tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write around untuk kelas kontrol pada tema Ekosistem. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif berupa skor tes siswa. Skor tersebut diperoleh dari hasil pre-test siswa yang dilakukan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis eksposisi sebelum diberikan perlakuan dan hasil post test siswa yang berupa kegiatan menulis eksposisi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write around untuk kelas eksperimen dan tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write around untuk kelas control.Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Tes, tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lembar soal yang berisi untuk membuat karangan eksposisi. Pretes merupakan tes yang diberikan pada siswa kelas VA SDN Babat Jerawat I dan kelas VB SDN Babat Jerawat II Surabaya sebelum siswa melakukan pembelajaran. Pemberian pretes pada siswa bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan disampaikan oleh guru. dalam penelitian ini siswa diminta untuk membuat karangan eksposisi dengan topik pengaruh kegiatan manusia terhadap ekosistem. Tes ini menggunkan lembar tes. Lembar tes terdapat pada lampiran. Postes dilakukan untuk mengetahui perubahan kemampuan siswa kelas VA SDN Babat Jerawat I dan kelas VB SDN Babat Jerawat II Surabaya dalam menulis karangan eksposisi setelah diterapkannya model pembelajaran write around. Dalam postes siswa diminta untuk menulis karangan eksposisi dengan tema pengaruh kegiatan manusia terhadap ekosistem. Tes ini menggunkan lembar tes. Lembar tes terdapat pada lampiran; (2) Observasi, observasi dilakukan untuk 1130 JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017 mengamati kegiatan selama pembelajaran berlangsung dalam penelitian ini. Pengumpulan data untuk observasi adalah lembar observasi. Observasi ini dibuat oleh observer yang telah melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Lembar tes terdapat pada lampiran. Setelah itu instrumen akan diuji validitas. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk meyakinkan hal tersebut, instrumen penelitian dalam penelitian ini dilakukan tahap expert judgement dan dilakukan pula uji validitas konstruk dengan teknik korelasi product moment Karl Pearson. Adapun rumus dari product moment: ∑ ππ ππ₯π¦ = 2 (∑ π 2 ) (∑ π ) Sumber: Arikunto (2010:213) Keterangan: rxy = koefisienkorelasi product moment N= jumlah sampel X= skor tiap butir pernyataan Y= skor total Dengan kriteriasebagai berikut: Jikanrhitung ≤ rtabel, maka butirpertanyaan atau pernyataan tidak valid. Jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dinyatakan valid.Tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen, menurut Arikunto (201:221) reliabilitas merupakan suatu pengertian bahwa instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui reliabilitasinstrumen dalampenelitian ini digunakan rumus Cronbach Alpha: Σαb 2 ( k ) π11 = (1 − 2 ) (k − 1) α t Sumber: Arikunto (2010:239) Keterangan: π11 = relialibitas instrumen k = banyaknyabutir pernyataan π΄πΌπ 2 = jumlahvarians butir pernyataan α2t = varians total Dengan kriteria sebagain berikut: Jika rhitung ≤ rtabel, maka butir pertanyaan atau pernyataan tidak reliabel. Jika rhitung >rtabel, maka butir pernyataan reliabel. Setelah dilakukan ketiga tahapan di atas, instrumen telah siap digunakan sebagai alat pengumpulan data. Dalam dalam penelitian ini, teknik pengumpulandata dilakukan dengan: (a)Lembar tes, dalam penelitian ini menggunakan pretest dan posttest yang bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa tentang keterampilan menulis eksposisi. (b)Observasi, yakni pengumpulan data melalui pengamatan, observasi saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini terdapat dua observer yang mengobservasi setaip proses pembelajaran sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah dibuat. Setelah mendapatkan data penelitian, dilakukan uji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Syarat dari uji parametrik adalah data harus terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus chi-square: (f0 − fe )2 π₯2 = ∑ [ ] fe Sumber: Winarsunu (2015:81) Keterangan: x2 = nilai chi-square fo = frekuensi yangdiperoleh fe = frekuensiyang diharapkan Dengan kriteria sebagai berikut: Jika chi-squarehitung ≤ chi-squaretabel, maka data berdistribusi normal. Jikanchisquarehitung> chi-squaretabel, maka data berdistribusitidak normal. Setelah diketahui bahwa data terdistribusi dengan normal maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan t-test. Taraf signifikansi penelitian ini adalah 5%, sehingga taraf kepercayaannya adalah 95%.T-test dilakukan dengan membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen pada data tes awal dan tes akhir, perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: π1 − π2 π‘ − π‘ππ π‘ = √[ ππ·12 π1 −1 ]+[ ππ·22 π2 −1 ] Sumber: Winarsunu (2015:75) Keterangan: Μ Μ Μ π1 = mean pada distribusi sampel 1 Μ Μ Μ π2 = mean pada distribusi sampel 2 ππ·12 = nilai varian pada distribusi sampel 1 ππ·22 = nilai varian pada distribusi sampel 2 π1 = jumlah individu pada sampel 1 π2 = jumlah individu pada sampel 2 Untuk melihat ada tidaknya pengaruh yaitu membandingkan thitung dengan ttabel dengan 2 ketentuan, jika hasil thitung positif maka ada pengaruh jika thitung ≥ ttabel, sedangkan jika thitung bernilai negatif maka terdapat pengaruh jika thitung ≤ ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pemberian perlakuan pada kelas kontrol berlangsung selama satu kali pertemuan sedangkan pada kelas eksperimen dua kali pertemuan. Untuk kelas kontrol dilakukan di SDN Babat Jerawat I Surabaya kelas VA pada tanggal 25 April 2017 pukul 07.00-12.00. Untuk kelas eksperimen dilakukan di SDN Babat Jerawat II Surabaya kelas VB pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 17 April 2017 pukul 07.00-12.00 dan pertemnuan kedua tanggal 18 April 2017 pukul 07.00-09.00. Dalam penelitian ini juga menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran. Lembar observasi berisi tentang pembelajaran menulis eksposisi 1131 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe write around. Lembar observasi diisi oleh guru kelas dan teman sejawat. Berikut proses pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol dan eksperimen. (1) Kelas Kontrol, pada pembelajaran di kelas kontrol yang dilakukan di SDN Babat Jerawat I Surabaya kelas VA, pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dengan ceramah. Pada kegiatan pertama siswa diberi pretest setelah siswa menyelesaikan pretest dilakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran ceramah. Setelah selesai pemberian perlakuan siswa diberi posttest untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah diterapkan. (2) Kelas Eksperimen, pada pembelajaran di kelas eksperimen yang dilakukan di SDN Babat Jerawat II Surabaya kelas VB, pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe write around. Pada pertemuan pertama tanggal 17 April 2017 kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah pemberian pretest pada siswa lalu diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe write around pada proses pembelajaran. Pada kegiatan pendalahuluan guru menyampaikan salam, menyampaikan tujuan, dan melakukan apresepsi sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Pada kegiatan inti guru membagi siswa menjadi kelompok sebanyak 6 kelompok. Guru memberikan penjelasan tentang karangan eksposisi dan pengaruh kegiatan manusia terhadap ekosisitem. Selanjutnya siswa diberi LKPD untuk dikerjakan dengan kelompok. LKPD dikerjakan dengan cara bergantian tiap siswa dalam satu kelompok untuk membuat karangan eksposisi dengan topik yang telah ditentukan. Kegiatan tersebut dilakuakan sesuai dengan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe write around. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan LKPD secara bergantian siswa menyampaikan hasil dari diskusi kelompok di depan kelas. Guru memberikan reward pada kelompk terbaik. Pada kegiatan penutup, guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan dan yang telah dipelajari. Guru mengingatkan untuk mempelajari pembelajaran selanjutnya. Lalu guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam. Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017. Kegiatan pendahuluan guru menyampaikan salam, menyampaikan tujuan, dan melakukan apresepsi sesuai dengan tema yang akan diajarkan. Pada kegiatan inti guru mengingatkan pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan menulis eksposis dan pengaruh kegiatan manusia terhadap ekosistem yang telah dipelajari dipembelajaran sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan posttest pada siswa untuk mengukur keberhasilan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis siswa kelas V. Ranah afektif siswa sangat erat kaitannya dengan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa, sehingga pembelajaran emosi harus dimulai pada saat-saat awal kehidupan dan terus berlanjut sepanjang masa kehidupan. Goleman (2016:275) menjelaskan bahwa masa anak-anak, merupakan periode ketika otak anak tumbuh hingga kurang lebih dua pertiga ukuran normal usia dewasa dan akan berkembang lebih cepat sebelum dewasa. Selama periode ini, proses-proses pembelajaran berlangsung lebih mudah, sehingga pembelajaran emosional harus diterapkan sejak awal agar lebih maksimal. Landasan di balik keterampilan atau kecerdasan emosional adalah saraf, sebagaimana yang kita ketahui bahwa otak bersifat plastis atau sangat mudah dibentuk, dan terus-menerus belajar, sehingga pengembangan kecerdasan emosional harus dilakukan secara berkelanjutan dengan pembentukan kebiasaan atupun pemberian rangsangan yang tepat. Keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi dapat dilihat melalui pengamatan