PENGENALAN TIPE-TIPE IKLIM KLASIFIKASI IKLIM a. b. Iklim Matahari Sistem ini didasarkan pada jumlah radiasi matahari yang datang Zona iklim berdasarkan Lintang Tempat berdasarkan metode ini zona iklim dibedakan menjadi : 1. Zone equator : zona ini dicirikan oleh variasi suhu tahunan yang kecil, terletak pada 23,5 LS dan 23,5 LU. 2. Zone pertengahan : zone ini berada pada 66,5 LS dan LU. Zona ini merupakan daerah pertemuan antara massa udara dingin dan panas dari daerah katulistiwa. 3. Zone Kutub (dingin): daerah ini berada di sekitar kutub dan pada umumnya terus beku karena radiasi yang sampai sedikit sekali pada musim panas dan musim mpanasnya pada umumnya pendek c. Zone iklim menurut Sifat Permukaan Bumi 1. Iklim Benua : daerah yang berada di zone ini biasanya dimaksudkan dalam kelompok yang beriklim benua, curah hujan rendah, kelembaban udara rendah dan radiasi tinggi 2. Iklim Laut : iklim ini terdapat di daerah yang sangat besar pengaruh lautnya seperti di pulau. Iklim ini mempunyai kelembaban udara yang tinggi, fluktuasi suhu harian maupun tahunan rendah. 3. Iklim Pantai : iklim ini merupakan peralihan antara iklim benua dan iklim laut. Biasanya terletak di tepi benua dan luas daerah iklim ini tergantung pada pengaruh angin laut terhadap daratan. 4. Iklim Pegunungan : iklim ini terdapat didataran tinggi, curah hujan meningkat terus sampai ketinggian 2000 m dan makin tinggi lagi makin berkurang karena kerapatan awan makin tipis. Penggolongan Iklim Menurut Penck a. Iklim Humid : iklim ini didasarkan pada hujan yang jatuh, dimana hujan yang jatuh adalah lebih besar daripada yang diuapkan. iklim ini dibedakan menjadi : 1. Tipe iklim Poler : yaitu sebagai ganti air tanah ditemui es tanah, tidak ada mata air, sungai tertutup es dan memperoleh air bila salju mencair. 2. Tipe iklim Phreatis : air hanya untuk sebagian saja dapat merembes dalam tanah. Disini terdapat mata air dan air tanah. b. Iklim Air (kering) : Penguapan terjadi lebih besar daripada air hujan yang jatuh. Iklim ini dibedakan menjadi : 1. Tipe iklim Semi Arid : dimana hujan jatuh hanya jarang sekali, air sebagian mengalir dan sebagian lagi merembes ke dalam tanah dan kemudian diuapkan. Akibatnya terjadilah kerak-kerak di permukaan tanah. 2. Tipe iklim Arid Penuh : dimana air hujan yang jatuh tidak dapat atau tak cukup untuk membasai tanah dan tak dapat membentuk kerak. c. Iklim Salju : didalam iklim ini lebih banyak jatuh hujan salju dan es daripada yang diangkut oleh Glester. Iklim ini dibedakan menjadi : 1. Tipe iklim Semi Salju : Hujan salju kadang-kadang diganti dengan hujan biasa 2. Tipe Iklim Salju Penuh : Hujan yang terjadi selamanya hanya berupa salju Penggolongan Iklim Menurut Lang : perbandingan yang terbaik antara hujan dan derajat panas. 1. Daerah Arid : tempat yang penguapannya melebihi hujan (R 40) 2. Daerah Humid : daerah yang tempat penguapannya lebih kecil dari pada banyaknya hujan (R = 40 – 160) 3. Daerah Perhumid : daerah yang banyaknya hujan lebih besar daripada penguapannya (R 160) 4. Daerah Nival (salju) : daerah dimana sama sekali tidak terjadi penguapan Penggolongan Iklim Menurut Koppen 1. Iklim Hujan Tropis yang dicirikan suhu rata-rata bulanan terdingin lebih tinggi dari 18 oC. 2. Iklim Kering : penguapan dari tanah dan vegetasi melebihi dari rata-rata curah hujan dan suhu tidak berbatas. 3. iklim sedang berhujan : yaitu suhu bulanan terdingin 18 o - -3 oC 4. Iklim hutan dingin dengan musim Winter yang dingin dengan ciri utama suhu bulanan terpanas 18 oC dan bulanan terdingin -3 oC 5. Iklim kutub : dimana suhu terpanas 10oC Penggolongan Iklim Menurut Thornwaite 1. Iklim Basah (A) : PE Indeks 128 2. Iklim Lembab (B) : PE Indeks 64 – 127 3. Iklim agak Lembab (C) : PE Indeks 32 – 64 4. Iklim Semi Arid (D) : PE Indeks 16 – 31 5. Iklim Kering (E) : PE Indeks 16 Penggolongan Iklim Menurut Mohr 1. Daerah Basah : dimana hampir tidak ada satu bulanpun yang tergolong kering (hujan > 60 mm) 2. Daerah agak basah : yaitu dengan periode kering yang lebih kecil sekali yaitu ; 1 – 2 bulan kering 3. Daerah agak kering : dimana terdapat bulan-bulan kering yang lebih banyak yaitu sekitar 3 – 4 bulan. 4. Daerah kering : dimana bulan kering lebih banyak (± 6 bulan) 5. Daerah sangat kering ; umumnya dengan bulan-bulam kering yang panjang dari 6 bulan. Penggolongan iklim Menurut Sistem Schmidt dan Ferguson 1. Tipe A : Q ratio 14,3 % 7. Tipe G : Q ratio 700 % 2. Tipe B : Q ratio 33,3 % 8. Tipe H : 3. Tipe C : Q ratio 60 % 4. Tipe D : Q ratio 100 % 5. Tipe E : Q ratio 167 % 6. Tipe F : Q ratio 300 % OLDEMAN DAN DARMIJATI • Bulan basah, Curah hujan lebih besar 200 mm/bulan • Bulan kering, Curah Hujan lebih besar 10o mm/bulan Penggolongan Iklim Menurut Oldeman Tipe Iklim Bulan Basah Bulan Kering A1 9 2 A2 9 2-4 B1 7-9 2 B2 7-9 2-4 B3 7-9 4 C1 5-6 2 C2 5-6 2-4 C3 5-6 5-6 C4 5-6 6 D1 3-4 2 D2 3-4 2-4 D3 3-4 5-6 D4 3-4 6 E1 3 2 E2 3 2-4 E3 3 5-6 E4 3 6