BIOEKOLOGI_ANATOMI LUAR SERANGGA

advertisement
Pertemuan ke-3
•
•
•
•
Mampu menjelaskan bioekologi serangga hama.
Sifat & morfologi serangga hama.
Faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan serangga hama.
Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap populasi serangga hama.
Bioekologi dan Perilaku Serangga
Adaptasi serangga terhadap keadaan ekstrim
Temperatur
o Banyak serangga mampu beradaptasi pada daerah yang sangat dingin seperti
Antartika
o Kutu menempel pada singa laut di daerah kutub, di mana suhunya selalu di
bawah -2 derajatC
o Kolembolla & tungau ditemukan di suatu glasiar 600 km dari kutub selatan
o Di pulau-pulau Sub-antartika jenis serangga yg hdp lebih banyak,
khususnya Coleoptera, Diptera, & Lepidoptera.
o Banyak serangga hidup & berkembang pd musim salju (namun banyak jg yg
berdiapause dalam bentuk larva /pupa).
o Glycerol berfungsi sebagai anti freezing
Adaptasi terhadap keadaan ekstrim
Diapause
o Adalah fase di mana organisme berhenti berkembang & terjadi pada
siklus tahunan
o Berbeda dengan quiescene yang merupakan respon sementara
terhadap kondisi yang kurang menguntungkan seperti kekeringan
atau temperatu rendah
o Pada spesies univoltine (satu generasi per tahun), diapause
obligat sering terjadi (di daerah sub tropika)
o Pada spesies multivoltine diapause vakultatif mungkin terjadi
(di daerah subtropika)
Adaptasi terhadap keadaan ekstrim
Penyimpanan makanan
Penyimpanan makanan merupakan mekanisme pertahanan hidup
Semut (HMY: Fomicidae) sering mengumpulkan biji-bijian dan disimpan
di sarangnya
Lebah mengumpukan polen dan madu untuk keturunannya
Sejenis tabuhan (HYM: Specidae) menyimpan larva Lepidoptera
disarangnya
Adaptasi terhadap keadaan ekstrim
Hidup di gua
o Kehidupan yang ekstrim dan sangat menarik adalah di gua yang
gelap total (troglobites)
o Biasanya tak bermata, namun di serangga di kompensasi dengan
antenna, tungkai, dan rambut perasa yang ramping dan panjang
o Di Australia terdapat ratusan serangga di gua yang gelap
total. Salah satunya adalah kecoa tanpa mata Trogloblatella
nullarborensis (BLAT: Blattellidae)
o Jenis capung tertentu di Afrika hidup di gua pada siang hari
(trogloxene: menggunakan gua sebagai tempat hidup sementara)
Adaptasi terhadap keadaan ekstrim
Air tawar
Banyak modifikasi fisik serangga untuk hidup di air, seperti
pada larva nyamuk, naiad capung dan kumbang air
Jenis serangga tertentu memiliki ‘insang’ (tracheal gill)
untuk adaptasi dalam air
Sejenis lalat (DIP: Gerridae) mempunyai tungkai yang
termodifikasi untuk berjalan di atas permukaan air
Banyak serangga memiliki tungkai seperti dayung untuk berenang
di air
Kehidupan sekitar dan dalam air
Kekeringan (Desiccation)
Cryptobiosis istilah untuk mekanisme pertahanan hidup (survival)
suatu organisme
Sejenis larva nyamuk (DIP: Chironomidae) dapat hidup tanpa air
sedikitpun dalam tubuhnya dan bertahan di suhu 100-270 derajat C,
serta masih bertahan direndam di ethanol absolut /glycerol selama
