11 SEKURITAS DILUFIF DAN LABA PER SAHAM

advertisement
2. Pada penerbitan tambahan saham biasa, pemegang saham yang ada
mempunyai hak istimewa (preemptive right) untuk lebih dahulu membeli saham
biasa. Warran dapat diterbitkan untuk membuktikan hak tersebut.
3. Warran, yang seringkali disebut sebagai opsi saham diberikan sebagai
kompensasi kepada para eksekutif dan karyawan.
Masalah akuntansi untuk warran saham bersifat rumit dan menimbulkan banyak
kesulitan, beberapa di antaranya bahkan tidak bisa dipecahkan.
Warran Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya
Warran yang diterbitkan dengan sekuritas lainnya pada dasarnya merupakan opsi
jangka panjang untuk membeli saham biasa dengan harga tetap. Meskipun
beberapa warran perpetual telah diperdagangkan, namun umumnya hanya bertahan
selama 5 tahun terkadang 10 tahun.
Hasil penjualan hutang dengan warran saham yang dapat dipisahkan (detachable
stock warrants) harus dialokasilan diantara kedua sekuritas itu. Metode alokasi yang
tersedia adalah metode proposional dan incremental
Metode Alokasi
Contoh
Inc. Corp menwarkan warran yang dapat dipisah berjangka 5 tahun untuk membeli
satu lembar saham biasa (nilai pari $5) seharga $25 (pada saat selembar saham
dijual kira-kira $50). Untuk dapat menetukan nilai sekuritas itu harus ditetapkan:
1. Nilai Obligasi tanpa warran
2. Nilai warran
Asumsikan nilai obligasi $1.000 dijual seharga $99 tanpa warran, segera sesudah
diterbitkan. Nilai Pasar warran pada saat itu adalah $30. Harga yang dibayar untuk
10.000 obligasi bernilai $1.000 yang dilampirkan dengan warran adalah $10.000.000.
Alokasi antara obligasi dan warran akan dilakukan sebagai berikut;
Nilai pasar wajar obligasi (tanpa warran) ($10.000.000 x 0,99)
= $ 9.000.000
Nilai pasar wajar warran :($10.000 x 530)
=$
Nila pasar wajar agregat
=$10.200.000
300.00
Dialokasikan:
Ke obligasi = $9.900.000/10.200.000
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
=$9.705.882
Adolpino Nainggolan SE,MSi
AKUNTANSI KEUANGAN II
Ke warran =$300.000/10.200.000
=$
294.116
Total alokasi
=$10.200.000
Dalam situasi ini obligasi dijual dengan diskonto dan dicatat sebagai berikut:
Dr. Kas
$9.705.882
Dr. Diskonto atas Hutang Obligasi
$
294.116
CR. Hutang Obligasi
$10.000.000
Disamping itu, perusahaan juga menjual warran yang di kredit ke modal disetor. Ayat
junia adalah sebagai berikut:
Dr. Kas (10.000 x $25)
$250.000
Dr. Modal Disetor—Warran Saham
$294.118
Cr. Saham Biasa (10.000 x $5)
$ 50.000
Cr. Agio Saham
$494.116
Metode Inkremental
Dalam situasi di mana nilal wajar warran maupun obligasi tidak ditetapkan, maka
metode inkremental yang digunakan dalam pembelian sekuritas secara lump sum
dapat digunakan yaitu sekuritas yang nilai pasarnya dapat ditetapkan digunakan dan
sisa harga beli dialokasikan ke sekuritas yang nilai pasarnya belum diketahui.
Contoh:
Harga pasar warran Inc Corp. diketahui sebesar $300.000, tetapi harga pasar
obligasi tanpa warran tidak dapat ditetapkan. Dalam kasus ini jumlah yang
dialokasikan ke warran dari saham adalah sebagai berikut:
Penerimaan lump sum
$10.000.000
Dialokasikan kewarran
$
Saldo yang dilalokas ke obligasi
$9.700. 000
300.000
LABA PER SAHAM - STRUKTUR MODAL SEDERHANA
Struktur modal perusahaan adalah sederhana jika hanya terdiri dari saham atau tidak
mencakup saham biasa potensial (potential common stock) yang pada ada saat
konversi atau penggunaan dapat mendilusi laba per saham biasa. Struktur modal
adalah kompleks jika mencakup sekuritas yang dapat mempunyai pengaruh dilutif
terhadap laba per saham biasa. Perhitungan laba per saham untuk sfruktur modal
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Adolpino Nainggolan SE,MSi
AKUNTANSI KEUANGAN II
sederhana meliputi dua pos (selain laba bersih)- dividen saham preferen dan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar.
Dividen Saham Preferen
Laba per saham berhubungan dengan laba per saham biasa. Jika suatu perusahaan
memiki baik saham biasa maupun saham preferen yang beredar, maka dividen
saham preferen tahun berjalan dikurangi dari laba bersih untuk memperoleh laba
yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Rumus untuk menghitung laba per
saham adalah sebagai berikut:
Laba Bersih – Dividen Saham preferen
= Laba per saham
Jumlah Rata-rata Saham yang beredar
Dalam melaporkan informasi tentang laba per saham, dividen saham preferen harus
dikurangi dari setiap komponen antara laba (laba dari operasi berlanjut dan laba
sebelum pos-pos luar biasa) dan akhirnya dari laba bersih untuk mperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham biasa. Jika dividen saham preferen telah diumumkan
dan terjadi rugi bersih, maka dividen saham preferen ditambahkan ke rugi untuk
tujuan perhitungan rugi per saham. Jika saham bersifat kumulatif dan dividen tidak
diumumkan pada tahun berjalan, maka jumlah yang sama dengan dividen yang
seharusnya sudah diumumkan untuk tahun berjalan saja yang harus dikurangkan
dari laba bersih atau ditambahkan ke rugi bersih. Dividen tertunggak (dividends in
arrears) utk thn sebelunmya harus dicantumkan dlm perhitungan thn sebelumnya.
