Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Oleh : Nur Muhammad Firdaus Hidayat Nrp : 2207 100 085 Dosen pembimbing : Dr. Surya Sumpeno,S.T.,M.Sc. Christyowidiasmoro, S.T.,M.T. Latar Belakang •Sejak kecil manusia sudah diajari tentang berbagai fenomena tata surya •Pembelajaran dapat melalui buku sekolah •Gambar pada buku hanya berupa gambar dua dimensi yang diam Tujuan •Memberikan alternatif cara pengajaran yang baru •Menyajikan pemodelan tata surya yang menarik Permasalahan • Pembuatan model 3D yang detail dan menarik • Perancangan dengan semantic data model Batasan Masalah 1. Pemilihan materi tata surya yang dibuat pemodelannya didasarkan pada buku sekolah elektronik kelas 6 SD 2. Fenomena tata surya yang dimodelkan dibatasi pada gugusan planet tata surya bima sakti, gerhana bulan,dan gerhana matahari 3. Metode perancangan yang digunakan adalah semantic data model 4. Untuk penerapan metode tersebut digunakan bahasa C# pada dengan menggunakan Unity3d Augmented Reality Adalah sistem yang memasukkan objek virtual ke dalam lingkungan nyata • Augmented Reality merupakan istilah untuk lingkungan dimana dunia nyata dan virutal digabungkan • AR disajikan secara real time ARToolkit Video Streaming dari kamera Mencari Marker Marker Menentukan Posisi dan Orientasi Marker Ti={Pi,Ri} Mengenali Marker Video Streaming ke layar Render Obyek 3D Posisi dan Orientasi Obyek ID Marker Unity3D • Software yang digunakan untuk membuat game berformat 3D atau aplikasi-aplikasi interaktif lainnya seperti visualisasi arsitektur ataupun animasi real-time 3D. • Terdiri dari editor untuk mendesain dan mengembangkan game, dan juga game engine untuk mengeksekusi produk yang dibuat Unity ARToolkit • Untuk menerjemahkan grafis dari ARToolkit, dibutuhkan software library sebagai jembatan antara ARToolit dengan Unity3D • Library perangkat lunak itu adalah UnityART Proses Rendering Unity3D Gerhana Matahari a. Gerhana Matahari Total Gerhana ini terjadi pada permukaan Bumi yang berada dalam umbra Bulan. Pada bagian itu, sinar Matahari tertutup sepenuhnya. Bagian Bumi yang terkena gerhana ini menjadi gelap gulita. b. Gerhana Matahari Sebagian Gerhana ini terjadi pada permukaan Bumi yang berada dalam penumbra Bulan. Sinar Matahari tertutup sebagian. c. Gerhana Matahari Cincin Gerhana ini terjadi jika bayangan Bulan tidak cukup menutup sinar Matahari. Matahari masih terlihat bersinar di sekeliling bayangan Bulan. Gerhana Matahari ini terjadi saat Bulan berada pada jarak terjauh dari Bumi. Gerhana Matahari Gerhana Bulan •Gerhana bulan total Gerhana ini terjadi jika seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi •Gerhana bulan sebagian Gerhana ini terjadi jika separuh bagian bulan berada dalam umbra bumi. Sedangkan separuh yang lain berada dalam penumbra bumi. Bulan kelihatan bersinar sebagian •Gerhana bulan penumbra Gerhana ini terjadi jika seluruh bagian bulan berada dalam penumbra bumi Gerhana Bulan Diagram Semantik Gerhana Umbra Mu nc ul Umbra jadi jad i Men Gerhana Total Bumi Jika diberi n Ko pe mp m on be en nt uk ul ka un c m Me m p ai uny m po n ne ko Remote Teks Penjelasan lka n Sudut pandang dari bumi uk Ba Me n ka un mp Me yai ne o mp ko n ul c un Sinar Matahari Me ncu mu lka n n ne k po ntu om be m pe Matahari K em M Matahari un cu em be nt np Ko mp on e Gerhana Bulan Bagian dari n ne k po tu m en Ko mb pe Jika diberi Gerhana dar i Remote Me m M un cu l n gi a uk nt be m Bag ian i dar Bagian dari Penumbra i Gerhana Sebagian ian Bag di Menja r da Menjadi pe K pe omp m o be ne nt n uk n Penumbra Gerhana Matahari