seminggu
Kehidupan sekitar dan dalam air
Perairan dalam dan laut
o Meskipun serangga adaftif terhadap berbagai lingkungan. Hanya
nyamuk Chironomid (DIP: Chironomidae) yang hidup di danau yang
dalam
o Tidak ada serangga yang hidup di laut dalam, namun banyak yang
hidup di pantai dan tahan air laut yang bergaram atau
menggunakan laut untuk sarana migarasi (misalnya dari ujung
kulon Krakatau)
o Ada jenis serangga tertentu dapat hidup dan beradaptasi
permukaan air laut. Serangga ini tidak bersayap dan dapat
meloncat sejauh 12 cm (di Australia)
Hubungan serangga dengan tanaman
Tanaman sebagai makan dan habitat
o Banyak serangga fitofag menjadi pesaing manusia (hama)
o Beberapa serangga menjadi arboreal dan banyak modifikasi
dalam tubuhnya (serangga penggerek batang), daun dll)
o Beberapa kutu tempurung kelihatan menyatu pada tanaman
o Serangga punya masalah dengan tanaman, karena:
sebagian beracun
Kandungan nutrisi tidak sesuai
Hubungan serangga dengan tanaman
Pertahanan tanaman dari serangan serangga
o Tanaman berevolusi untuk pertahanan terhadap serangan herbivora
o Secara kimia, tanaman tertentu mengandung bahan yang merugikan
serangga (secondary compouds)
o Secara mekanis (duri, daun berambut)
o Banyak adaptasi morfologi serangga untuk mengatasi system
pertahanan tanaman (contoh: kepala dan mandible penggerek
batang COL: Cerambycidae berukuran besar dan kuat)
o Banyak tanaman yang dihindari oleh binatang herbivora ternyata
tidak luput dari serangan serangga
Hubungan serangga dengan tanaman
Serangga penyebar penyakit tanaman
Tranmisi penyakit merupakan konsekuensi dari serangga yang
memakan tanaman
Jenis penyakit yang banyak ditularkan serangga adalah virus
selain fitoplasma, bakteri, cendawan.
Wereng coklat merupakan vector penyakit virus pada tanaman
padi. Wereng hijau (HEM: Jassidae) menyebarkan penyakit tungro
pada padi. Kutu daun, kutu kebul, dan trips juga merupakan
vector berbagai jenis virus pada tanaman sayuran dan tanaman
hias
Hubungan serangga dengan tanaman
Puru (Galls)
Disebut juga puru. Contohnya serangan pada padi oleh sejenis nyamuk
(DIP: Cecydomyiidae) dan bisul-bisul pada daun jambu bol oleh
Psyllidae (HEM)
Kebanyak puru pada daun, tangkai, bunga, pucuk tanaman
Selain oleh DIP dan HEM, banyak grup lain dapat membentuk puru,
seperti THY, COL, LEP.
Hubungan serangga dengan tanaman
Koevolusi mutualisme tanaman dan serangga
Koevolusi terjadi karena tekanan seleksi
Myrmechohory adaptasi tanaman sedemikian rupa terhadap semut
sebagai penyebar. Semut dapat membawa biji dan menyebarkannya.
Semut dapat menjadi penyerbuk.
Serangga sebagai agen cross-pollination
Hubungan serangga dengan tanaman
Tanaman pemakan serangga
Meskipun hamper semua tanaman dapat terserang serangga namun
da sebaliknya dimana tanaman makan serangga
Tanaman kantong semar (Nephente) merupakan contoh terkenal.
Mekanisme yang lain adalah jebakan perekat
Tanaman makan serangga untuk dicerna dan diambil nutrisinya:
protein.
