OPTIMALISASI SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 ECLAIRE PADA

advertisement
OPTIMALISASI SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 ECLAIRE
PADA PERANGKAT MOBILE HTC DESIRE
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Dedhi Purnama
07.12.2326
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
OPTIMALIZATION ANDROID 2.1 ECLAIRE OPERATION SYSTEM
IN MOBILE HTC DESIRE DEVICE
OPTIMALISASI SISTEM OPERASI ANDROID 2.1 ECLAIRE
PADA PERANGKAT MOBILE HTC DESIRE
Dedhi Purnama
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Android is an operation system for mobile phone with linux based. Untill
now Google has released 6 versions of Android, they are 1.5 (Cupcake), 1.6
(Donut), 2.0 (Eclaire), 2.2 (Froyo) and the last one is 2.3 (Gingerbread). Hundred
thousands of applications are available for free in Android Market and can be
downloaded for free too. Android becomes highly develop because this operation
system is an Open Source where both the user and the vendor can create or
develop their own program.
Nevertheless, most of the vendors of the mobile equipment don’t supply
the update / customization of the product the create periodically. When there is a
new product, the old one will be discarded and won’t get any support.
Optimalization starts from the Rooting, so that there will be no limit of the
process, the right choose of partition is using partition SDCard, the radio
installation is used for managing the air equipment (wireless, mobile broadband,
Bluetooth etc). Backup, install custom ROM, Apps2SD so the performance,
security, support and upgradable of the program is fulfilled.
Keywords: Android, Google, Root, Operating System, Mobile
1.
Pendahuluan
Sistem operasi selalu diperbaiki kinerjanya maupun tampilannya. Salah satu
alasannya adalah untuk menjaga agar pemakainya tidak berpindah ke sistem operasi
lain. Demikian juga dengan sistem operasi Android. Meskipun versi awalnya sudah
berjalan baik namun oleh para developer-nya, diperbarui juga. Dalam waktu kurang dari
dua tahun, Android sejauh ini sudah me-rilis lima versi untuk sistem operasinya, mulai
versi 1.5 Cupcake, 1.6 Donuts, 2.1 (Eclaire),
2.2 (Froyo) dan yang paling akhir 2.3
(Gingerbread).
Sayangnya, perkembangan sistem operasi Android yang begitu cepat tidak
dibarengi dengan pabrikan ponsel itu sendiri. Memang ada merek ponsel tertentu yang
mengembangkan versi Android sendiri, termasuk versi update-nya. Itulah sebabnya tidak
mengherankan bila satu merek sudah mengupgrade versi Android nya, tetapi merek yang
lain masih bertahan dengan versi sebelumnya.
Sistem operasi Android terbaru memiliki fitur dan keunggulan lebih bahkan
kinerja nya lebih baik dibanding sistem operasi sebelumnya. Pada ponsel HTC Desire
yang penulis gunakan masih menggunakan sistem operasi 2.1 Eclaire, dimana banyak
sekali kekurangan yang penulis rasakan dibandingkan sistem operasi terbaru, Android
2.2 Froyo atau 2.3 Gingerbread. Misalnya saja belum mendukung apps2sd, dimana
aplikasi yang di install di Android tidak bisa di pindah ke memori eksternal, jadi mesti
hemat memori internal. Ditambah lagi di sistem operasi Eclaire belum mendukung untuk
membuat jaringan Ad-Hoc Wireless dan yang menjadi masalah umum bagi pengguna
Android lain adalah penggunaan baterai yang boros. Salah satu syarat untuk dapat
menikmati fitur-fitur tersebut adalah me-rooting perangkat mobile kita.
2.
Landasan Teori
2.1
Kernel
Kernel adalah inti atau bisa dikatakan sebagai mesin utama sebuah sistem
operasi. Berbeda dengan sistem operasi lain yang umumnya menyembunyikan
kernelnya, Linux mengedepankan kernelnya. Jika bicara mengenai Linux, berarti kita
bicara mengenai kernel Linux. Sampai saat ini, copyright kernel tetap diipegang pembuat
Linux pertama yaitu Linus Torvald.
2.2
GNU/Linux
Linux adalah sistem operasi yang bersifat open source dan bebas (free) di bawah
lisensi GNU (GNU is not Unix) GPL (General Public License). Arti kata open source
adalah pada Linux kode sumber yang menjadi inti diikutsertakan dalam program
sehingga dapat dilihat oleh siapa saja tanpa harus menandatangani suatu perjanjian
khusus. Arti kata bebas atau free mengacu pada kebebasan bukan berarti bebas biaya.
