I. PENDAHULUAN 1.1. Dasar Teori Serangga ialah makhluk hidup dari kelompok hewan Invertebrata, kelas Insecta yang mempunyai bilangan spesies terbanyak. Di habitat daratan, serangga paling luas tersebar berbanding dengan kelas-kelas yang lain dalam filum Arthropoda. Anggaran jumlah keseluruhan spesies kini, termasuk yang belum dikenali oleh sains sekitar dari dua hingga tiga puluh juta, dengan kebanyakan pakar cenderung kepada jumlah pertengahan antara dua jumlah melampau ini. Walaupun telah diketahui hampir satu juta spesies serangga, masih banyak lagi serangga yang belum diketahui dan direkodkan kehadirannya. Tidak dapat dinafikan banyak serangga yang akan pupus, sebelum dapat direkodkan kewujudannya, akibat aktiviti pembangunan hutan yang dilakukan. Serangga biasa didapati dalam berbagai habitat di bumi ini. Serangga mempunyai banyak kepentingan sama, ada secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan manusia di bumi ini. Ciri-ciri utama serangga,yaitu memiliki tiga pasang kaki yang terdapat dibagian tubuh toraks. Dan tubuhnyapun terbagi tiga bagian, yaitu kepala, toraks dan abdomen. Rangka tubuh terdapat diluar (rangka luar) yang merupakan kulit keras. (Candra shino, 2009). Predator adalah organisme yang hidup bebas sepanjang hidupnya, membunuh mangsa, biasanya lebih besar dari mangsanya, dan memerlukan lebih dari satu mangsa untuk menyelesaikan perkembangannya. Mantidae, laba-laba dan banyak spesies Ladybird Beetle merupakan contoh predator. Predator juga dapat dikatakan sebagai musuh alami hama. Musuh-musuh alami banyak sekali jenisnya di alam. Golongan serangga predator pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan kuat dari mangsanya. Pada umumnya larva atau nimfa serangga predator selalu hidup sebagai predator, sedangkan stadium dewasa bukan predator. Serangga-serangga yang hidup sebagai predator antara lain golongan Belalang (Orthopera), Capung (Odonata), Thysanoptera, Kepik (Hemiptera), 1 Neuroptera, Kumbang (coleptera), Lalat (Diptera), Semut (Hymenoptera dan sedikit golongan kupu-kupu (lepidotera). (Pangkalandata,2008). Sedangkan parasit atau parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Kemudian parasitoid mirip dengan parasit khusus, kecuali dalam nasib inang tertentu. Dalam hubungan parasit khusus, parasit dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang. Khasnya, parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan. (Ririnpunto, 2012). Ada empat ordo serangga yang khususnya diketahui untuk jenis riwayat hidup sebagai parasit. Kebanyakan dari ordo hymenoptera. Kelompok terbesar dan paling banyak diketahui menyusun yang disebut “Parasitica” di sub ordo Apocrita dari hymenoptera. Sub kelompok terbesar adalah tawon kalsikoid (super famili Chalcidoidea) dan tawon ikneumon (super famili ichneumonoidea), di ikuti oleh Proctotrupoidea dan Playgastroidea. Di luar parasitica banyak garis keturunan hymenoptera yang termasuk parasitoid, seperti sebagian besar Chrysidoidea dan Vespoidea dan famili Orussidae dari Symphyta yang jarang. Lalat (ordo Diptera) termasuk beberapa keluarga parasitoid, yang terbesar adalah famili Tachinidae dan famili yang lebih kecil Pipinculidae, Conopidae dan lainlain. Dua ordo lainnya adalah “parasit sayap putar” (ordo Strepsitera) yang merupakan kelompok kecil terdiri atas parasitoid dan kumbang (ordo Coleoptera) yang mencakup setidaknya famili Ripiphoridae dan Rhipiceridae, sebagian besar parasitoid dan kumbang keling (famili Staphylinidae) dari genus Aleochara. Kadang-kadang anggota ordo lain bisa parasitoid. Yang ternama adalah keluarga ngengat Epipyropidae, ektoparasitoid “planthopper”. (Wikipedia, 2013). 2 Rata-rata dari serangga predator memiliki tipe perkembangan hidup holometabola empat stadia : telur-larva-pupa-imago. Serangga pradewasa disebut larva dan memiliki habitat berbeda dengan imago. Sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat-alat tubuh bagian dalam dan luar. Untuk serangga parasit memiliki tipe perkembangan yang tak sempurna, yaitu paurometabola melalui stadia telur-nimfa-imago. Bentuk nimfa menyerupai induknya hanya ukurannya lebih kecil, belum bersayap, dan belum memiliki alat kelamin. Serangga pradewasa mengalami beberapa kali pergantian kulit, di ikuti pertumbuhan tubuh dan sayap secara bertahap. Pada dasarnya siklus hidup serangga parasit berada didalam atau menempel pada inang. Parasit merusak tubuh inang selama perkembangan. Beberapa jenis parasit dari anggota ordo Hymenoptera meletakkan telurnya didalam tubuh inang dan setelah dewasa serangga ini meninggalkan inang dan mencari inang baru untuk meletakkan telurnya. 