DEFINISI MANAJEMEN Sebuah proses yang unik yang terdiri dari tindakan-tindakan : PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, MENGGERAKKAN, PENGAWASAN, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) & sumber-sumber lainnya. SUMBER DAYA 6 M DALAM ORGNISASI MEN MATERIALS MACHINES METHODS MONEY MARKETS POAC Planning – Organizing – Actuating – Controlling Sumber 6 M dikelola oleh fungsi-fungsi dasar manajemen yaitu POAC agar sasaran-sasaran yang ditetapkan dapat dicapai. Sekali lagi, manajemen adalah sebuah aktivitas. Mereka yang melaksanakan aktivitas tersebut dinamakan Manajer atau Anggota Manajemen. Manajemen dapat dikatakan sebagai aktivitas manusia yang paling komprehensif, paling banyak menuntut, paling penting, dan paling peka. PIRO Seorang manajer & anggota manajemen pada dasarnya harus bekerja dengan beberapa faktor penting dalam organisasi yang dilakukan melalui fungsi-fungsi POAC. PEOPLE IDEAS RESOURCES OBJECTIVES Mengapa kita perlu mempelajari Ilmu Manajemen ? Manajemen menyentuh & mempengaruhi kehidupan hampir semua manusia. Manajemen menyebabkan kita menyadari kemampuankemampuan kita; ia menunjukkan cara ke arah pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik; ia mengurangi hambatan-hambatan dan memungkinkan kita mencapai tujuan-tujuan. Akal sehat kita mengatakan bahwa untuk kepentingan kita sendiri kita harus mengetahui sesuatu tentang manajemen. Hanya sedikit sekali perusahaan2, usaha2 bisa mencapai keberhasilan secara langsung tanpa mendayagunakan manajemen secara efektif. Manajemen memberi efektifitas terhadap usaha-usaha manusia. Manajemen mendahului kondisi2 yang berubah dan ia memberikan pandangan ke masa depan dan imajinasi. SENI DALAM MANAJEMEN Seni adalah sesuatu kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan skills dalam pelaksanaan pekerjaan. Seni dalam manajemen meliputi kemampuan untuk melihat totalitas banyaknya bagian2 yang terpisah dan berbeda untuk menciptakan suatu gambaran tentang visi hingga bisa terwujud. Seni manajemen mencakup pula kemampuan, mengkomunikasikan visi, pemecahan masalah & mengambil keputusan. Manajemen merupakan salah satu di antara semua seni yang paling kreatif. Prinsip-prinsip Manajemen Prinsip adalah sebuah pernyataan fundamental atau kebenaran yang menjadi pedoman ke arah pemikiran atau tindakan. Melalui prinsip-prinsip manajemen, seorang manajer atau anggota manajemen bisa menghindar dari kesalahan2 mendasar dalam tindakan2nya. Prinsip2 bersifat mendasar, walau mereka bukanlah bersifat mutlak. Prinsip-prinsip harus bersifat PRAKTIS, RELEVAN, KONSISTEN. Sifat2 yang membantu kita memahami manajemen 1. Manajemen mempunyai tujuan. 1. Manajemen menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu. 1. Manajemen merupakan suatu aktivitas, bukan suatu kelompok orang. 1. Manajemen dilaksanakan melalui, dengan dan melalui usaha2 pihak lain. 1. Manajemen biasanya berkaitan dengan upaya2 suatu kelompok. 1. Manajemen bersifat abstrak. 1. Manajemen dibantu oleh ICT, bukan diganti olehnya. 1. Manajemen merupakan alat yang luar biasa untuk mempengaruhi kehidupan manusia. PERENCANAAN Perencanaan meliputi tindakan : memilih & menghubungkan fakta-fakta & membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan & bagaimana cara melakukannya. Manfaat dari perencanaan : 1. Munculnya aktivitas-aktivitas teratur yang ditujukan ke arah pencapaian sasaran. 1. Perencanaan menunjukkan perlu diadakannya perubahan di masa mendatang. 1. Perencanaan menjawab pertanyaan2 : “apa yang akan terjadi bila …. ? 1. Perencanaan memberikan sebuah landasan untuk melakukan pengawasan. PERENCANAAN 5. Perencanaan mendorong orang memberikan prestasi sebaik mungkin. 5. Perencanaan memaksa orang untuk memandang perusahaan secara menyeluruh. 5. Perencanaan memperbesar & mengimbangkan fasilitas2. 5. Perencanaan membantu manajer mencapai status. pemanfaatan PERENCANAAN Perencanaan Waktu Perencanaan Laba Perencanaan Produk Perencanaan Strategis PERENCANAAN STRATEGIS 1. Membantu manajer & anggota manajemen menghadapi kejadian2 di masa depan. 1. Memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan2 yang tidak dapat dihindari. 1. Membantu membuat keputusan2 yang tepat di waktu yang tepat. 1. Memusatkan perhatian pada tindakan2 yang harus dilakukan untuk “membentuk” masa depan yang diinginkan. FORMAT PERENCANAAN STRATEGIS 1. Dimensi strategis lingkungan yang mempengaruhi perusahaan. 1. Pemeriksaan sumber2 daya perusahaan. 1. Aletrnatif 2 strategis. 1. Pilihan strategis. DIMENSI-DIMENSI STRATEGIS LINGKUNGAN Faktor2 yang mempengaruhi lingkungan eksternal perusahaan, antara lain persaingan, teknologi, sosiologis, politis, ekonomi dan lainnya. Yang perlu diperhatikan dalam identifikasi persaingan adalah identifikasi perusahaan kompetitor, jumlah mereka, dan karaketristiknya. Perubahan2 teknologi yang perlu diperhatikan : 1. Upaya2 intensif di bidang riset & pengembangan. 2. Evaluasi persaingan teknologi secara periodik. 