PENENTUAN PARAMETER FISIS CUACA TERHADAP CURAH HUJAN DI KOTA PEKANBARU D. Yuliana1, R. Syech2, A. Ardhitama3 e-mail : [email protected] 1 Mahasiswa Program S1 Fisika Dosen Jurusan Fisika FMIPA UR 3 Staff Analisa dan Prakiraan BMKG Pekanbaru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia. 2 ABSTRACT The effects of weather on the physical parameters of rainfall in city Pekanbaru are reported. The physical parameters of weather are air temperature, air humidity, air pressure and wind speed. The Method used in this study is a statistical method of Correlation Coefficient Test, Student's T-Test, Chi-Square Test and Homogeneity Test. These correlations indicate the relationship among variables, with values of 0.5. After the Student's T-Test, it shows that the effect of weather variables has the same average value from January to July 2012. The precipitation with speed average is -2,0564 in the rainy season and in the dry season is 0,6364. The value of Tcount ≤ Ttable (0,05) = 1,699 and H0 are accepted. After the Chi-Square Test, it shows that the influence of weather variables to the data sample were normally distributed and the data was not normally distributed from January to July 2012 obtained from X2count ≤ X2table (0,05) = 42,56. The results are the data value of air temperature, precipitation, air pressure, humidity and average speed, where the value of H0 was accepted, so each group of data proved to be normally distributed. After the homogeneity test, results show the influence of weather variables, the degree of similarity or data homogenized from January to July 2012. Air temperature with Rainfall in the wet season are 0,0050 at 0,0027 in the dry season. Because Fcount ≤ Ftable (0,05) = 1.86 then is H0 accepted. Keywords : Rainfall, Parameter of Phsycal Weather, Method of Statisik. ABSTRAK Efek dari pengaruh parameter fisis cuaca terhadap curah hujan di kota Pekanbaru. Parameter fisis cuaca yaitu suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara dan kecepatan angin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik yaitu metode uji koefisien korelasi, uji t-student, uji chi-square dan uji homogenitas. Nilai korelasi ini menunjukkan ada atau tidaknya hubungan yang kuat antara variabel-variabel tersebut, dengan nilai > 0,5. Setelah dilakukan uji T student, menunjukkan bahwa pengaruh variabel-variabel cuaca memiliki kesamaan nilai rata-rata pada Bulan Januari hingga Juli 2012. Curah hujan dengan 1 kecepatan rata-rata pada musim hujan sebesar -2,0564 dan musim kemarau sebesar 0,6346. Nilai Thitung ≤ Ttabel (0,05) =1,699 dan Ho diterima. Setelah dilakukan uji chi-square, menunjukkan pengaruh variabel-variabel cuaca terhadap data sampel yang terdistribusi normal dan data yang tidak terdistribusi normal pada Bulan Januari hingga Juli 2012 diperoleh dari X2hitung ≤ X2tabel (0,05) = 42,56. Hasil data yang didapat, nilai data suhu udara, curah hujan, tekanan udara, kelembaban dan kecepatan rata-rata nilai dari Ho nya diterima, sehingga masingmasing kelompok data terbukti terdistribusi normal. Setelah dilakukan uji homogenitas, menunjukkan pengaruh variabel-variabel cuaca, memiliki tingkat kesamaan atau data homogen dari Bulan Januari hingga Juli 2012. Suhu udara dengan Curah Hujan pada musim hujan sebesar 0,0050 dan musim kemarau sebesar 0,0027. Nilai Fhitung ≤ Ftabel (0,05) =1,86 dan H0 diterima. Kata kunci: Curah Hujan, Parameter Fisis Cuaca, Metode Statistik PENDAHULUAN Letak geografis Kota Pekanbaru sebagai ibu Kota Provinsi Riau diantara 1010 14 – 1010 34’ bujur timur dan 00 25’ – 00 45’ Lintang Utara, dengan luas wilayah 632,26 Km2 di Kota Pekanbaru. Riau dikenal dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,10c – 35,60c dan suhu minimum antara 20,20c – 23,00c dengan curah hujan antara 38,6 – 43,50 mm/tahun dan kelembaban maksimum antara 96% - 100% serta kelembaban minimum antara 46% - 62%. Ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut meteorologi, adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer bumi. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yang terjadi karena sangat sedikit troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak diatasnya (Roger, 1980). Cuaca merupakan salah satu gejala alam yang secara langsung dapat dirasakan pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG). Cuaca dipengaruhi oleh unsur-unsur parameter fisis antara lain: suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan kecepatan rata-rata (Surjadi, 1990). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan parameter fisis cuaca (suhu, kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara dan curah hujan) di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pekanbaru Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pengaruh “Parameter Fisis (suhu, tekanan udara, kelembaban, dan kecepatan angin) terhadap curah hujan di Kota Pekanbaru”, dengan menggunakan metode koefisien korelasi, uji t-student, uji chi-square, uji homogenitas. 2 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interprestasi data dengan uji statistik yaitu metode koefisien korelasi, metode uji T student, metode uji Chi-Square, uji F atau uji Homogenitas. Data yang digunakan yaitu data sekunder yang diambil dari Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika Pekanbaru yang berlokasi di Bandara Sultan Syarif Kasim II, diagram alir penelitian dapat ditunjukkan pada Gambar 1. Mulai Studi Literatur Input Data Suhu Udara, Tekanan Udara, Kelembaban Udara, Kecepatan Rata-rata dan Curah Hujan Uji Koefisien Korelasi Uji T-Student Uji Chi-Square Analisa Data Kesimpulan Gambar 1. Diagram alir pengolahan Data 3 Uji Homogenitas Penjelasan metode diatas adalah nilai koefisien korelasi berguna untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan masing-masing parameter fisis cuaca terhadap nilai curah hujan. Metode Uji t Student yaitu Uji distribusi student digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan nilai rata-rata (µ) terhadap masing-masing kelompok data sampel yang diuji. Ho : µ1 = µ2 → Datanya sama, Ha : µ1 ≠ µ2s → Datanya tidak sama. Metode chi-square dari data sampel dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi-square (X2). Dalam uji ini dilakukan perbandingan terhadap hasil perhitungan X2hitung dibandingkan dengan X2tabel, misal X2 hitung > X2 tabel → data diterima dan X2 hitung < X2 tabel → data tidak diterima. Uji homogenitas dapat dihitung dari nilai curah hujan yang telah dirata-rata yaitu Ho : S12 = S22, jika data sampel 1 dan ke-2 sama, maka datanya Homogen dan Ha : S12 ≠ S22, jika data sampel 1 dan ke-2 tidak sama, maka datanya tidak homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini, analisa dengan metode Koefisien Korelasi, metode uji T- student, metode uji Chi-Square dan metode uji Homogenitas, dilakukan selama 2 bulan yang bertempat di Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika Pekanbaru yang berlokasi di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dapat dilihat pada Tabel 1 sampai 4 dan Gambar 2 sampai 9 berikut: Tabel 1. Hubungan nilai Koefisien Korelasi pada nilai curah hujan terhadap nilai suhu udara, kelembaban, tekanan udara dan kecepatan angin No 1 2 3 4 Variabel Suhu Udara dengan Curah Hujan Curah Hujah dengan Tekanan Udara Curah Hujan dengan kelembaban udara Curah Hujan dengan Kecepatan Rata-rata Hujan -0,0779 -0,0503 0,1960 0,0253 Kemarau -0,2164 0,0661 0,0681 -0,1634 Tabel 2. Hubungan nilai uji T-Student pada nilai curah hujan terhadap nilai suhu udara, kelembaban, tekanan udara dan kecepatan rata-rata No 1 2 3 4 Variabel Suhu Udara dengan Curah Hujan Curah Hujah dengan Tekanan Udara Curah Hujan dengan RH Curah Hujan dengan Kecepatan Rata-rata 4 Hujan 17,8971 -699,2721 -45,3997 -2,0564 Kemarau 5,2851 -288,5381 -18,2824 0,6346 Tabel 3. Hubungan nilai Uji Chi-Square pada nilai curah hujan terhadap nilai suhu udara, kelembaban, tekanan udara dan kecepatan rata-rata No 1 2 3 4 Variabel Suhu udara dengan curah hujan Curah hujan dengan tekanan udara Curah hujan dengan RH Curah hujan dengan kecepatan rata-rata Hujan 11,7020 -0,9978 -0,9688 -0,5745 kemarau 2,1321 -0,9913 -0,8825 0,3437 Tabel 4. Hubungan nilai Uji F (Homogenitas) pada nilai curah hujan terhadap nilai suhu udara, kelembaban, tekanan udara dan kecepatan rata-rata No Variabel Hujan 1 2 3 4 Curah Hujan dengan Suhu Udara Curah Hujan dengan Tekanan Udara Curah Hujan dengan Kelembaban Udara Curah Hujan dengan Kecepatan Rata-rata Kemarau 0,0050 24,7923 2,8685 29,3672 0,0027 226,9503 9,1041 268,4503 29 28,5 28 27,5 27 26,5 26 25,5 25 24,5 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 TANGGAL SUHU CURAH HUJAN Gambar 2. Grafik hubungan suhu udara dengan curah hujan 5 CURAH HUJAN (mm) SUHU UDARA (ºc) Grafik 1. Hubungan curah hujan, suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan kecepatan udara pada Bulan Januari 2012 CURAH HUJAN (mm) 1012 1010 1008 1006 