Uploaded by sulaeha9

BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sinjai merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di bagian selatan
Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 223 km dari kota Makassar.
Kabupaten Sinjai memiliki banyak potensi alam yang sangat menjanjikan karena
posisinya tepat berada pada 5019”50’ – 5036”47’ LS dan 119048”30’ – 120010”00’
BT Luas wilayah Kabupaten Sinjai seluas 819,96 Km2 (81.996 Ha). Kabupaten
Sinjai sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bone, sebelah timur dengan Teluk
Bone, sebelah selatan dengan Kabupaten Bulukumba dan sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Gowa. Secara Administratif, Kabupaten Sinjai mencakup 9
kecamatan, 13 kelurahan dan 67 Desa.
Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Sinjai adalah pulau Sembilan.
Kecamatan ini sebelumnya merupakan kesatuan dari kecamatan Sinjai Utara. Karena
bisa berdiri sendiri maka dilakukan pemekaran wilayah sehingga Pulau Sembilan
menjadi kecamatan. Pulau Sembilan terletak di sebelah timur Kecamatan Sinjai
Utara. Berada di teluk Bone sekitar 13 mil laut dari ibukota kabupaten. Pulau
Sembilan merupakan pulau yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar.
Sebagian besar hasil perikanan yang di jual di Sinjai maupun di kabupaten yang
berdekatan dengan Sinjai adalah berasal dari Pulau Sembilan. Sampai dengan tahun
I.1
2007 jumlah penduduk di Pulau Sembilan sebesar 7.325 jiwa. Kecamatan ini terdiri
dari 9 pulau dengan pusat kecamatan di Pulau Kambuno.
Namun sayangnya,prasarana (pelabuhan) angkutan laut di Pulau Sembilan
masih belum ada. Hal ini mengakibatkan potensi perikanan yang ada di pulau
tersebut belum dapat dimaksimalkan dengan baik.
Karena Pulau Kambuno merupakan pusat dari Kecamatan Pulau Sembilan
maka pada pulau ini dicanangkan adanya pembangunan sarana dan prasarana
(pelabuhan) angkutan laut sebagai perintis jalur transportasi laut . Dimana sarana dan
prasarana (pelabuhan) terdiri atas dermaga dan fasilitasnya.
Sebuah dermaga akan menerima berbagai macam beban diantaranya; beban
gelombang air laut, beban angin, beban arus, beban benturan kapal, berat dermaga,
berat fasilitas diatas dermaga, dan sebagainya. Dan pada tahap perancangan tentunya
beben – beban tersebut harus dianalisa oleh perancang.
Pada suatu kasus, bila beban kerja yang ditentukan dalam perancangan terlalu
besar, yakni jauh melebihi kondisi sebenarnya, maka struktur yang dibangun akan
menjadi sangat kuat, tetapi bersamaan dengan itu biaya struktur tersebut menjadi
terlalu boros, terutama karena penggunaan material yang berlebihan (overdesigned).
Di lain pihak, bila beban yang ditentukan lebih kecil dari kondisi sebenarnya, maka
struktur yang dirancang lebih ekonomis, terutama karena adanya penghematan pada
pemakaian material. Namun demikian, bila diperhatikan lagi secara lebih mendalam
I.2
akan disadari bahwa struktur mempunyai resiko karena tingginya peluang untuk
mengalami kerusakan.
Untuk seorang perancang harus memahami tentang jenis – jenis beban yang
bekerja pada suatu dermaga dan fasilitasnya, sifat – sifat dari beban yang bekerja, dan
respon dari dermaga terhadap beban yang bekerja padanya tentunya bukan suatu
pekerjaan yang mudah, karena disamping kondisi pembebanan yang berbeda juga
penggunaan material pada suatu struktur mempunyai sifat – sifat yang berbeda pula.
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa akan dicanangkannya
pambangunan sarana dan prasarana (pelabuhan) di Pulau Kambuno dimana struktur
dari bangunan tersebut harus mampu menahan beban gelombang, beban arus, beban
gempa, dan lain-lainnya. Kekuatan struktur pada tahap perancangan harus
diperhitungkan, namun tidak melupakan aspek ekonomisnya. Atas dasar pemikiran
tersebut penulis mengusulkan proposal tugas akhir dengan judul :
“PERHITUNGAN
STRUKTUR
DERMAGA
DAN
FASILITAS
PELABUHAN PULAU KAMBUNO KEC. PULAU SEMBILAN KAB. SINJAI.”
I.2
Rumusan Masalah
Untuk memudahkan dalam menghitung struktur dermaga dan fasilitasnya
maka penulis memilih rumusan masalah berupa :
“Menghitung struktur dan beban kerja yang terjadi pada konstruksi dermaga.”
I.3
I.3
Batasan Masalah
Dalam menyelesaikan permasalahan ini, maka penulis akan membatasi ruang
lingkup penyelesaian masalah dengan pembahasan terbatas pada perhitungan
konstruksi dermaga dengan kapal 500 DWT, menentukan jenis konstruksi dasar
dermaga dan membuat layout fasilitas dermaga tidak menghitung konstruksi talud
dan trestle.
I.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah menghitung struktur dermaga
berdasarkan data-data survey dan data lain yang dibutuhkan.
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1.
Untuk menentukan elevasi dermaga sesuai dengan ukuran draft kapal
rencana yang berlabuh,
2.
Untuk menentukan tipe dan dimensi dermaga yang sesuai dengan
ukuran draft kapal rencana yang berlabuh,
3.
Merencanakan perhitungan fender dan bollard yang sesuai dengan
ukuran draft kapal yang akan berlabuh.
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk :
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menghitung struktur dermaga dan
fasilitasnya.
2. Merupakan
bahan
bacaan/perbandingan
bagi
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tugas-tugas, khususnya mengenai perhitungan beban dan
struktur.
I.4
I.5
Sistematika Penulisan
Penyajian materi penulisan ini akan diuraikan dalam kerangka penulisan
sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta
sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Merupakan tinjauan pustaka dan studi literature/dokumen dari sumbersumber data yang ada.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menyajikan metodelogi yang dipergunakan dalam memperoleh dan
mengolah data, meliputi lokasi penelitian, sumber data, metode
pengumpulan data, jenis data dan cara menganalisis data.
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pembahasan tentang perhitungan perencanaan
elevasi deck dermaga, perencanaan tipe dan ukuran dermaga,
perhitungan konstruksi dermaga berdasarkan data-data yang telah
diketahui.
I.5
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran–saran yang berkaitan
dengan penulisan ini.
I.6
Download