FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Hubungan Antara Kadar Lemak Darah (kolestrol) Yang Tinggi Dengan Penyakit Jantung Dan Stroke Dilaksanakan oleh : Imam Amirrulah ( 2011-31-014 ) JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Hubungan Antara Kadar Lemak Darah (kolestrol) Yang Tinggi Dengan Penyakit Jantung Dan Stroke A. JUDUL Hubungan antara kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi dengan penyakit jantung dan struke B. PERMASALAHAN Permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini ialah: 1. Apakah ada hubungan antara kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi dengan penyakit jantung dan struke? C. KERANGKA TEORI 1. Kolestrol [1] Kolesterol berkaitan erat dengan serangan jantung, mengapa? Karena prinsip dasarnya serangan jantung terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah. Seperti diketahui, pembuluh darah ibarat saluran air. Jika kotoran menumpuk, aliran air akan mampet dan terjadi penyumbatan. Pada pembuluh darah, “kotoran” berupa lemak-terutama kolesterol dan trigliserida-dapat menyumbat peredaran darah. Itu sebabnya, kolesterol kerap disebut-sebut sebagai biang keladi penyakit jantung dan pembuluh darah. Kolesterol yang berlebihan dan tidak digunakan akan berkeliaran didalam darah. Ada dua jenis kolesterol yaitu kolesterol buruk (LDL) dan kolesterol baik (DHL). Dikatakan buruk Karena kolesterol ini mengendap di dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Endapan yang bertumpuk selama bertahun-tahun ini akan menimbulkan penyumbatan.[2] 2. Penyakit Jantung Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen.[3] 1. Joe Decoration Expert, ” Hubungan kolesterol dengan penyakit jantung “,http://pedulikolesterol.blogspot.com/2009/05/hubungan-kolesterol-dengan-penyakit.html, di acsess tgl 10April 2013 2. Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Cet. VIII; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 63. 3. Wikipedia, “Serangan Jantung”, http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung, di acsess tgl 10 April 2013 D. HIPOTESIS Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam system pencernaan. Kebutuhan kolesterol tubuh dicukupi oleh hati. Namun, jika mengonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi, hati akan memproduksi kolesterol lagi, sehingga pasokannya menjadi berlebihan. Ditemukan adanya hubungan yang lemah antara kolesterol tinggi dengan kematian karena strok, tetapi hanya terjadi pada umur paruh baya dan sebagian besar dikarenakan tekanan darah, kata para peneliti. “Tidak adanya hubungan positif antara kolesterol dengan kematian karena strok, khususnya pada umur di atas paruh baya atau karena tekanan darah tinggi, belum bisa dijelaskan,”[4] Berhubungan dengan konsumsi lemak, tak heran jika pola makan yang tidak sehat dan seimbang menjadi salah satu faktor pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi. Konsumsi makanan yang sarat lemak jenuh dan miskin kolesterol sangat beresiko menimbulkan penyakit jantung koroner. terlebih dari konsumsi makanan tersebut berkaitan dengan gaya hidup yang serba instan. 4. Fay, ” Hubungan Antara Kolestrol dengan Penyakit jantung dan Stroke”, http://jdokter.com/index.php?option=com_content&task=view&id=236&Itemid=27, di acsess tgl 10 April 2013 E. KESIMPULAN Berhubungan dengan konsumsi lemak, yang tidak sehat dan seimbang menjadi salah satu faktor pemicu penyakit jantung. Konsumsi makanan yang sarat lemak jenuh dan miskin kolesterol sangat beresiko menimbulkan penyakit jantung koroner. terlebih dari konsumsi makanan tersebut berkaitan dengan gaya hidup yang serba instan dan dapat menimbulkan adanya hubungan antara kolesterol tinggi dengan kematian karena strok dan jantung. Daftar pustaka 1. diakses dari : “,http://pedulikolesterol.blogspot.com/2009/05/hubungan-kolesteroldengan-penyakit.html, Joe Decoration Expert, ” Hubungan kolesterol dengan penyakit jantung”, pada tgl 10April 2013 2. Diakses dari : Wikipedia, “Serangan Jantung”, http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung, di acsess tgl 10 April 2013 3. Diakses dari : http://jdokter.com/index.php?option=com_content&task=view&id=236&Itemid=27, Fay, ” Hubungan Antara Kolestrol dengan Penyakit jantung dan Stroke”, di acsess tgl 10 April 2013 4. Diakses dari : http://www.anneahira.com/pengertian-penyakit-jantung.htm, “Pengertian Penyakit Jantung”, di acsess tgl 10 April 2013. 5. Diakases dari : http://artikesehatan.wordpress.com/kolestrol/, “Kolestrol”, di acsess tgl 10 April 2013 6. Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan ke- VIII. Jakarta: Gramedia 7. Adisasmito, System Kesehatan, ( Jakarta : PT raja Grafindo Persada, 2008 ) 8. Notoatmojo, Prinsip – prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003 )