3. Penilaian ttg perkembangan2 teknologi radikal . Faktor2 sosiologis seperti jumlah penduduk dan distribusinya, jumlah usia, jenis kelamin, lokasi, struktur etnis, ketersediaan tenaga kerja yang skilled & non-skilled, dll. Pasar2 di dalam & luar negeri, tarif2 import, pengenaan pajak, proteksi, stabilitas moneter nasional & internasional, dll. MEMERIKSA SUMBER2 DAYA PERUSAHAAN Kekuatan & kelemahan suatu perusahaan dihubungkan dengan linkungan eksternal. punya arti bila Apa yang menjadi keunggulan unik perusahaan? Keunggulan unik adalah penting dalam perencanaan strategis karena keunggulan ini perlu dimanfaatkan & dilindungi. Apa syarat2 utama untuk sukses dalam lingkungan perusahaan seperti ini? Sampai di mana kemampuan SDM ? Riset & pengembangan seperti apa yang harus dilakukan? Apakah bagian produksi bisa mencapai pertumbuhan yang diinginkan? Bagaimana dengan sumber2 finansial? ALTERNATIF2 STRATEGIS Seluruh data & informasi dikumpulkan dan di analisa lalu diidentifikasi hal2 stategis yang utama yang dihadapi perusahaan masa kini dan masa depan. Alternatif2 yang dihadapi perusahaan bisa di bagi dalam kelompok2 sebagai berikut : 1. Luasnya perusahaan. 2. Hasil yang diperoleh. 3. Menambahkan atau mengurangi aktivitas2 tertentu. PILIHAN STRATEGIS Pemilihan yang dilakukan bukan hanya didasari rasionalitas saja, tetapi juga oleh emosi, penilaian & pengaruh2 lainnya. Membuat komitmen2 dalam hal dimana ada analisa tidak sempurna & ketidakpastian amat dipengaruhi oleh keyakinan2 pribadi serta kumpulan nilai2 diri si pembuat keputusan. Pilihan strategis merupakan pilihan personal atau sesuai karakteristik perusahaan. Dalam memilih sebuah pilihan strategis kesediaan untuk menanggung resiko amat penting. Begitu pula dengan timing. Pemilihan strategi juga dipengaruhi oleh bagaimana suatu pilihan dibandingkan dengan pilihan strategis pihak pesaing. PERENCANAAN Memilih & menghubungkan fakta2 & membuat serta menggunakan asumsi2 mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas2 yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil2 yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan & bagaimana cara melakukannya. Perencanaan ada yang berupa jangka pendek ( < 1 tahun ), jangka menengah ( 1 – 5 tahun ), jangka panjang ( > 5 tahun ). LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN 1. Jelaskan masalah yang ada. Apa tujuan rencana yang dirumuskan? Apa tujuan ini memerlukan rencana baru, modifikasi dari rencana yang sudah ada atau peniadaan dari rencana yang ada? Apa arti pencapaian tujuan tersebut bagi perusahaan? 2. Usahakan mencapai keterangan2 tentang aktivitas2 yang akan dilaksanakan. Apa semua data penting telah dikumpulkan & apakah mereka bisa menjangkau semua aktivitas2 yang akan dilakukan? Apakah karyawan-karyawan telah diminta untuk memberi saran2? 3. Analisa dan klasifikasikan informasi2 yang diperoleh. Apakah hubungan2 antar data2 riil dan apakah telah dikonfirmasi oleh karyawan bersangkutan? Apakah informasi2 yang diperoleh telah ditabulasi atau dipetakan untuk mempermudah analisis? LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN 4. 5. Menetapkan asumsi2 perencanaan & penghalang2 terhadapnya. Asumsi2 penting manakah tentang masa depan yang dibuat untuk menyusun rencana? Apakah asumsi2 yang digunakan bersifat inklusif & apakah mereka juga mencangkup kemungkinan2 yang ada? Asumsi-asumsi manakah yang perlu diperhatikan agar dapat ditemukan perubahan2 yang mungkin berdampak serius atas rencana ini? Tentukan rencana-rencana alternatif. Untuk tiap rencana, penyesuaian2 seperti apa yang diperlukan bila rencana bisa atau tidak diterima? Apa syarat2 biaya – kecepatan serta kualitas dipenuhi? Apa tindakan teknologinisasi akan mempercepat pekerjaan? LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN 6. Pilih rencana yang diusulkan. Apakah rencana ini punya cukup fleksibilitas agar bisa menyesuaikan diri dengan kondisi2 yang berubah-ubah? Apakah rencana tersebut diterima oleh karyawan? Alat2 baru, ruangan, karyawan, mesin, pelatihan, teknologi, modal, dll yang diperlukan? 7. Tetapkan urutan2 & penetapan waktu terperinci bagi rencana yang diusulkan. Apakah pelaksanaan yang disulkan sesuai dengan penerimaan semua pihak yang berhubungan dengan rencana ini? Apakah instruksi2 terperinci telah ditulis? Apakah sudah tersedia formulir2 & alat2 perlengkapan untuk melaksanakan rencana ini? LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN 8. Melakukan pengecekan & pengawasan tentang kemajuan rencana yang dilaksanakan. Apakah akan dikumpulkan cukup banyak laporan2 & catatan2 dalam jangka waktu yang layak untuk memberikan infomasi2 ke para anggota manajemen & untuk mengukur hasil2? Dalam batas2 seperti apa hasil2 yang dicapai akan memuaskan? Tindakan koreksi yang bagaimana yang dilakukan bila hasil2 yang dicapai tidak mencapai target? PERTANYAAN2 DASAR UNTUK PERENCANAAN Mengajukan pertanyaan2 penting adalah alat untuk merangsang pemikiran & mencapai informasiyang diperlukan untuk menyusun perencanaan yang baik. 1. Mengapa hal tersebut harus dilakukan (why must it be done?) 2. Tindakan apakah yang harus dilakukan (what action is necessary?) 3. Dimanakah hal tersebut akan dilakukan (where will it take place?) 4. Bilakah hal tersebut akan dilaksanakan (when will it take place?) 5. Siapakah yang akan melaksanakan (who will do it?) 6. Bagaimanakah hal tersebut akan dilakukan (how will it be done?) PIHAK MANA YANG MELAKSANAKAN PERENCANAAN? 