1 PERBEDAAN SENSE OF HUMOR PADA MAHASISWA LAKI

advertisement
PERBEDAAN SENSE OF HUMOR PADA MAHASISWA LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN PENGGEMAR TAYANGAN KOREAN VARIETY
SHOW
Dhia Hayuning Thyas
[email protected]
Amir Hasan Ramli
Yunita Kurniawati
Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sense of humor pada
mahasiswa laki-laki dan perempuan penggemar tayangan Korean variety show.
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Strata 1 di perguruan tinggi di
Malang. Teknik pengembilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Subjek penelitian dikelompokkan menjadi kelompok mahasiswa laki-laki dan
kelompok mahasiswa perempuan. Jumlah subjek untuk mahasiswa laki-laki
sebanyak 74 subjek dan jumlah subjek untuk mehasiswa perempuan sebanyak 74
subjek, sehingga jumlah keseluruhan subjek penelitian sebanyak 148.
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan skala sense of humor yang
disusun oleh peneliti berdasarkan teori Thorson dan Powell. Analisis data yang
digunakan adalah uji t dua sampel bebas. Nilai t diketahui sebesar 2,262 dengan
nilai signifikansi 0,025 yang berarti terdapat perbedaan sense of humor yang
signifikan pada mahasiswa laki-laki dan perempuan penggemar tayangan Korean
variety show.
Kata kunci : sense of humor, jeniskelamin, penggemar, tayangan Korean variety
show
ABSTRACT
This study aimed to determine differences in sense of humor on male dan
female college student fans of Korean variety show. Population in this study were
college students in Malang Universities. The sampling technique used by
researcher was purposive sampling. The subject are grouped into male students
dan female student. The number of subject in male group as many as 74 subjects,
and number of subject in female group as many as 74 subjects, so the total
number of subjects was 148. Accumulating data using sense of humor scale
developed by researcher based on the theory of Thorson and Powell. Data
analysis was perfomed by independent sample t test. T value is 2,262 with
significant value 0,025, which means there is significant differences in sense of
humor on male dan female college student fans of Korean variety show.
Keywords : sense of humor, sex, fans, Korean variety show
1
2
LATAR BELAKANG
Freud dalam teori psikoanalisisnya mengatakan bahwa manusia memiliki
berbagai naluri yang diperlukan dalam kehidupannya, salah satu naluri tersebut
adalah mencari kesenangan (Videbeck, 2008). Adapun kesenangan itu dapat
diperoleh manusia melalui berbagai cara, misalnya dengan menonton acara
hiburan di televisi, bertamasya, atau melakukan hal-hal yang disukai. Widjaja
(Rahmanadji, 2007), berpendapat bahwa naluri untuk mencari kesenangan,
hiburan, dan kegembiraan ini dibutuhkan manusia untuk ketahanan diri dalam
proses pertahanan hidupnya
Naluri merupakan insting atau pola perilaku yang telah dibawa makhluk
hidup sejak lahir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online naluri
merupakan insting, perbuatan atau reaksi yang sangat majemuk dan tidak
dipelajari yang dipakai untuk mempertahankan hidup. Sebagaimana pernyataan di
atas maka dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki naluri untuk mencari
kesenangan, dan naluri ini diperlukan manusia untuk proses pertahanan hidupnya.
Kesenangan dan kegembiraan merupakan bagian dari emosi-emosi dasar
manusia (Boeree, 2008). Emosi-emosi dasar seperti rasa senang, gembira, humor,
sedih, takut, marah dan sebagainya merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari
manusia. Emosi-emosi dasar tersebut diperlukan manusia untuk mendukung
kelangsungan hidupnya (Panksepp, 1998). Disebut sebagai emosi dasar karena
emosi ini sudah tertanam di otak manusia dan mamalia lainnya sejak lahir,
sehingga tanpa proses belajar pun, individu sudah memiliki emosi dasar tersebut.
Seiring dengan perkembangan dan pengalaman yang diperoleh individu, emosi
tersebut lalu diasosiasikan dengan stimulus tertentu. Misalnya, ketika melihat
sebuah tayangan di televisi, seorang individu menemukan tayangan tersebut
sebagai hal yang lucu, sehingga memunculkan rasa humor yang akhirnya
menimbulkan perasaan senang.
Sense of humor atau selera humor merupakan kemampuan seseorang
untuk menangkap adanya sesuatu yang lucu dari sebuah peristiwa (Mendatu,
2008). Kemampuan seseorang menangkap sesuatu yang lucu berbeda-beda pada
setiap individu, ada yang menganggap bahwa suatu peristiwa tertentu lucu
3
sedangkan individu lain menganggap bahwa peristiwa tersebut tidak lucu.