Linux bebas untuk diduplikasikan, dimodifikasi, dan disebarluaskan baik untuk tujuan tak
komersial ataupun tujuan komersial.
2.3
Sejarah Android
Android adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Google bersama
perusahaan-perusahaan lain yang tergabung ke dalam Open Handset Alliance (termasuk
Intel, Nvidia dan Texas Instruments). Pada bulan November 2007 Google mulai
mematenkan beberapa teknologi yang berkaitan dengan ponsel yang akan dijalankan
berbasis Android. Sistem Android ini berbasis pada sistem operasi Linux yang
sebelumnya sudah popular di kalangan pengguna komputer. Seperti juga asalnya, sistem
bersifat terbuka, Android juga bersifat terbuka dan gratis.
Android sendiri didistribusikan melalui dua versi, yaitu versi Google Mobile
Service (GMS) dan versi Open Handsate Distribution (OHD). GMS merupakan model
distribusi yang didukung penuh atau resmi keluaran Google. Ponsel yang berisi Android
dengan distribusi GMS akan mendapatkan akses langsung ke Marketplace, yaitu di
dalam ponsel Android tersebut telah dilengkapi oleh fasilitas-fasilitas yang terhubung
dengan Google Account kita. Beberapa aplikasi tersebut misalnya, Gmail, Google
Contact, Google Calender dan juga Youtube. Sedangkan OHD berarti Android yang
sangat dasar, belum ada support dari Googel sama sekali. Tetapi, pengguna masih dapat
mengakses fungsi-fungsi dasar dari handset seperti perangkat mobile lain, akan tetapi
tidak ada Google Apps termasuk tidak adanya Android Market. Android sendiri memiliki
banyak fitur diantaranya adalah:
•
Merupakan sebuah Application Framework diartikan sebagai alat yang digunakan
untuk membantu pekerjaan sehingga programmer dapat menggunakan beberapa
fungsi yang telah disediakan.
•
Dalvik virtual machine berjalan diatas Linux kernel dan dioptimalkan untuk
perangkat mobile. Tiap aplikasi dalam Android memiliki virtual machine yang
dapat bekerja secara efisien dalam lingkungan memori yang terbatas.
•
Integrated browser. Web browser berbasis WebKit engine terdapat pada browser
default Android atau pun dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain. WebKit
sendiri adalah web engine yang dirancang untuk memungkinkan web browser
untuk membuat halaman web.
•
Optimized graphics, library grafis 2D yang kaya dan 3D berbasis OpenGLES 1.0
yang mendukung akselerasi hardware.
•
SQLite, untuk penyimpanan data.
•
Media Support, mendukung berbagai format audio, video, dan gambar (MPEG4,
H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
•
GSM Telephony, mendukung
m
fu
ungsi komunikasi GSM.
•
Bluetooth, EDGE
E, 3G dan WiFi, mend
dukung kom
munikasi pad
da jaringan
(terga
antung hardw
ware).
•
Kame
era, GPS, kompas dan accelerometer, menduku
ung berbagaii fitur yang
dised
diakan oleh ha
ardware.
•
Lingk
kungan development yang
g lengkap. Te
ermasuk device emulator, tools untuk
debug
gging, profilin
ng memori dan performa, plugin
p
untuk Eclipse
E
IDE.
•
2
2.4
Marke
et, sebagai te
empat penjualan aplikasi.
Arsite
ektur Android
Andro
oid terdiri da
ari beberapa
a stack softw
ware yang te
erdiri dari: Applications,
A
A
Application
Framework,
F
Libraries, Android Runtime dan kernel L
Linux. Arsitekktur lengkap
p
platform
ini da
apat dilihat pa
ada Gambar 2.1.
G
Gambar
2.1: Arsitektur
A
Plattform Android
d
S
Sumber:
http://developer.a
android.com/images/system
m-architecture.jpg
2
2.4.1
Application
pakan program
m yang langssung berhubu
ungan dengan
n user. baik
Application merup
p
program
yang
g merupakan bawaan dari Android send
diri maupun program
p
yang
g dibuat oleh
d
developer
menggunakan bahasa pem
mrograman Java.
J
Contoh
h program bawaan
b
dari
p
platform
And
droid sendiri adalah ema
ail client, pro
ogram SMS, Calendar, Maps,
M
Web
B
Browser,
Con
ntact dan sebagainya.
