PERTEMUAN X RUANG –RUANG VEKTOR UMUM Tujuan Materi : Setelah menyelesaikan pertemuan ini, mahasiswa diharapkan dapat : Menentukan ruang vektor umum dari sekumpulan vektor. Menentukan sub ruang vektor dari sekumpulan vektor. Menyatakan kombinasi linear dari sekumpulan vektor. Menentukan apakah suatu kumpulan vektor membangun atau tidak membangun. Menentukan Bebas Linear dari suatu kumpulan vektor. Menentukan apakah sekumpulan vector merupakan Basis atau bukan. 10.1. Ruang ruang Vektor Real. Pada bagian ini, akan lebih jauh lagi dipelajari tentang konsep vektor. Akan dinyatakan pula serangkaian aksioma yang jika dipenuhi oleh sekelompok objek, akan memberi hak kepada objek tersebut untuk disebut sebagai “vektor”. Definisi : Anggap V adalah sebarang himpunan tak kosong dari objek di mana dua operasi didefinisikan, yaitu penjumlahan dan perkalian dengan skalar. Jika aksioma berikut ini dipenuhi oleh semua vektor u,v dan w dalam V dan semua skalar k dan l, maka V disebut Ruang Vektor : 1. Jika u dan v adalah vector dalam V, maka u + v berada dalam V pula. 2. u + v = v + u 3. u + ( v + w) =( u + v) + w 4. Ada suatu objek 0 dalam V, yang disebut vektor nol untuk V, sedemikian sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua u dalam V. 5. Untuk setiap u dalam V, terdapatlah suatu objek –u dalam V yang disebut negatif dari u, sedemikian sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0. 6. Jika k adalah sebarang skalar, dan u adalah sebarang vektor dalam V, maka ku berada dalam V. 7. k(u+v) = ku + kv 8. (k +l)u = ku + lu 9. k(lu) = (kl) u 10. 1u = u Contoh contoh berikut ini akan mengilustrasikan berbagai kemungkinan ruang vektor. Pada setiap contoh, akan ditentukan suatu himpunan tak kosong V dan dua operasi : penjumlahan dan perkalian scalar, kemudian akan dibuktikan bahwa sepuluh aksioma vektor terpenuhi, yang oleh karena itu memberi hak pada V, dengan operasi operasi yang telah ditetapkan, untuk disebut sebagai suatu ruang vektor. Contoh 1 : Anggap V = R2 dan didefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian skalar biasa, maka selidiki apakah V merupakan ruang vektor di R2. Jawab : Andaikan u = (u1,u2 ) , v = (v1,v2 ) dan w=(w1,w2),di mana u1,u2,v1,v2 ,w1,w2 anggota bilangan real, maka : 1. u + v = (u1+v1,u2+v2) di dalam V, karena sifat penjumlahan bilangan real. 2. u + v = (u1+v1,u2+v2)= (v1+u1,v2+u2)=v + u 3. u+(v+w)=(u1,u2)+(v1+w1,v2+w2)=(u1+(v1+w1),u2+(v2+w2)) = (u1+v1+w1,u2+v2+w2)= ((u1+v1)+w1,(u2+v2)+w2 )= (u+v)+w 4. Ada vektor 0 = (0,0) sedemikian sehingga: 0 +u = (0,0) + ( u1,u2 )= ( u1,u2 ) + (0,0) =(u1,u2 ) = u. 5. Untuk setiap u = (u1,u2 ), ada - u = (-u1,-u2 ), sedemikian sehingga : u+(- u)= (u1,u2 )+ (-u1,-u2 )= (-u1,-u2 ) + (u1,u2 ) =(-u) +u= 0 6. ku= k (u1,u2 )= (k u1,k u2 ) berada dalam V juga, karena ku1 , ku1 R. 7. k(u+v)=k(u1+v1,u2+v2)=(ku1+k1v1,ku2+kv2)= (ku1,ku2)+(kv1,kv2)=k(u1,u2)+k(v1,v2)=ku+kv 8. (k+l)u=(k+l)(u1,u2)=(ku+lu1,ku2+lu2)= (ku1,ku2)+(lu1,lu2)=k(u1,u2)+l(u1,u2)=ku+lu 9. k(lu)=k(l(u1,u2))=k(lu1,lu2)=(klu1,klu2)=kl(u1,u2)=klu 10. 