PEMECAH GELOMBANG (BREAKWATER) Pemecah gelombang : bangunan yang digunakan untuk memecah dan menghamburkan gelombang yang menuju pelabuhan atau pantai. kolam pelabuhan Gb.layout brekwater Bentuk/type pemecah gelombang: 1. Breakwater sisi miring (gb.1) 2. Breakwater sisi tegak (gb.2) 3. Breakwater campuran (gb.3) Gb.1 Gb.2 Gb.3 Faktor-faktor pemilihan type breakwater: 1. Ukuran dan layout pelabuhan. 2. Bahan breakwater 3. Kedalaman perairan 4. Kondisi tanah dasar laut 5. Besar dan arah gelombang 6. Pasang surut. Elevasi puncak breakwater ditentukan dengan rumus: Elev.puncak = HWL Hu Ha Di mana: HWL : tinggi muka air tertinggi (height water level) Hu : tinggi kenaikan muka gelombang (run up) Ha : tinggi jagaan, biasanya diambil 0,5 m KENAIKAN TINGGI MUKA AIR GELOMBANG (RUN UP) Tinggi kenaikan air ditentukan berdasarkan grafik hasil percobaan Irriberen. Tinggi run up gelombang (Hu) dapat ditentukan, bila bilangan Irriberen diketahui. Bilangan Irriberen ditentukan dengan rumus : r tg / Lo 1/ 2 Di mana : Ir = bilangan irriberen = sudut kemiringan sisi bangunan H = tinggi gelombang rencana (m) a. bangunan kaku (beton, kaison, dll) H= 1,68 Hs b. bangunan semi kaku (turap baja, dll) H=1,28-1,68 Hs c. bangunan lentur (tumpukan batu, dll) H = Hs Lo = panjang gelombang di laut dalam (m) =1.56 T2 (T= period gelombang, det) Hs = tinggi gelombang signifikan (m) jenis batu HU Ir Gb. Grafik run up gelombang Grafik run up dapat dilihat dalam buku Triatmojo, 1996. Pelabuhan. Beta offset. Hal.141. GELOMBANG SIGNIFIKAN (Hs) Gelombang signifikan (Hs) adalah tinggi gelombang rata-rata dari 33% gelombang tertinggi dari pencatatan gelombang yang ada. H s H 33% Hi xfi fi Periode gelombang signifikan (TS) ditentukan dengan rumus : i xfi s 33% fi Di mana : H 33%, 33% = tinggi & periode gelombang rata-rata dari 33% f = frekuensi kejadian No. 1 2 3 4 5 6 H (m) 3,25 3,05 2,89 2,45 2,41 2,38 T(detik) 8,4 8,3 7,4 7,8 7,3 7,8 Maka: n = 33% x 6 = 1,98 data ~ 2 data Hs = (3,25+3,05)/2 = 3,15 meter Ts = (8,4+8,3)/2 = 8,35 detik BREAKWATER SISI MIRING Keuntungan: 1. Elevasi puncak breakwater rendah 2. Gelombang pantul/refleksi cukup kecil. 3. Kerusakan terjadi tidak total tetapi berangsurangsur. 4. Perbaikan kerusakan mudah 5. Biaya perawatan muarah. Kerugian: 1. Dibutuhkan jumlah material yang besar 2. Pelaksanaan pekerjaan cukup lama 3. Kemungkinan kerusakan selama pelaksanaan besar 4. Memerlukan lahan yang luas, karena lebar dasar yang besar Bahan breakwater sisi miring 1. Batu alam 2. Blok beton dan batu alam 3. Unit beton Irregular BREAKWATER SISI MIRING BATU ALAM (ROCK MOUND BREAKWATER) Breakwater ini memiliki lapisan konstruksi sbb: 1. Lapisan inti: berupa timbunan batu-batu kecil, pasir laut, batu karang atau hasil pengerukan. 2. Lapisan filter: berupa tumpukan batu-batu medium yang digunakan untuk dasar lapisan pelindung. 3. Lapisan pelindung: berupa tumpukan batu-batu besar terpilih dari bentuk maupun ukurannya. Lapis Pelindung Lapis Filter Inti Gb. Breakwater batu alam DESAIN TEKNIS BREAKWATER SISI MIRING Menentukan elevasi breakwater (Hr) Hr = HWL + Hu + Ha Di mana : HWL = muka air laut tertinggi (m) Hu = tinggi run up gelombang (m) Ha = tinggi jagaan (m) (tergantung besarnya overtopping yang diijinkan) Massa satu batu pelindung (W) W r . 