2.4.2
Application Framework
Lapisan ini berisi sekumpulan API (Application Programming Interface) yang
dapat digunakan oleh programmer maupun core application dari Android. Lapisan ini
dirancang untuk memudahkan penggunaan komponen dari Android sendiri. Aplikasi
manapun
dalam
Android
dapat
berbagi
fungsi
sehingga
aplikasi
lain
dapat
memanfaatkannya. Aplikasi pada Android disusun atas beberapa komponen:
•
Sekumpulan Views, digunakan untuk mengatur tampilan pada aplikasi.
contohnya adalah lists, grids, text box, button, bahkan embeddable web browser.
•
Content providers. komponen yang mengatur agar aplikasi dapat mengakses
resources dari aplikasi lain (seperti Contacts), atau berbagi data dengan aplikasi
lain.
•
Resource Manager, menyediakan akses ke pada resource non-code seperti
localized string, grafik dan file layout.
•
Notification Manager, memungkinkan agar suatu aplikasi dapat menampilkan
peringatan yang dapat di kostumasi pada status bar.
•
Activity Manager, mengatur siklus aplikasi dan navigasi antar aplikasi yang
sedang berjalan
2.4.3
Libraries
Android mendukung beberapa library C/C++ yang digunakan pada berbagai
komponen Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh developer melalui Android
Application Framework. Beberapa library diantaranya adalah:
•
System C library, implementasi library C standar (libc).
•
Media Libraries, mendukung berbagai format multimedia (termasuk MPEG4,
H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG).
•
Surface Manager, mengatur akses ke subsistem layar, lapisan komposit 2D dan
grafis 3D dari beberapa aplikasi.
•
LibWebCore, mesin web modern yang powerfull.
•
SGL, mesin grafis 2D
•
3D Library, implementasi OpenGL ES 1.0 yang mendukung akselerasi hardware,
sangat optimal dengan perangkat keras 3D.
•
FreeType, bitmap dan vector rendering.
•
SQLite, mesin database yang kuat dan ringan tersedia untuk semua aplikasi.
2.4.4
Android Runtime
Tiap aplikasi pada Android memiliki proses-nya masing-masing. Tiap aplikasi
tersebut memiliki instans dari Dalvik virtual machine (VM). Dalvik virtual machine
dirancang agar suatu device dapat menjalankan beberapa VM secara efisien. Dalvik VM
mengeksekusi file dengan format Dalvik Executable format (.dex) yang dirancang untuk
meminimalkan memory footprint .
2.4.5
Linux Kernel
Android menggunakan kernel Linux versi 2.6 sebagai sistem utama. Fungsi
kernel yang digunakan antara lain untuk keamanan, manajemen memori, manajemen
proses, manajemen jaringan dan driver model. Kernel juga berfungsi sebagai layer
abstrak antara hardware dan lapisan lainnya pada software stack.
2.2.5
Anatomi Aplikasi Android
Terdapat empat building blocks pada aplikasi Android yaitu:
•
Activity
•
Intent Receiver
•
Service
•
Content Provider
Tidak semua aplikasi membutuhkan keempat blok ini, tetapi suatu aplikasi dibuat
menggunakan kombinasi beberapa blok ini. Setelah memutuskan blok komponen yang
akan digunakan, blok tersebut didaftarkan pada suatu file yang disebut dengan
AndroidManifest.xml. File XML ini digunakan untuk menyatakan komponen apa saja yang
dibutuhkan oleh sebuah aplikasi dan kemampuan serta kebutuhan aplikasi tersebut.
2.2.5.1 Activity
Activity paling umum diantara keempat building block Activity biasanya suatu
tampilan (screen) dalam suatu aplikasi. Kebanyakan, aplikasi terdiri dari beberapa
screen. Contohnya aplikasi pengiriman pesan akan memiliki screen untuk mendaftarkan
pesan yang masuk, menulis pesan dan screen lainnya untuk melakukan pengaturan.
2.2.5.2 Intent dan Intent Filter
Android menggunakan kelas khusus bernama intent untuk berpindah dari screen
ke screen lainnya. Sebuah intent mendeskripsikan apa yang ingin aplikasi penuhi.
Sebagai contoh, untuk melihat informasi suatu contact seseorang, kita membuat intent
dengan action view dan data sebagai url yang merepresentasikan orang tersebut.
2.2.5.3 Intent Receiver
IntentReceiver dapat digunakan pada saat kita menginginkan kode kita
dijalankan akibat reaksi dari external event tertentu. Contohnya, pada saat telepon
berbunyi, atau pada saat ada data pada jaringan, atau pada suatu waktu tertentu.
