THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Hubungan Antara Kesiapan Kehamilan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus Dewi Hartinah1, Noor Eswantii2 STIKES Muhammadiyah Kudus, Jawa Tengah 59361, Indonesia Email : [email protected] Abstrak Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi yaitu 36% atau kurang lebih 1400 juta orang dari perkiraan populasi 3800 juta orang. Kasus anemia ibu hamil tertinggi di Kabupaten Kudus terdapat di wilayah kerja Puskesmas Jati sebanyak 106 kasus. Persiapan dalam kehamilan diperlukan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. Untuk mengetahui hubungan antara Kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus. Desain penelitian ini adalah korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus berjumlah 106 orang. Sampel diperoleh 51 orang dengan teknik simple random sampling (cluster sample). Penelitian ini melakukan analisis variabel kesiapan kehamilan dihubungkan dengan variabel anemia pada ibu hamil menggunakan uji Kendal tau dengan tingkat kemaknaan < 0,05 diperoleh p value = 0,002 lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan < 0,05 dan pada correlation coefficien terdapat tanda (*) yaitu -0,447 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil. Kata kunci : Anemia, Ibu hamil, Kesiapan kehamilan PENDAHULUAN Mortalitas dan morbiditas pada waktu hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Seperti di negara berkembang lainnya, kasus anemia defisiensi zat besi di Indonesia lebih banyak terjadi bila dibandingkan negara yang sudah maju. Sebanyak 36% atau kurang lebih 1400 juta orang dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara sedang berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau kurang lebih 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang (Arisman, 2010). Anemia secara umum merupakan suatu keadaan kurangnya kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah, yaitu di bawah 12 gr/ 100 ml (Wiknjosastro, Saifuddin, & Rachimhadhi, 2005). Anemia pada kehamilan terjadi apabila kadar Hemoglobin (Hb) di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2 (Saspriyana, 2009). Batasan bedanya kadar hemoglobin antara ibu hamil dengan wanita yang tidak hamil dipengaruhi oleh hemodilusi akibat kenaikan volume plasma sampai 1000 mL, sedangkan eritrositnya tetap 300 mL. Anemia pada saat kehamilan bisa menggangu kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, karena kebutuhan zat besi (Fe) selama kehamilan meningkat sekitar 800 mg untuk diabsorbsi janin dan plasenta serta pembentukan eritrosit (Kurniawati & Mirzanie, 2009). Seorang wanita dikatakan siap untuk hamil dan melahirkan (mempunyai anak) apabila mencakup tiga hal, meliputi kesiapan fisik, mental (emosi dan psikologi), sosio dan ekonomi (Efendi & Makhfudli, 2009). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khomsatun kepada 35 responden yang melakukan pernikahan dini (15 – 18 tahun) di Kecamatan Pulosari THE 5TH URECOL PROCEEDING 496 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Kabupaten Pemalang tahun 2011, sebanyak 18 perempuan (51,4%) mengalami kecemasan dalam menghadapi kehamilan. Wanita yang berusia 20 tahun dapat dikatakan siap fisik karena telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, sehingga pada usia 20 tahun dapat dijadikan sebagai pedoman kesiapan fisik (Efendi & Makhfudli, 2009). Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus ditemukan bahwa prevalensi anemia pada bulan Januari sampai bulan September 2015 sebanyak 608 kasus. Angka kejadian anemia pada ibu hamil tertinggi sampai pada bulan September 2015 di Kabupaten Kudus terdapat di wilayah kerja pernyataan dari petugas Puskesmas Jati yang mengatakan jika pendistribusian tablet Fe telah dilaksanakan, tetapi masih saja ditemukan kasus ibu hamil dengan anemia. Hal ini diduga karena kurang persiapan pengetahuan dan kesehatan dalam konsumsi tablet Fe. Sebagaimana yang kami dapatkan dari 10 responden 4 diantaranya patuh sedangkan 6 diantaranya tidak patuh. Selain itu, kekurang siapan pengetahuan juga