1. Kemungkinan pertama seorang manajer melaksanakan perencanaannya sendiri. Hal ini memerlukan waktu tapi manfaatnya adalah pelaksanaan & perencanaan berkaitan erat satu sama lain. 1. Kemungkinan kedua (yang paling populer) adalah manajer melakukan perencanaan, tetapi perencanaan dilaksanakan dengan cara memanfaatkan saran2 dari rekan2 kerjanya. 1. Yang ketiga manajer bisa menyajikan garis besar rencana2 ke bawahan yang kemudian melengkapi hal2 detil. 1. Para bawahan menyusun rencana & menyerahkannya ke manajer untuk disetujui. PERENCANAAN & PELAKSANAAN Apakah tindakan penyusunan rencana harus dipisahkan dengan tindakan pelaksanaan? Ada yang berpendapat bahwa perencanaan & melaksanakannya berkaitan erat, terutama pada tingkat2 manajemen puncak. Sebaliknya ada pihak yang berpendapat bahwa perencanaan harus dilaksanakan oleh pihak tertentu sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh pihak lain. Alasannya perencanaan paling efektif akan timbul bila perencanaan bebas dari masalah2 pelaksanaan. Sehingga ia bisa menfokuskan semua pemikirannya ke fungsi penting perencanaan. Seorang perencana merupakan antisipator masalah2 & ia harus diberikan kebebasan untuk mengorganisasi konsekuensi2 yang mungkin muncul akibat dari banyaknya tindakan2 saat ini atau tindakan2 yang sedang dipertimbangkan. MENGAPA RENCANA2 TIDAK BERJALAN SEMESTINYA? 1. Tujuan2 yang tidak realisitis & yang terlampau banyak. 2. Bila perencana tidak dapat mengembangkan rencana2 yang mutakhir & bersifat taktis. 3. Mengabaikan penggunaan rencana2 dalam aktivitas2 sehari-hari. 4. Melupakan kreativitas dalam pengembangan rencana2. 5. Menggunakan rencana yang keperluan2 & tujuan2 individu. distandarisasi untuk MASALAH-MASALAH MANAJERIAL Masalah adalah sebuah tantangan atau hambatan yang merupakan penyimpangan dari standar tertentu atau suatu tingkat dimensi tertentu yang cukup penting untuk dipecahkan. Beberapa masalah yang dihadapi manajer & anggota manajer di organisasi : karyawan tidak datang tepat waktu, mesin2 rusak, bahan2 yang diterima dari supplier tidak cocok atau rusak, penjualan menurun, Biaya melonjak, kualitas produk tidak bisa diterima, konflik negatif, dll. Kita bisa menganggap masalah2 melaksanakan perbaikan2. sebagai kesempatan untuk Kita mencapai kemajuan dengan cara memecahkan masalah2 sulit, menggunakan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan2 & berusaha sebaik mungkin. MASALAH2 UMUM DALAM MANAJEMEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Biaya. Pembuatan keputusan. Pelatihan karyawan. Pembiayaan. Penyebaran informasi. Data & informasi persediaan. Pasar. Moral karyawan. Lokasi perusahaan. Penetapan harga. Perencanaan produksi. Produk2 & jasa2. Pengawasan kualitas. Rekrutmen & seleksi. Laporan2. 16. Efektifitas penjualan. 17. Tanggung jawab sosial. 18. Supervisi. 19. Upah & insentif. 20. Pemborosan. ANALISA MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH Sebelum masalah dipecahkan maka masalah harus dikenali. Identifikasi masalah adalah vital bagi pemecahan masalah. Kita mencari efektifitas dengan efisiensi.Anggota manajemen dan manajer harus melaksanakan hal2 benar dengan cara yang tepat. Sebuah masalah yang dinyatakan dengan baik sudah 50% terpecahkan. Identifikasi masalah salah satu diantara tugas2 tersulit dari anggota manajemen dan manajer. Sebuah masalah merupakan hal yang menghalangi seseorang mencapai sasaran. Pemecahan masalah merupakan hasil akhir dari analisa masalah. PEMECAHAN MASALAH & PROSES MANAJEMEN Agar anggota manajemen & manajer memahami masalah2 yang ada & untuk membantu mereka melakukan tindakan2 yang perlu dilakukan, maka dibutuhkan kerangka dalam bentuk proses manajemen. 1. Perencanaan. 1. Sasaran2 individu. 2. Sasaran2 perusahaan. 3. Kebijakan2 mencangkup otoritas, harga2, pengembangan produk, dll 4. Prosedur2. 5. Program2 internal. 2. Pengorganisasian. 1. Lingkup otoritas. 2. Delegasi kewenangan. 3. Penggunaaan kelompok2 staf. 4. Kelompok2 informal. 5. Integrasi aktivitas2. PEMECAHAN MASALAH & PROSES MANAJEMEN 3. Menggerakkan. 1. Memimpin. 2. Mengembangkan & mengevaluasi karyawan. 3. Memenuhi kebutuhan2 pribadi melalui kepuasan kerja. 4. Job enrichment & perluasan kerja. 5. Supervisi. 4. Pengawasan. 1. Menetapkan standar2 prestasi. 2. Mengukur hasil pekerjaan. 3. Memperbaiki hasil investasi. 4. Mengembangkan anggaran yang baik. 5. Menggunakan alat2 pengontrol biaya & kualitas yang lebih baik. PETUNJUK2 DALAM PEMECAHAN MASALAH 1. Selidiki dengan cepat semua masalah beserta penyebab & akibatnya hingga dapat dicapai suatu gambaran jelas dari seluruh masalah. 1. Usahakan untuk mengubah cara dengan apa masalah dinyatakan. Berilah uraian2 verbal ke model matematis, grafik atau angka2 mengenai masalah yang bisa memberi pandangan2 baru. 2. Perhatikan lingkungan kerja & cobalah mengatur kembali ruang & waktu yang mencirikan masalah yang ada. Hal ini bisa membantu kita menemukan pola2 umum yang semua tidak kentara karena pengaturan atau penyusunan yang tidak jelas. 3. Evaluasi ide2 anda & orang lain secara konstruktif. 4. Diskusikan masalah dengan pihak lain. PENDEKATAN2 KE ARAH PEMECAHAN MASALAH 1. Rutin. 2. Ilmiah. 3. Desisional. 4. Kreatif. 5. Kuantitatif. CARA2 PENDEKATAN MASALAH MANAJERIAL PEMECAHAN RUTIN 1. Tradisional 2. Prosedur2 kerja standar 3. Patuh pada perintah atasan. ILMIAH 1. 