PELABUHAN KHUSUS (PERIKANAN) Indonesia memiliki potensi perikanan tangkap 9,55 juta ton, di mana sebesar 4,78 ton atau 50,1 persen sudah dimanfaatkan. Potensi sangat besar juga ada di perikanan budidaya terutama budidaya laut yang mencapai 11,8 juta hektar, di mana yang dimanfaatkan baru sekitar 118 ribu hektar. Potensi perikanan terus digali dan dikembangkan sehingga produksi ikan secara nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2004, produksi ikan tercatat 6,1 juta ton naik menjadi 6,8 juta ton (2005), 7,4 juta ton (2006), 8,02 juta ton (2008), 9 juta ton (2009) dan pada 2010 mencapai 10,83 juta ton. Pendaratan Ikan di Dermaga Kegiatan pendaratan kapal penangkap ikan di dermaga mencakup bongkar ikan, pengangkutan ke TPI, penyortiran, pembersihan dan sebagai sarana tempat tambat / labuh. Perawatan dan Perbaikan Kegiatan ini mencakup perbaikan bagi kapal-kapal yang rusak berat/ringan, penggantian suku cadang, maupun perawatan rutin sebelum melaut. Untuk kegiatan ini diperlukan fasilitas perbengkelan dan fasilitas docking. Pelelangan Kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah kegiatan pelelangan ikan hasil tangkapan Kegiatan lain di dalam pelelangan ini adalah kegiatan administrasi (pencatatan, penarikan retribusi, penimbangan, dan lain-lain) yang dilakukan oleh petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan kegiatan jual beli yang melibatkan pemilik ikan / penjual dan pedagang / pembeli. Penyortiran dan Pengepakan Ikan hasil tangkapan yang telah dilelang selanjutnya disortir dan dipak untuk kemudian dipasarkan atau diolah lebih lanjut. Kegiatan ini biasanya dilakukan di dalam ruangan gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Pengolahan (Processing) Kegiatan pengolahan meliputi pendinginan / pembekuan di dalam cold storage atau freezer, pengawetan dan cara pengeringan (drying) atau penggaraman (salting), pemindangan, pengalengan (cannig) dan sebagainya. Pengangkutan (Transportation) Pemasaran (Marketing) Pola Operasional Pelabuhan Pola Penanganan Ikan Dalam penanganan ikan perlu diperhatikan usaha untuk mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan sejak dari penangkapan, penyimpanan dan pengangkutan sampai ke tangan konsumen. Kegiatan penanganan ikan meliputi. ⇒ Penanganan Ikan di Laut. Penanganan ikan yang baik yaitu dengan menjaga agar ikan tetap segar setelah ditangkap. Untuk itu ikan hasil tangkapan disimpan dalam palkah (fish hold) dan diawetkan dengan es. Dengan demikian ikan tersebut tetap dingin dan segar selama perjalanan di laut. Untuk itu kapal penangkap ikan yang akan berlayar juga harus dibekali dengan es yang cukup untuk menjaga agar mutu ikan selama operasi penangkapan tetap terjaga. Penanganan Ikan di Pelabuhan Dalam proses pembongkaran ikan dari kapal ke dermaga dan pengangkutan ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di tentukan penanganan yang baik, agar mutu ikan tetap terjaga. Pada saat kapal merapat di dermaga ikan di bongkar dari palkah, dibersihkan dari kotoran dan es dengan menggunakan air bersih, lalu di sortir dan disusun dalam keranjang sambil ditaburi es. Setelah itu keranjang keranjang yang berisi ikan tersebut diangkut ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) dengan menggunakan kereta dorong, ikan yang telah dilelang tersebut selanjut diangkut ke tempat penyimpanan atau pengolahan atau langsung di pasarkan. Penanganan Ikan Dalam Pengangkutan Untuk penanganan ikan yang dijual dalam keadaan segar agar mutunya tetap terjaga dengan baik selama pengangkutan, perlu diperhatikan, apabila jarak pengangkutan cukup jauh, maka ikan-ikan tersebut harus diangkut dalam keadaan tetap dingin, dengan cara menyimpannya dalam peti yang ditaburi dengan es. Sementara untuk jarak yang relatif dekat, diangkut bersama-sama dengan keranjangnya dan ditaburi dengan es curai. Pola Pendaratan Ikan Pola Penanganan Ikan Fasilitas Laut Fasilitas laut meliputi dermaga (dermaga bongkar dan muat), kolam pelabuhan, alur pelayaran, dan bangunan pelindung pelabuhan/breakwater. Dasar pertimbangan bagi perencanaan fasilitas laut adalah sebagai berikut: 1. Kondisi pasang surut di lokasi 2. Dermaga bongkar berjarak sependek mungkin dengan fasilitas darat, khususnya tempat pelelangan ikan (TPI) dengan tetap mempertimbangkan kedalaman perairan. 3. Penempatan posisi dermaga dilakukan dengan mempertimbangkan arah serta kecepatan arus, arah dan kekuatan angin, kestabilan pantai, serta kemudahan gerak kapal. 4. Ketinggian dermaga dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi pasang surut, tinggi gelombang, dan tinggi dek kapal di atas muka air. 5. Panjang dermaga disesuaikan dengan kebutuhan kapal yang akan berlabuh. 6. Lebar dermaga disesuaikan dengan kemudahan gerak bongkar muat kapal. Fasilitas Darat Secara garis besar area darat dapat dibagi menjadi 5 zona, yaitu: 1) Zona Pelelangan Ikan 2) Zona Permukiman 3) Zona Perkantoran dan Sosial 4) Zona Perbekalan, Bengkel dan Docking 5) Zona Industri Pengendalian Dinamis Jalan masuk TPI Koperasi LEPM3 Bengkel nelayan Cold Storage dan Blast Freezer Kedai Pesisir Pabrik Es Jalan ke pelelangan ikan TPI A Bangunan pengolahan ikan B. Bangunan pelatihan nelayan 9. Jalan penghubung dalam TPI 10. Solar packed dealer untuk nelayan 11. Laut 12. Pelabuhan pendaratan ikan 13. Pelelangan ikan 14. Tanggul penahan ombak Pengecekan Implementasi Improvement 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dolphin Suatu konstruksi untuk menambat kapal tangker berukuran besar, biasanya digunakan bersama-sama dengan pier dan wharf untuk menperpendek panjang bangunan tersebut. Dolphin ini banyak digunakan pada pelayanan bongkar muat barang curah Dolphin dibedakan menjadi dua macam yaitu a. Dolphin Penahan (breasting dolphin) mempunyai ukuran yang lebih besar, dilengkapi dengan fender untuk menahan benturan dan bolder untuk menempatkan tali b. Dolphin Penambat (mooring dolphin) hanya digunakan sebagai tambatan, diletakan dibelakang dermaga, dan dilengkapi dengan bolder Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah Pemenang selalu melihat jawaban dalam setiap masalah Pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban Pemenang selalu berkata,”Itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa.” Pecundang selalu berkata,” Itu mungkin bisa, tapi sulit.” Pemenang membuat komitmen-komitmen Pecundang membuat janji-janji