Mitologi Yunani Mitologi Yunani adalah kumpulan legenda Yunani tentang dewa-dewi Yunani serta para pahlawan yang berawal dan tersebar melalui tradisi lisan. Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya yang mungkin lebih dari satu seperti Demeter. Dewa-dewi ini kadang-kadang membantu manusia dan bahkan memperistri seorang wanita manusia menghasilkan anak yang setengah manusia setengah dewa. Anak-anak inilah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan. Mitologi Yunani secara eksplisit terdapat dalam kumpulan cerita dan karya seni, misalnya lukisan pada vas dan benda-benda ritual untuk dewa. Mitologi Yunani menjelaskan asal mula dunia dan menceritakan kehidupan dan petualangan berbagai dewa, dewi, pahlawan, danmakhluk-makhluk mitologi. Mitologi Yunani awalnya disebarkan melalui tradisi lisan; saat ini mitologi Yunani diketahui dari literatur Yunani. Sumber literatur Yunani tertua, Puisi epik Iliad dan Odyssey, ceritanya terpusat pada peristiwa mengenai Perang Troya. Sementara itu, dua puisi karya Hesiod, Theogonia dan Erga kaí Hemerai, menceritakan mengenai penciptaan dunia, pergantian kekuasaan dewa, pergantian zaman manusia, asal mula kesengsaraan manusia, dan asal mula ritual persembahan. Mitologi Yunani juga terdapat dalam Himne Homer, dalam potongan-potongan puisi epik dari Siklus Epik, dalam karya seni tragedi dari abad kelima, dalam tulisan-tulisan para cendekiawan dan penyair dari zaman Yunani kuno dan dalam teks-teks dari Kekaisaran Romawi karya penulis-penulis deperti Plutarch dan Pausanias. Banyak penemuan arkeologi yang telah menunjukkan mitologi Yunani terdapat dalam berbagai artifak. Tembikar dari abad kedelapan SM menggambarkan tentang Perang Troya, selain juga petualangan Herakles. Pada masa Yunani kuno, Yunani klasik, dan Yunani Hellenis, muncul berbagai sumber mitologi Yunani, misalnya Homer.[1] Mitologi Yunani telah banyak mempengaruhi budaya, seni, dan sastra dunia barat. Penyair dan seniman dari zaman dahulu hingga kini banyak terinspirasi dari mitologi Yunani. [2] Asal Usul Mitologi Yunani Walaupun ada berbagai mitologi di seluruh dunia kata mitologi berasal dari Yunani yang terdiri dari 2 kata Muthos yang dalam bahasa Yunani berarti sebuah seni bahasa yang menjadi bahasa. Logos yang berarti sebuah kata, sabda, firman, cerita atau argumen yang meyakinkan. Beberapa sumber yang dipakai sebagai rujukan mitologi Yunani antara lain adalah karyakarya Homerus dan Hesiodus. Pengaruh Mitologi Yunani mempunyai banyak pengaruh, terutama dalam dunia hiburan Film/Animasi Hercules, tentang seorang pahlawan keturunan dewa. Minotaur, berkisah tentang Theseus yang membasmi Minotaur. 300,Bberkisah tentang Raja Leonidas yang memimpin 300 prajurit untuk melawan Persia, Percy Jackson and The Lightning Thief, Clash of the Titans, Saint Seiya. Permainan video God of War, kisah yang dipakai adalah bagian dari Mitologi Yunani yang tidak pernah diteruskan dalam Mitologi itu sendiri, karena itu ceritanya melenceng. Age of Mythology Zeus: Master Of Olympus Rise of The Argonaut Rentang Waktu Mitologi Yunani Masa Dewa-Dewi Dasar Masa Para Titan Masa Dewa-Dewi Masa Dewa dan manusia hidup bersama Masa Para Pahlawan Topik dalam Mitologi Yunani Dewa-Dewi Dasar Khaos Gaia Aither Uranus Eros Erebos Nix Hemera Ofion Tartaros Titan Kronus & Rhea Okeanos & Tethis Hiperion & Theia Koios & Foibe Mnemosyne Themis Krios Iapetus Atlas Prometheus Epimetheus Menoetius Dewa-Dewi Olympus Afrodit Apollo Ares Artemis Athena Demeter Hades Hefaistos Hera Hermes Hestia Poseidon Zeus Dewa-Dewi Lain Beberapa dewa lainnya dalam mitologi Yunani yaitu: Hebe adalah Dewi masa muda, Eileithyia adalah Dewi kelahiran, Iris adalah pembawa pesan Hera, Eris adalah Dewi perselisihan, Kharis adalah Dewi keanggunan, Nemesis adalah Dewi pembalasan, Horae adalah Dewi musim, Moirae adalah Dewi takdir, Tikhe adalah Dewi keberuntungan, Nike adalah Dewi kemenangan, Asklepios adalah dewa pengobatan, dll. Para Pahlawan Herakles atau Herkules Theseus Akhilles Aineias Perseus Erekhtheus Oedipus Pelops Battus Amfiaraos Akademos Homer Alexander Agung Odiseus Lokus Dua belas Dewa-Dewi Olimpus Zeus Poseidon Athena Ares Artemis Apollo Hermes Afrodit Hera Hestia Demeter Dionisos Referensi 1. ^ "Greek Mythology". Encyclopaedia Britannica. (2002). 2. ^ J.M. Foley, Homer's Traditional Art, 43 12 Dewa Olimpus Dewa-Dewi Olimpus. Dewa-Dewi Yunani Titan dan Dewa-Dewi Olimpus Dewa Laut Dewa Dunia Bawah Dewa Lainnya Dewa-Dewi Olimpus Zeus Hera Afrodit Apollo Athena Ares Artemis Demeter Dionisos Hades Hefaistos Hermes Hestia Poseidon Daftar tokoh mitologi Yunani 12 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: δωδεκα /dodeka = 12, θεον /theon = dewa) dalam mitologi Yunani adalah dewa-dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa-dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar. Dewa-Dewi Olimpus Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Hermes, Hefaistos, Afrodit, Athena, Apollo dan Artemis selalu masuk dalam daftar Dewa-Dewi Olimpus. Dua dari Hebe, Helios, Hestia, Demeter, Dionisos, Hades, dan Persefone menjadi pelengkap dari kesepuluh dewa-dewi itu. Kisah pelengkap Hestia menyerahkan posisinya sebagai anggota Olimpus kepada Dionisios agar dapat hidup bersama manusia (akhirnya dia diangkat sebagai penjaga api di Olimpus) maka ia menolak disebut sebagai anggota Olimpus. Persefone tinggal selama 6 bulan setiap tahunnya bersama suaminya Hades di dunia bawah tanah (konon mengakibatkan kegersangan di musim gugur dan dingin). Enam bulan lainnya, ia boleh kembali ke Olimpus dan tinggal bersama ibunya, Demeter. Walaupun Hades termasuk dewa utama Yunani, tetapi karena tinggal di dunia bawah tanah maka ia tidak erat dengan Olimpus. Dalam kisah lain, Helios memberikan tempatnya untuk Apollo. Hebe, seorang pembawa cawan anggur bagi para dewa menyerahkan posisinya di Olimpus untuk menikahi Herakles yang menjadi dewa Olimpus setelah wafat. Karakteristik Dewa Setiap dewa-dewi dalam mitologi Yunani memiliki setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Masing-masing unsur tersebut adalah: 1. Zeus adalah pemimpin/raja para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim, dewa petir, dan cuaca. 2. Hera, istri Zeus, ratu para dewa, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan, dan kesetiaan. 3. Poseidon adalah dewa laut,gempa bumi, dan bapak bangsa kuda. 4. Ares adalah dewa perang dan pembantaian. 5. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang, penggembala, dan penghibur. Ia juga utusan dewa Zeus. 6. Hefaistos adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi, dan pengrajin senjata. 7. Afrodit adalah dewi cinta, seks, dan keindahan fisik. 8. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni, dan pendidikan. 9. Apollo adalah dewa matahari, cahaya, musik, tarian, obat-obatan, dan pelindung para pemanah. 10. Artemis adalah dewi bulan, pelindung hewan, perburuan, kesuburan, dan kesucian. Merupakan saudara kembar Apollo 11. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris ,dan pelindung perkawinan. 12. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga, dan perapian. Zeus Zeus Patung Zeus di British Museum Dewa Raja para dewa Dewa langit dan petir Kediaman Gunung Olimpus Simbol Petir, Elang, dan Pohon Ek Pasangan Hera Orang tua Kronus dan Rhea Saudara Poseidon, Hades, Demeter, Hestia, Hera Anak Ares, Athena, Apollo, Artemis, Afrodit,Dionisos, Hebe, Hermes, Herakles, Helen,Hefaistos, Perseus, Minos, Muse Kendaraan Olompus Padanan Jupiter dalammitologi Romawi Padanan Dyaus Pita dalammitologi Hindu Padanan Tinia dalammitologi Etruska Zeus (Yunani: Ζεύς) atau Dias (Δίας) adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani.[1]Dalam Theogonia karya Hesiod, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalahpetir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyaus-pita. Zeus adalah anak dari Kronus dan Rhea, dan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares,Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakle s, Helen, Minos, dan Muse.[2] Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian. Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut. Zeus dikaitkan dengan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun darimitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi. Asal-usul Zeus, sering disebut sebagai Zeu pater ("O, Ayah Zeus"), adalah pengembangan dari *Di̯ēus, dewa langit siang dalam mitologi Proto-Indo-Eropa, yang juga disebut* Dyeus ph2tēr ("Bapak Langit").[3] Dengan demikian, Zeus adalah dewa Yunani yang namanya berasal dari kebudayaan IndoEropa. Zeus diadaptasi ke dalam mitologi Romawi mejadi Jupiter. Dalam mitologi Nordik, Zeus/Jupiter dikenal sebagai Thor(dewa petir). Berbeda dengan Zeus dan Jupiter yang merupakan penguasa langit, Thor bukanlah pemimpin para dewa melainkan Odin. Pemujaan terhadap Zeus Koin tetradrachma pada masaAleksander Agung yang berukir Zeus. Pusat penyembahan Zeus adalah di Olympia. Setiap empat tahun sekali diselenggarakan festival olahraga untuk Zeus. Di sana ada altar Zeus yang terbuat dari abu hasil pengorbanan binatang selama berabad-abad. Pemujaan lokal terhadap Zeus Daerah-daerah lokal juga mempunyai pemujaan tersendiri terhadap Zeus. Dengan julukan Zeus Aetnaeus, Zeus disembah di Gunung Etna tempat sebuah patungnya berada. Di sana juga diselenggarakan festival yang disebut Etnea utnuk memujanya.[4] Contoh lainnya yaitu: Sebagai Zeus Aeneius atau Aenesius, dia disembah di pulau Kefalonia tempat sebuah kuil untuknya di Gunung Ainos.[5] Sebagai Zeus Agamemnon dia disembah di Sparta. Zeus Kreta Sebagian besar sumber menyatakan bahwa Zeus lahir di Kreta sehingga Zeus menjadi penting di Kreta.[6][7] Di kota tersebut, Zeus dijuluki sebagai Velkhanos, julukan yang yang kemudian menyebar ke kota-kota lain di Yunani. Bentuk lengkapnya adalah Zeus Velkhanos ("Zeus sang anak lelaki"). Zeus juga kadang-kadang disebut sebagai Kouros. Di Kreta, Zeus disembah di sejumlah gua di Knossos, Ida dan Palaikastro. Pada masa Helenistik, sebuah kuil kecil untuk Zeus velkhanos didirikan di Aghia Triada, bekas istana Minoan. Koin-koin dari Phaistos menunjukkan bentuk pemujaan pada Zeus, para pemuda duduk di cabang pohon, dengan ayam jantan di lututnya.[8] Pada koin Kreta lainnya, velkhanos dilambangkan sebagai elang dan dihubungkan dengan dewi pernikahan.[9] Prasasti di Gortyn dan Lyttos menunjukkan adanya festival Velkhania di Kreta.[10] Cerita Minos dan Epimenides mengindikasikan bahwa gua-gua ini merupakan tempat ritual inkubasi oleh para raja dan pendeta. Di Kreta, Zeus dilambangkan sebagai pemuda berambut panjang alih-alih sebagai orang dewasa, dan dipuja sebagai ho megas kouros "pemuda yang hebat". Patung gading "Pemuda Dewa" ditemukan dekat Labirin di Knossos oleh Sir Arthur Evans.[11] Dengan sekumpulan perajurit penari yang disebut Kouretes, Zeus memimpin paideia, yakni ritual rahasia dan pelatihan militer-atletik yang keras. Mitos tentang kematian Zeus Kreta muncul pada beberapa tempat meskipun hanya disebukan di sumber-sumber dari masa akhir.Kallimakhos,[12] dan Antoninus Liberalis berpendapat bahwa Velkhanos merupakan roh vegetatif tahunan.[13] Penulis Hellenistik Euhemerosmengusulkaan pendapat bahwa Zeus awalnya adalah seorang raja di Kreta, dan kejayaannya membuat dia disembah sebagai dewa. Karya-karya Euhemerus tidak ada yang tersisa, namun para penulis Kristen sangat antusias dengan pendapat ini. Zeus Lykaios di Arkadia Kuil Zeus di Athena. Julukan Zeus Lykaios ("Zeus-serigala") muncul karena Zeus dihubungkan dengan suatu festival kuno di Gunung Likaion ("Gunung Serigala"). Zeus hanya memiliki hubungan formal[14] dengan ritual ini. Mitos ini berhubungan dengan ancaman kuno kanibalisme dan perubahan menjadi manusia serigala.[15] Ada suatu tempat terlarang di dekat tumpukan abu tempat upacara pengorbanan di lakukan.[16][17] Menurut Plato, suatu klan tertentu berkumpul di gunung tersebut sembilan tahun sekali untuk memberi persembahan pada Zeus Lykaios. Di sana, isi perut manusia dicampur dengan isi perut hewan. Diceritakan bahwa siapa saja yang memakan daging manusia itu kan berubah menjadi serigala dan hanya bisa menjadi manusia lagi jika tidak memakan daging manusia sampai sembilan tahun berikutnya. Ada pesta olahraga yang diasosiasikan dengan Lykaia, yang menghilang pada abad keempat seiring gelombang urbanisasi pertama Arkadia, Megalopolis. Di sana ada kuil besar yang didediaksikan untuk Zeus Lykaios. Zeus Subterrania Meskipun Zeus secara umum dikenal sebagai dewa langit, ada beberapa kota di Yunani yang mempercayai bahwa Zeus tinggal di bawah tanah. Orang Athena dan Sisilia memuja Zeus Meilikhios sementara kota-kota lainnya menyembah Zeus dunia bawah, contohnyaKatakhthonios ("di bawah bumi") dan Plousios ("pembawa kekayaan"). Dewa-dewa ini mungkin digambarkan sebagai ular atau manusia, dan bisa juga sebagai manusia ular. Mereka memperoleh persembahan berupa hewan berwarna hitam yang dikorbankan ke dalam sebuah lubang. Sementara dewa-dewa Olimpus biasanya menerima persembahan berupa hewan berwarna putih yang diangkat di atas altar. Dalam beberapa kasus, orang-orang tidak sepenuhnya yakin apakah mereka memberi persembahan pada pahlawan atau pada Zeus bawah tanah. Dengan demikian kuil di Libadaia, Boeotia bisa jadi diperuntukkan pada pahlawan Trofoniuo atau pada Zeus Trefonios.PahlawanAmfiaraos disembah sebagai Zeus Amfiaraos di Oropos sebelah luar kota Thebes, dan bahkan orang-orang Sparta punya kuil untuk ZeusAgamemnon. Orakel Zeus Jupiter Ammon yang bertanduk,terrakota buatan Romawi pada abad pertama Masehi. Meskipun kebanyakan orakel didedikasikan untuk Apollo atau Themis, ada juga beberapa situs orakel yang didedikasikan untuk Zeus. Sisa-sisa tempat pemujaan Zeus di Dodona. Orakel di Dodona Pemujaan Zeus di Dodona, Epirus, tempat adanya bukti kegiatan keagamaan sejak milenium ke-2, berpusat pada sebuah pohon ek keramat. DalamOdyssey karangaan Homer, ritual keagamaan di sana dipimpin oleh seorang pendeta pria yang disebut Selloi, yang berbaring di tanah dan mengamati daun-daun serta ranting-ranting.[18]Sementara menurut Herodotus, pemimpin keagamaan di sana adalah pendeta perempuan yang disebut peleiades. Istri Zeus di Dodona bukanlah Hera melainkan dewi Dione — yang namanya merupakan bentuk feminin dari "Zeus". Statusnya sebagai seorang Titan mengindiaksikan bahwa kemungkinan Dione merupakan dewi yang yang lebih kuat dari Zeus pada masa pra-Hellenik, dan mungkin orakel tersebut awalnya merupakan orakel Dione. Orakel di Siwa Orakel Ammon di Oasis Siwa di gurun barat Mesir sudah dikenal oleh Yunani sejak masa kuno, dan kembali terkenal setelah dikunjungii oleh Alexander yang Agung. Herodotus menyebutkan tentang konsultasi dengan Zeus Amun dalam salah satu karyanya mengenai Perang Yunani-Persia. Zeus Ammon terutama disembah di Sparta, tempat adanya sebuah kuil Zeus pada masa Perang Peloponesia.[19] Setelah Aleksander mendatangi orakel Siwa ini, figur tersebut mulai dikenal oleh Yunani sebagai Sibyl dari Libya. Julukan Zeus Hospites dan Zeus Xenios - pelindung para tamu Zeus Filoxenon - pelindung orang asing Zeus Olympios - dewa di Gunung Olimpus Zeus Agoraeus - pelindung perdagangan Zeus Aegidukhos - pemegang Aegis Zeus Horkios - penjaga sumpah Astrapios - pemegang kilat Brontios - pemegang petir Zeus Tallaios atau Solar Zeus Zeus Meilikhios[20][21][22] [23][24] Kasios - Zeus dari Gunung Kasios di Suriah Ithomatas - Zeus dari Gunung Ithomi di Messenia Zeus dalam mitologi Jupiter als Kind von der Ziege Amalthea genährt olehNicolas Poussin, menggambarkan Zeus yang masih bayi dan diberi minum berupa susu kambing Amatheia. Kelahiran Kronus memperoleh beberapa anak dari istrinya,Rhea, yaitu Hestia, Demeter, Hera, Hades, danPoseidon. Tetapi Kronus menelan semua anak-anaknya begitu mereka lahir karena Kronus takut pada ramalan bahwa kekuasaannya akan digulingkan oleh keturunannya seperti dia merebut kekuasaan dari ayahnya (Uranus). Namun ketika Zeus lahir, Rhea menyembunyikannya di Kreta agar tidak ditelan Kronus. Rhea memberikan sebuah batu terbungkus kain pada Kronus dan mengatakan bahwa itu adalah anaknya. Kronus mempercayai Rhea dan menelan batu yang dia kira anaknya tersebut. Masa kecil Rhea menyembunyikan Zeus di sebuah gua di Gunung Ida di Kreta. Yang membesarkannya berbedabeda menurut beberapa versi: 1. Zeus dibesarkan oleh Gaia. 2. Zeus dibesarkan oleh seekor kambing bernama Amalthea, dan para Kuretes— sekumpulan prajurit yang bernyanyi, menari, dan menghentakan tombak pada perisai supaya Kronus tidak mendengar suara tangisan Zeus. 3. Zeus dibesarkan oleh seorang nimfa bernama Adamanthea 4. Zeus dibesarkan oleh nimfa bernama Kinosura. Sebagai balasannya, Zeus mengangkatnya ke langit sebagai bintang. 5. Zeus dibesarkan oleh Melissa, yang memberinya susu kambing dan madu. 6. Zeus dibesarkan oleh keluarga gembala yang dijanjikan bahwa ternak mereka akan aman dari serigala. Menjadi raja para dewa Setelah dewasa, Zeus berhasil membuat Kronus memuntahkan saudara-saudaranya. Zeus lalu membebaskan para Gigant, Hekatonkhiredan Kiklops dari Tartaros setelah membunuh Kampe, penjaga Tartaros. Para Kiklops pun membuatkan petir untuk Zeus. Bersama saudara dan sekutunya, Zeus memerangi para Titan dalam Titanomakhia. Para Titan yang kalah lalu dikurung di Tartaros sementara Atlas diharuskan memikul langit di pundaknya. Setelah mengalahkan para Titan, Zeus melakukan undian dengan Poseidon dan Hades. Zeus memperoleh langit, Poseidon lautan, dan Hades dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa. Gaia marah karena Zeus mengurung para Titan. Gaia pun mengirim anak-anaknya yang lain untuk melawan para dewa Olimpus. Para dewa Olimmpus harus menghadapi monster Tifon dan Ekhidna. Zeus berhasil mengurung Tifon di bawah sebuah gunung dan membiarkan Ekhidna serta anakanaknya hidup sebagai ujian bagi para pahlawan. Zeus dan Hera Jupiter und Juno auf dem Berge Idaoleh James Barry, menggambarkan Zeus dan Hera. Zeus adalah saudara sekaligus suami Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke dadanya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Dari Hera, Zeus menjadi ayah dari Ares, Hebe, Hefaistos, Ilithyia dan Eris. Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus dan dia memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka. Lain-lain Patung Zeus di Museum Altes diBerlin. Zeus mengubah Pandarus menjadi batu karena mencurianjing emas dari Kreta. Zeus membunuh Salmoneus dengan petir karena meniru Zeus. Zeus mengubah Perifas menjadi elang setelah dia mati sebagai hadiah karena Perifas adalah manusia yang baik dan adil. Seorang nimfa bernama Khelone menolak menghadiri pernikahan Zeus dan Hera, akibatnya Zeus mengubahnya menjadi seekor kura-kura. Zeus, bersama dengan Hera, mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi gunung karena kesombongan mereka. Zeus menghukum Tantalos di Tartaros selamanya karena Tantalos menjamu para dewa dengan daging manusia. Zeus menghukum Ixion selamanya berada di roda api karena mencoba memperkosa Hera. Zeus menenggelamkan para Telkhines karena mempraktikan sihir hitam. Zeus membutakan mata Fineus karena membocorkan rahasia para dewa. Zeus memberi Tiresias masa hidup yang panjang karena memihak Zeus dalam suatu perdebatan melawan Hera. Zeus menghukum Hera ketika Hera berusaha membunuh Herakles dengan menggunakan badai. Dari semua anaknya yang terlahir sebagai setengah dewa, Zeus memilih Herakles untuk bertempur bersamanya melawan para Gigant. Athena disebut-sebut sebagai anak perempuan favorit Zeus[25][26] Burung keramatnya adalah burung elang karena melambangkan kekuatan, kekuasaan dan keadilan. Pohon kesukaanya adalah pohon ek, simbol kekuatan. Pohon zaitun juga dikeramatkan untuknya. Zelos, Nike, Kratos dan Bia termasuk dalam rombongan Zeus. Prometheus dihukum oleh Zeus dengan elang yang memakan hati Prometheus setiap hari karena Prometheus mencuri api dari Gunung Olimpus. Dalam filsafat Dalam Neoplatonisme, Hubungan Zeus dengan dewa-dewa dalam mitologi disebut sebagai Demiurge atau pikiran ilahi, Khususnya dalamEnneads karya Plotinos, [27] dan dalam Teologi Plato karya Proklos. Dalam budaya populer Zeus muncul dalam A Wonder-Book for Girls and Boys karangan Nathaniel Hawthorn, tepatnya dalam cerita "The Miraculous Pitcher." Zeus adalah salah satu tokoh dalam seri Percy Jackson & Dewa-Dewi Olympia, pada buku pertama diceritakan bahwa petirnya dicuri. Dalam Chronicles of Chaos karangan John C. Wright, Zeus disebut sebagai "Lord Terminus". Zeus adalah tokoh dalam permainan video God of War. Galeri Zeus (dalam wujudangsa) Zeus melakukan hubungan Zeus (dalam seksual dengan Hera wujud awanhitam) Zeus (dalam wujud elang) melakukan hubungan seksual melakukan hubungan dengan Leda seksual denganMnemosine melakukan hubungan seksual dengan Io Zeus melakukan hubungan seksual dengan Antiope Zeus melakukan hubungan seksual dengan Olimpia Zeus (dalam wujud pancuran Zeus (dalam wujudArtemis) emas) hendak melakukan hendak melakukan hubungan hubungan seksual seksual dengan Kallisto dengan Danae Referensi 1. ^ Pausanias.Guide to Greece Greek Travelogue C2nd A.D. Description of Greece 2. 24. 2 - 4. 2. ^ Hamilton, Edith (1942). Mythology (edisi ke-1998). New York: Back Bay Books. hlm. 467. ISBN 978-0-316-34114-1. 3. ^ American Heritage Dictionary: Zeus. Diakses pada 3 Juli 2006 4. ^ Schol. ad Pind. Ol. vi. 162 5. ^ Hes. ap. Schol. ad Apollon. Rhod. ii. 297 6. ^ Durant, The Life of Greece (The Story of Civilization Part II, New York: Simon & Schuster) 1939:23. 7. ^ Rodney Castleden, Minoans: Life in Bronze-Age Crete, "The Minoan belief-system" (Routledge) 1990:125 8. ^ Bernard Clive Dietrich, The Origins of Greek Religion (de Gruyter) 1973:15. 9. ^ A.B. Cook, Zeus (Cambridge University Press0 1914, I, figs 397, 398. 10. ^ Dietrich 1973, noting Martin P. Nilsson, Minoan-Mycenaean Religion, and Its Survival in Greek Religion 1950:551. 11. ^ "Professor Stylianos Alxiou mengingatkan kita bahwa ada beberapa pemuda dewa lainnya yang mampu bertahan dari periode pra-Hellenik — Linos, Plutos dan Dionisos — jadi tidak semua dewa yang yang kita lihat dalam karya seni Minoa merupakan Velchanos" (Castleden 1990:125 12. ^ Richard Wyatt Hutchinson, Prehistoric Crete, (Harmondsworth: Penguin) 1968:204, menyebutkan bahwa tidak ada rujukan klasik untuk kematian Zeus (diamati oleh Dietrich 1973:16 catatan 78). 13. ^ "Dewa tanaman yang lahir kembali setiap tahun ini juga melambangkan berbagai siklus tanam lainnya. Pernikahan suci dan kematian tahunan ketika dia dikira telah menghilang dari bumi" (Dietrich 1973:15). 14. ^ Dalam salah satu mitos, diceritakan bahwa Likaon memberi daging manusia pada Zeus, akibatnya dia diubah menjadiserigala. 15. ^ Hubungan morfologis pada lyke "kecerahan" kemungkinan hanya kebetulan. 16. ^ Arkeolog modern tidak menemukan bukti adanya pengorbanan manusia, Walter Burkert, "Lykaia and Lykaion", Homo Necans, terjemah oleh Peter Bing (University of California) 1983, hlm. 90. 17. ^ Pausanias 8.38. 18. ^ Homer, Odyssey 14.326-7 19. ^ Pausanias 3.18. 20. ^ Homer, Iliad i. 202, ii. 157, 375, &c. 21. ^ Pindar, Ode Isthmius iv. 99 22. ^ Hyginus, Poetical Astronomy ii. 13 23. ^ Spanh. ad Callim. hymn. in Jov, 49 24. ^ Schmitz, Leonhard (1867), "Aegiduchos", di dalam Smith, William, Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology, 1, Boston, hlm. 26 25. ^ Hamilton, Edith (1969). "The Gods". Mythology. hlm. 29. 26. ^ Brandenberg, Aliki (1994). The Greek Gods and Goddesses of Olympus. hlm. 30. 27. ^ Dalam traktat keempat 'Persoalan Jiwa' Demiurge diidentifikasi sebagai Zeus.10."When under the name of Zeus we are considering the Demiurge we must leave out all notions of stage and progress, and recognize one unchanging and timeless life." Hera Hera Patung kepala Hera yang mengenakan polos Dewa Ratu para dewa Dewi pernikahan dan perempuan Kediaman Gunung Olimpus Simbol Delima, bulu merak, mahkota, apel,sapi, singa, gagak, elang, tongkat lotus. Pasangan Zeus Orang tua Kronus dan Rhea Saudara Poseidon, Hades, Demeter, Hestia,Zeus Anak Ares, Enyo, Hebe, Eileithyia, Hefaistos Padanan Juno dalammitologi Romawi Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) adalah dewi pernikahan adalah dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kaka perempuan sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dariKronus dan Rhea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar). Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak memilih Hera sebagai dewi tercantik. Etimologi Walter Burkert menghubungkan nama Hera dengan hora (‘ωρα, musim).[1] Ada juga pendapat bahwa Hera merupakan bentuk feminin darihērōs (‘ηρως, tuan). Namun John Chadwick, seorang pengurai Linear B, mengatakan bahwa kaitan antara Hera dengan 'hero' tidaklah jelas [2]Di Linear B sendiri, Hera disebut sebagai E-ra. Pemujaan Kuil dan festival Sisa-sisa kuil Hera di Samos. Kuil Hera di Olympia. Hera kemungkinan adalah dewi pertama yang didedikasikan dengan altar dalam ruangan yaitu di Samos sekitar 800 SM (altar Yunani biasanya ada di depan kuil di tempat terbuka). Kuil jenis ini kemudian diganti dengan Heraion, salah satu kuil terbesar di Yunani. banyak kuil yang dibangun di sana sehingga tanggal pastinya menjadi tidak jelas. Diketahui bahwa kuilyang dibangun oleh para pengukir dan arsitek Rhoikos hancur antara 570- 60 SM. Kuil ini lalu digantikan oleh kuil Polikratesantara 540-530 SM. Di salah satu kuil dapat terlihat adanya 155 tiang. Tidak adanya genteng pada kuil ini membuat dugaan apakah kuil ini tidak terselesaikan ataukah memang sengaja dibuat terbuka. Penggalian di Samos menunjukkan adanya persembahan untuk Hera, banyak di antaranya berasal dari akhir abad ke-8 dan ke-7 SM. Selain itu, banyak persembahan yang datang dari Armenia,Babilonia, Iran, Assyria, dan Mesir, yang menunjukkan bahwa Hera bukan hanya dewi lokal tapi sudah dikenal ke berbagai wilayah di sekitarnya. Hera juga memiliki salah satu kuil terawal diOlympia dan dua kuil (dari abad ke-5 dan ke-6) di Paistum. Meskipun kuil terawal dan terbesar untuk Hera adalah kuil Heraion di Samos, namun di daratan Yunani Hera dikenal sebagai Hera Argeia (Hera dari Argos) di kuilnya yang terletak antara kota Argosdan Mikene,[3] tempat digelar festival untuk Hera yang disebut Heraia. Dalam buku iv Iliad, Hera menyebutkan bahwa tiga kota favoritnya adalah Argos, Sparta, dan Mikene.[4] Ada kuil untuk Hera di Olympia, Korintus, Tiryns, Perakhora dan pulau suci Delos. Di Yunani Besar, dua kuil Doria untuk Hera dibangun di Paistum, sekitar 550 SM dan 450 SM. Salah satu dari kuil itu pernah disebut Kuil Poseidon sebelum diketahui bahwa itu sebenarnya merupakan kuil Hera. [5] Di Euboea setiap enam tahun sekali digelar festival Daidala Besar untuk memuja Hera. Pemujaan awal Hera Patung Hera buatan Romawi diMuseum Louvre. Pemujaan Hera pada masa kuno awal ditandai dengan dua proyek bangunan besar untuk memujanya. Dua kuil Hera di dua pusat pemujaaannya, yaitu kuil Heraion dari Samos dan kuilHeraion dari Argos di Argolid, merupakan salah satu kuil Yunani terawal yang dibangun, pada abad ke-8. Dalam Himne Homer untuk Apollo Pithia, monster Tifon disebut sebagai keturunan Hera dalam wujud Minoanya. Hera diceritakan melahirkan Tifon sendirian di gua di Sisilia.[6] Hera lalu memberikan makhluk itu pada Gaia untuk dibesarkan. Di Olympia, patung Hera dalam posisi duduk adalah lebih tinggi dari pada patung Zeus yang menemaninya. Homer menceritakan hubungan Hera dengan Zeus secara halus dalam Iliad. Di sana disebutkan bahwa Hera berkata pada Zeus, "Aku adalah putri tertua Kronus, dan aku terhormat tidak hanya di atas bumi ini, tetapi juga karena aku adalah istrimu, dan kau adalah raja para dewa." [7] Dalam versi akhir mitosnya, Hera muncul sebagai dewi yang banyak menghukum para wanita selingkuhan Zeus, karena Hera menjunjung tinggi semua aturan lama masyarakat Yunani serta martabatnya sebagai istri . Sebagai dewi matriarki Ada suatu pendapat yang dicetuskan oleh Johann Jakob Bachofen pada pertengahan abad ke-19,[8]tentang kemungkinan bahwa Hera pada awalnya merupakan dewi orang-orang matriarki, yang diduga menghuni Yunani sebelum orang-orang Yunani kuno. Menurut pendapat ini, pemujaannya sebagai dewi pernikahan membentuk ikatan patriarki dari bawahannya sendiri: perlawanannya pada perselingkuhan Zeus diterjemahkan sebagai "kecemburuan" Hera", dan pada akhirnya melemahkan pemujaannya yang lebih kuno sebagai dewi matriarki.[9] Pemujaan Hera muda Hera dikenal sebagai dewi matron, Hera Teleia; namun dia juga dewi yang melindungi pernikahan. Dalam mitos dan pemujaannya, berbagai referensi dan pemujaan kuno memperlihatkan pernikahan suci Hera dan Zeus,[10] dan di Plataia, ada patung Hera sebagai pengantin dalam posisi duduk, dipahat oleh Kalimakhos, selain juga patung Hera sebagai matron dalam posisi berdiri.[11] Hera juga pernah disembah sebagai perawan: Ada sebuah tradisi di Stimfalia, Arkadia, bahwa ada tiga altar untuk Hera, antara lain untuk Hera sang Perawan, sang Matron, dan sang Terpisah (Chêra, Janda atau Bercerai).[12] Di daerah sekitar Argos, kuil Hera di Hermione dekat Argos adalah untuk Hera sang Perawan;[13] di mata air Kanathos, dekat Nauplia, Hera memperbarui keperawanannya setiap tahun dalam sebuah ritual yan tidak boleh diucapkan (arrheton).[14] Atribut Le Paon se plaignant à Junon olehGustave Moreau, menggambarkan Hera bersama burung merak. Kereta Hera ditarik oleh burung merak, yang baru dikenal oleh orang Yunani setelah penaklukanAlexander yang Agung. Guru Alexander, Aristoteles, menyebutnya "burung Persia." Motif merak dibangkitkan lagi pada masa Renaisans oleh para pelukis Eropa.[15] Sementara pada masa yang lebih kuno, burung yang diasosiasikan dengan Hera adalah burung tekukur. Burung ini muncul dalam kisah pemerkosaan Hera oleh Zeus. Atribut Hera yang lainnya adalah sapi. Sebagai dewi sapi, dia terutama disembah di Euboea, yang kaya akan sapi. Salah satu julukan Hera adalah Boôpis, yang ditrjemahkan sebagai "bermata sapi". Buah delima, simbol dewi besar pada masa kuno, tetap menjadi simbol untuk Hera: banyak dari persembahan delima dan opium yang ditemukan di Samos terbuat dari gading, yang bertahan lebih lama daripada yang dari kayu, meskipun yang berbahan kayu lebih umum. Seperti dewi-dewi lainnya, Hera juga mengenakan mahkota dan kerudung. Julukan Selain Boôpis', julukan Hera yang lainnya adalah Aigofagos, "pemakan kambing". Dengan julukan itu dia disembah di Lakedaemon.[16] Hera dalam mitologi Ilustrai buatan Agostino Carracci, menggambarkan Hera yang sedangberhubungan seksual dengan Zeus. Hera dan Zeus Zeus adalah adik Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera menjadi ratu para dewa. Zeus senang berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka. Anak-anak Hera Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang),Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia(dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkanAthena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus. Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang lain memohon pada hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan memabwanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan dengan Afrodit.[17] Musuh-musuh Hera Herakles Hera adalah ibu tiri dan musuh Herakles.[18] Ketika Alkmene, ibu Herakles, sedang melahirkan Herakles, Hera berusaha mencegah kelahiran tersebut dengan menugaskan Eillithyia (dewi kelahiran). Tetapi berkat kecerdikan Galanthis, pembantu Alkmene, Herakles tetap bisa lahir. Hera menyusui Herakles, lukisan vas dari tahun 360-350 SM. Semasa Herakles masih bayi, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuhnya namun Herakles mencekik kedua ular tersebut sampai mati. Dalam suatu cerita, Zeus berhasil mengelabui Hera untuk menyusui Herakles. Ketika Hera sadar siapa yang disusuinya, dia langsung melempar bayi tersebut dan air susu Hera muncrat membentuk galaksi Bima Sakti (milky way).