Hubungan Antara Kesiapan Kehamilan Dengan Anemia

advertisement
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Hubungan Antara Kesiapan Kehamilan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
Di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus
Dewi Hartinah1, Noor Eswantii2
STIKES Muhammadiyah Kudus, Jawa Tengah 59361, Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih tinggi yaitu 36% atau kurang lebih 1400
juta orang dari perkiraan populasi 3800 juta orang. Kasus anemia ibu hamil tertinggi di
Kabupaten Kudus terdapat di wilayah kerja Puskesmas Jati sebanyak 106 kasus. Persiapan
dalam kehamilan diperlukan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. Untuk mengetahui
hubungan antara Kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Jati Kabupaten Kudus. Desain penelitian ini adalah korelasi analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Jati Kabupaten Kudus berjumlah 106 orang. Sampel diperoleh 51 orang dengan
teknik simple random sampling (cluster sample). Penelitian ini melakukan analisis variabel
kesiapan kehamilan dihubungkan dengan variabel anemia pada ibu hamil menggunakan uji
Kendal tau dengan tingkat kemaknaan < 0,05 diperoleh p value = 0,002 lebih kecil dari nilai
tingkat kemaknaan < 0,05 dan pada correlation coefficien terdapat tanda (*) yaitu -0,447
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan kehamilan dengan
anemia pada ibu hamil.
Kata kunci : Anemia, Ibu hamil, Kesiapan kehamilan
PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada waktu
hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang. Seperti di negara
berkembang lainnya, kasus anemia
defisiensi zat besi di Indonesia lebih
banyak terjadi bila dibandingkan negara
yang sudah maju. Sebanyak 36% atau
kurang lebih 1400 juta orang dari perkiraan
populasi 3800 juta orang di negara sedang
berkembang menderita anemia jenis ini,
sedangkan prevalensi di negara maju
hanya sekitar 8% (atau kurang lebih 100
juta orang) dari perkiraan populasi 1200
juta orang (Arisman, 2010).
Anemia secara umum merupakan
suatu
keadaan
kurangnya
kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah, yaitu di
bawah 12 gr/ 100 ml (Wiknjosastro,
Saifuddin, & Rachimhadhi, 2005). Anemia
pada kehamilan terjadi apabila kadar
Hemoglobin (Hb) di bawah 11 gr% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar Hb kurang dari
10,5 gr% pada trimester 2 (Saspriyana,
2009). Batasan bedanya kadar hemoglobin
antara ibu hamil dengan wanita yang tidak
hamil dipengaruhi oleh hemodilusi akibat
kenaikan volume plasma sampai 1000 mL,
sedangkan eritrositnya tetap 300 mL.
Anemia pada saat kehamilan bisa
menggangu kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin, karena kebutuhan zat besi
(Fe) selama kehamilan meningkat sekitar
800 mg untuk diabsorbsi janin dan plasenta
serta pembentukan eritrosit (Kurniawati &
Mirzanie, 2009).
Seorang wanita dikatakan siap untuk
hamil dan melahirkan (mempunyai anak)
apabila mencakup tiga hal, meliputi
kesiapan fisik, mental (emosi dan
psikologi), sosio dan ekonomi (Efendi &
Makhfudli, 2009). Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Khomsatun kepada 35
responden yang melakukan pernikahan
dini (15 – 18 tahun) di Kecamatan Pulosari
THE 5TH URECOL PROCEEDING
496
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Kabupaten Pemalang tahun 2011,
sebanyak
18
perempuan
(51,4%)
mengalami kecemasan dalam menghadapi
kehamilan. Wanita yang berusia 20 tahun
dapat dikatakan siap fisik karena telah
menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya,
sehingga pada usia 20 tahun dapat
dijadikan sebagai pedoman kesiapan fisik
(Efendi & Makhfudli, 2009).
Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus
ditemukan bahwa prevalensi anemia pada
bulan Januari sampai bulan September
2015 sebanyak 608 kasus. Angka kejadian
anemia pada ibu hamil tertinggi sampai
pada bulan September 2015 di Kabupaten
Kudus terdapat di wilayah kerja
pernyataan dari petugas Puskesmas
Jati yang mengatakan jika pendistribusian
tablet Fe telah dilaksanakan, tetapi masih
saja ditemukan kasus ibu hamil dengan
anemia. Hal ini diduga karena kurang
persiapan pengetahuan dan kesehatan
dalam konsumsi tablet Fe. Sebagaimana
yang kami dapatkan dari 10 responden 4
diantaranya patuh sedangkan 6 diantaranya
tidak patuh. Selain itu, kekurang siapan
pengetahuan juga dapat dilihat dari data
umur lebih dari 35 sebanyak 25 orang,
paritas lebih dari 5 sebanyak 6 orang, jarak
persalinan kurang dari 2 tahun sebanyak 22
orang dan anemia gravis sebanyak 11
orang.
Dilihat dari data umur ibu hamil dapat
diduga adanya kurang persiapan fisik
dalam kehamilan, sedangkan dari paritas
dan jarak persalinan diduga menyebabkan
anemia karena kekurang siapan dalam
pengetahuan.
Berdasarkan data yang tercatat diatas,
peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan
hubungan yang terjadi pada sebuah
permasalahan,dengan
(Suyanto &
Salamah, 2009).
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil
dengan anemia yang periksa di Puskesmas
Jati Kabupaten Kudus yang berjumlah 106
orang. Sampel adalah bagian dari populasi
yang akan diteliti serta mempunyai kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi untuk
1) Semua wanita hamil dengan
anemia yang memeriksakan
Puskesmas Jati yaitu sebanyak 106 kasus,
sedangkan kasus anemia pada ibu hamil
terbanyak kedua terdapat pada wilayah
kerja Puskesmas Dawe, yang berjumlah 92
kasus, dan pada urutan ketiga adalah
wilayah kerja Puskesmas Ngemplak
sebanyak 54 kasus anemia pada ibu hamil.
Pada wilayah kerja Puskesmas Jekulo
sama sekali tidak ditemukan kasus anemia
pada ibu hamil
Data dari Puskesmas Jati terdapat data
246 calon pengantin, 9 calon pengantin
wanita diketahui sudah hamil sebelum
menikah, 2 diantaranya berusia kurang dari
20 tahun. Selain data tersebut,
THE 5TH URECOL PROCEEDING
497
dukungan keluarga terhadap kehamilan.
Dari jumlah keseluruhan ibu hamil
sebanyak 1.216 jumlah suami yang peduli
dan mendampingi kehamilan istrinya
hanya sebanyak 204.
Peneliti juga mendapatkan data
akumulasi faktor resiko kehamilan di
Puskesmas Jati hingga bulan September
2015, meliputi ; umur kurang dari 20 tahun
sebanyak 23 orang,
antara Kesiapan Kehamilan dengan
Anemia pada Ibu Hamil di wilayah kerja
Puskesmas Jati Kabupaten Kudus.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian (survei) dengan
pendekatan crosssectional menggunakan
metode kuantitatif dengan desain korelasi
analitik yang bertujuan untuk mengetahui
menentukan dapat atau tidaknya sampel
digunakan (Hidayat, 2009). Sedangkan
sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah semua ibu hamil dengan anemia
yang periksa di Puskesmas Jati Kabupaten
Kudus pada bulan Februari-Maret 2016
sebanyak 51 orang.
Peneliti menentukan responden penelitian
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
kehamilannya di Puskesmas Jati
Kabupaten Kudus.
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
2) Ibu Hamil dengan anemia yang
bisa
berbahasa
Indonesia,
membaca dan menulis.
b. Kriteria eksklusi
1) Wanita hamil dengan anemia
yang tidak bersedia menjadi
responden
2) Penyakit kronis yang menjadi
penyebab
anemia
secara
langsung, misalnya thalasemia,
leukemia,gagal ginjal, dll
Teknik
sampling
yang
digunakan
adalah
random
sampling (Cluster Sample),
yaitu pengambilan sampel
secara kelompok menurut unit
geografis (Hidayat, 2009).