3s K . r d a 1 3 . cot g Di mana : r = berat jenis batu pelindung (kg / m3) Hs = tinggi gelombang signifikan (m) a = berat jenis air laut (kg / m3) Kd = koefisien stabilitas (tabel) = kemiringan breakwater Volume satu batu pelindung (V) V W r Di mana : W = massa satu batu pelindung (kg) r = berat jenis batu pelindung (kg/m3) Diameter batu pelindung (d) r3 V 4 3 d = 2r Di mana : V = volume satu batu pelindung (m3) r = jari-jari batu pelindung (m) d = diameter batu pelindung (m) Menentukan tebal lapis pelindung (t) t m. . W r 1/ 3 Di mana : m = jumlah lapis unit pelindung K = koefisien lapis pelindung W = berat unit lapis pelindung (kg) r = berat jenis unit lapis pelindung (kg/m3) Menentukan jumlah total unit lapis pelindung pada kepala ( C ) C m. .1 n r W 2/3 Di mana : m = jumlah lapis unit pelindung K = koefisien lapis pelindung (tabel) W = berat unit lapis pelindung (kg) r = berat jenis unit lapis pelindung (kg/m3) n = porositas (%) Menentukan lebar puncak unit pelindung (B) W B m'. . r 1/ 3 Di mana : m’ = jumlah butir unit pelindung (min. 3 buah) K = koefisien lapis pelindung W = berat unit lapis pelindung (kg) r = berat jenis unit lapis pelindung (kg/m3) BREAKWATER SISI MIRING BLOK BETON DAN BATU ALAM (CONCRETE BLOK AND ROCK MOUND BREAKWATER) Konstruksi ini dipakai jika batu alam sulit didapat atau tidak ada batu alam yang besar untuk lapis pelindung. Blok beton dapat berupa : kubus atau balok. Berat blok beton 50 – 60 ton, disusun secara acak atau teratur sebagai lapisan pelindung, kadang-kadang masih juga dikombinasikan dengan batu alam. Lapis Pelindung Lapis Filter Inti Gb. Breakwater blok beton- batu alam BREAKWATER SISI MIRING BLOK BETON IRREGULAR Blok beton irregular yang umum dipakai berbentuk: 1. Tetrapods 2. Quadripods 3. Hexapods 4. Tribars 5. Modified cubes 6. Modified tetrahedrons Blok beton irregular yang sedang dikembangkan: 1. Stabits 2. Akmons 3. Dollose 4. Hexaleg blocks 5. Svee blocks 6. Hollow tetrahedron Blok beton irregular mempunyai kelebihan terhadap blok beton dalam mendapatkan kemiringan yang lebih curam. BREAKWATER SISI TEGAK Karena dinding breakwater tegak maka akan terjadi gelombang diam atau klapotis yaitu superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul. Tinggi gelombang klapotis adalah 2 kali tinggi gelombang datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan: 1. Tinggi pemecah gelombang dia atas muka air pasang tertinggi tidak boleh kurang dari 1,333-1,50 kali tinggi gelombang datang. 2. Kedalaman di bawah muka air terendah ke dasar bangunan tidak kurang dari 1,25-1,50 kali atau lebih baik 2 kali tinggi gelombang datang. 3. Lebar pemecah gelombang minimal ¾ tingginya. 4. Kedalaman maksimum perairan 15-20 m. 5. Untuk kedalaman lebih dari 20 m, breakwater sisi tegak dibangun di atas breakwater sisi miring (breakwater campuran) Keuntungan breakwater sisi tegak: 1. Memberikan daerah (kolam) pelabuhan yang lebih luas dan memungkinkan pintu masuk yang sempit, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik. 2. Memungkinkan pada sisi bangunan untuk tambatan kapal 3. Perhitungan lebih pasti 4. Biaya pemeliharaan kecil dan praktis tidak ada. Kerugian breakwater sisi tegak: 1. Dapat dibangun secara aman bila kondisi pondasi dapat mendukung (kuat dan stabil) 2. Struktur tidak fleksibel terhadap penurunan struktur. 