Hubungan serangga dengan tanaman
Banyak serangga sebagai bagian dari rantai makanan yang panjang
Hewan pemangsa serangga adalah burung, ikan, kelelawar, katak,
cicak, laba-laba dan binatang lain termasuk serangga sendiri
Contoh menarik adalah ikan senapan di Australia dan bunlon yang
mempunyai lidah menjulur untuk menangkap serangga
Serangga predator seperti lalat Asilidae (DIP), kumbang
pemangsa (COL: Carabidae), Capung (ODO)
Parasit dan Parasitisasi
Serangga parasite pada vertebrata
Banyak serangga sebagai ektoparasit pada vertebrata (sapi,
kerbau, kucing, anjing)
Kutu pinjal selain sebagai parasite juga vector penyakit pada
hewan
Kebanyakan serangga parasite hewan beradaptasi dengan kuku yang
kuat untuk mengait di rambut inang dan menjadi tidak bersayap
Larva lalat parasite sering hidup pada inang
Serangga parasite pada serangga
Grup serangga yang banyak menjadi parasite adalah Hymenoptera,
Diptera dan Strepsiptera
Beberapa serangga juga sebagai parasitoid, seperti parasite tapi
dapat mematikan inangnya
Hyperparasitoid: serangga parasite yang memarasit parasitoid
Parasit dan parasitisasi
Musuh alami serangga
Tungau (acarina) merupakan ektoparasit serangga
Selain tungau: fungi, protozoa, bakteri, virus
Banyak musuh alami serangga ini sengaja dibiakkan dan
dikembnagkan untuk maksud pengendalian biologi pada system
pertanian
Parasit dan parasitisasi
Foresi (Phoresy)
• Banyak serangga menempel ke organisme
perpindahan tempat (transportasi)
lain
untuk
maksud
• Larva instar pertama Meloidae (COL) yang disebut triungulin yang
aktif bergerak dan menempel pada bunga-bungaan supaya dapat
pindah bersama lebah
• Kutu daun (Aphids) sering pindah oleh semut ke bagian tanaman
atau tanaman lain untuk keperluan makanan (embun madu)
Warna, Bentuk, Mimikri dan Polimorfisme
Penyamaran (Crypsis)
Merupakan kombinasi warna, struktur dan perilaku untuk penyamaran
Phasmatodea (belalang dan atau ranting) menyamar sebagai daun atau
ranting
Ulat jengkal berwarna seperti ranting dan sering berperilaku ‘kaku’
sehingga seperti ranting kering
Ngengat mirip sekali dengan lebah penyengat
Warna, Bentuk, Mimikri dan Polimorfisme
Aposematik
Selain mengeluarkan bahan kimia, serangga sering sangat tidak enak
dimakan (distastesful) dan sangat beracun
Banyak serangga kalau menyengat atau menggigit terasa sangat
menyakitkan
Lebah tabuhan merupakan penyengat yang hebat. Begitu juga semut api
atau ulat bulu yang dapat membuat kulit sangat gatal
Warna, Bentuk, Mimikri dan Polimorfisme
Mimikri
Mimikri dengan bentuk atau warna yang merupakan perhatian bahaya bagi
organisme lain. Seperti lebah berwarna hitam dan kuning (pada ular
juga). Hal ini disebut Mimikri Mullerian
Mimikri Batesian merupakan mimikri organisme yang menyerupai organisme
yang berbahaya. Contohnya lalat menyerupai lebah penyengat
Mimikri aide-Memoire adalah mimikri agar organisme predator ingat
dengan pengalaman buruk sebelumnya.
Contoh: serangga mengeluarkan suara desis, serangga dengan sayap
seperti mata burung.
Warna, Bentuk, Mimikri dan Polimorfisme
Polimorfisme siklus
Perubahan bentuk secara siklus terjadi pada jenis tertentu seperti
kutu daun dan wereng.
Pada kutu daun, perubahan warna atau bersayap-tidak bersayap terjadi
tergantung pada lingkungan dan makanan
Pada suatu serangga dapat terjadi perubahan sebanyak 20 macam dalam
setahun
contoh lain pada kepik hijau Myzus persicae
Serangga Sosial
Serangga social (sebenarnya) adalah yang membentuk koloni dan
mempunyai pembagian kelompok sebagai fungsi yang berbeda (Raja, ratu,
serdadu, dan semut(HYM)
Grup lain (HEM) memiliki beberapa spesies yang tetuanya menjaga
keturunannya (social juga walaupun tak sebenarnya)
Embioptera merupakan salah satu grup yang membuat sarang (untuk
‘rumah tingga’ bagi seluruh populasi).