2. 3. 4. Identifikasi dugaan2. Upayakan observasi2 pendahuluan tentang dugaan2. Kemukakan pemecahan masalah sementara atas dugaan2. Selidi dugaan2 dengan cermat menggunakan pengetahuan eksperimen2 yang terkontrol. 5. Klasifikasi data-data & informasi yang diperoleh. 6. Berikan jawaban2 sementara atas dugaan2. 7. Sesuaikan & nyatakan jawaban terhadap dugaan2. & CARA2 PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MANAJERIAL DESISIONAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nyatakan hasil yang diinginkan. Rumuskan masalah. Catatlah alternatif2. Evaluasilah hasil yang mungkin terjadi alternatif. Pilih alternatif terbaik. Implementasi keputusan yang dipilih. dari masing2 KREATIF 1. 2. Identifikasi & nyatakan masalah yang ada. Bersiap2 untuk kreatif dengan cara memperoleh bahan “mentah” yang diperlukan. CARA2 PENDEKATAN MANAJERIAL 3. 4. 5. 6. PEMECAHAN MASALAH Rangsanglah ide-ide. Usahakan adanya ide-ide baru yang menjadi terobosan. Verifikasi & evaluasi jawaban yang disarankan. Terapkan jawaban2 yang direkomendasikan. KUANTITATIF 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rumuskan masalah. Bentuk model matematis untuk mewakili sistem yang sedang dipelajari. Capailah jawaban dari model yang bersangkutan. Tes model serta jawaban yang dicapai untuk memastikan efisiensi & efektifitasnya. Tempatkan pembatasan2 yang diperlukan dalam penggunaan model & jawaban. Implementasi pemecahan yang diperoleh. ANALISA MASALAH POTENSIAL Tindakan2 untuk mengurangi atau mencegah efek2 masalah2 potensial penting bagi anggota manajemen & manajer. Tindakan pertama adalah mencatat semua masalah potensial penting yang menurut kita dapat muncul karena tindakan2 yang dilakukan. Setelah itu uraikan masing2 masalah potensial. Usulkan untuk di klasifikasi menurut tingkat resikonya. Lalu, untuk tiap masalah beresiko tinggi upayakan mengidentifikasi sebab2nya. Dengan cara ini urutan prioritas masalah ditentukan & kemudian difokuskan atas masalah2 yang paling mengancam rencana manajemen. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan adalah pilihan yang didasarkan atas kriteria tertentu mengenai alternatif perilaku tertentu dibandingkan 2 alternatif atau lebih. Mengambil atau membuat keputusan berarti melakukan pemilihan dari berbagai kemungkinan atau alternatif2. Agar terdapat pengambilan keputusan, maka harus ada 2 alternatif atau lebih. Bila tiada pilihan atau hanya tersedia 1 pilihan maka tidak perlu diambil suatu keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah penilaian. Bila nilai-nilai jelas, keterangan2 cukup dan resiko bisa diprediksi maka pembuatan keputusan bisa diambil tanpa penilaian. PENGAMBILAN KEPUTUSAN NONKUANTITATIF INTUISI Pembuatan keputusan berdasarkan intuisi menggunakan ilham, perasaan2 dalam diri atau feeling. Keputusan ini sangat subyektif. Mengambil keputusan seperti ini dipengaruhi oleh pengetahuan masa lampau, latihan & latar belakangnya. FAKTA-FAKTA Sebuah keputusan perlu didasari oleh fakta2 yang cukup diterima secara umum. Bila fakta2 digunakan, maka keputusan punya akar2 pada data faktual. Perlu diingat fakta2 dalam jumlah yang cukup tidak terlalu tersedia. Kenyataannya fakta2 jarang sekali cukup untuk mengambil keputusan. Orang perlu punya imajinasi, pengalaman & keyakinan2 untuk menafsirkan fakta2 dalam cara pandang mereka yang tepat. Seringkali keputusan2 manajemen merupakan keputusan2 tentang biaya. PENGAMBILAN KUANTITATIF KEPUTUSAN NON- PENGALAMAN Bila keputusan harus diambil biasanya orang memperhatikan kejadian2 masa lampau. Pengalaman memberi petunjuk2 untuk pembuatan keputusan. Ia membantu memberi jawaban atas pertanyaan “ apa yang harus dilakukan dalam situasi2 ini?”. OPINI2 YANG DIPERTIMBANGKAN Dicirikan dengan penggunaan logika dibelakang keputusan – logika eksplisit & dicapai berdasarkan analisa situasi yang cermat. KLASIFIKASI KEPUTUSAN2 BERDASARKAN DERAJAT KEPASTIAN 1. KETIDAKPASTIAN TINGGI Resiko rendah Diulangi secukupnya u/mengurangi ketidakpastian hingga minimum. Keputusan2 bersifat rutin. Biasanya mempengaruhi kelompok kecil & mudah diterapkan. Ramalan hasil keputusan hampir sempurna. 2. KEPASTIAN RELATIF CUKUP Resiko menengah Dimungkinkan adanya perkiraan2 tentang ketidakpastian. Keputusan2 maksimal berhubungan dengan 2 atau 3 departemen. KLASIFIKASI KEPUTUSAN2 DERAJAT KEPASTIAN 3. BERDASARKAN KETIDAKPASTIAN CUKUP BESAR Resiko di atas rata2. Sedikit sekali kepastian mengenai hasil2 yang diharapkan daripada keputusan2. Mencangkup bidang aktivitas yang luas. 4. KETIDAKPASTIAN SANGAT BESAR Resiko tinggi. Situasi2 mencakup bidang2 yang luas & disini dihadapi banyak faktor yang tidak teramalkan. PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING ) Pengoranisasian mempersatukan sumber-sumber daya pokok dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang sedemikian rupa sehingga mereka bisa melaksanakan aktivitas2 untuk mencapai tujuan2 yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan perilaku yang efektif antara orang2 sehingga mereka bisa bekerja sama secara efisien. Bila suatu kelompok yang terdiri 2 atau lebih orang saling bekerja sama ke arah tujuan bersama, maka hubungan antar mereka bisa menimbulkan masalah-masalah seperti siapa yang mengambil keputusan dalam bidang mana, siapa melaksanakan pekerjaan macam apa, tindakan apa yang perlu dilakukan bila ada kondisi2 tertentu. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN Pengorganisasian menyebabkan munculnya sebuah struktur organisasi yang bisa dianggap sebagai sebuah kerangka yang menjadi titik pusat di sekitar manusia dalam hal menggabungkan upaya2 mereka dengan baik. Salah satu tugas penting pengorganisasian adalah mengharmoniskan orang-orang yang berbeda dalam suatu kelompok, mempertemukan macam2 kepentingan dan memanfaatkan kemampuan2 ke arah tertentu. ORGANISASI FORMAL Sebuah organisasi formal yaitu sebuah organisasi yang dibentuk dengan 4 komponen dasar, antara lain : 1. Pekerjaan yang di bagi-bagi. 2. Orang2 yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan yang dibagi-bagi tersebut. 3. Lingkungan di mana pekerjaan dilaksanakan. 4. Hubungan antar orang2 di dalam tim kerja dan hubungan antara tim kerja yang satu dengan tim kerja lainnya. LANGKAH-LANGKAH DALAM 4 KOMPONEN DASAR PENGORGANISASIAN 1. Ketahuilah sasaran2 pengorganisasian. 1. Bagilah pekerjaan yang harus dilaksanakan ke dalam aktivitas2 departemen. 2. Kelompokkan aktivitas2 ke dalam unit praktis yang didasarkan atas persamaan, pentingnya aktivitas dan siapa saja yang akan melaksanakannya. 3. Tetapkan kewajiban2 & sediakanlah alat2 fisik untuk masing2 aktivitas atau kelompok aktivitas2. 4. Berikan tugas2 ke karyawan yang punya kualifikasi yang bagus atau punya potensi untuk dikembangkan. 5. Beritahu tiap anggota tim hasil2 apa yang diharapkan & hubungan macam apa yang harus dilakukan. KESATUAN2 DASAR ORGANISASI YANG BERSIFAT UMUM Pola umum berbagai struktur organisasi didasarkan atas 3 macam aktivitas2 mendasar antara lain : 1. Memproduksi. 2. Menjual. 3. Keuangan. Ke-3 macam aktivitas ini perlu untuk dijalankan dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Mengapa ? Kebanyakan perusahaan memproduksi produk atau jasa yang akan digunakan pihak lain. Karena barang & jasa diproduksi untuk digunakan oleh pembeli, maka barang & jasa harus didistribusikan atau dipasarkan. Artinya harus dijumpai orang yang menginginkannya & bersedia menerimanya dengan syarat2 yang disetujui oleh penjual & pembeli. KESATUAN2 TAMBAHAN ORGANISASI Luasnya 3 macam kesatuan mendasar dari organisasi & sifat kompleksnya menimbulkan berbagai kesatuan organisasi tambahan. Hal ini muncul karena faktor2 sebagai berikut : 1. Sifat & jumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Tingkat spesialisasi yang dipraktekkan. 3. Orang2 & tempat2 pekerjaan yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan. STRUKTUR ORGANISASI & KOORDINASI Dalam upaya membag-bagi pekerjaan maupun mengatur aktivitas2 yang dibagibagi untuk tujuan2 organisatoris, aktivitas2 yang muncul harus dipandang sebagai suatu totalitas & keseluruhan yang menyatu & bukanlah sebagai kesatuan2 fungsional yang terpisah. 1. Celah2 yang timbul menurut aktivitas2 fungsional. 2. Celah2 yang muncul menurut tingkat2 manajemen. 3. Pulau2 organisatoris. Aktivitas2 fungsional yang terpisah dengan celah2 dalam tingkat2 manajemen menyebabkan munculnya pulau2 organisatoris. Jadi struktur bukanlah suatu keseluruhan yang tersatukan, tetapi ia terdiri dari pulau2 organisasi yang terpisah. Masing2 kesatuan fungsional cenderung menganggap tujuan2nya sebagai hal utama, sedangkan tujuan2 organisasi secara keseluruhan dianggap sekunder. Para pembuat keputusan di tingkat tertentu bukan hanya mempengaruhi fungsinya tetapi juga memengaruhi fungsi2 lainnya. ALAT2 DEPARTEMENTASI Departementasi muncul sebagai akibat dari pembagian kerja, keinginan untuk mencapai kesatuan2 organisasi dengan ukuran yang masih dapat dikelola, dan untuk memanfaatkan kemampuan manajerial. Alat2 pokok departementasi mencakup : 1. Fungsi. 2. Produk. 3. Daerah. 4. Pembeli. 5. Proses. 6. Kelompok tugas. 7. Matriks. PERTIMBANGAN2 DEPARTEMENTASI TAMBAHAN DALAM Seringkali anggota organisasi menghadapi masalah di mana ia harus menempatkan suatu aktivitas spesifik dalam sebuah struktur organisasi yang spesifik. Pertimbangan2 yang perlu diperhatikan, a.l : 1. Tempatkan aktivitas menggunakannya. tersebut di bagian yang paling banyak 2. Pertimbangkanlah kemungkinan untuk membagi sebuah aktivitas antara 2 bagian. 3. Masukanlah unsur persaingan antara bagian2. 4. Fokus pada harmoni serta kerjasama. 5. Tempatkan aktivitas sesuai minat. KEUNTUNGAN SENTRALISASI 1. Para pemimpin puncak memperoleh kekuasaan & prestise. 2. Di bantu oleh kebijakan2, praktek2, dan keputusan2. 3. Para ahli di kantor pusat dimanfaatkan penuh. 4. Bisa dipekerjakan tenaga ahli berkualitas tinggi karena cakupan pekerjaan serta volume pekerjaan cukup luas. 5. Bisa dihindari duplikasi fungsi2. 6. Bahaya adanya tindakan2 yang menyimpang bisa dikurangi. 7. Tidak diperlukan prosedur dan praktek2 pengawasan yang berbelit2. 8. Dikembangkan suatu tim yang terkoordinasi dengan kuat. KEUNTUNGAN DESENTRALISASI 1. Menekankan pada delegasi pembuatan keputusan & mengurangi beban para top managers. 2. Mendorong terciptanya generalis dibanding spesialis sehingga membantu kenaikan pangkat orang2 ke posisi manajer umum. 3. Dibantu oleh ikatan2 dan hubungan2 pribadi yang mendalam yang menyebabkan semakin bertambahnya antusiasme dan koordinasi antar karyawan. 