Definisi operasional Variabel penelitian
dan skala pengukur
Definisi
operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
operasional berdasarkan karakteristik yang
diobservasi, sehingga memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena (Hidayat, 2009).
Variabel independen pada penelitian
ini adalah kesiapan kehamilan,yaitu suatu
persiapan yang dilakukan ibu hamil dan
lingkungan
sekitar
yang
dapat
devisiasi (SD) 0,45.
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi
Kesiapan Kehamilan
Kesiapan
Frekuensi Presen
Kehamilan
tase
(%)
Siap
14
27,5
Kurang siap
37
72,5
Total
51
100,0
Berdasarkan pengelompokan umur
pada tabel didapatkan hasil bahwa
sebagian besar responden yang kurang siap
hamil sebanyak 37 orang (72,5%).
Anemia
Hasil penelitian pada ibu hamil
dengan anemia diperoleh data kadar HB
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
meningkatkan kesehatan fisik dan psikis,
berupa persiapan spiritual, pengetahuan,
mental, fisik dan finansial. Menggunakan
alat ukur kuesioner. Hasil ukur berupa siap
dan kurang siap, yang menggunakan skala
ordinal.
Variabel dependen pada penelitian
ini adalah anemia pada ibu hamil, yaitu
kadar Hb pada ibu hamil kurang dari 11
gr/dluntuk trimester 1 dan trimester III,
sedangkan pada trimester II kurang dari
10.5 gr/dl. Alat ukur yang digunakan
adalah checklist dan HB Sahli. Dengan
criteria hasil ukur trimester I dan trimester
III, anemia ringan (9 – 10.9gr/dl); anema
sedang (7-8.9 gr/dl); anemia berat (<7
gr/dl) dan pada trimester II dikatakan
anemia ringan (8.6 – 10.5 gr/dl); anemia
sedang (6.6 – 8.5 grdl) dan anemia berat
(<6.5 gr/dl). Skala pada variabel ini
menggunakan skala ordinal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesiapan kehamilan responden
Hasil penelitian pada ibu hamil dengan
anemia diperoleh data kesiapan kehamilan
dengan nilai rata-rata kesiapan kehamilan
adalah 0,27, nilai minimum 0,00, nilai
maksimum 1,00 dan standar
responden dengan nilai rata-rata ibu hamil
8,8 gr/dl, nilai minimum 8,0 gr/dl, nilai
maksimum 10,6 gr/dl dan standar devisiasi
0,77 gr//dl.
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi
Kadar HB
Kategori
Frekuensi
Presentase
Anemia
(%)
Ringan
13
25,5
Sedang
38
74,5
Total
51
100,0
Berdasarkan pengelompokan kadar
HB pada tabel didapatkan hasil bahwa
sebagian besar responden mengalami
anemia sedang sebanyak 38 orang
(74,5%).
Hubungan Antara Kesiapan Kehamilan
dengan Anemia
THE 5TH URECOL PROCEEDING
498
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Tabel 3.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kesiapan Kehamilan
dengan anemia
Kesiapan
kehamilan
Kurang siap
Siap
Total
Kategori anemia
Ringan
Sedang
N
%
N
%
5
13,5 32 86,5
8
57,1
6 42,9
13
25,5 38 75,5
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
terdapat
hubungan
antara
kesiapan
kehamilan dengan anemia pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Jati kabupaten
kudus dengan ditunjukkan koefisien korelasi
-0.447 dan nilai P 0,002.
PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini, mayoritas responden kurang siap dalam
kehamilan, dengan jumlah 37 responden
(72,5%).
Menurut Fraser dan Cooper (2009),
persiapan kehamilam perlu dilakukan untuk
menjaga kondisi kehamilan dimana kegiatan
ini melibatkan peran tenaga kesehatan,
keluarga
sehingga
berdampak
pada
kesejahteraan fisik, psikologis dan sosial.