IntentReceiver tidak menampilkan user interface, meskipun ia dapat menggunakan
NotificationManager untuk memperingatkan user apabila sesuatu terjadi. IntentReceiver
didaftarkan pada file AndroidManifest.xml
2.2.5.4 Service
Service adalah sebuah kode yang hidup terus-menerus dan berjalan tanpa
memiliki tampilan. Contoh yang sederhana adalah suatu aplikasi media player yang
sedang memainkan lagu dari play list. Pada aplikasi media player, kemungkinan terdapat
satu atau lebih activity yang memperbolehkan user memilih lagu dan memainkannya.
Tetapi musik yang sedang diputar tidak boleh ditangani oleh activity karena user akan
menginginkan musik tetap diputar meskipun ia berpindah ke screen baru.
2.2.6
Life Cycle Aplikasi Android
Aplikasi pada Android masing-masing memiliki Linux proses. Proses ini
diciptakan untuk aplikasi tersebut pada saat kode program tersebut akan dieksekusi,
akan terus berjalan sampai tidak dibutuhkan lagi dan sistem memerlukan memori untuk
aplikasi lain. Konsep dasar program Android adalah suatu proses pada aplikasi tidak
langsung diatur oleh aplikasi tersebut. Proses tersebut ditentukan oleh sistem melalui
kombinasi: informasi aplikasi bagi sistem, seberapa pentingnya aplikasi tersebut bagi
user dan ketersediaan memori.
2.3
Tahapan Optimalisasi
Tahapan optimalisasi yang akan penulis capai adalah:
2.3.1
Rooting
Root adalah user tertinggi dalam sistem operasi linux (Android) sama halnya
dengan user administrator dalam sistem operasi berbasis Windows. Jadi dengan ponsel
yang diroot, kita bisa melakukan berbagai hal (install aplikasi, game, modding,
overclocking dll) karena hanya user root aja yang bisa memberikan izin bagi suatu
aplikasi agar dapat mengakses aplikasi yang memerlukan akses root. Dalam rooting
penulis menggunakan 2 aplikasi yaitu Unrevoked3 dan bootloader CyanogenMod.
2.3.2
S-OFF (Security Off)
Device Android dikondisikan dalam kendali user, jadi user bisa leluasa untuk
mengontrol penuh Android. Misalnya saja user bisa mengatur partisi internal yang
notabene tidak diijinkan oleh vendor.
2.3.3
Backup
Backup berfungsi untuk menyalin data, dimana data tersebut merupakan data
salinan yang dapat di restore kembali apabila ada data yang lama hilang. Data salinan
tersebut biasa disebut dengan backup. Backup berguna untuk dua tujuan utama.
Pertama, untuk mengembalikan (restore) data yang mengalami kerusakan akibat
kesalahan software. Kedua, untuk mengembalikan file setelah mengalami kesalahan
menghapus atau korupsi data atau human error. Disini penulis menggunakan Aplikasi
TitaniumBackup.
2.3.4
Partition SDCard
Ada beberapa cara untuk mempartisi sdcard, salah satunya bisa menggunakan
custom recovery, parted via adb, atau aplikasi-aplikasi partisi seperti Paragon, Acronis,
Partition Magic, FDisk di Windows atau GParted di Linux. Di dalam optimalisasi ini
penulis menggunakan aplikasi bawaan dari Custom ROM Android yaitu CyanogenMod
2.3.6
Install CustomROM
CustomROM, ROM / OS yang sudah di modifikasi biasanya di sebut dengan
Android Open Source Project (AOSP). Sebenarnya untuk device HTC sendiri sudah
menyediakan ROM bawaan atau StockROM. Tapi karena dinilai sudah tidak update lagi
maka munculah project AOSP ini.
2.3.7
Android Debug Bridge (ADB)
ADB berfungsi sebagai tool yang menjembatani perangkat mobile Android
dengan komputer. ADB mempunyai fungsi yang cukup banyak, salah satunya digunakan
untuk mengotak-atik semua sistem Android, misal kita bisa copy (push) paket, install APK
(Android PacKage) dsb.
2.3.8
Quadrant
Quadrant adalah sebuah tool benchmark yang berfungsi untuk mengukur
seberapa jauh performa yang di dapat dihasilkan dari sebuah devices Android.