Migrasi
Tujuan migrasi pada serangga:
Untuk memaksimumkan kemungkinan survive di berbagai macam
habitat yang berbeda
Untuk lolos dari keadaan lingkungan buruk, musuh alami, atau
penyakit
Untuk mencari pasangankawin dan membuat koloni baru
Di daerah sub temperature, pada musim dingin serangga
bermigrasi ke daerah lain yang lebih panas
PERILAKU
Instincts
 Taxes positif/negative
Contoh:phototaxis, anemotaxis, geotaksis
 Belajar
Perubahan perilaku karena pengalaman sebelumnya
 Komunikasi
Jarak jauh
Melibatkan alat visual, bahan kimia tersebar di udara,
alat pendengar (auditory) dll.
jarak dekat
kombinasi beberapa organ perasa
khusus
intraspesifik dan interspesifik
bahan kimia yang mempengaruhi perilaku
PERILAKU
Dalam tubuh serangga:
hormone, diproduksi di suatu bagian dan disebarkan ke bagian lain
Dikeluarkan dari individu, mempengaruhi individu lain
spesies sama: pheromone
primer, efek jangka panjang (serangga social)
releaser, efek sesaat 9sex dan aggregation pheromones)
beda spesies (interspesific)
. allomone
keuntungan untuk pengirim bahan kimia (venoms,defective
compound)
. Menguntungkan pengirim dan penerima pesan (sekresi daro
myrmecophiles, beberapa secondary plant compounds)
Kairomone
. Menguntungkan penerima bahan kimia
. Biasanya berhubungan dengan makanan
Dalam banyak kasus, bahan kimia yang dikeluarkan bersifat keduanya,
sebagai allomne dan kairomone (contoh cantharidin).
Ekosistem
Definisi
Organisme & lingkungannya dalam 1 unit.
Komunitas & lingkungan fisiknya.
Interaksi dari semua faktor dalam suatu habitat tertentu.
Satu unit dalam suatu organisasi hayati yang dibentuk dari semua
organisasi dalam suatu area tertentu & masing-masing berinteraksi
dengan lingungan fisiknya sehingga terjadi perpindahan energi &
terbentuk jaringan makanan.
• Hutan, danau, kolam, areal pertanian.
•
•
•
•
Rantai makanan (food chain)
Tanaman mengandung senyawa kimia merupakan sumber energi
(karbohidrat, protein, lemak, lainnya), kemudian dipindakan ke
organisme lain melalui proses makan memakan antara 1 organisme
dengan organisme lain.
Sumber energi
• Serangga fitofag: tanaman.
• Parasitoid, predator: hewan lain.
Jaring makanan (food web)
Berbagai bentuk hubungan makan memakan dalam 1 komunitas
menghubungkan spesies 1 organisme dengan organisme lain sehingga
membentuk suatu jaringan.
Ekosistem alami
• Hutan.
• Lebih kompleks dan stabil.
• Kurang ada campur tangan manusia.
Ekosistem buatan
• Ekosistem pertanian.
• Campur tangan manusia banyak.
Spesies yang sama- populasi, kumpulan populasi yang berbeda - 1
komunitas.
Ekosistem
Unit dasar fungsional dalam ekologi, karena ekosistem melibatkan
komunitas biotik dan abiotic, masing-masing mempengaruhi sifatnya.
Interaksi antara spesies, populasi, komunitas dalam 1 area tertentu
dan hubungannya dengan factor abiotik (iklim, makanan, tempat
tinggal) = bentuk ekosistem
Ekosistem
• Terjadi interaksi organisme
• Tejadi perpindahan energy (jarring makanan)
• Pertumbuhan populasi tergantung ketersediaan makanan dalam
ekosistem
• Makanan factor pembatas
Tropic relation
Apa yang akan dimakan oleh organisme dan siapa yang akan memakan
organisme tersebut merupakan 1 hubungan.
herbivora-karnivora-omnivora
Ekosistem pertanian
• Ekosistem buatan yang dibentuk dan dimanipulasi manusia
• Campur tangan manusia (pengolahan tanah, irigasi, penanaman,
penyiagan, irigasi, psetisida)
• Rantai makanan lebh sederhana
• Kurang stabil
• Dikuasai oleh organisme yang r-seleksi
• Organisme r-seleksi: jenis organisme yang mempunyai daya
reproduksi tinggi tetapi tetapi daya kompetesinya rendah. Kutu daun
dan rumput.