[19] Ketika Herakles dewasa, Hera (dengan berkedok orakel Delfi) menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus. Hera selalu berusaha membuat tugas Herakles menjadi lebih sulit. Ketika Herakles melawan Hidra, Hera mengirim kepiting untuk menggigit kaki Herakles. Ketika Herakles sedang mengambil ternak Geryon, dia memanah dada kanan Hera, luka akibat panah tersebut tidak pernah hilang. Akibat perbuatannya itu, Hera mengirim serangga untuk menggigit ternak Geryon sehingga ternakternak tersebut berlarian. Hera juga mebuat sungai banjir sehingga Herakles mengalami kesuiltan untuk lewat. Herakles pada akhirnya berhasil membawa ternak tersebut pada Euristheus. Euristheus lalu mempersembahkan ternak tersebut untuk Hera.[20] Euristheus juga mengorbangkan banteng Kreta untuk Hera namun sang dewi menolak pengorbanan tersebut karena melambangkan kehebatan Herakles. Banteng tersebut dibebaskan kembali dan mengembara di daerah Marathon sehingga dikenal sebagai banteng Marathon. Dalam Gigantomakhia, Gigant Porfirion berusaha memperkosa Hera namun Herakles datang dan menyelamatkan sang dewi. Setelah kejadian tersebut, Hera tidak lagi memusuhi Herkles, Hera bahkan menikahkan Herakles dengan anaknya, Hebe.[21] Ekho Ada seorang nimfa bernama Ekho yang terus-menerus mengalihkan perhatian Hera] dari perselingkuhan Zeus. Suatu hari Hera sadar dan menghukum Ekho atas perbuatanya. Hera mengutuknya sehingga Ekho yang bisa mengulangi ucapan orang lain.[22] Die Geburt des Apollo und der Diana olehMarcantonio Franceschini, menggambarkan Letoyang baru saja melahirkan Artemis dan Apollosementara di bagian atas ada Hera bersama meraknya. Leto Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto akhirnya bisa melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Hera juga menculik Eileithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak bisa melahrkan anaknya. Para dewa lain kemudian memaksa Hera sampai Hera bersedia melepaskan EiIlithyia. Setelah Leto melahirkan anak-anaknya, Hera mengirim naga Pithon utnuk menyerang Leto, naga tersebut dibinasakan oleh Apollo.[23] Semele dan Dionisos Ketika Hera tahu bahwa Semele, anak Kadmos raja Thebes, hamil oleh Zeus, Hera menyamar menjadi pembantu Semele dan membujuknya untuk meminta Zeus menunjukkan wujud aslinya. Semele termakan bujukan Hera dan meminta Zeus memerlihatkan wujud aslinya. Zeus ingin menolak tetapi dia telah bersumpah di sungai Stix untuk mengabulkan apapun keinginan Semele. Zeus pun menunjukkan wujud aslinya dan Semele mati terbakar ketika melihatnya. Zeus kemudian mengambil bayi Semele dan memasukannya ke dalam pahanya. Dan di kemudian hari bayi tersebut lahir sebagai dewa Dionisos.[24] Dalam versi lain, Dionisos adalah anak Zeus dengan Demeteratau Persefone. Hera mengirim para Titan untuk mengoyak-ngoyak Dionisos. Zeus (atau mungkin Athena/Rhea/Demeter) hanya berhasil menyelamatkan jantung Dionisos dan memasukkannya ke rahim Semele sehingga Semele mengandung Dionisos. Io Hera hampir memergoki perselingkuhan Zeus dengan seorang wanita bernama Io. Tetapi Zeus mengubah Io menjadi seekor sapi sebelum ketahuan oleh Hera. Hera yang curiga kemudian meminta sapi tersebut sebagai hadiah. Setelah Io diberikan pada Hera, ia dijaga oleh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, karena Hera ingin memisahkan Io dari Zeus. Zeus mengirim Hermes untuk membunuh Argus Panoptes dan membebaskan Io. Setelah Argus meninggal, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya pada burung kesayangannya, merak..[25] Hera juga mengirim serangga utnuk terus-menerus menyengat Io yang berusaha kabur ke berbagai tempat di bumi. Akhirnya Io sampai di Mesir, tempat ia dijadikan manusia kembali dan menjadi pendeta salah satu dewa Mesir, Isis. Lamia Lamia adalah seorang ratu di Libya, yang dicintai oleh Zeus. Zeus telah berkali-kali bercinta dengan Lamia. Hera yang cemburu kemudian membunuh setiap anak yang dilahirkan oleh Lamia. Terus-menerus kehilangan anak, Lamia akhirnya menjadi gila dan mulai memakan anak-anak orang lain. Lama-kelamaan, Lamia benar-benar berubah menjadi monater pemakan anak. Gerana Gerana adalah ratu Pigmi yang menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa dia lebih cantik dari Hera. Dewi Hera yang marah mengubah Gerana menjadi burung bangau dan menyatakan bahwa anak-anaknya akan memicu perang abadi dalam bangsa Pigmi. Kisah lain Kidippe Kidippe, seorang pendeta wanita Hera, menyiapkan festival untuk Hera. Lembu yang biasa digunakan untuk menarik kereta dalam festival tersebut datang terlambat dan akhirnya kedua putra Kidippe, Biton dan Kleobis, menggantikan lembu menarik kereta sejauh 45 stadia (8 kilometer). Kidippe terkesan dengan pengabdian putra-putranya dan meminta Hera untuk memberi anugerah atas pengabdian tersebut. Hera lalu menyatakan bahwa mereka akan mati ketika sedang tidur. [26] Tiresias Zeus dan Hera berdebat mengenai siapa yang lebih menikmati hubungan seksual, Zeus mengklaim perempuan sedangkan Hera berpendapat bahwa laki-laki lebih mendapat kenikmatan. Mereka kemudian bertanya pada Tiresias, seorang pria yang secara ajaib pernah menjadi perempuan. Tiresias setuju dengan pendapat Zeus, akibatnya Hera membutakannya. Zeus tidak bisa membalikkan kutukan Hera sehingga Zeus memberi Tiresias kemampuan meramal sebagai ganti atas kebutaannya. Perang Troya Dalam Perang Troya, Diomedes bertarung dengan Hektor dan melihat Ares membantu pasukan Troya. Diomedes menyuruh pasukannya mundur perlahan. Hera lalu meminta izin Zeus untuk mengeluarkan Ares dari medan pertempuran. Zeus setuju dan Hera menyuruh Diomedes untuk melempar Ares dengan tombak. Dengan bantuan Athena, tombak tersebut mampu melukai Ares sampai-sampai sang dewa perang menjerit kesakitan. Kemarahan Hera Hera membenci Pelias karena Pelias telah menodai kuil Hera dengan melakukan pembunuhan terhadap Sidero, nenek tirinya, di dalamnya. Hera kemudian menyuruh Yason dan Medea untuk membunuh Pelias. Di Trakia, Hera dan Zeus mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi pegunungan[27] di Balkan karena berani menyamakan diri dengan para dewa. Catatan kaki 1. ^ Burkert, hlm. 131. 2. ^ Chadwick, The Mycenaean World (Cambridge University Press) 1976:87. 3. ^ Namanya muncul bersama Zeus dan Hermes, pada Linear Bdi Pylos (John Chadwick, The Mycenaean World [Cambridge University Press] 1976:89). 4. ^ "Tiga kota yang paling aku sukai," ratu sapi di surga berkata, "adalah Argos, Sparta, dan Mikene..." Iliad, buku iv) 5. ^ P.C. Sestieri, Paestum, the City, the Prehistoric Acropolis in Contrada Gaudo, and the Heraion at the Mouth of the Sele (Rome 1960), hlm. 11 etc. "Adalah aneh bahwa tak ada kuil Poseidon di kota yang dinamai dari namanya (Paestum awalnay disebut sebagai Poseidonia). Mungkin ada satu di Sele, yaitu pemukiman yang menjadi cikal-bakal Paestum," saran Sarantis Symeonoglou (Symeonoglou, "The Doric Temples of Paestum"Journal of Aesthetic Education, 19.1, Special Issue: Paestum and Classical Culture: Past and Present [Spring 1985:49-66] hlm. 50. 6. ^ Iliad, ii. 781-783) 7. ^ Iliad oleh Homer - Project Gutenberg 8. ^ Bachofen, Mutterrecht 1861, diterjemahkans ebagai Mother Right: An Investigation of the Religious and Juridical Character of Matriarchy in the Ancient World. 9. ^ Slater 1968. 10. ^ Farnell, I 191, 11. ^ Pausanias, 9.2.7- 9.3.3; Pausanias menjelaskan ini dengan menceritakan mitos Daidala. 12. ^ Farnell, I 194, citing Pausanias 8.22.2' Pindar merujuk pda"pujian untuk Hera Parthenia [sang Perawan]" Olympian ode6.88 13. ^ S. Casson: "Hera of Kanathos and the Ludovisi Throne" The Journal of Hellenic Studies 40.2 (1920), hlm. 137-142, mengutipStephanus of Byzantium sub Ernaion. 14. ^ Pausanias, 2.38.2-3. 15. ^ Seznec, Jean, The Survival of the Pagan Gods : Mythological Tradition in Renaissance Humanism and Art, 1953 16. ^ Pausanias, iii. 15. § 7 17. ^ A. M. Harmon, "The Paintings of the Grotta Campana",American Journal of Archaeology 16.1 (January - March 1912):1-10) 18. ^ Pauly-Wissowa, Realencyclopädie der Classischen Altertumswissenschaft, s.v. Hera: "Heraberühmte" 19. ^ Hyginus, De Astonomia,2.43; pseudo-Eratostenes,Catasterismi,44; Achilles Tatius (attributed) Introduction to Aratus. 20. ^ Homer, Iliad, Book V 21. ^ Kerenyi, p 131 22. ^ Metamorphoses, iii.341-401. 23. ^ (Pseudo-Apollodorus, Bibliotheke 1.21). 24. ^ Hamilton, Edith (1969). "Mythology". 25. ^ Ovid, Metamorphoses I.624ff and II.531. Burung merak (bahasa Yunani taos) bukanlah hewan asli Yunani atau Asia barat dan baru dikenal oleh bangsa Yunani pada masa Aleksander yang Agung. 26. ^ Herodotus' History, Book I 27. ^ Ovid, [[Metamorphoses]] 6.87 Referensi Burkert, Walter, Greek Religion 1985. Burkert, Walter, The Orientalizing Revolution: Near Eastern Influence on Greek Culture in the Early Archaic Age, 1998 Farnell, Lewis Richard, The cults of the Greek states I: Zeus, Hera Athena Oxford, 1896. Graves, Robert, The Greek Myths 1955. Use with caution. Kerenyi, Carl, The Gods of the Greeks 1951 (paperback 1980) Kerenyi, Karl, 1959. The Heroes of the Greeks khususnya Heracles. Ruck, Carl A.P., dan Danny Staples, The World of Classical Myth 1994 Seyffert, Oskar. Dictionary of Classical Antiquities 1894. (Teks daring) Seznec, Jean, The Survival of the Pagan Gods : Mythological Tradition in Renaissance Humanism and Art, 1953 Slater, Philip E. The Glory of Hera : Greek Mythology and the Greek Family (Boston: Beacon Press) 1968 (Princeton University 1992ISBN 0-691-00222-3 ) Poseidon Poseidon Patung Poseidon di Museum Arkeologi Bologna Dewa Laut, gempa bumi dan kuda Kediaman Lautan Simbol Trisula, ikan, lumbalumba, kudadan banteng Pasangan Amfitrit Orang tua Kronus dan Rhea Saudara Hades, Demeter, Hestia, Hera,Zeus Anak Theseus, Triton, Polifemos Kendaraan Kereta perang yang ditarik olehHippokampos Padanan Neptunus dalammitologi Romawi Padanan Nethuns dalammitologi Etruska Dalam mitologi Yunani, Poseidon (bahasa Yunani: Ποσειδῶν) dikenal sebagai dewapenguasa laut, sungai, dan danau. Poseidon memiliki senjata berupa trisula yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Trisula tersebut dibuat oleh para Kiklopssemasa Titanomakhia.[1] Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik olehhippokampos (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amfitritdan memiliki anak bernama Triton. Posidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter. Dewa laut Nethuns dalam mitologi Etruska diadopsi ke dalam mitologi Romawi sebagaiNeptunus: keduanya merupakan dewa padanan bagi Poseidon. Poseidon sudah dipuja di Pylos dan Thebes sejak zaman perunggu Yunani sebagai saudara Zeus dan Hades. Ada sebuah Himne Homer untuk Poseidon. Poseidon mempunyai banyak anak. Poseidon merupakan pelindung bagi banyak kota di Yunani, meskipun dia gagal mendapatkan Kota Athena.[2] Binatang kesukaannya adalah kuda dan banteng. Pohonpinus dikeramatkan baginya.[3] Asal-usul Nama Poseidon secara jelas berakar dari Yunani yaitu pósis "raja, suami" dengan unsur -don, kemungkinan dari dea, "dewi". Menurut lembaran tanah liat Linear B, nama PO-SE-DA-WO-NE ("Poseidon") muncul lebih sering daripada DI-U-JA ("Zeus"). Bentuk femininnya, PO-SE-DE-IA, juga ditemukan, menunjukkan adanya dewi lain yang menjadi pasangan Poseidon dan kemungkinan merupakan pendahulu Amfitrit. Lembaran tanah liat dari Pylos menceritakan persembahan bendabenda untuk "Poseidon dan Dua Ratu". Identifikasi paling jelas mengenai "Dua Ratu" adalah Demeter dan Persefon, atau para pendahulu mereka, dewi-dewi yang tidak dikaitkan dengan Poseidon pada periode-periode berikutnya.[4] Di Knossos, Myceneae, Poseidon dikenal sebagai "Pengguncang Bumi" (E-NE-SI-DA-O-NE),[5] sebuah kedudukan yang kuat mengingat gempa bumi adalah bencana alam yang menyebabkan keruntuhan Budaya Minoa. Sementara dalam budaya Myceneae yang sangat bergantung pada lautan, tidak ditemukan adanya hubungan antara Poseidon dan laut; Di antara dewa Olimpus, dewa yang berkuasa atas lautan ditentukan oleh undian[6][1] yang berarti dewa lebih dulu ada sebelum memperoleh suatu wilayah kekuasaan. Nama Demeter dan Poseidon ada kaitannya di salah satu lembaran Pylos, mereka muncul sebagai PO-SE-DA-WO-NE dan DA, dengan julukan Enosikhthon, Seiskhthon and Ennosigaios, semuanya bermakna "pengguncang bumi" dan menunjukkan peran Poseidon sebagai penyebab gempa bumi.[7] Penggambaran Lukisan mengenai Poseidon dan rombongannya. Poseidon selalu digambarkan sebagai seorang pria yang perkasa, berjenggot dan membawatrisula.[8] Satu pukulan dari trisulanya bisa membelah bumi. Poseidon kadang-kadang digambarkan bertubuh setengah ikan.[9] Dia mengendarai kereta yang ditarik oleh dua ekorhippokampos. Poseidon sering digambarkan bersama rombongannya yaitu Amfitrit, Triton,Nereid, lumba-lumba, Dioskuri, Palaemon, Pegasus, Bellerofontes, Thalassa, Ino, danGalene.[10] Poseidon sering digambarkan dengan kerang laut atau hewan laut lainnya.[11]Dalam Theogonia karya Hesiod, Poseidon disebut sebagai "Yang Berambut Gelap". Seperti kebanyakan dewa laut, dia memiliki kemampuan untuk mengubah wujudnya, tetapi Poseidon tidak memiliki kekuatan meramal.[3] Figur Poseidon tidak mencirikan karakter keagungan seperti saudaranya, Zeus; tetapi lebih mencerminkan ciri khas lautan yang bisa berubah-ubah, kadang bergejolak dan kadang tenang.[12] Julukan Dalam mitologi Romawi Poseidon dikenal sebagai Neptunus. Dia juga dikenal dengan julukan sebagai berikut: Aegaeus, Asfaleius, Kuerius, Damatites, Epaktaeus, Epopsius, Gaeaokhus, Genethlius, Helikonius, Hippius, Hippokurius, Isthmus, Lekhaeus, Onkhestius, Patros, Petraeus, Samikus, Samius, Taenarius.[13] Poseidon juga disebut dewa kuda, dengan julukan Hippios (atau Konsus).[2] Julukannya yang lain adalah Enosikhthon (Ἐνοσέχθων, "Pengguncang Bumi"), dan Geokhos (Γεήοχος, "Penjaga Bumi"). Di kota Aegae di Euboea, dia dikenal sebagai Poseidon Aegaeus dan mempunyai kuil yang indah di atas bukit.[14][15][16] Pemujaan terhadap Poseidon Patung Poseidon di Amsterdam, Belanda. Poseidon merupakan dewa penting di beberapa kota di Yunani: di kota Athena, yang lebih dipuja selain Poseidon hanyalah Athena, sementara di Korinth dan banyak kota lainnya diYunani Besar dia adalah dewa yang paling disembah. Orang Yunani kuno percaya jika Poseidon adalah dewa yang menciptakan pulau-pulau baru dan membuat laut menjadi tenang.[2] Tetapi jika Poseidon sedang marah maka dia akan membenturkan trisulanya dan menyebabkan banjir, gempa bumi dan kehancuran kapal laut. Para pelaut berdoa pada Poseidon agar perjalanannya aman, kadang-kadang dengan menenggelamkan kuda sebagai persembahan.[17] Menurut suatu potongan papirus, Alexander Agung berhenti sebentar di pesisir Syria sebelum menghadapi pertempuran Issus, di sana dia menyuruh untuk dilakukan suatu persembahan pada Poseidon berupa kereta dengan empat ekor kuda yang dilarung ke laut."[18] Menurut Pausanias, Poseidon adalah salah satu penjaga Orakel Delfi sebelum Apollo mengambil alih jabatan tersebut. Apollo dan Poseidon sering bekerja sama: dalam proses kolonisasi, contohnya, Apollo memberi perintah pada orang-orang untuk pergi dan mencari tempat menetap, sedangkan Poseidon mengawasi proses tersebut dan menyediakan air suci untuk melakukan ritual persembahan. Anabasis karyaXenophon menceritakan sekelompok prajurit Sparta pada 400–399 SM menyanyikan sebuah paian (sejenis himne) untuk Poseidon. Seperti Dionisos yang menyebabkan maenad, Poseidon juga menciptakan beberapa bentuk gangguan mental. Menurut sebuah teksHippokrates dari tahun 400 SM, On the Sacred Disease[19], Poseidon mampu membuat orang menderita epilepsi. Tempat pemujaannya ada di seluruh Yunani dan Italia selatan tetapi Poseidon paling dipuja di Peloponnesia (yang kemudian disebutoiketerion Poseidonos) serta di kota-kota di pesisir Ionia. Yang dipersembahkan untuknya biasanya adalah banteng,[20][21][22] namun babi hutan dan domba juga sering dikorbankan untuknya.[23][24] Lomba balap kuda di Korinth dan Festival Panionia di Micale diselenggarakan untuk memujanya[25] Poseidon dalam mitologi Kelahiran Der Triumphzug des Neptun karyaNicolas Poussin . Poseidon adalah anak dari Kronus dan Rhea.[26][27] Dalam sebagian besar versi, dia ditelan oleh Kronus setelah dia lahir tetapi kemudian diselamatkan oleh Zeus.[28] Namun dalam beberapa versi cerita yang lainnya, dia tidak dimakan oleh Kronus melainkan disembunyikan oleh Rhea di antara kawanan domba, Rhea lalu berpura-pura melahirkan seekor kuda yang kemudian ditelan oleh Kronus.[29] Menurut John Tzetzes,[30] yang membesarkan Poseidon adalah Arne, yang berbohong pada Kronus ketika Kronus sedang mencari dimana Poseidon. Sedangkan menurut Diodorus Siculus,[31] Poseidon dibesarkan oleh para Telkhines di Rhodes atas permintaan Rhea, seperti Zeusyang dibesarkan oleh para Kuretes di Kreta. Dalam Iliad, ketika dunia dibagi menurut undian, Zeus memperoleh langit, Hades mendapat Dunia bawah dan Poseidon mendapat lautan. Dalam Odyssey, Poseidon memiliki istana di Aegae dimana dia menyimpan kudanya yang memiliki surai emas.[32] Meskipun ia tinggal di laut, ia sering hadir dalam pertemuan para dewa di Olimpus.[33][34][35][36] Perebutan kota Athena menjadi dewi pelindung kota Athena setelah melalui persaingan dengan Poseidon. Pada festival akhir tahun, para pendeta Athena dan pendeta Poseidon berkumpul di altar suci.[37] Poseidon dan Athena kemudian akan memberikan hadiah dan rakyat Athena akan memilih salah satu hadiah tersebut. Poseidon membenturkan trisulanya ke tanah dan air menyembur keluar; air tersebut asin dan tidak terlalu berguna, versi lainnya menyebutkan bahwa Poseidon memberikan kuda pada rakyat Athena. Sedangkan Athena memberikan mereka pohon zaitun. Rakyat Athena (atau mungkin rajanya, Kekrops) memilih pohon zaitun dan dengan demikian memilih dewi Athena sebagai pelindung kota Athena. Pohon zaitun dipilih karena menghasilkan buah, minyak zaitun dan juga sebagai makanan. Poseidon yang marah kemudian mengirim banjir ke dataran Attika untuk menghukum rakyat Athena yang tidak memilihnya.[3] Walaupun begitu, Athena dan Poseidon pernah bekerja sama. Athena menciptakan kereta kuda pertama yang ditarik oleh kuda ciptaan Poseidon. Athena juga membuat kapal pertama yang berlayar di laut tempat kekuasaan Poseidon.[17] Sementara di Argos, Poseidon kalah bersaing dengan Hera. Poseidon kadang-kadang mengeringkan sungai-sungai di Argos dan di lain waktu membuatnya banjir.[17] Poseidon juga pernah bersaing dengan Helios, dewa matahari, dalam memperebutkan kota Korinth. Rakyat Korinth yang tidak mau membuat marah dewa manapun akhirnya memilih untuk memuja keduanya.[3] Perselisihan dengan kota Troya Poseidon dan Apollo menentang Zeus sehingga Zeus menghukum mereka berdua.[38] Zeus memerintahkan mereka untuk melayani raja Troya, Laomedon. Laomedon menyuruh Poseidon dan Apollo membangun tembok besar di sekeliling Troya dan berjanji akan memberi mereka imbalan berupa anggur emas namun Laomedon mengingkari janjinya dan menolak memberikan apapun pada dua dewa tersebut.[39]Poseidon yang marah kemudian mengirim monster laut ke Troya (monster tersebut dibunuh oleh Herakles).[40] Selain itu, pada Perang TroyaPoseidon memihak bangsa Yunani, kadang-kadang dia menjelma sebagai manusia dan menyemangati pasukan Yunani dalam menghadapi pasukan Troya.[41][42] Ketika Zeus memperbolehkan para dewa untuk ikut berperang sebagai dewa, Poseidon membantu pasukan Yunani dengan membuat bumi berguncang. [43][44] Namun Poseidon menyelamatkan seorang pahlawan Troya, Aeneas, putra dewi Afrodit andAnkhises. Dia menjauhkan Aeneas dari Akhilles karena Aeneas ditakdirkan untuk menjadi pemimpin Troya di masa depan. Meskipun Poseidon memihak Yunani, dia cemburu pada dinding yang dibangun oleh orang-orang Yunani di sekitar kapal mereka. Dia juga menyesalkan sikap pasukan Yunani yang menghancurkan dinding kota Troya yang telah dibangunnya.[45] Pasangan dan keturunan Dari kiri ke kanan: Triton, Amfitrit dan Poseidon. Istri Poseidon adalah Amfitrit, seorang nimfa dan dewi laut kuno, anak Nereus danDoris. Sebelum mereka menikah, Amfitrit, yang telah mengetahui reputasi buruk Poseidon mengenai wanita, bersembunyi di Samudera Atlantik. Poseidon mengirim berbagai makhluk laut untuk mencari Amfitrit tetapi mereka gagal. Poseidon lalu menyuruh lumba-lumba yang pada akhirnya berhasil menemukan Amfitrit dan membujuknya untuk menikah dengan Poseidon.[46] Karena keberhasilannya, Poseidon mengangkat lumba-lumba menjadi konstelasi.[9] Poseidon adalah ayah dari banyak pahlawan. Dia dikatakan sebagai ayah dari Theseusmeskipun Aigeus juga mengklaim Thesus sebagai anaknya.[47] Theseus sendiri cukup menikmati mempunyai dua orang ayah. Dia menjadi raja Athena sebagai anak Aigeus tetapi Theseus dibantu oleh statusnya sebagai anak Poseidon ketika dia berhadapan dengan tantangan Minos. Sang raja Kreta melempar sebuah cincin ke laut dan menantang Theseus untuk mengambilnya. Theseus kemudian menyelam ke dasar laut dan tidak hanya mendapatkan cincin itu tetapi dia juga diberi mahkota oleh Amfitrit.[48] Seorang wanita bernama Tiro dinikahkan dengan Kretheus (mereka mempunyai seorang anak, Aeson) tetapi Tiro mencintai Enipeus, seorang dewa laut. Dia mengejar-ngejar Enipeus, yang menolaknya. Suatu hari, Poseidon bernafsu terhadap Tiro dan mengubah wujudnya menjadi Enipeus.[49] Dari hubungan mereka lahirlah pahlawan kembar Pelias dan Neleus.[50] Poseidon juga punya hubungan gelap dengan cucunya sendiri, Alope yang kemudian melahirkan pahlawan Hippothoon.[50] Kekryon (ayah Alope) mengubur Alope hidup-hidup namun Poseidon mengubahnya menjadi mata air, dekat Eleusis. Poseidon pernah menyelamatkan Amimon dari seorang satir dan kemudian membuahinya sampai Animon melahirkan seorang anak,Nauplius.[50] Poseidon juga pernah memperkosa seorang wanita bernama Kaineus. Setelah melakukannya, Poseidon mengabulkan keinginan Kaineus dengan mengubahnya menjadi prajurit pria. Poseidon dan Zeus pernah mengejar-ngejar Thetis tetapi Themis memberitahu mereka bahwa anak Thetis akan menajdi lebih hebat daripada ayahnya sehingga Poseidon dan Zeus mengurungkan niatnya. Tidak semua anak Poseidon adalah manusia. Dalam suatu cerita, Poseidon mengejar Demeter. Demeter menolaknya dan berubah wujud menjadi seekor kuda betina supaya bisa bersembunyi di antara sekawanan kuda; Poseidon melihat di balik penyamaran Demeter dan berubah menjadi kuda jantan lalu memperkosanya.[49] Anak mereka adalah Arion, seekor kuda yang bisa berbicara bahaa manusia.[1]Poseidon juga pernah melakukan persetubuhan dengan Medusa di atas lantai kuil Athena. Athena menghukum Medusa dengan mengubahnya menjadi monster.[49] Setelah Medusa dipenggal oleh Perseus, Khrisaor dan Pegasus muncul dari lehernya.[12] Poseidon memiliki anak- anak yang berlayar bersama Jason. salah satunya adalah Ankaios, yang beribu Astipalea. Erginos juga merupakan anak Poseidon dan saudara Anaios tetapi Erginos tidak banyak berperan. Eufemos adalah anak Poseidon yang mampu berlari di atas air.[3] Triton adalah anak Poseidon dari Amfitrit. Triton memiliki badan setengah manusia setengah ikan.[47] Triton tinggal bersama ayahnya di istana bawah laut. Triton melintasi lautan dengan menunggangi Hippokampos atau monster laut dan sambil meniup terompet kerang. Selain itu, Triton memiliki kemampuan meramal.[9] Anak Poseidon yang lainnya yaitu: Polifemos (seorang Kiklops) dan Oto & Ephialte (raksasa).[51] Lain-lain Dalam perang antara raksasa melawan para dewa, Poseidon bertarung melawan raksasa Polibotes. Poseidon mengejarnya dan kemudian membunuhnya dengan cara melempar sebuah pulau pada Polybotes. Poseidon juga pernah membunuh para Kentaur ketika mereka sedang dikejar-kejar oleh Herakles. Suatu ketika Ares terperangkap jaring Hefaistos. Poseidon kemudian memerintahkan Hefaistos untuk membebaskan Ares.[52] Namun Poseidon juga pernah berselisih dengan Ares karena Ares membunuh anaknya, Alirrothios.[53] Raja Kreta, Minos, meminta seekor banteng pada Poseidon dan berjanji akan mempersembahkan banteng tersebut dalam pemujaaan terhadap Poseidon. Poseidon kemudian memunculkan seekor banteng putih yang indah dari laut. Banteng tersebut mampu berjalan di atas air. Tetapi Minos melanggar janjinya dan menolak mempersembahkan banteng tersebut akibatnya Poseidon membuat istri Minos, Pasifae, jatuh cinta pada banteng tersebut sampai akhirnya Pasifae melahirkan Minotaur, setengah manusia setengah banteng.[48] Poseidon dikatakan sebagai dewa yang menciptakan zebra dalam usahanya untuk menciptakan hewan paling indah di dunia.[11] Poseidon berusaha menciptakan hewan terindah untuk dapat menarik hati Demeter. Tetapi ketika telah berhasil menciptakan hewan terindah, yaitukuda, hasratnya pada Demeter telah sirna.[54] Poseidon dalam sastra dan seni Patung Poseidon di Museum Louvre. Dalam seni, Poseidon sering digambarkan menaiki kereta kuda yang ditarik oleh Hippokampos atau oleh kuda yang bisa berjalan di atas air. Da dihubungkan dengan lumba-lumba dan trisula. Dia tinggal di istana yang terbuat dari terumbu karang dan mutiara di dasar laut. Di istananya terdapat kandang kuda yang sangat luas tempat ia menyimpan kuda-kuda penarik keretanya.[9] Dalam Iliad, Poseidon memihak Yunani, dan dalam beberapa kesempatan ikut aktif dalam pertempuran melawan pasukan Troya Tetapi dalam Buku XX, dia menyelamatkan Aeneas yang sedang dikejar oleh Akhilles. Dalam Odyssey, Poseidon marah kepada Odysseus yang telah membutakan mata anaknya, KiklopsPolifemos. Kemarahan Poseidon menyebabkan Odysseus tidak bisa pulang selama bertahun-tahun.[55][56][57][58][7] Selain itu Poseidon juga membuat Odiseus menghadapai berbagai bahaya.[48] Dalam Aeneid, Neptunus masih marah terhadap bangsa Troya tetapi tidak semarah Juno. Dalam Buku I, Poseidon menyelamatkan rombongan kapal Troya dari usaha Juno yang ingin menghancurkannya meskipun Poseidon melakukannya lebih karena Juno telah mengganggu tempat tinggal Poseidon. Sebuah Himne untuk Poseidon ada dalam Himne Homer berupa tujuh baris himne yang menyebutkan Poseidon sebagai "penggerak bumi dan lautan, dewa laut dalam, dan pemilik Gunung Helikon dan Aegae[59] yang luas". Himne tersebut sekaligus menegaskan ciri khas Poseidon yang lain, yaitu "penjinak kuda dan penyelamat kapal laut." Dalam film Clash of the Titans, Poseidon desebut sebagai dewa yang memperkosa Medusa.[60] Catatan kaki 1. ^ a b c Poseidon. Diakses pada 23 April 2010 2. ^ a b c Poseidon. Myth Encyclopedia. Diakses pada 24 April 2010 3. ^ a b c d e Joe, Jimmy Poseidon (Neptune). Diakses pada 18 April 2010 4. ^ Pausanias, 8.25.5 5. ^ Adams, Professor John Paul Mycenaean Divinities. List of Handouts for Classics 315. Diakses pada 2 September 2006 6. ^ Hesiod, Theogonia 456 7. ^ a b Poseidon. Mythography. Diakses pada 23 April 2010 8. ^ Pausanias, 10.36.8 9. ^ a b c d Carlucci, Vincent The Poseidon Myths. Beautiful Mermaid Art. Diakses pada 22 April 2010 10. ^ Pausanias, 2.1.7 11. ^ a b deTraci Regul. Fast Facts on Poseidon. Diakses pada 19 April 2010 12. ^ a b Jenks, Ph.D., Kathleen Poseidon/Neptune. Ancient Greece. Diakses pada 23 April 2010 13. ^ Sandels, V.E.K. Poseidon. Diakses pada 20 April 2010 14. ^ Strabo, ix. p. 405 15. ^ Virgil, Aeneid iii. 74 16. ^ Schmitz, Leonhard (1867), "Aegaeus", di dalam Smith, William, Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology, 1, Boston, hlm. 24 17. ^ a b c Sellers, Paige Poseidon. Encyclopedia Mythica. Diakses pada 20 April 2010 18. ^ Papyrus Oxyrrhincus FGH 148, 44, col. 2; dikutip oleh Robin Lane Fox, Alexander the Great (1973) 1986:168 dan perlu diketahui bahwa Alexander juga memberi pesembahan pada dewa lainnya, yakni Thetis, Nereus dan para Nereid 19. ^ (Hippocrates), On the Sacred Disease, Francis Adams, tr. 20. ^ Homer, Odyssey iii. 6 21. ^ Homer, Illiad, xx. 404 22. ^ Virgil, Aeneid v. 237 23. ^ Homer, Odyssey xi. 130 24. ^ Virgil, Aeneid iii. 119 25. ^ Herodotus, i. 148 26. ^ Hesiod, Theogonia 453 27. ^ Diodorus Siculus 5.68.1 28. ^ Apollodorus 1.4 29. ^ Pausanias 8.8.2 30. ^ Tzetzes, ad Lycophron 644. 31. ^ Diodorus, v. 55 32. ^ Homer, Odyssey v. 380 33. ^ Homer, Illiad viii. 440 34. ^ Homer, Illiad xiii. 44, 352 35. ^ Homer, Illiad xv. 161, 190 36. ^ Homer, Illiad xx. 13 37. ^ Walter Burkert, Homo Necans, (1972, tr. 1983143-49. 38. ^ Pontikis, Nick. poseidon (Roman - Neptune). Diakses pada 23 April 2010 39. ^ Homer, Illiad xxi. 443 40. ^ Homer, Illiad ii. 5 & 9 41. ^ Homer, Illiad xiii. 12, 44, 209, 351, 357, 677 42. ^ Homer, Illiad xiv. 136, 510 43. ^ Homer, Illiad xx. 23, 34, 57, 67, 44. ^ Homer, Illiad xxi. 436 45. ^ Homer, Illiad xii. 17, 28 46. ^ Atsma, Aaron J. Amphitrite. Theoi Projects. Diakses pada 23 April 2010 47. ^ a b Atsma, Aaron J. Poseidon Family. Theoi Project. Diakses pada 24 April 2010 48. ^ a b c Gazelle, Fleet Poseidon. Encyclopedia of Greek Mythology. Diakses pada 22 April 2010 49. ^ a b c The Lovers of Poseidon in Myth. Mythography. Diakses pada 23 April 2010 50. ^ a b c Poseidon. Greek Mythology. Diakses pada 24 April 2010 51. ^ Gill, N.S.. (2007). Mates and Children of Poseidon. Poseidon - The Greek God. Diakses pada 19 April 2010 52. ^ Tales of Aphrodite. Diakses pada 24 April 2010 53. ^ Halirrhothius. Greek Myth Index. Diakses pada 24 April 2010 54. ^ Classic Mythology 55. ^ Homer, Odyssey i. 11, 20, 68 56. ^ Homer, Odyssey v. 286, 366, 423 57. ^ Homer, Odyssey xi. 101 58. ^ Homer, Odyssey xiii. 125 59. ^ Kota kuno yang digantikan oleh Vergina 60. ^ Brevet, Brad. (2010). 'Clash of the Titans' Has Its Poseidon. Diakses pada 29 April 2009 Referensi Walter Burkert, Greek Religion (1977) 1985. GML Poseidon Theoi.com: Poseidon The story of Poseidon and Pelops Gods found in Mycenaean Greece;. Michael Ventris and John Chadwick, Documents in Mycenaean Greek edisi kedua (Cambridge 1973) Jenks, Kathleen Mythic themes clustered around Poseidon/Neptune. Myth*ing links. Diakses pada 18 April 2010 deTraci Regula, Fast Facts on Poseidon Ares Ares Patung Ares di Villa Hadrian Dewa Perang dan pertumpahan darah Kediaman Trakia, Gunung Olimpus, dan Lakonia Simbol Burung Hering, obor, tombak, helm,perisai, babi hutan, dan anjing. Pasangan Afrodit Orang tua Zeus dan Hera Saudara Hebe, Hefaistos, Enyo, dan Eileithyia Anak Eros, Deimos, Fobos, Harmonia,Anesta, Himeros, Kentaur, Hippolita dan Adrehoustha Padanan Mars dalammitologi Romawi Ares (Yunani kuno: Ἄρης [árɛːs], Yunani modern: Άρης [ˈaris]) merupakan dewa perangdalam mitologi Yunani. Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan termasuk dalam 12 Dewa Olimpus. Dua pengawal utamanya adalah Fobos dan Deimos. Ares adalah dewa yang haus darah dan merupakan perwujudan dari pembunuhan[1] Ares berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan dan keberanian. Burung hering dan anjing adalah binatang keramat bagi Ares. Dalam Iliad, dia muncul dengan dikelilingi oleh berbagai penjelmaan dari kengerian perang tetapi dalam Odyssey karakternya agak sedikit melunak.[2][3] Ares juga terlibat dalam pendirian kota Thebes.[1] Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Nama Mars menjadi nama salah satu planet yang dekat dengan bumi dan memiliki 2 bulan yang dinamai berdasarkan nama pengawalnya (Phobos danDeimos). Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya. Asal-usul Patung kepala Ares dari tahun 150–160 M. Ares ditemukan muncul dalam lembaran tanah liat Linear B. Di Knossos, Kreta, namanya adalah AR-E tetapi di Pylos namanya dieja A-RE-JA. Enyalios (E-NU-WA-RI-JO), nama yang juga ditemukan di Linear B di Knossos, kemungkinan adalah julukan bagi Ares atau personifikasi dari perang dan saudara laki-laki Enyo.[4] Ares adalah dewa dewa Olimpus yang penting dalam tradisi kuno seperti diceritakan dalam Iliad. Karakternya cukup ambigu, Ares disebutkan dalam suatu prasasti pemakaman dari akhir abad ke-6 di Attika, di sana tertulis: "Tinggallah dan berkabung di makam Kroisos/ yang telah dihancurkan oleh Ares yang mengamuk, dia bertempur di jajaran terdepan".