1.2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan lebih jelas antara serangga parasit dengan predator (dalam hal habitat, jumlah inang/mangsa, keaktifan dan ukuran tubuh), sehingga memudahkan identifkasi. 3 II. BAHAN DAN METODE 2.1. Tempat dan Waktu Praktikum Dasar-dasar Perlindungan Tanaman dengan materi “Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator” dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Pada hari Sabtu, 13 April 2013 pukul 13.00-14.40 WIB. 2.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah lup, alat gambar, dan alat tulis lainnya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah spesiman serangga predator dengan mangsanya serangga parasit dengan inangnya, yaitu belalang sembah (Mantis religiosa), kumbang lembing (Monochillus sexmaculata), capung jarum (Ischnura senegalensis), parasit pinggang ramping (Xanthopimpla sp), lalat buas (Lepitogaster miegan). 2.3. Cara Kerja a. Membentuk serangga secara utuh. b. Melakukan pengklasifikasian (spesies, genus, ordo dan famili), serta biologi serangga tersebut (telur-larva-pupa-imago atau telur-nimfa-imago) pada serangga predator dengan mangsanya, serangga parasit dengan inangnya. c. Membuat resume singkat yang menyangkut perbedaan serangga parasit dan predator (habitat, jumlah inang/mangsa, keaktifan dan ukuran tubuh) dan mencantumkan dalam laporan. 4 III. HASIL DAN PENGAMATAN 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator di sub Laboratorium Dasar-dasar Perlindungan Tanaman jurusan Budidaya Pertanian UNPAR No. Nama Ordo Serangga 1. Belalang Orthoptera Tipe Tipe Alat Golongan perkembangan Mulut Serangga Paurometabola sembah 2. Kumbang Capung Coleoptera Holometabola Parasit Nimfa Walang sangit Menggigit- Predator Kutu loncat Predator Kutu mengunyah Odonata Paurometabola jarum 4. Predator mengunyah Lembing 3. Menggigit- Mangsa/inang Menggigitmengunyah Hymenoptera daun kelapa Holometabola Parasit/par Larva ngengat Pinggang asitoid ramping 5. Lalat buas Diptera Holometabola Larva : Predator Kepik menggigit penghisap mengunyah. buah lada Imago : Menjilat 5 Gambar 3.2. Pembahasan 3.2.1. Belalang Sembah Gambar Utuh Bagian-bagian kepala dada perut antena sayap kaki Belalang Sembah Sumber : Dokumentasi Pribadi Klasifikasi dari belalang sembah, yaitu Kingdom : Animalia; Filum : arthropoda; Kelas : Insecta; Ordo : orthoptera; Family : Mantisadeae; Genus : Mantis dan Spesies : Mantis religiosa (Kancanedewe, 2011). Belalang sembah memiliki ukuran tubuh dari medium sampai besar, bersifat hemimetabola, mulutnya tipe pengunyah, memiliki dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan seperti kertas dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran dan dilipat seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. Tubuhnya juga terbungkus oleh eksoskleton yang melindungi sistem organ yang lunak sebelah dalam. Eksoskeleton merupakan kuikula yang tersusun dari kitin dan terbagi atas segmen-segmen. Belalang sembah bertelur dalam musim dingin dan telur-telurnya diletakkan pada ranting-ranting atau batang-batang rumput dalam satu pembungkus telur seperti busa (styrofoamlike) atau oteka yang disekresikan oleh betina. Masing-masing bungkus telur mengandung 200 atau lebih telur. Siklus hidup belalang sembah menurut Jumar (1997) adalah telur diletakkan pada cabang tanaman dalam sarang yang dibentuk oleh betina. Masing-masing sarang bisa berisi 200 telur atau lebih. Telur berwarna cokelat kemerahan. Lama stadia telur 6 adalah 5-8 minggu. Nimfa keluar dari sarang telur secara bersama-sama. Nimfa kelihatan seperti dewasa, kecuali dia lebih kecil dan sayap belum sempurna. Nimfa ganti kulit beberapa kali. Nimfa berwarna putih, kuning ,ungu, dimana bentuk dan warnanya berubah seperti warna bunga. Nimfa mengalami 5 instar. Imago kawin dan betina bertelur dalam sarang. Biasanya betina dimakan jantan langsung setelah kawin atau sambil kawin. Imago berwarna hijau cerah. Stadia imago kurang lebih 4 bulan. Belalang sembah adalah teman petani teh dan lada. Mereka biasa memangsa hama kedua tanaman ini dan menjadi salah satu alternatif alami dalam memberantas hama ini. Baru-baru ini juga ditemukan bahwa belalang sembah bisa menjadi alat untuk membasmi hama ulat bulu yang menyerang pohon-pohon buah di Semarang. 