Dampak ekosistem buatan
•
•
•
•
Pencemaran lingkungan
Erosi
Banjir
Mengubah secara total sifat fisik dan biotis dari habitat melalui
pengairan, pemupukan, pemakaian pestisida
Ekologi pertanian
Mempelajari proses dalam suatu ekosistem pertanian melalui suatu
usaha manusia serta berbagai akibat yang terjadi lewat perubahan
dalam ekosistem tersebut.
Dampak ekosistem buatan
• Pemupukan
Tanaman lebih terhadap serangan hama & penyakit
• Irigasi
Merangsang perkembangan H & P karena kelembapan tanah
lebih
merata
• Pengolaha tanah
Merangsang pathogen yang hidup dalam tanah
• Penanaman terus-menerus
Merangsang bertambahnya populasi serangga, jamur, nematode
• Kepadatan tanaman yang tinggi
Perubahan terhadap lingkugan sekitar tanaman & merangsang
perkembangan H & P
• Pengendalian Hama dengan pestisida
Membunuh musuh alami, sehingga terjadi ledakan populasi pada masa
tanam berikutnya
Pemindahan energy dari ekosistem
Matahari – tanaman – herbivora – karnivora – manusia
Daun 30-40% rontoh kurang berpengaruh terhadap hasil panen
Biji atau bunga 5-20% , kerusakan yang sangat berarti bagi
tanaman.
Tipe kerusakan, berarti untuk pengendalian.
Anatomi Luar serangga
istilah:-istilah serangga:
1. Anterior: bagian depan / kepala serangga
2. Posterior: berhubungan dengan bagian belakang/ ujung abdomen
serangga
3. Dorsal: berhubungan dengan bagian atas tubuh serangga/
punggung serangga
4. Ventral: berhubungan dengan bagian bawah tubuh/ perut
serangga
5. Lateral: berhubungan dengan bagian sisi tubuh serangga
6. Mesal: berhubungan dengan bagian tengan tubuh serangga
STRUKTUR TUBUH SERANGGA
Filum arthropoda (arthos; ruas, podos: tungkai)
Sub filum: mandibulata
Kelas; insect
Ruas tubuh serangga: 3 bagian (tagmata)
1. Kepala/caput
2. Dada/ thorax
3. Perut/abdomen
20 ruas:
6 ruas terkonsolidasi kepala
3 ruas toraks
11 ruas abdomen
Kepala/caput;
1. Alat mulut
2. Mata: a. mata majemuk (faset), b. mata tunggal (oselli)
3. Sepasang embelan: antenna
Thoraks;
1. Prothoraks
2. Mesothoraks (sayap)
3. Metathoraks (sayap)
Abdomen : alat pencernaan
Eksoskeleton: pengerasan dinding tubuh sebagai kerangka luar
Sklerotisasi: proses pengerasan dinding tubuh.
Integumen: dinding tubuh/ kulit serangga
1. 1 lapis epidermis (menghasilkan lapisan luar yang keras)
2. Selaput (membrane) dasar
3. Kutikula (lunak dan lemas) mengalami sklerotisasi dan menyerupai
pelat (sklerit). Garis antara sklerit (sutura):
a. endokutikula
b. eksokutikula
Penggantian kulit serangga: molting
Proses penggantian kulit: ekdisis
Kepala Serangga:
1. Alat mulut
2. Antena
3. Mata majemuk
4. Mata tunggal
Permukaan belakang serangga berupa lubang (foramen magnum), melalui
lubang tersebut berjalan urat saraf ventral, trakea, system saluran
pencernaan, urat-daging, saluran darah dorsal.
Posisi kepala serangga berdasarkan letak arah alat mulut:
1. Hypognatus (vertical):
bagian alat mulut mengarah ke bawah, segmen kepala ada dalam
posisi sama dengan tungkai. Belalang (valanga nigricornis)
orthopteran.
2. Prognatus (horizontal):
bagian alat mulut mengarah ke depan, aktif mengejar mangsa
(Coccinella arcuta) (coleopteran)
3. Opistognatus (oblique):
bagian alat mulut mengarah ke belakang dan terletak di antara selasela pasangan tungkai. Walang sangit, Leptocorixa acuta (hemiptera)
Organ penerima rangsang di kepala:
1. Mata majemuk: terdiri atas unit kecil (facet/ommatidia)
Faset: lensa untuk membentuk bayangan
2. Antena
Mata tunggal: 1-3 buah. Tida dapat membentuk bayangan tetapi dapat
mengetahui intensitas cahaya.