dapat dilihat dari data umur lebih dari 35 sebanyak 25 orang, paritas lebih dari 5 sebanyak 6 orang, jarak persalinan kurang dari 2 tahun sebanyak 22 orang dan anemia gravis sebanyak 11 orang. Dilihat dari data umur ibu hamil dapat diduga adanya kurang persiapan fisik dalam kehamilan, sedangkan dari paritas dan jarak persalinan diduga menyebabkan anemia karena kekurang siapan dalam pengetahuan. Berdasarkan data yang tercatat diatas, peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan hubungan yang terjadi pada sebuah permasalahan,dengan (Suyanto & Salamah, 2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan anemia yang periksa di Puskesmas Jati Kabupaten Kudus yang berjumlah 106 orang. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti serta mempunyai kriteria inklusi dan kriteria eksklusi untuk 1) Semua wanita hamil dengan anemia yang memeriksakan Puskesmas Jati yaitu sebanyak 106 kasus, sedangkan kasus anemia pada ibu hamil terbanyak kedua terdapat pada wilayah kerja Puskesmas Dawe, yang berjumlah 92 kasus, dan pada urutan ketiga adalah wilayah kerja Puskesmas Ngemplak sebanyak 54 kasus anemia pada ibu hamil. Pada wilayah kerja Puskesmas Jekulo sama sekali tidak ditemukan kasus anemia pada ibu hamil Data dari Puskesmas Jati terdapat data 246 calon pengantin, 9 calon pengantin wanita diketahui sudah hamil sebelum menikah, 2 diantaranya berusia kurang dari 20 tahun. Selain data tersebut, THE 5TH URECOL PROCEEDING 497 dukungan keluarga terhadap kehamilan. Dari jumlah keseluruhan ibu hamil sebanyak 1.216 jumlah suami yang peduli dan mendampingi kehamilan istrinya hanya sebanyak 204. Peneliti juga mendapatkan data akumulasi faktor resiko kehamilan di Puskesmas Jati hingga bulan September 2015, meliputi ; umur kurang dari 20 tahun sebanyak 23 orang, antara Kesiapan Kehamilan dengan Anemia pada Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) dengan pendekatan crosssectional menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasi analitik yang bertujuan untuk mengetahui menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan (Hidayat, 2009). Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan anemia yang periksa di Puskesmas Jati Kabupaten Kudus pada bulan Februari-Maret 2016 sebanyak 51 orang. Peneliti menentukan responden penelitian berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria inklusi kehamilannya di Puskesmas Jati Kabupaten Kudus. ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 2) Ibu Hamil dengan anemia yang bisa berbahasa Indonesia, membaca dan menulis. b. Kriteria eksklusi 1) Wanita hamil dengan anemia yang tidak bersedia menjadi responden 2) Penyakit kronis yang menjadi penyebab anemia secara langsung, misalnya thalasemia, leukemia,gagal ginjal, dll Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling (Cluster Sample), yaitu pengambilan sampel secara kelompok menurut unit geografis (Hidayat, 2009). Definisi operasional Variabel penelitian dan skala pengukur Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diobservasi, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2009). Variabel independen pada penelitian ini adalah kesiapan kehamilan,yaitu suatu persiapan yang dilakukan ibu hamil dan lingkungan sekitar yang dapat devisiasi (SD) 0,45. Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Kesiapan Kehamilan Kesiapan Frekuensi Presen Kehamilan tase (%) Siap 14 27,5 Kurang siap 37 72,5 Total 51 100,0 Berdasarkan pengelompokan umur pada tabel didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden yang kurang siap hamil sebanyak 37 orang (72,5%). Anemia Hasil penelitian pada ibu hamil dengan anemia diperoleh data kadar HB 18 February 2017 UAD, Yogyakarta meningkatkan kesehatan fisik dan psikis, berupa persiapan spiritual, pengetahuan, mental, fisik dan finansial. Menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil ukur berupa siap dan kurang siap, yang menggunakan skala ordinal. Variabel dependen pada penelitian ini adalah anemia pada ibu hamil, yaitu kadar Hb pada ibu hamil kurang dari 11 gr/dluntuk trimester 1 dan trimester