3.2.2. Kumbang Lembing Gambar Utuh Bagian-Bagian Sumber : http://estiarana.blogspot.com/2011/02/klasifikasi -kumbang-kepik koksi.html Klasifikasi dari kumbang lembing adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia; Filum : Arthopoda; Klas : Insekta; Subklas : Pterygota; Ordo:Coloeptera; Famili : Coccinellidae; Genus: Monochillus; Spesies : Monochillus sexmaculata. (Estiarana, 2011). 7 Kumbang lembing adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni, serta pada beberapa jenis berbintik-bintik. Sayap keras yang berwarna-warni itu sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Sayap depannya yang keras juga bisa berfungsi seperti perisai pelindung. Kumbang lembing memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan hewan-hewan kecil seperti kutu loncat. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti dikaca atau di langit-langit. Kumbang lembing mengalami metamorfosis sempurna : telur, larva, kepompong, dan dewasa. Telur predator ini berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas sekitar seminggu setelah pertama kali dikeluarkan. Larvanya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian kulit. Larva yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda, seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam. Kumbang lembing dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah sekitar satu minggu. Sayap depannya yang baru keluar masih rapuh dan berwarna kuning pucat, sehingga ia akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai beraktivitas. (Siiaynee, 2012). 8 Serangga ini dikenal sebagai sahabat petani karena beberapa anggotanya memangsa serangga-serangga hama dan dikenal sebagai salah satu pembasmi hama ramah lingkungan, karena mampu menekan populasi serangga hama kutu loncat pada tanaman. 3.2.3. Capung Jarum Gambar Utuh Bagian-bagian Sumber : http://www.google.com/imgres?q=bagianbagian+tubuh+capung+jarum&sa=X&hl=id&biw=1360&bih=677&tbm=isch&tbnid=jRe12ABo02bqwM: &imgrefurl=http://capungnganggur.blogspot.com/2011/09/minggu-28-juni-2009-capung-itupenting.html&docid=77tQWghTJzmRiM&imgurl=http://3.bp.blogspot.com/_dt2vsugWImw/SkcWwiHfL pI/AAAAAAAAAZc/5j_NcqOTgfI/s200/4.%252BDiagram%252BDragonfly%252BBodyParts%252B(c) BDSJ.Stevens.jpg&w=200&h=150&ei=zfNvUY7mLcnOrQf7loGQCg&zoom=1&ved=1t:3588,r:49,s:0,i:237 &iact=rc&dur=637&page=3&tbnh=120&tbnw=160&start=41&ndsp=24&tx=39&ty=38 Klasifikasi capung jarum, yaitu : Kingdom : Animalia; Filum : Arthopoda; Kelas : Insecta; Ordo : Odonata fabricius; Famili : Coenagrionidae; Genus : Ischnura; Spesies : Ischnura senegalensis. (Petualangan Daisuki Kecil, 2012). Capung jarum tubuhnya ramping dan kecil seperti jarum. Bila sedang hinggap sayapnya menutup rapat lekat ketubuhnya. Dibeberapa daerah capung jarum ada juga yang agak besar. Kaki capung jarum tidak terlalu kuat, oleh karena itu capung menggunakan kakinya bukan untuk berjalan, melainkan untuk berdiri (hinggap) dan menangkap mangsanya. Kaki-kaki capung yang ramping itu juga dapat membentuk kurungan untuk membawa mangsanya dan makan saat hinggap. 9 Daur hidup atau siklus hidup capung jarum adalah sebagai berikut : 1). Telur : tahap ini ditandai dengan bertelurnya capung betina setelah sebelumnya melakukan perkawinan. Betina meletakkan telurnya pada ranting tanaman yang jatuh didasar air atau begitu saja didalam air. 2). Nimfa: pelepasan telur sebelum menetes, biasanya memerlukan waktu 7 – 14 hari. Setelah menetas, larva capung disebut nimfa. Pada saat ini lah capung menjadi karnivora yang ganas. Pada tahap ini, nimfa akan tetap hidup di air sampai cukup besar. Nimfa ini akan mengalami pergantian kulit (instar). Instar mencapai 8-17 kali. Pada proses selanjutnya, instar yang merasa sudah cukup waktu akan merayap keluar dari air dan melepaskan kuitnya dalam bentuk dewasa. 