4. Cepat mengenal aspek2 penting pekerjaan. 5. Bertambahnya efisiensi karena manajer berada di dekat aktivitas2 untuk segera mengatasi masalah yang ada. 6. Perusahaan dengan wilayah geografis yang luas, orang2 memahami kondisi2 lokal. 7. Rencana2 bisa di coba secara eksperimental. 8. Penyebaran resiko berkaitan dengan kerugian SDM, fasilitas & pabrik. OTORITAS Otoritas dilaksanakan dengan cara membuat keputusan2 dan mengupayakan agar keputusan dilaksanakan. Ketaatan di sisin lain bisa diperoleh dengan berbagai cara seperti : 1. Melalui sanksi. 2. Melalui persuasi. 3. Melalui permohonan2. 1. Melalui paksaan. 2. Melalui kekuatan. Kita bisa katakan bahwa seseorang yang punya otoritas mempengaruhi aktivitas atau perilaku individu/kelompok. Akan tetapi seseorang bisa punya pengaruh tanpa punya otoritas. Orang demikian biasa disebut sebagai orang yang punya kekuasaan (power). OTORITAS Otoritas yang timbul karena penerimaan pihak bawahan di mana seorang manajer belum memiliki otoritas sampai hal ini diberikan kepada orang tersebut oleh pihak bawahan. Jadi penerimaan dari pihak bawahan merupakan kunci dalam memperoleh otoritas. Otoritas karena situasi di mana otoritas muncul karena adanya keadaan darurat atau kejadian luar biasa. Bila kejadian timbul maka seseorang mengambil alih otoritas untuk menghadapi situasi2 khusus. Otoritas karena posisi yang berarti otoritas yang di capai seseorang karena posisi superior yang didudukinya di dalam organisasi. Otoritas teknis atau komputer muncul karena kekuasaan yang diberikan kepada data yang di proses oleh sebuah komputer. Otoritas ini hanya dimiliki oleh manusia. Jadi otoritas yang dimiliki oleh manusia untuk menafsirkan data yang di proses melalui komputer. PENGARUH2 PSIKOLOGIS DARI OTORITAS 1. Sanksi-sanksi. 2. Kesenangan pribadi untuk mengabdi pada seseorang. 3. Kemahiran. 4. Legitimasi. 5. Paksaan. 6. Status. OTORITAS & TANGGUNG JAWAB Tanggung jawab berarti kewajiban seorang individu untuk melaksanakan aktivitas2 yang ditugaskan sebaik mungkin sesuai kemampuannya. Dalam sudut pandang manajemen berdasarkan hasil, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk mencapai hasil2 yang bersama-sama ditentukan melalui tindakan partisipasif antara atasan dan bawahan. Otoritas seorang manajer memberikan kepadanya kekuasaan untuk membuat serta menjalankan keputusan2 yang berhubungan dengan bidang tugasnya yang telah ditetapkan dan tanggung jawabnya menimbulkan kewajiban baginya untuk melaksanakan tugas2 tersebut dengan jalan menggunakan otoritas. Otoritas bisa dianggap sebagai sebuah alat pengatur (regulator). Jumlah serta luas otoritas cenderung menentukan jumlah serta luas tangggung jawab. JENIS-JENIS OTORITAS OTORITAS GARIS Hubungan otoritas atasan – bawahan, di mana seorang atasan mengambil keputusan dan memberitahukannya kepada seorang bawahan yang kemudian membuat keputusan2 dan memberitahukannya kepada seorang bawahan lagi dan seterusnya membentuk sebuah garis dari puncak hingga tingkat terbawah sebuah struktur organisasi. Garis otoritas tersebut terdiri dari suatu rangkaian langkah2 otoritas yang tak terputus-putus dan ia membentuk suatu susunan hierarkis yang terdapat pada semua tipe2 organisasi formal. JENIS-JENIS OTORITAS OTORITAS STAF Otoritas yang dipergunakan untuk menunjang otoritas garis. Staf berarti bantuan dan ia ditujukan untuk membantu pihak yang memiliki otoritas garis. Pada kebanyakan perusahaan penggunaan staf dalam struktur2 organisasi timbul karena adanya kebutuhan akan bantuan dalam menghadapi soal2 detil, dalam hal mencari data yang diperlukan untuk mengambil keputusan dan untuk memberikan advis tentang masalah2 manajerial spesifik. Kebanyakan hubungan2 otoritas staf secara karakteristik merupakan hubungan otoritas manajer, di aman manajer dan bawahan terdapat pada setiap tingkat manajerial dalam struktur organisasi. PERILAKU MANUSIA DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI Dalam tubuh organisasi formal terdapat kekuatan2 yang tidak dapat dibendung yang menyebabkan munculnya organisasi non-formal dan organisasi informal. Komunikasi dilakukan antar orang2 di dalam organisasi2 non-formal dan informal untuk memecahkan masalah2, untuk meneruskan informasi dan untuk mencapai tujuan2 tertentu. Perilaku & keyakinan orang2 menyebabkan munculnya pola2 yang kita namakan budaya atau kultur. Semua organisasi punya kultur yang mempengaruhi kelakukan dan kerjasama manusia. Nila bicara perilaku manusia dan organisasi maka kita perlu mengkaitkannya dengan kebiasaan. Karena sebagian perilaku kita merupakan akibat dari kebiasaan. KONFLIK-KONFLIK ANTAR DALAM ORGANISASI ORANG DI Bila seseorang menghadapi konflik maka seseorang biasanya mengikuti bentuk kelakuan yang dikenal sebagai mekanisme pertahanan. Jenis mekanisme pertahanan yang digunakan tergantung situasi khusus dan orang yang bersangkutan. Tipe2 dari mekanisme pertahanan, a.l : 1. Aggresi. 2. Regressi. 3. Resignasi ( pengunduran diri ). 