MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB KESEHATAN DAN LINGKUNGAN Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Sistem Informatika Tatap Muka 12 Kode MK Disusun Oleh 90004 Inggar Saputra, S.Pd Abstract Kompetensi Kesehatan dan lingkungan harus Memahami kesehatan dan lingkungan dipahami dengan baik. dengan baik dan benar. PSendahuluan Latar Belakang Persoalan kesehatan masyarakat dan lingkungan belakangan ini menjadi persoalan mendasar yang banyak dihadapi masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia. Bagaimana tidak, kesehatan adalah sebuah kebutuhan utama manusia, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW bahwa dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Jadi jika kesehatan dapat diperoleh setiap muslim, maka tubuh yang kuat dimana pengaruh lingkungan sekitar ada di dalamnya dapat dijalani dengan baik. Itu mengapa membicarakan kesehatan akan bersinggungan dengan lingkungan. Manusia yang sehat bagaimanapun dapat menjalani keseharian dengan baik dan sempurna. Dengan bekal kesehatan tubuh, segala aktivitas seperti sekolah, bekerja, berbelanja ke pasar, beribadah dapat dijalani dengan baik. Kita dapat melihat bagaimana gaya hidup Rasulullah SAW yang sehat sehingga mampu menjalankan ibadah dan bekerja secara maksimal. Rasulullah SAW membiasakan pola hidup sehat dalam makan, tidur, bekerja, beribadah sehingga layak menjadi teladan umatnya. Dan sesungguhnya pola hidup dan lingkungan yang sehat dimulai dari perilaku masing-masing individu. Seorang muslim dapat membiasakan dengan berolahraga, bekerja secara teratur, pola makan, ibadah tepat waktu dan berbagai aktivitas lainnya yang menunjang kesehatan. Selain itu, seperti disarankan Rasulullah SAW, seorang muslim dianjurkan olahraga berkuda, berenang dan memanah sehingga menjadi muslim kuat jasmani dan rohani. Dalam hal lingkungan, Rasulullah SAW pun layak jadi teladan dimana lingkungan rumah yang bersih, kebersihan badan dan termasuk bagaimana membentuk lingkungan yang sesuai dengan nilai Islam menjadi perhatian beliau. Tidak heran di kemudian hari, Islam menjadi agama yang paling serius menganjurkan dan memerintahkan para pemeluknya untuk tetap berperilaku, bertindak dan memahami konsep menjaga kebersihan. . 2015 2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kesehatan Dalam Pandangan Islam A. Kesehatan Dalam Pandangan Islam Kesehatan dalam ajaran Islam selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal yang ada di bumi. Ini diharuskan karena faktor makanan akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia muslim. Dengan menjaga makanan dari hal yang diharamkan maka akan membuat setiap manusia muslim untuk menjaga kualitas kesehatan hidupnya. Kita tentu dapat membayangkan ini sebab makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi segala aktivitas kehidupan khususnya hati sebagai pusat pergerakan aktivitas tubuh. Dalam berbagai pengertian secara umum, makna kata sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi meliputi seluruh aspek kebutuhan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual. Menurut World Health Organization, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam pengertian yang paling luas, sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis di mana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Jika mengacu kepada konstitusi khususnya Undang-Undang (UU) No.23 Tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini, maka kesehatan harus di lihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Rasululllah SAW dapat dikatakan teladan umat manusia modern mengenai bagaimana menjaga kesehatan. Beliau memberikan nasehat kepada umatnya agar menjaga diri dan tidak mudah terlena kepada faktor kesehatan dan waktu luang, sebab siapa yang berhasil memaksimalkannya maka dikatakan orang yang beruntung, sedangkan yang melewatkan atau mengabaikannya termasuk kalangan yang merugi (HR Bukhari) Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW bersabda: 2015 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id “Gunakan dengan baik lima hal sebelum lima yang lain: masa mudamu sebelum engkau tua; sehatmu sebelum engkau sakit; kayamu sebelum engkau jatuh miskin; masa senggangmu sebelum engkau sibuk; hidupmu sebelum engkau mati. (HR al-Hakim) Dalam usaha menjaga kesehatan pula, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar terbiasa berpuasa sehingga terbentuk pola hidup yang sehat (HR. At Thabarani). Selain itu beliau meminta umatnya rajin berolahraga, makan yang halal dan menyehatkan, tidur sesuai kadarnya dan beribadah secara seimbang, tidak berlebihan. Ada beberapa riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam menerapkan pola makan yang sehat. Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam memakan kurma dengan mentimun. (HR al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah melarang tidur setelah makan (HR Abu Nuaim). Rasulullah menganjurkan mengawali berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air. (HR at-Tirmidzi) Rasulullah memerintahkan makan malam meskipun dengan setelapak kurma. (HR at-Tirmidzi). “… makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al-A’raf: 31) Mufasir kontemporer, As-Sa’di menjelaskan ayat tersebut mencakup perintah menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bermanfaat untuk tubuh dan meninggalkan pola makan yang membahayakan. Makan dan minum sangat diperlukan untuk kesehatan, sedangkan berlebih-lebihan harus ditinggalkan untuk menjaga kesehatan. As-Sa’di juga menganggap larangan Allah SWT dalam QS al-Baqarah: 95, “... dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian ke dalam kebinasaan)” merupakan prinsip umum yang bisa juga dijadikan dalil bagi kesehatan. Seorang Muslim dilarang melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya, termasuk di dalamnya adalah mengonsumsi atau melakukan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan. Tuntunan kesehatan fisik dalam agama tentu saja dibangun di atas pondasi kesehatan ruhani, karena ajaran agama bukanlah teori-teori kedokteran. Kesehatan tubuh dalam Islam tak hanya dimaknai dalam aspek duniawi, melainkan juga ibadah yang bersifat ruhani. Integrasi ini diperlukan sebab ajaran Islam menghendaki manusia sehat secara lahir dan batin, sehingga upaya melahirkan manusia sehat harus diperkuat tak hanya kebugaran fisik, melainkan kesehatan hati, moral yang sesuai standar Islam dan tak bertentangan dengan Al-Qur’an serta Hadits Rasulullah SAW. Sebagai gejala jasmani murni, sehat dan sakit, boleh dibilang tidak secara langsung berkaitan dengan agama. Dalam pandangan agama, sehat belum tentu lebih baik daripada sakit, begitu pula sebaliknya. Sehat dan sakit merupakan dua kondisi yang sama-sama memiliki potensi untuk mendapat label baik atau buruk. Jika manusia bisa mendapat pahala atau dosa dari kondisi sehatnya, maka ia juga bisa mendapatkan pahala atau dosa dari 2015 4 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kondisi sakitnya. Di situlah sebetulnya fokus pandangan agama mengenai sehat dan sakit. Selebihnya dari itu, merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip moral seperti telah disebutkan di atas. Pada dasarnya, agama sangat menganjurkan kesehatan, sebab apa yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sehat lebih banyak daripada yang apa yang bisa dilakukannya dalam keadaan sakit. Manusia bisa beribadah, berjihad, berdakwah dan membangun peradaban dengan baik, jika faktor fisik berada dalam kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan. Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan. Tujuan agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri. Maka, oleh karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita temukan janji-janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit merupakan penghapus dosa dan mesin pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang meninggal karena sakit perut atau terkena wabah thaun, maka ia syahid. Orang yang sabar saat kedua matanya buta, maka ia mendapat surga (HR alBukhari)” Tapi, hal ini sama sekali tidak bisa diartikan bahwa Islam menganjurkan sakit perut, sakit mata, dan seterusnya. Islam menganjurkan setiap muslim untuk tetap sehat, namun jika dilanda musibah sakit maka seorang muslim diharapkan mampu bersikap tabah dan rela terhadap takdir Allah. Sebab misi Islam adalah mengajak manusia agar menjadikan setiap kondisi dalam hidupnya sebagai sarana untuk mendulang kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, baik dalam kondisi sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, dan seterusnya. Selain itu, janji pahala tersebut, bisa dipahami sebagai paradigma