Benchmark di nilai dari beberapa aspek, diantaranya CPU, Memory, I/O, 3D Graphics.
3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Arsitektur Perangkat Lunak
Sistem operasi Android 2.1 Eclaire, perubahan yang dilakukan oleh Google
adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan
browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk
kamera 3,2 MP, digital zoom, dan bluetooth 2.1. Dari sistem operasi Android 2.1 Eclaire
yang telah tetanam di dalam perangkat mobile HTC Desire pada saat ini terdapat
kelebihan dan kekurangan. Dengan optimalisasi, kelebihan dan penambahan yang ada
diharapkan akan menjadi sebuah sistem operasi Android yang powerfull dan memberikan
kemudahan sesuai dengan kebutuhan. Secara default, HTC Desire memang hadir
dengan aplikasi yang marak digunakan. Mulai dari Gmail, pemutar musik dan video,
pembaca dokumen Microsoft Words dan Excel, serta aplikasi jejaring sosial Facebook.
Dengan demikian, ponsel ini diharapkan siap 'tempur' dengan ponsel lain di pasaran.
3.2
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Analisis kebutuhan perangkat lunak ini akan dibahas beberapa kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non-fungsional dari optimalisasi yang akan dibangun sesuai
dengan hasil dari proses analisis terhadap kebutuhan yang telah dilakukan. Kebutuhan
fungsional merupakan kebutuhan yang berhubungan langsung dengan fungsi dari
optimalisasi ini. Sedangkan kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang tidak
secara langsung berhubungan dengan fungsi utama tetapi masih dalam tahap
optimalisasi.
3.2.1
Spesifikasi Fungsional
Fungsi utama dari optimalisasi yang akan dibangun adalah menyediakan semua
fitur dan kebutuhan untuk optimalisasi. Selain itu optimalisasi ini menyediakan fitur-fitur
yang sebelumnya tidak dapat dilakukan pada perangkat mobile yang masih default.
Sebagai contoh apabila penulis ingin memperbesar partisi internal, karena memori
bawaan masih kurang maka S-OFF akan sangat berguna. Spesifikasi fungsional
optimalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.1.
3.2.2
Spesifikasi Non-Fungsional
Selain kebutuhan fungsional, optimalisasi disini juga memiliki aspek non-
fungsional yang mendukung spesifikasi fungsional. Antara lain
•
User dapat meng-install semua aplikasi tanpa batasan user permission.
•
User dapat menikmati sebuah fitur baru.
Tabel 3.1 Spesifikasi Fungsional dari Optimalisasi
No
Fungsi
Keterangan
1
Root
Menjadikan user sebagai Administrator.
2
S-OFF
Me-nonaktifkan security menjadi OFF.
3
Backup
Melakukan backup semua settingan yang ada dalam Android
4
Partition
Melakukan Partisi pada memori eksternal (SDCARD).
Install Custom
Melakukan modifikasi pada ROM AOSP (Android Open
ROM (AOSP)
Sources Project), kemudian ditanam pada perangkat mobile
Install Aplikasi
Melakukan install aplikasi yang membutuhkan Akses Root.
5
6
3.3
Diagram Alir
Diagram Alir merupakan serangkaian bagan-bagan yang menggambarkan alir
dari penelitian. Pada diagram alir ini digambarkan urutan prosedur dalam proses
optimalisasi.
3.3.1
Diagram Alir Langkah Penelitian
Identifikasi Masalah
Penetapan Solusi
Analisis Kebutuhan
Rancangan
Development
Testing
Implementasi
Evaluasi
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.3.2
Diagram Alir Sistem
Start
Install SDK diSistem Operasi Linux PC
Konfigurasi ADB
Installasi Aplikasi di Android Melalui PC
Optimalisasi Sistem Operasi Android
Melalui Device dan PC
Development
Testing Awal
T
Sukses
Y
Penggunaan
Sukses
End
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
3.4
Perancangan Sistem
Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini merupakan hasil transformasi dari analisa ke
dalam perancangan yang nantinya akan di implementasikan.
Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan adalah bahwa rancangan
yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua user. Yang
dimaksud semua user adalah bahwa tidak hanya seorang ahli saja yang dapat
menggunakan, namun orang awam pun dapat menggunakannya.
