81 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pola kenaikan suhu udara maksimum pada periode kedua terjadi sebagian besar stasiun pengamatan antara lain stasiun meteorologi Citeko, Cengkareng, Tangerang, Darmaga, Halim Perdanakusuma, Jakarta 745 dan Pondok Betung. Besaran selisih antara suhu udara minimum dan suhu udara maksimum antara tahun 1980 hingga tahun 2008 pada musim hujan berkisar antara 7 – 8°C, musim transisi MAM berkisar antara 7 – 9°C, musim kemarau berkisar antara 8 – 10°C dan musim transisi SO N berkisar antara 8 – 11°C. Kenaikan frekuensi suhu di atas 34°C paling besar terjadi di meteorologi Cengkareng, Jakarta 745, Tangerang, Halim Perdanakusuma, Pondok Betung dan Dermaga pada bulan September dan Oktober. Secara umum semua stasiun pengamatan mengalami penurunan curah hujan dan hari hujan antara lain stasiun meteorologi Cengkareng, Tangerang, Jakarta 745, Tanjung Priok, Pondok Betung, dan Dermaga . Frekuensi kenaikan kejadian hujan di atas 50 mm terjadi pada puncak musim hujan di bulan Februari. Peningkatan frekuensi hari petir hampir terjadi di semua stasiun pengamatan. Frekuensi terbesar terjadi pada musim transisi bulan Maret, April dan Nopember dan musim hujan di bulan Februari. Kurun waktu tahun 1992 – 2005 berkurangnya lahan terbuka hijau wilayah Jakarta sekitar 17% menaikkan suhu sebesar 0.9°C, berkurangnya lahan terbuka hijau wilayah Tangerang sekitar 25% menaikkan suhu sebesar 0.8°C dan berkurangnya lahan terbuka hijau wilayah Bogor sekitar 28% menaikka n suhu sebesar 0.8°C. Pola kenaikan suhu profil udara atas terjadi bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juli, Oktober, Nopember, Desember dan terjadi penurunan suhu pada bulan Juni, Agustus, September dan pada umumnya pada lapisan permukaan hingga lapisan 500 mb. Terjadi pergeseran suhu maksimum yang biasanya pukul 13.00 wib menjadi 14.00 wib, antara lain pada bulan Januari, Juni, Agustus dan Nopember. Namun terjadi pergeseran suhu maksimum menjadi lebih awal pada pukul 12.00 wib pada bulan Desember. Kejadian badai petir maksimum terjadi antara pukul 15.00 wib – 17.00 wib dan pukul 19.00 wib – 20.00 wib. Kejadian tertinggi pada bulan April pada pukul 19.00 wib. 82 5.2 Saran a) Kaji ulang dengan data yang lebih panjang sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. b) Penggantian alat pengamatan perlu di informasikan untuk mendapatkan koreksi data. c) Pembangkitan data untuk data yang hilang. d) Penambahan unsur-unsur cuaca yang lainnya agar dapat menggambarkan kondisi perubahan iklim yang lebih lengkap.