[5] Di masa kuno, Nama "Ares" juga digunakan sebagai julukan untuk aspek perang dari dewa-dewa lain, misalnya Zeus Areios, Athena Areia, bahkan Aphrodite Areia.[1] Di masa Mikene, ada sebuah prasasti yang menunjukkan tentang Enyalios, nama julukan bagi Ares. Etimologi Asal namanya berhubungan dengan bahasa Yunani ἀρή (are), pengembangan dari ἀρά (ara), "kutukan, kehancuran".[6][7][8] Sedangkan nama Mars kemugkinan berhubungan dengan kata Yunani μάρναμαι (marnamai), "bertarung, bertempur" atau dengan bahasa Hindi atau Punjabmaarna (membunuh).[9] Karakteristik Dalam mitologi Yunani, ada beberapa dewa yang melambangkan berbagai aspek dari peperangan, misalnya Athena yang melambangkan kebijaksanaan dan strategi perang, dan melindungi manusia serta tempat tinggalnya selama perang. Sementara Ares, di pihak lain, merupakan simbol dari keberutalan, kekejaman, dan horor dari perang. Athena dan Ares bermusuhan. Saudari Ares, Eris, memicu peperangan, Zeus mengarahkan jalannya perang, tetapi Ares mencintai perang untuk kesenangannya sendiri, dia menikmati hiruk-pikuk dan teriakan dalam perang, pembantaian manusia, dan penghancuran kota. Dia bahkan tidak mengikuti semangat keberpihakan, dia kadang-kadang mendukung satu pihak lalu membantu pihak lainnya, dia hanya melakukannya sesuai kehendak hatinya.[10] Ares juga dianggap ikut berperan dalam kematian manusia yang disebabkan oleh wabah dan epidemi.[11] Sifat Ares yang haus darah dan liar ini membuat dia dibenci baik oleh orang tuanya maupun oleh dewa lain.[10] Di antara para dewa, Ares adalah yang paling tidak dipercaya. Dalam Iliad dikatakan: "Kau adalah dewa Olimpus yang paling membenciku," Zeus berkata pada Ares, "Perselisihan, perang, dan pembantaian adalah hal yang kau sukai.[12] Tempat kelahiran sekaligus rumah Ares terletak di antara bangsa Trakia, bangsa barbar yang suka berperang.[13][14] Ke sanalah dia pergi setelah perselingkuhannya dengan Afroditterungkap.[15][16][17][18][19] Sebagai dewa perang, Ares malah sering kalah dalam pertarungan. Athena pernah beberapa kali mengalahkan Ares. Herakles dan Diomedesjuga pernah melukai tubuh Ares. Selain itu, Ares juga pernah dikalahkan oleh Aloadai, sepasang raksasa.[4] Atribut Patung buatan Romawi yang menggambarkan Ares beserta berbagai atributnya. Ares memiliki tombak berujung perunggu dan seperangkat baju perang (helm, perisai, sabuk, pelindung kaki) yang sangat bercahaya.[20] Ares juga memiliki kereta perang yang ditarik oleh empat ekor kuda emas yang abadi dan mampu menyemburkan api: Aithon ("Api merah"), Konabos ("Kekacauan"), Flogios ("Nyala api") dan Fobos ("Rasa takut").[21] Istananya di Trakia merupakan benteng besi yang dipenuhi harta rampasan. Hewan keramat Binatang kesukaan Ares adalah anjing. Hewan lainnya yang dikeramatkan bagi Ares adalah ular berbisa dan sekor naga yang menjaga mata air di Thebes. Burung favoritnya adalah burung pelatuk,burung hantu bertanduk, dan burung hering. Menurut Argonautica, burung keramat Ares (Ornithes Areioi) adalah burung berbulu anak panah yang menjaga kuil Ares di sebuah pulau di Laut Hitam.[22][23][24] Pengawal Deimos (teror) dan Fobos (rasa takut) adalah para pengawal Ares dalam pertempuran sekaligus anaknya dari dewi Afrodit.[25][26][27][28][29] Pengawal Ares yang lainnya adalah Eris (saudari Ares), dewi pertengkaran, dan Enyo, dewi kekejaman dan perang yang haus darah. Ares juga ditemani oleh dewa perang lain, Enyalius, anaknya dari Enyo.[30] Selain itu, pembantu Ares yang lain adalah Nike, dewi kemenangan. Kehadiran Ares juga disertai oleh Kidoimos, dewa hiruk-pikuk peperangan, selain juga Makhai (dewa pertempuran), Hisminai (dewa pembantaian), Polemos (dewa perang), dan Alala, anak Polemos yang merupakan dewi seruan perang. Julukan Dalam pemujaan terhadap Ares, sang dewa perang disebut juga sebagai Theritas (buas, kejam), Afneius (berlimpah), Gynaikothoinas (berpesta dengan perempuan), Alloprosallos (murah hati), Enyalius (dewa perang), Gradivus (pemimpin pasukan), dan Hiipius. Selain itu,Homer dan para penyair Yunani juga memberinya berbagai julukan, diantaranya adalah Brotoloigos (pembantai manusia), Andreiphontes (pembunuh manusia), Miaiphonos (berlumur darah), Laossoos (berperang dengan manusia), dan Teikhesipletes (penghancur kota).[31][4] Ares Borghese, patung Ares yang dibuat antara abad ke-1 sampai ke-2 M. Pemujaan terhadap Ares Ares muncul dalam banyak puisi tetapi jarang disembah di Yunani Kuno karena Ares melambangkan pembunuhan dan rasa haus darah dalam peperangan. Orang Yunani lebih suka menyembah Athena yang melambangkan disiplin, strategi, dan tujuan baik dari perang.[4] Meskipun begitu, dia banyak disembah di Sparta, tempat orang-orang berdoa padanya sebelum berangkat menuju pertempuran, di sana juga para pemuda mengorbankan anak anjing untuk Enyalios (nama lain dari Ares) sebelum melakukan ritual perkelahian di Foebeum.[32] Di sebelah timur Sparta terdapat patung Enyalios yang dirantai, melambangkan bahwa sang dewa tak akan pernah meninggalkan Sparta.[33]Terdapat kuil Yunani untuk Ares di agora di kota Athena yang banyak didatangi pada bulan Agustus. Areopagus, "Bukit Ares", tempat Paulus dari Tarsus mengajar, terletak di dekat Acropolis dan sejak zaman kuno berfungsi sebagai pengadilan. Kuil Ares lainnya terletak di situs arkeologi Metropolis di bagian barat Turki. Tempat pemujaannya yang lain adalah di Thebes, dan Trakia. Dia juga disembah di Skithia tempat orang-orang melakukan pengorbanan manusia dan hewan untuknya. Penggambaran Dalam seni Yunani, ia kadang-kadang digambarkan sebagai seorang prajurit dewasa yang berjanggut dan mengenakan baju perang. Selain itu, dia juga digambarkan sebagai pemuda telanjang tanpa janggut yang memakaihelm dan membawa tombak. Karena tidak banyak memiliki ciri khas, Ares sering sulit dikenali dalam seni klasik.[31] Ares dalam mitologi Pendirian kota Thebes Salah satu peran Ares adalah dalam pendirian Thebes. Ares memiliki seekor naga yang kemudian dibunuh oleh Kadmus. Kadmus menebarkan gigi naga tersebut ke tanah dan munculah para Spartoi dari tanah. Para Spartoi inilah yang membantu Kadmus membangun Thebes. Untuk menyenangkan hati Ares, Kadmus lalu menikahi Harmonia, anak Ares dan Afrodit. Ares dan raksasa Dua orang Gigant, Otus dan Efialtes merantai Ares dan mengurungnya di dalam sebuah kendi perunggu. Selama tiga belas bulan, Ares menjerit meminta pertolongan[34][1]Ibu kedua Gigant itu, Eriboea, kemudian memberitahu Hermes tentang kejadian tersebut. Ares akhirnya diselamatkan oleh Hermes sementaraArtemis memperdaya Otus dan Efialtes untuk saling membunuh. Ares juga pernah membunuh Ekhidnades, raksasa anak Ekhidna yang menentang para dewa. Luka Ares kemudian disembuhkan oleh Zeus.[35][36] Ares dan Herakles Ares bertarung dengan Herakles ketika sang pahlawan membunuh Kiknus di Itonus, selatan Thessaly. Kiknus adalah anak dari Ares dan Pelopia atau Pirene. Kiknus suka menantang gulat pada orangorang yang lewat. Suatu hari Kiknus menantang Herakles. Herakles pun bertarung dengan Kiknus yang dibantu oleh ayahnya, Ares. Herakls berhasil membunuh Kiknus sekaligus melukai Ares. Herakles bahkan bisa saja melukai Ares lebih parah seandainya tidak dihalangi oleh petir Zeus.[4] Perselingkuhan Ares dan Afrodit dilihat oleh para dewa, lukisan karya Joachim Wtewael , 1604. Jebakan Hefaistos Suatu hari, Dewa matahari Helios melihat Ares dan Afrodit bercinta diam-diam di kamar suami Afrodit, Hefaistos. Helios pun memberitahukan hal ini pada Hefaistos. Hefaistos berencana menjebak Ares maka dia membuat sebuah jaring yang kuat dan hampir tak terlihat lalu memasangnya di tempat tidurnya. Ketika Ares bercinta lagi dengan Afrodit, mereka langsung terperangkap dan tidak bisa bergerak. Mereka merasa sangat malu. Tetapi Hefaistos belum puas, Hefaistos memanggil semua dewa-dewi untuk melihat perselingkuhan istrinya. Semua dewa datang tetapi para dewi tidak. Setelah Ares dibebaskan, dia langsung kabur ke rumahnya di Trakia.[37][38] Dalam versi lainnya, Ares sebenarnya telah menempatkan pemuda bernama Alektryon di depan pintu untuk memperingatkan Ares jika Helios lewat. Tetapi Alektryon tertidur dalam tugasnya sehingga Helios bisa memergoki Ares dan Afrodit. Ares marah dan mengubah Alektryon menjadi ayam jantan, hewan yang tak pernah lupa untuk memberitahu datangnya matahari. Bukit Ares Menurut Apollodorus, Ares pernah memperkosa Agraulos, putri Aktaius dan istri Kekropssehingga Ares menjadi ayah dari seorang perempuan bernama Alkippe. Suatu ketika Alkippe diperkosa oleh Halirrhothios, anak Poseidon. Ares datang menolong putrinya dan membunuh Halirrhothios. Karena kejadian tersebut, Poseidon menuntut Ares di pengadilan para dewa. Ares disidang di sebuah bukit di Athena. Sementara para dewa yang lain menjadi hakimnya. Ares kemudian dinyatakan dibebaskan dan bukit tersebut dinamai Areopagos (bukit Ares). Di kemudian hari, rakyat Athena mengadili tersangka pembunuhan di bukit tersebut.[4][39] Ares dan Adonis Afrodit jatuh cinta pada Adonis, seorang pangeran dari Siprus, sehingga menyebabkan Ares cemburu. Suatu hari Adonis sedang berada di tengah hutan, Ares lalu mengubah wujud menjadi babi hutan dan menusuk Adonis dengan taringnya yang beracun hingga Adonis mati. Afrodit sangat berduka dengan kematian Adonis dan mengubahnya menjadi bunga.[40][41] Perang Troya Ares pada awalnya berjanji akan memihak Yunani tetapi Afrodit membujuknya sampai akhirnya Ares malah membantu pasukan Troya.[42][43][44] Dalam perang tersebut, Diomedes sedang melawan Hektor ketika dia melihat Ares berperang bersama pasukan Troya. Diomedes lalu menyuruh pasukannya untuk mundur secara perlahan.[45] Hera, ibu Ares, melihat keterlibatan Ares dan meminta izin pada Zeus untuk mengeluarkan Ares dari medan pertempuaran. Zeus mengizinkannya.[46] Hera dan Athena lalu menyuruh Diomedes untuk menyerang Ares.[47] Diomedes melemparkan tombaknya pada Ares dan dengan bantuan Athena tombak tersebut berhasil menusuk tubuh Ares. Ares menjerit kesakitan dengan suara yang lebih keras dari seribu orang sampai menyebabkan bumi berguncang.[48] Ares kemudian kabur keGunung Olimpus sehingga pasukan Troya harus mundur. Di Olimpus Zeus menyembuhkan luka Ares sambil memarahinya.[12] Kemudian Ares mengambil perisainya dan berangkat lagi menuju pertempuran. Suatu hari Zeus mengizinkan para dewa untuk terlibat secara langsung dalam perang tersebut dan Ares adalah dewa pertama yang maju ke medan pertempuran.[49] Ares bertarung melawan Athena untuk membalas dendam atas lukanya tetapi Athena berhasil mengalahkan Ares dengan menyerangnya memakai batu besar.[50] Pasangan dan keturunan Ada seorang putra Ares bernama Kiknus (Κύκνος) dari Makedonia. Dia sangat kejam dan mencoba membangun sebuah kuil dari tulang para pengelana yang lewat. Kiknus kemudian dibunuh oleh Herakles. Ares memiliki hubungan cinta dengan dewi Afrodit. Anak mereka antara lain Eros, Anteros, Fobos, Deimos, Harmonia, dan Adrestia. Eros dan Anteros lebih dekat dengan ibu mereka sedangkan Adrestia, Fobos, dan Deimos leih suka menemani ayahnaya berperang. Ares dalam mitologi Romawi Patung Mars di GerbangParis di kota Lille, Prancis. Bangsa Romawi mengenalinya sebagai Mars, dewa yang diadaptasi dari mitologi Etruska. Awalnya bangsa Romawi memandang Mars lebih sebagai dewa pertanian daripada dewa perang. Tetapi Mars perlahan-lahan berubah menjadi dewa perang seiring kekuasaan Romawi yang semakin lama semakin kuat. Dalam mitologi Romawi, Mars adalah dewa yang terpenting kedua setelah ayahnya, Jupiter (Zeus).[4] Ares dalam budaya populer Ares adalah tokoh tetap dalam serial televisi Xena: Warrior Princess. Dia diperankan oleh Kevin Smith. Dia digambarkan sebagai dewa yang menyukai perang sekaligus berhasrat pada Xena. Setelah kejatuhan paradewa Olimpus, Ares menjadi manusia tetapi berhasil menjadi dewa kembali setelah memakan apel Odin. Dalam film Alexander tahun 2004, pasukan Makedonia meneriakkan "Enyalios" ketika mereka maju dalamPertempuran Gaugamela. Ares juga muncul sebagai tokoh pendukung dalam seri novel Percy Jackson and the Olympians karanganRick Riordan. Ares adalah tokoh antagonis utama dan musuh terakhir dalam permainan video God of War. Dalam permainan video tersebut, Ares menjebak Kratos sehingga Kratos membantai keluarganya sendiri. Sejak kejadian tersebut, Kratos menyimpan dendam terhadap Ares. Grup musik pop Inggris, Bloc Party, memiliki lagu berjudul Ares dalam album ketiga mereka, Intimacy. Gackt, seorang musisi asal jepang, memasukkan lagu berjudul Ares dalam album keduanya, Mars. Referensi 1. ^ a b c d Walter, Burkert (1985). Greek Religion. Harvard University Press. ISBN 0-674-36280-2. hal. 169 2. ^ Homer, Iliad iv. 440 3. ^ Homer, Iliad xv. 119 4. ^ a b c d e f g Joe, Jimmy Ares. Timeless Myths. Diakses pada 20 April 2010 5. ^ Athens, NM 3851 dikutip dalam Andrew Stewart, One Hundred Greek Sculptors: Their Careers and Extant Works, Introduction: I. "The Sources" 6. ^ Online Etymology Dictionary: Ares 7. ^ Are, Georg Autenrieth, A Homeric Dictionary, di Perseus Digital Library. 8. ^ Are, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, di Perseus Digital Library. 9. ^ Marnamai, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, di Perseus Digital Library. 10. ^ a b Homer, Iliad v. 889-909 11. ^ Sofokles, Oedipus Tirannus 185 12. ^ a b Homer, Iliad v. 890 13. ^ Homer, Iliad xii. 301 14. ^ Ovid, Ars Amatoria, ii. 10. 15. ^ Homer, Odyssey viii. 361 16. ^ Ovid, Ars Amatoria, ii. 585 17. ^ Statius, Thebaid vii. 42 18. ^ Herodotus, iv. 59 19. ^ Herodotus, iv. 62 20. ^ Atsma, Aaron J. Ares' Estates. Theoi Project. Diakses pada 3 Juni 2010 21. ^ Homer, Iliad v. 352 22. ^ Argonautica, ii. 382 23. ^ Argonautica, ii. 1031 24. ^ Higinus, Fabulae 30 25. ^ Homer, Iliad iv. 436 26. ^ Homer, Iliad xiii. 299 27. ^ Hesiod, Perisai Herakles 191 & 460 28. ^ Quintus Smyrnaeus, 10. 51. 29. ^ Hesiod, Theogonia 934. 30. ^ Eustathius pada Homer 944 31. ^ a b Atsma, Aaron J. Ares. Theoi Project. Diakses pada 19 April 2010 32. ^ Pausanias, 3.14.9. 33. ^ Pausanias, 3.15.7. 34. ^ Homer, Iliad v. 385–391 35. ^ Nonnus, Dionisiaka 18. 274 36. ^ Atsma, Aaron J. Ekhidnades. Theoi Project. Diakses pada 2 Juni 2010 37. ^ Homer, Odyssey viii. 295. 38. ^ Homer, Odyssey vii. 300 39. ^ E.M, Berens (2007). Myths and Legends of Ancient Greece and Rome. Project Gutenberg. hal. 113 40. ^ Nonnus, Dionisiaka 42. 1 41. ^ Thomas Bulfinch. 1855. Bufinch's Mythology, bab 8. 42. ^ Atsma, Aaron J. Ares & The Trojan War. Theoi Project. Diakses pada 1 Juni 2010 43. ^ Homer, Iliad v. 830–834 44. ^ Homer, Iliad xxi. 410–414 45. ^ Homer, Iliad v. 590–605 46. ^ Homer, Iliad v. 711–769 47. ^ Homer, Iliad v. 780–834 48. ^ Homer, Iliad v. 855–864 49. ^ Homer, Iliad xx. 20–29 50. ^ Homer, Iliad xxi. 391–408 Hermes Hermes Patung marmer Hermes, buatan Romawi pada masa kaisarHadrian Dewa Pembawa pesan para dewa,perdagangan, pencurian, perjalanan Kediaman Gunung Olimpus Simbol Kadukeus, sandal bersayap, kura-kura, lira, ayam jantan, Pasangan Merope Orang tua Zeus dan Maia Anak Pan, Hermafroditos, Tikhe, Abderos,Autolikos, Eunomia, Rhodos, danPeitho Padanan Merkurius dalammitologi Romawi Hermes (bahasa Yunani: Ἑρμῆς) adalah dewa pembawa pesan dalam mitologi Yunani. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Hermes adalah anak dari Zeus danMaia dan merupakan salah satu dewa Olimpus. Hermes adalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana, gembala, pencuri, penipu, pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran, penemuan, dan perdagangan.[1][2] Simbolnya meliputi kura-kura, ayam jantan, sandal bersayap, topi bersayap, dan kadukeus (tongkat yang dia dapat dari Apollo atas penemuan Lira). Dalam mitologi Romawi, Hermes dikenali sebagaiMerkurius, dewa perdagangan yang diadaptasi dari mitologi Etruska. Selain menemukan lira, Hermes juga dipercaya menemukan berbagai jenis olahraga seperi gulat, balap, dan tinju sehingga dianggap debagai dewa atletik.[3] Hermes melidungi para olahragawan dan membantu atlet yang terluka. Para pelancong juga memberikan persembahan pada Hermes sebelum bepergian suapaya perjalanan mereka aman. Sebagai dewa pembawa pesan, Hermes bertugas mengantarkan pesan dari para dewa di Olimpus kepada manusia. Dia mengenakan sandal bersayap dalam menjalankan tugasnya. Tugas membawa pesan juga dilakukan oleh dewi Iris. Hermes juga bertugas membantu para roh menemukan jalan menuju dunia bawah. Hermes adalah salah satu dewa yang bisa dengan bebas keluar-masuk dunia bawah tanpa halangan, dewa lainnya yang bisa melakukan hal tersebut adalah Hades,Persefone, Hekate, dan Thanatos. Hermes adalah dewa termuda kedua di antara dewa Olimpus setelah Dionisos. Pada malam setelah dia lahir, dia mencuri ternak milik Apollo. Hermes berhubungan denganAfrodit dan memiliki anak bernama Hermafroditos. Etimologi Nama Hermes berasal dari bahasa Yunani, herma. Herma adalah tiang persegi dari batu atau perunggu dengan patung kepala di bagian atas dan patung alat kelamin pria di bagian bawahnya. Pada masa kuno, tiang ini biasa diletakkan di daerah perbatasan untuk keberuntungan. Hal ini ada hubungannya dengan peran Hermes, yang pada awalnya merupakan simbol alat kelamin dan perbatasan sebelum disembah sebagai dewa perdagangan dan perjalanan.[4] Pemujaan Kuil Hermes ada di seluruh Yunani dan pusat pemujaannya terletak di Feneos, Arkadia, tempat festival Hermoea diselenggarakan untuk menghormatinya. Banyak lukisan dinding yang dipersembahkan untuk Hermes ditemukan di agora di kota Athena. Dalam hubungannya dengan agora (pasar), Hermes berperan sebagai dewa pelindung perdagangan.[5] Patung kepala Hermes dari abad ke-5 SM, menunjukkan citra awal Hermes sebagai pria tua. Penggambaran Awalnya Hermes digambarkan sebagai pria tua dan berjenggot tetapi dalam perkembangan selanjutnya terutama sejak akhir abad ke-4 SM, Hermes dicitrakan ulang sebagai dewa yang muda dan atletis. Patung Hermes dengan tipe baru ini ditemukan di berbagai stadia dan Gimnasium di Yunani. Hermes biasanya digambarkan dengan mengenakan topi bertepi lebar atau topi bersayapas (petasus), sandal bersayap (talaria), dan tongkat (bisa kadukeus atau kerikion). Hermes memakai pakaian pelancong, pekerja, atau gembala. Dia disimbolkan dengan kantung, ayam jantan, dan kura-kura. Ketika digambarkan sebagaiHermes Logios, dia merupakan simbol kepandaian bicara, biasanya ditunjukkan sedang berbicara sambil mengangkat satu tangan. Julukan Patung yang menggambarkan Hermes sebagai pembawa domba,Krioforos. Hermes memiliki banyak julukan, beberapa di antaranya adalah: Krioforos (pembawa domba), Argeifontes (pembunuh Argus), Agoraios (pemilik agora),[5] Akakesios (dari Akakos), Kharidotes (pemberi pesona), Killenios (lahir di Gunung Killene), Diaktoros (pembawa pesan), Dolios (pengatur siasat), Enagonios (penguasa perlombaan), Enodios (di perjalanan), Epimelios (penjaga ternak), Eriounios (pembawa keberuntungan), Psikhopompos (pengantar roh), Poligios. Dalam mitologi Kelahiran Pada suatu malam, Zeus secara diam-diam mendatangi nimfa Maia dan memperkosanya. Maia adalah salah satu dari Pleiad, anak-anak Atlas, yang sedang mengungsi di gunung Kellina. Dari hubungan tersebut, Maia melahirkan Hermes. Maia dan Hermes ditemukan oleh raja Abakos, yang kemudian mengadopsi Hermes. Hermes tumbuh dewasa dengan cepat. Pada hari kelahirannya, Hermes menciptkan lira. Pada malam harinya, Hermes mencuri ternak milik Apollo. Hermes membawa ternak tersebut ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus kemudian turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang benar Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu harus dikembalikan. Mereka berdebat dan Hermes tiba-tiba memainkan liranya dan membuat Apollo terpesona. Apollo lalu bersedia menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes. Perang Troya Dalam Perang Troya, Hermes membantu raja Priam mendatangi tenda pasukan Yunani dan memintaAkhilles mengembalikan mayat Hektor. Setelah meninggal, mayat Sarpdon dibawa pergi dari medan pertempuran oleh dua dewa kembar yang mengenakan baju perang, Hipnos (tidur) dan Thanatos (kematian). Prosesi tersebut diawasi oleh Hermes.[6] Hermes dan Perseus Hermes ikut membantu Perseus dalam petualangannya membunuh gorgon Medusa. Hermes meminjamkan sandal bersayapnya pada Perseus dan menyuruh Perseus untuk menemui para Graeae supaya mereks bisa memberitahu letak para nimfa utara. Di tempat para nimfa, Perseus dipinjami pedang Zeus, helm Hades, dan perisai Athena. Hermes dan tiga bersaudari Hermes mengejar seorang wanita (kemungkinan Herse), lukisan vas dari tahun 470 SM. Hermes mencintai Herse, salah satu dari tiga bersaudari penjaga kuil Athena; Herse, Agraulos, danPandrosos. Agraulos iri pada saudarinya dan menghalangi hubungan mereka. Akibatnya, Hermes mengubah Agraulos menjadi batu. Hermes lalu memperkosa Agraulos yang berwujud batu sampai Agraulos melahirkanEumolpus. Hermes melanjutkan hubungannya dengan Herse dan menjadi ayah dari Kefalos. Hermes juga diiakatakan memiliki hubungan dengan Pandrosos dan memiliki anak bernama Keyx. Hermes dan Odiseus Odiseus adalah keturunani Hermes dari pihak ibu. Dalam Odyssey, Hermes diperintahkan oleh Zeus untuk memberitahu Kalipso bahwa Odiseus harus segera dibebaskan dari pulau Ogigia. Hermes juga melindungi Odiseus dari mantra penyihir Kirke.[7] Pasangan dan keturunan Hermes menyembunyikan sandal Afrodit dan bersedia mengembalikannya asal Afrodit mau tidur dengannya. Dari hubungan tersebut lahirlah Hermafroditos. Menurut beberapa sumber, Eros dan Tikhe juga adalah anak dari Hermes-Afrodit. Dewa Pan kadang-kadang disebut sebagai anak Hermes dari nimfa Driope.[8] Anak Hermes yang lainnya adalah Abderos, dan Autolikos, seorang putri yang ahli mencuri. Selain itu, Dewa Priapos juga dikatakan sebagai anak Hermes.[9] Lain-lain Dalam cerita mengenai musisi Orfeus, Hermes adalah dewa yang membawa kembali Euridike ke dunia bawah setelah Orfeus melanggar kesepakatan dengan Hades. Hermes juga yang menjemput Persefone dari Hades dan mengembalikannya pada ibunya (Demeter). Hermes ikut melindungi bayi Dionisos dari kemarahan Hera. Battus, seorang gembala dari Pylos, melihat Hermes mencuri ternak Apollo. Dia berjanji pada Hermes bahwa dia akan tutup mulut namun Battu tetap menyebarkan kejadian tersebut. Akibatnya, Hermes mengubahnya menjadi patung. Hermes juga pernah mengubah para Minyadmenjadi kelelawar. Hermes belajar seni meramal dari para Thrai. Setelah para dewa menciptakan Pandora, Hermeslah yang membawa Pandora ke bumi dan memberi Pandora rasa penasaran yang besar. Raja Atrios dari Mikene berhasil mengambil kembali tahta dari dari saudaranya, Thiestes, dengan menggunakan strategi pemberian Hermes. Hermes membunuh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, dalam usahanya membebaskan Io Dalam budaya populer Kadukeus, tongkat Hermes. Dalam permainan video God of War III, Hermes, bersama dewa-dewa lain, ikut menghalau para Titan yang berusaha menyerang Gunung Olimpus. Sementara dalam permainan video Rise of the Argonauts, salah satu keturunan Hermes ikut membantu Jason dalam mencari bulu domba emas. Hermes juga dihubungkan dengan monster Minotaur dalam Zeus: Master of Olympus Sebagai Merkurius, Hermes muncul dalam salah satu episode Supernatural, Hammer of the Gods. Tokoh Hermes juga muncul dalam film tahun 1959, Orfeu Negro, dan film animasi tahun 1997, Hercules. Dalam seri novel Kino's Journey karangan Keiichi Sigsawa, Kino memiliki sepeda motor besar yang bernama Hermes. Sementara dalam novel The God Beneath the Sea karangan Leon Garfield dan Edward Blishen, Hermes adalah dewa yang membawa Hefaistos kembali ke Olimpus. Catatan kaki 1. ^ Norman O. Brown, Hermes the Thief: The Evolution of a Myth, (Madison: University of Wisconsin Press), 1947. 2. ^ Walter Burkert, Greek Religion 1985 section III.2.8; "Hermes." Encyclopedia Mythica from Encyclopedia Mythica Online. Retrieved October 04, 2006. 3. ^ Hyginus (c.1st CE), Fabulae 277. 4. ^ Crystalink: Hermes 5. ^ a b Mabel Lang (1988) (PDF). Graffiti in the Athenian Agora. Excavations of the Athenian Agora (edisi ke-rev.). Princeton, NJ: American School of Classical Studies at Athens. hlm. 7. ISBN 87661-633-3. Diakses pada 2007-04-14. 6. ^ Homer, Iliad buku 16 7. ^ Meletinsky, Introduzione (1993), hal. 131 8. ^ Hyginus, Fabula 160. 9. ^ Kerenyi, Gods of the Greeks, 1951, hal. 175, mengamati G. Kaibel, Epigrammata graeca ex lapidibus collecta, 817. Referensi Burkert, Walter, 1985. Greek Religion (Harvard University Press) Kerenyi, Karl, 1944. Hermes der Seelenführer. Ventris, Michael dan Chadwick, John (1956). Documents in Mycenaean Greek. Edisi kedua (1974). (Cambridge UP) ISBN 0-521-08558-6. (ru)Meletinskii, Eleazar M. 1986, Vvedenie v istoričeskuû poétiku éposa i romana. Moscow, Nauka. (it)Introduzione alla poetica storica dell'epos e del romanzo (1993) Hefaistos Hefaistos Patung Hefaistos di Museum Thorvaldsens, Kopenhagen, buatan Herman Wilhelm Bissen, 1838. Dewa Teknologi, pandai besi, pengrajin, dan gunung berapi. Kediaman Gunung Olimpus, bengkel Hefaistos Simbol Palu, landasan, dan penjepit Pasangan Afrodit dan Aglaia Orang tua Hera Saudara Ares, Eileithyia, Enyo dan Hebe Anak Euklia, Eufeme, Filofrosine danEuthenia Padanan Vulkan dalammitologi Romawi Hefaistos (bahasa Yunani: Ἥφαιστος, Hēphaistos) dalam mitologi Yunani adalah dewateknologi, pandai besi, pengrajin, pemahat, logam, metalurgi, api, dan gunung berapi. Dalam mitologi Romawi dia dikenal sebagai Vulkan. Hefaistos adalah putra dari Zeusdan Hera. Dia adalah dewa yang pincang. Dia beperan sebagai pandai besi bagi para dewa dan sering membuat berbagai alat dan senjata yang sangat berguna bagi para dewa. Hefaistos disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Bengkel dan pusat pemujannya terletak di pulau Lemnos.[1] Simbolnya adalah palu, landasan besi, dan penjepit. Dia juga kadang-kadang digambarkan sedang memegang kapak. Ada kuil Hefaistos yang terletak di dekat agora di kota Athena. Silsilah Dalam Odyssey dan kemungkinan dalam Iliad, Hefaistos lahir dari hubungan Zeus dengan Hera.[2][3] Dalam cerita lainnya,[4] Hera melahirkan Hefaistos sendirian tanpa suami; Hera melakukannya karena Zeus juga melahirkan Athena sendirian.[5]. Tetapi pada lukisan-lukisan vas di Attika, Hefaistos digambarkan sudah ada sebelum kelahiran Athena. Hefaistos dilukiskan memgang kapak untuk membelah kepala Zeus dan mengeluarkan Athena. Karakteristik Hefaistos diceritakan dalam mitologi Yunani sebagai dewa yang pincang dan langkahnya terputusputus.[6][7] Dia pincang sejak lahir atau karena jatuh dari Olimpus. Hefaistos berjalan dengan menggunakan tongkat. Palaimonius, putra Hefaistos yang merupakan seorang ahli perunggu, juga pincang.[8] Anak-anak Hefaistos yang lainnya, para Kabeiroi di pulau Samothrake, juga pincang[9][10] Selain itu, Padanan Hefaistos dalam mitologi Romawi, Vulkan, juga seorang dewa yang pincang. Dalam beberapa cerita, Hefaistos membuat sebuah kursi rodaatau kereta perang untuk membantunya bergerak.[11] Dalam Iliad, Hefaistos membuat sebuah mesin dari perunggu berbentuk manusia untuk membantunya berjalan ke berbagai tempat Pemujaan Kuil Hefaistos di kota Athena. Ada sebuah kuil Hefaistos di dekat Akropolis di kota Athena. Kuil tersebut disebut Hefaistaion dan dibangun pada tahun 449 SM.[12] Hefaistos dihubungkan dengan Kabeiroi, sebuah kelompok pemujaan misterius di Frigia dan Trakia kuno, yang disebut juga sebagai Hefaistoi, "orang-orang Hefaistos". Hefaistos juga diasosiasikan dengan pulau Naxos dan Lemnos.[12] Di Lemnos, salah satu suku menyebut diri mereka sebagai Hefaistion dan mengklaim sebagai keturunan langsung dari Hefaistos. Hefaistos memiliki julukan Hefaistos Aitnius, yang menunjukkan bahwa bengkelnya terletak di bawah Gunung Etna.[13] Orang-orang di Italia selatan mengidentikkan Hefaistos dengan dewa gunung berapi Adranusdari Gunung Etna dan Vulkanus dari kepulauan Lipari. Ada beberapa penyair yang menyebutkan bahwa di sanalah letak bengkelnya. Apollonius dari Tiana, seorang filsuf dari abad kelima, mengatakan bahwa:[14] “ ada banyak gunung berapi di bumi, tetapi kita tidak perlu melakukan banyak hal dengan gunung-gunung itu jika kita memberikannya pada para raksasa atau dewa seperti Hefaistos. —Kehidupan Apollonius dari Tiana, buku v. 16 Julukan Hefaistos memiliki banyak julukan, beberapa di antaranya adalah:[15] ἀμφιγύεις (yang lumpuh) κυλλοποδίων (yang terhenti-henti) χαλκεύς (ahli tembaga) κλυτοτέχνης (pencipta termasyhur) πολύμητις (cerdik, licik) atau (memiliki banyak perangkat) Keahlian ” Lukisan vas yang menggambarkan Hefaistos (kiri) memberikan perlengkapan perang buatannya kepada Thetis untuk kemudian diberikan pada Akhilles. Hefaistos banyak membuat benda-benda ajaib untuk para dewa bahkan sebagian besar benda berkekuatan khusus dalam mitologi Yunani diceritakan dibuat oleh Hefaistos, di antaranya adalahhelm dan sandal bersayap Hermes, perisai Aegis, korset Afrodit, tongkat Agamemnon,[16] baju perang Akhilles, lonceng perunggu Herakles, kereta perang Helios, bahu Pelops, busur dan anak panah Eros, Pandora dan kotaknya, serta Talos. Hefaistos bekerja dengan dibantu oleh paraKiklops di bengkelnya. Dia juga membuat alat otomatis untuk membantu pekerjaannya, salah satunya adalah mesin kaki tiga yang bisa berjalan dari dan ke Olimpus. Hefaistos memberikan muridnya, Kedalion, untuk memandu Orion yang buta. Hefaistos juga adalah dewa yang membuat singgasana untuk semua dewa di istana Olimpus.[17] Dalam mitologi Jatuh dari Olimpus Karena ia terlahir pincang, Hefaistos dilempar oleh Hera dari Olimpus.[18] Dalam versi lain Hefaistos menjadi pincang karena jatuh dari Olimpus. Atau, dia dilempar oleh Zeus karena membantu Hera yang sedang dihukum oleh Zeus. Hefaistos terjatuh di laut dan dirawat oleh Thetis dan seorang Okeanid, Eurinome di gua bawah laut.[19][20] Dalam versi lainnya, Hefaistos terlempar selama sehari penuh dan terjatuh di pulau Lemnos. Dia lalu dirawat oleh suku Sinties, penduduk asli pulau Lemnos.[21] Dalam semua cerita, dia selamanya menjadi pincang. Kembali ke Olimpus Dalam suatu cerita kuno,[22] Hefaistos berniat balas dendam pada Hera yang telah membuangnya dari Olimpus. Hefaistos membuat sebuah singgasana emas, ketika Hera duduk di atasnya, singgasana tersebut tidak mau melepaskan Hera.[23] Para dewa yang lainnya meminta Hefaistos untuk kembali ke Olimpus dan melepaskan Hera tetapi Hefaistos menolak dan berkata, "aku tak punya ibu." [24] Dionisos kemudian mendatanginya dan memberinya anggur sampai Hefaistos menjadi mabuk. Dionisos lalu membawa Hefaistos kembali ke Olimpus dengan menggunakan keledai dan disertai orang-orang yang bersuka ria. Adegan tersebut banyak terdapat dalam lukisan tembikar di Attika dan Korintus.[25][26]. Dalam lukisan-lukisan tersebut, adanya para penari dan rombongan Dionisos yang memandu keledai menunjukkan bahwa prosesi itu adalah bagian dari perayaan dithurambos yang merupakan pelopor dari drama satir di kota Athena pada abad kelima.[27][28] Cerita mengenai kepulangan Hefaistos kemungkinan dipopulerkan oleh para pelukis vas di Attika sampai menyebar ke Etruska.[29] Seperti dilukiskan oleh para pelukis vas, Hefaistos menunggangi keledai atau kuda dengan ditemani oleh Dionisos, yan memegang kekangnya dan membawa barangbarang Hefaistos, di antaranya adalah kapak bermata dua. Pausanias melaporkan adanya lukisan mengenai kepulangan Hefaistos di kuil Dionisos di Athena. Kuil itu sendiri dibangun pada abad kelima tetapi mungkin sudah dihias sebelum abad kedua SM. Berikut adalah laporan Pausanias:[30] Lukisan vas yang menggambarkan Hefaistos (paling kanan, memegang palu) bersama Dionisos (memegang tongkat) dan rombongannya. “ Ada lukisan di sini – Dionisos membawa Hefaistos kembali ke langit. Menurut mitologi Yunani, Hefaistos dilempar oleh Hera setelah ia lahir. Hefaistos kemudian melakukan pembalasan dengan membuat kursi emas dengan belenggu tak terlihat. Ketika Hera duduk di atasnya dia langsung terbelenggu dan tak bisa lepas. Hefaistos tidak mau mendengarkan para dewa yang lain kecuali Dionisos - dewa yang dia percayai - dan setelah berhasil membuatnya mabuk, Dionisos membawa Hefaistos kembali ke langit. ” —Pausanias, 1.20.3. Dalam versi lain, Hefaistos bersedia melepaskan Hera karena dia dijanjikan akan dinikahkan dengan Afrodit.