makalah kolokium

advertisement
1
MAKALAH KOLOKIUM
Nama/NIM
Departemen
Pembahas 1
Dosen Pembimbing/NIP
Judul Rencana Penelitian
Tanggal dan Waktu
: Riski Bayuni Sagala/I34110145
: Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
: Mega Silviana/I34110130
: Ir. Yatri Indah Kusumastuti, Msi/19660714 199103 2 002
: Efektivitas Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial Kampanye
Sustainable Seafood oleh WWF Indonesia
: Kamis, 26 Juni 2014 pukul 11.00–12.00 WIB
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan jumlah pulau
sebanyak 17.508 dan dikelilingi oleh garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar
5,8 juta km2 serta Zona Ekonomi Ekslusif seluas 2.78 juta km2. Terdapat sekitar 60 juta
penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir dan menyumbang sekitar 22 persen dari
pendapatan bruto nasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa prospek pembangunan
perikanan dan kelautan Indonesia menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis.
Selain itu sumberdaya ikan di wilayah perairan Indonesia paling tidak mencakup 73 persen
dari spesies ikan di dunia (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1994).
Namun beberapa sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan telah mengalami
eksploitasi yang berlebihan. Beberapa wilayah pengelolaan perikanan di Indonesia sudah
menghadapi gejala eksploitasi ikan berlebihan (overfishing) untuk beberapa kelompok
komoditas penting, seperti pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan ikan demersal. Dalam
rangka mengelola perikanan, pada 3 Agustus 2011 dikeluarkan Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor Kep. 45/Men/2011 Tentang Estimasi Potensi
Sumberdaya Ikan di WPP-NRI. Keputusan ini memperkirakan potensi ikan sebesar
6.520.100 ton/tahun, dengan tingkat pemanfaatan pada tahun 2011 mencapai 5.345.729
ton. Data menunjukkan produksi tangkapan laut sudah menembus angka 82 persen
melebihi pemanfaatan optimal yang disyaratkan sebesar 80 persen.
Dilandasi oleh hal itu, dewasa ini muncul usaha-usaha menjaga lingkungan hidup,
khususnya perairan Indonesia yang disuarakan baik oleh pemerintah maupun Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang lingkungan. Dalam menyuarakan
gerakan menjaga lingkungan, tak jarang pemerintah atau LSM menggunakan strategi
komunikasi pemasaran sosial. Pemasaran sosial menurut Kotler dan Zaltman (1981)
merupakan a strategy for changing behavior. It combines the best elements of the traditional
approaches to social change in an integrated planning and action framework and utilizes
advances in communication technology and marketing skills. Produk-produk dari pemasaan
sosial adalah produk-produk terkait masalah-masalah sosial, kesehatan, politik atau lain
sebagainya, seperti kampanye anti kekerasan atau iklan layanan masyarakat. Pemasaran
sosial menyampaikan pesan-pesan sosial dengan melibatkan pertimbangan perencanaan
produk, harga, komunikasi, distribusi, dan riset pemasaran.
Pemasaran sosial menggunakan komunikasi pemasaran sosial untuk mencapai
tujuan dalam menyampaikan pesannya. Layaknya masalah-masalah sosial yang lain,
masalah lingkungan hidup juga berhubungan erat dengan peran masyarakat dalam
penyelesaiannya. Salah satu upaya pemerintah maupun LSM dalam melakukan komunikasi
pemasaran sosial adalah melalui kampanye. Pfau dan Parrot dalam Venus (2004)
menyatakan bahwa kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap,
dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan kampanye dapat
dilakukan lewat berbagai media, seperti kampanye lewat televisi, radio maupun surat kabar.
2
Kegiatan kampanye sering digambarkan memiliki peranan penting dalam
penyampaian pesan kepada khalayak. Menanggapi hal tersebut maka diperlukan suatu
strategi komunikasi pemasaran sosial dalam kegiatan kampanye. Tull dan Kahle dalam
Tjiptono (2008) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Dalam strategi komunikasi
pemasaran sosial juga kerap menggunakan media untuk mempromosikan kegiatan
pemasarannya.
Strategi komunikasi pemasaran sosial juga banyak digunakan oleh LSM dalam
menjalankan kampanyenya. Salah satunya adalah kampanye Sustainble Seafood yang
diusung oleh World Wide Fund for Nature (WWF) yang menggunakan strategi komunikasi
pemasaran sosial dalam kegiatan kampanye yang mengangkat tema Sustainble Seafood
yang dimulai pada tahun 2011. Kegiatan kampanye ini bertujuan untuk menjaga stok ikan
dan meningkatkan mutu lingkungannya dan membangun komitmen para aktor industri
perikanan (nelayan, konsumen, dan perusahaan). Kegiatan kampanye ini menggunakan
strategi komunikasi pemasaran sosial dalam memasarkan pesannya kepada khalayak.