Terlepas dari perbedaan pandangan antara satu orang dengan orang lainnya
mengenai peristiwa mana yang lucu dan yang tidak, terdapat banyak keuntungan
atau manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang memiliki selera humor.
Beberapa manfaat tersebut adalah membantu mengurangi stres, melenyapkan
pikiran negatif, membantu menjalin hubungan sosial dengan orang lain dan
sebagainya. Selain itu Thorson & Powell (1997) mengemukakan bahwa perhatian
dan coping merupakan alasan utama manusia menggunakan humor. Hal ini bisa
diartikan bahwa dengan mengungkapkan, menciptakan, atau melihat humor akan
membantu seseorang menghadapi stres dan tekanan dalam kehidupan. Selain itu,
dengan adanya humor seseorang akan lebih diperhatikan dan memperhatikan satu
sama lain.
Selera humor penting dimiliki manusia baik laki-laki maupun perempuan,
tua maupun muda. Sebagaimana telah disebutkan diawal bahwa kepekaan
terhadap humor dapat membantu seseorang untuk mengatasi krisis kehidupan.
Salah satu periode perkembangan yang rentan mengalami krisis hidup adalah pada
masa mahasiswa, dimana individu pada usia tersebut berada pada tahap
perkembangan antara remaja akhir dan dewasa awal. Hurlock (2004), mengatakan
bahwa masa tersebut merupakan masa bermasalah, masa keterasingan sosial,
masa komitmen, masa perubahan nilai, masa penyesuaian dengan hidup baru.
Banyaknya tuga-tugas perkembangan yang menuntut untuk dilaksanakan oleh
individu, dapat memicu timbulnya stres maupun masalah dalam kehidupan.
Dengan demikian, untuk mengurangi atau mencegah timbulnya stres, diharapkan
individu baik laki-laki maupun perempuan memiliki selera humor.
Laki-laki memiliki ciri-ciri mempunyai penis, jakun, memproduksi sperma
dan menghasilkan hormon tertosteron (Baron & Byrne, 2004). Hormon
tertosteron ini mempengaruhi perkembangan mental laki-laki. Laki-laki
cenderung menjadi lebih rasional, tenang dan acuh, sedangkan perempuan
memiliki ciri-ciri mempunyai vagina, rahim, payudara, memproduksi sel telur,
dan menghasilkan hormon esterogen dan progesteron (Hurlock, 2004). Hormon
esterogen dan progesteron ini juga mempengaruhi perkembangan mental
4
perempuan. Hal ini membuat perempuan lebih mengutamakan perasaan, lebih
emosional, dan penuh perhatian.
Setiap individu mempunyai cara pandang yang berbeda mengenai
peristiwa atau kejadian yang dianggap lucu dan tidak. Hal ini berlaku untuk
individu baik laki-laki maupun perempuan (Mendatu, 2008). Dengan demikian
apakah perbedaan ciri-ciri fisik dan perkembangan mental antara laki-laki dan
perempuan bisa menjadi salah satu faktor yang membedakan selera humor pada
laki-laki dan perempuan.
Salah satu fenomena yang bisa dijadikan contoh mengenai sense of humor
yaitu fenomena Korean wave, yakni sebuah fenomena masuknya sebuah budaya
kedalam suatu wilayah yang kemudian membawa pengaruh atau perubahan besar
terhadap masyarakat dalam wilayah tersebut. Fenomena Korean wave ini
mempunyai cakupan yang luas seperti musik, drama, bahasa, budaya, Variety
show dan sebagainya. Populernya fenomena ini dikalangan masyarakat terutama
kalangan muda, membuat mereka berbondong-bondong mencari tahu lebih
banyak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan fenomena tersebut. Salah satu
objek yang bayak diminati dari fenomena ini adalah tayangan variety show.
Naratama (Yuwono, 2013) menyebutkan bahwa variety show merupakan
format acara televisi yang mengkombinasikan berbagi macam bentuk acara
seperti talk show, quiz, game show, music concert, drama maupun situasi komedi.
Acara-acara yang ditawarkan oleh format program televisi seperti ini banyak
mengangkat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan adegan-adegan komedi,
sehingga format acara seperti ini banyak diminati dan dicari. Meskipun tayangan
semacam ini banyak dicari dan diminati, masih banyak orang yang tidak
mengenal atau tidak tertarik dengan tayangan semacam ini. Di sisi lain tayangan
Korean variety show ini juga mempunyai para penggemarnya sendiri.