Hasil penelitian yang telah dilakukan
kepada 51 responden menunjukkan bahwa
kejadian anemia ringan di wilayah kerja
Puskesmas Jati Kabupaten Kudus sebanyak
13 orang (25,5%), sedangkan untuk anemia
sedang sebanyak 38 orang (74,5%). Dalam
penelitian yang dilakukan kepada 51
responden diwilayah kerja Puskesmas Jati
Kabupaten Kudus, peneliti tidak menemukan
kasus anemia berat.
Menurut Wiknjosastro, Saifuddin, &
Rachimhadhi (2005), Anemia merupakan
keadaan kurangnya kadar Hemoglobin (Hb)
dalam darah, yaitu di bawah 12 gr/ 100 ml.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
anemia pada ibu hamil adalah faktor dasar
yang meliputi nutrisi, sosial ekonomi,
pengetahuan dan budaya. Faktor tidak
langsung yang menyebabkan anemia pada
ibu hamil yaitu kunjungan ANC, paritas
umur dan usia kehamilan. Sedangkan
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Total
N
37
14
51
%
100
100
100
P value
Correlation
coefficien
0,002
-0,447
kesiapan kehamilan menjadi penyebab dari
faktor tidak langsung.
Penelitian ini melakukan analisis
variabel kesiapan kehamilan dihubungkan
dengan variabel anemia pada ibu hamil
menggunakan uji Kendal tau dengan tingkat
kemaknaan < 0,05 diperoleh p value =
0,002 lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan
< 0,05 dan pada correlation coefficien
terdapat tanda (*) yaitu -0,447 menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara kesiapan kehamilan dengan anemia
pada ibu hamil.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
kecenderungan ibu hamil dengan anemia
dikarenakan
adanya
kesiapan
dariperencanaan
kehamilan.
Penelitian
tentang kesiapan kehamilan dan anemia
belum pernah dilakukan. Namun, ada
beberapa penelitian yang hampir sama yaitu
hubungan antara dukungan suami dengan
kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester
III di Bidan Praktik Swasta (BPS)
sekecamatan Wagir Kabupaten Malang,
dengan hasil P value 0,005 dan r value 0,460
yang berarti ada hubungan yang signifikan
antara dukungan suami dengan kesiapan
kehamilan.
KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian tentang
kesiapan kehamilan dengan anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Jati
Kabupaten Kudus, peneliti mempunyai
beberapa keterbatasan antara lain:
1. Penelitian ini hanya difokuskan untuk
mencari hubungan antara kesiapan
kehamilan dengan anemia pada ibu
hamil, tanpa mengidentifikasi dan
membahas lebih lanjut tentang faktorfaktor yang mempengaruhi hubungan
tersebut.
499
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
2. Pengambilan data yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner
yang dibuat oleh peneliti sendiri serta
telah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas, namun tidak dsertai
wawancara dan observasi untuk
menunjang data tersebut.
3. Alat yang dipakai dalam penelitian ini,
yaitu HB sahli belum dilakukan
kalibrasi atau peneraan, sehingga bisa
saja alat tersebut memberikan hasil yang
tidak sesuai dengan standar.
4. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan desain korelasi
analitik yang dilakukan dengan sistem
komputerisasi kendal’s tau ( ) untuk
mengetahui hubungan yang terjadi
antara kesiapan kehamilan dan anemia
pada ibu hamil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Dalam penelitian yang dilakukan kepada
51 responden ibu hamil dengan anemia
didapatkan hasil yaitu sebanyak 14
orang (27,5%) telah siap hamil, dan ibu
yang kurang siap dalam kehamilan
berjumlah 37 orang (72,5%).
2. Dari 51 responden, ibu hamil dengan
anemia ringan berjumlah 13 orang
(25,5%), anemia sedang sebanyak 38
orang (74,5%) dan dalam penelitian
tidak ditemukan kasus anemia berat.