1004 1002 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL TEKANAN UDARA (mb) 1014 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 CURAH HUJAN TEKANAN UDARA 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL CURAH HUJAN RH Gambar 4. Grafik hubungan curah hujan dengan kelembaban udara 6 KELEMBABAN UDARA (%) CURAH HUJAN (mm) Gambar 3. Grafik hubungan curah hujan dengan tekanan udara 9 40 8 35 7 30 6 25 5 20 4 15 3 10 2 5 1 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KECEPATAN RATA-RATA (m/s) CURAH HUJAN (mm) 45 CURAH HUJAN KECEPATAN RATA-RATA Gambar 5. Grafik hubungan curah hujan dengan kecepatan rata-rata 30 29 28 27 26 25 24 23 22 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL SUHU CURAH HUJAN Gambar 6. Grafik hubungan suhu udara dengan curah hujan 7 CURAH HUJAN (mm) SUHU UDARA (ºc) Grafik 2. Hubungan curah hujan, suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan kecepatan udara pada Bulan Juli 2012 TEKANAN UDARA (mb) CURAH HUJAN (mm) 1011 1010 1009 1008 1007 1006 1005 1004 1003 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL CURAH HUJAN TEKANAN UDARA 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 120 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KELEMBABAN UDARA (%) CURAH HUJAN (mm) Gambar 7. Grafik hubungan curah hujan dengan tekanan udara CURAH HUJAN RH 120 12 100 10 80 8 60 6 40 4 20 2 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TANGGAL KECEPATAN RATA-RATA (m/s) CURAH HUJAN (mm) Gambar 8. Grafik hubungan curah hujan dengan kelembaban udara CURAH HUJAN KECEPATAN RATA-RATA Gambar 9. Grafik hubungan curah hujan dengan kecepatan rata-rata 8 Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa uji koefisien korelasi memilki kuat atau tidaknya hubungan masing-masing parameter fisis cuaca terhadap curah hujan yaitu hubungan curah hujan dengan kelembaban udara, sebesar 0,1960. Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat uji t- student yang tertinggi dihasilkan untuk hubungan curah hujan dengan kecepatan rata-rata, sebesar 0,6346. Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat uji chi-square yang tertinggi dihasilkan untuk hubungan curah hujan dengan suhu udara, sebesar 11,7020. Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat uji homogenitas yang tertinggi dihasilkan untuk hubungan curah hujan dengan suhu udara, sebesar 0,0050. Berdasarkan gambar 2 sampai 9 di atas, hubungan curah hujan dengan variabel cuaca (suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan kecepatan rata-rata) pada bulan Januari hingga Juli 2012 selama 31 hari yaitu curah hujan pada musim kemarau lebih besar dibandingkan dengan curah hujan pada musim hujan, hal ini karena disebabkan pengaruh parameter fisis cuaca khususnya suhu udara dan kelembaban udara KESIMPULAN DAN SARAN Hasil perhitungan statistik bahwa yang mempengaruhi curah hujan adalah suhu udara dan kelembaban udara. Hubungan parameter fisis cuaca terhadap curah hujan yaitu secara teori hubungan suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan kecepatan rata-rata yaitu: pertama, Apabila suhu tinggi maka tekanan rendah, sehingga menyebabkan hujan. Kedua, dalam siklus hidrologi energi sinar matahari yang dipancarkan, menyebabkan air dari permukaan laut menguap keatas sehingga terbentuk awan dan terjadi hujan. Ketiga, jika kecepatan yang dihasilkan rendah maka awan terbentuk sehingga terjadi hujan. Jika kecepatan yang dihasilkan tinggi maka awan terbentuk, awan yang dihasilkan mengikuti arah angin sehingga hujan tidak terjadi. Hasil uraian diatas, penulis dapat memberikan saran yaitu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya data yang digunakan adalah data dalam jangka waktu yang lebih lama lagi supaya memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Dalam pengolahan data, lebih bagus menggunakan metode statistik ditambah dengan menggunakan spss 17 dan uji regresi linear berganda untuk mendapatkan hasil yang jelas tentang pengaruh parameter fisis cuaca. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberi saya motivasi kepada saya. Untuk Bapak Drs. Riad Syech, M.T yang telah sabar dalam membimbing penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aristya Ardhitama, S.Si yang memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah. 9 DAFTAR PUSTAKA Roger , R. 1980. Cloud Physics. Pergamon Press. New York Surjadi, 1995. Pokok – Pokok Dinamika Atmosfer. Panduan Kursus Meteorologi Awan Us. BPPT. Jakarta 10