III, sedangkan pada trimester II kurang dari 10.5 gr/dl. Alat ukur yang digunakan adalah checklist dan HB Sahli. Dengan criteria hasil ukur trimester I dan trimester III, anemia ringan (9 – 10.9gr/dl); anema sedang (7-8.9 gr/dl); anemia berat (<7 gr/dl) dan pada trimester II dikatakan anemia ringan (8.6 – 10.5 gr/dl); anemia sedang (6.6 – 8.5 grdl) dan anemia berat (<6.5 gr/dl). Skala pada variabel ini menggunakan skala ordinal. HASIL DAN PEMBAHASAN Kesiapan kehamilan responden Hasil penelitian pada ibu hamil dengan anemia diperoleh data kesiapan kehamilan dengan nilai rata-rata kesiapan kehamilan adalah 0,27, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 1,00 dan standar responden dengan nilai rata-rata ibu hamil 8,8 gr/dl, nilai minimum 8,0 gr/dl, nilai maksimum 10,6 gr/dl dan standar devisiasi 0,77 gr//dl. Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Kadar HB Kategori Frekuensi Presentase Anemia (%) Ringan 13 25,5 Sedang 38 74,5 Total 51 100,0 Berdasarkan pengelompokan kadar HB pada tabel didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mengalami anemia sedang sebanyak 38 orang (74,5%). Hubungan Antara Kesiapan Kehamilan dengan Anemia THE 5TH URECOL PROCEEDING 498 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Tabel 3.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kesiapan Kehamilan dengan anemia Kesiapan kehamilan Kurang siap Siap Total Kategori anemia Ringan Sedang N % N % 5 13,5 32 86,5 8 57,1 6 42,9 13 25,5 38 75,5 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan terdapat hubungan antara kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati kabupaten kudus dengan ditunjukkan koefisien korelasi -0.447 dan nilai P 0,002. PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, mayoritas responden kurang siap dalam kehamilan, dengan jumlah 37 responden (72,5%). Menurut Fraser dan Cooper (2009), persiapan kehamilam perlu dilakukan untuk menjaga kondisi kehamilan dimana kegiatan ini melibatkan peran tenaga kesehatan, keluarga sehingga berdampak pada kesejahteraan fisik, psikologis dan sosial. Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 51 responden menunjukkan bahwa kejadian anemia ringan di wilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus sebanyak 13 orang (25,5%), sedangkan untuk anemia sedang sebanyak 38 orang (74,5%). Dalam penelitian yang dilakukan kepada 51 responden diwilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus, peneliti tidak menemukan kasus anemia berat. Menurut Wiknjosastro, Saifuddin, & Rachimhadhi (2005), Anemia merupakan keadaan kurangnya kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah, yaitu di bawah 12 gr/ 100 ml. Faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil adalah faktor dasar yang meliputi nutrisi, sosial ekonomi, pengetahuan dan budaya. Faktor tidak langsung yang menyebabkan anemia pada ibu hamil yaitu kunjungan ANC, paritas umur dan usia kehamilan. Sedangkan THE 5TH URECOL PROCEEDING Total N 37 14 51 % 100 100 100 P value Correlation coefficien 0,002 -0,447 kesiapan kehamilan menjadi penyebab dari faktor tidak langsung. Penelitian ini melakukan analisis variabel kesiapan kehamilan dihubungkan dengan variabel anemia pada ibu hamil menggunakan uji Kendal tau dengan tingkat kemaknaan < 0,05 diperoleh p value = 0,002 lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan < 0,05 dan pada correlation coefficien terdapat tanda (*) yaitu -0,447 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan ibu hamil dengan anemia dikarenakan adanya kesiapan dariperencanaan kehamilan. Penelitian tentang kesiapan kehamilan dan anemia belum pernah dilakukan. Namun, ada beberapa penelitian yang hampir sama yaitu hubungan antara dukungan suami dengan kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III di Bidan Praktik Swasta (BPS) sekecamatan Wagir Kabupaten Malang, dengan hasil P value 0,005 dan r value 0,460 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kesiapan kehamilan. KETERBATASAN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian tentang kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus, peneliti mempunyai beberapa keterbatasan antara lain: 1. Penelitian ini hanya difokuskan untuk mencari hubungan antara kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil, tanpa mengidentifikasi dan membahas lebih lanjut tentang faktorfaktor yang mempengaruhi hubungan tersebut. 