3). Imago : pada proses selanjutnya, serangga ini mencapai berbentuk dewasa yang sempurna. Capung dewasa hanya mempunyai waktu hidup yang singkat, yakni sekisar 240 hari. (Annehaira, 2013).. Dalam dunia pertanian imago capung jarum dikenal sebagai serangga predator yang aktif berburu mangsa dan bersifat polifaga. Capung jarum merupakan serangga musuh alami pada beberapa hama tanaman kepala. 3.2.4. Parasit Pinggang Ramping Gambar Utuh Bagian-bagian Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.helsinki.fi/science/metapop/school/koulusivut/images/h yposoter2.jpg&imgrefurl=http://www.helsinki.fi/science/metapop/school/koulusivut/bio_hyposoter.htm&do cid=LnRpM3jmGwUlpM&tbnid=wN6q4pB9_iYFZM&w=354&h=287&ei=7vxvUfLQEouSrgeIcg&ved=0 CAcQxiAwBQ&iact=ricl 10 Klasifikasi dari parasit pinggang ramping adalah sebagai berikut : Kingdom: Animalia; Filum : Arthopoda; Kelas: Insekta; Ordo : Hymenoptera, Famili: Icheumanidae; Genus: Xanthopimpla; Spesies: Xanthopimpla sp. (Wikipedia, 2013). Serangga parasit ini memiliki tubuh yang mudah dikenali dibandingkan dengan serangga lainnya. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala, thorax, dan abdomen. Ciri khas utama dari anggota Hymenoptera adalah adanya pinggang berukuran ramping yang menghubungkan bagian dada dengan perutnya, sehingga tubuhnya bisa menekuk dengan mudah. Serangga ini tidak memiliki kerangka dalam, namun tubuhnya ditutupi oleh cangkang luar. Warnanyapun bervariasi. Parasit pinggang ramping memiliki 2 pasang sayap dan bergerak seirama dimana sayap depan naik, maka sayap belakang juga ikut bergerak naik. Parasit pinggang ramping menjalani metamorfosis sempurna yang berarti mereka menjalani 4 tahap dalam pertumbuhannya : telur-larva-kepompong- imago. Larva serangga ini tidak memiliki mata, kaki dan rahang untuk mengunyah, sehingga agar bisa makan, ia bergantung pada induknya yang menaruhnya saat masih menjadi telur di dekat makanannya. Larva tawon mirip dengan imagonya, namun berwarna pucat. Tawon yang sudah menjalani fase kepompong, kemudian akan menetas dari kepompongnya, lalu menunggu sejenak agar sayapnya kering sebelum bisa dipakai. Parasit pinggang ramping merupakan salah satu serangga yang sangat penting untuk dilestarikan. Karena serangga ini hidupnya sebagai parasit larva ngengat yang bertinndak sebagai hama pada tanaman. 11 3.2.5. Lalat Buas Gambar Utuh Bagian-bagian Klasifikasi dari lalat buas adalah sebagai berikut : Kingdom: Animalia; Filum: Arthopoda; Kelas: Insekta; Ordo: Diptera; Famili : Asilidae; Genus: Leptogaster, Spesies: Leptogaster Miegan. Lalat buas adalah pemangsa hama yang efektif. Lalat ini memakan banyak jenis serangga dan dapat menangkap mangsa yang lebih besar daripada dia. Sebagian jenis lalat buas memangsa serangga yang terbang, dan sebagian memangsa serangga yang hinggap di tanaman atau di permukaan tanah. Lalat buas dapat juga menangkap kumbang penggerek buah kopi yang sedang terbang dari buah kebuah lain pada siang hari. Daur hidup, lalat betina bertelur di tanah, kayu busuk, kotoran binatang atau di tempat lain yang serupa. Telur menetas, dan larva lalat memakan larva serangga lain atau makan daun,kayu, atau bahan lain yang busuk. Larva berubah menjadi pupa dalam kepompong. Akhirnya dewasa keluar dari kepompong untuk kawin dan mencari mangsa. Lalat buas dapat dilestarikan, khususnya petani kopi dikarenakan lalat buas memakan hama yang menyerang kopi. Hal ini membantu para petani kopi untuk mengurangi biaya dalam pengendalian hama yang merugikan dan menekan pertumbuhan dari hama penggerek buah kopi 12 IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Predator adalah organisme yang hidup bebas sepanjang hidupnya, membunuh mangsa, biasanya lebih besar dari mangsanya, dan memerlukan lebih dari satu mangsa untuk menyelesaikan perkembangannya. Golongan serangga predator pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan kuat dari mangsanya. Sedangkan parasit atau parasitoid ialah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal yang akhirnya membunuh (dan sering mengambil makanan) dalam proses itu. Parasit mengambil cukup bahan makanan untuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak. Dalam hubungan parasitoid, inang dibunuh, normalnya sebelum melahirkan keturunan. Yang merupakan serangga parasit sebagian besar dari ordo hemynoptera dan beberapa spesies dari ordo diptera. 13