Salah satu bentuk strategi komunikasi pemasaran sosialnya adalah dengan pembuatan
seafood guide. Seafood guide bertujuan agar konsumen lebih mengenal hidangan laut
lestari dan lebih selektif memilih makanan laut. Selain itu kegiatan komunikasi pemasaran
sosial yang dilakukan WWF dalam kampanye ini adalah dengan menyediakan media
jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook yang memuat berbagai informasi mengenai
kampanye ini dan adanya halaman khusus dalam website WWF yang membahas mengenai
kampanye ini dan menyediakan seafood guide untuk khalayak.
1.2 MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam
menjalankan kampanyenya?
2. Bagaimana efektivitas komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF
dalam menjalankan kampanyenya?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis strategi komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam
menjalankan kampanyenya.
2. Menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF
dalam menjalankan kampanyenya.
1.4 KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki
kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.
2. Bagi instansi terkait
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan perbaikan dalam
meningkatkan komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan sehingga kegiatan
kampanye tersebut semakin dikenal masyarakat.
3
2.
PENDEKATAN TEORETIS
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL
Komunikasi pemasaran merupakan unsur penting dalam proses pemasaran.
Komunikasi pemasaran menurut Shimp (2003) merupakan gabungan unsur dalam bauran
pemasaran, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Kotler dan Keller (2009) mengartikan
komunikasi pemasaran merupakan suatu bentuk usaha untuk menyampaikan pesan kepada
publik, terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar.
Komunikasi pemasaran digunakan untuk menyuarakan merek perusahaan dan sarana yang
menghubungkan antara perusahaan dan konsumen serta membantu dalam membangun
hubungan antara konsumen dan perusahaan. Komunikasi pemasaran mengembangkan dan
menyampaikan pesan dari obyek-obyek yang berbeda, seperti produk, jasa, perusahaan,
dan lain sebagainya. Peran komunikasi dalam komunikasi pemasaran adalah
menyampaikan pesan produsen berupa penawaran barang atau jasa kepada konsumen
dengan tujuan konsumen menindaklanjuti pesan tersebut dengan tindakan membeli barang
atau jasa tersebut.
Pemasaran sosial menurut Kotler dan Roberto (1989) merupakan strategi untuk
merubah suatu tingkah laku. Dengan menggabungkan elemen pendekatan tradisional dalam
sebuah perencanaan yang matang dan kerangka kerja yang afektif dengan menggunakan
teknik komunikasi dan keahlian pemasaran yang lebih maju. Pemasaran sosial
diperkenalkan pertama kali ditujukan untuk menggambarkan penggunaan prinsip-prinsip
dengan teknik pemasaran untuk mengembangkan tujuan sosial, ide ataupun perilaku.
Kemudian pemasaran sosial berkembang menjadi teknologi manajemen perubahan sosial
meliputi, rancangan, implementasi, dan kontrol program yang bertujuan untuk meningkatkan
ide-ide sosial beberapa kelompok sasaran khalayak.
Perusahaan non profit menggunakan komunikasi pemasaran untuk menyampaikan
pesan dengan tujuan merubah perilaku konsumen. Manfaat komunikasi dalam pemasaran
(Rasmuson, 1988) adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial,
mempengaruhi sikap yang pada tahap selanjutnya akan mendorong perubahan perilaku
sikap baik individu maupun kolektif, dan memeprkuat pengetahuan, sikap, dan perilaku.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL
Strategi pemasaran dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tull dan Kahle
dalam Tjiptono (2008) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran sosial dalam
mengkomunikasikan kampanye sosialnya menurut Ruslan (2004) dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Sebagai komunikator, harus mampu menjelaskan atau menyampaikan
sesuatu kegiatan atau aktivitas dan program kerja kepada publiknya,
sekaligus ia bertindak sebagai modiator untuk mewakili lembaga atau
organisasi terhadap publik dan sebaliknya.
b. Pesan atau message merupakan sesuatu yang perlu disampaikan kepada
penerima melalui teknik kampanye tertentu berupa ide, gagasan, informasi,
aktivitas, atau kegiatan tertentu yang dipublikasikan atau dipromosikan untuk
diketahui, dipahami, dan dimengerti yang sekaligus diterima oleh publiknya.
c. Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai
mediator antara komunikator dengan komunikannya. Media atau alat
kampanye dapat digolongkan sebagai berikut:
 Media umum, seperti surat menyurat, telepon, facsmile, dan telegraf.