Alat mulut Serangga
Bagian utama alat mulut:
• Mandibel
• Maksila
• Labium
• Labrum
• Hipofarink
7 tipe alat mulut serangga
Menggigit mengunyah (biting-chewing)
Orthoptera, Coleoptera, mandible besar & keras, bagian bawah
mandible ada gigi yang bergerak seperti gunting.
Memotong-menyerap
Lalat isap darah, Tabanidae. Madibel & maksila panjang,
meruncing & berfungsi sebagai stilet untuk merobek kulit. Darah
yang keluar diserap labium.
Menyerap (sponging)
Lalat rumah, proboscis sebagian besar terdiri atas labium. Mandibel
& maksila tidak ada. Probosis menyerap cairan yang bercampur
dengan kelenjar ludah. Makanan masuk melalui kapiler kecil :
pseudotrachea /labelium.
Menghisap dengan tabung (shiponing)
Ngengat & kupu. Menisap cairan dari dalam bunga dengan
menggunakan probosis panjang. istrahat melingkar secara alami.
Merobek menghisap
Nyamuk, pinjal, wereng. Alat mulut terdiri dari beberapa stilet yang
merupakan mandible, maksila, hipofaring, & labrum (seri stilet).
Jumlah stilet berbeda. Kutu penghisap (Anoplura) stiletnya 3,
nyamuk 6. bagian stilet keras menembus kulit, lembut (labium)
tidak masuk ke dalam.
Mengunyah melipat
Tawon madu. Makanan bentuk cair, madu & nectar. Alat mulut:
hipofaring, labium, palpus labium, maksila. Glosa dari labium naik
turun sambil menghisap madu & nectar.mandible untuk memotong
bagian tanaman yang menghalangi gerakan labium menghisap
untuk cairan
Merobek menghisap
hanya mandible kiri & 2 maksila sebagai stilet untuk merobek
jaringan tanaman. Thysanoptera (thrips)
Mata
1. Mata sederhana (oseli)
1 kornea berbentuk dome (membengkak), bagian
bawahnya
2 lapisan sel: sel korneagenus & retina.
Rhabdon sel retina
terdapat di bagian luar retina & bagian
dasarnya
kadang
berpigmen.
larva, nimfa, dewasa (dorsal oseli)
2. Mata majemuk (compound eyes)
Kebanyakan dewasa dan nimfa.
Tipe mata kompleks sebagai penerima cahaya. Terdiri atas
ribuan unit individu (ommatidium).
Setiap ommatidium lensa kornea berbentuk heksagonal
dan
konveks.
Ommatidium sebagai penerima cahaya.
Serangga terbang siang hari, ommatidium sebagai pengumpul
cahaya: lensa kornea & crystalline cone, alat peraba cahaya:
rabdon.
Antena
• Embelan bersegmen pada bagian kepala, di depan/di antara mata
majemuk.
• Alat peraba, perasa & aktivitas sensori (pendengaran, bau, kelembapan,
stimulus.
• Segmen antenna: scape, pedicel, flagellum.
• 2 bagian pertama digerakkan otot, sedangkan flagellum diatur tekanan
darah/factor fisik lainnya.
• 11 jenis tipe antenna serangga dewasa:
filiform (Carabus)
aristat (Musca)
setaseus (Blatta)
lamelat (Melolontha)
serate (Elateridae)
kapitat (Necrobia sp)
moniliform (Calotermes)
klavat (Lepidoptera)
pektinat (Tenthredinidae)
Plumosa (Culex jantan)
genikulat (Chalcidae)
Toraks
•
•
•
•
•
•
•
Protoraks, mesotoraks, metatoraks.
Masing segmen teerdapat 1 pasang tungkai.
Bagian atas : tergum/notum
Bagian ventral: sternum
Bagian lateral: pleura
Sayap 1 pasang terdapat pada mesotoraks. Diptera
Sayap 2 pasang terdapat pada meso & metatoraks. Lepidoptera,
Coleoptera, Odonata.