3. Bila rusak sukar diperbaiki 4. Puncak lebih tinggi, karena adanya klapotis Konstruksi breakwater tegak dapat berupa: 1. Blok beton 2. Kaison (caisson) Kaison dibuat seperti kotak dengan sisi bawah tertutup dan dengan dinding-dinding diafragma yang membagi kotak. 3. Sel papan pancang (sheet pile cells) Kurang sukses digunakan karena: 1. Adanya korosi 2. Pemakain terbatas hanya sampai kedalaman 15-18 m 3. Tidak cocok untuk laut dengan gelombang besar DERMAGA Dermaga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk merapatkan dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang. Dermaga biasanya dilengkapi dengan beberapa fasilitas antara lain: 1. Apron Daerah yang terletak antara dermaga dan gudang yang digunakan untuk pengalihan kegiatan angkutan dari laut (kapal) ke darat (truk, kereta api dll). Lebar apron tergantung dari alat bongkar muat (kren), jumlah jalur kereta api dan truk. 2. Gudang transit Digunakan untuk menyimpan barang sebelum diangkut atau setelah dibongkar dari kapal 3. Tempat bongkar muat barang 4. Jalan lingkungan. Dermaga dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Wharf atau quai Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. 2. Jetty/pier atau jembatan Jetty adalah dermaga yang menjorok ke laut. Posisinya tetap sejajar dengan pantai dan dihubungkan oleh daratan dengan suatu jembatan dengan posisi tegak lurus dengan jetty sehingga membentuk sudut dengan garis pantai. Pemilihan type dermaga harus dipertimbangkan terhadap hal-hal berikut: 1. Kebutuhan yang akan dilayani (barang atau orang) 2. Ukuran kapal 3. Arah gelombang dan angin 4. Kondisi topografi dan tanah dasar laut 5. Ekonomis WHARF ATAU QUAI Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan garis pantai. Dibuat jika kedalaman laut agak merata dan sejajar dengan garis pantai. Cocok digunakan untuk dermaga barang/peti kemas Dimana dibutuhkan areal yang luas untuk bongkar muat. Struktur wharf dibedakan menjadi dua: 1. Dermaga konstruksi terbuka. Lantai dermaga didukung oleh tiang-tiang pancang. 2. Dermaga konstruksi tertutup. Dermaga terbuat dari kaison, turap atau dinding penahan tanah. Gb. Wharf konstruksi terbuka Gb. Wharf konstruksi tertutup JETTY ATAU PIER Dermaga ini dapat digunakan untuk merapat kapal pada satu sisi atau kedua sisinya. Jetty dapat berbentuk T atau L. Bentuk T Bentuk L UKURAN DERMAGA A. Wharf LP 25 LK 15 LK 15 LK Panjang dermaga (Lp) L nL 15n 1 50 P K di mana: LP = panjang dermaga LK = panjang kapal yang ditambatkan n = jumlah kapal yang ditambatkan 25 B. Jetty/Pier Umumnya berbentuk jari dengan 2 atau empat tambatan Bp S B Bp 50 B S B 35 B Lp Lp 2 tambatan 4 tambatan L 2L 65 Panjang pier : L L 50 P k P k Lebar Slip : S 2B 35 S 2B 50 Lebar pier : Bp = 2 x lebar apron + lebar gudang GAYA YANG BEKERJA PADA DERMAGA Ada 2 : 1. Gaya Lateral (FH): gaya benturan kapal, gaya tarikan kapal dan gaya gempa 2. Gaya Vertikal (FV) : Berat sendiri bangunan (beban mati) dan beban hidup (barang/orang, peralatan bongkar muat dll) FH (-) FH (+) FV (+) 1. Gaya Benturan Kapal (FH (+)) Dianggap maksimum pada sudut benturan 10o Besarnya gaya tergantung pada energi benturan yang dapat diserap oleh fender. Gaya benturan dihitung dalam bentuk Energi Benturan (E) WV 2 E CmCeCsCc (ton.meter) 2g Ket : V = kecepatan kapal komponen tegak lurus (m/det) V sin 10 o k Vk = kecepatan merapat kapal (m/det) W = berat kapal/DWT (ton) g = gravitasi (m/det2) Cm = koef. Massa Ce = koef. Eksentrisitas Cs = koef. Kekerasan (diambil 1) Cc = koef. Bentuk dari tambatan (diambil 1) Kecepatan merapat kapat (Vk) pada dermaga UKURAN KAPAL (DWT), Ton s/d 500 500 – 10.000 10.000 – 30.000 Di atas 30.000 KECEPATAN MERAPAT Pelabuhan (m/det) Laut Terbuka (m/det) 0,25 0,15 0,15 0,12 A. Koefesien Massa d Cm 1 2C B b W C b L Bd pp o Kapal barang , L 0,846xL1,0193 PP k Kapal tangker, L 0,852xL1,0201 PP k 0,3 0,2 0,15 0,15 Ket : Cb = koef. blok kapal d = draft kapal (m) B = lebar kapal (m) Lpp = panjang garis air (m), yaitu panjang garis air di sepanjang/sekeliling kapal o = berat jenis air laut (t/m3) Lk = panjang kapal (m) B. Koefesien eksentrisitas ¼ LK LK Lg Titik berat kapal Dermaga Ce 1 L 1 g r 2 Ket : Lg = ¼ Lk ( untuk Dermaga) Lg = 1/6 Lk (untuk dolpin) r = jari-jari girasi (putaran), ditentukan dari grafik 2. Gaya Tarikan Kapal (FH (-)) Gaya tarikan kapal yang akan di tahan oleh alat penambat kapal, terjadi akibat adanya : a. Gaya angin b. Gaya arus A. Tarikan kapal akibat gaya angin Rw 0,42Qa Aw (arah haluan, 0o) Rw 0,5Qa Aw (arah buritan, 180o) Rw 1,1Qa Aw (arah lebar, 90o) Qa 0,63V 2 Ket : Rw = gaya akibat angin (kg) Qa = tekanan angina (kg/m2) V = kecepatan angin (m/det) Aw = proyeksi bidang kapal yang tertiup angin (m2) B. Tarikan kapal akibat gaya arus R 0,14SV 2 (arah haluan/buritan, 0o dan 180o) f R 1 CB 'V 2 (arah lebar, 90o) 2 f Ket : Rf = gaya akibat arus (kg) S = luas tampang kapal terendam air (m2) = rapat massa air laut (1045 kg/m3) C = koef. Tekanan arus V = kecepatan arus B’ = luas sisi kapal di bawah muka air (m2) C. Tarikan kapal berdasarkan tabel (OCDI, 1991), overseas coastal area Development institute of Japan, 1991 Bobot Kapal Penampat jenis Penambat jenis (GRT) Bollard (ton) Bitt (ton) 200-500 15 15 501-1.000 25 25 1.001-2.000 35 25 2.001-3.000 35 35 3.001-5.000 50 35 5.001-10.000 70 50(25) 10.001-15.000 100 70(25) 15.001-20.000 100 70(35) 20.001-50.000 150 100(35) 50.001-100.000 200 100(50) Ket : nilai dalam kurung untuk tambatan di pasang pada tengah kapal LATIHAN Diketahui data pantai dengan garis pantai yang sejajar sebagai berikut : breakwater Hs = 1,2 m Ts = 8 det Dermaga Y Bila pada daerah Y direncanakan akan dibangun sebuah pelabuhan dengan kedalaman -10 m, maka : a. Hitunglah berat satuan batu lindung breakwaternya, jika digunakan breakwater sisi miring (kemiringan 1:3) dengan bahan beton tetrapod (Kd=8, berat jenis beton 2,4 t/m3). Sedangkan berat jenis air laut adalah 1,03 t/m3. b. Jika dermaga direncanakan type jeti berbentuk jari untuk dapat melayani 4 kapal sekaligus (jety dengan 4 tambatan) dengan data kapal maksimum dengan bobot mati 3.000 DWT, panjang kapal 99 m, dan lebar kapal 14,7 m. Data lebar apron direncakan 6 m dan lebar gudang 30 m. Hitung Lp, Bp, dan S Bp Lp Daratan S