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar
Dalam semua perhitungan laba per saham, jumlah rata-rata tentimbang saham yang
beredar (weiahted average number of shares outstanding) selama periode
bersangkutan merupakan dasar untuk melaporkan jumlah per saham. Saham yang
diterbitkan atau dibeli selama periode itu akan mempengaruhi jumlah saham yang
beredar dan harus ditimbang menurut bagian dari periode peredarannya. Dasar
pemikiran untuk pendekatan ini adalah mencari jumlah ekuivalen dari keseluruhan
saham yang beredar selama tahun berjalan.
Tangal
Perubahaan
Saham Beradar
1 Januari
Saldo awal
90.000
1 April
Diterbitkan 30.000 saham secara tunai
30.000
120.00
1 Juli
Dibeli 39.000 saham
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
39.000
Adolpino Nainggolan SE,MSi
AKUNTANSI KEUANGAN II
81.000
1 Nopember
Diterbitkan 60.000 saham secara tunai
31 Desember
Saldo Akhir
60.000
141.000
Untuk menghitung jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
Tanggal Beredar
Saham Yg Beredar
Bagian Dari Tahun
Saham Tertimbang
(A)
(B)
(C)=A x B
1 Jan - 1 Apr
90.000
3/12
22.500
1 Apr – 1 Jul
120.000
3/12
30.000
1 Jul – 1 Nop
81.000
4/12
27.000
1 Nop – 31 Des
141.000
2/12
23.500
Jumlah rata-rata
Tertimbang saham beredar
102.500
Sebagaimana digambarkan, 90.000 saham telah beredar selama 3 bulan yang
dijabarkan menjadi 225.00 lembar saham sepanjang tahun berjalan. Karena saham
tambahan diterbitkan pada tanggal 1 April, maka saham yang beredar berubah dan
saham tersebut harus ditimbang selama waktu beredarnya. Ketika 39.000 saham
dibeli pada tanggal 1 Juli, maka saham yang beredar akan berkurang dan
perhitungan baru harus dilakukan kembali untuk menentukan ketepatan rata-rata
tertimbang saham yang beredar.
Dividen Saham dan Pemecahan Saham
Apabila terjadi dividen saham (dividend stock) atau pemecahan saham (stock split),
maka perhitungan rata-rata tertimbang jumlah saham membutuhkan penetapan
kembali saham yang beredar sebelum dividen saham atau pemecahan saham
terjadi.
Contoh;
Suatu perusahaan mempunyai 100.000 saham yang beredar pada tanggal 1 Januari
dan menerbitkan dividen saham 25 % pada tanggal 30 Juni. Untuk tujuan
perhitungan rata-rata tertimbang tahun berjalan, tambahan 25.000 saham yang
beredar sebagai hasil dari dividen saham diasumsikan telah beredar sejak awal
tahun; jadi rata-rata tertimbang untuk tahun berjalan akan menjadi 125.000 saham.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Adolpino Nainggolan SE,MSi
AKUNTANSI KEUANGAN II
Penerbitan dividen saham atau pemecaham saham haru ditetapkan kembali tetapi
penerbitan atau pembelian kembali saham secara tunai tidak perlu ditetapkan
kembali. Mengapa? Alasannya adalah bahwa pemecahan saham atau dividen
saham tidak meningkatkan atau menurunkan aktiva bersih perusahaan hanya saham
tambahan yang diterbitkan dan karena itu, rata-rata tertimbang saham yang harus
ditetapkan kembali. Setelah ditetapkan kembali, perbandingan yang absah atas laba
per saham dapat dibuat antara periode sebelum dan sesudah pemecahan saham
atau dividen saham. Sebaliknya, penerbitan atau pembelian saham secara tunai
akan mengubah jumlah aktiva bersih. Akibatnya perusahaan memperoleh laba yang
lebih besar atau lebih kecil di masa depan sebagai hasil dari perubahan aktiva bersih
ini, jika dinyatakan dengan cara lain, maka pemecahan saham atau dividen saham
tidak mengubah total investasi pemegang saham, hal itu hanya meningkatkan
(kecuali pemecahan saham berbalik) jumlah saham biasa yang mewakili investasi
tersebut.
Contoh:
Rumbo Company mengalami perubahan saham biasa selama tahun berjalan,
sebagai berikut::
Tangal
Perubahaan
Saham Beradar
1 Januari
Saldo awal
1 Maret
Diterbitkan 20.000 saham secara tunai
100.000
20.000
120.00
1 Juni
60.000
60.000 saham tambahan (dividen 5 %)
180.000
1 Nopember
Diterbitkan 30.000 saham secara tunai
30.000
31 Desember
Saldo Akhir
210.000
Perhitungan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar akan menjadi:
Tanggal Beredar
Saham Yg
Pemecahan
Bagian Dari
Saham
Beredar
Kemabali
Tahun
Tertimbang
(A)
(B)
(C)
(D)=A x B x C
1 Jan - 1 Maret
100.000
1.50
2/12
25.000
1 Maret – 1 Jun
120.000
1.50
3/12
45.000
1 Jun – 1 Nop
180.000
5/12
75.000
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Adolpino Nainggolan SE,MSi
AKUNTANSI KEUANGAN II
Download