499 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 2. Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri serta telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, namun tidak dsertai wawancara dan observasi untuk menunjang data tersebut. 3. Alat yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu HB sahli belum dilakukan kalibrasi atau peneraan, sehingga bisa saja alat tersebut memberikan hasil yang tidak sesuai dengan standar. 4. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasi analitik yang dilakukan dengan sistem komputerisasi kendal’s tau ( ) untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kesiapan kehamilan dan anemia pada ibu hamil. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dalam penelitian yang dilakukan kepada 51 responden ibu hamil dengan anemia didapatkan hasil yaitu sebanyak 14 orang (27,5%) telah siap hamil, dan ibu yang kurang siap dalam kehamilan berjumlah 37 orang (72,5%). 2. Dari 51 responden, ibu hamil dengan anemia ringan berjumlah 13 orang (25,5%), anemia sedang sebanyak 38 orang (74,5%) dan dalam penelitian tidak ditemukan kasus anemia berat. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus dengan p value = 0,002. Saran 1. Bagi institusi pendidikan a. Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan penelitian berikutnya yang sejenis, dengan variabel yang lebih kompleks mengenai kesiapan kehamilan sebagai salah satu indikator terjadinya anemia pada ibu hamil. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pustaka di perpustakaan. 2. Bagi institusi kesehatan THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta a. Mengetahui angka kejadian anemia di masyarakat kelolaan dan menindaklanjuti adanya kasus tersebut b. Diharapkan institusi kesehatan lainnya dapat meminimalkan kejadian anemia pada ibu hamil c. Diharapkan untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, khususnya upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, serta diharapkan mampu meminimalkan kejadian anemia pada ibu hamil melalui pendidikan kesehatan terkait dengan kesiapan kehamilan. 3. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil a. Mengetahui resiko komplikasi kehamilan, terutama anemia yang masih saja sering dialami oleh ibu hamil b. Diharapkan masyarakat, dan ibu pada khususnya lebih mempersiapkan lagi apabila berencana untuk hamil atau mempunyai momongan, mulai dari persiapan spiritual, pengetahuan, mental, fisik dan finansial, untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. c. Menjaga kesehatan selama kehamilan supaya terhindar dari komplikasi kehamilan, termasuk anemia. REFERENSI Aminah, A. N., & Ruslan, H. (2013, Maret 27). Retrieved November 2013, from http://www.republika.co.id: http://www.republika.co.id/berita/hum aira/ibu-anak/13/03/27/mkb304waspada-40-persen-perempuan-suburalami-anemia Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta. Arisman, MB. 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan.Jakarta: EGC. 500 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 Astuti, H. P. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta: Rohima Press. Benson, R. C., & Pernoll, M. L. (2008). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Ed. 9. Jakarta: EGC. Buchori, A. (2013, September 30). Retrieved Mei 8, 2014, from http://harianpelita.pelitaonline.com: http://harianpelita.pelitaonline.com Chomaria, N. (2013). Panduan Super Lengkap Kehamilan, Kelahiran dan Tumbuh Kembang Anak Bagi Muslimah. Surakarta: Ahad Books. Dinkes Provinsi Jateng, D. P. (2012). Profil Kesehatan Jawa Tengah 2012. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika. Fraser, D. M., & Cooper, M. A. (2009). Myles Buku Ajar Bidan - Edisi. 