[31] Hefaistos dan Athena Hefaistos ingin memperkosa Athena tetapi sang dewi selalu berhasil menghindar. Dalam usahanya yang penuh nafsu, air mani Hefaistos jatuh di tanah dan membuahi Gaia (bumi). Gaia kemudian melahirkan Erikhthonios. Gaia memberikan Erikhthonios pada Athena yang menaruhnya dalam kotak dan dijaga oleh ular. Pasangan dan keturunan Menurut sebagian besar pendapat, Hefaistos adalah suami Afrodit sedangkan dalam Iliad istri Hefaistos adalah Aglaia, salah satu dariKharis.[32] Hefaistos berhubungan dengan beberapa dewi dan manusia, anak-anaknya di antaranya adalah Perifetes, seorang perampok. Sementara dari hubungannya dengan nimfa Aitna atau Thalia, Hefaistos memiliki dua orang anak: dewa geyser Sisilia yang disebut paraPalici. Di pulau Lemnos, pasangan Hefaistos adalah nimfa laut Kabeiro. Darinya, Hefaistos memperoleh dua anak yang disebut sebagai Kabeiri, mereka juga menjadi dewa pandai besi. Hefaistos dan Afrodit Lukisan mengenai Hefaistos dan Afrodit, karya Bartholomäus Spranger, 1610. Hefaistos, dewa yang pincang, oleh Zeus dinikahkan dengan Afrodit untuk mencegah konflik di antara para dewa. Meskipun telah menikah dengan Hefaistos, Afrodit tidak bahagia dan kemudian berselingkuh denganAres, dewa perang. Suatu hari Helios, dewa matahari, memergoki persetubuhan Afrodit-Ares dan melaporkannya pada Hefaistos. Hefaistos lalu berencana menjebak mereka dengan membuat sebuah jaring tak terlihat dan memasangnya di kasurnya. Ketika Afrodit sedang berselingkuh dengan Ares, jaring tersebut mengurung mereka sehingga mereka tak bisa lepas. Hefaistos lalu memanggil para dewa di Olimpus untuk melihat persetubuhan tersebut dengan tujuan mempermalukan Afrodit dan Ares serta meminta ganti rugi. Para dewa tertawa sementara Poseidon, yang menjadi bernafsu pada Afrodit setelah melihatnya telanjang, meminta Hefaistos untuk melepaskan mereka. Poseidon menjamin bahwa Ares akan membayar ganti rugi. Dalam Odyssey, Hefaistos mengembalikan Afrodit pada ayahnya (Zeus) dan meminta kembali mas kawinnya. Tidak ada cerita mengenai adanya anak dari hubungan Hefaistos dan Afrodit, kecuali Virgil yang mengatakan bahwa Eros (dewa cinta) adalah anak mereka.[33] Dalam budaya populer Hefaistos adalah nama level kedelapan dalam permainan video BioShock, level tersebut beupa fasilitas penghasil energi panas bumi. Hefaistos juga adalah salah satu tokoh dalam permainan video God of War III. Sementara dalam permainan video Diablo II, pemain harus membunuh Hephasto the Armorer untuk menyelesaikan tugas. Hefaistos membuat mesin tiruan dari burung hantu Bubo dalam film tahun 1981, Clash of the Titans. Tokoh Hefaistos juga muncul dalam beberapa episode dari seri televisi Hercules: The Legendary Journeys dan Xena: Warrior Princess. Sebuah Planet minor yang ditemukan pada tahun 1978 oleh astronom Uni Soviet, Lyudmila Chernykh, diberi nama 2212 Hephaistos.[34] Referensi 1. ^ Walter Burkert, Greek Religion 1985: III.2.ii) 2. ^ Homer, Odyssey viii. 312 3. ^ Homer, Iliad i. 578 (beberapa cendekiawan, seperti Gantz mengamati bahwa sebutan 'ayah' dari Hefaistos kepada Zeus di sini mungkin bermakna sebagai penghormatan umum), xiv. 338, xviii. 396, xxi. 332; ini adalah pandangan yang diadopsi dariCicero, De Natura Deorum 3. 22 4. ^ Bibliotheke i. 3.5 (bertentangan dengan Homer); Hyginus, prakata di Fabulaef 5. ^ Hesiod, Theogonia 924ff. 6. ^ Odyssey viii.308 7. ^ Iliad xviii.397. 8. ^ Apollonius dari Rhodes, Argonautika i.204. 9. ^ Marcel Detienne and Jean-Pierre Vernant, Cunning Intelligence in Greek Culture and Society, trans. Janet Lloyd (Atlantic Highlands NJ: Humanities Press), 1978:269-72, dikutip oleh Morris Silver, Taking Ancient Mythology Economically 1992:35 catatane 5. 10. ^ Baruch Margalit, Aqhat Epic 1989:289 11. ^ Jay Dolmage, "'Breathe Upon Us an Even Flame': Hephaestus, History, and the Body of Rhetoric," Rhetoric Review Vol. 25, No. 2 (2006), 119-140. 120. 12. ^ a b Regula, deTraci Fast Facts on: Hephaestus. Greece Travel. Diakses pada 13 Juni 2010 13. ^ Aelian, Hist. An. xi. 3 14. ^ Life of Apollonius of Tyana, book v.16. 15. ^ Autenrieth, Georg (1891). A Homeric Dictionary for Schools and Colleges. United States of America: Harper and Brothers. 16. ^ Homer, Iliad II 17. ^ Graves, Robert (1960). "The Palace of Olympus". Greek Gods and Heroes. United States of America: Dell Laurel-Leaf. hlm. 150. 18. ^ Himne Homer 3, untuk Apollo Pithia 310 19. ^ Homer, Iliadxviii.136 20. ^ Himne Homer 3, untuk Apollo Pithia 310 310 21. ^ Homer, Iliad i.568 ff 22. ^ Guy Hedreen, "The Return of Hephaistos, Dionysiac Processional Ritual and the Creation of a Visual Narrative" The Journal of Hellenic Studies 124 (2004:38-64) hal. 38 dan bebeapa catatannya. 23. ^ Karl Kerenyi, The Gods of the Greeks (1951, hal 156-58) 24. ^ Kerenyi 1951:157. 25. ^ Axel Seeberg, "Hephaistos Rides Again" The Journal of Hellenic Studies 85 (1965), hal. 102-109, menggambarkan empat potongan tembikar yang menceritakan tema tersebut 26. ^ Tmebikar dalam koleksi Marsden J. Perry berlukiskan tentang kembalinya Hefaistos(L. G. Eldridge, "An Unpublished Calpis",American Journal of Archaeology 21.1 (Januari- Maret 1917:3854). 27. ^ T.B.L. Webster, "Some thoughts on the pre-history of Greek drama", Bulletin of the Institute of Classical Studies 5 ((1958) hal 43ff 28. ^ Guy Hedreen 2004:38-64. 29. ^ Kepulangan Hefaistos dilukiskan pada makam Etruskan di "Grotta Campana" di dekat Veii (ditemukan oleh Petersen, Über die älteste etruskische Wandmälerei (Roma, 1902) hal 149 tetapi diragukan oleh A. M. Harmon, "The Paintings of the Grotta Campana", American Journal of Archaeology 16.1 (Januari - Maret 1912):1-10); 30. ^ Pausanias, 1.20.3. 31. ^ Joe, Jimmy Olympians. Timeless Myths. Diakses pada 12 April 2010 32. ^ Hesiod menyebutnya sebagai yang termuda di antara pada Kharis, dalam Theogonia 945 33. ^ Aeneid i.664 34. ^ Schmadel, Lutz D. (2003). Dictionary of Minor Planet Names(edisi ke-5). New York: Springer Verlag. hlm. 180. ISBN3540002383. Afrodit Afrodit Patung Afrodit di Museum Arkeologi Nasiona, Athena Dewa Kecantikan, nafsu, cinta Kediaman Gunung Olimpus Simbol Lumba-lumba, mawar, kerang, tanamanmyrtle, burung dara, burung gereja, cermin, dan angsa Pasangan Hefaistos, Ares, Poseidon, Hermes,Dionisos, Adonis, dan Ankhises Orang tua Uranus (versi lain menyatakan bahwa orang tuanya adalah Zeus dan Dione) Saudara Nimfa pohon, para Erinya, dan para Gigant(dengan Uranus sebagai ayah) Anak Eros, Fobos, Deimos, Harmonia, Pothos,Hedilogos, Anteros, Himeros, Hermafroditos,Rhodos, Rhode, Nemesis, Erix, Peitho, Tikhe,Eunomia, para Kharis, Sisifos, Priapus danAineias Kendaraan Kereta perang yang ditarik angsa putih atau para Erotes Padanan Venus dalammitologi Romawi Padanan Turan dalammitologi Etruska Afrodit (bahasa Yunani: Ἀφροδίτη) adalah Dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Yunani..[1][2] Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tapi legenda ini kurang populer. Versi kedua menyebutkan bahwa Afrodit lahir dari alat kelamin Uranus yang dikebiri oleh Kronus sang Titan. Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Mereka memiliki seorang putra, Eros, yang menjadi Dewa Asmara. Afrodit juga dikisahkan berselingkuh dengan Ares, Dewa perang, hingga memiliki 2 putra yaitu Deimos dan Fobos, dan seorang putri yaituHarmonia. Eros dan Anteros juga sering disebutsebut sebagai putra dari Afrodit danAres. Afrodit juga dikneal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dariSiprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus dan dalam mitologi Mesir dia dikenal sebagai dewi Hathor.[3] Murad, burung dara, burung gereja, dan angsadikeramatkan untuknya. Asal-usul Patung Afrodit darimarmer, buatan Yunani pada abad ke-2 SM. Afrodit memiliki banyak padanan dalam mitologi lain, di antaranya adalah Inanna (mitologi Sumeria), Astarte(mitologi Funisia), Astghik (mitologi Armenia), Turan(mitologi Etruska), dan Venus (mitologi Romawi). Dia memiliki kesamaan dengan dewi-dewi fajar dari mitologiIndoEropa seperti Ushas atau Aurora. Pemujaan Afrodit berasal dari daerah timur: menurut Pausanias, pemujaan pertamanya didirikan di Asiria. Setelah itu, orang-orang Funisia menyebarkan pemujaan Afrodit pada orang-orang di Kythira.[4] Dikatakan bahwa Afrodit mampu membuat semua pria jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Afrodit juga banyak memiliki nama lainnya, seperti Akidalia, Kythiria, Pandemos dan Kerigo. Namanama ini digunakan di daerah-daerah tertentu di Yunani. Ketika kota-kota Yunani bergabung, namanama itu terabaikan, dan nama Arodit dipakai sebagai gantinya. Etimologi Nama Afrodit dihubungkan dengan ἀφρός (aphros) "buih," sehingga kadang-kadang Afrodit diterjemahkan sebagai "muncul dari dalam buih".[5] Etimologi lainnya menghubungkan Afrodit dengan ἁβροδίαιτοςhabrodiaitos ("dia yang lembut" dari kata ἁβρός habros dan δίαιτα diaita).[6] Aphros yang muncul dalambahasa Messapik dan bahasa Etruska (yang kemudian diadaptasi menjadi April), kemungkinan berasal daribahasa Yunani juga. Meskipun Herodotus menyadari bahwa Afrodit berasal dari Funisia,[7] tetapi dia masih mencoba mencari kaitan nama Afrodit dengan bahasa Semitik Aštoret, melalui penyeberan Hittis yang tak terdokumetasikan, dan hasilnya pun tak meyakinkan. Jika berasal dari bahasa Semitik, maka etimologi yang tak masuk akan akan muncul dari barīrītu dari mitologi Asiria, barīrītu adalah seorang setan perempuan dari Babilonia Tengah dan dietmukan dalam teks-teks Babilonia akhir[8] Namanya kemungkinan bermakna "dia yang (datang) saat fajar," sebuah perwujudan dari planet Venus sebagai bintang fajar dan merupakan atribut dari dewi Inanna/Ishtar dalam mitologi Mesopotamia. Sebuah pendapat dari M. Hammarström[9] yang ditolak oleh Hjalmar Frisk menghubungkan nama Afrodit dengan πρύτανις (prytaneis), sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berasal dari bahasa Etruska (e)pruni, "tuan". Sementara pendapat etimologi dari bahasa Indo-Eropaabhor "sangat" + dhei "bersinar" diajukan oleh J.P. Mallory dan D.Q. Adams.[10] Pemujaan Kuil Afrodit di Aphrodisias. Pusat pemujaannya ada di Siprus dan Kythira. Festivalnya, Afrodisia, dirayakan di seluruh Yunani terutama di kota Athena dan Korintus. Di kuil Afrodit di puncak Akrokorintus, (sebelum Romawimenghancurkan kota itu pada tahun 146 SM) persetubuhan dengan para pendeta wanitanya dianggap sebagai salah satu cara pemujaan Afrodit. Kuil ini baru dibangun kembali setelah kota itu didirikan lagi di bawah pemerintahan Romawi pada 44 SM, tetapi sepertinya ritual kesuburan tetap dilaksanakan di dekat agora. Atribut Afrodit diasosiasikan, dan sering digambarkan, dengan laut, lumbalumba, angsa, merpati, delima,apel, mawar, limau, tongkat, cangkang kerang, pohon myrtle, remis, dan mutiara. Dia diasosiasikan dengan Hesperia dan sering ditemani oleh para Oread, nimfa pegunungan. Julukan Julukan Afrodit Akidalia adakalanya ikut ditambahkan pada namanya, diambil dari mata air tempat dia biasa mandi, letaknya di Boeotia.[11]Dia juga disebut Kipris atau Kithirea sesuai tempat kelahirannya di Siprus dan Kythira. Afrodit dalam mitologi Kelahiran Afrodit oleh William-Adolphe Bouguereau, 1879. Kelahiran Afrodit lahir dari buih lautan di dekat Paphos, Siprus, setelahKronus memotong alat kelamin Uranus dan melemparnya ke laut, sementara para Erinya tercipta dari tetesan darah Uranus. Hesioddalam Theogonia menggambarkan bahwa alat kelamin tersebut terbawa ombak lautan dan di sekelilingnya muncul buih, dari buih tersebut Afrodit terlahir. Dalam Iliad, Afrodit adalah anak dari Zeus dan Dione. Dalam versi lainnya, orang tua Afrodit adalah Zeus dan Thalassa. Afrodit tidak memiliki masa kanak-kanak: Dia dilahirkan dalam keadaan dewasa. Zeus khawatir kecantikannya akan memicu perselisihan di antara para dewa sehingga Afrodit dinikahkan dengan Hefaistos. Dalam versi lain, Afrodit dinikahkan dengan Hefaistos supaya Hefaistos bersedia melepaskan Hera yang terjebak oleh singgasana buatannya. Meskipun telah menikah, Afrodit bukanlah dewi yang setia, dia memiliki hubungan denganAres dan Adonis. Adonis Kiniras, raja Siprus, memiliki seorang putri bernama Mirrha. Ibu Mirrha menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Afrodit sehingga Afrodit menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya sendiri, Kiniras. Kiniras menolak cinta putrinya tetapi Mirrha tidak kehabisan akal. Mirrha menyamar menjadi seorang pramusyahwat dan bersetubuh dengan ayahnya sampai akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu perbuatan putrinya, dia berusaha membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta pertolongan pada para dewa dan kemduian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri. Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama Adonis. Afrodit merasa kasihan dan mengambil bayi itu dan memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Afrodit datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon menyukai Adonis dan tak mau melepaskannyanya. Afrodit dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit. Adonis dan Afrodit sering pergi berburu bersama. Suatu hari Afrodit harus meninggalkan Adonis berburu sendirian. Sebelum pergi, Afrodit berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu binatang buas. Setelah Afrodit pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Adonis melupakan pesan Afrodit dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai Adonis mati karena kehabisan darah. Dalam beberapa versi, babi tersebut dikatakan sebagai Ares yang cemburu pada hubungan mereka dan menyamar sebagai babi hutan. Afrodit kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati. Afrodit mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone untuk mengenang Adonis. Pigmalion dan Galatea Pigmalion adalah seorang pematung yang belum menemukan wanita idamannya. Afrodit kasihan padanya. Suatu malam Afrodit hadir di mimpinya dan menginspirasinkannya untuk membuat patung yang mirip Afrodit. Pigmalion pun membuat patung perempuan yang sangat cantik dari gading dan menamainya Galatea. Lama-kelamaaan Pigmalion jatuh cinta pada patung itu dan berdoa pada Afrodit. Afrodit menjadikan patung itu hidup sehingga Pigmalion dan Galatea bisa hidup bersama. Eros dan Psikhe Psikhe adalah perempuan yang sangat cantik bahkan menyaingi kecantikan dewi Afrodit. Afrodit yang tidak rela kecantikannya tersaingi kemudian menyuruh anaknya, Eros, untuk membuat Psikhe jatuh cinta pada lelaki yang jelek. Ketika Eros hendak menembak Psikhe dengan panahnya, Eros secara tidak mennggores panah tersebut ke badannya sendiri sehingga Eros menjadi jatuh cinta pada Psikhe. Afrodit tidak menyetujui hubungan mereka dan memberi beberapa tantangan pada Psikhe. Ketika menjalankan salah satu perintah Afrodit tersebut Psikhe terkena kutukan. Eros kemudian mennyelamatkan Psikhe dan mendatangi Zeus. Zeus mengabulkan permintaan Eros dan menyatakan bahwa mereka boleh hidup bersama. Pada akhirna, Afrodit juga menyetujui hubungan mereka, bahkan Afrodit ikut menari pada pernikahan Eros dan Piskhe. Keputusan Paris Urteil des Paris oleh Pierre-Auguste Renoir, menggambarkan Paris yang memilih Afrodit sebagai penerima apel emas. Semua dewa-dewi dan manusia diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tuanAkhilles). Hanya dewi Eris (dewi perselisihan) yang tidak diundang. ketika dia datang, dia melempar sebuah apel ke tengah-tengah pesta, apel tersebut beruliskan kallistēi ("untuk yang tercantik"). Afrodit, Hera, dan Athena mengklaim sebagai pemilik apel tersebut dan sebagai dewi tercantik. Ketiga dewi tersebut mendatangi Zeus untuk menentukan siapa yang berhak memiliki apel emas itu. Zeus tidak ingin memihak siapapun dan menyuruh mereka untuk meminta keputusan pada Paris. Hera berusaha menyuap Paris dengan kekayaan, Athena berjanji akan menjadikan Paris jenderal yang berjaya dan terkenal, sementara Afrodit menawarkan wanita tercantik di dunia untuk Paris (Helen). Paris akhirnya memilih Afrodit, keputusan ini berujung pada Perang Troya. Lain-lain Hippolitos tidak mau menyembah Afrodit dan lebih memilih untuk menyembah Artemis. Akibatnya Afrdit membuat ibu tirinya, Faedra jatuh cinta padanya. Hippolitos menolak cinta Faedra sampai akhirnya Faedra bunuh diri dengan meninggalkan catatan bahwa dia diperkosa oleh Hippolitos. Theseus, suami Faedra dan ayah Hippolitis, membaca catatan itu dan marah besar pada anaknya. Theseus lalu mengutuk Hippolitos sampai akhirnya Hippolitos mati. Setelah Hippolitos mati, Artemis muncul dan memberitahu hal yang sebenarnya pada Theseus. Artemis lalu membalaskan kematian Hippolitos dengan membunuh Adonis, kekasih Afrodit. Glaukos dari Korintus membuat Afrodit marah. Afrodit menghukumnya dengan membuat kudanya mengamuk di acara pemakaman raja Pelias sehingga akhirnya Glaukos dibunuh Dalam suatu versi mengenai Medusa, Afrodit iri pada kecantikan Medusa dan saudara-saudaranya sehingga dia mengutuk mereka menjadi monster. Pasangan dan keturunan Venus und Merkur olehBartholomäus Spranger, menggambarkan Afrodit dan Hermes. Afrodit yang sedang berhubungan seksual dengan Ares, ilustrasi buatan Agostino Carracci. Dewa Pasangan Anak Hefaistos - Ares Fobos, Deimos,Adrestia, dan paraErotes Poseidon Rhode Hermes Tikhe, Peitho,Rhodos, Eunomia, dan Hermafroditos Dionisos Para Kharis danPriapos Manusia Pasangan Anak Adonis Beroe Ankhises Butes Aineias Erix Dalam budaya populer Afrodit muncul dalam novel Orphans of Chaos karangan John C. Wright. Diceritakan bahwa dia yang menentukan pengganti Zeus. Afrodit muncul dalam permainan video God of War. Referensi 1. ^ Pantheon.org 2. ^ "Aphrodite" 3. ^ Reginald Eldred Witt, Isis in the ancient world (Johns Hopkins University Press)1997:125. ISBN 0-8018-5642-6 4. ^ Pausanias, Description of Greece, XIV.7 5. ^ Hesiod, Theogonia, 176ff. 6. ^ Etymologicum Magnum, Ἀφροδίτη 7. ^ Herodotus, , I.105 dan .131. The traditional resistance of nineteenth-century Hellenists to Eastern sources of Greek culture is expressed by A. Enmann, Kypros und der Ursprung des Aphroditekultes (1881), among others; the series of waves of resistance in favour of a "pure, classical Greece in splendid isolation" (Burkert) is discussed by Walter Burkert in his introduction to The Orientalizing Revolution: Near Eastern Influence on Greek Culture in the Early Archaic Age (1992), especially in pp 1-6. 8. ^ Chicago Assyrian Dictionary vol. 2 hal. 111 9. ^ In Glotta: Zeitschrift für griechische und lateinische Sprache 11, 21 5f. 10. ^ Mallory, J.P. dan D.Q. Adams. Encyclopedia of Indo-European Culture. London: Fitzroy Dearborn Publishing, 1997. 11. ^ Virgil I, 720 Athena (mitologi) Athena "Mattei Athena", patung Athena di museum Louvre, dibuat oleh Romawi pada abad ke-1 SM/M. Dewa Kebijaksanaan, perang, strategi[1] Dewi pelindung kota Athena Kediaman Gunung Olimpus Simbol Burung hantu, pohon zaitun, ular, laba-laba, Aegis, baju perang, helm, tombak Orang tua Zeus dan Metis Saudara Dionisos Padanan Minerva dalammitologi Romawi Athena (Yunani: Αθηνά atau Αθήνη; Doria: Ασάνα) dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Atena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal.[2] Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya. Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelarPallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena. Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau padaAegis. Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva.[2] Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak. Asal-usul Relief Athena di Istana Louvre, buatan Philippe-Laurent Roland, 1806. Pemujaan terhadap Athena sebagai pelindung kota Athena tampaknya telah ada sejak masa kuno dan sangat kental sehingga mitos-mitos kuno mengenai dirinya beradaptasi terhadap perubahan budaya. Filsuf Yunani, Plato (429–347 SM), mengidentikannya dengan dewi Libya, Neith, dewi perang dan perburuan dariMesir sejak periode pradinasti, dan menghubungkannya dengan kegiatan menenun. Sejarawan Yunani,Herodotus (484–425 SM), juga menyebutkan bahwa penduduk Sais di mesir menyembah seorang dewi bernama Neith;[3] dan mereka mengidentikannya dengan Athena.[4][5] Beberapa orang Yunani juga mengenal tempat kelahiran Athena adalah di sisi sungai Triton di Libya.[6] Ahli masa klasik Martin Bernal membuat "Teori Athena Berkulit Hitam" (Athena yang berasal dari Libya) untuk menjelaskan asal mula ini dengan menyatakan bahwa konsep Neith dibawa ke Yunani dari Mesir melalui "sejumlah besar peradaban dan kebudayaan pada milenium kedua dan ketiga.."[7] Athena sebagai dewi filsafat menjadi bagian pemujaan pada akhir abad kelima dan masa Yunani klasik.[8] Etimologi Athena diasosiasikan dengan kota Athena karena di sana adalah tempat dia melindungi persaudaraan perempuan, yaitu para Athenai. Pada masa sebelumnya, di Mikene sang dewi disebut sebagai Mikene, dan Mikene merupakan nama persaudaraan perempuan di sana. Di Thebes dia disebut Thebe, dan nama kota Thebae atau Thebes itu juga berasal dari sana. Dengan demikian, di kota Athena, dia disebut sebagai dewi Athena, dan kota itu disebut Athenae atau Athena.[9] Apakah namanya ada dalam bahasa Etokreta atau tidak hanya bisa diketahui jika Linear A berhasil diuraikan. Günther Neumann berpendapat bahwa nama Athena kemungkinan berasal dari bahasa Lidia.[10] Di Linear B Knossos, ditemukan tulisan A-TA-NA PO-TI-NI-JA /Athana potniya/.[11][12][13] Meskipun Athana potniya sering diterjemahkan sebagai Nyonya Athena, sebenarnya secara harfiah itu bermakna "potnia dari At(h)ana", yang kemungkinan bermakna perempuanperempuan dari kota Athena;[14] Dalam Lienar B, hubungan antara dewi Athena dan kota Athena tidak terlalu jelas.[15] Di Linear B juga ditemukan tulisan A-TA-NO-DJU-WA-JA /Athana diwya/, bagian terakhir tersebut dikenal di Yunani kuno sebagai Diwia (DI-U-JA atau DI-WI-JA dalam bahasa Mikene), bermakna dewa. Dalam salah satu dialognya Kratilos, filsuf Yunani Plato, 428/427 SM – 348/347 SM, memberi pendapat mengenai asal-usul nama Athena. Menurutnya, nama Athena berasal dari Atheonóa (Ἀθεονόα), yang berasal dari kata theos ("dewa") dan nous ("pikiran").[16] Etimologi tersebut menunjukkan asal-usulnya sebagai dewi kebijaksanaan yang selalu menggunakan pikiran. Athena yang mengenakan Aegis, mosaik buatan Romawi pada abad ke-3 M, ditemukan di Tusculum, Italia. Karakteristik Athena merupakan pelindung para penenun dan para perajin. Senjata-senjata besi juga masuk dalam perlindungannya. Selain itu, dia juga memimpin pertempuran.[17] Dalam perang, Athena berperan sebagai sisi strategi dan disiplin, berbeda dengan saudaranya Ares, yang melambangkan sisi jahat perang (kekejaman, rasa haus darah, dan pembantaian).[18] Meskipun Athena adalah dewi strategi perang tetapi dia membenci pertarungan tanpa tujuan dan lebih memilih menyelesaikan masalah dengan kebijaksanaan.[19] Athena hanya berperang untuk tujuan yang jelas dan layak atau untuk menyelesaikan konflik. Athena muncul dalam berbagai cerita mitologi Yunani sebagai penolong para pahlawan, termasukOdiseus, Yason, dan Herakles. Dia tidak memiliki pasangan dan tidak menikah.[20] Sebuah mitos kuno menyebutkannya sebagai dewi yang mengadopsi Erekhtheus/Erikhthonios, anak yang lahir dari Gaia setelah dibuahi oleh air maniHefaistos.[21] Nama dewi Athena berhubungan dengan nama kota Athena.[22] Pemujaan Di Athena Kuil Parthenon di Akropolis, Athena. Athena memiliki hubungan khusus dengan kota Athena, seperti ditunjukkan oleh hubungan namanya. Penduduk kota Athena membangun sebua patung Athena dengan helm di kepalanya, mengenakan baju besi dan aegis, serta memegang dewi kemenangan di tangannya. Patung itu juga dihiasi dengan seekor ular besar dan perisai berhiaskan kepala gorgon. Di Akropolis kota Athena juga terdapat kuil Parthenonuntuk memuja Athena Parthenos. Di tempat lain Selain sebagai dewi pelindung kota Athena, dewi Athena juga merupakan pelindung beberapa kota di Yunani, di antaranya adalah kota Sparta, tempat pemujaan kuno Athena Alea memiliki kuil yang terdapat di desa Alea, Mantineia dan, khsusunya, Tegea. Tegea adalah pusat keagamaan penting di Yunani kuno.[23] Kuil itu didirikan oleh Aleus.[24] Persembahan yang diberikan adalah kuda dan rusa. Di Megara, Athena kemungkinan berperan sebagai dewi yang mengajarkan ilmu pelayaran dan navigasi.[25][26] Pemujaan pada Athena kadang-kadang digunakan sebagai ritual bagi kaum muda Yunani, misalnya untuk laki-laki muda yang ingin memperoleh status warga negara, atau bagi perempuan yang akan menjadi seorang istri.[27] Athena disembah sebagai penemu kereta kuda atau kereta perang di Tegea dan Olimpia. Di sana Athena kadang-kadang disebut sebagai putri Poseidon dan Polife, anak Okeanos.[28][29] Di akropolis di kota-kota tersebut, kuilnya adalah kuil utama.[30] Pada masa klasik, Plinteria (“Pesta Hiasan”) dirayakan setiap bulan Mei selaam lima hari. Pada perayaan ini, Plintrides (“pendeta wanita Athena”) melakukan ritual pembersihan di “Erekththeum”, ruang suci pribadi dewi Athena. Di sana, patung dan pakaian Athena dicuci dan disucikan. Patung Athena Parthenos buatan Romawi, tiruan dari patung asli buatan Fidia. Penggambaran Pada masa klasik, Athena digambarkan mengenakan baju perang lengkap dengan helm agak terangkat ke atas. Perisainya berhiaskan gorgonion (kepala gorgon) di bagian tegahnya. Athena juga sering digambarkan dengan burung hantu di salah satu pundaknya atau disertai seekor ular.[31] Salah satu patungnya yang terkenal adalah patung Athena Parthenos buatan Fidia, patung setinggi 36 meter tersebut dibuat dari emasdan gading dan awalnya diletakkan di Parthenon tetapi kini telah hilang. Sementara ada juga Athena yang Berduka, yaitu sebuah relief yang dibuat sekitar tahun 460 SM. Sementara dalam budaya Minoa-Mikene, Athena kadang-kadang digambarkan dengan sayap burung. Atribut Sebagai dewi perang, simbol Athena antara lain baju perang, tombak, helm perang, perisai dengan kepalagorgon, serta Aegis. Aegis adalah mantel atau jubah yang dihiasi dengan kepala Medusa dan dipercaya mampu memberikan perlindungan yang kuat (Aegis juga disebut sebagai perisai Zeus dan Athena). Sementara Hewan yang merupakan atribut Athena adalah burung hantu, ular, dan laba-laba. Karena kaitannya dengan dewi Athena yang merupakan dewi kebijaksanaan, hingga kini burung hantu dianggap sebagai simbol kebijaksanaan. Athena pernah mengubah Arakhne menjadi seekor labalaba sehingga hewan tersebut juga menjadi atributnya. Sementara ilar merupakan perlambang dari Erikhtonios, manusia yang pernah diasuh oleh Athena. Pohon yang dikeramatkan untuknya adalah pohon zaitun. Athena juga kadang-kadang disertai Nike, dewi kemenangan. Julukan Pallas Athena Patung Pallas Athena di depan gedung parlemen diWina, Austria. Tradisi penting mengenai Athena adalah beberapa julukannya yang misterius, misalnya Pallas Athena, (bahasa Yunani: Παλλάς Άθήνη) (juga Pallantias). Seseorang bernama Pallas disebut sebagai ayah, saudari, saudari tiri, sahabat, atau bahkan musuh Athena. Dalam setiap cerita, Athena membunuh Pallas sehingga kemudian disebut Pallas Athena. Dalam versi ketika Pallas adalah ayah Athena, Athena dilahirkan di dekat sungai Triton atau Tritonis. Ada juga Pallas sebagai saudari atau saudari tiri Athena sedangkan ayah atau ayah tiri Athena adalah Triton, putra Poseidon. Tetapi Athena juga disebut sebagai anak dari Poseidon dan seorang nimfa bernama Tritonis, tanpa melibatkan Pallas. Demikian juga sebaliknya, Pallas kemungkinan adalah ayah atau musuh Athena tanpa melibatkan Triton.[32] Mengenai topik ini, Walter Burkert berpendapat, "dia adalah Pallas dari kota Athena, Pallas Athenaie, seperti juga Hera dari Argos disebut Here Argeie.[33] Untuk orang-orang Athena, menurut Burkert, Athena disebut sebagai he thea ("sang Dewi"), sebuah julukan yang berasal dari masa kuno. Tritogeneia Julukan lain Athena yang misterius adalah Tritogeneia (juga Trito, Tritonis, Tritoneia, Tritogenes).[34][35]Makna dari istilah ini tidak jelas. Nampaknya julukan itu bermakna "lahir dari Triton", dan menunjukkan bawah Triton, dewa laut, adalah orang tua Athena pada mitos yang sangat kuno. Kemungkinan lain yaitu karena Athena dilahirkan di dekat sungai Triton atau Tritonis[36] Dalam Metamorphoses, Athena adakalanya disebut sebagai "Tritonia."[37] Athena Parthenos Athena tidak pernah memiliki pasangan atau kekasih sehingga dijuluki sebagai Athena Parthenos ("Athena Perawan"). Kuilnya yang paling terkenal di Akropolis diberi nama Parthenon. Bukan hanya menunjukkan keperawanannya tetapi juga menunjukkan perannya sebagai penegak aturan kesopanan seksual dan misteri ritual. Orang-orang Athena memberikan dewi Athena kemurnian keperawanan seperti ini untuk menopang dasar perilaku perempuan dalam masyarakat patriarki. Julukan lain Selain yang telah disebutkan di atas, Athena memiliki beberapa julukan lain, di antaranya adalah Atritone (Άτρυτώνη, yang tak pernah lelah), Promakhos (Παρθένος, pemimpin pertempuran). Glaukopis (γλαυκώπις, bermata terang atau dengan mata bercahaya).[38][2] DiMegara, Athena disembah dengan julukan Aithita.[39] Di sebuah kuil di Frixa, Elis, yang dibangun oleh Klimenos, Athena dikenal sebagaiKidonia.[40] Sealin itu, Athena juga disebut sebagai Ageleia dan Itonia. Dalam perannya sebagai hakim pada pengadilan Orestes atas pembunuhan ibu Orestes, Klitemnestra, Athena mendapat julukan Athena Areia. Dia disebut sebaai Athena Ergane sebagai pelindung para perajin dan seniman.[41] Dengan julukan Athena Polias ("pemilik kota"), Athena adalah pelindung tidak hanya kota Athena tetapi juga Argos, Sparta, Gortin, Lindos, dan Larisa. Sebagai penemu kereta perang, Athena mendapat gelar Athena Hippia (Athena kuda). Setelah bangsa Athena berhasil menguasai pulau Aegina, dewi Athena sering disamakan dengan Afaea, dewa lokal di sana. Sejarawan Yunani, Plutarch (46 M–120 M), juga menyebutkan bahwa selama pembangunan kuil Parthenon, Athena disebut sebagai Athena Hygieia("penyembuh").[42] Di Arkadia, dia terasimilasikan dengan dewi kuno Alea dan disembah sebagai sebagai Athena Alea. Dalam mitologi Kelahiran Menurut ramalan, apabila Zeus memiliki anak dengan Metis maka anak tersebut akan lebih kuat dan pandai dari Zeus sehingga mampu untuk menggulingkan Zeus dari tahta.[43] Pada saat Metis mengandung Athena, Zeus menelan Metis untuk mencegah kelahiran anaknya.[44] Hal ini menyebabkan Zeus menderita sakit kepala hebat dan memerintahkan Hermes untuk membelah kepala Zeus dengan menggunakan kapak perunggu (buatan Hefaistos) untuk menghilangkan rasa sakitnya. lalu lahirlah Athena melalui kepala/dahiZeus dalam keadaan berbaju perang lengkap dengan pelinding kepala.[45] Disebutkan pula penyebab sakit kepala Zeus karena Metis membuatkan baju perang dan pelindung kepala untuk anaknya didalam tubuh Zeus, dan proses pembuatan inilah yang menyebabkan Zeus menderita sakit kepala. Enkelados Dalam pertempuran antara para Gigant (raksasa) melawan para dewa, Athena bertarung melawan raksasaEnkelados. Dalam pertarungan itu Athena berhsil unggul setelah dia menusuk Enkelados dengan tombaknya. Setelah dilumpuhkan, Enkelados dikurung di bawah Gunung Etna di Pulau Sisilia. Erikhthonios Athena menolak rayuan Hefaistos, lukisan karya Paris Bordone. Hefaistos bernafsu pada Athena dan berusaha memperkosanya tetapi Athena selalu bisa menghindar dari Hefaistos. Dalam usahnya yang penuh nafsu, air mani Hefaistos berjatuhan di tanah dan membuahi Gaia (bumi). Dari tanah, lahirlah seorang bayi bernama Erikhtonios. Athena kemudian merawat bayi tersebut.