3.5
Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka adalah bagian yang penting, karena yang pertama kali
dilihat ketika aplikasi dijalankan adalah tampilan antar muka. Dalam optimalisasi ini
perancangan antarmuka mempunyai beberapa tahapan, dimulai dari konsep pemilihan
beberapa aplikasi yang akan digunakan dalam device, mengoptimalisasi filesystem
Android dengan tujuan agar semakin cepat dalam proses, memodifikasi tampilan,
kemudian menyatukan semua optimalisasi kedalam modifikasi ROM AOSP yang akan
ditanam dalam device nantinya.
Tahap perancangan antar muka terdapat beberapa macam yaitu pada Splash
awal, Boot screen, tampilan Desktop ketika pertama kali masuk ke Android, tampilan
menu aplikasi, dan menu notifikasi. Perancangan antar muka secara garis besar sebagai
berikut:
3.5.1
Splash Awal
Karena device akan di S-OFF, jadi splash awal HTC yang biasanya muncul akan
dihilangkan dan digantikan dengan splash bawaan S-OFF.
3.5.2
Boot Screen
3.5.3
Desktop
Tampilan awal atau desktop, menggunakan ROM AOSP Oxygen yang telah
dimodifikasi, dengan launcher menggunakan Zeam, pemangkasan beberapa aplikasi,
agar tampilan terkesan minimalis.
3.5.4
Tampilan Menu Aplikasi
Didalam menu aplikasi terdapat sedikit perubahan, yaitu mengikuti dari launcher
Zeam.
3.5.5
Menu Notifikasi
Akan ditambahkan beberapa shortcut untuk mempermudah akses menu ke
network, diantaranya bluetoth, wi-fi, mobile data, GPS dll.
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Pelaksanaan Implementasi Sistem
Setelah
sistem
dirancang
dan
didesain
secara
rinci
maka
sistem
diimplementasikan. Tujuannya adalah menerapkan optimalisasi yang telah dirancang
untuk diterapkan pada keadaan sebenarnya, apakah sistem dapat berjalan dengan baik
atau tidak. Dikatakan akan menghasilkan optimalisasi yang baik jika hasil optimalisasi
yang digunakan dapat mencapai tujuan dengan prinsip efisien dan efektif. Dikatakan
optimalisasi tidak berhasil jika sistem tersebut, ternyata banyak kelemahan dan
kekurangan sehingga memboroskan tenaga, waktu dan biaya.
4.2
Lingkungan Implementasi
Implementasi yang akan dilakukan menggunakan sebuah perangkat komputer
portable (laptop) dan sebuah perangkat mobile HTC Desire yang digunakan sebagai alat
untuk implementasi optimalisasi.
Perangkat komputer yang digunakan untuk melakukan implementsi memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
1. Prosesor Intel Core i3-350M
2. RAM 2 GB
3. Hard Disk Hitachi 320GB
4. VGA ATI Mobility Radeon HD5470
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam melakukan implementasi adalah
sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Ubuntu Linux 10.10 Maverick Meerkat.
2. Android SDK Linux i386.
3. Android Debug Bridge (ADB).
4. Unrevoked3
5. Alpharev
6. TitaniumBackup
4.3
Persiapan Lingkungan Kerja Sistem
4.3.1
Install SDK Android
Android SDK menyediakan development environment dengan semua komponen
yang diperlukan. Antara lain tools pengembangan, libraries, dokumentasi, dan contoh
aplikasi serta disertakan pula emulator untuk mensimulasikan aplikasi berjalan pada
perangkat.
4.3.2
Konfigurasi ADB Tools
Konfigurasi file ADB, sesuaikan path dengan settingan SDK sebelumnya. Nilai
path-nya harus sama dengan dimana kita extract direktori "platform-tools". Di lanjutkan
dengan mengedit UDEV (Usb Devices), agar komputer mengenali devices kita, ketikan
perintah berikut di terminal.
4.3.2.1 Konfigurasi Fastboot
Fastboot adalah protocol yang digunakan untuk update flash filesystem pada
device Android dari komputer via USB. Fastboot membolehkan flashing partition image
yang tidak ber-signature. Secara default pada device android terutama HTC fitur ini di
lock.
4.3.3
Konfigurasi Perangkat
Sebelum melakukan proses optimalisasi, hal utama adalah melakukan
konfigurasi pada perangkat mobile. Hal ini bertujuan agar dalam proses optimalisasi yang
memerlukan akses sampai level filesystem, tidak akan terjadi stuck / error. Langkah
pertama adalah Buka Settings pada HTC Desire, pada bagian Connect to PC pilih default
nya Charge Only dan hilangkan tanda centang pada bagian Ask Me dan pastikan pada
devices USB Debugging sudah aktif, Settings – Applications - Development kemudian
centang pada USB Debugging.