Bumi ia ag B n ne po m Ko ul nc Mu da r i Bulan ul nc Mu Men Bulan Pengujian Pembentukan Bayangan Belum Terbentuk Bayangan Mulai Terbentuk Bayangan Bayangan yang dihasilkan dari Spot Light Terbentuk Bayangan Pengujian Pembentukan Bayangan pada Simulasi Gerhana Matahari Jarak kamera dengan bumi Sumbu x 159,504 149,892 139,429 129,074 119,51 Sumbu Y 63,792 59,305 54,421 49,620 45,141 Sumbu Z -16,691 -16,691 -16,691 -16,691 -16,691 Jenis Cahaya Directional Light Spot Light Bayangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sedikit Terlihat Terlihat Jelas Point Light Tidak ada Terlihat Jelas Tidak ada Terlihat Jelas Tidak ada Terlihat Jelas Sedikit Terlihat Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas Blob Shadow Projector Komponen ini digunakan untuk membuat proyeksi bayangan dari suatu bayangan. Sebuah pola diproyeksikan pada sebuah obyek, sehingga akan timbul seperti bayangan dengan pola tersebut. Blob Shadow Projector Atur posisi bulan Area terjadi gerhana total Blob shadow projector aktif Di luar area terjadinya gerhana total Blob shadow projector tidak aktif Proyeksikan bayangan Blob Shadow Projector Belum Aktif Aktif Gerhana Matahari Sebagian Gerhana Matahari Total Perbandingan Hasil Simulasi dan Teori Pengujian Pembentukan Bayangan Belum Terbentuk Bayangan Mulai Terbentuk Bayangan Terbentuk Bayangan Pengujian Pembentukan Bayangan pada Simulasi Gerhana Bulan Jenis Cahaya Jarak kamera dengan bumi Sumbu x Sumbu Y Directional Light Sumbu Z Spot Light Point Light Bayangan 128,36 -13,54 1664,03 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 128,36 -3,54 1664,03 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 128,36 7,54 1664,03 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sedikit Terlihat Sedikit Terlihat Terlihat Jelas Terlihat Jelas 128,36 128,36 17,54 27,54 1664,03 1664,03 Sedikit Terlihat Terlihat Jelas Gerhana Bulan Sebagian Gerhana Bulan Total Perbandingan Hasil Simulasi dan Teori Diagram Semantik Pengurutan Planet Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Urutan berikutnya Merkurius Urutan berikutnya Venus Urutan berikutnya Uranus Urutan berikutnya Saturnus Urutan berikutnya Jupiter Urutan berikutnya Bumi Urutan berikutnya Urutan berikutnya Matahari Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Neptunus Teks Penjelasan Teks Penjelasan Mars Teks Penjelasan Pengurutan Marker Planet Pengurutan Marker Planet Pengurutan Marker Planet Tampilkan Planet sebelumnya Tampilkan Planet setelahnya Merkurius X √ Venus √ √ Bumi √ √ Mars √ √ Jupiter √ √ Saturnus √ √ Uranus √ √ Neptunus √ X Planet Keterangan: (√) Dapat menampilkan obyek; (X) Tidak dapat menampilkan Kesalahan Pengurutan Marker Kesalahan Pengurutan Marker Jumlah marker 1 kesalahan 2 kesalahan 3 kesalahan 4 kesalahan 2 √ − − − 3 √ √ − − 4 √ √ √ − 5 √ √ √ √ 6 √ √ √ √ 7 − − − − 8 − − − − Keterangan: (√) Kesalahan pengurutan dapat terdeteksi; (−) Pengukuran tidak dapat dilakukan Kesalahan Pengurutan Marker Jumlah Marker Teks Informasi Kestabilan 1 Muncul √ 2 Muncul √ 3 Muncul X 4 Muncul X 5 Muncul X 6 Muncul X Keterangan: (√) Kesalahan pengurutan dapat terdeteksi; (−) Pengukuran tidak dapat dilakukan Kesimpulan •Pada percobaan gerhana matahari dan bulan, obyek tidak dapat menghasilkan bayangan yang dapat terlihat jika jarak antara kamera dan obyek yang menghasilkan bayangan terlalu jauh •Pada percobaan pengurutan planet, hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan yang diharapkan, dimana masih terdapat ketidakstabilan pada perpindahan teks informasi dari suatu obyek ke obyek sebelumnya