Tungkai
• 6 segmen: koksa, trokanter, femur, tibia, tarsus, pretarsus terdiri atas
kuku (claws), arolium/pulvili.
• Untuk berjalan
• Tipe tungkai
Ambulatorial
Sederhana, biasanya untuk berjalan, femur dan tibia lebih panjang
dari segmen lain.
Cursorial
berbentuk panjang & kecil (kecoak, Carabidae)
Saltatorial
untuk melompat. Femur yang diperbesar pada bagian metatoraks
seperti belalang.
Raptorial
tungkai depan untuk menangkap & memegang makanan. Mantidae.
Tungkai
Natatorial
untuk berenang/menyelam. Tungkai tengah dan belakang melebar
dilengkapi rambut perenang.
Fossorial
tungkai depan diperpendek & mempunyai sklerit yang tebal & keras.
Gryllotalpidae, nimfa Cicada.
Clasping
tungkai depan untuk memegang betina saat kopulasi. Kumbang air.
Tarsomer diperbesar dengan bentuk pengisap & kuku besar
membentuk organ yang dapat memegang erat.
Sayap
• Berkembang pada bagian dorsal & lateral antara nota &
pleura pada meso & metatoraks.
• Bervasiasi dalam jumlah, ukuran, bentuk, tekstur,
venasi, posisi dalam keadaan istirahat.
• Tidak bersayap: Protura & Colembolla.
• Untuk terbang, pergerakan, perlindungan tubuh.
• Garis tebal: vena, membagi lembaran sayap dalam
beberapa daerah.
• Pembagian vena pada sayap; venasi sayap.
Venasi sayap
1. Vena memanjang (longitudinal veins)
Costa, subcostal, radius, radial sector, media, cubitus anal veins,
2. Vena melintang (cross vein)
humeral, radian, sectorial, radio-medial, medial, medio-cubital,
cubito-anal,
Modifikasi sayap
• Tegmina: sayap depan dan belakang agak keras.
• Elitra; sayap depan sangat keras dan bersklerotisasi.
• Hemilitra: pangkal sayap depan agak keras, bagian ujung membranus.
Abdomen
• 11 segmen, segmen ke 11 diperkecil & membentuk tonjolan
(appendages), dilengkapi alat kelamin, embelan (sersi).
• Segmen genital, ada struktur yang berasosiasi dengan
lubang (saluran genital). Jantan berfungsi untuk kopulasi
dan pemindahan sperma.
• Genetalia jantan: aedagus, tabung anus, pigofer.
• Genetalia betina: ovipositor terbentuk dari gonofor.
• Ovipositor: lempeng dasar (basal plate), valviver, valvula.
• 1 pasang spirakel di bagian lateral.
• Odonata dan Neuroptera, pradewasanya ada alat pernapasan
(gills).
Integumen
•
•
•
•
•
•
3 lapisan: kutikel, epidermis, membrane dasar.
Mendukung 7 melindungi bagian dalam tubuh.
Mencegah pengeluaran air pada permukaan tubuh.
Proteksi terhadap penyakit dan musuh alami.
Memberikan bentuk & mengatur pertumbuhan serangga.
Tempat pengikatan otot.
Kutikel
Sekresi dari epidermis & menutup bagian luar tubuh.
Tidak bersel.
Bagian terbesar kutikel mengalami sklerotisasi/pengerasan.
Terdiri atas epikutikel, ekso & endokutikel.
Pada epikutikel terdapat lapisan segmen yang terbentuk dari lapisan
lipoprotein & molekul lilin sehingga tak tembus air.
• Eksokutikel: lapisan luar kutikel.
• Endokutikel: lapisan dalam kutikel.
• Kutikel serangga: kitin & protein.
•
•
•
•
•
Epidermis
• Lapisan luar.
• Dalam sel epidermis terdapat sel kelenjar khusus yang berhubungan
dengan pembentukan sensila kutikel.
• Sebagian sel epidermis membentuk organ indera & sebagian
menghasilkan cairan pengganti kulit.
• Terdiri atas membrane dasar sebagai tempat pengikatan otot.
Download