1u=1(u1,u2)=(u1,u2)= u Karena setiap syarat untuk menjadi ruang vektor dipenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa V = R2 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar biasa, adalah merupakan ruang vektor di R2. Contoh 2 : Jika V = R2 dan didefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian skalar sebagai berikut : u + v = (u1+v1,u2+v2), dan jika k adalah sebarang bilangan real , maka didefinisikan : ku = (ku1,0). Selidikilah apakah V merupakan ruang vektor di R2 : Operasi penjumlahan adalah operasi penjumlahan standard pada R2, Jawab tetapi operasi perkalian skalar bukanlah perkalian skalar standar. Dalam latihan, silahkan dibuktikan bahwa 9 sifat yang pertama terpenuhi, akan tetapi sifat no 10, tidak terpenuhi , yaitu : 1u = 1(u1,u2)= (1u1,0)=(u1,0) ≠ u Sifat sifat Ruang Vektor : Jika V adalah suatu ruang vektor dan u adalah suatu vektor dalam V, serta k adalah suatu skalar, maka: a. 0 u = 0 b. k 0 = 0 c. (-1)u =- u d. Jika ku = 0, maka k =0, atau u = 0 10.2. Sub Ruang Adalah mungkin bagi suatu ruang vektor untuk tercakup dalam ruang vektor lain yang lebih besar. Definisi : Suatu himpunan bagian W dari suatu ruang vektor V disebut suatu sub ruang dari V, jika, W sendiri adalah suatu ruang vektor di bawah penjumlahan dan perkalian skalar, yang didefinisikan pada V. Definisi : Jika W adalah suatu himpunan satu atau lebih vektor dari suatu ruang vektor V, maka W adalah suatu sub ruang dari V jika dan hanya jika syarat syarat berikut terpenuhi : a. Jika u dan v adalah vektor vektor dalam W, maka u + v ada di dalam W b. Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor dalamW, maka ku ada dalam W Contoh 1 : Tentukan apakah himpunan vektor V berbentuk (a,0,0) merupakan sub ruang dari R3 Jawab : Andaikan vektor u =(u1,0,0) dan v = (v1,0,0), maka : a. u + v = (u1+v1,0,0) berada dalam V b. Jika k adalah sebarang skalar, maka ku = k(u1,0,0)=(ku1,0,0) berada dalam V Karena kedua sifat terpenuhi, maka dapat dikatakan himpunan vektor V merupakan sub ruang dari R3 Contoh 2 : Tentukan apakah himpunan vektor V berbentuk (a,1,1) merupakan sub ruang dari R3 Jawab : Andaikan vektor u =(u1,1,1) dan v = (v1,1,1), maka : a. u + v = (u1+v1,1+1,1+1)= (u1+v1,2,2) tidak berada dalam V Karena sifat yang pertama tidak terpenuhi, maka dapat dikatakan himpunan vektor V berbentuk (a,1,1) bukan merupakan sub ruang dari R3 10.3. Kombinasi Linear Suatu vektor w disebut Kombinasi Linear dari vektor vektor v1,v2, …vn, jika dapat dinyatakan dalam bentuk : w=k1v1+k2v2+k3v3 +…+knvn dengan k1,k2, …,kn adalah skalar. Contoh 1: Setiap vektor v = (a,b,c) dalam R3 dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektor vektor satuan . Jawab : v = (a,b,c) = a ( 1,0,0 ) + b(0,1,0) + c(0,0,1)=ai + bj + ck Contoh 2 : Tinjau vektor u = (1,2,-1) dan v = (6,4,2) dalam R3. Tunjukkan bahwa w = (9,2,7) adalah kombinasi linear dari u dan v, dan x = (4,-1,8) bukan kombinasi