Islam dalam membesarkan hati orang-orang yang berada dalam kondisi sengsara agar ia tidak putus asa, sebagaimana Islam juga senantiasa memberikan peringatan dan menyalakan lampu kuning untuk orang-orang yang berada dalam kondisi sehat-sejahtera, agar ia tidak terlena. Dengan demikian, maka jelas sekali bahwa agama mengajarkan hidup sehat, meskipun di balik itu, yang jauh lebih ditekankan oleh agama adalah bagaimana menggunakan kesehatannya itu untuk sesuatu yang baik. Kondisi terbaik yang paling diimpikan oleh agama bagi kehidupan masyarakat adalah kebaikan dalam kesehatan. Selebihnya dari itu, kesehatan boleh hilang asal kebaikan tetap terjaga, dalam kondisi apapun. 2015 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Islam, Gaya Hidup Dan Lingkungan Sehat B. Islam, Gaya Hidup dan Lingkungan yang Sehat Rasulullah SAW menegaskan ada beberapa prinsip gaya hidup yang mampu menjelaskan secara rasional mengapa beliau memiliki kesehatan yang luar biasa dan jarang mengalami sakit dalam sejarah kehidupannya. Tentu saja prinsip ini harus menjadi pedoman setiap muslim sehingga mampu senantiasa menjaga kesehatan dalam kesehariannya. a. Memantapkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Sungguh hanya kepada Allah setiap muslim menyembah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan. Umat Islam harus bekerja keras dan tawakal kepada kehendak Allah. Keimanan dan ketaqwaan seperti ini akan membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terhindar dari ketakutan. b. Ibadah mahdhah yang dilakukan Rasulullah secara intensif ternyata memiliki banyak peranan dalam menyehatkan tubuh manusia. Shalat misalnya dapat membantu proses pelancaran aliran darah untuk menjangkau ke organ otak. Dalam otak manusia memang ada area yang penyaluran aliran darah ke sana amat minim dan baru bisa maksimal jika melakukan gerak sujud. Dengan sujud, otak memperoleh asupan makanan yang baik via aliran darah sehingga fungsinya makin optimal. Manfaat lainnya terkandung dalam anjuran berpuasa. Seorang yang berpuasa maka akan terjadi produksi sitokin melatonin yang membuat orang menjadi semakin baik kekebalannya, tidur lebih nyaman, dan memperkecil resiko terkena kangker. Justru usus yang tidak kenyanglah yang akan memproduksi sitokin itu secara baik. Dzikir mengucapkan kalimat toyyibah diketahui membuat saluran pernapasan terbuka secara maksimal sehingga lebih memperlancar aliran udara ke dalam paru-paru manusia sehingga membantu proses oksigenisasi. c. Al-Qur’an banyak sekali memberikan petunjuk cara makan-minum. Makanan seorang muslim harus halal dan baik, juga dilarang minum ‘khamr’ yang memabukkan. Makan minum tidak boleh berlebihan sebab akan menjadi sumber penyakit baik penyakit infeksi oleh kuman dan virus, maupun bahan kandungan makanan-minuman itu sendiri yang ternyata berperan sebagai racun untuk tubuh manusia. Kajian terbaru menyebutkan protein babi memberi efek tidak baik pada perkembangan karakter 2015 6 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id manusia. Darah yang diharamkan dalam Islam juga bisa banyak mengandung bahan berbahaya, demikian pula untuk bangkai binatang. d. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga menunjukkan teladan hidup sehat. Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa malam hari itu untuk istirahat dan siang hari untuk bekerja. Rasulullah juga meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat sesuai perintah Al-Qur’an. Beliau selalu aktif bekerja tidak kenal lelah, termasuk berbelanja di pasar atau menjahit baju sendiri yang robek, berperang, memimpin rapat, bermusyawarah, berkunjung, menerima tamu dsb. e. Al Qur’an juga memberi tuntunan manusia untuk menjaga lingkungannya, baik kebersihan pribadi maupun kondisi di sekitar dirinya (lihat surat al Mudatsir, surat kedua yang turun setelah Iqra’). ‘Kebersihan adalah setengah dari iman’ begitu slogan yang amat terkenal di tengah masyarakat muslim. Sudahkah umat Islam menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan sekitarnya, mulai dari kamar tidur, rumah, halaman, ruang kerja, maupun kampung dan kota-desanya? Jika belum maka wajib umat menjaga kesehatan lingkungannya agar menjadi terhindar dari berbagai ancaman gangguan kesehatan. Lima prinsip hidup sehat itu insya Allah akan bisa membuat umat Islam memiliki kesehatan yang prima untuk beramal sholeh secara maksimal yang akan mengantarkannya berhasil dunia-akherat. Dalam ilmu kedokteran, aspek mengobati itu hanya satu komponen saja dari sistem upaya penyehatan individu dan masyarakat. Rasulullah SAW menekankan pada cara hidup sehat itu bukan pengobatan penyakitnya. Tidak ada satu ayat dalam al Qur’an yang memerintahkan cara tertentu untuk mengobati penyakit, kecuali pernyataan umum seperti ‘madu’ memiliki nilai obat bagi manusia. 