yang dilakuakn observer 1 dan 2. Pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan rata-rata ketercapaian pelaksanaan pembelajaran menulis eksposisi dengan penerapan model pemebelajaran kooperatif tipe write around adalah sebesar 90,95%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe write around baik seklai digunakan dalam pembelajaran menulis eksposisi. Expert judgement yang juga dilakukan adalah perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Validator perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian adalah bapak Dr. Hendratno, M.Hum, konsultasi dilakukan pada 3 April 2017, aspek penilaian yang dilakukan meliputi aspek bahasa dan aspek isi, secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 100% sehingga sangat layak untuk digunakan dalam penelitian, namun harus diuji cobakan terlebih dahulu dengan subyek yang memiliki karakter sama dengan sampel penelitian. Setelah melalui tahap expert judgement, kedua instrumen tersebut diuji cobakan terhadap subyek diluar sampel yakni pada kelas V-B SDN Manukan Kulon Surabaya, validasi konstruk lembar tes terdiri dari 3 item. Perhitungan uji validitas konstruk dengan rumus product moment dilakukan dengan perhitugan manual, hasilyang didapatkan adalah ketiga item dinyatakan valid. Hasil 3 item yang valid tersebut digunakan untuk pre test dan post test, perbedaan hanya terletak pada acakan topik yang dimuat. Validasi lembar observasi terdiri dari 3 item yang 1132 JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017 valid digunakan dalam pre test dan post test yang akan dilakukan oleh observer. Tahap selanjutnya adalah uji reliabilitas instrumen tes untuk mengetahui keajegan instrumen.Instrumen penelitian harus terpercaya sehingga data yang dihasilkan juga dapat bersifat konsisten. Penghitungan uji reliabilitas dengan rumus cronbach alpha dilakukan dengan perhitungan manual, hasil penghitungan reliabilitas lembar tes diketahui bahwa rhitung=0,57 >0,374 yang berarti sangat reliabel. Sehingga kedua instrumen dapat digunakan untuk pengumpulan data pre test dan post test.Dari perhitungan uji reliabilitas lembar observasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Write Around terhadap kerterampilan menulis petunjuk diperoleh KK = 0,82. Jika hasil perhitungan menunjukkan ≥ 0,6, maka dinyatakan reliabel, sedangkan jika hasil menunjukkan < 0,6 maka dinyataka tidak reliabel. Dari hasi perhitungan di atas, diperoleh KK = 0,82 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh mendekati angka 1, sehingga penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Write Around terhadap kerterampilan menulis eksposisi dapat dinyatakan reliabel dengan kategori tinggi. Data awal penelitian didapatkan dari hasil Pre testyakni dengan tes, dilakukan sebelum perlakuan diberikan. Tes diisi langsung oleh siswa. Tes diberikan langsung kepada siswa, observasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan oleh 2 observer. Berikut adalah rata-rata nilai pre test dan post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel 3. Rata-rata Hasil Pre test dan Post test Kelas Pre test Post test Kontrol 67,93 71,56 Eksperimen 76,3 86,23 Pada tabel di atas dapat diketahui rata-rata nilai pretest kelas kontrol yang diperoleh siswa adalah 67,93. Jika dibandingkan dengan KKM bahasa Indonesia yaitu 75, rata-rata KKM yang diperoleh belum tuntas dan rata-rata nilai posttest kelas kontrol adalah 71,56. Jika dibandingkan dengan KKM bahasa Indonesia yaitu 75, rata-rata KKM yang diperoleh belum tuntas tetapi terjadi kenaikan nilai dari nilai pretest 67, 91 ke nilai posttest 71,56 sebesar 3,65. Sedangkan pada kelas eksperimen rata-rata nilai pretest siswa adalah 76,3. Jika dibandingkan dengan KKM bahasa Indonesia yaitu 75, berarti rata-rata KKM yang diperoleh sudah tuntas dan rata-rata nilai posttest siswa adalah 86,23. Jika dibandingkan dengan KKM bahasa Indonesia yaitu 75, berarti rata-rata KKM yang diperoleh sudah tuntas. Terjadi kenaikan nilai dari nilai pretest 76,3 ke nilai posttest 86,23 sebesar 10,07. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat kenaikan rata-rata pada kelas kontrol ataupun kelas eksperimen. Adapun perbandingan hasil pre test dan post test kelas kontrol dan kelas eksperimen ditunjukkan pada grafik di bawah ini: 100 76.3 80 67.93 86.23 71.56 60 40 20 0 Kontrol Eksperimen pretest posttest Grafik 1. Perbandingan Hasil Pre test dan Post test Peningkatan pada data pre test dan post test kelas kontrol serta kelas eksperimen di atas, dapat diketahui terdapat peningkatan pada kedua kelas, untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan yang signifikan maka perlu dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan statistik parametrik, maka data yang sudah didapatkan selanjutnya harus diuji mormalitasnya dengan rumus chi-square. Berikut adalah hasil uji normalitas pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dilakukan secara manual. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Pre test Kelas Chi-square hitung Kontrol Eksperimen 10,33 9,00 Db Chi-square tabel N-1 29 29 5% 11,1 11,1 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pre test kedua kelas tersebut memiliki nilai Chi-square hitung <Chi-square tabel (11,1) dengan db 29 dan taraf signifikan 5%, sehingga kedua data terdistribusi dengan normal. Sedangkan hasil uji normalitas post test kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Post test 1133 Kelas Kontrol Eksperimen Chi-square hitung 6,3 9,51 Db Chi-square tabel N-1 29 29 5% 11,1 11,1 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil post test kedua kelas tersebut memiliki nilai Chi-square hitung <Chi-square tabel (11,1) dengan db 29 dan taraf signifikan 5%, sehingga kedua data juga terdistribusi dengan normal. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diketahui bahwa ada pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V di Kecamatan Pakal Surabaya. Model pembelajaran kooperatif tipe write around baik diterapkan dalam pembelajaran menulis eksposisi karena dapat membantu siswa menuangkan gagasannya setelah melihat temannya menuangkan gagasannya dengan bergantian sehingga semua siswa memiliki giliran untuk menuangkan gagasan mereka dalam bentuk karanganeksposisi. Model pembelajaran kooperatif ipe write around memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V Karen dengan model pembelajaran tersebut siswa dibantu untu mengungkapkan gagasannya untuk dituangkan dalam tulisan. Dengan bergiliran menulis gagasannya dengan temanya siswa akan terpancing ikut mengungkapkan gagasannya dalam tulisan jika melihat temannya sudah menyelesaikan giliran. Proses ini terjadi tahapan menulis yang memiliki tahapan yang ssangat penting dalam aktivitas menulis. Persiapan berkaitan dengan pengungkapan ide semua siswa dalam satu kelompok yang akan melakukan proses selanjutnya. Dengan bantuan temanya siswa akan lebih mudah mengungkapkan gagasannya. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa tes keterampilan menulis eksposisi kelas yang diberikan perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around lebih baik daripada kelas yang menggunakan metode konvensional. Rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol adalah 71,56, sedangkan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah 86,23. Hal ini berarti terjadi selisih antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe write around. Dari pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji statistik, yaitu uji t. Hasil perhitungan menunjukkan harga thitung adalah 2,65 dan harga ttabel dengan db = 60-1 = 59 pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa ttabel (thitung > ttabel ) yaitu 2,65 > 2,00. Dari hasil data penelitian yang diperoleh maka Ha diterima dan H0 ditolak .Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around. Saran Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan,maka saran yang diberikan dalam penelitian ini sebagai berikut.(1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa sehingga model ini dapat digunakan dalam pembelajaran menulis eksposisi selanjutnya. (2) Pembagian siswa dalam kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe write around harus rata tingkat kecerdasan akademisnya karena dalam model ini dibutuhkan peminpin yang mampu mengatur kegiatan dalam kelompok. (3) Ketertiban kelas juga dibutuhkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around agar kegiatan berjalan dengan lancar. (4) Guru sebaikanya melatih secara rutin siswa dalam keterampilan menulis agar siswa memiliki kemampuan keterampilan menulis yang baik dan benar. (5) Pembagian siswa dalam kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe write around harus rata tingkat kecerdasan akademisnya karena dalam model ini dibutuhkan pemimpin yang mampu mengatur kegiatan dala kelompok. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Al-Tabani, Trianto Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progesif, dan Kontekstual. 2014. Jakarta: Prenadamedia Group. Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatifkomunikatif. Bandung: Refika Aditama. Hendriyanto, Agus dan Nimas Permata. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran Bahasa. Surakarta: Cakrawala Media. Huda, Miftahul, 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kristiantari, Rini. 2011. Menulis Deskripsi dan Narasi. Sidoarjo: 2011 Kurniasih, Imas dan berlin Sani. 2016. Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 1134 JPGSD, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukino. 2010. Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS Yogyakarta Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa Bandung. Warsono dan Hariyanto. 2016. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik dalam Pendidikan Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press 1135