linear dari u dan v Jawab : Agar w menjadi suatu kombinasi linear, dari u dan v, haruslah ada skalar k1,k2, sedemikian sehingga w = k1u +k2v , yaitu: (9,2,7 ) = k1(1,2,-1) + k2(6,4,2 ) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, kita akan mendapatkan : k1 + 6k2 = 9 2k1 + 4k2 = 2 -k1 + 2k2 = 7 Menyelesaikan persamaan ini, akan dihasilkan : k1 = -3 dan k2 = 2, sehingga : w = k1u + k2v. Ini berarti w merupakan kombinasi linear dari u dan v . Demikian juga, agar x menjadi suatu kombinasi linear, dari u dan v, haruslah ada skalar k1,k2, sedemikian sehingga x = k1u +k2v , yaitu: (4,-1,8 ) = k1(1,2,-1) + k2(6,4,2 ) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, kita akan mendapatkan : k1 + 6k2 = 4 2k1 + 4k2 = -1 -k1 + 2k2 = 8 Sistem persamaan ini tidak konsisten ( silahkan dibuktikan sendiri ), sehingga tidak ada skalar k1 dan k2 yang memenuhinya. Sehingga terbukti , x bukanlah suatu kombinasi linear dari u dan v 10.4. Ruang Membangun / Merentang Jika S = { v1,v2, …,vn } adalah suatu himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka sub ruang W dari V yang mengandung semua kombinasi linear dari vektor vektor dalam S disebut ruang Membangun oleh v1,v2, ….,vn, dan kita katakan bahwa vektor vektor v1,v2, ….,vn adalah membangun W. Contoh 1 : Tentukan apakah himpunan S = { i,j,k } membangun vektor x=(9,2,3 ) Jawab : Untuk menyelediki apakah himpunan S, yang terdiri dari vektor satuan, membangun vektor x atau tidak, dapat dilakukan dengan penyelidikan apakah vektor x merupakan kombinasi linear dari himpunan S, sehingga diselidiki, apakah ada k1,k2,dan k3 yang memenuhi persamaan : x= k1i + k2j + k3 k (9,2,3)= k1(1,0,0 ) + k2(0,1,0) +k3 (0,0,1) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, kita akan mendapatkan : k1 = 9 k2 = 2 k3 = 3 Sehingga dapat disimpulkan bahwa x adalah kombinasi linear dari himpunan vektor S, atau S membangun terhadap vektor x Contoh 2 : Tentukan apakah himpunan S = { i,j,k } membangun di setiap vektor di R3 Jawab : Ambil sebuah vektor sebarang di R3, andaikan vektor itu u = (u1,u2,u3) Maka harus dibuktikan bahwa S membangun di setiap vektor di R3. Hal ini dapat dilakukan dengan penyelidikan apakah vektor u merupakan kombinasi linear dari himpunan S, sehingga diselidiki, apakah ada k1,k2,dan k3 yang memenuhi persamaan : u= k1i + k2j + k3 k (u1,u2,u3)= k1(1,0,0 ) + k2(0,1,0) +k3 (0,0,1) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, kita akan mendapatkan : k1 = u1 k2 = u2 k3 = u3 Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap vektor di R3 adalah kombinasi linear dari himpunan vektor S, atau S membangun di setiap vektor di R3. Contoh 3 : Tentukan apakah himpunan S = { u,v,w } di mana u = (1,1,2), v=(1,0,1) dan w =(3,1,3) membangun di setiap vektor di R3. Jawab : Ambil sebuah vektor sebarang di R3, andaikan vektor itu x = (x1,x2,x3). Maka harus dibuktikan bahwa S membangun di setiap vektor di R3. Hal ini dapat dilakukan dengan penyelidikan apakah vektor x merupakan