4. Kompromis. DELEGASI Kesatuan2 organisatoris memerlukan delegasi kekuasaan bagi manajer agar mereka bisa mengelola masing-masing unit kerjanya. Tanpa delegasi seorang pemimpin akan menjadi satu2nya anggota manajemen di lingkungan perusahaan. Dalam keadaan demikian hanya terdapat sebuah departemen dan tidak akan terdapat sebuah struktur organisasi. Delegasi berarti memberikan otoritas dari seorang manajer atau kesatuan organisatoris tertentu kepada manajer atau kesatuan organisatoris lain untuk melaksanakan tugas2 khusus. Ada 3 alasan seorang manajer perlu melakukan delegasi, a.l : 1. Seorang manajer menghadapi lebih banyak pekerjaan dari apada ayang normal dapat dilaksanakan oleh 1 orang. 2. Mendelegasikan kekuasaan mengembangkan bawahan. 3. Kedalaman organisasi diperlukan oleh perusahaan. merupakan langkah penting untuk DINAMIKA ORGANISASI Ada macam2 alasan mengapa organisasi2 berubah, terdapat 4 alasan pokok mengapa hal ini terjadi, a.l : 1. Hasil yang timbul karena pengorganisasian menyebabkan timbulnya perubahan. 2. Perubahan personil. 3. Terjadi perubahan pada produk, layanan dan metode. 4. Senantiasa diupayakan adanya perbaikan2. DINAMIKA ORGANISASI Pengorganisasian bersifat dinamis; ia perlu memperhatikan perubahan2 yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan. Pola2 pertumbuhan selalu ada pada sebuah perusahaan yang mengalami ekspansi. Pada dasarnya pertumbuhan bersifat : 1. Vertikal. 2. Horisontal. 3. Dari tipe fungsional ke tipe divisional. MENGGERAKKAN ( ACTUATING ) Actuating merupakan upaya menggerakkan anggota2 kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan & berupaya mencapai sasaran2 perusahaan & sasaran2 anggota2 perusahaan. Actuating merupakan upaya untuk menimbulkan action. Mengupayakan agar karyawan bekerja sama dengan efisien, untuk menyukai pekerjaan mereka, mengembangkan kemampuan, merupakan tantangan utama manajemen. Pada dasarnya actuating di mulai dari dalam diri kita sendiri & bukan dengan menggerakkan pihak lain. ASUMSI – ASUMSI UNTUK MENGGERAKKAN Kelakuan manusia dipengaruhi oleh budaya dalam suatu masyarakat. Ada pandangan berupa teori X dan teori Y. Teori X : 1. Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin & umumnya menentang perubahan. Karyawan hanya akan melaksanakan apa yang harus dilaksanakan. 2. Kebanyakan karyawan harus dibujuk dan dipersuasi, diberikan penghargaan, di hukum, dan di awasi untuk mengubah kelakukan mereka agar sesuai dengan kebutuhan2 organisasi. Mereka hanya memetingkan diri sendiri & bersikap pasif serta acuh tak acuh. 3. Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang manajer dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindar tanggung jawab. ASUMSI – ASUMSI UNTUK MENGGERAKKAN Teori Y : 1. Kebanyakan karyawan tidak secara inheren membenci pekerjaan. Mereka ingin melaksanakan upaya-upaya fisik serta mental dalam bekerja. 2. Kebanyakan karyawan punya kapasitas menerima tanggung jawab & potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan2nya harus membuat mereka sadar akan tanggung jawabnya. Bila seorang karyawan ditugaskan mencapai sasaran2 spesifik, maka ia akan mengendalikan dirinya sendiri. 3. Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan2 sosial, kebutuhan akan penghargaan & kebutuhan untuk mengaktualisasi diri sendiri. HASIL RISET KETIDAKPUASAN KARYAWAN 1. Mereka tidak puas dengan komunikasi tentang apa saja yang terjadi dalam perusahaan. 2. Mereka tidak puas dengan jalur karir yang tidak jelas, begitu juga dengan kesempatan2 memperoleh promosi. 3. Mereka tidak puas dengan tantangan2 yang di terima. 4. Kurang adanya kesempatan untuk mempengaruhi keputusan2 yang diambil. 5. Kurang penghargaan untuk pekerjaan yang dilaksanakan. 6. Kurangnya pengetahuan tentang apa yang sebenarnya diharapkan dari mereka. 7. Kurangnya gairah untuk berprestasi. MANUSIA Kita akan lebih mengerti kelakuan orang, bila kita punya pengetahuan tentang sifat2 individu. Suatu urutan berupa stimulus dan reaksi memungkinkan orang untuk belajar. Sebuah stimulus merupakah sebuah kejadian yang bisa dirasakan manusia. Sebuah respon yang merupakan tindakan mental aau fisik yang dilakukan manusia karena stimulus yang diterimanya. Sebuah refleks merupakan sebuah sebuah pola stimulus – reaksi. Suatu stimulus tertentu bisa menimbulkan sebuah atau beberapa reaksi dan sebaliknya macam2 stimulus bisa menimbulkan reaksi yang sama. MOTIVASI MANAJERIAL Keinginan yang terdapat pada diri seseorang merangsangnya untuk melakukan tindakan2. yang Menurut penelitian faktor2 penting yang mempengaruhi motivasi, a.l : 1. Kebutuhan2 pribadi. 2. Tujuan2 dan persepsi2 orang atau kelompok yang bersangkutan. 3. Cara dengan apa kebutuhan2 serta tujuan2 akan direalisasi. HIRARKI 5 MACAM KEBUTUHAN MANUSIA 1. Kebutuhan psikologis. C/: perasaan haus dan lapar. 2. Kebutuhan akan keamanan. C/: pakaian, perumahan, pekerjaan, pensiun, asuransi, dll. 3. Kebutuhan akan afeksi. C/: kebutuhan untuk berada pada kelompok tertentu. 4. Kebutuhan akan penghargaan. C/: respek pada diri sendiri, prestasi, pengakuan dari orang lain. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri. C/: menunjukkan potensi dirinya. KEPUASAN BEKERJA Menurut Frederick Herzberg ada 2 macam pengaruh yang mempengaruhi kepuasan bekerja, a.l : 1. Faktor2 pemeliharaan (maintenance factors) 1. Faktor2 motivasional (motivational factors) Ketiadaan beberapa di antara faktor2 ini bisa menyebabkan munculnya ketidakpuasan karyawan. Faktor2 pemeliharaan biasanya dinamakan alat2 pemuas karena mereka bisa menyebabkan karyawan menjadi puas dan ketiadaan faktor2 ini bisa menyebabkan karyawan tidak puas. Alat2 pemuas ini tidak akan memotivasi karyawan untuk melaksanakan hal2 yang melebihi upaya untuk mempertahankan pekerjaannya. Kadang2 faktor pemeliharaan ini hanya berfungsi untuk mencegah adanya ketidakpuasan dalam pekerjaan. Agar memotivasi karyawan perlu ada kesempatan untuk memenuhi kebutuhan akan otonomi karyawan, kompetensi dan prestasi. Faktor2 motivasional merupakan aspek2 tugas atau pekerjaan itu sendiri. Termasuk tantangan, kesempatan mencapai pertumbuhan pribadi, dan feedback tentang hasil kerja. KEPUASAN BEKERJA Faktor2 motivasional kerja terletak pada aspek2 tugas atau pekerjaan itu sendiri. Dihubungkan dengan isi pekerjaan & konteks pekerjaan. Disebabkan karena faktor2 motivasional yang timbul dri hubungan pekerjaan2 maka dimasukkan ke dalam isi pekerjaan atau biasa di sebut faktor intrinsik. Sedangkan konteks pekerjaan mencakup faktor2 pemeliharaan yang biasa dinamakan faktor ekstrinsik. Faktor ini berada di luar pekerjaan itu sendiri dan karyawan bersangkutan. PEKERJAAN YANG MEMOTIVASI 1. Pekerjaan harus terdiri dari suatu rangkaian tugas2 yang cukup banyaknya agar memungkinkan karyawan mengetahui permulaan dan akhir dari apa yang telah dilaksanakan. 2. Pekerjaan harus memungkinkan karyawan untuk memutuskan dan melaksanakan pekerjaannya sebanyak mungkin. Seorang manajer bisa bertanya ke dirinya sendiri, “bagaimanakah cara karyawan bisa di buat menjadi lebih otonom – lebih berdiri sendiri?”. 3. Kebebasan untuk berkreasi, memberikan saran2 dan mencapai cara2 & pemecahan2 yang lebih baik atas masalah2 yang ada. 4. Feedback atau umpan balik yang obyektifharus sering diberikan. MOTIVATOR-MOTIVATOR YANG DISARANKAN 1. Memperkaya pekerjaan (job enrichment) & rotasi. 2. Partisipasi. 3. Manajemen berdasarkan hasil. 1. Memahami apa yang dipikirkan karyawan. 2. Hubungan manusia yang realistis. 3. Lingkungan di mana pekerjaan dilakukan. 4. Jam kerja yang fleksibel. 5. Kritik yang efektif. PENGAWASAN Pengawasan berarti mengukur apa yang telah dilaksanakan, artinya mengevaluasi prestasi kerja dan bila perlu menerapkan tindakantindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana2. Pengawasan dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan2 penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas2 yang direncanakan. Prinsip pengawasan yaitu pengawasan efektif membantu upaya2 kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan rencana. PROSES PENGAWASAN 1. Mengukur hasil pekerjaan. 2. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar & memastikan perbedaan. 3. Megoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan. Pengawasan terdiri dari tindakan2 : 1. Mencari keterangan tentang apa yang sedang dilaksanakan. 2. Membandingkan hasil2 dengan harapan2 yang menyebabkan timbulnya tindakan. 3. Menyetujui hasil2 atau menolak hasil2 dimana perlu dilakukan tindakan2 perbaikan. Pengukuran merupakan tindakan untuk memastikan jumlah atau kapasitas suatu organisasi apakah sudah berjalan dengan baik atau belum. Pengukuran memerlukan suatu unit pengukuran dan penghitungan tentang berapa kali unit tersebut mencakup oleh jumlah satuan yang akan dihitung. Pada umumnya organisasi yang sedang diukur dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, yaitu : 1. Yang berhubungan dengan pelaksanaan sebuah program lengkap atau pelaksanaan keseluruhan. 1. Yang terkait dengan hasil per unit tenaga kerja langsung yang dipergunakan. PRINSIP PENGECUALIAN ( PRINCIPLE OF EXEPTION ) Pengawasan di bantu oleh tindakan2 yang fokus pada pengecualian2 atau penyimpangan2 yang besar dari hasil atau standar yang ditetapkan. Berbagai macam aktivitas yang tidak terhitung banyaknya di organisasi tidak memungkinkan setiap aktivitas diawasi. Titik2 pokok yang dipilih berbeda sesuai jenis perusahaan. Dalam keadaan tertentu, dinamakan sebagai bottleneck operations yang merupakan titik2 pengawasan pokok yang baik. MEMPEROLEH DATA TENTANG HASIL PEKERJAAN AKTUAL 1. Observasi pribadi. 1. Laporan-laporan lisan. 1. Laporan-laporan tertulis. Observasi pribadi berarti kita harus memasuki bidang aktivitas dan memperhatikan situasinya, apa saja yang dilakukan dan bagaimana hasilnya. Observasi pribadi berguna terutama untuk mengecek dan melaporkan hal2 yang tidak kentara. Laporan2 lisan dapat berupa wawancara atau pertemuan kelompok berupa diskusi. Seringkali laporan2 lisan dilengkapi dengan observasi secara langsung dan pertemuan2 pribadi dengan para pembeli. Laporan2 tertulis dilakukan untuk memperoleh keterangan tentang hasil pekerjaan. Mencakup data komprehensif dan bermanfaat untuk penyusunan statistik. PENGAWASAN YANG DITUJUKAN UNTUK MENGANTISIPASI Hal ideal yang kita inginkan dari pengawasan adalah suatu peringatan ataupun isyarat yang memberikan petunjuk bahwa kita akan menghadapi kesulitan tanpa kita harus menghentikan upaya2 produktif kita. Setiap dapat diawasi sehubungan dengan faktor2 berikut : 1. 2. 3. 4. Jumlah. Kualitas. Penggunaan waktu. Biaya. Penyimpangan2 sering terjadi karena beberapa kondisi, yaitu : 1. Kekeliruan yang dilakukan manusia. 1. Hasil2 yang tidak di duga. 1. Kegagalan2. 1. Ketidakpastian.