3. Ada hubungan yang signifikan antara
kesiapan kehamilan dengan anemia pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Jati Kabupaten Kudus dengan p value =
0,002.
Saran
1. Bagi institusi pendidikan
a. Diharapkan hasil penelitian dapat
dijadikan sebagai acuan penelitian
berikutnya yang sejenis, dengan
variabel yang lebih kompleks
mengenai kesiapan kehamilan
sebagai salah satu indikator
terjadinya anemia pada ibu hamil.
b. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat menambah pustaka di
perpustakaan.
2. Bagi institusi kesehatan
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
a. Mengetahui angka kejadian anemia
di masyarakat kelolaan dan
menindaklanjuti adanya kasus
tersebut
b. Diharapkan institusi kesehatan
lainnya
dapat
meminimalkan
kejadian anemia pada ibu hamil
c. Diharapkan untuk meningkatkan
kinerja dalam memberikan asuhan
pada ibu hamil, khususnya upaya
pencegahan anemia pada ibu hamil,
serta
diharapkan
mampu
meminimalkan kejadian anemia
pada ibu hamil melalui pendidikan
kesehatan terkait dengan kesiapan
kehamilan.
3. Bagi masyarakat khususnya ibu hamil
a. Mengetahui resiko komplikasi
kehamilan, terutama anemia yang
masih saja sering dialami oleh ibu
hamil
b. Diharapkan masyarakat, dan ibu
pada
khususnya
lebih
mempersiapkan
lagi
apabila
berencana untuk hamil atau
mempunyai momongan, mulai dari
persiapan spiritual, pengetahuan,
mental, fisik dan finansial, untuk
mencegah terjadinya anemia pada
ibu hamil.
c. Menjaga
kesehatan
selama
kehamilan supaya terhindar dari
komplikasi kehamilan, termasuk
anemia.
REFERENSI
Aminah, A. N., & Ruslan, H. (2013, Maret
27). Retrieved November 2013, from
http://www.republika.co.id:
http://www.republika.co.id/berita/hum
aira/ibu-anak/13/03/27/mkb304waspada-40-persen-perempuan-suburalami-anemia
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arisman, MB. 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi
Dalam Daur Kehidupan.Jakarta: EGC.
500
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Astuti, H. P. (2012). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Ibu I (Kehamilan).
Yogyakarta: Rohima Press.
Benson, R. C., & Pernoll, M. L. (2008). Buku
Saku Obstetri dan Ginekologi. Ed. 9.
Jakarta: EGC.
Buchori, A. (2013, September 30). Retrieved
Mei 8, 2014, from http://harianpelita.pelitaonline.com: http://harianpelita.pelitaonline.com
Chomaria, N. (2013). Panduan Super
Lengkap Kehamilan, Kelahiran dan
Tumbuh Kembang Anak Bagi
Muslimah. Surakarta: Ahad Books.
Dinkes Provinsi Jateng, D. P. (2012). Profil
Kesehatan Jawa Tengah 2012.
Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah.
Efendi, F., & Makhfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan Komunitas:
Teori dan Praktik dalam Keperawatan
. Jakarta: Salemba Medika.
Fraser, D. M., & Cooper, M. A. (2009). Myles
Buku Ajar Bidan - Edisi. 14. Jakarta:
EGC.
Hernawati,
I.
(2011,
April).
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id
/wp-content/plugins/downloadmonitor/download.php?id=87.
Retrieved November 4, 2013, from
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id
Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal.
Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes, R. (2013). Profil Kesehatan
Indonesia 2012. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kesmas.
(2013,
July
18).
http://www.indonesianpublichealth.com/2013/07/standarkebutuhan-fe-bumil.html. Retrieved
November
2,
2013,
from
THE 5TH URECOL PROCEEDING
UAD, Yogyakarta
http://www.indonesianpublichealth.com
Khomsatun, Trisnawati, y., & Pantiawati, I.
(2011).