 Media massa, seperti media cetak dan media elektronik.
4

Media internal, yaitu media yang dipergunakan untuk kepentingan
kalangan terbatas dan nonkomersil serta kepentingan kalangan
terbatas dan nonkomersil serta lazim dipergunakan dalam aktivitas
kampanye. Media ini terdapat beberapa jenis, yaitu house journal
seperti majalah bulanan, buletin, dan tabloid. Printed materials seperti
barang cetakan untuk publikasi dan promosi, berupa booklet,
pamphlet, dan leaflet. Spoken and visual word, seperti audio visual,
slide film, dan media perlengkapan radio dan televisi.
 Media pertemuan, seperti seminar, pameran, diskusi, presentasi, dan
gathering meet.
d. Komunikan, yakni publik yang menjadi sasaran dalam komunikasi secara
langsung atau tidak. Secara langsung atau tatap muka dapat diklasifikasikan
menjadi komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi
media massa.
Strategi komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan
yang ditujukan bagi konsumen. Tahap pertama adalah tahap perubahan pengetahuan.
Tahap kedua adalah tahap perubahan sikap, yang ditentukan oleh tiga unsur oleh Kennedy
dan Soemanegara dalam Kusumastusti (2009) yang disebut dengan tricomponent attitude
changes yang menunjukkan bahwa tahap perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen,
yaitu pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif), dan perilaku (konatif) dan tahap ketiga
adalah tahap perubahan perilaku, konsumen yang awalnya tidak mengkonsumsi produk
tersebut menjadi mengkonsumsi produk tersebut dan tidak beralih ke produk lain serta
menunjukkan alasan mengapa produk tersebut lebih baik jika dibandingkan produk lain.
KAMPANYE
Menurut Rogers dan Storey dalam Venus (2004) kampanye adalah serangkaian
tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada
sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Dalam kampanye komunikasi setidaknya mengandung empat hal yaitu, tindakan kampanye
yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang
besar, biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan
komunikasi yang terorganisasi. Selain itu kampanye juga memiliki karakteristik lain yaitu,
sumber yang jelas dan kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi yakni mengajak
dan mendorong public untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar
kesukarelaan. Kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga.
Lembaga tersebut dapat berasal dari lingkungan pemerintahan, kalangan swasta atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Kegiatan kampanye selalu terkait dengan aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku (Pfau
dan Parrot dalam Venus, 2004). Ketiga aspek tersebut terkait dan merupakan sasaran yang
dicapai secara bertahap. Menurut Larson dalam Venus (1992) terdapat tiga jenis kampanye,
yaitu product-oriented campaigns, candidate-oriented campaigns, dan ideologically or cause
oriented campaigns. product-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi bisnis
umumnya terdapat di lingkungan bisnis. candidate-oriented campaigns atau kampanye yang
berorientasi pada kandidat umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik.
ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada
tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Kampanye
jenis ini juga disebut social change campaigns, yaitu kampanye yang ditujukan untuk
menagani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publk yang
terkait.dalam praktiknya, ketiga jenis kampanye tersebut menggunakan strategi komunikasi
yang sama untuk menjual produk, kandidat atau gagasan mereka kepada khalayak.
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Efektivitas komunikasi pemasaran menjadi salah satu indikator keberhasilan
komunikasi pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2009) cara mengetahui kefektivitasan
komunikasi pemasaran adalah dengan cara mengukurnya dan melihat perubahan
5
perilakunya. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) keputusan konsumen untuk membeli
suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, dan faktor psikologis. Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada
keinginan dan perilaku konsumen. Di dalam faktor budaya terdapat faktor subkebudayaan.
Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
Faktor sosial tersiri dari kelompok acuan, keluarga, dan peran media. Faktor pribadi terdiri
dari umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian dan faktor psikologis
terdiri dari motivasi, persepsi, pengetahuan, dan keyakinan serta sikap. Proses pengambilan
keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor karakteristik pengunjung. Efek atau
respon konsumen menurut Tjiptono (2008) dapat dilihat dari sebagai berikut:
a. Efek kognitif ialah membentuk kesadaran informasi tertentu. Dampak kognitif
yang timbul pada komunikasi yang menyebabkan komunikan menjadi tahu
atau meningkatkan intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan
komunikator ditujukan kepada pemikiran si komunikan. Tujuan komunikator
hanyalah berkisar pada upaya megubah pikiran si komunikan.
b. Efek afektif ialah memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Tujuan
komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak
hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.
c. Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya.