4.4
Implementasi Optimalisasi
4.4.1
Rooting
Rooting berfungsi untuk memberikan akses yang penuh terhadap user. Langkah-
langkah untuk mengkonfigurasi nya sebagai berikut. Download file Rooting Unrevoked3
di http://www.unrevoked.com/recovery/ . Karena penulis menggunakan Sistem
Operasi Linux Ubuntu, maka pilih file untuk Linux. Kemudian ekstrak file tersebut
kedalam direktori /opt.
4.4.2
Backup
Sebelum memulai optimalisasi hal yang paling utama adalah mem-backup
semua aplikasi maupun settingan sebelumnya, hal ini mewaspadai kalau saja terjadi
stuck / error pada waktu optimalisasi, system bisa dikembalikan pada waktu sebelum
optimalisasi.
4.4.3
S-OFF
Pada S-OFF HTC Desire kali ini, penulis menggunakan metode Virtual Machine
(VirtualBox). Download file .ISO dari AlphaRev di http://alpharev.nl/ Selalu cocokan
MD5SUM dari hasil download file tadi dengan yang ada di web. MD5SUM adalah
program yang digunakan untuk mem-verify apakah suatu file itu bener-bener sama
dengan yang dikeluarkan oleh si pemilik file. Untuk mengetahui tentang MD5 dari file ISO
tersebut, ketikan perintah berikut di terminal. Tulisan bercetak miring adalah md5 dari file
ISO Alpharev yang penulis gunakan..
4.4.4
Partition Device
Pembagian partisi didalam device dibagi menjadi dua macam, yaitu pembagian
partisi Internal dan partisi sdcard/mmc.
4.4.4.1 Partisi Internal Device
Untuk dapat meng-custom partition internal, langkah utama yang harus di
tempuh dengan jalan S-OFF. Karena dari vendor HTC sendiri bahkan semua vendor,
tidak mengijinkan untuk memodifikasi partition table pada device. HTC yang penulis pakai
memiliki besaran tabel partisi internal sebagai berikut, Partisi /system 250M, /cache 40M
dan partisi /data 147M.
4.4.4.2 Partisi SD-Card
Dalam proses optimalisasi ini penulis menggunakan sd-card Transcend 8GB
class 6, yang nantinya akan dibagi menjadi 3 partisi yaitu fat32 untuk menyimpan semua
data, ext4 untuk partisi system yang mendukung Apps2sd dan terakhir Swap. Proses
pembagian partisi ini penulis menggunakan aplikasi parted bawaan dari hboot
CyanogenMod.
4.4.5
GPS Lock
Konfigurasi ini menggunakan server dengan satelit yang berada disekitaran Asia
dan Indonesia, jadi kecepatan dan akurasi GPS yang didapat akan semakin baik.
Konfigurasi GPS ini dapat digunakan pada berbagai ponsel yang menggunakan sistem
operasi Android. Backup dulu konfigurasi GPS yang ada di dalam direktori
/system/gps.conf, kemudian replace dengan menggunakan konfigurasi GPS yang ada
dibawah
4.4.6
Install CustomROM (AOSP)
Banyak CustomROM (AOSP) yang ada saat ini menawarkan kelebihan-
kelebihan yang dimiliki. Untuk HTC Desire sendiri ada beberapa “pemain besar” dalam
hal CustomROM, diantaranya Oxygen yang membawa fitur “fast” nya. Maklum saja
CustomROM ini ukurannya sangat kecil dibanding dengan CustomROM lain. Ada juga
dengan CustomROM eMIUI yang membawa nuansa Iphone dari Apple. Ditambah lagi
AuraxTSense yang membawa nuansa SenseHTC.
4.4.7.2 Pengujian Fitur
Dalam pengujian tahap ini yang akan di tekankan kepada fitur yang sebelumnya
belum didukung penuh oleh sistem operasi, yaitu menjadikan device sebagai Accespoint
dan pengujian fitur Apps2sd yaitu memindahkan aplikasi kedalam memory eksternal
(sdcard).
4.4.7.2.1 Wifi Thethering
Pengujian pertama yaitu menjadikan device sebagai Accespoint adalah, aplikasi
yang digunakan adalah Wireless Theter yang berada didalam menu aplikasi. Klik
kemudian Allow jika terdapat pesan permission dari superuser.