[46] Athena menaruh bayi Erikhtonios dalam sebuah kotak dan dititpkan pada tiga bersaudari: Herse,Pandrosus, dan Agraulos. Athena melarang mereka membuka kotak itu sampai dia kembali. Tetapi mereka penasaran dan membuka kotak titipan Athena. Dia dalamnya mereka melihat Erikhtonios yang dikelilingi (atau berwujud) ular. Herse dan Pandrosus kaget lalu melempar diri mereka sendiri dariAkropolis.[47] Setelah dewasa, Erikhthonios menjadi raja di kota Athena. Dia mengajarkan banyak hal pada rakyatnya. Selama masa pemerintahannya, dewi Athena sering melindunginya. Perebutan kota Athena Athena pernah berkompetisi dengan Poseidon dalam memperebutkan kota Athena, yang saat itu belum punya nama. Mereka sepakat bahwa masing-masing akan memberikan hadiah pada rakyat Athena dan dewa yang hadiahnay dipilih akan menjadi pemenang. Poseidon menghantamkan trisulanya ke tanah dan dan munculah mata air tetapi air itu asin sehingga tidak terlalu berguna. Sementara Athena memberikan pohon zaitun, yang bisa dimanfaatkan untuk kayu, buah, dan minyak. Rakyat Athena (atau rajanya, Kekrops) menerima pemberian dari Athena dan dengan demikian menjadikan Athena sebaagi pelindung kota Athena. Menurut Robert Graves, persaingan Poseidon dalam menguasai beberapa kota tertentu melambangkan konflik antara budaya patriarki danmatriarki.[48] Athena dan para pahlawan Herakles dan Athena, lukisan vas dari Attika, 480–470 SM. Athena sering membantu para pahlawan dalam petualangan mereka melawan makhlukmakhlukmengerikan. Athena memandu Perseus dalam tugasnya untuk mendapatkan kepala Gorgon Medusa. Athena memberi nasehat pada Herakles untuk menguliti Singa Nemea menggunakan kuku singa itu sendiri saking tebalnya kulit singa Nemea. Athena juga membantu Herakles mengalahkan Burung Stimfalia, serta memandunya dalam menangkap Kerberos. Dalam Odyssey, Athena membantuOdiseus dalam perjalanan pulangnya dari Troya ke Ithaka.[49] Sikap Athena tersebut membuatnya dijuluki "pelindung para pahlawan" sedangkan ahli mitologi Walter Friedrich Otto menyebutnya sebagai "dewi kedekatan" sesuai dengan sikap Athena yang mengawasi para pahlawan.[50] Athena dan tiga bersaudari Cerita lainnya mengenai Athena dan tiga bersadari (Herse, Agraulos, dan Pandrosos) diceritakan dalamMetamorphoses karya penyair Romawi Ovid (43 SM – 17 M). Herse, Agraulos, dan Pandrosos pergi ke kuil untuk memberikan persembahan pada Athena. Hermes jatuh cinta pada Herse dan meminta bantuan dari Agraulos untuk berhubungan dengan Herse. Agraulos meminta imbalan uang. Hermes memberikan uang tetapi uang tersebut merupakan uang yang telah dipersembahkan oleh tiga bersaudari itu pada Athena. Sebagai hukuman atas keserakahan Agraulos, Athena menyuruh dewi Iri Hati untuk membuat Agraulos cemburu. Agraulos yang cemburu kemudian menghalangi hubungan Hermes dan Herse bukannya membantu seperti janjinya. Hermes akhirnya mengubahnya menjadi batu.[51] Arakhne Arakhne adalah seorang perempuan penenun yang sangat handal. Orang-orang mengagumi karyakaryanya sampai akhirnya dia menjadi sangat sombong dan menyatakan bahawa dia lebih hebat menenun daripada Athena (Minerva) sang dewi penenun. mendengar kesombongan Arakhne, Athena kemudian menyamar sebagai seorang perempuan tua dan menasehatinya agar tidak membuat marah para dewa namun Arakhne tetap keras kepala bahkan ia berani menantang Athena bertanding menenun. Perempuan tua tersebut langsung berubah menjadi dewi Athena dan melayani tantangan Arakhne. Maka mereka pun bertanding. Dalam pertandingan itu, Athena membuat permadani yang berhiaskan gambar-gambar para dewa Olimpus di tahta mereka yang agung. Athena juga menggambarkan para dewa yang menghukum manusia-manusia yang sombong. Sementara Arakhne menggambarkan perselingkuhan para dewa dengan manusia, terutaam Zeus dan Poseidon yang gemar berhubungan dengan banyak perempuan. Athena kemudian menyadari bahwa buatan Arakhne jauh lebih bagus, selain itu Arakhne juga mengolok-olok para dewa. Athena yang marah kemudian merobek permadani Arakhne dan mengubahnya menjadi laba-laba. Kisah tersebut bukan berasal dari mitologi Yunani tetapi darimitologi Romawi.[52][53][54] Bagian perisai pada patung Athena di Munich buatan Giuseppe Volpini. Medusa dan Tiresias Medusa, tidak seperti kedua saudari Gorgonnya, terlahir sebagai wanita yang sangat cantik. Medusa diperkosa oleh Poseidon di kuil Athena.[55] Marah karena kuilnya telah dinodai, Athena mengubah Medusa menjadi seperti kedua saudarinya. Rambut Medusa berubah menjadi ular dan pandangan matanya akan mengubah siapapun yang melihatnya menjadi batu. Setelah memenggal kepala Medusa, Perseus menyerahkannya ke Athena, yang kemudian memasangnya pada perisainya atau pada Aegis. Dalam suatu versi mengenai Tiresias, Athena sedang mandi ketika dia diintip oleh Tiresias. Sebagai hukumannya, Athena kemudian membutakan mata Tiresias.[56] Ibu Tiresias memohon pada Athena supaya Athena membatalkan kutukannya tetapi Athena tidak bisa. Akhirnya Athena memberi Tiresias kekuatan meramal sebagai ganti atas kebutaannya. Dalam seni dan budaya Replika patung Athena Parthenos di dalam replika Parthenon di Nashville,Tennessee. Berkembangnya agama Kristen di Yunani mengakhiri penyembahan pada para dewa dan agama politeisme. Tetapi sosok Athena muncul kembali pada abad pertengahan sebagai lambang kebijaksanaan dan kebajikan sehingga statusnya sebagai prajurit yang berani masih tetap utuh hingga kini (Athena ditemukan pada lambang beberapa keluarga bangsawan). Pada masaRenaisans dia melambangkan seni dan usaha manusia. Selain itu, dia juga melambangkan kebebasan dan republik pada masa revolusi Perancis (ada sebuah patungnya di tengah Place de la Revolution di Paris).[2] Selama lebih dari seabad, sebuah replika Parthenon berukuran sama berdiri di Nashville, Tennessee, yang dikenal sebagai Kota Athena dari Selatan. Pada tahun 1990, replika patung Athena Parthenos setinggi 12.5 m ikut ditambahkan ke sana. Pada cap resmi begara bagian California, terdapat gambar Athena (atau Minerva) di dekat seekor beruang grizzly.[57] Athena juga menjadi lambang dari banyak universitas, di antaranya adalah lambang Universitas Teknologi Darmstadt di Jerman, dan lambang Universitas Federal Rio de Janeiro di Brasil. Gambarnya bisa ditemukan pada lambang Fakultas Filsafat dan Sastra, dan Fakultas Ilmu Pengetahuan di Universitas Otonomi Nasiona Meksiko, sedangkan burung hantunya merupakan simbol Fakultas Kimia. Di Universitas Bryn Mawr di Pennsylvania, terdapat patung Athena di Aula Utama, patung tersebut merupakan replika dari patung perunggu asli yang disimpan di perpustakaan seni dan arkeologi. Sudah menjadi kebiasaan di sana pada masa ujian, para mahasiswanya menyimpan sesuatu di patung tersebut dan meminta keberuntungan, atau untuk menyesali tindakan pelanggaran pada peraturan universitas. Burung hantu Athena juga menjadi maskot di sana, dan salah satu lagu himne kampus berjudul "Pallas Athena". Pallas Athena juga merupakan simbol dari Phi Delta Theta, suatu kelompok persaudaraan sosial internasional.[58]Burung hantu Athena merupakan simbol dari kelompok persaudaraan.[58] Athena dan Demeter pada lambang Franekeradeel, sebuahmunisipalitas di Belanda. Athena adalah simbol Angkatan Laut Wanita Amerika Serikat. Athena juga digambarkan pada medali yang diberikan pada perempuan yang mengabdi dalam Pasukan Cadangan Angkatan Darat Wanita sejak 10 Juli 1942 sampai 31 Agustus 1943, serta di Pasukan Angkatan Darat Wanita sejak 1 september 1943 sampai 2 September 1945. Helm Athena adalah unsur utama pada lambang Akademi Militer Amerika Serikat. Athena telah banyak digunakan sebagai simbol republik oleh berbagai negara dan muncul dalam mata uang. Athena digambarkan dalam uang kertas Yunani senilai 100 drachma pada 19782001.[59] Athena juga digambarkan pada Koin peringatan 60 Tahun Republik Kedua yang dikeluarkan oleh Austria pada 2005. Di koin tersebut, Athena melambangkan Republik Austria. Selain itu, Athena (Minerva) muncul padakoin peringatan Panama-pasifik $50 tahun 1915. Dalam budaya populer Perhiasan dengan ukiran Athena Parthenos, dibuat daribatu darah oleh Yunani pada abad ke-1 M. Athena adalah salah satu tokoh dalam komik Marvel. Athena juga muncul dalam seri novel Percy Jackson & Dewa-Dewi Olympia karangan Rick Riordan. Dalam novel tersebut, putrinya yang bernama Annabeth Chasemerupakan salah satu tokoh penting. Athena Mulvain merupakan tokoh utama dalam film tahun 1954, Athena. Dalam anime Saint Seiya, Athena adalah dewi yang bertugas membawa perdamaian pada umat manusia dengan dibantu oleh para prajuritnya. Athena adalah nama dari beberapa tokoh dalam seri televisi Battlestar Galactica. Dalam film tahun 1981,Clash of the Titans, Athena menyuruh Hefaistos membuat replika dari burung hantu Bubo sebagai pemandu untuk Perseus. Lagu pertama pada album It's Hard dari grup musik The Who berjudul Athena. Athena juga merupakan sebuah grup musik ska punk dari Istanbul, Turki, dan beranggotakan empat orang. Pada tahun 1986, SNK mengeluarkan permainan video Athena. Pada tahun 1993, ada sebuah permainan arkade berjudul Athena no Hate na?. Catatan kaki 1. ^ Athena. Myths Encyclopedia. Diakses pada 24 November 2009 2. ^ a b c d Deacy, Susan, and Alexandra Villing. Athena in the Classical World. 1st ed. Koninklijke Brill NV,Leiden, The Netherlands: Brill, 2001. Print. 3. ^ "masyarakat tersbeut memiliki dewi untuk sang pendiri kota mereka; dia disebut sebagai Neith, dan menurut mereka itu adalah dewi yang sama dengan dewi Athena dari Yunani; mereka sangat menyukai orang-orang Athena, dan mereka mengatakan bahwa mereka dan bangsa Athena memiliki ikatan tertentu". ( Timaeus 21e) 4. ^ Timaeus 21e 5. ^ Sejarah 2:170–175 6. ^ Aesch. Eum. 292-293. Cf. the tradition that she was the daughter of Neilos: see, e.g. Clem. Alex. Protr. 2.28.2; Cic. Nat. D. 3.59. 7. ^ M.Bernal,Black Athena: The Afroasiatic Roots of Classical Civilization(New Brunswick: Rutgers University Press, 1987),21,51-53. 8. ^ Walter Burkert, Greek Religion 1985:VII "Philosophical Religion". 9. ^ Ruck and Staples 1994:24. 10. ^ Günther Neumann, "Der lydische Name der Athena. Neulesung der lydischen Inschrift Nr. 40" Kadmos 6 (1967). 11. ^ Kn V 52 (teks 208 dalam Ventris dan Chadwick). 12. ^ Palaeolexicon, Word study tool of ancient languages 13. ^ Lembaran Knossos V 52 (John Chadwick, The Mycenaean World [Cambridge] 1976:88 gambar 37.) Athana Potnia tidak muncul pada lembaran di Pylos, di sana yang disebut sebagai "nyonya" adalah MA-TE-R TE-I-JA, Mater Theia, bermakna "Dewi Ibu". 14. ^ Palaima, hal. 444. 15. ^ Burkert, hal. 44. 16. ^ Plato, Kratilos 407b 17. ^ C.J. Herrington, Athena Parthenos and Athena Polias. Manchester: Manchester University Press, 1955. 18. ^ Darmon."Athena and Ares".Chicago and London: University of Chicago Press, 1978. 19. ^ Loewen, Nancy. Athena. 20. ^ S.Goldhill.Reading Greek Tragedy(Aesch.Eum.737).Cambrdige:Cambridge University Press,1986. 21. ^ Pseudo-Apollodorus, Bibliotheke 3.14.6. 22. ^ "Apakah sang dewi yang dinamai berdasarkan nama kota atau sebaliknya masih diperdebatkan" (Burkert 1985:139) 23. ^ "Kuil ini dihormati sejak masa kuno oleh semua bangsaPeloponnesia, dan para penyembah di sana dijamin keamanannya" (Pausanias, Description of Greece iii.5.6) 24. ^ Pausanias, Description of Greece viii.4.8. 25. ^ John Tzetzes, ad Lycophr., l.c. 26. ^ Schmitz, Leonhard (1867). "Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology" 1: 51. 27. ^ P.Schmitt,"Athena Apatouria et la ceinture: Les aspects feminis des apatouries a Athenes"in Annales:Economies, Societies, Civilisations(1059-1073).London:Thames and Hudson,2000. 28. ^ POLYPHE: Oceanid nymph of Rhodes in the Aegean; Greek mythology 29. ^ TITLES OF ATHENA: Ancient Greek religion 30. ^ Burkert, hal. 140. 31. ^ Burung hantu sebagai lambang kebijaksanaan berawal dari asosiasinya dengan Athena, dewi kebijaksanaan. 32. ^ Graves, Robert, The Greek Myths I, "The Birth of Athena", 8.a., hal. 51. Kisah tersebut datang dari orang-orang Libya ketika dewi Athena dari Yunani dan dewi Neith dari mesir bercampur menjadi satu. Kisah ini jarang dijadikan referensi karena banyak fakta yang berkontradiksi-fakta yang terdokumentasikan. Frazer, vol. 2 hal.41 33. ^ Burkert, hal. 139. 34. ^ Homer, Iliad iv. 514 35. ^ Hesiod, Theogonia 36. ^ Karl Kerenyi berpendapat bahwat "Tritogeneia tidak berarti bawah Athena lahir di sungai atau danau tertentu tetapi lahir dari air itu sendiri; karena nama Triton berhubungan dengan air." (Kerenyi, p. 128). 37. ^ Ovid, Metamorphoses 38. ^ Henry George Liddell, Robert Scott, 1940, A Greek-English Lexicon, ISBN 0-19-864226-1, versi daring di Perseus Project. 39. ^ Pausanias, i. 5. § 3; 41. § 6 40. ^ Smith, Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 41. ^ Robertson,Noel.Festivals and Legends:The Formation of Greek Cities in the Light of Public Ritual.Toronto:University of Toronto Press,1992. 42. ^ Plutarch, 13.8 Kutipan: "Ketika Perikles tertekan karena hal ini (ada pekerjanya yang terluka), dewi Athena hadir dalam mimpinya dan memberitahunya cara mengobati pekerjanya. Dalam waktu singkat akhirnya pekerja tersebut bisa sembuh dengan mudah. Sejak itu, dibuatlah sebuah patung kuningan bernama Athena Hygeia." 43. ^ Bandingkan dengan ramalan mengenai Thetis. 44. ^ Hesiod, Theogonia 890 & 924. 45. ^ Harrison 1922:302 46. ^ Pseudo-Apollodorus, Bibliotheke 3.14.6. 47. ^ Graves, Robert, The Greek Myths I, "The Nature and Deeds of Athena" 25.d. 48. ^ Graves 1960:16.3p 62. 49. ^ Trahman in Phoenix, p. 35. 50. ^ W.F.Otto,Die Gotter Griechenlands(55-77).Bonn:F.Cohen,1929 51. ^ Ovid, Metamorphoses, X. Aglaura, Book II, 708–751; XI. The Envy, Buku II, 752–832. 52. ^ Joe, Jimmy Arachnes. Timeless Myths. Diakses pada 25 Juni 2010 53. ^ Ovid, Metamorphoses vi.5-54 & 129-145 54. ^ Virgil, Georgics iv, 246 55. ^ Medusa in Myth and Literary History. Diakses pada 6 Januari 2010 56. ^ Graves, Robert, The Greek Myths I",The Nature and Deeds of Athena" 25.g. 57. ^ LearnCalifornia.org - Segel resmi California 58. ^ a b Phi Delta Theta International - Symbols. phideltatheta.org. Diakses pada 7 Juni 2008 59. ^ Bank Yunani. Uang kertas dan koin drachma: 100 drachma. – Diakses pada 27 Maret 2009. Referensi Apollodorus, Library, 3,180 Augustine, De civitate dei xviii.8–9 Cicero, De natura deorum iii.21.53, 23.59 Eusebius, Chronicon 30.21–26, 42.11–14 Lactantius, Divinae institutions i.17.12–13, 18.22–23 Livy, Ad urbe condita libri vii.3.7 Lucan, Bellum civile ix.350 Referensi modern Burkert, Walter. 1985. Greek Religion (Harvard). Graves, Robert. (1955) 1960. The Greek Myths edisi revisi. Kerenyi, Karl. 1951. The Gods of the Greeks (Thames and Hudson). Harrison, Jane Ellen. 1903. Prolegomena to the Study of Greek Religion. Palaima, Thomas. 2004. "Appendix One: Linear B Sources." dalam Trzaskoma, Stephen, et al., eds., Anthology of Classical Myth: Primary Sources in Translation (Hackett). Ruck, Carl A.P. dan Danny Staples, 1994. The World of Classical Myth: Gods and Goddesses, Heroines and Heroes (Durham, NC). Telenius, Seppo Sakari, 2005 dan 2006. Athena-Artemis. Trahman, C.R. 1952. "Odysseus' Lies ('Odyssey', Buku 13-19)" dalam Phoenix, Vol. 6, No. 2 (Classical Association of Canada), hal. 31–43. Ventris, Michael dan John Chadwick. 1973. Documents in Mycenaean Greek (Cambridge). Friel, Brian. 1980. Translations Apollo (mitologi) Apollo Patung kepala Apollo dari marmer, buatan Romawi pada abad ke-4 M. Dewa Musik, puisi, wabah, dan pengobatan. Kediaman Gunung Olimpus Simbol Lira, tanaman salam, gagak, busur dan anak panah Orang tua Zeus and Leto Saudara Artemis Anak Asklepios, Troilos, Aristaios,Orfeus. Padanan Apollo dalammitologi Romawi Padanan Apullu dalammitologi Etruska Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewacahaya, musik, pemanah, pengobatan, matahari, dan penyair dalam mitologi Yunanidan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembarArtemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Dalammitologi Etruska, dia dikenal sebagai Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno. Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewanlumbalumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang sebagai dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Sebagai dewa musik, Apollo adalah pemimpin para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan alat musik tersebut menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo disebut paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada abad ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).[1] Etimologi Apollo (kiri) dan Artemis, lukisan vas dariAttika (470 SM). Asal nama Apollo tidak jelas. Plato, dalam Kratilos, menghubungkan nama Apollo dengan ἀπόλυσις (apolisis), "menebus", dengan ἀπόλουσις (apolousis), "pemurnian", dan dengan ἁπλοῦν (aploun), "sederhana". Hesikhius menghubungkan nama Apollo dengan απελλα (apella) dari bahasa Doria, yang bermakna "majelis", sehingga Apollo disebut sebagai dewa politik. Kemungkinan lain adalah bahwa apellai berasal dari bentuk kuno dari Apollo yang bisa disamakan dengan Appaliunas, dewa dari Anatolia yang namanya kemungkinan bermakna "ayah singa" atau "ayah cahaya".[2] Orang Yunani menghubungkan nama Apollo dengan kata kerja απολλυμι (apollimi) bermakna "menghancurkan".[3] Pada masa modern, ada pendapat bahwa nama Apollo berasal dari nama dewa dari mitologiHurria dan Hittis, Aplu, yang disembah selama "masa wabah".[4] Aplu sendiri berasal darimitologi Akkadia, Aplu Enlil, bermakna "putra Enlil", sebuah gelar yang diberikan pada dewaNergal, yang dihubungkan dengan Shamash, dewa matahari Babilonia. Asal-usul Ada dua pendapat umum mengenai asal-usul Apollo: Salah satunya adalah bahwa Apollo berasal dari daerah timur, pendapat lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios).[5]Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat dilihat dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa SyroHittis.[6] Menurut pendapat pertama, baik Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia. Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melakukan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Akhir, antara tahun 1700–1200 SM),[7] juga mirip dengan Apollo yang diceritakan oleh Homer, yaitu sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus. Pemujaan Tempat pemujaan Apollo yang utama adaalh di Delos dan Delphi. Dalam praktik pemujaannya, Apollo Delos dan Apollo Pithia (Apollo Delphi) telah menjadi sangat berbeda sampai-sampai keduanya bisa memiliki kuil masing-masing di kota yang sama.[8] Pemujaan pada Apollo juga ditunjukkan dengan nama-nama yang terpengaruh dari Apollo, seperti Apollodors atau Apollonios dan kota Apollonia. Kuil Sisa-sisa kuil Apollo di Delphi. Apollo memiliki orakel terkenal di Delphi, yang lainnya ada di Klarus dan Brankhidae. Orakelnya yang berada di Abae, Fokis, tempat dia dijuluki sebagai Apollon Abaios (bahasa Yunani: Ἀπόλλων Ἀβαῖος), sering dikunjungi oleh Kroisos.[9] Orakelnya antara lain berada di: Di Abae, Fokis Di Bassae, Peloponnesia Di Klarus, pesisir barat Asia Minor Di Korintus, Di Khirse, Troad, kuilnya dibangun untuk Apollon Smintheus Di Delos, kuilnya berdekatan dengan danau suci yang dipercaya sebagai tempat Apollo lahir. Di Delphi, Di Didyma, para pendetanya minum dari mata air suci di dekat kuil Di Hierapolis Bambyce, Suriah (Manbij modern), menurut risalah De Dea Syria, di kuil dewi Suriah terdapat citra Apollo.[10] Di Patara, Likia, Di Segesta, Sisilia Festival Festival utama untuk dewa Apollo di antaranya adalah festival Boedromia, Karneia, Karpiae, Danephoria, Delia, Hyakinthia, Metageitnia,Pyanepsia, Pythia dan Thargelia. Di Romawi Pemujaan Apollo di Romawi meniru dari pemujaan di Yunani. Pada dasarnya Apollo tidak memiliki padanan dalam mitologi Romawimeskipun para penyair pada masa Romawi akhir menyebutnya sebagai Foebus.[11] Menurut tradisi, orakel Delfi dikunjungi pada masaKerajaan Romawi dipimpin oleh Tarquinius Superbus.[12] Ketika terjadi wabah pada tahun 430-an SM, kuil pertama Apollo di Roma didirikan di padang Flaminia, menggantikan situs pemujaan lokal yang dikenal sebagai "Apollinare".[13] Pada masa Perang Punisia Kedua pada 212 SM, Ludi Apollinares ("Pesta Olahraga Apollonia") digelar utnuk menghormatinya.[14] Pada masa kaisar Augustus, yang merasa bahwa dirinya berada di bawah perlindungan khusus Apollo dan bahkan disebut sebagai anak Apollo sendiri, pemujaan pada Apollo kian berkembang dan Apollo menjadi salah satu dewa penting di Romawi.[15] Setelah Pertempuran Actium, yang berlangsung di dekat kuil Apollo, Augustus memperluas kuil Apollo, mendedikasikan sebagian harta ramapasan untuk Apollo, dan menyelenggarakan Pesta OlahragaQuinquennial untuk Apollo.[16] Augustus juga mendirikan sebuah kuil baru untuk Apollo di Bukit Palatine.[17] Persembahan dan pemujaan untuk Apollo dan Diana merupakan puncak dari Pesta Olahraga Sekuler, yang digelar pada 17 SM.[18] Patung Apollo di MuseumArkeologi Naples, Italia, menggambarkan Apollo yang sedang memainkan kitharadengan ditemani seekorangsa. Atribut Simbol Apollo yang paling terkenal adalah busur dan anak panah. Simbol lainnya adalah alat musik kithara,pedang, dan altar ramalan, yang melambangkan kekuatan meramal Apollo. Empat tahun sekali, Pesta Olahraga Pithia digelar di Delphi untuk menghormati Apollo. Dalam perlombaan itu, pohon salam digunakan sebagai persembahan dan penghargaan. Pohon palem juga dikeramatkan untuk Apollo karena di Delos, dia lahir di bawah pohon palem. Hewan keramat Apollo di antaranya adalah serigala, lumba-lumba, rusa roe,angsa, tonggeret (melambangkan musik), elang, gagak, ular (melambangkan Apollo sebagai dewa ramalan),tikus dan griffin. Sebagai dewa kolonisasi, Apollo menjadi pemandu bagi para pencari wilayah baru. Dalam konteks literatur, Apollo melambangkan keteraturan dan ketertiban, berlawanan dengan Dionisos, dewa yang melambangkan kegembiraan dan ketiadaan aturan. Meskipun begitu, orang Yunani menganggap mereka saling melengkapi: dua dewa itu adalah saudara, dan ketika Apollo pada musim dingin pergi keHiperborea, dia mempercayakan orakelnya pada Dionisos. Apollo dan Dionisos digambarkan pada dua sisi dari Vas Borghese. Penggambaran Apollo digambarkan sebagai pemuda tampan tanpa janggut, kadang-kadang sambil memegang kithara(sebagai Apollo Kitharoedus) atau panah, atau sedang bersandar ke pohon (Apollo Lykeios dan Apollo Sauroktonos). Julukan Yunani-Romawi Patung Apollo Belvedere, patungmarmer buatan Romawi (antara 130–140 M) tiruan dari patung perunggu Yunani (antara 330–320 SM). Apollo, seperti dewa-dewa Yunani lainnya, memiliki banyak julukan yang menggambarkan peran, tuags, dan aspek-aspeknya. Tetapi, meskipun Apollo mmeiliki banyak julukan Yunani, dia hanya memiliki sedikit julukan Romawi. Julukan Romawinya yang paling terkenal adalah Foebus ("yang bercahaya"), menggambarkan perannya sebagai dewa cahaya. Sebagai dewa pengobatan, dia disebut Akesios, Iatros, dan Akestor[19] bermakna "penyembuh". Sementara di Romawi dia dijuluki Apollo Medicus. Sebagai dewa matahari, Apollo mendapat gelarAiglites, dewa yang bercahaya.[20] Apollo juga disebut sebagai Aleksikakos ("penahan kejahatan") dan Apotropaios ("dia yang mencegah kejahatan"), dan oleh orang Romawi disebut sebagaiAverruncus ("pencegah kejahatan"). Sebagai dewa wabah dan penahan hama, Apollo dikenal dengan julukan Smintheus ("penangkap tikus") dan Parnopios ("belalang"). Bangsa Romawi juga memanggilnya Culicarius ("pengusir hama"). Sebagai dewa panahan, Apollo dikenal sebagai Afetoros ("dewa busur") dan Argurotoksos("berpanah perak"). Orang Romawi menyebut Apollo sebagai Articenens ("membawa busur"). Sebagai pelindung jalan dan rumah, dia dijuluki Agieus. Sebagai dewa kolonisasi, julukan Apollo adalah Arkhegetes ("pemimpin pendirian") dan Klarios("pembagi lahan"). Apollo juga dikenal sebagai Delfinios ("orang Delfi"). Selain itu di Delfi dia juga disebut sebagaiPithios ("Orang Pithia"). Kinthios, julukannya yang lain, diambil dari tempat kelahirannya di GunungKinthos. Dia juga mendapat julukan Likios atau Likigines, bermakna "dari Likia", karena menurut beberapa pedapat, praktik pemujaannya berasal dari Likia. Sebagai dewa ramalan, Apollo dijuluki Loksias ("samar") dan orang Romawi menyebutnya Coelispex("dia yang melihat surga"). Apollo mendapat julukan Musagites sebagai dewa pemimpin para Muse, dan Nimfigites sebagai pemimpin padanimfa. Akisios adalah julukan Apollo di Elis, di sana dia mempunyai kuil di agora. Julukan ini memiliki makna seperti akestor dan aleksikakos, dan menunjukkan perannya sebagai "pengusir kejahatan".[21] Akraifios atau Akraifiaios adalah julukannya di Akrifia, Boeotia. Pemujaan Apollo di sana menurut tradisi didirikan oleh putra Apollo sendiri, Akraifios. Sementara Aktiakos adalah julukannya di Aktium, salah satu tempat pemujaannya yang penting.[22][23] Kelt Apollo disembah di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi. Bangsa Kelt mengenalnya sebagai dewa pengobatan dan matahari, dan mereka sering menyamakan Apollo dengan dewa Kelt yang memiliki peran serupa.[24] Beberapa julukan Apollo dalam masyarakat Kelt adalah sebagai berikut: Sebagai Apollo Atepomarus ("penunggang kuda besar" atau "pemilik kuda besar"), Apollo disembah di Mauvières (Indre). Dalam budaya Kelt, kuda berkaitan erat dengan matahari.[25] Apollo Belenus ('terang' atau 'cemerlang'). Apollo mendapat julukan ini di sebagian Galia, Italia Utara dan Noricum (sebagian Austria modern). Apollo Belenus merupakan dewa pengobatan dan matahari.[26] Apollo Cunomaglus ('pemilik anjing'), sebuah julukan untuk Apollo di kuilnya di Wiltshire. Apollo Cunomaglus kemungkinan adalah dewa pengobatan. Cunomaglus sendiri adalah dewa pengobatan.[27] Apollo Grannus. Grannus adalah dewa musim semi, kemudian disamakan dengan Apollo.[28][29][30] Apollo Maponus, dewa yang dikethaui dari prasasti di Britania. Ini kemungkinan adalah penggabungan dari Apollo dan dewa lokal,Maponus. Apollo Moritasgus, julukan Apollo di Alesia, tempat dia disembah sebagai dewa pengobatan.[31] Apollo Vindonnus ('cahaya terang'). Apollo Vindonnus punya kuil di Essarois, dekat Châtillon-sur-Seine di Burgundy. Dia adalah dewa pengoban, terutama mata.[29] Sebagai Apollo Virotutis, dia disembah di Fins d'Annecy (Haute-Savoie) dan di Jublains (Maine-et-Loire) [30][32] Dalam mitologi Kelahiran Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto akhirnya bisa melahirkan di Delos,pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Di pulau tersebut Apollo lahir dan pulau itu kemudian dikeramatkan untuk Apollo. Hera juga menculik Ilithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak bisa melahrkan anaknya. Para dewa lain menawarkan Hera sebuah kalung dan Ilithyia pun bisa bebas. Menurut sebagian besar pendapat, Artemislahir terlebih dahulu di pulau Ortigia, Artemis lalu membantu ibunya menuju pulau Delos dan ikut membantu kelahiran adiknya, Apollo. Apollo lahir pada hari ketujuh bulan Thargelion (menurut tradisi Delos) atau pada bulan Bysios (menurut tradisi Delfi). Masa muda Empat hari setelah kelahirannya, Apollo mampu membunuh naga Pithon yang tinggal di Delfi di dekat mata air Kastalia. Hera mengirim Pithon untuk membunuh Leto. Dalam usahanya melindungi ibunya, Apollo meminta busur dan anak panah pada Hefaistos. Setelah mendapatkan senjata, Apollo betarung dengan Pithon di gua suci di Delfi dan membunuhnya di sana.[33] Hera lalu mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Apollo berusaha menghentikannya, kali ini Apollo dibantu oleh saudarinya, Artemis. Zeus ikut membantu dengan menyerang Titios menggunakan petirnya sampai Titios terlempar ke Tartaros. Titios terjatuh di lantai berbatu dan hatinya dimakan oleh burung hering setiap hari. Niobe Kematian Anak-anak Niobe, lukisan karya Abraham Bloemaert(1591). Niobe, Ratu Thebes dan istri Amfion, menyombongkan bahwa dia lebih hebat dari Leto karena memiliki empat belas anak, tujuh putra dan tujuh putri, sedangkan Leto hanya dua. Karena keesombongannya, Apollo membunuh semua putranya ketika mereka sedang berolahraga atletik dann Artemis membunuh semua putrinya dengan panah beracun. Menurut beberapa versi, ada beebrapa anak Niobe yang diampuni dan tidak ikut dibunuh. Amfion, melihat anak-anaknya mati, akhirnya ikut bunuh diri sementara Niobe diubah menjadi batu. Admetos Apollo membunuh para Kiklops sehingga membuat Zeus sangat marah.[34] Zeus sempat berniat mengurungnya di Tartaros tetapi Leto membujuk Zeus agar meringankan hukumannya. Apollo pun akhirnya dihukum untuk menjadi gembala dan mengabdi pada raja Admetos di Ferae, Thessaly. Admetos memperlakukan Apollo dengan sangat baik sehingga Apollo pun banyak menolong Admetos. Apollo membantu Admetos meminang Alkestis, putri raja Pelias. Apollo juga berhasil meyakinkanMoirai (dewi takdir) untuk menunda kematian Admetos. Lira Hermes mencuri ternak Apollo, membawa ternak tersebut ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus kemudian turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang benar Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu harus dikembalikan. Mereka berdebat dan Hermes tiba-tiba memainkan liranya dan membuat Apollo terpesona. Apollo lalu bersedia menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes. Sejak itu, lira menjadi simbol Apollo. Marsias Lukisan Apollo dan Marsiaskarya Giulio Carpioni, menggambarkan Apollo yang menguliti Marsias. Marsias adalah seorang satir yang menantang Apollo dalam konets bermain musik, dan para Musemenjadi jurinya. Setelah mereka berdua tampil, para Muse menyatakan bahwa hasilnya seri. Apollo kemudian mengatakan bahwa mereka harus bertanding lagi tetapi kali ini mereka harus bermain musik sambil bernyanyi. Marsias memainkan suling sehingga tidak bisa melakukannya. Apollo akhirnya dinyatakan sebagai pemenang. Apollo kemudian menguliti Marsias hidup-hidup karena berani menantang dewa. Apollo juga menggantung kulit Marsias di sebuah pohon. Darah Marsias mengalir menjadi sungai Marsyas. Dalam versi lain, Apollo memainkan liranya dalam posisi terbalik. Marsias tidak mampu melakukannya dengan sulingnya sehingga Apollo menggantungnya di pohon dan mengulitinya hidup-hidup.[35] Pan Pan berkontes melawan Apollo dalam bermain musik. Yang menjadi juri adalah Tmolus, dewa gunung. Pan meniup pipanya dan musiknya mempesona Midas, pengikutnya yang ikut hadir. Apollo kemudian memainkan liranya. Tmolus menyatakan bahwa Apollo adalah pemenangnya dan semua orang setuju kecuali Midas. Midas menolak keputusan itu dan mempertanyakan keadilan juri. Apollo marah dan mengubah telinga Midas menjadi telinga keledai. Perang Troya Apollo memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani karena Agamemnon mengambil Khriseis, anak gadis dari salah seorang pendeta Apollo. Setelah Khriseis dikembalikan, Apollo mengangkat kembali wabahnya. Ketika Diomedes melukaiAineias, Apollo menyelamatkan Aineias karena Aineias ditakdirkan untuk memimpin rakyat Troya di masa depan. Apollo menyelimuti Aineias dengan awan tebal dan membawanya ke Pergamos, tempat suci di Troy. Apollo juga membantu Paris dalam usahanya membunuhAkhilles dengan mengarahkan panah tepat pada tumit Akhilles. Apollo melakukannya karena Akhilles pernah membunuh Troilus, putra Apollo. Pasangan dan keturunan "Apollo dan Dafne" karya Piero Pollaiuolo. Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa (panah). Eros membalas penghinaan Apollo dengan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, anak dewa sungai Peneus. Tetapi Eros menjadikan Dafne tidak menyukai Apollo. Apollo pun terus berusaha mengejar Dafne, yang selalu berusaha menghindar. Dafne kemudian berdoa pada ayahnya untuk mengubahnya menjadi pohon salam dan ayahnya mengabulkan permintaannya. ketika tahu bahwa Dafne telah berubah menjadi pohon salam, Apollo menjadikan pohon itu keramat untuknya.