Efek pada konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan
sesuatu dengan cara tertentu.
Sedangkan menurut Shimp (2003) aspek kognitif mengacu pada pemikiran dan
pengetahuan mengenai suatu obyek atau permasalahan tertentu, aspek afektif
memfokuskan pada perasaan dan aspek konatif memiliki kecenderungan untuk melakukan
tindakan atas sebuah objek. Dari ketiga aspek tersebut terlihat adanya kemajuan bermula
dari aspek kognitif, aspek afeksi, kemudian aspek konatif. Bermula dari individu yang mulai
sadar akan sebuah obyek, kemudian memperoleh informasi dan membentuk kepercayaan
mengenai kemampuan obyek tersebut. Setelah kepercayaan terbentuk, perasaan dan, dan
evaluasi atas produk tersebut dikembangkan dan timbul suatu niat untuk mengikuti pesan
dalam pemasaran tersebut atau tidak. Sebuah sikap, kemudian, terbentuk alur berpikir
(kognitif), nerasa (afektif), dan berperilaku (konatif).
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam pelaksanaan suatu pemasaran sosial dibutuhkan suatu strategi komunikasi
pemasaran sosial untuk memperkenalkan kampanye menjaga lingkungan kepada
masyarakat. Bentuk strategi komunikasi pemasaran dilihat dari unsur sumber, pesan, dan
media. Selain itu dalam melaksanakan komunikasi pemasaran juga perlu mengetahui
karakteristik sasarannya. Karakteristik sasaran dilihat dari usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pekerjaan. Bukan hanya strategi komunikasi
pemasaran sosial dan karakteristik sasaran saja yang dapat mempengaruhi efektivitas
komunikasi pemasaran sosial, tetapi tingkat keterdedahahan yang dilihat dari frekuensi
penerimaan pesan juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran sosial.
Efektivitas komunikasi pemasaran sosial dapat diukur melalui sejauh mana tujuan
komunikasi pemasaran sosial tersebut tercapai. Tujuan komunikasi pemasaran sosial
adalah merubah sikap masyarakat yang terdiri dari tiga komponen, yaitu kognitif, afektif, dan
konatif.
6
Gambar 1. Kerangka Analisis
Karakteristik Sasaran





Usia
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Jenis Pekerjaan
Tingkat Pendapatan
Strategi Komunikasi
Pemasaran
 Komunikator
 Pesan
 Media
Efektivitas Komunikasi
Pemasaran Sosial
 Aspek Kognitif
 Aspek Afektif
 Aspek Konatif
Tingkat Keterdedahan
 Frekuensi
Keterangan:
penerimaan
pesan
Keterangan:
: mempengaruhi.
2.3
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian ini disajikan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara karakteristik sasaran dengan efektivitas komunikasi
pemasaran sosial.
2. Terdapat hubungan antara strategi komunikasi pemasaran dengan efektivitas
komunikasi pemasaran sosial.
3. Terdapat hubungan antara tingkat keterdedahan dengan efektivitas komunikasi
pemasaran sosial.
2.4
DEFINISI OPERASIONAL
Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Karateristik Sasaran adalah keadaan spesifik sasaran yang berkaitan rangsung
dengan dirinya. Beberapa variabel yang dapat diukur antara lain:
a. Usia adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada
saat penelitian dilaksanakan. Usia responden pada saat penelitian yang
dihitung dalam satuan tahun dan dibulatkan ke ulang tahun terdekat. Variabel
ini dapat diukur dengan data ordinal. Rentang usia dibedakan atas: remaja,
apabila usia responden 16-22 tahun(1); dewasa muda, apabila usia
responden 13-30 tahun(2); dan dewasa menengah, apabila usia responden
31-50 tahun (3); serta usia tua, apabila usia responden lebih dari 50
tahun(4).
7
b. Jenis kelamin adalah identitas responden berdasarkan faktor biologis yang
tercatat dalam tanda pengenal. Variabel jenis kelamin termasuk data nominal.
Jenis kelamin dibedakan atas: laki-laki dan perempuan.
c. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah
dijalani oleh responden. Variabel pendidikan termasuk jenis data interval.