4.4.7.2.2 Apps2SD
Setiap kali menginstall aplikasi ke devices Android, kita tidak dapat memilih untuk
disimpan dimana, karena secara otomatis Android akan menyimpan di memori internal
ponsel. Dengan demikian, semakin banyak aplikasi yang di install, semakin habis pula
memori internal untuk keperluan berbagai proses aplikasi. Ada baiknya bila instalasi
program dapat dipindahkan ke memori eksternal.
4.4.7.3 Pengujian Performa
Pengujian performa diperoleh dari aplikasi Quadrant yang bisa didownload di
Android Market. Quadrant memiliki tiga versi yang berbeda Standard, Advanced, dan
Professional. Quadrant standard merupakan versi yang gratis, dan yang kedua lainnya
merupakan versi berbayar.
5.
Penutup
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Salah satu cara untuk meng-optimalisasi sistem operasi di Android adalah
Rooting. Karena, secara default ponsel Android original tidak mempunyai akses
superuser atau root, sehingga banyak fitur dan aplikasi yang tidak bisa diinstall
atau bahkan diakses jika fitur atau aplikasi tersebut membutuhkan privilege
superuser. Misalnya saja untuk meng-update firmware devices atau menginstall
beberapa aplikasi.
2. Hasil implementasi fitur Apps2SD sangat memuaskan, karena apps2sd
menginstall beberapa aplikasi ke dalam sdcard dengan tujuan untuk mengurangi
beban internal memory yang terbatas karena dipakai system.
3. Dengan optimalisasi penulis diberikan akses untuk modding CustomROM,
misalnya penambahan maupun pengurangan aplikasi terbaru, mengganti
tampilan bahkan menaikan atau menurunkan settingan processor dengan tujuan
overclock.
5.2
Saran
Saran yang dapat diberikan Penulis atas penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan, kedepan ada yang dapat membuat sebuah aplikasi yang
mempermudah untuk tujuan optimalisasi (rooting, s-off, custom partition) dengan
sekali klik, di HTC Desire.
2. Kebanyakan aplikasi untuk tujuan optimalisasi berjalan di sistem operasi
Windows, masih sedikit yang berjalan di Linux.
3. Hingga saat ini Android terus mengalami perkembangan, hal ini di imbangi
dengan peningkatan kemampuan pada perangkat Android. Maka diharapkan
devices ini dapat mengikuti versi-versi ke depannya.
Daftar Pustaka
Bagus Sethyadi, 2010. HTC Desire Lounge --REBOOT— KasKus.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6183266, diakses tanggal 30 Desember
2010
David Cogen, 2010. How To: Root the HTC Desire (Unrevoked Method).
http://theunlockr.com/2010/09/20/how-to-root-the-htc-desire-unrevoked-method/,
diakses tanggal 5 April 2011.
Db3, 2011. Apk Manager 4.9 - Makes Modifying Ur Apk A Breeze (Windows/Linux).
http://forum.xda-developers.com, diakses tanggal 20 April 2011.
Eslack, 2011. nbimg: HTC splash screen tool.
http://pof.eslack.org/blog/2008/07/03/nbimg-htc-splash-screen-tool/, diakses tanggal
22 Januari 2011.
Ieftm, 2010. [AlphaRev] HBOOT S-OFF Desire GSM 1.8. http://forum.xdadevelopers.com/showthread.php?t=794314, diakses tanggal 30 Desember 2010.
KBanause, 2010. [TUTORIAL] Where to find the colors for making a theme.
http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=831715, diakses tanggal 4
Januari 2011.
Macdroid, 2010. [Panduan] Perintah-perintah ADB yang Kebanyakan di pake,
http://www.androlib.net/forum/index.php, diakses tanggal 22 Januari 2011.
Mulyadi ST. 2010. Membuat Aplikasi Untuk Android, Multimedia Center Publishing,
Yogyakarta.
RadithTux, 2010. Install SDK Tools Android dalam Ubuntu. http://radithtux.blogspot.com/,
diakses tanggal 3 Januari 2010.
Rethwood, 2010. How To: Partition SD Card.
http://www.androlib.net/forum/index.php/topic,441.msg6218.html, diakses tanggal 2
Januari 2011.
Thom Desire, 2011. HTC Desire Out Of Memory Solution. http://desireuser.blogspot.com,
diakses tanggal 22 Januari 2011.
Wing Wahyu Winarno, Arif Nurhadi, Bramastyo Ide Nugroho. 2010. Let’s Android the
World Panduan Menguasai Sistem Android. Paska Media, Yogyakarta.
Download