Populernya tayangan variety show dikalangan para penggemarnya karena
menawarkan konsep acara yang menarik dan banyak mengandung situasi komedi,
sehingga sangat cocok ditonton untuk menghilangkan rasa penat, mengurangi
situasi stres, atau hanya untuk hiburan semata. Konsep acara humor yang
disajikan dalam tayangan variety show ini bisa digunakan untuk mengetahui sense
5
of humor pada penggemarnya. Para penggemar yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan yang telah terbiasa menonton tayangan Korean variety show tersebut
diharapkan dapat membantu peneliti untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
sense of humor pada mahasiswa laki-laki dan perempuan penggemar tayangan
Korean variety how.
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul “ perbedaan sense of humor pada mahasiswa laki-laki dan
perempuan penggemar tayangan Korean variety show”.
LANDASAN TEORI
Sense of Humor
sense of humor adalah kemampuan seseorang untuk menangkap adanya
sesuatu yang lucu dari sebuah peristiwa. Thorson dan Powell (1997) menjelaskan
bahwa sense of humor merupakan suatu cara melihat bagaimana seseorang
menanggulangi stres dalam menghadapi kehidupan. Jelas terlihat bahwa tidak ada
formula yang tepat untuk kepuasan dalam menjalani hidup, Artinya cara atau
mekanisme yang digunakan oleh seseorang dalam menghadapi masalah, bisa
memberikan gambaran mengenai kesuksesan mereka dalam menjalani hidup. Hal
ini berhubungan dengan kemampuan dan kekayaan diri seseorang akan kepekaan
terhadap rasa humor.
JenisKelamin
Jenis kelamin (seks) didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan
perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan (Baron dan Byrne,
2004). Jenis kelamin berkaitan dengan tubuh laki-laki dan perempuan, laki-laki
memproduksi sperma, sementara perempuan menghasilkan sel telur dan secara
biologis mampu untuk menstruasi, hamil dan menyusui. Perbedaan biologis ini
tidak dapat dipertukarkan diantara keduanya, dan fungsinya tetap akan sama pada
segala ras yang ada di muka bumi.
Korean Variety Show
Korean variety show merupakan format acara televisi yang diproduksi
atau menggunakan bahasa korea yang mengkombinasikan berbagai program acara
6
seperti talk show, magazine show, quiz, game show, music concert, drama, dan
situasi komedi (Yuwono, 2013).
METODE
Responden dan Desain Penelitian
Responden dalam penelitian ini berjumlah 148 orang yang terdiri dari 74
mahasiswa laki-laki dan 74 mahasiswa perempuan. Adapun responden yang
diambil harus memiliki karakteristik antara lain, mahasiswa yang terdaftar di
perguruan tinggi yang ada di Malang, Laki-laki atau Perempuan, Berusia 18-25
tahun pada tahun 2014, Menonton atau mengikuti tayangan Korean variety show
(Running Man dan atau Dad Where Are You Going) minimal selama 1 tahun
dengan frekuensi menonton tayangan 4 kali dalam 1 bulan.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling, yakni tekik penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian komparatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menentukan
persamaan atau perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, kritik terhadap
orang, kelompok atau negara terhadap kasus, peristiwa atau ide (Arikunto, 2010).
Alat Ukur dan Prosedur Penelitian
Sense of Humor
Sense of humor dalam penelitian ini diukur menggunakan skala yang
disusun berdasarkan aspek sense of humor berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Thorson dan Powell (1997), yaitu humor production, coping with humor,
appreciation of humorous people, dan attitude toward humor. Skala ini
merupakan skala model Likert yang memiliki empat alternatif jawaban yakni
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Skala ini terdiri dari 41 aitem yang berisi pernyataan favourable dan
unfavourable. Uji validitas dan reliabilitas pada saat uji coba menghasilkan
koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,924 dengan 41 aitem diterima (standar rix ≥
0,30). Hal tersebut menunjukkan bahwa skala sense of humor adalah reliabel
(standar reliabilitas > 0,60).
7
prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah penguraian latar
belakang dan perumusan masalah, penyusunan landasan teori dan perumusan
hipotesis, menentukan variabel penelitian, melakukan survei, menentukan subjek
penelitian, membuat alat ukur, melakukan uji coba alat ukur yang dilanjutkan
dengan penelitian. Setelah data diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data
dan melaporkan hasil penelitian.
HASIL
Hasil pengujian statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan sense of humor pada mahasiswa laki-laki dan perempuan penggemar
tayangan Korean variety show. Perbedaan sense of humor di antara dua kelompok
subjek berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi
yang lebih kecil daripada 0,05. Perbedaan sense of humor pada mahasiswa lakilaki dan perempuan penggemar tayangan Korean variety show ini bisa diketahui
juga dari nilai rata-rata kedua kelompok, yakni nilai rata-rata mahasiswa laki-laki
sebesar 120,89, sedangkan pada mahasiswa perempuan sebesar 125,32.