[36] Apollo memiliki hubungan dengan seorang putri bernama Leukothea, anak Orkhamos dan saudariKlitia. Apollo mendatangi kamar Leukothea dengan menyamar sebagai ibunya. Klitia, yang cemburu pada saudarinya, memberitahu ibunya tentang hubungan itu. Orkhamos pun menghukum Leukothea dengan menguburnya hidup-hidup. Apollo, yang marah karena hubungannya hancur, akhirnya mengubah Klitia menjadi tanaman. Marpessa dicintai oleh Idas dan Apollo. Zeus menyuruhnya memilih di antara mereka berdua. Marpessa akhirnya memilih Idas karena menurutnya Apollo, yang abadi, akan bosan dengannya ketika dia menjadi tua. Kastalia adalah seorang nimfa yang dicintai oleh Apollo. Dia menolak Apollo dan menghindarinya dengan menyelam ke dalam mata air di Delphi, di dasar Gunung Parnassos, yang kemudian dinamaimata air Kastalia. Di kemudian hari, air dari mata air ini dianggap suci dan dan gunakan untuk membersihkan kuil-kuil di Delphi. Dari Kirene, Apollo memiliki seorang putra bernama Aristaios, yang menjadi dewa ternak, buah, pertanian, dan lebah. Dia juga mengajari manusia menggunakan perangkap dalam perburuan, serta mengolah zaitun. Dari Hekuba, Apollo memiliki putra bernama Troilus. Dia dibunuh oleh Akhilles. Apollo juga mencintai Kassandra, anak Hekuba dan Priam, dan saudari tiri Troilus. Apllo menjanjikan Kassandra kekuatan meramal jika mau disetubuhi oleh Apollo tetapi Kassandra menolak. Apollo marah dan memberinya kekuatan untuk melihat masa depan tetapi yang bisa Kassandra lihat hanyalah peristiwa mengerikan dan tak akan dipercaya orang lain. Koronis, putri raja Flegias, memiliki hubungan cinta dengan Apollo sampai menjadi hamil dengan bayi bernama Asklepios. Tetapi Koronis berselingkuh dengan Iskhis. Seekor gagak memberitahu Apollo tentang perselingkuan itu tetapi Apollo tidak percaya dan mengubah semua gagak menjadi berwarna hitam atas kebohongan mereka. Ketika Apollo menyadari bahwa sang gagak berkata benar, dia menjadikan hewan tersebut suci. Apollo membunuh Koronis dan menyelamatkan bayinya. Sementara ayah Koronis yang marah karena anaknya mati kemudian membakar kuil Apollo di Delphi. Apollo membunuhnya akibat perbuatannya itu. "Kematian Hiakinthos", lukisan karyaJean Broc, 1801. Kekasih lelaki Hiakinthos adalah salah satu kekasih lelaki Apollo. Hiakinthos merupakan seorang pageran Sparta, dia tampan dan atletis. Suatu hari Apollo dan Hiakinthos bermain lempar cakram dan tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo mengenai kepala Hiakinthos sampai pemuda itu mati. Cakram itu ditiup oleh Zefiros (dewa angin barat) yang cemburu pada hubungan mereka. Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya dan menciptakan bunga Hyacinthus dari darah Hiakinthos. Kekasih lelaki lainnya adalah Kiparissos, seorang keturuann Herakles. Apollo memberinya seekorrusa jinak dan Kiparissos tak sengaja membunuh rusa itu dengan lembing. Kiparissos sangat menyesal dan meminta Apollo agar dia bisa menangis selamanya. Apollo mengabulkan permintaannya dengan mengubahnya menjadi tanaman Cupressaceae, yang getahnya mengalir seperti air mata. Lain-lain Dalam suatu cerita, Apollo membunuh Aloadai ketika mereka berusaha menyerang Gunung Olimpus. Selama musim dingin, Apollo menunggangi angsa ke tanah Hiperborea[37] Apollo mengubah Kefissos menjadi monster laut. Apollo pernah bertanding bermain lira melawan putranya sendiri, Kiniras. Ketika akhirnya kalah, Kiniras pun bunuh diri. Dalam astronomi Nama Apollo menjadi nama program NASA di bulan, yaitu program Apollo pada tahun 1960an. Apollo juga menjadi nama salah satu kawahdi bagian selatan dari sisi jauh bulan. Sebuah asteroid yang pertama kali ditemukan oleh Karl Reinmuth pada tahun 1932 diberi nama 1862 Apollo. Dalam seni dan budaya Patung Apollo ("Adonis" dari Centocelle), Museum Ashmolean. Apollo Belvedere adalah sebuah patung marmer yang ditemukan pada akhir abad ke-15, dan selama berabad-abad bagi Eropa telah menjadi lambang dari Era Klasik. Patung itu adalah tiruan Romawi dari patung perunggu buatan pematung Yunani, Leokhares, dan dibuat antara 350 dan 325 SM. Patung berukurang manusia yang disebut sebagai patung "Adonis" ditemukan pada 1780 di situs villa suburbana dekat Via Labicana di pinggiran Centocelle, dan kini disimpan di Museum Ashmolean, Oxford. Patung itu, setelah diteliti oleh sejarawan modern, diketahui adalah patung Apollo, bukan Adonis. Apollo dengan lingkaran cahaya, mosaik Romawi di El Djem, Tunisia. Pada akhir abad kedua M, ada sebuah mosaik yang ditemukan di El Djem. Mosaik itu menggambarkan Apollo sebagai Apollo Helios, dicirikan dengan adanya lingkaran cahaya di kepalanya.. Mosaik lainnya yang menggambarkan Apollo dengan lingkaran cahaya ditemukan di Hadrumentum, dan kini disimpan di Museum di Sousse.[38] Percy Bysshe Shelley, penyair Inggris, membuat sebuah puisi berjudul "Himne Apollo" (1820). Apollo juga menjadi inspirasi dari pagelaran balet karya Igor Stravinsky, berjudul Apollon musagète (1927– 1928). Patung Apollo di kuil Zeus di Olympia (sekarang di Museum Arkeologi Olympia) digambarkan dalam uang kertas Yunani dengan nominal 1000drakhma pada tahun 1987–2001.[39] Dalam budaya populer Uang kertas 1000 Drakhma bergambar Apollo. Apollo Creed merupakan nama salah satu tokoh petinju dalam seri film Rocky. Captain Apollo adalah salah satu tokoh dalam seri televisi Battlestar Galactica. Dalam seri televisiLost ada toko permen bernama Apollo Candy. Showtime at the Apollo adalah nama sebuah acara musik yang diproduksi oleh Apollo Theater di New York. Sementara Live at the Apollo adalah acara komedi televisi di London. Dalam serial Star Trek, ada golongan pesawat yang disebut kelas Apollo. Catatan kaki 1. ^ For the iconography of the Alexander–Helios type, see H. Hoffmann, 1963. "Helios", in Journal of the American Research Center in Egypt 2, hal. 117–23; cf. Yalouris 1980, no. 42. 2. ^ Burkert so holds; Greek Religion hal.144 3. ^ Behind the Name: Meaning, Origin and History of the Name Apollo 4. ^ de Grummond, Nancy Thomson (2006) Etruscan Myth, Sacred History, and Legend. (Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Museum of Archaeology dan Anthropology); Mackenzie, Donald A. (2005) Myths of Babylonia and Assyria(Gutenberg) 5. ^ Fritz Graf, Apollo, hal. 104-113 6. ^ Burkert, Greek Religion, 1985 "Apollo", hal.144 7. ^ Croft, John (2003) menulis di Ancient Near East mail list hosted by the University of Chicago bahwat "Apollo tidak berasal dari Yunani melainkan dari Anatolia. Dewa Apaliuna dari mitologi Luwia nampaknya melakukan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu dari mitologi Hurria adalah dewa wabah, dan melambangkan dewa Apollo Smitheus. Apulu sendiri nampaknya berasal dari mitologi Babilonia "Aplu", yang bermakna "putra dari"—sebuah gelar yang diberikan pada dewa wabah dari Babilonia, Nergal (putra dari Enlil)" 8. ^ Burkert 1985:143. 9. ^ Herodotus, 1.46 10. ^ Lucian (attrib.), De Dea Syria 35–37. 11. ^ Theoi: "KORONIS" 12. ^ Livy 1.56. 13. ^ Livy 3.63.7, 4.25.3. 14. ^ Livy 25.12. 15. ^ J. H. W. G. Liebeschuetz (1979). Continuity and Change in Roman Religion. Oxford: Oxford University Press. hlm. 82–85.ISBN 0-19-814822-4. 16. ^ Suetonius, Augustus 18.2; Cassius Dio 51.1.1–3. 17. ^ Cassius Dio 53.1.3. 18. ^ Inscriptiones Latinae Selectae 5050, translated by Mary Beard; John North and Simon Price (1998). Religions of Rome: Volume 2: A Sourcebook. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 5.7b. ISBN 0-521-45015-2 (hbk.); ISBN 0-521-45646-0 (pbk.). 19. ^ Euripides, Andromache 901 20. ^ Apollonius of Rhodes, iv. 1730; Biblioteca, i. 9. § 26 21. ^ "Acesius". Smith's Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. London, 1880. 22. ^ Ovid, Metamorphoses xiii. 715 23. ^ Strabo, x. p. 451 24. ^ Miranda J. Green, Dictionary of Celtic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997 25. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII, 1863–1986; A. Ross,,Pagan Celtic Britain, 1967; M.J. Green, The Gods of the Celts, 1986, London 26. ^ J. Zwicker, Fontes Historiae Religionis Celticae, 1934–36, Berlin; Corpus Inscriptionum Latinarum V, XI, XII, XIII; J. Gourcest, "Le culte de Belenos en Provence occidentale et en Gaule",Ogam 6.6 (1954:257–262); E. Thevonot, "Le cheval sacre dans la Gaule de l'Est", Revue archeologique de l'Est et du Centre-Est(vol 2), 1951; [ ], "Temoignages du culte de l'Apollon gaulois dans l'Helvetie romaine", Revue celtique (vol 51), 1934. 27. ^ W.J. Wedlake, The Excavation of the Shrine of Apollo at Nettleton, Wiltshire, 1956–1971, Society of Antiquaries of London, 1982. 28. ^ M. Szabo, The Celtic Heritage in Hungary, (Budapest)1971, Budapest 29. ^ a b Divinites et sanctuaires de la Gaule, E. Thevonat, 1968, Paris 30. ^ a b La religion des Celtes, J. de Vries, 1963, Paris 31. ^ J. Le Gall, Alesia, archeologie et histoire, (Paris) 1963. 32. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII 33. ^ Kenneth McLeish, Children of the Gods hal. 32. 34. ^ pseudo-Apollodorus, Bibliothke iii. 10.4. 35. ^ Man Myth and Magic by Richard Cavendish 36. ^ Libanius, Narrationes. 37. ^ Callimachus, Hymn to Apollo2.5 38. ^ http://www.tunisiaonline.com/mosaics/mosaic05b.html. 39. ^ Bank of Greece. Drachma Banknotes & Coins: 1000 drachmas. Retrieved on 27 March 2009. Referensi Sumber utama Homer, Iliad ii.595–600 (700 SM) Sofokles, Oedipus Rex Palaephatus, On Unbelievable Tales 46. Hyacinthus (330 SM) Apollodorus, Library 1.3.3 (140 SM) Ovid, Metamorphoses 10. 162–219 (1–8 M) Pausanias, Description of Greece 3.1.3, 3.19.4 (160–176 M) Philostratus the Elder, Images i.24 Hyacinthus (170–245 M) Philostratus the Younger, Images 14. Hyacinthus (170–245 M) Lucian, Dialogues of the Gods 14 (170 M) First Vatican Mythographer, 197. Thamyris et Musae Sumber tambahan M. Bieber, 1964. Alexander the Great in Greek and Roman Art (Chicago) Walter Burkert, 1985. Greek Religion (Harvard University Press) III.2.5 passim Robert Graves, 1960. The Greek Myths, edisi revisi (Penguin) Miranda J. Green, Dictionary of Mltic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997 Karl Kerenyi, Apollon: Studien über Antiken Religion und Humanität edisi revisi 1953. Karl Kerenyi, 1951 The Gods of the Greeks Pauly–Wissowa, Realencyclopädie der klassischen Altertumswissenschaft: II, "Apollon". The best repertory of cult sites (Burkert). Pfeiff, K.A., 1943. Apollon: Wandlung seines Bildes in der griechischen Kunst. Traces the changing iconography of Apollo. N. Yalouris, 1980. The Search for Alexander (Boston) Exhibition. Artemis Artemis Patung Artemis di Museum Kapitoline, Roma, Italia. Dewa Perburuan Hutan Bukit Hewan liar Bulan Kediaman Gunung Olimpus Simbol busur dan anak panah, rusa,anjing Orang tua Zeus dan Leto Saudara Apollo Kendaraan Kereta perang yang ditarik oleh sepasang rusa Padanan dalammitologi Romawi Diana Padanan dalammitologi Artume Etruska Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah.[1] Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya.[1] Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.[2][3][4][5]. Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene,[6] dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana,[7] dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume.[8] Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.[9] Etimologi Artemis mengendarai kereta perang yang ditarik sepasang rusa betina. Lukisan vas dari tahun 450–425 SM., ditemukan di Boeotia. Ada hipotesis yang menghubungkan Artemis dengan *h₂ ŕ̥tḱos ("beruang"), yanng berakar dari ProtoIndo-Eropa, karena adanya pemujaan pada Artemis di Brauronia dan Arkouditessa. Tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan nama dari Anatolia,[10][11] karena itu adalah istilah untuk beruang dalam bahasa Hittis,[12] Bukti paling awal mengenai nama Artemis terdapat dalam lembaran linear B yang ditemukan diPylos, di sana tertulis A-TI-MI-TE.[13] Sementara Artemis disebut di Lydia sebagai Artimus.[14][15] Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan "ἀρτεμής" (artemes), "aman",[16] atau "ἄρταμος" (artamos) "penjagal".[17][18] Pemujaan Artemis, dewi hutan dan perbukitan, disembah di seluruh Yunani kuno.[19] Praktik pemujaannya yang paling terkenal terletak di pulau Delos (tempat kelahirannya), di Attika, Brauron, di Mounikhia (dekat Piraeus), dan diSparta. Orang-orang Sparta kuno biasanya memberikan persembahan untuknya sebelum melakukan kampanye militer karena dewi Artemis juga merupakan salah satu dewi pelindung kota Sparta. Di Sparta diadakan festival Artemis Orthia. Sementara di kota Athena, festival untuk menghormati Artemis di antaranya adalah festival Elafebolia, Mounikhia, Kharisteria, dan Brauronia. Di Athena, para gadis yang mendekati usia pernikahan dikirim ke kuil Artemis di Brauron untuk melayani sang dewi selama setahun. Dalam masa pelayanan tersebut, mereka dikenal sebagai arktoi, atau beruang betina kecil. Menurut mitos, asal mula tradisi ini yaitu ketika ada seekor beruang yang sering mendatangi Brauron, dan para penduduknya memberi makan beruang itu sehingga beruang itu lama-kelamaan menjadi jinak. Tetapi ada seorang gadis muda yang mengganggu beruang itu sampai sang beruang membunuh gadis itu. Kakak sang gadis marah dan membunuh beruang itu. hal. itu membuat marah Artemis sehingga sang dewi mengharuskan para gadis muda untuk mengabdi di kuilnya. Setelah selesai masa mengabdinya, para pengantin membakar pakaian dalam yang dipakai selama masih perawan. Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Pada masa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis. Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagai Soteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya. Pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan di selatan Ukraina merupakan pemujaan terhadapnya yang paling kejam. Selain diwarnai dengan aktivitas seks massal (orgy), juga diwarnai dengan pengorbanan manusia. Dalam legenda diceritakan Artemis yang marah mengirim penyakit terus-menerus hingga akhirnya warga mengirim darah manusia untuk menenangkannya. Tapi karena dianggap keterlaluan, maka tradisi ini diubah menjadi perlombaan ketangkasan. [20] Pemujaan di Efesus Patung yang menggambarkan Artemis Efesus dengan banyak payudara. Dibuat dari marmer pada abad ke-2 M, ditemukan di Villa Hadrian dekatTivoli. Kuil Artemis di Efesus di Ionia, (Turki) dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Kemungkinan itu adalah pusat pemujaannya selain di Delos. Di sana, dewi yang oleh orang Ionia diasosiasikan dengan Artemis melalui interpretatio Graeca disembah terutama sebagai "dewi ibu", mrip dengan dewi Kibele dari Frigia. Di sana, Artemis digambarkan sebagai "Nyonya dari Efesus" dan bagian dada patungnya dipenuhi dengan banyak tonjolan-tonjolan bulat yang melambangkanpayudara. Tonjolan-tonjolan tersebut disebut sebagai payudara tambahan tetapi beberapa cendekiawan menyebutnya sebagai testis dari banteng-banteng yang dikorbankan.[21] Dilakukan penggalian di sana pada tahun 1987-88 dan ditemukan xoanon (patung kayu) yang dihiasi banyak manik-manik dari ambar. Hanya tinggal satu tiang (dari 121 tiang) yang masih berdiri di Efesus, sisanya digunakan untuk membuat gereja, jalan, dan benteng.[22] Penggambaran Representasi terawal Artemis dalam seni Yunani kuno adalah penggambarannya sebagai Potnia Theron ("Ratu Hewan Liar"): seorang dewi bersayap yang memegang seekor rusa jantan dan macan tutul, atau kadang-kadang macan tutul dan singa. Dalam seni klasik Yunani, Artemis biasanya digambarkan sebagai perempuan pemburu Homer, dalam Iliad menggambarkan Artemis berpenampilan seperti layaknya perempuan. Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita muda yang cantik, bahkan mungkin sama cantiknya denganAfrodit, dan umurnya berkisar 13 - 19 tahunan. Sebagai seorang pemburu, pakaian yang dipakainya hanya sepanjang lutut, sehingga dari lutut ke bawah kakinya telanjang meski kadangkadang ia memakai sandal. Berdasakan sajak Homer, digambarkan bahwa baju Artemis memiliki bordiran di bagian lututnya, dan baju pendeknya membuat ia mudah berlarian. Artemis memiliki tubuh tinggi dengan pinggul dan payudara yang kecil dan dahinya yang tinggi menunjukan bahwa dirinya adalah dewi yang angkuh. Busur yang dibawa Artemis adalah busur emas, begitu pula dengan panahnya sehingga ia dijuluki sebagai Khryselakatos (Pembawa Panah Emas).[23] Artemis sering digambarkan dalam posisi memanah, dan ditemani anjing pemburu atau rusa jantan. Sisi gelap Artemis digambarkan dalam beberapa lukisan vas, yaitu ketika dia ditunjukkan sebagai dewi pembawa kematian yang memanah para perempuan muda, seperti putri-putri Niobe. Atribut dewi Artemis bervariasi: panah kadang-kadang digantikan dengan tombak. Sebagai dewi tarian dia biasanya memegang lira.[24]Sebagai dewi rembulan, pakaiannya lebih tertutup, yaitu jubah panjang dan kadang-kadang juga memakai kerudung untuk menutupi kepalanya. Pada masa klasik akhir, Artemis mulai dihubungkan dengan dengan Selene (dewi bulan) sehingga Artemis pun digambarkan dengan mahkota bulan sabit. Dalam seni kuno, walaupun diasosiasikan dengan bulan, Artemis tidak pernah digambarkan sebagai bulan itu sendiri. Banyak ditemukan patungpatung kuno Artemis dengan atribut bulan sabit tetapi bulan-bulan tersebut biasanya merupakan ornamen yang ditambahkan pada masa Renaisans. Pada 7 Juni 2007, sebuah patung perunggu "Artemis dan Rusa jantan" dari masa Romawi dijual dalam suatu pelelangan di New York olehAlbright-Knox Art Gallery seharga $25.5 juta. Julukan Artemis dengan seekorrusa dan panah, lebih terkenal sebagai "Diana dari Versailles". Marmer, buatanRomawi dari abad ke-1 sampai ke-2 M, ditemukan diItalia. Sebagai Aeginaea (bahasa Yunani: αιγανέα), Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak.[25][26] Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak.[27] "Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik.[28] Sebagai Agoraea dia adalah pelindung agora. SebagaiAgrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda. Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis kadang-kadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga kadang-kadang disebut sebagai Foibe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira(penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa. Atribut Kereta Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai di Lydia.[29] Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas.[30] Busur dan Panah Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari. Tombak dan Jala Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing. Obor Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri. Lira Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia seing telihat memegang lira. Fauna Rusa (Yunani: έλάφοζ-Elaphos): Rusa merupakan satu - satunya yang disakralkan oleh Artemis sendiri untuk dirinya setelah untuk pertama kalinya ia melihat rusa dan terpesona. Bagi para pemburu, rusa disukai karena ketangkasan dan kegesitannya. Salah satu rusa yang disakralkan untuk Artemis adalah Rusa Kerinitia (Yunani: έλάφοζ Κερυνίτη-Elaphos Keriniti) yang dijadikan tugas ketiga Herakles. Herakles atas perintah Euristheus harus membawa Rusa Kerinitia yang sangat sakral bagi Artemis hidup - hidup. Herkules akhirnya memohon - mohon pada Artemis untuk dimaafkan dan berjanji akan mengembalikannya. Artemis memaafkan Herakles, namun ia menyerang Euristheus dengan mengirimkan penyakit. Babi Hutan (Yunani: κάπρος-Kaprhos) : Babi hutan juga merupakan binatang yang tangguh hingga para pemburu mengkeramatkannya untk Artemis sebagai penghormatan atas kemampuan berburunya. Babi Hutan Erimathos merupakan salah satu babi hutan keramat bagi Artemis yang merupakan tugas Herkules untuk menangkapnnya. Adonis dibunuh oleh Artemis karena kesombongannya dengan diseruduk oleh babi hutan (meski ada juga versi bahwa Ares yang cemburulah babi hutan itu). Oineus yang lupa memberikan sesembahan pada Artemis juga menjadi sasaran Babi Kalidonia yang mengamuk. Beruang (Yunani: άρκτος-Arktos) : Pensakralan beruang untuk Artemis berkaitan erat dengan kisah dari Kultus Brauron yang kemudian diceritakan oleh seorang penyair Bizantium, Suidas. Artemis dikisahkan menjinakan seekor beruang dan memperkenalkannya pada rakyat Atena. Iya mengizinkan mereka untuk bermain dengan beruang itu dan menjaganya hingga seorang gadis cilik dan temannya mengganggu beruang itu. Beruang yang marah kemudian menyerang si gadis yang kemudian menangis. Kakak dari gadis itu tidak terima dan membunuh si beruang sehingga Artemis marah dan mengirimi mereka penyakit. Seorang peramal kemudian mengatakan untuk membayar darah beruang itu, mereka harus memberikan anak - anak gadis mereka yang berusia tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari lima tahun untuk melayani Artemis di kuilnya dan tidak diizinkan untuk menikah sebelum mereka melayani Artemis. Ayam Guinea (Yunani: μέλατασ-Melatas) : Ayam Guinea merupakan perwujudan dari Para Meleagrid, putri dari Aitolia yang kakaknya,Meleagros terbunuh pada penyerangan babi hutan yag ditujukan pada Oineus. Karena bersedih, Artemis mengubah mereka menjadi ayam guinea dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang. Ayam hutan : Ayam hutan berdasarkan Aelian adalah binatang kesayangan Artemis dan Leto, ibunya. Flora Baik Pohon Sipres maupun Pinus sama - sama diklaim sebagai tempat Leto berlindung ketika melahrikan Artemis. Yang mana yang benar hingga saat ini belum diketahui. Asfodel dan Amarath juga sakral bagi Artemis. Dalam mitologi Kelahiran Artemis merupakan putri dari raja para dewa, Zeus, serta istrinya Leto. Artemis mempunyai saudara kembar yaitu Apollo. Waktu itu Leto harus melahirkan di pulau yang belum pernah disentuh oleh matahari sebab dikutuk oleh Hera, yang murka karena perselingkuhan Zeus dengan Leto. Zeus kemudian mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum disentuh sinar matahari, Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut (versi lain menyebutkan Leto melahirkan di pulau Delos).[31][32] Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh. Masa muda Kisah tentang masa mudanya yang paling terkenal adalah berdasarkan Himne Kalimakos yang menceritakan bagaimana Artemis yang masih baita duduk di pangkuan ayahnya dan menyebutkan keinginannya yang beragam. Keinginan pertama Artemis adalah kekuatan untuk menjaga keperawanannya dan membuatnya tidak menikah selamanya. Ia pun meminta agar dipanggil dengan banyak nama melebihi Apollo, busur dan panah yang dibuat oleh Kiklops, menjadi Pesforia (Pembawa cahaya), tunik sepanjang lutut, enam puluh Okeanid untuk menjadi paduan suaranya, anak perempuan berusia sembilan tahun, dua puluh Nimfa Amnides untuk mengikutinya berburu serta menjaga peralatan berburu juga anjing berburunya ketika ia beristirahat. Artemis meminta pegunungan dan menyebutkan bahwa ia tidak menerima kota apapun karena ia tidak pernah peduli dengan kehidupan kota. [33]. Artemis menghabiskan masa kecilnya dengan berlatih berburu, berolahraga, dan juga mengumpulkan perlatan berburu serta pengikut. Ia mendapat delapan puluh pengikut Nimfa Amnides dan para Okeanid. Ia kemudian mengajak beberapa orang dari mereka untuk mendatangi tempat kerja Hefaistos (dewa pandai besi) untuk menemui para Kiklops. Ketika yang lainnya ketakutan, Artemis kecil dengan berani masuk dan mencari Kiklops untuk meminta busur serta panahnya. Ia kemudian menemui Pan, dewa hutan yang berkaki kambing untuk meminta anjing-anjing berburu. Pan memberikannya dua anjing hitam putih, tiga kemerahan, dan satu bertotol, dan memberikannya tujuh anjing betina dari Arkadia yang larinya sangat cepat. Artemis biasanya hanya membawa tujuh anjing untuk berburu. Ifigenia dibawa untuk dikorbankan sementara Artemis datang dengan membawa rusa untuk ditukarkan dengan Ifigenia. Ifigenia Artemis menghukum Agamemnon karena sang raja membunuh rusa suci di hutan suci dan menyombongkan diri sebagai pemburu terhebat. Ketika armada Yunani bersiap di Aulis untuk berangkat ke Troya dan memulai Perang troya, Artemis menghentikan angin sehingga kapal-kapal Yuanani tak bisa melaju. Peramal Kalkhis menasehati Agamemnon bahwa satu-satunya cara untuk menentramkan Artemis adalah dengan mengorbankan putri Agamemnon, Ifigenia. Ketika Ifigenia akan dikorbankan di altar, Artemis mengambil Ifigenia dan menggantinya dengan seekor rusa. Aktaion Artemis sedang mandi bersama para nimfa di bukit di Gunung Kitheron, saat Pangeran Thebes,Aktaion tidak sengaja memergokinya. Dalam versi lain, dikisahkan Aktaion mengintipnya. Marah atas hal. ini, Artemis kemudian mengutuk Aktaion menjadi seekor rusa, yang akhirnya tewas sebab diburu oleh anjing-anjingnya sendiri. Cerita yang lain menyebutkan bahwa Aktaion menyombong bahwa dia lebih jago berburu daripada Artemis. Murka, Artemis mengubahnya menjadi rusa, dan dimangsa oleh anjingnya sendiri. Orion Orion adalah teman dekat Artemis. Hyginus, Ovid, dan Hesiod membuat versi dimana yang membunuh Orion adalah Gaia, Sang Ibu Bumi. Ada dua penyebab mengapa Gaia membunuh Orion. Pertama adalah karena Orion menyombongkan diri dan merasa lebih hebat dari Artemis atau Leto. Gaia tidak senang dengan perkataannya itu sehingga mengirimkan seekor kalajengking raksasa, Skorpio untuk membalas kesombongan Orion. Versi kedua adalah, Skorpio berusaha menyerang Artemis dan ibunya. Orion melindunginya dan berkata tidak ada makhluk yang tidak bisa ia bunuh. Gaia kemudian memerintahkan Skorpio untuk membunuh Orion yang sombong. Kedua cerita tersebut diakhiri dengan Zeus yang terkesan pada keberanian Orion dan bersama Artemis mengangkatnya ke langit. Tetapi, di sebelah Orion ditaruh pula rasi bintang Scorpio sebagi peringatan pada umat manusia agar tidak sombong. Karena itu, apabila rasi Scorpio terlihat, maka rasi Orion akan meredup. Versi lain dari Hyginus adalah Artemis dan Orion lama kelamaan saling mencintai dan Orion memberanikan diri untuk melamarnya. Artemis dibutakan oleh cinta sehingga ia menerima begitu saja pinangan Orion tanpa mendengarkan Apollo yang mencoba memperingatinya (dalam beberapa versi Apollo memperingatkan Artemis karena ia adalah kekasih Eos). Tapi Artemis sudah terlalu tuli untuk medengarkan Apollo yang akhirnya frustasi dan mencoba jalan lain untuk menghindari pernikahan Artemis dan Orion. Apollo meminta Gaia untuk mengirimkan seekor kalajengking yang mengejar Orion hingga ia masuk ke dalam laut. Apollo kemudian menantang Artemis untuk menunjukan kemampuan memanahnya. Tanpa pikir panjang karena keangkuhannya, Artemis menembak benda hitam di tengah laut hingga ombak membawa tubuh Orion ke daratan. Artemis yang berduka menangisinya dan menaruhnya di langit. Untuk membalas dendam, Artemis membunuh Koronis, kekasih Apollo. Yang ketiga adalah mengenai Artemis sendiri yang membunuhnya. Ada yang berkata bahwa itu dikarenakan kesombongan Orion atau karena ia mencoba memperkosa Artemis atau salah satu pengikutnya. Ada pula versi yang mengatakan Artemis merasa terhina dengan perzinahan antara Orion dan Eos. Hipolitos Hippolitos adalah seorang pengendali kuda yang handal, anak dari Raja Theseus yang tampan dan sangat memuja Artemis. Pemujaannya pada Artemis membuat murka Afrodit yang merasa bahwa manusia tidak pantas hanya menymbah satu dewi saja. Ia sering melihat Hippolitos hanya melalui kuilnya tanpa berdoa padanya. Sebagai balasan, Afrodit membuat ibu tiri Hippolitos tergila - gila padanya. Ia memohon- mohon pada Hippolitos agar mau membalas cintanya sementara Hippolitos yang memang menjaga kesuciannya menolak mentah - mentah permintaannya. Karena sakit hati, akhirnya ibu tiri Hippolitos membunuh dirinya sendiri dengan mengantung dirinya di depan pintu kamar dan meninggalkan sebuah surat yang menuduh anaknya. Theseus yang marah menyuruh Hippolitos pergi dan memohon pada Poseidon untuk menenggelamkan anaknya. Hippolitos akhirnya tenggelam dan Artemis yang membawa mayatnya kembali pada ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya dan mengatakan bahwa Hippolitos tak bersalah. Theseus menyesali perbuatannya dan Artemis menaruhnya sebagai konstelasi. Kallisto Kallisto adalah putri raja Likaon dari Arkadia. Dia merupakan salah seorang pengawal Artemis dalam berburu. Sebagai pengikut Artemis, Kallistos haruslah tetap perawan. Suatu hari Zeus bernafsu pada Kallisto dan menyamar menjadi Artemis (dalam versi lain menjadi Apollo). Zeus lalu memperkosanya sampai Kallisto melahirkan seorang putra, Arkas. Karena marah, Hera atau Artemis (atau keduanya) mengubah Kallistos menjadi seekor beruang. Arkas hampir saja membunuh beruang tersebut tetapi dihentikan oleh Zeus. Karena kasihan, Zeus mengangkat Kallisto sebagai konstelasi bintang di angkasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Zeus menempatkan Kallisto dan Arkas di langit sebagai beruang, yaitu rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Major. [34] Aloadai Gigant Aloadai (Oto dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh. Niobe Les Enfants de Niobe tués par Apollon et Diane karya Anicet Charles Gabriel Lemonnier, 1770. Lukisan yang menggambarkan Niobe dan anak-anaknya (bawah) dibunuh dengan panah oleh Apollo dan Artemis (atas). Ratu Thebes dan istri Amfion, Niobe, menyombong bahwa dirinya lebih hebat dari Leto karena dia memiliki 14 anak (Niobid) sementara Leto hanya memiliki sepasang anak. Ketika Apollo dan Artemis mendengar ini, mereka langsung membunuh semua anak Niobe dengan panah beracun sehingga anak-anak Niobe mati tanpa suara. Dalam beberapa versi Apollo dan Artemis mengampuni seorang putra dan seorang putri Niobe. Amfion yang melihat anak-anaknya mati akhirnya ikut bunuh diri. Sementara Niobe diubah menjadi batu oleh Artemis. Atalanta Artemis menyelamatkan bayi perempuan bernama Atalanta setelah ayahnya membuangnya begitu saja. Artemis mengirim seekor beruang betina untuk menyusui Atalanta dan menyuruh para pemburunya untuk merawat Atalanta. Setelah dewasa, Atalanta mengikuti perburuan Babi Kalidonia. Dalam perburuan tersebut, Atalanta adalah orang pertamea yang berhasil melukai babi itu sehingga dia dihadiahi kulit sang babi. Atalanta menggantung kulit itu di hutan suci di Tegea sebagai penghormatan untuk Artemis. Perang Troya Artemis memihak Troya dalam Perang Troya dikarenakan saudaranya Apollo adalah dewa pelindung kota Troya, selain itu Artemis juga disembah di bagian barat Anatolia. Dalam perang tersebut, Artemis berkelahi dengan Hera. Hera merebut tempat anak panah Artemis dan memukulkannya pada telinga Artemis. Artemis menangis dan mengadu pada ayahnya, Zeus. Sementara busur dan anak panah Artemis yang berjatuhan dipunguti oleh ibu Artemis, Leto.[35] Sebagai pendukung Troya, Artemis menyelamatkan Ainias. Ainias ditemukan terluka parah oeh Apollo di tengah peperangan dan dibawa pada ibu serta kakaknya. Artemis dan Leto kemudian menyembunyikan Ainias dan mengobati luka-lukanya. Lain-lain Dalam suatu versi mengenai cerita Adonis, Artemis mengirim seekor babi hutan untuk membunuh Adonis karena Adonis menyombongkan diri sebagai pemburu yang lebih hebat dari Artemis. Dalam versi lainnya, Artemis membunuh Adonis, kekasih Afrodit, untuk membalas dendam pada Afrodit yang telah membunuh Hippolitos, Pemuja Artemis yang paling setia Artemis. Setelah kematian Meleager, Artemis mengubah para Meleagrid, yang sedang berduka, menjadi ayam guinea yang sangat disayangi oleh Artemis. Artemis membunuh Khione karena menyombongkan diri telah bercinta dengan Apollo. Dalam astronomi Artemis memegang panah. Lukisan vas dari Attika dari tahun 475 SM. Ada beberapa benda angkasa yang dinamai berdasarkan nama Artemis, di antaranya adalah planet minor(105) Artemis, kawah Artemis di bulan, dan patahan Artemis Chasma serta korona Artemis di planet Venus. Sebagai Foibe, namanya dijadikan sebagai nama salah satu satelit Saturnus, Phoebe. Dalam budaya populer Dalam film animasi Saint Seiya Heaven Chapter: Overture tahun 2004, Artemis adalah dewi yang mengambil alih bumi dari saudarinya, Athena. Tokoh Artemis juga muncul dalam beberapa episode Transformerssebagai android yang menjaga planet Gaea. Dalam seri novel Artemis Fowl, tokoh utamanya bernama Artemis Fowl II dan ayahnya bernama Artemis Fowl I. Artemis Entreri adalah salah satu tokoh dalam dalam permainan peran Dungeons & Dragons. Artemis muncul dalam komik Marvel sebagai dewi pemanah yang melawan kelompok Avengers atas perintah Zeus. Catatan kaki 1. ^ a b “Kekuasaannya adalah di bumi, terutama tempat-tempat yang belum terjamah, hutan dan bukit yang banyak dihuni hewan liar." Hammond dan Scullard (penyunting), The Oxford Classical Dictionary. (Oxford: Clarendon Press, 1970) hal. 126. 