2015 7 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ilmuwan Muslim Bicara Kesehatan C. Ilmuwan Muslim Bicara Kesehatan Dalam sejarah peradaban Islam, ada beberapa ulama yang secara khusus menulis ajaran kesehatan dalam Islam misalnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam ath-Thibb anNabawi. Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam al-ysa bâdآ-Syar’iyah, secara panjang lebar mengurai pola hidup sehat yang diterapkan Rasulullah SAW Ada pula asy-Syami dalam kitab sejarah Subulul-Hudâ wa-Rasyad yang secara khusus menulis judul “Sejarah Rasulullah SAW dalam Menjaga Kesehatan” Terdapat pula nama Imam al-Ghazali dalam Ihyâ’ Ulûmiddin yang menyinggung hikmah-hikmah kesehatan yang terdapat dalam ajaran-ajaran Islam. Menurut Nata Abudin (2004) dalam Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran Paradigma Sehat terdapat beberapa ilmuwan muslim dalam bidang kesehatan antara lain: a. Hunain Ibnu Ishaq Hunain Ibnu Ishaq dilahirkan tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M dan merupakan ilmuwan muslim spesialis mata. Hasil karyanya adalah buku yang membicarakan berbagai penyakit. Beliau banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. b. Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi Ilmuwan muslim ini dilahirkan tahun 866 M dan meninggal pada tahun 909 M. Buku karangannya yang berjudl Al Hawi dan berkaitan dengan dunia kedokteran dijadikan buku pegangan di Fakultas Kedokteran. Ar Razi dikenal sebagai penemu penyakit cacar, dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah (rovgella), menemukan terapi tekanan darah tinggi atau hipertensi. c. Ibnu Sina Ibnu Sina dilahirkan di Afsara (Asia Tengah) pada tahun 980 H/ 1593 M dan meninggal di Isfahan pada tahun 1037 H/1650 M. Bukunya yang sangat terkenal dibidang kedokteran adalah Al Qanun Fi Al Thib yang dijadikan buku pedoman kedokteran baik di universitas Eropa maupun negara Islam. 2015 8 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kesimpulan Islam adalah agama yang mengajarkan hidup sehat dan peduli lingkungan. Manusia muslim yang sehat sangat dibanggakan Rasulullah SAW, sebab beliau pun dikenal sebagai pribadi yang sehat dengan tubuh yang kuat. Kesehatan Rasulullah SAW ditunjukkan dengan jarangnya beliau sakit selama perjalanan kehidupannya. Tak heran, banyak nilai teladan yang perlu digali dari kehidupan manusia terbaik ini, baik pola tidur, makan, olahraga, ibadah dan lainnya. Kesehatan dan lingkungan adalah sesuatu yang terpadu satu, saling mengikat, menyeluruh, sebab manusia yang sehat dimulai dari lingkungan yang sehat. Ketika seorang muslim sakit, itu dapat ditandai dengan burukya kondisi lingkungan di sekitarnya. Itulah mengapa Rasulullah sejak muda membiasakan lingkungan yang sehat dengan bekerja membersihkan lingkungan, mencuci tangan sebelum makan, tidur sesuai kebutuhan dan perilaku menjaga lingkungan lainnya. Hal ini pun diwariskan kepada sahabat, umat Islam dan manusia secara umumnya sebagai pelajaran penting dalam kehidupan. Dalam perjalanannya budaya menjaga kesehatan dan lingkungan diteruskan para ilmuwan muslim yang menemukan banyak karya hebat dalam segala aspek maupun dimensi kesehatan. Berbagai penemuan itu, selain sebagai karya yang menyejarah juga menjadi bukti bagaimana Islam peduli kepada persoalan kesehatan dan lingkungan. Kepedulian itu ditunjukkan dengan maraknya buku, karya ilmiah dan riset mengenai kesehatan yang mengacu kepada ajaran Islam yang ditemukan para intelektual muslim. 2015 9 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Ahmad Syafi’i dkk. 2000. “Pendidikan Agama Islam Edisi 2” Yudhistira: Jakarta. Abudin, Nata. 2004. Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran Paradigma Sehat 2015 10 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB Inggar Saputra, S.Pd Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id