Berdasarkan nilai rata-rata tersebut diketahui bahwa kelompok subjek mahasiswa
perempuan memiliki rata-rata sense of humor yang lebih tinggi daripada
kelompok subjek mahasiswa laki-laki.
DISKUSI
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan sense of humor pada
mahasiswa laki-laki dan perempuan penggemar tayangan Korean variety show.
Diketahui mahasiswa perempuan memiliki nilai rata-rata sense of humor yang
lebih tinggi dibanding dengan nilai rata-rata mahasiswa laki-laki. Seorang
neuropsikiatris dari Universitas California mengatakan bahwa perempuan dan
laki-laki memiliki perbedaan dalam cara mereka bereaksi terhadap suatu hal, salah
satu penyebabnya adalah neuron di otak perempuan memiliki hubungan yang
lebih banyak pada area-area yang mengatur komunikasi dan emosi (Olivia dan
Niverina, 2011). Perbedaan neuron antara laki-laki dan perempuan merupakan
salah satu hal yang mendasari perbedaan sense of humor antara laki-laki dan
perempuan pada penelitian ini. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas dapat
8
diketahui bahwa perempuan memiliki neuron yang lebih banyak pada area-area
komunikasi dan emosi, sehingga perempuan memiliki kemampuan dalam
menangkap, menginterpretasikan, mengekspresikan dan menyampaikan suatu
pesan atau hal-hal yang dilihat atau dirasakan dengan lebih baik.
Kelemahan dalam penelitian yaitu, Karakteristik penggemar yang
digunakan dalam penelitian ini hanya berfokus bahwa seseorang dikatakan
penggemar apabila mereka menonton tayangan variety show dalam 1 bulan
sebanyak 4 kali dan harus dilakukan berturut-turut setiap minggunya. Padahal bisa
jadi seseorang bisa dikatakan penggemar meskipun ia tidak menonton tayangan
variety show tersebut secara berturut-turut, misalnya ia mengikuti tayangan
variety show tersebut mulai dari episode awal sampai terbaru namun tidak
menontonnya setiap minggu. Selain itu, dalam penelitian ini hanya digunakan satu
alat ukur saja yakni berupa skala. Padahal akan lebih baik jika digunakan alat ukur
lain, misalnya alat ukur fisiologis seperti psikogalvanometer (mengukur indikator
respon emosional), sphygmomanometer (mengukur tekanan darah), lie detector
atau alat ukur lain yang sesuai (Shepherd, n.d). Hal ini dimaksudkan untuk
mendukung hasil penelitian supaya lebih akurat dan juga untuk menghindari
kemungkinan bahwa subjek penelitian memang sudah mempunyai selera humor
yang tinggi bahkan sebelum menonton tayangan Korean variety show.
Selain kelemahan, terdapat kelebihan dalam penelitian ini yaitu Sampel
yang diambil dalam penelitian ini diambil dari beberapa universitas, sehingga
hasil penelitian bisa merepresentasikan atau mewakili populasi yang luas. Dengan
adanya kelemahan dan kelebihan dalam penelitian ini diharapkan bagi peneliti
selanjutnya yang ingin mengangkat topik penelitian yang sama untuk
memperhatikan hal-hal sebagaimana yang tersebut di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Baron, R. A & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
9
Boeree, C. G. (2008). General Psychology: Psikologi Kepribadian Persepsi,
Kognisi, Emosi dan Perilaku. Yogyakarta: Prismasophi
Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Mendatu, A. (2008). Mengasah Sense of Humor. Yogyakarta: Media Pressindo
Olivia, F., & Niverina, A. (2011). Menyeimbangkan Otak Kiri dan Otak Kanan
dengan Tertawa. Jakarta: Kompas Gramedia
Panksepp, J. (1998). The Core Emotional Systems of The Mammalian Brain: The
Fundamental Substrates of Human emotions. Journal, hal 14-32
Rahmanadji, D. (2007). Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor. Jurnal Sastra.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Shepherd,
P.
n.d.
The
Emotional
http://id.trans4mind.com/transformation/gsr.htm
Respon
Indicator.
Thorson, J. A & Powell, F. C. (1997). Psychological Health and Sense of Humor.
Jurnal of Clinical Psuchology, Vol. 53 No. 6, hal. 605-619
Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Yuwono, E. (2013). Kepuasan Masyarakat Surabaya dalam Menonton Program
Variety Show “Dahsyat” di RCTI. Jurnal e-komunikasi vol. 1 no. 1, hal 111
Download