Tingkat pendidikan dapat dibedakan atas: pendidikan rendah, 9 – 12 tahun
(1); pendidikan sedang 13 – 16 tahun (2); dan pendidikan tinggi 17 – 20 tahun
(3).
d. Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama yang dijalankan oleh responden
untuk memperoleh pendapatan. Variabel pekerjaan termasuk jenis data
nominal. Jenis pekerjaan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: tidak bekerja,
yang terdiri dari ibu rumah tangga, pensiunan, dan pelajar (1); non-pegawai
swasta, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), wiraswasta, dan freelance
(2); dan pegawai swasta (3).
e. Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh responden setiap
satu bulan. Variabel ini termasuk data nominal. Tingkat pendapatan dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu: rendah, apabila pendapatan kurang dari sama
dengan Rp 1.000.000 (1); sedang, apabila pendapatan antara Rp 1.000.000
sampai Rp 4.000.000 (2); dan tinggi, apabila penerimaan lebih dari Rp
4.000.000 (3).
2. Strategi komunikasi pemasaran adalah pernyataan (baik secara implisit maupun
eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuan.
Beberapa variabel yang diukur sebagai strategi komunikasi pemasaran, antara lain:
a. Komunikator adalah pihak yang menyampaikan suatu aktivitas atau kegiatan
kampanye Sustainable Seafood kepada responden. Variabel ini dapat diukur
dengan data ordinal. Komunikan dapat dibagi menjadi sebagai berikut;
 Kurang beragam (1-3);
 Beragam (4-6)
 Sangat beragam (7-9).
b. Pesan adalah suatu materi yang perlu disampaikan kepada responden.
Variabel ini dapat diukur dengan data ordinal. Pesan dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
 Sulit dimengerti (1-3)
 Mudah dimengerti (4-6)
 Sangat mudah dimengerti (7-9).
c. Media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara
komunikator dengan komunikan. Variabel ini dapat diukur dengan data
ordinal. Komunikan dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
 Kurang beragam (1-6)
 Beragam (7-12)
 Sangat beragam (13-18).
3. Tingkat keterdedahan adalah intensitas khalayak sasaran dalam menerima bentuk
pelaksanaan komunikasi pemasaran. Tingkat keterdedahan dapat diukur dari
frekuensi penerimaan pesan.
a. Frekuensi penerimaan pesan adalah banyaknya atau tingkat keseringan
responden menerima bentuk pelaksanaan komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh WWF dalam kurun waktu tertentu. Pengukuran ini dapat dilihat
dari frekuensi khalayak sasaran mendapatkan media pemasaran dari WWF.
Jenis data berupa data ordinal dengan kategori sebagai berikut:
 Rendah (1-12)
 Sedang (13-24)
 Tinggi (25-36)
8
4. Efektivitas komunikasi pemasaran adalah indikator keberhasilan suatu komunikasi
pemasaran untuk mencapai tujuannya. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat
dketahui melalui perubahan sikap responden dari aspek kognitif, afektif, dan konatif.
a. Aspek kognitif adalah aspek yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan
responden mengenai kampanye yang dilakukan oleh WWF. Aspek kognitif
diukur berdasarkan jawaban responden. Variabel aspek kognitif termasuk
jenis data interval dengan kategori sebagai berikut:
 Rendah (1-3)
 Sedang (4-6)
 Tinggi (7-9)
b. Aspek afektif adalah aspek yang berhubungan dengan emosi responden.
Jenis data pada aspek afektif adalah interval dengan kategori sebagai
tersebut:
 Rendah (1-6)
 Sedang (7-12)
 Tinggi (13-18)
d. Aspek konatif adalah aspek yang berhubungan dengan kecenderungan
perilaku seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan
kampanye yang dijalankan WWF. Aspek konatif termasuk data interval
dengan kategori sebagai berikut:
 Rendah (1-6)
 Sedang (7-12)
 Tinggi (13-18)
PENDEKATAN LAPANGAN
3.1
LOKASI DAN WAKTU
Penelitian ini dilakukan di Jalan Bintaro Utama, Sektor 9, Tangerang, Indonesia.
Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan alasan
bahwa warga di Kawasan Bintaro Jaya sudah pernah terdedah Kampanye Sustainanable
Seafood berupa workshop, Sustainable Seafod Festival, program edukasi, dan lain-lain.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2014 sampai dengan Januari 2015. Penelitian ini
meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapang, pengolahan dan
analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi
Tabel 1.
