PENDAHULUAN Latar Belakang Hymenoptera merupakan salah satu ordo serangga dengan anggota terbanyak yang tersebar di seluruh dunia. Ordo ini terdiri dari dua subordo, yaitu Subordo Symphyta dan Subordo Apocrita. Berdasarkan bentuk ovipositor (alat peletak telur), ordo ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok aculeata dan parasitica (terebrantes). Pada Hymenoptera aculeata, ovipositor termodifikasi menjadi alat penyengat, sedangkan pada Hymenoptera parasitica, ovipositor hanya sebagai alat peletak telur. Hymenoptera parasitica terdiri dari 39 famili yang bersifat parasitoid, 2 famili (Agaonidae dan Tanaostigmatidae) sebagai fitofag, dan beberapa famili sebagai pembuat puru dan predator (La Salle & Gauld 1993). Ordo Hymenoptera merupakan ordo yang paling bermanfaat bagi manusia dibandingkan dengan ordo lain dalam kelas serangga. Ordo ini banyak yang berperan sebagai polinator atau penyerbuk bunga sehingga dapat membantu proses pembuahan pada tanaman berbunga. Selain itu, ordo ini bermanfaat sebagai penghasil madu dan royal jelly yang sangat berguna bagi kesehatan (Borror et al. 1996). Ordo Hymenoptera mengandung banyak spesies yang berguna khususnya parasitoid (Kalshoven 1981; Borror et al. 1996). Parasitoid merupakan agens pengendali hayati yang sangat potensial. Penggunaan parasitoid sebagai musuh alami dalam dunia pertanian, sangat membantu dalam mengendalikan hama-hama yang merusak komoditas pertanian. Penggunaan parasitoid mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan teknik pengendalian lainnya, parasitoid mampu mengendalikan hama secara spesifik, dan populasinya di lapang relatif cukup tinggi (Godfray 1994). Areal pertanian dan hutan merupakan habitat perkembangan serangga Ordo Hymenoptera. yang baik bagi Lahan pertanian dan hutan menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi serangga parasitoid. Walaupun areal persawahan dan kebun sayur mempunyai jenis vegetasi yang relatif homogen bila dibandingkan dengan hutan, areal ini mampu menyediakan sumber makanan bagi serangga inang parasitoid dan tanaman berbunga bagi imago parasitoid. Keanekaragaman jenis vegetasi suatu daerah akan berpengaruh 2 pada keberadaan parasitoid. Semakin tinggi keanekaragaman jenis vegetasi maka akan semakin tinggi keanekaragaman parasitoidnya (Godfray 1994). Studi tentang keanekaragaman ordo Hymenoptera dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya dengan pemasangan perangkap malaise, nampan kuning, dan jaring serangga (Borror et al. 1996; Leong & Thorp 1999; Campos et al. 2000). Ketiga alat ini sering digunakan untuk mengoleksi serangga-serangga khususnya Ordo Hymenoptera (Atmowidi 2000; Toisuta 2007). Mengingat pentingnya peranan Ordo Hymenoptera di Indonesia, khususnya parasitoid, maka studi tentang keanekaragaman ordo ini perlu dilanjutkan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman serangga Ordo Hymenoptera khususnya Hymenoptera parasitoid dengan memanfaatkan perangkap malaise, nampan kuning dan jaring serangga di areal persawahan, kebun sayur dan hutan. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi pendukung dalam pengelolaan lingkungan di lahan pengamatan dalam pemanfaatan parasitoid sebagai musuh alami serangga hama.