2. ^ Rose, H. J. A Handbook of Greek Mythology, Dutton 1959, hal. 112 3. ^ Guthrie, W. C. K. The Greeks and Their Gods, Beacon 1955, hal. 99 4. ^ Homer menyebutnya sebagai Artemis Agrotera, Potnia Theron (Artemis dari Alam Liar, Ratu Para Binatang" 5. ^ Homer, Iliad xxi 470 6. ^ Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 970-971. 7. ^ Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 337-338. 8. ^ Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 127. 9. ^ “Artemis sangat sering diidentikkan dengan dewi asing yang mirip dengannya. Ketiganya membentuk sebuah Trinitas Rembulan yang yang melambangkan fase kehidupan wanita dari seorang gadis, ibu, hingga menjadi tua.” Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 127. 10. ^ Campanile, Ann. Scuola Pisa 28 :305 11. ^ Restelli, Aevum 37 :307, 312. 12. ^ Charis: Essays in Honor of Sara A. Immerwahr, esai oleh Edwin L. Brown, "In Search of Anatolian Apollo", Hesperia Supplements 33 (2004:243-257) hal. 251: Artemis, sebagai saudari kembar Apollo, didisksuikan dalam hal. 251. 13. ^ John Chadwick dan Lydia Baumbach, "The Mycenaean Greek Vocabulary" Glotta, 41.3./4. (1963:157-271) hal. 176, s.v. Ἂρτεμις, a-te-mi-to- (genitif); C. Souvinous, "A-TE-MI-TO dan A-TI-MITE", Kadmos91970:42-47; T. Christidis, "Further remarks on A-TE-MI-TO and A-TI-MITE", Kadmos 11 :125-28;Palaeolexicon, Word study tool of ancient languages; 14. ^ Indogermanica et Caucasica: Festschrift fur Karl Horst Schmidt zum 65. Geburtstag (Studies in Indo-European language and culture), W. de Gruyter, 1994, Etyma Graeca, hal. 213-214, dalam Google books 15. ^ Houwink ten Cate, The Luwian Population Groups of Lycia and Cilicia Aspera during the Hellenistic Period (Leiden) 1961, hal. 166, diamati dalam konteks ini oleh Brown 2004, hal. 252. 16. ^ ἀρτεμής, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, On Perseus Digital Library 17. ^ ἄρταμος, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, On Perseus Digital Library 18. ^ Ἄρτεμις, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, On Perseus Digital Library;http://www.behindthename.com/name/artemis 19. ^ “. . . seorang dewi yang disembah di seluruh Yunani, tetapi kemungkinan besar pada masa praHellenik.” Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 126. 20. ^ [1], Kultus Artemis Taurian. 21. ^ "In Search of Diana of Ephesus", New York Times, 21 Agustus 1994. 22. ^ "In Search of Diana of Ephesus", New York Times, 21 Agustus 1994.. 23. ^ "Di atas bukit berkabut dan puncak berangin dia menarik busur emasnya." (Himne Homer untuk Artemis), dan busurnya juga terbuat dari emas dalam Ovid, Metamorphoses 1.693, sementara busur nimfanya dari tanduk. 24. ^ Faulkner, Andrew (2008). The Homeric hymn to Aphrodite: introduction, text, and commentary. Oxford University Press US. hlm. 95. ISBN 0199238049. 25. ^ Pausanias, iii. 14. § 3 26. ^ Schmitz, Leonhard (1867). "Aeginaea". di dalam Smith, William. Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 1. Boston. hlm. 26 27. ^ Pausanias, x. 38. § 6. 28. ^ "Di antara kaum Heneti beberapa kehormatan diberikan pada Diomedes; dan, sungguh, seekor kuda putih masih dipersembahkan untuknya, dan dua bagian masih bisa dilihat — satu keramat untuk Hera Argos dan satu lagi keramat untuk Artemis Aetolia. (Strabo, v.1.9 on-line text). 29. ^ Himne Homer No.9 30. ^ Himne Kalimakos 31. ^ Hammond. Oxford Classical Dictionary. hal. 597-598. 32. ^ Himne Homer, "Bersukacitalah, wahai Leto yang diberkati, karena kau telah melahirkan anakanak yang mulia, tuan Apollon dan Artemis yang pandai memanah; Artemis di Ortygia, dan Apollon di Delos yang berbatu." 33. ^ [2], Masa Muda Artemis 34. ^ Callisto. Greek Mythology. Diakses pada 19 April 2010 35. ^ Homer, Iliad xxi.470 Referensi Burkert, Walter. 1985. Greek Religion (Cambridge:Harvard University Press) Graves, Robert. (1955) 1960. The Greek Myths (Penguin) Kerenyi, Karl. 1951. The Gods of the Greeks Telenius, Seppo. (2005) 2006. Athena-Artemis (Helsinki: Kirja kerrallaan) Demeter Demeter Patung Demeter dari marmer buatan Romawi dari abad ke-4 SM. Dewa Kesuburan, panen, tanaman Simbol Obor, gandum, keranjang, babi, dan jelai Pasangan Poseidon Orang tua Kronus dan Rhea Saudara Poseidon, Hades, Hestia, Heraand Zeus Anak Persefone, Plutus, Despoina, dan Arion Kendaraan Kereta perang yang ditarik oleh sepasang naga Padanan dalammitologi Romawi Ceres Dalam mitologi Yunani, Demeter (bahasa Yunani: Δημήτηρ, Dēmētēr, kemungkinan bermakna "ibu bumi")[1][2] merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dangandum. Demeter merupakan putri dari Kronus dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronus, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya.[3] Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karenaHades lebih sering berada di dunia bawah.[4] Demeter adalah dewi yang mengajarimanusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulirgandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi.[5] Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi.[6] Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres".[7] Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiranpadi. Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.[8] Pemujaan Kuil Demeter di Segesta. Pusat pemujaannya adalah di Eleusis terutama oleh kelompok rahasia Misteri Eleusis. Dalam Himne Homer untuk Demeter, bertahun sekitar abad ke-7 SM,[9] Demeter disebut sebagai "pembawa musim", yang menunjukkan bahwa dia disembah jauh sebelum dia menjadi salah seorang dewa Olimpus. Demeter dan putrinya Persefone adalah figur utama dalam Misteri Eleusis yang juga muncul lebih awal daripada cerita Dewa Olimpus. Tempat penting lainnya adalah di Thelpousa dan Figaleia di Arkadia. Kelompok rahasia penyembah Demeter di Arkadia mengetahui nama asli dari putri Demeter dan Poseidon, seorang perempuan yang oleh kalangan luar disebut sebagai Desponia.[4] Untuk menghormati Demeter dari Mysia, sebuah festival diselenggarakan selama tujuh hari di Pellené, Arkadia.[10] Di Thelpousa, dia dikenal sebagai Demeter Erinys, atau "Demeter sang kemurkaan". Dalam sebuah kuil di Oncion, terdapat patung Demeter yang memegang keranjang di tangan kiri dan obor di tangan kanan. Dia juga disebut Demeter yang Mandi, untuk menggambarkan Demeter yang mandi di sungai Ladon setelah diperkosa oleh Poseidon. Ada patung setinggi enam kaki yang menggambarkannya sebagai dewi yang sedang mandi. Patung tersebut sering disalahartikan sebagai patung Themis.[4] Sementara Di Figaleia, ada gua yang dikeramatkan untuk Demeter. Di gua itulah Demeter berdiam setelah diperkosa oleh Poseidon. Di gua itu, Demeter hanya memakai pakaian hitam sehingga dia diebut Demeter Hitam. Di sana juga ada patung kayu Demeter, dia digambarkan sedang duduk di atas batu dengan tubuh perempuan, kepala kuda, dan kedua tangan memegang burung merpati dan lumba-lumba.[4] Berikut adalah laporan Pausanias:[11] “ Gunung kedua, Gunung Elaios, sekitar 30 stadia[12] dari Figalia, dan memiliki gua yang dikeramatkan untuk Demeter Melaine ("Hitam")... Orang-orang Figalia berkata, mereka mengetahui bahwa gua itu dikeramatkan untuk Demeter, dan menempatkan sebuah patung kayu di dalamnya. Patung tersebut dibuat dengan penampilan sebagai berikut: Dia duduk di atas batu, dan bentuknya terlihat seperti perempuan kecuali kepalanya. Dia memiliki kepala dan rambut kuda, dan ular serta berbagai binatang buas muncul dari kepalanya. Panjang pakaiannya mencapai kakinya, dan dia memegang lumba-lumba di satu tangan, merpati di tangan yang lain......Mereka berkata mereka bahwa mereka menamakannya Hitam karena pakaian yang dikenakannya. Tetapi mereka tidak ingat siapa yang membuat patung itu atau bagaimana patung itu bisa terbakar; tetapi ketika patung itu hancur, orang-orang Figalia tidak membuat patung baru untuk sang dewi dan berhenti mengadakan festival atau persembahan untuknya, sampai akhirnya ketandusan melanda tanah itu. ” —Pausanias, Description of Greece 8.42.1. Penggambaran Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsurunsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum.[5] Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.[13] Julukan Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia.[14][15] Beberapa julukannya yang lain adalah: 1. Potnia ("nyonya"),[16] 2. Erinys ("keras kepala"),[17] 3. Thesmoforos ("pembuat aturan"), 4. Khloe ("tunas hijau"),[18] 5. Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba"),[19] 6. Kidaria,[20] 7. Lusia ("mandi"),[21] 8. Thermasia ("kehangatan").[22] Demeter dalam mitologi Demeter dan Poseidon Nama Demeter dan Poseidon muncul dalam Linear B yang ditemukan di Pylos. Mereka disebut sebagaiDA-MA-TE dan PO-SE-DA-O-NE. Dalam suatu cerita, Poseidon bernafsu pada Demeter dan mengejarnya.[23] Demeter menolak dan berusaha kabur dengan cara menyamar menjadi kuda betina milik raja Onkios. Poseidon menemukan Demeter lalu mengubah wujud menjadi seekor kuda jantan. Dalam wujud tersebut, Poseidon memperkosa Demeter. Dari hubungan tersebut, lahir seorang perempuan bernama Despoina, dan seekor kuda hitam yang bisa berbicara, Arion. Demeter dan Persefone Mitos utama tentang Demeter adalah hubungannya dengan Persefone, putrinya.[24] Dalam mitologi Yunani, Persefone adalah pasangan Hades (mitologi Romawi: Pluto), dewa dunia bawah. Persefone menjadi ratu dunia bawah setelah Hades menculiknya dari bumi dan membawanya ke dunia bawah. Persefone sedang memetik bunga ketika sebuah lubang mucul di dekatnya dan Hades keluar dari sana dengan mengendarai kereta perangnya lalu membawa Persefone ke kerajaannya. Demeter mencari Persefone selama sembilan hari tanpa henti. Dia akhirnya diberi tahu oleh Helios dan Hekate bahwa Hades menculik anaknya. Helios, sebagai dewa matahari, melihat Persefone dibawa oleh Hades sedangkan Hekate melaporkan bahwa dia mendengar Persefone berteriak sedang diperkosa oleh Hades.[25] Demeter pun berduka karena kehilangan putrinya. Akibat rasa duka Demeter, bumi mengalami musim yang buruk dan manusia menderita.[4] Untuk menyelamatkan manusia, Zeus memaksa Hades mengembalikan Persefone pada ibunya. Hades setuju dan Persefone pun dijemputHermes untuk dikembalikan pada ibunya. Tetapi Persefone ternyata telah memakan buah delima di dunia bawah sehingga kini dia terikat dengan Hades. Dalam jangka waktu beberapa bulan sekali, Persefone harus kembali ke dunia bawah. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim. Demeter di Eleusis Triptolemus, Demeter, dan Persefone, lukisan vas dari tahun 470 SM. Demeter mencari putrinya Persefone ke berbagai tempat di bumi. Demeter mencari dengan menyamar sebagai seorang wanita tua bernama Doso. Dalam pencariannya, Demeter dijamu oleh Keleus, raja Eleusis di Attika (dan juga Fitalos). Keleus kemudian memintanya untuk menjaga kedua putranya, Demofon dan Triptolemus. Sebagai hadiah atas jamuan Keleus, Demeter berniat menjadikan Demofon sebagai dewa dengan cara memberinya ambrosia dan meletakannya di atas api. Namun Demeter tidak berhasil meyelesaikan prosesnya karena ibu Demofon, Metanira, menjerit saat melihat Demeter akan meletakkan bayinya di atas api. Demeter yang marah kemudian batal menjadikan Demofon sebagai dewa, sebagai gantinya, Demeter mengajari Triptolemus cara bercocok tanam. Triptolemus, bersama Demeter dan Persefone, lalu pergi ke seluruh Yunani untuk mengajari orang-orang tentang pertanian. Suatu ketika, Triptolemus memberitahu Linkus, raja Skithia, tentang pertanian namun sang raja menolak dan bahkan berniat membunuh Triptolemus. Demeter kemudian mengubah sang raja menjadi lynx. Erisikhthon Erisikhthon adalah seorang pria yang kaya dan sombong. Suatu hari ia menebang pohon di hutan suci. Akibat perbuatannya, ia membunuh seorang Driad, nimfa yang tinggal di dalam pohon. Para Driad yang lain mengadu pada Demeter dan sang dewi mengutuk Erisikhthon dengan rasa lapar yang tak pernah terpuaskan. Berapa banyak pun makanan yang dia makan, Erisikhthon terus-menerus lapar, hingga akhirnya dia memakan dirinya sendiri sampai mati.[26] Dalam mitos Orfik Menurut mitos orfik, nama asli Demeter adalah Rhea, putri Uranus dan Gaia. Rhea mengubah namanya menjadi Demeter setelah kelahiranZeus. Rhea/Demeter diperkosa oleh Zeus dan melahorkan Persefone.[4] Pasangan dan keturunan Pasangan Anak Zeus Persefone Poseidon Despoina Poseidon Arion Yasion Plutus Yasion Filomelus Karmanor Eubuleus Karmanor Khrisothemis Triptolemus Amphitheus Dalam budaya populer Patung Demeter di Museum Vatikan,Roma, Italia. Dalam catatan di album In Utero dari grup musik Nirvana, Kurt Cobain mencantumkan 'dewi Demeter' dalam daftar terima kasihnya. Di bagian belakang album itu juga terdapat beberapa simbol yang berhubungan dengan Demeter. Dalam novel Dracula karangan Bram Stoker, kapal laut Demeter diambil alih dan awak kapalnya dibunuh oleh Count Dracula. Demeter juga adalah tokoh dalam seri novel Percy Jackson & DewaDewi Olympia. Demeter adalah judul salah satu puisi karya Carol Ann Duffy, dimasukkan dalam The World's Wife. Demeter muncul dalam film animasi Disney tahun 1997 , Hercules. Dalam permainan video Zeus: Master of Olympus, Demeter adalah salah seorang dewi yang bisa dibangun kuilnya. Pembangunan kuil Demeter akan membantu pertanian kota. Sementara dalam permainan video buatan Konami, The Maze of Galious, Demeter adalah salah seorang dewi yang bisa dikunjungi oleh pemain untuk membeli artefak. Demeter juga adalah nama koloni pertama manusia dalam permainan video Mass Effect. Catatan kaki 1. ^ http://www.etymonline.com/index.php?term=Demeter 2. ^ Bahasa Doria dā, Bahasa Proto-Yunani *dē, "bumi" + mētēr, "ibu". Unsur dā tidak bisa begitu mudahnya dipadankan dengan "bumi" menurut John Chadwick (Chadwick, The Mycenaean World[Cambridge University Press] 1976, hal 87): "Setiap orang Yunani mengetahui fungsi keibuan Demeter; jika namanya memiliki sedikit kemiripan dengan kata Yunani untuk 'ibu', tidak diragukan lagi itu akan gagal menguatkan kemiripan tersebut." 3. ^ Cronus. Greek Mythology: Gods, Titans and More.... Diakses pada 18 Juni 2010 Kutipan: "Kronus menelan mereka karena dia merasa takut mereka akan merebut kekuasaannya. Dia menelan Hades, Hera, Demeter, Poseidon dan Hestia." 4. ^ a b c d e f Joe, Jimmy Demeter. Timeless Myths. Diakses pada 19 April 2010 5. ^ a b Stuckey, Johanna Ancient Grain Goddesses of the Eastern Mediterranean. Matrifocus. Diakses pada 18 Juni 2010 Kutipan: "Demeter memakai polos, topi yang sering terlihat dikenakan oleh dew-dewi, dan rambutnya yang terurai panjang di atas bahunya bagaikan bulir gandum yang dia simbolkan." 6. ^ Bulfinch, Thomas (1885). Chapter 7: Proserpina - Glaucus and Scylla. Bulfinch's Mythology. Diakses pada 18 Juni 2010 Kutipan: "Proserpina kembali pada ibunya. Musim semi menuntunnya kembali pada terangnya hari." 7. ^ Demeter. Myth Web. Diakses pada 18 Juni 2010 Kutipan: "DEMETER (dee-MEE-tur; nama Romawinya adalah Ceres) adalah dewi pertanian." 8. ^ Legenda Dewi Sri - Sang Dewi Kesuburan. Kang Gede. Diakses pada 18 Juni 2010 Kutipan: "Itulah sebabnya pada sethong tengah pada rumah jawa selalu diberi gambar ular naga sebagai lambang kewanitaan, yaitu Dewi Sri yang memberikan kemakmuran." 9. ^ Nilsson, Martin P. (1940). Greek Popular Religion. hal.45: "Kita punya dokumen mengenai Pemujaan Eleusis yang lebih tua dari pemujaan dewa Yunani manapun, yakni, Himne Homer untuk Demeter yang disusun di Attika sebelum Eleusis dimasukkan ke negara Athena, tidak lebih awal dari abad ke-7 SM. Kita tahu bahwa awal mula Misteri Eleusis adalah pemujaan pertanian tua yang dirayakan pada pertengahan bulan Boedromion (sekitar Oktober) dan berkaitan dekat dengan Thesmoforia, festival musim gugur yang dirayakan oleh para wanita tidak lebih dari sebulan kemudian." 10. ^ Pausanias, Description of Greece 7. 27, 9 11. ^ Pausanias, Description of Greece 8.42.1. 12. ^ 1 stadia = sekitar 185 meter 13. ^ José, Dörig (1977). Onatas of Aegina. Brill Archive. ISBN 90-04-04755-7. 14. ^ Herodotus, v. 61;Plutarch Isis et Osiris hal. 378, d 15. ^ Smith, William (1867). "Achaea (1)". di dalam Rachel, William. Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 1. Boston. hlm. 8 16. ^ Himne Homer untuk Demeter 17. ^ Pausanias, Description of Greece 8.25.50. 18. ^ Pausanias, Description of Greece 1.22.3. 19. ^ Pausanias, Description of Greece 1.44.3 20. ^ Pausanias, Description of Greece 8.13.3 21. ^ Pausanias, Description of Greece 8.25.8 22. ^ Pausanias, Description of Greece 2.34.6 23. ^ Atsma, Aaron J. (2000 - 2008). Demeter Family. Theoi Project. Diakses pada 19 Juni 2010 Kutipan: "Poseidon sang dewa laut mengejar Demeter ketika sang dewi sedang berduka atas kehilangan putrinya Persefone. Sang dewi menyamar menjadi seekor kuda dan bersembunyi di antara ternak Onkios dari Arkadia, dan Poseidon menemukannya dan berubah menjadi kuda jantan yang kemudian memperkosa sang dewi." 24. ^ Karl Kerenyi, The Gods of the Greeks 1951:232-41. 25. ^ Graves, Robert. The Greek Myths. Penguin, 1990. ISBN 0-14-001026-2. 24. hal.94–95. 26. ^ Joe, Jimmy Erysichthon. Timeless Myths. Diakses pada 19 April 2010 Referensi "Mitologi Yunani" diceritakan kembali oleh Menelaos & Yannis Stephanides Walter Burkert, (1985) Greek Religion, Harvard University Press, 1985. Ingri dan Edgar Parin d'Aulaire, D'Aulaire's Book of Greek Myths, 1962. Jane Ellen Harrison, Prolegomena to the Study of Greek Religion, 1903 Karl Kerenyi, Eleusis: archetypal image of mother and daughter, 1967. Karl Kerenyi, Dionysos: Archetypal Image of Indestructible Life, 1976 Martin P. Nilsson, Greek Popular Religion, 1940. [1] Carl Ruck dan Danny Staples, The World of Classical Myth, 1994. Hestia Hestia Ilustrasi yang menggambarkan Hestia Dewa Perapian Kediaman Delfi Simbol Perapian, babi, keledai, ceret, dan bangau Orang tua Kronus dan Rhea Saudara Poseidon, Hades, Demeter,Hera, dan Zeus Padanan Vesta dalammitologi Romawi Dalam mitologi Yunani, Hestia (bahasa Yunani: Ἑστία) adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah adalah anak tertua dari Kronus dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih.[1]Orakel Delfi awalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo. Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani danRomawi kuno. Pemujaan Hestia dihormati oleh dewa maupun manusia. Dia disembah di mana-mana, dikarenakan perapian ada di setiap rumah dan kuil. Tiap kota memiliki perapian umum yang apinya dijaga terus menyala. Api dari perapian tersebut ikut dibawa jika penduduk kota akan mendirikan kota baru. Orang-orang pada masa kuno, jika mengadakan jamuan makan, akan mempersembahkan dua penuangan anggur untuk Hestia. Penuangan pertama adalah untuk memulai jamuan dan yang satu lagi untuk menutup acara. Ketika akan melakukan makan bersama, keluarga akan melemparkan sedikit persembahkan ke perapian dan menyanyikan lagu untuk Hestia. Ketika seorang bayi telah diberi nama, bayi tersebut dibawa ke dekat perapian dan didoakan supaya mendapat berkah dari dewi Hestia.[2] Dalam mitologi Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronus. Ketika Kronus memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuan Zeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronus). Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tdiak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual. Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putraDionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.[2] Dalam mitologi Romawi Bangsa Romawi mengenali Hestia sebagai dewi Vesta. Untuk orang Romawi, dia adalah dewi rumah tangga yang paling penting. Kuilnya terletak di Palatine di Roma, tempat para perawan Vesta melakukan pembakaran api suci untuknya. Catatan kaki ^ Graves, Robert. "The Palace of Olympus". Greek Gods and Heroes. ^ a b Joe, Jimmy Olympians. Timeless Myths. Diakses pada 15 April 2010 Referensi Burkert, Walter, 1985. Greek Religion (Harvard University Press) Kerenyi, Karl, 1951. The Gods of the Greeks Stephenson, Hamish, 1985. "The Gods of the Romans and Greeks" (NYT Writer) Dionisos Dionisos Patung marmer Dionisos buatan Romawi, ditemukan tahun 1882. Dewa anggur, teater, mabuk, dankegembiraan Simbol Thirsus, kulit anggur, kulit macan tutul, panther, harimau, macan tutul Pasangan Ariadne Orang tua Zeus dan Semele Kendaraan Kereta perang yang ditarik harimauatau macan tutul Padanan Bakkhus, Liber dalammitologi Romawi Dalam mitologi Yunani, Dionisos (bahasa Yunani: Διόνυσος atau Διώνυσος) adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta, ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dia dikenal sebagai Bakkhus dalam Romawi dan kegilaan yang ditimbulkan saat kedatangannya dinamai bakkheia. Misi dari Dionisos adalah untuk membunyikan alat musik aulos dan mengakhiri rasa khawatir. Ilmuwan telah mendiskusikan hubungan Dionisos dengan "Pemujaan Jiwa" dan kemampuannya untuk berkomunikasi antara yang hidup dan yang sudah mati. Dalam mitologi yunani, Dionisos merupakan putra dari Zeus dengan Semele, namun ada mitos lain yang mengatakan bahwa ia adalah putra Zeus dengan Persefone, ratu dari dunia orang mati. Pada masa kuno, pemuja Dionisos akan berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum arak hingga mabuk. Dionisos juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelayannya. Etimologi Nama Dionisos tidak memiliki arti yang jelas; unsur -nisos mungkin tidak berasal dari Yunani, tetapi dio- sejak masa kuno telah dihubungkan dengan Zeus (Dios). Sementara Nisa, dalam mitologi Yunani, adalah nama seorang nimfa yang mengasuh Dionisos atau nama gunung tempat dia ditemui oleh beberapa nimfa (para Nisiad), yang memberinya makan dan menjadikannya abadi atas instruksi Hermes.[1]Kemungkinan lainnya adalah bahwa nama Dionisos dibentuk dari kata Dio- dan kata kerja nissein (menusuk, menembus), yang berhubungan dengan cara dia lahir. Bentuk paling awal dari nama Dionisos terdapat pada lembaran Linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis DI-WO-NU-SO,[2][3] dan satu lagi terdapat di Khania, Kreta, tempat dia disembah bersama Zeus. Herodotus, seperti semua cendekiawan Yunani kuno, berpendapat bahwa penyembahan Dionisos muncul belakangan dibanding pemujaan pada Dewa-dewa Olimpus yang lain. Herodotus mengatakan:[4] “ Karena, kisah Yunani mengatakan bahwa tidak lama setelah Dionisos lahir, Zeus memasukkannya ke dalam pahanya dan membawanya pergi ke Nisa di Ethiopia.....sementara untuk Pan, orang-orang Yunani tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah kelahirannya. Oleh karena itu jelas bagiku bahwa orang-orang Yunani mengetahui nama kedua dewa tersebut belakangan daripada dewa-dewa yang lainnya... ” —Herodotus, Sejarah 2.146 Atribut Mosaik yang ditemukan di Sousse, Tunisia, menggambarkan Dionisos (paling kiri) menunggangi kereta perangnya yang ditarik oleh harimau dan disertai oleh rombongannya. Banteng, ular, tanaman vitis, tanaman ivy, tanaman ara, dan minuman anggur adalah atribut utama Dionisos. Dionisos juga diasosiasikan dengan satir, kentaur, dan silenos. Dia sering digambarkan menunggangi macan tutul, mengenakan kulit macan, menaiki kereta perang yang ditarik oleh panther, atau memegang thirsos. Biji pinus di ujung thirsosnya menghubungkannya dengan Kibele, sementara buah delima menghubungkannya denganDemeter. Festival Dionisia dan Lenaia di kota Athena diselenggarakan untuknya. Orfeusdikatakan menciptakan suatu kelompok pemujaan rahasia yang disebut Misteri Dionisos.[5] Dionisos adalah dewa yang dihubungkan dengan banteng. Dalam suatu himne dari Olympia, pada suatu festival untuk Hera, Dionisos diundang untuk datang sebagai banteng. MenurutWalter Burkert, Dionisos sering digambarkan dengan tanduk banteng dan di Kyzikos dia memiliki citra seperti banteng. Dalam mitos kuno, Dionisos juga dibunuh oleh para Titansebagai anak banteng.[6] Julukan Dionisos kadang-kadang disebut dengan julukan Akratoforos, yang menunjukkan dirinya sebagai pemberi minuman anggur, dan disembah di Figalia di Arkadia.[7][8] Di Sikion dia disembah dengan nama Akroreites.[9] Sebagai Bakkhus, dia mandapat julukan Adoneus, "Penguasa".[10] Aegobolus, "pembunuh kambing", adalah namanya ketika dia disembah di Potniae di Boeotia.[11] Sebagai Aesimnetes("penguasa" atau "raja") dia disembah di Aroë dan Patrae di Akhaea. Julukan lainnya adalah Bromios, "pemegang petir" atau "pemilik teriakan keras". Sebagai Dendrites, "pemilik pohon-pohon", dia adalah dewa kesuburan. Dithirambos kadang-kadang mengacu padanya atau pada lagu untuknya dalam festival; nama yang menunjukkan kelahiran prematurnya. Eleutherios ("sang pembebas") adalah julukan untuk Dionisos dan Eros. Julukan lain yang menunjukkan dirinya sebagai dewa kesuburan ada di pulau Samos dan Lesbos, yaitu Enorkhes.[12][13] Evius adalah julukan Dionisos dalam drama karya Euripides, Bakkhai. Iakkhos, kemungkinan adalah julukan Dionisos juga, dihubungkan dengan Misteri Eleusina; di Eleusis, dia dikenal sebagai putra Zeus dan Demeter. Nama "Iakkhos" kemungkinan berasal dari Ιακχος (Iakchos), sebuah himne yang dinyanyikan untuk Dionisos. Sementara dengan julukan Lyaeus ("dia yang membuka ikatan"), Dionisos dikenal sebagai dewa kebebasan dan relaksasi dari rasa takut dan khawatir, dan sebagai Oeneus dia adalah dewa alat pembuat minuman anggur. Di Makedonia dia disebut sebagai Pseudanor ("orang palsu"), Agrios ("liar") dan Erikriptos ("sangat tersembunyi"). Dalam mitologi Kelahiran Ibu Dionisos adalah seorang manusia, Semele, putri raja Kadmos dari Thebes, dan ayahnya adalah Zeus, raja para dewa. Hera, istri Zeus, mengetahui perselingkuhan suaminya pada saat Semele sedang hamil dan merasa cemburu. Ia pun mendekati Semele dengan menyamar menjadi seorang wanita tua (dalam mitos lain sebagai seorang suster) dan berusaha menjadi temannya. Semele yang merasa dekat dengan wanita tua itu kemudian memberitahu bahwa anak yang dikandungnya adalah putra Zeus. Hera pura-pura tak percaya dan menanamkan bibit keraguan pada Semele. Karena rasa ragu, Semele kemudian meminta Zeus untuk menampilkan diri dengan seluruh kekuatan sebagai bukti atas kedewaannya. Walaupun Zeus memohon agar ia tak memohon hal ini, Semele tetap memaksa, dan Zeus pun akhirnya setuju. Zeus menampilkan dirinya terbungkus dengan petir dan kilat, namun manusia yang melihat seorang dewa dengan kekuatan penuh akan mati, begitu pula dengan Semele yang mati saat itu juga. Zeus menyelamatkan Dionisos yang masih berupa janin, dengan memasukkannya ke dalam pahanya. Beberapa bulan kemudian, Dionisos lahir di gunung Pramnos di pulai Ikaria. Dalam versi ini Dionisos dikandung oleh dua "ibu" (Semele dan Zeus)sebelum kelahirannya, karena itu ia juga di panggil dimetor (dari dua ibu). Dalam mitos Orfik Dalam versi Kreta (mitos Orfik), yang diyakini oleh Diodorus Siculus, Dionisos adalah putra Zeus danPersefone, ratu dunia bawah. Sumber yang diambil oleh Diodorus juga menunjukan Demeter sebagai ibu Dionisos. Hera yang cemburu berusaha membunuh Dionisos kecil dengan mengirim para Titan setelah membujuknya dengan mainan. Zeus kemudian berhasil mengusir para Titan itu dengan petirnya, namun yang bisa diselamatkan oleh Athena,Rhea dan Demeter hanyalahh jantung Dionisius, sisanya sudah dimakan oleh para Titan. Zeus menggunakan jantung tersebut untuk melahirkannya kembali dalam rahim Semele, karena itu ia "lahir dua kali". Versi lain mengatakan bahwa Zeus memberikan jantung itu agar dimakan oleh Semele sebagai cara untuk menghamilinya. Kelahiran kembali Dionisos dalam dalam kedua cerita tersebut merupakan salah satu alasan utama mengapa ia dipuja oleh beberapa kepercayaan. Peristiwa kematian dan kelahiran kembalinya merupakan peristwa yang penuh dengan pemujaan mistik. Masa muda Mosaik yang menggambarkan Dionisos dan para bajak laut. Dalam suatu cerita, Zeus memberikan bayi Dionisos dalam perawatan Hermes. Hermes lalu memberikan Dionisos pada raja Athamas dan istrinya Ino, bibi Dionisos. Hermes menyuruh mereka untuk membesarkan Dionisos sebagai seorang perempuan untuk menghindarkannya dari Hera..[14] Versi lainnya adalah bahwa Dionisos dibesarkan oleh paranimfa hujan di Nisa. Atas perawatan mereka, Zeus menempatkan mereka di langit sebagaiHiades. Dalam versi lainnya, Zeus memberikannya pada Rhea, atau pada Persefone untuk dibesarkan di dunia bawah, jauh dari jangkauan Hera. Ada juga versi yang menyatakan bahwa Dionisos dibesarkan oleh Maro. Ketika sedang tumbuh dewasa, Dionisos muda menemukan cara mengekstrak tanaman anggur menjadi minuman anggur. Hera masih murka pada Dionisos dan mengutuknya dengan kegilaan dan membuatnya menejelajahi berbagai tempat di bumi. Di Frigia dewi Kibele menyembuhkannya dan mengajarinya ritual keagamaan. Setelah itu Dionisus bepergian ke berbagai tempat di Asia untuk mengajari manusia dalam pertanian anggur. Salah satu yang paling terkenal adalah ekspedisinya ke india yang berlangsung selama bertahun-tahun. Pulang dari Asia Dionisos kembali ke Yunani dan memperkenalkan ritualnya pada orang-orang. Tetapi ada beberapa pangeran (Pentheus atau Likurgus) yang menentangnya karena ritual Dionisos membawa kegilaan dan memabukkan. Dionisus adalah dewa yang atraktif. Dalam suatu cerita, Dionisos menyamar sebagai manusia dan duduk di tepi pantai, beberapa pelaut melihatnya dan menyangka bahwa dia adalah seorang pangeran. Mereka lalu menculiknya dan berniat menjualnya. Ketika berusaha mengikat Dionisos, tak ada satu pun tali yang bisa. Dionisos lalu berubah menjadi seekor singa dan melepaskan seekor beruang di kapal tersebut. Hewan itu memakan semua orang di dekatnya sementara yang lain meloncat ke air dan diubah menjadi lumba-lumba. Dionisos mengampuni juru mudi kapal tersebut karena sejak awal sang juru mudi telah mengakui Dionisos sebagai dewa.[15] Dalam versi lain, Dionisos berniat berlayar dari Ikaria ke pulau Naxos. Dia menyewa kapal bajak laut dari Tirrhenia. Ketika Dionisos telah berada di atas kapal, para bajak laut malah berlayar ke Asia dan mencoba menjualnya sebagai budak. Dionisos mengubah tiang dan dayung menjadi ular, memenuhi kapal dengan tumbuhan menjalar dan suara seruling. Para bajak laut menjadi mabuk dan mejatuhan diri mereka ke laut, mereka lalu diubah menjadi lumba-lumba. Dionisos juga pernah menjadi murid Khiron. Dari sang kentaur, Dionisos belajar menari dan bernyanyi.