Mei
Juni
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Penyusunan
Proposal
Skripsi
Kolokium
Perbaikan
Proposal
Pengambilan
Data Lapang
Pengolahan
dan Analisis
Data
Penulisan
Draft Skripsi
Uji Petik
Sidang
Skripsi
Perbaikan
9
Laporan
Skripsi
3.2
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sebagai fokus utama dan data
kualitatif sebagai data pendukung. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
instrumen kuisioner yang diisi dengan mewawancarai responden. Sementara data-data
kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak WWF.
Selain itu sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner yang akan
ditujukan kepada responden. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar
pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta
ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Pengumpulan
data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak WWF untuk
mengkaji mengenai strategi komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan dalam Kampanye
Sustainable Seafood. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
dokumen WWF mengenai strategi komunikasi pemasaran sosial Kampanye Sustainable
Seafood dan berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal
penelitian, skripsi, dan internet.
Data yang telah dikumpulkan nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan
hasil penelitian dilakukan dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten.
Seluruh hasil penelitian akan dituliskan dalam rancangan skripsi.
3.3
TEKNIK PENENTUAN INFORMAN DAN RESPONDEN
Subjek dalam penelitian ini responden dan informan yang memberikan informasi
mengenai diri mereka sebagai sumber data. Responden penelitian ini ialah khalayak yang
sudah pernah menerima kampanye Sustainable Seafood. Responden tersebut akan
diberikan kuesioner karena jawabannya dianggap dapat mewakili efektivitas komunikasi
pemasarana Kampanye Sustainable Seafood. Responden yang menjawab pertanyaan
peneliti ialah masyarakat yang sudah terdedah dengan kampanye Sustainable Seafood.
Jumlah responden dari penelitian ini adalah 40 orang. Sedangkan yang menjadi informan
dalam penelitian ini adalah pihak WWF yang melakukan Kampanye Sustainable Seafood.
Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah simple random sampling,
merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sehingga
setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk
dipilih sebagai sampel penelitian. Beberapa alasan pemilihan metode, yaitu:
1. Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi homogen yaitu masyarakat
yang sudah pernah terdedah Kampanye Sustainable Seafood.
2. Lokasi pengambilan data berada di wilayah Jabodetabek.
3. Masyarakat yang sudah pernah terdedah Kampanye Sustainable Seafood
merupakan masyarakat yang sudah pernah datang langsung ke kegiatan
Kampanye Sustainable Seafood.
3.4
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Data kuesioner yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif. Setelah seluruh data
terkumpul adalah melakukan pengkodean data. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyeragamkan data. Setelah pengkodean, tahap selanjutnya adalah perhitungan
persentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi silang. Data yang
dikumpulkan selanjutnya diolah secara statistik deskriptif dengan mengunakan software
SPSS (Statistical Program for Social Sciences) for Windows versi 16.0 dan Microsoft Exel
2010. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu strategi komunikasi pemasaran sosial,
yaitu komunikan, pesan, dan media yang disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Hal
yang sama dilakukan pada variable tingkat keterdedahan dan efektivitas komunikasi
pemasaran sosial.
10
Selain itu, dilakukan juga uji analisis regresi untuk mengkukur data-data interval.
Sedangkan data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara digunakan sebagai data
pendukung hasil penelitian kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong G, Kotler P. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan (Alih bahasa dari
Bahasa Inggris oleh Damos S). Edisi 8. Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga. 515 hal. (Judul
asli: Principles of Marketing, Eightth Edition).
Keller KL, Kotler P. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas (Alih bahasa dari
Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. 412 hal. (Judul
asli: Marketing Mangement, Thirteenth Edition).
Kotler P, Roberto EL. 1989. Marketing Strategies for Changing Behavior. New York (US):
The Free Press. 438 hal.
Kusumasuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 201 hal.
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana. 376
hal.
Rasmuson MR dkk. 1988. Komunikasi Kelangsungan Hidup Anak. Washington DC (US):
Academy for Educational Development. 144 hal.
Ruslan R. 2005. Kampanye Public Relation. Jakarta (ID): PT RajaDrafindo. 146 hal.
Shimp T. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta (ID): Erlangga. 650 hal.
Tjiptono F. 2008. Strategi pemasaran. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset. 588 hal.
Venus A. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Komunikasi. Badung (ID): PT Remaja Rosdakarya Offset. 268 hal.
KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). 2013. Statistik Kelautan dan Perikanan 2011.