Hubungan
Pengetahuan
Remaja Putri Menikah Dini Tentang
Kehamilan
Dengan
Kecemasan
Menghadapi
Kehamilan
Di
Kecamatan
Pulosari
Kabupaten
Pemalang. Jp Kebidanan dd2012 .
Kurniawati, D., & Mirzanie, H. (2009).
Obgynacea "Obstetri & Ginekologi".
Yogyakarta: Tosca Enterprise.
Kusmiati, S. (2004). Retrieved Mei 11, 10,
from
http://mkia-kr.ugm.ac.id:
http://chnrl.org/mch/tesis/abstract.php
?KODE=53
Lubis, Z. (2012). Retrieved Mei 9, 2014,
from
http://repository.usu.ac.id/:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
23456789/33951/5/Chapter%20I.pdf.
Manuaba. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:
EGC.
Manuaba, I. B. (2007). Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta: EGC.
Manuaba, I. B. (2001). Kapita Selekta
Penatalaksanaan
Rutin
Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.
Manuaba, I. B. (2007). Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC.
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada
Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marmi, Suryaningsih, A. R., & Fatmawati, E.
(2011). Asuhan Kebidanan Patologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri:
Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi.
Edisi 2. Jakarta: EGC.
501
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Muhammad, K. H. (2004). Fiqh Perempuan
Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan
Gender. Yogyakarta: LKiS .
Mulyanawati, A. (2012). Hubungan antara
Usia dan Paritas dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas
Adimulyo Kabupaten Kebumen. GDL
Digital Library .
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Rachmaningtyas, A. (2013, September 26).
Retrieved November 2, 2013, from
http://nasional.sindonews.com/read/2
013/09/25/15/787480/data-sdki-2012angka-kematian-ibu-melonjak:
http://nasional.sindonews.com
Reeder, S. J., Martin, L. L., & KoniakGriffin, D. (2011). Keperawatan
Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi,
dan Keluarga. Vol.1- Edisi.18. Jakarta:
EGC.
Riwidikdo, H. (2009). Statistik Kesehatan
Belajar udah teknik analisis data
dalam Penelitian Kesehatan (Plus
Aplikasi Software SPSS). Jogjakarta:
Nuha Offset.
Riwidkdo, H. (2009). Statistik Kesehatan.
Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Robson, S. E., & Waugh, J. (2011). Patologi
Pada Kehamilan: Manajemen dan
Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Saifuddin, A. B., & dkk. (2009). Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawirohardjo
Ed.4 - Cetakan kedua. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, A. B., Rachimhadhi, T., &
H.Wiknjosastro, G. (2010). Ilmu
Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo).
THE 5TH URECOL PROCEEDING
UAD, Yogyakarta
Ed. 4-Cetakan: ketiga. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saspriyana, K. Y. (2009, November 14).
http://www.balipost.co.id/mediadetail.
php?module=detailberitaminggu&kid
=13&id=24613. Retrieved November
2, 2013, from www.balipost.co.id
Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2012).
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis -Edisi.4 2011 . Jakarta: Sagung
Seto.
Setiawan, A., & Saryono. (2010). Metodologi
Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1
dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku
Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner&Suddart. Vol. 2. E/8 .
Jakarta: EGC.
Suyanto, & Salamah, U. (2009). Riset
Kebidanan.
Jogjakarta:
Mitra
Cendekia Press.
Underwood, J. (1999). Patologi Umum Dan
Sistematik. VOL. 2. E/2; Editor edisi
bahasa Indonesia, Sarjadi - Ed.2 .
Jakarta: EGC.
Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L.
(2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan
(Varney's Midwifery). Volume 1.Edisi:
4. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B., &
Rachimhadhi, T. (2005). Ilmu
Kebidanan. Ed. 3, Cetakan. 7. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wylie, L., & Bryce, H. (2010). Manajemen
Kebidanan:
Gangguan
Medis
Kehamilan dan Persalinan . Jakarta:
EGC.
502
ISBN 978-979-3812-42-7
Download