14. Jakarta: EGC. Hernawati, I. (2011, April). http://www.kesehatanibu.depkes.go.id /wp-content/plugins/downloadmonitor/download.php?id=87. Retrieved November 4, 2013, from http://www.kesehatanibu.depkes.go.id Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika. Kemenkes, R. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kesmas. (2013, July 18). http://www.indonesianpublichealth.com/2013/07/standarkebutuhan-fe-bumil.html. Retrieved November 2, 2013, from THE 5TH URECOL PROCEEDING UAD, Yogyakarta http://www.indonesianpublichealth.com Khomsatun, Trisnawati, y., & Pantiawati, I. (2011). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Menikah Dini Tentang Kehamilan Dengan Kecemasan Menghadapi Kehamilan Di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Jp Kebidanan dd2012 . Kurniawati, D., & Mirzanie, H. (2009). Obgynacea "Obstetri & Ginekologi". Yogyakarta: Tosca Enterprise. Kusmiati, S. (2004). Retrieved Mei 11, 10, from http://mkia-kr.ugm.ac.id: http://chnrl.org/mch/tesis/abstract.php ?KODE=53 Lubis, Z. (2012). Retrieved Mei 9, 2014, from http://repository.usu.ac.id/: http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 23456789/33951/5/Chapter%20I.pdf. Manuaba. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Manuaba, I. B. (2007). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC. Manuaba, I. B. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. Manuaba, I. B. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Marmi, Suryaningsih, A. R., & Fatmawati, E. (2011). Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC. 501 ISBN 978-979-3812-42-7 THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 Muhammad, K. H. (2004). Fiqh Perempuan Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender. Yogyakarta: LKiS . Mulyanawati, A. (2012). Hubungan antara Usia dan Paritas dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Adimulyo Kabupaten Kebumen. GDL Digital Library . Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Rachmaningtyas, A. (2013, September 26). Retrieved November 2, 2013, from http://nasional.sindonews.com/read/2 013/09/25/15/787480/data-sdki-2012angka-kematian-ibu-melonjak: http://nasional.sindonews.com Reeder, S. J., Martin, L. L., & KoniakGriffin, D. (2011). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga. Vol.1- Edisi.18. Jakarta: EGC. Riwidikdo, H. (2009). Statistik Kesehatan Belajar udah teknik analisis data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Jogjakarta: Nuha Offset. Riwidkdo, H. (2009). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Robson, S. E., & Waugh, J. (2011). Patologi Pada Kehamilan: Manajemen dan Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. Saifuddin, A. B., & dkk. (2009). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo Ed.4 - Cetakan kedua. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin, A. B., Rachimhadhi, T., & H.Wiknjosastro, G. (2010). Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo). THE 5TH URECOL PROCEEDING UAD, Yogyakarta Ed. 4-Cetakan: ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saspriyana, K. Y. (2009, November 14). http://www.balipost.co.id/mediadetail. php?module=detailberitaminggu&kid =13&id=24613. Retrieved November 2, 2013, from www.balipost.co.id Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2012). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis -Edisi.4 2011 . Jakarta: Sagung Seto. Setiawan, A., & Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner&Suddart. Vol. 2. E/8 . Jakarta: EGC. Suyanto, & Salamah, U. (2009). Riset Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press. Underwood, J. (1999). Patologi Umum Dan Sistematik. VOL. 2. E/2; Editor edisi bahasa Indonesia, Sarjadi - Ed.2 . Jakarta: EGC. Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Varney's Midwifery). Volume 1.Edisi: 4. Jakarta: EGC. Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B., & Rachimhadhi, T. (2005). Ilmu Kebidanan. Ed. 3, Cetakan. 7. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Wylie, L., & Bryce, H. (2010). Manajemen Kebidanan: Gangguan Medis Kehamilan dan Persalinan . Jakarta: EGC. 502 ISBN 978-979-3812-42-7