(Internet). (dikutip tanggal 13 Juni 2014). Dapat diunduh dari: http://statistik.kkp.go.id/
index.php/arsip/c/37/Buku-Kelautan-dan-Perikanan-Dalam-Angka-2011/?category
_id=3
11
LAMPIRAN
Lampiran 1 Rancangan Skripsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
2.4 Definisi Operasional
PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Lokasi dan Waktu
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
GAMBARAN UMUM
4.1 Gambaran Umum Kampanye Sustainable Seafood WWF
PELAKSANAAN
STRATEGI
KOMUNIKASI
PEMASARAN
SOSIAL
KAMPANYE
SUSTAINABLE SEAFOOD WWF
TINGKAT KETERDEDAHAN KHALAYAK TERHADAP KAMPANYE SUSTAINABLE
SEAFOOD WWF
HUBUNGAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL TERHADAP EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL
7.1 Hubungan antara Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial dengan Aspek Kognitif
7.2 Hubungan antara Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial dengan Aspek Afektif
7.3 Hubungan antara Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial dengan Luas Aspek Konatif
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
12
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Saya Riski Bayuni Sagala, Mahasiswi Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, akan melakukan penelitian
mengenai “Efektivitas Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial Kampanye
SustainableSeafood WWF”.
Kuesioner ini merupakan instrumen dari penelitian saya yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari responden. Melalui kuesioner ini saya mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Bapak/Ibu/Saudara, besar harapan saya pertanyaan-pertanyaan tersebut
dijawab dengan jujur. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat RAHASIA dan
hanya digunkan untuk keperluan penelitian. Atas waktu yang disiapkan untuk pengisian
kuesioner ini, saya mengucapkan terimakasih
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama:
2. Sebutkan jenis kelamin Anda!
Laki-laki
Perempuan
3. Berapa usia Anda saat ini? ___________ tahun
4. Apa pendidikan terakhir Anda saat ini?
a. SD/MI atau sederajat
b. SMP/MTS atau sederajat
c. SMA/MA atau sederajat
d. Diploma
e. Sarja
f. Pascacasarjana
g. Lainnya, sebutkan__________
5. Apa pekerjaan Anda saat ini?
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta
d. TNI/Abri
e. Freelancer
f. Pelajar
g. Lainnya, sebutkan____________
6. Berapa pendapatan Anda dalam sebulan? ___________________ rupiah
7. Di mana kota tempat Anda tinggal sekarang?
13
______________________________________________
______________________________________________
B. STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL
1. Dari mana anda mendapatkan informasi mengenai Kampanye Sustainable Seafood
WWF? (Boleh isi lebih dari satu)
Kerabat
Teman
Pengurus RT
Pengurus paguyuban warga Bintaro
Iklan di media cetak
Iklan di media elektronik
Twitter
Facebook
Website WWF
2.
Jika anda pernah ikut serta dalam seminar Kampanye Sustainable Seafood, apakah
pembicara menjelaskan materi dengan jelas?
a. Sangat jelas
b. Jelas
c. Kurang jelas
3. Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan tujuan Kampanye Sustainable
Seafood?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
4. Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan norma-norma yang anda pegang
selama ini?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Kurang sesuai
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan yang anda anggap benar!
No
Pernyataan
Jawaban
Ya Tidak
1
Saya pernah mendapatkan informasi mengenai Kampanye
Sustainable Seafood WWF
2
Saya pernah mendapatkan leaflet mengenai Kampanye
Sustainable Seafood WWF
3
Saya pernah melihat banner mengenai Kampanye
Sustainable Seafood WWF
4
Saya pernah mengakses website WWF
5
Saya pernah mengikuti seminar mengenai Kampanye
Sustainable Seafood WWF
6
Saya pernah melihat iklan mengenai Kampanye Sustainable
Seafood WWF
7
Saya pernah datang ke pameran mengenai Sustainable
Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
8
Saya pernah membaca artikel mengenai Sustainable
Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
9
Saya
pernah
mendapatkan
informasi
mengenai
KampanyeSustainable Seafood yang diselenggarakan oleh
WWF melalui social media (twitter, facebook, dll)
Ket
14
11. Berapa kali dalam satu bulan Anda mendapatkan bentuk pelaksanaan
komunikasi pemasaran mengenai Kampanye Sustainable Seafood yang
diselenggarakan oleh WWF?
Berilah tanda silang (X) pada pilihan yang sesuai dengan Anda!