[16] Midas Dionisos dan Midas, lukisan karya Nicolas Poussin. Suatu hari, Dionisos menyadari bahwa gurunya, Silenos, telah menghilang. Silenos sedang mabuk dan berjalan-jalan dalam keadaan mabuk. Silenos ditemukan oleh beberapa petani dan dibawa pada raja Midas. Midas tahu siapa Silenos dan memerlakukannya dengan sangat baik. Setelah menjamu Silenos selama sepuluh hari, Midas mengembalikan Silenos pada Dionisos. Atas kebaikannya, Midas dihadiahi satu permintaan. Midas meminta supaya apapun yang disentuhnya berubah menjadi emas. Dionisos mengabulkannya. Midas sangat senang, dia menyentuh pohon dan batu yang kemudian berubah menjadi emas. Midas lalu pulang dan menyuruh pelayannya menyiapkan makanan. Dia menyadari bahwa dia tak bisa menikmatinya karena makanan dan air pun berubah menjadi emas. Bahkan dia membuat putrinya sendiri menjadi emas. Menyesal atas keputusannya, Midas berdoa pada Dionisos agar bisa lepas dari sentuhan emasnya. Dionisos mendengar doa Midas dan menyuruhnya mencuci tangannya di sungaiPaktolus. Midas melakukannya dan ketika dia menyentuhkan tangannya ke air sungai, kekuatan sentuhan tersebut terbawa oleh air sungai. Midas kembali seperti semula dan pasir singai tersebut berubah menjadi emas. Pentheus Dionisos kembali ke tempat kelahirannya, Thebes, yang kini diperintah oleh sepupunya, Pentheus. Dionisos ingin membalas dendam pada Pentheus dan beberapa perempuan di Thebes (bibinya, Agave, Ino dan Autonoe) karena mereka tidak memercayai bahwa ibu Dionisos,Semele, dihamili oleh Zeus. Mereka juga tidak percaya pada kedewaan Dionisos dan tidak mau meyembahnya. Dionisos perlahan-lahan membuat Pentheus menjadi gila dan membawanya ke hutan di Gunung Khiteron. Dionisos meyakinkan Pentheus untuk mengintip para Maenad (para wanita dalam rombongan Dionisos) Ketika Pentheus mendekati para Maenad, mereka sedang dalam keadaan mabuk dan mengalami kegilaan, mereka mengoyak-ngoyak ternak. Para Maenad lalu menangkap Pentheus dan mencabik-cabik tubuhnya. Bahkan ibu Pentheus (Agave, salah seorang Maenad) ikut memotong anggota tubuh Pentheus. Agave, yang saat itu sedang dalam kegilaan, tidak mengenali putranya sendiri. Karena kejadian itu, para wanita tersebut diusir dari Thebes dan dendam Dionisos terbalaskan. Likurgus Ketika raja Likurgus dari Trakia mendengar bahwa Dionisos berada di kerajaannya, dia langsung memenjarakan semua pengikut Dionisos. Namun Dionisos mampu menyelamatkan diri dan mengungsi di tempat Thetis. Dionisos lalu mengirim kemarau ke Trakia sehingga terjadi pemberontakan di sama. Selain itu, Dionisos membuat Likurgus menjadi gila sampai-sampai Likurgus memotong-motong putranya sendiri.Orakel menyatakan bahwa Trakia akan tetap kering selama Likurgus masih hidup sehingga orang-orang membunuh Likurgus dengan memotong tubuhnya menjadi empat bagian. Setelah Likurgus mati, Dionisos mengangkat kembali kutukannya.[17] Prosimnos Dionisos membawa ibunya keluar dari dunia bawah dan menempatkannya di angkasa.[18] Dionisos memulai perjalanannya ke dunia bawah dari sebuah kolam di pesisir Argolid di dekat Lerna. Dionisos memasuki dunia bawah dengan dibimbing oleh Prosimnos atau Polimnos. Prosimnos melakukannya dengan imbalan dijadikan kekasih Dionisos namun Prosimnos lebih dulu meninggal sebelum Dionisos bisa menepati janjinya. Untuk menghormati Prosimnos, Dionisos mengambil batang zaitun, membentuknya menjadi alat kelamin pria, dan menaruhnya di makam Prosimnos. [19][20][21] Lain-lain Dionisos dan Ariadne, lukisan vas dari tahun 400-375 SM, ditemukan diThebes. Ketika Hefaistos menjebak Hera dengan kursi ajaib, Dionisos membuat Hefaistos mabuk dan membawanya kembali ke Olimpus. Ketika Theseus meninggalkan Ariadne yang sedang tertidur di pulau Naxos, Dionisos mengambil Ariadne dan menikahinya. Ariadne melahirkan seorang putra bernama Oenopion, tetapi Oenopion bunuh diri atau dibunuh oleh Perseus. Kallirrhoe adalah perempuan dari Kalidonia yang menghina seorang pendeta Dionisos setelah sang pendeta mengancam akan meracuni seluruh perempuan Kalidonia dengan kegilaan. Pendeta tersebut diperintahkan untuk mengorbankan Kallirrhoe namun dia malah membunuh dirinya sendiri. Kallirrhoe sendiri melemparkan dirinya ke dalam mata air yang kemudian diberi nama mata air Kallirrhoe. Ampelos, seorang satir, mati ketika sedang menunggangi seekor banteng. Ampelos mati karena banteng tersebut mengamuk setelah disengat serangga suruhan Ate. Moirai (para dewi takdir) memberi Amelos kehidupan kedua sebagai tanaman anggur. Dari tanaman anggur itulah Dionisos pertama kali membuat minuman anggur.[22] Akis, seorang pemuda Sisilia, disebut-sebut sebagai putra Dionisos. Pasangan dan keturunan Afrodit Para Kharis Aglaia Eufrosine Thalia Sisifos Priapos Ariadne Thoas Akis Stafilos Peparethos Nix Phthonus Althaia Dianira Kirke Komus Dalam seni klasik Patung Dionisos di Museum Louvre, dibuat dari marmer pada abad ke-2 SM. Dionisos digambarkan dalam banyak wadah minuman anggur di masa Yunani klasik. Penggambarannya menjadi semakin kompleks pada masa Hellenistik, dia digambarkan sebagai pemuda mirip perempuan dan kadang-kadang telanjang. Elizabeth Kessler berpendapat bahwa mosaik yang ada di lantai triklinium di Rumah Aion di Nea Paphos, Siprus, menceritakan pemujaan pada Dionisos.[23] Dalam mosaik tersebut, ada dewa-dewa lainnya tetapi mungkin hanya menunjukkan Dionisos sebagai figur utama. Dalam filsafat Dalam Die Geburt der Tragödie aus dem Geiste der Musik (1872), filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche, membandingkan perbedaan Dionisos dengan dewa Apollo. Menurutnya, Dionisos melambangkan prinsip estetika yang mendasar dan bebas atas kekuatan, musik dan mabuk sementara Apollo mewakili prinsip penglihatan, bentuk, dan keindahan. Nietzsche terus merenungkan karakter Dionisos, yang dia masukkan dalam halaman-halaman akhir dari karyanya pada tahun 1886, Jenseits von Gut und Böse. Nietzsche juga menggunakan Dionisos sebagai contoh dari konsep kehendak untuk berkuasa dalam karya-karyanya berikutnya, Götzen-Dämmerung, Der Antichrist dan Ecce Homo. Penyair dan filsuf Rusia, Vyacheslav Ivanov mengemukakan teori Dionisianisme, yang menelusuri asal mula seni sastra pada umumnya dan seni tragedi khususnya pada Misteri Dionisus kuno. Pandangannya muncul dalam risalah The Hellenic Religion of the Suffering God (1904), dan Dionysus and Early Dionysianism (1921). Terinspirasi oleh James Frazer, banyak yang menjuluki Dionisos sebagai dewa yang hidup-mati-dan terlahir kembali. Mitografer Karl Kerenyi mengemukakan pandangannya mengenai Dionisos dalam karyanya, Dionysos: Archetypal Image of Indestructible Life (Bollingen, Princeton) 1976. Dalam budaya populer Dionisos adalah tokoh utama dalam drama karya Aristofanes, Sang Katak, yang di kemudian hari diadaptasi menjadi versi modern oleh Shevelove (penulis) dan Stephen Sondheim (musik dan lagu). Dalam drama tersebut, Dionisos dan budaknya Xanthios pergi ke Hades untuk membawa kembali seorang penulis dari kematian, dengan harapan bahwa kehadiran sang penulis di dunia akan memperbaiki segala masalah di bumi. Dalam drama aslinya, Euripides berebut dengan Aiskhilos untuk dibawa dari dunia bawah. Sementara dalam adaptasinya, yang bersaing adalah George Bernard Shaw dan William Shakespeare. Pada tahun 2009, penyair Stephen Howarth dan produser teater Andrew Hobbs berkolaborasi dalam sebuah drama berjudul Bacchus in Rehab dengan Dionisos sebagai tokoh utamanya.[24]. Versi Romawi dari Dionisos muncul dalam novel tahun 1852, Aunt Phillis's Cabin, karangan Mary Henderson Eastman. Dalam novel tersebut, salah seorang tokohnya bernama Paman Bacchus, dia mendapat nama itu karena dia adalah pecandu alkohol. Eddie Campbell mengklaim bahwa Dionisos menjadi inspirasi utnuk novelnya, Kill Your Boyfriend. Sementara Grant Morrison menggunakan karakter Dionisos dalam seriDeadface karangannya. Dionisos sebagai Bakkhus juga muncul dalam novel karangan C.S. Lewis, Prince Caspian, bagian dari seriChronicles of Narnia. Rick Riordan memasukkan Dionisos dalam seri bukunya, Percy Jackson & Dewa-Dewi Olympia. Dionisos juga muncul dalam novel God of the Golden Fleece (2001) karangan Fred Saberhagen. Walt Disney telah beberapa kali menampilkan tokoh Dionisos dalam film. Yang pertama adalah sebagai Bacchus dalam film animasiFantasia. Penampilan lainnya adalah di film tahun 1997, Hercules. Dalam musim kedua dari seri True Blood terdapat cerita mengenai seorang maenad, Maryann, yang berusaha menghadirkan Dionisos. Nama yang berasal dari Dionisos Dion (juga diucapkan sebagai Deion dan Dionne) Denise (juga diucapkan sebagai Denice, Daniesa, Denese, dan Denisse) Dennis, Denis atau Denys (termasuk Denison dan Dennison), Denny Denis, Dionis, Dionisie (Romania) Dénes (Hungaria) Dionisio/Dyonisio (Spanyol) Dionigi (Italia) Διονύσιος, Διονύσης, Νιόνιος (Dionisios, Dionisis, Nionios Yunani) Deniska (Rusia) Dionísio (Portugis) Deni, Denis (Indonesia) Galeri "Bakkhus", karya Michelangelo Caravaggio "Bakkhus", karya Michelangelo Caravaggio Patung Dionisos buatanRomawi. Patung Dionisos danPersefone. "I trionfo di Bacco e Arianna", karya Annibale Carracci Mosaik dari Pella, Yunani, yang menggambarkan Dionisos menunggangimacan tutul. Catatan kaki ^ Fox, hal. 217, "Kata Dionisos terdiri dari dua bagian, bagian pertama berasal dari Διος (Ζευς), dan yang kedua tidak diketahui artinya, meskipun mungkin berhubungan dengan nama Gunung Nisa, tempat dalam cerita Likurgus: (...) Ketika Dionisos dilahirkan kembali dari paha Zeus, Hermes memberikannya untuk dirawat oleh para nimfa di Gunung Nisa, yang memberinya makanan dewa dan menjadikannya abadi". ^ Palaeolexicon, alat untuk belajar bahasa kuno ^ John Chadwick, The Mycenaean World (Cambridge University Press) 1976:99f: "Tetapi Dionisos secara mengejutkan muncul dua kali di Pylos, dalam bentuk Diwonusos." ^ Herodotus, Sejarah 2.146 ^ Apollodorus (Bibliothika), Library and Epitome, 1.3.2. "Orfeus juga menemukan Misteri Dionisos, dia dibunuh oleh paraMaenad dan dikubur di Pieria." ^ Burkert, Walter, Greek Religion, 1985 hal. 64, 132 ^ Pausanias, viii. 39. § 4 ^ Schmitz, Leonhard (1867). "Acratophorus". di dalam Smith, William. Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 1. Boston, MA. hlm. 14 ^ Stephanus dari Byzantium, s.v. bahasa Yunani: Ακρωρεία ^ Ausonius, Epigr. xxix. 6 ^ Pausanias, ix. 8. § 1. ^ Kerenyi 1976:286. ^ Jameson 1993, 53. Cf.n16 ^ Apollodorus, The Library, with an English Translation by Sir James George Frazer, F.B.A., F.R.S. in 2 Volumes. Cambridge, MA, Harvard University Press; London, William Heinemann Ltd. 1921. Includes Frazer's notes. ISBN 0-674-99135-4, ISBN 0-674-99136-2 ^ Theoi.com" Homeric Hymn to Dionysus ^ Photius, Library; "Ptolemy Chennus, New History" ^ Homer, Iliad 6.136-7 ^ Hyginus, Astronomy 2.5. ^ Clement of Alexandria, Protreptikos, II-30 3-5 ^ Arnobius, Against the Gentiles 5.28 (Dalby 2005, hal. 108–117) ^ Hyginus, Astronomy 2.5. ^ Nonnus, Dionysiaca (X.175-430; XI; XII.1-117); (Dalby 2005, hal. 55–62). ^ Kessler, E., Dionysian Monotheism in Nea Paphos, Cyprus,(Abstract) ^http://www.facsimileproductions.co.uk/page_1193321376829.html Referensi Dalby, Andrew (2005). The Story of Bacchus. London: British Museum Press. ISBN 0714122556 (US ISBN 0-89236-742-3) Farnell, Lewis Richard, The Cults of the Greek States, 1896. Volume V, cf. Bab IV, Cults of Dionysos; Bab V, Dionysiac Ritual; Bab VI,Cult-Monuments of Dionysos; Bab VII, Ideal Dionysiac Types. Fox, William Sherwood, The Mythology of All Races, v.1, Greek and Roman, 1916, Penyunting umum, Louis Herbert Gray. Jameson, Michael. "The Asexuality of Dionysus." Masks of Dionysus. Edisi Thomas H. Carpenter and Christopher A. Faraone. Ithaca: Cornell UP, 1993. ISBN 0-8014-8062-0. 44-64. Kerényi, Karl, Dionysos: Archetypal Image of Indestructible Life, (Princeton: Bollingen) 1976. Pickard-Cambridge, Arthur, The Theatre of Dionysus at Athens, 1946. Powell, Barry B., "Classical Myth," Edisi kelima, 2007. ISBN Ridgeway, William, Origin of Tragedy, 1910. Kessinger Publishing (June 2003). ISBN 0-76616221-4. Ridgeway, William, The Dramas and Dramatic Dances of non-European Races in special reference to the origin of Greek Tragedy, with an appendix on the origin of Greek Comedy, 1915. Riu, Xavier, Dionysism and Comedy, Rowman and Littlefield Publishers (1999). ISBN 0-84769442-9. [1] Seaford, Richard. "Dionysos", Routledge (2006). ISBN 0-415-32488-2. Smith, William, Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology, 1870, artikel mengenai Dionisos, [2] Sutton, Dana F., Ancient Comedy, Twayne Publishers (Agustus 1993). ISBN 0-8057-0957-6. Hades Hades Patung Hades di Museum Nasional Roma Dewa Dunia bawah dan kekayaan Kediaman Dunia bawah Simbol Kerberos Helm Kegelapan Cemara Bunga Narcissus Kunci Hades Pasangan Persefon Orang tua Kronus dan Rhea Saudara Poseidon Demeter Hestia Hera Zeus Kendaraan Kereta perang yang ditarik oleh empat kuda hitam Padanan Pluto dalammitologi Romawi Dis Pater Orkus Padanan Aita dalammitologi Etruska Hades (Yunani: ᾍδης, Hadēs, atau Ἅιδης, Háidēs) adalah dewa dunia bawah dalamMitologi Yunani. Hades merupakan putra tertua dari Kronus dan Rhea. Dia bersama saudara-saudaranya mengalahkan para Titan dan mengambil alih kekuasaan atas dunia. Zeus, Poseidon dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan dan Hades mendapat dunia bawah. [1] Karena asosiasinya dengan dunia bawah, Hades sering dianggap sebagai dewa kematian meskipun bukan. Hades juga kadang-kadang disebut sebagai dunia bawah itu sendiri. Dalam mitologi Romawi Hades disebut sebagai Pluto, Dis Pater dan Orkus sedangkan dalam mitologi Etruska dewa padanannya adalah Aita. Simbol yang diasosiasikan dengan Hades yaitu Helm Kegelapan dan anjing berkepala tiga, Kerberos. Istilah Hades dalam kekristenan (dan dalam Bahasa Yunani Koine) serupa dengansheol dalam ajaran Yahudi (שאול, kuburan atau lubang di bumi), dan merujuk pada tempat untuk roh manusia. Sementara konsep neraka dalam agama Kristen lebih mirip dengan konsep Tartaros dalam mitologi Yunani, bagian dari Hades yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan. Dunia Hades Peta dunia bawah buatan Andrea de Jorio. Dalam mitologi Yunani yang sangat kuno, dunia Hades adalah tempat tinggal roh orang mati yang suram dan berkabut (disebut juga Erebos).[2] Pada periode selanjutnya, mitos ini berkembang dengan adanya penghakiman terhadap para roh dan adanya imbalan dan hukuman. Beberapa manusia (termasuk Herakles), boleh langsung meninggalkan tempat ini begitu mereka masuk. Dunia ini terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk Elisium,Padang Asphodel, dan Tartaros. Ada juga Pulau Keberkahan, tempat para manusia pilihan. Dalam mitologi Romawi, pintu masuk ke dunia bawah terletak diAvernus, sebuah kawah di dekat Cumae, dan merupakan rute yang digunakan oleh Aineias untuk pergi ke dunia bawah.[3] Roh manusia masuk ke dunia bawah dengan menyeberangi sungaiAkheron menaiki perahu yang didayung oleh Kharon. Kharon meminta bayaran berupa sekeping obolos, koin kecil yang disimpan di mulut jenazah oleh keluarga atau kerabat. Roh-roh yang tidak memiliki koin tersebut tidak bisa menyeberang dan harus berdiam selama ratusan tahun di tepi sungai, mereka bahkan kadang-kadang kembali ke dunia manusia untuk menghantui orang-orang yang seharusnya memberi mereka penguburan yang layak. Orang-orang Yunani bisanya memberikan persembahan pada dewa agar mereka terhindar dari roh-roh semacam itu.[3] Di seberang sungai Akheron ada anjing berkepala tiga, Kerberos, yang menjaga pintu dunia bawah. Kerberos akan membiarkan orang masuk tetapi tidak akan mengizinkan ada yang keluar. Kerberos pernah dikalahkan oleh Herakles. Setelah melewati Kerberos, roh manusia kemudian memasuki tempat penghakiman. Ada lima sungai di dunia bawah yaitu Akheron (sungai kesedihan), Kokitos (sungai ratapan), Flegethon (sungai api), Lethe (sungai kelalaian), dan Stix (sungai kebencian).[4] Sungai Stix adalah sungai yang sangat keramat, sumpah yang diambil di sungai ini tak bisa dilanggar. Tubuhn Akhilles direndam di sungai ini untuk membuatnya kebal. Sungai Stix adalah sungai yang membatasi dunia bawah dan dunia atas. Ada dua kolam di dunia bawah, kolam Lethe, tempat roh manusia dikumpulkan dan dihapus ingatannya, dan kolam Mnemosine, tempat para roh memperoleh ingatan mereka kembali. Di halaman depan istana Hades ada tempat bagi tiga hakim dunia bawah, Minos, Rhadamanthus, dan Aiakos. Dari sana ada tiga jalan yang berujung pada tempat yang berbeda. Para roh akan diadili oleh para hakim dan dikirm ke jalan yang sesuai bagi mereka. Roh orang yang tak pernah berbuat jahat akan pergi ke Padang Asphodel, roh orang jahat akan dikirm ke Tartarus, dan roh para pahlawan akan pergi ke Elisium. Etimologi Asal nama Hades atau Aides masih belum jelas. Beberapa orang berpendapat bahwa itu berasal dari a-idein yang berarti "yang tak terlihat". Sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa Hades berasal dari hadô atau chadô; sehingga Hades bermakna "yang memiliki semua" atau "yang menerima semua".[5] Penggambaran Hades memegang dwisulanya dengan ditemani Kerberos. Haides sering digambarkan sebagai dewa yang memiliki janggut yang gelap dan berpakaian megah dengan memegang tongkat atau dwisula. Hades juga digambarkan sebagai dewa yang menuangkan kesuburan dari sebuah keranjang berbentuk tanduk (kornukopia).[5] Julukan Hades, sebagai dewa orang mati, merupakan figur yang menakutkan bagi orang yang masih hidup. Orang hidup segan untuk bersumpah atas nama Hades dan akan memalingkan wajahnya ketika melakukan persembahan untuk Hades. Bagi beberapa orang, menyebut nama "Hades" saja sudah cukup menakutkan sehingga munculah berbagai julukan baginya. Salah satunya adalah Pluton ("kekayaan"), karena mineral berharga ada di bawah tanah dan dimiliki oleh Hades.[6] Sofokles menyebut Hades sebagai "Dia Yang Kaya". Julukan Hades yang lainnya adalah Polysemantor ("Penguasa banyak benda"), Polidegmon ("Yang menerima banyak hal"),[7] Nekrodegmon ("Penerima orang mati"), Nekron Soter ("Penyelamat orang mati"), dan Eubuleus ("Penasehat yang baik"). Dia juga disebut sebagai Zeus Khthonios ("Zeus dunia bawah"), "Dia yang sunyi",[8] dan "Raja para roh".[9][10][11][12] Pemujaan terhadap Hades Hades disembah di Yunani dan Italia.[5] Hades dsembah dalam upacara penguburan dan dalam ritual pemanggilan arwah. Ada beberapa kuil untuknya dan pusat pemujaannya adalah di Orakel arwah diThesprotia, Yunani. Sedangkan Orakel arwah di Cumae, Italia, dikeramatkan untuk Hades dan Persefon. Hades juga adalah dewa yang berperan dalam misteri Eleusina. [13] Hades dalam mitologi Kelahiran dan Titanomakhia Hades adalah anak dari Titan Kronus and Rhea. Dia memiliki tiga saudara perempuan yaitu Demeter,Hestia, dan Hera, dan dua saudara laki-laki: Zeus, putra termuda, dan Poseidon. Hades ditelan olehKronus ketika masih bayi. Setelah mereka dewasa, Zeus berhasil membuat ayahnya memuntahkan saudara-saudaranya dan kemudian melakukan perlawanan terhadap kekuasaan para Titan. Zeus bersama saudara dan sekutunya melakukan perang menghadapi para Titan dan disebut Titanomakhia.[14] ParaKiklops membuatkan senjata untuk para dewa. Zeus mendapat petir, Poseidon memperoleh trisula dan Hades mendapat Helm kegelapan. Pada malam sebelum pertempuran, Hades memakai helmnya dan menyelinap ke perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan senjata para Titan. Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun dan berakhir dengan kemenangan para dewa Olimpus. Setelah mengalahkan para Titan, Hades dan kedua saudaranya melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan, Zeus berkuasa atas langit, Poseidon mendapat lautan dan Hades memperoleh dunia bawah.[15][16] Sedangkan bumi diatur oleh semua dewa[17][18] Sebagai pemimpin dunia bawah Meskipun Hades adalah salah satu dewa Olimpus, dia lebih sering menghabiskan waktunya di kerajaannya di alam kematian. Tetapi ketika terluka oleh Herakles, Hades pergi ke Olimpus.[19][20] Hades mengatur roh manusia di dunia bawah dengan dibantu oleh beberapa dewa dan makhluk yang tunduk padanya. Hades sangat melarang roh untuk keluar dari dunia bawah dan akan sangat marah bila ada yang berani mengambil roh dari dunia bawah.[21][22]Hades juga akan murka terhadap siapapun yang mencoba menghindari kematian, seperti misalnya Sisifos. Selain Herakles, manusia yang mampu bertahan hidup setelah memasuki dunia bawah adalah Odiseus, Aineias, Orfeus, Theseus, Pirithous, dan Psikhe. Keadaan dunia bawah sangat mengerikan sehingga mereka tidak bahagia dengan apa yang mereka lihat di sana. Akhilles, yang ditemui Odiseus di dunia bawah, mengatakan bahwa keadaan di dunia bawah sangatlah buruk. [23] Karena kepribadiannya yang gelap, Hades tidak disukai baik oleh manusia maupun dewa. [24] Hades ditakuti karena dia melambangkan kematian yang pasti datang dan tak terhindarkan.[25] Namun Hades adalah dewa yang memerintah dengan adil walaupun dia kejam dan tanpa belas kasihan. Hades bukanlah dewa kematian meskipun Hades memerintah dunia orang mati. Dewa kematian adalah Thanatos yang bertugas mengambil nyawa manusia. Hades tidak tahu-menahu mengenai apa yang terjadi di atas tanah.[26] Bila ada orang yang memukulkan tangannya ke tanah dan berdoa pada Hades barulah Hades mendengarnya.[27] Dua ekor Kambing jantan dan betina berbulu hitam sering dipersembahkan untuknya. Darah dari korban persembahan tersebut diteteskan ke dalam lubang di tanah dan orang yang melakukan ritual harus memalingkan wajahnya.[28][29] Hades menculik Persefon dalam lukisan Ratto di Proserpina karya Paris Bordone. Penculikan Persefon Istri Hades adalah Persefon, anak Demeter.[30] Setelah mengalahkan para Titan, Hades dan saudara-saudaranya harus berhadapan dengan para raksasa. Dengan bantuan Herakles, para dewa pun berhasil mengalahkan para raksasa dan mengurung mereka di bawah Gunung Etna. Kadang-kadang para raksasa memberontak dan berusaha keluar dari kurungan mereka sehingga menyebabkan gunung meletus dan gempa bumi. Hades khawatir usaha para raksasa tersebut akan menyebabkan dunia bawah rusak dan menjadi terbuka pada dunia atas. Hades lalu menaiki kereta perangnya yang berwarna emas dan keluar dari dunia bawah untuk melakukan patroli.[31]Pada saat itulah Eros (dewa cinta) memanah Hades, membuatnya jatuh cinta pada Persefon yang sedang memetik bunga di padang Nysa.[7] Hades lalu menculik Persefon dan membawanya ke kediamannya.[32] Demeter sangat sedih setelah kehilangan anaknya. Kesedihannya menyebabkan musim dingin dan tanaman tidak dapat tumbuh, hal ini membuat manusia menderita. AkhirnyaZeus turun tangan dan mendatangi Hades. Zeus meminta Hades mengembalikan Persefon pada ibunya. Hades setuju namun sebelum membiarkan Persefon keluar Hades telah terlebih dahulu memberinya buah delima yang dimakan oleh Persefon. Karena telah memakan buah tersebut, Persefon menjadi terikat pada Hades dan ingin kembali ke dunia bawah.[2] Tetapi Demeter tidak ingin anaknya pergi lagi. Akhirnya Zeus membuat kesepakatan bahwa selama setengah tahun Persefon akan tinggal di dunia atas bersama ibunya dan selama setengah tahun berikutnya Persefon akan tinggal di dunia bawah bersama Hades.[33] Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.[34] Theseus dan Pirithous Theseus dan Pirithous berencana untuk menculik dan menikahi anak Zeus. Theseus memilih Helen dan bersama-sama mereka menculiknya lalu memutuskan menunggu sampai Helen cukup umur untuk dinikahi. Sedangkan Pirithous memilih Persefon, istri Hades. Mereka lalu berangkat ke dunia bawah untuk menculiknya. Namun Hades telah mengetahui rencana mereka, Hades berpurapura menjamu mereka. Ketika mereka berdua duduk, beberapa ekor ular langsung bergulung di kaki mereka dan mencegah mereka kabur. Theseus berhasil dibebaskan oleh Herakles tetapi Pirithous terperangkap dan dihukum karena berani menginginkan istri dari seorang dewa.[35][36] Tugas Herakles Tugas kedua belas dan terakhir Herakles adalah menangkap Kerberos. Pertama-tama Herakles pergi ke Eleusis untuk menjalani Misteri Eleusis. Dia melakukannya untuk mengetahui cara masuk dan keluar dari dunia bawah, dia juga ingin membersihkan dosanya karena telah membunuh seorang Kentaur. Herakles menemukan jalan masuk ke dunia bawah melalui Tanaerum. Athena dan Hermes membimbing jalannya selama di dunia bawah. Hestia juga membantunya melewati Kharon. Herakles lalu menemui Hades dan meminta izinnya untuk menangkap Kerberos. Hades mengizinkannya asalkan Herakles tidak menggunakan senjata. Herakle menghadapi Kerberos dan berhasil mengalahkannya.[37] Orfeus dan Euridike Orfeus (kanan) memainkan musik untuk Hades danPersefon. Hades menunjukkan belas kasihan hanya satu kali yaitu ketika Orfeus, seorang musisi hebat, pergi ke dunia bawah untuk mendapatkan kembali istrinya, Euridike, yang meninggal karena gigitan ular berbisa. Tak mau menerima kenyataan bahwa istrinya mati, Orfeus menemui Hades dan meminta kehidupan kedua untuk istrinya. Terpesona oleh musiknya, Hades mengizinkan Orfeus untuk membawa kembali Euridike ke dunia atas dengan satu syarat: Orfeus tidak boleh menengok ke belakang sebelum sampai di permukaan bumi. Orfeus setuju dan kemudian membawa Euridike menuju dunia manusia. Tetapi dalam perjalanannya, Orfeus malah menoleh ke belakang sehingga Euridike lenyap dan kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya.[38] Minthe dan Leuke Menurut Ovid, Hades bernafsu pada Minthe (nimfa yang diasosiasikan dengan sungaiKokitos) dan mengejarnya namun Persefon mengubah Minthe menjadi tanaman mintsebelum Hades bisa menangkap Minthe.[39][40] Nimfa bernama Leuke juga pernah diperkosa oleh Hades. Hades mengubahnya menjadi pohon setelah Leuke meninggal.[41] Versi lain menyebutkan bahwa Persefonlah yang mengubah Leuke ketika Leuke sedang berdiri di dekat kolam ingatan. Hades dan Asklepios Asklepios adalah orang yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit bahkan mampu menghidupkan orang mati. Karena perbuatannya tersebut jumlah roh yang ada di dunia bawah semakin lama semakin berkurang sampai akhirnya Hades melaporkan hal ini pada Zeus. Hades menuduh Asklepios telah merugikan kekuasaannya. Zeus kemudian membunuh Asklepios dengan petirnya.[42] Hades dan kota Thebes Kreon, raja Thebes, menolak menguburkan mayat para prajurit yang mati dalam perang Thebes. Akibatnya Hades dan Persefon marah dan mengutuk Thebes dengan wabah yang mematikan. Orakel Apollo memberitahu rakyat Thebes bahwa wabah tersebut hanya bisa dihilangkan dengan pengorbanan dua orang perawan. Dua orang Koronides (anak perempuan Orion) bersedia mengorbankan diri mereka. Hades dan Persefon bersimpati pada pengorbanan mereka berdua dan mengangkat mereka ke angkasa sebagai komet.[43] Atribut Hades dan Kerberos (Museum ArkeologiHeraklion). Tanaman yang dikeramatkan untuk Hades yaitu cemara, mint, dan asphodel. Sedangkan hewan keramat untuk Hades adalah burung hantu.[44] Pembantu Pembantu-pembantunya antara lain: Askalafos, penjaga kebun Hades yang dikutuk menjadi burung hantu oleh Demeter. Para Erinya, dewi pembalasan yang mengawasi kamar penyiksaan di dunia bawah. Mereka sering disuruh Hades untuk menemani hantu yang ingin melakukan pembalasan. Minos, Aiakos dan Rhadamanthus, tiga hakim dunia bawah yang mengadili roh manusia. Para Ker, dewa kematian kejam. Kharon, pendayung perahu yang menyeberangkan roh ke dunia bawah. Menoites, gembala yang menjaga ternak Hades. Dewa sungai (Stix, Flegethon, Lethe, Kokitos, Akheron). Thanatos, dewa kematian.[44] Benda milik Hades Sebagai dewa dunia bawah, Hades memiliki benda-benda sebagai berikut: Kereta Perang: Hades memiliki kereta perang yang ditarik oleh empat ekor kuda abadi berbulu hitam. Helm Kegelapan: helm gaib milik Hades yang dibuat oleh para Kiklops dan digunakan sebagai senjata pada Titanomakhia.[14] Helm in membuat pemakainya menjadi tak terlihat bahkan oleh dewa sekalipun.[45] Hades kadang-kadang meminjamkan helm ini pada dewa ataupun manusia, misalnya Perseus.[46] Tongkat Kerajaan: Hades mempunyai sebuah tongkat yang mampu menciptakan jalan antara dunia bawah dan dunia atas. Istana: di suatu tempat yang lembab di dunia bawah terdapat istana emas milik Hades. Singgasana: Hades bertahta di atas singgasana emas di istananya. Dari sana dia mengawasi roh yang baru masuk ke dunia bawah dengan dikelilingi oleh tiga hakim dunia bawah. Kunci Hades: gerbang dunia bawah dikunci secara rapat untuk mencegah roh melarikan diri. Kunci emasnya dipegang oleh Hades, atau oleh penjaga pintunya, Aiakos. Kerberos: Gerbang dunia bawah dijaga oleh anjing berkepala tiga, Kerberos. Kebun buah: di dekat istananya, Hades memiliki kebun buah delima. Buah inilah yang dimakan oleh Persefon dan menjebaknya di dunia bawah. Hewan ternak: Hades memiliki sekawanan ternak abadi berbulu hitam yang menjelajahi Padang Asphodel.[44][47] Hades dalam sastra dan seni klasik Hades jarang digambarkan dalam seni klasik, sebagian besar penggambarannya adalah bersama Persefon.[48][49] Hades juga disebutkan dalam The Odyssey, ketika Odisseus mengunjungi dunia bawah dalam perjalanannya tetapi dalam cerita ini Hades adalah tempat bukan dewa. Hades dalam budaya populer Meskipun dalam mitologi Hades digambarkan sebagai dewa yang adil, Hades sering muncul dalam kisah fiksi sebagai tokoh jahat. Hades muncul dalam film Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (diperankan oleh Steve Coogan),[50] dan Clash of the Titans(diperankan oleh Ralph Fiennes).[51] Dalam kedua film tersebut dia diceritakan sebagai dewa yang jahat. Sedangkan dalam anime Saint Seiya, Hades adalah tokoh antagonis utama yang ingin menghancurkan umat manusia. Hades juga muncul dalam serial Xena: Warrior Princess. Dalam film Hercules buatan Disney tahun 1997, Hades adalah dewa yang ingin menggulingkan Zeus dan mengambil alih kekuasaan atas dunia.[52] Catatan kaki 1. ^ Apollodorus, i. 1. § 5, 2. § 1 2. ^ a b Himne Homer untuk Demeter 3. ^ a b Virgil, Aeneid buku VI. 4. ^ Gill, N.S Rivers of the Greek Underworld. Ancient History. Diakses pada 29 April 2010 5. ^ a b c Atsma, Aaron J. HADES : Greek king of the underworld.Theoi Project. Diakses pada 29 April 2010 6. ^ Strabo, iii. hal. 147 7. ^ a b Himne Homer untuk Demeter 9 8. ^ Atsma, Aaron J. Tales of THE TITLES & EPITHETS OF HADES. Theoi Project. Diakses pada 28 April 2010 9. ^ Homer, Iliad ix. 457. 10. ^ Homer, Iliad xx. 61. 11. ^ Homer, Iliad xv. 187 12. ^ Pausanias, ii. 35. § 7. 13. ^ Atsma, Aaron J. Cult of Hades. Theoi Project. Diakses pada 30 April 2010 14. ^ a b Apollodorus i. 2. § 1. 15. ^ Homer, Iliad xv.187–93. 16. ^ Walter Burkert, in The Orientalizing Revolution: Near Eastern Influence on Greek Culture in the Early Archaic Age, 1992, hal 90-91 17. ^ Homer, Iliad vi. 187. 18. ^ Homer, Iliad v. 395. 19. ^ Pausanias. vi. 25. § 3. 20. ^ Apollodorus ii. 7. § 3. 21. ^ Homer, Iliad viii. 367. 22. ^ Pausanias, v. 20. § 1. 23. ^ Homer, Odyssey xi. 488-49 24. ^ Homer, Iliad ix. 158. 25. ^ Homer, Iliad ix. 26. ^ Homer, Iliad xx. 61. 27. ^ Robert Graves, The Greek Myths 1960, hal. 31.e 28. ^ Kerenyi, Gods of the Greeks 1951, hal. 231 29. ^ Homer, Odyssey x. 527. 30. ^ Guirand, Felix, Larousse Encyclopedia of Mythology, (Batchworth Press Limited) 1959, hal 190. 31. ^ Thomas Bulfinch, Bulfinch's Mythology, 1855, bab 7 32. ^ Ovod, Metamorphoses v. 40. 33. ^ Guirand, Felix, Larousse Encyclopedia of Mythology', (Batchworth Press Limited), 1959, hal. 175. 34. ^ Guirand, Felix, Larousse Encyclopedia of Mythology, Batchworth Press Limited, 1959, hal. 176 35. ^ Diodorus Siculus, Library of History iv. 63. 4 36. ^ Diodorus Siculus, Library of History iv. 26. 1 37. ^ Capture of Cerberus. Encyclopedia Mythica. Diakses pada 29 April 2010 38. ^ Ovid, Metamorphoses x. 8. 39. ^ Strabo, viii. hal. 344 40. ^ Ovid, Metamorphoses x. 728. 41. ^ Pausanias, Description of Greece v. 14. 2. 42. ^ Diodorus Siculus, Library of History iv. 71. 3 43. ^ Antoninus Liberalis, Metamorphoses xv 44. ^ a b c Atsma, Aaron J. Tales of The Haides Estate. Theoi Project. Diakses pada 28 April 2010 45. ^ Homer, Iliad v. 845. 46. ^ Apollodorus, i. 6. § 2. 47. ^ Apollodorus, ii. 5. §§ 10, 12. 48. ^ The Rape of Persephone Museo Archeologico Nazionale di Napoli, Naples, Italy 49. ^ Vermeule, Emily, "Mythology in Mycenaean Art", The Classical Journal, Vol. 54, No. 3, JSTOR, 1 Desember 1958, pp. 97–108. Diakses pada 21 Oktober 2007. 50. ^ Steve Coogan as Hades. Percy Jackson Movies. Diakses pada 29 April 2010 51. ^ Ralph Fiennes to play Hades in Clash of the Titans. Filmonic. Diakses pada 29 April 2010 52. ^ Hades Villains History. Disney Archives. Diakses pada 1 Mei 2010