No
Media
Frekuensi
1 - 2 kali
3 – 4 kali
5 – 6 kali
1
Koran
2
Majalah
3
Televisi
4
Radio
5
Jejaring sosial
6
Facebook
7
Website WWF
8
Booklet
9
Pamphlet
10
Leaflet
11
Seminar
12
Pameran
C. EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL
1. Apa yang Anda ketahui mengenai Kampanye Sustainable Seafood yang
diselenggarakan oleh WWF?
a. Kampanye yang bertujuan untuk membantu menyelamatkan industri perikanan
yang terancam.
b. Kampanye yang bertujuan untuk menyelamatkan industri perikanan dari
eksploitasi berlebihan.
c. Kampanye yang bertujuan untuk mengajak masyarakat mengonsumsi hidangan
laut
2. Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan oleh WWF dalam rangka Kampanye
Sustainable Seafood? (Boleh isi lebih dari satu)
Pameran
Seminar
Kampanye melalui jejaring sosial
Program edukasi
Pengenalan melalui booklet
Pengenalan melalui leaflet
Pengenalan melalui pamphlet
Iklan di televise
Iklan di radio
Pemuatan informasi di website WWF
Pemuatan informasi di media online
3. Di mana saja lokasi Kampanye Sustainable Seafood diselenggarakan?
a. Seluruh Indonesia
b. Jakarta, Medan,Surabaya,Bandung, dan Makassar
c. Jabodetabek
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang Anda anggap benar!
No
Pernyataan
Jawaban
Ya Tidak
1
Saya senang WWF mengadakan KampanyeSustainable
Seafood
2
Saya senang mengunjungi website WWF
Ket
15
3
4
5
6
7
8
9
Saya meyukai bentuk Kampanye Sustainable Seafood yang
diselenggarakan oleh WWF
Saya senang pada pelayanan informasi yang dilakukan oleh
WWF dalam Kampanye Sustainable Seafood
Saya tertarik mencari informasi lebih lanjut mengenai
Kampanye Sustainable Seafood
Saya senang mengikuti seminar mengenai Kampanye
Sustainable Seafood WWF
Saya senang mengikuti pameran mengenai Kampanye
Sustainable Seafood WWF
Saya senang WWF menyediakan media sosial mengenai
Kampanye Sustainable Seafood
Saya senang WWF menyediakan halaman khusus
Kampanye Sustainable Seafood di website WWF
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang Anda anggap benar!
No
Pernyataan
Jawaban
Ya Tidak
1
Saya akan lebih sering mengakses website untuk
mendapatkan informasi mengenai Kampanye Sustainable
Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
2
Saya akan lebih sering berkunjung ke seminar mengenai
Kampanye Sustainable Seafood yang diselenggarakan oleh
WWF
3
Saya akan lebih sering berkunjung ke pameran mengenai
Kampanye Sustainable Seafood yang diselenggarakan oleh
WWF
4
Saya akan terus mencari informasi mengenai Kampanye
Sustainable Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
5
Saya akan memberikan informasi mengenai Kampanye
Sustainable Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
kepada kerabat
6
Saya akan memberikan informasi mengenai Kampanye
Sustainable Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
kepada teman
7
Saya bersedia menjadi relawan dalam Kampanye
Sustainable Seafood yang diselenggarakan oleh WWF
8
Saya akan membantu menyebarkan informasi mengenai
Kampanye Sustainable Seafood melalui media sosial yang
saya miliki.
9
Saya bersedia memberikan saran mengenai Kampanye
Sustainable Seafood jika diminta
Ket
16
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Informan
Pedoman Wawancara dengan Pihak WWF.
Hari/Tanggal Wawancara :
Lokasi Wawancara
:
Nama Informan
:
Pekerjaan/Jabatan
:
Pertanyaan Penelitian
:
1. Apa itu Kampanye Sustainable Seafood?
2. Apa visi, misi, dan tujuan Kampanye Sustainable Seafood?
3. Di mana saja Kampanye Sustainable Seafood diadakan?
4. Materi apa saja yang diberikan kepada sasaran saat Kampanye Sustainable
Seafood?
5. Apakah ada sasaran khusus dalam Kampanye Sustainable Seafood?
6. Apa target utama WWF dalam Kampanye Sustainable Seafood?
7. Apa saja yang sudah dilakukan oleh WWF dalam memasarkan Kampanye
Sustainable Seafood?
8. Bagaimana cara WWF mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam Kampanye
Sustainable Seafood?
9. Bagaimana reaksi masyarakat dengan adanya Kampanye Sustainable Seafood ini?
10. Bagaimana cara WWF merubah perilaku masyarakat agar sesuai dengan tujuan
Kampanye Sustainable Seafood?
11. Apa saja kendala yang dihadapi oleh WWF dalam melakukan Kampanye
Sustainable Seafood?
17
Lampiran 3. Peta Lokasi Penelitian
Download