kombinasi. linear dari himpunan S, sehingga diselidiki, apakah ada k1,k2,dan k3 yang memenuhi persamaan : x= k1u + k2v + k3 w (x1,x2,x3)= k1(1,1,2 ) + k2(1,0,1) +k3 (3,1,3) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : k1+k2+3k3 = x1 k1+k3 = x2 2k1+k2+3k3 = x3 Sistem Persamaan Linear yang terjadi adalah SPL dengan 3 persamaan dan 3 variabel. Telah dipelajari, agar penyelesaian dari SPL ini ada ( dalam hal ini, penyelesaiannya adalah nilai dari variabel k1,k2,dan k3), atau agar jenis penyelesaian SPL konsisten, maka nilai determinannya tidak sama dengan nol, atau : 1 1 3 1 0 1=1 2 1 3 Karena nilai dari determinannya tidak sama dengan nol, maka SPL konsisten, atau nilai dari variabel k1,k2,dan k3 ada. Karena nilai dari variabel k1,k2,dan k3 ada , maka dapat dikatakan x merupakan kombinasi linear dari himpunan vektor S, atau S membangun x. Karena x diambil dari sebarang vektor di R3, maka dapat disimpulkan himpunan vektor S = himpunan S = { u,v,w } di mana u = (1,1,2), v=(1,0,1) dan w =(3,1,3) membangun di setiap vektor di R3. Contoh 4 : Tentukan apakah himpunan S = { u,v,w } di mana u = (1,1,2), v=(1,0,1) dan w =(2,1,3) membangun di setiap vektor di R3. Jawab : Ambil sebuah vektor sebarang di R3, andaikan vektor itu x = (x1,x2,x3). Maka harus dibuktikan bahwa S membangun di setiap vektor di R3. Hal ini dapat dilakukan dengan penyelidikan apakah vektor x merupakan kombinasi. linear dari himpunan S, sehingga diselidiki, apakah ada k1,k2,dan k3 yang memenuhi persamaan : x= k1u + k2v + k3 w (x1,x2,x3)= k1(1,1,2 ) + k2(1,0,1) +k3 (2,1,3) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : k1+k2+2k3 = x1 k1+k3 = x2 2k1+k2+3k3 = x3 Sistem Persamaan Linear yang terjadi adalah SPL dengan 3 persamaan dan 3 variabel. Telah dipelajari, agar penyelesaian dari SPL ini ada ( dalam hal ini, penyelesaiannya adalah nilai dari variabel k1,k2,dan k3), atau agar jenis penyelesaian SPL konsisten, maka nilai determinannya tidak sama dengan nol, atau : 1 1 2 1 0 1=0 2 1 3 Karena nilai dari determinannya sama dengan nol, maka SPL tidak konsisten, atau nilai dari variabel k1,k2,dan k3 tidak ada. Karena nilai dari variabel k1,k2,dan k3 tidak ada , maka dapat dikatakan x bukanmerupakan kombinasi linear dari himpunan vektor S, atau S tidak membangun x. Karena x diambil dari sebarang vektor di R3, maka dapat disimpulkan himpunan vektor S = { u,v,w } di mana u = (1,1,2), v=(1,0,1) dan w =(2,1,3) tidak membangun di setiap vektor di R3. PERHATIKAN : Untuk menyelidiki apakah suatu himpunan vektor yang terdiri atas n anggota, membangun di setiap vektor di Rn dapat dipermudah dengan hanya menyelidiki harga dari determinannya. 10.5. Kebebasan Linear. Pada bagian sebelumnya sudah dipelajari bahwa suatu himpunan vektor S ={ v1,v2, …,vn } membangun suatu ruang vektor V yang diberikan jika setiap vektor dalam V dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi Linear dari vektor vektor dalam S. Secara umu, mungkin ada lebih dari satu cara untuk menyatakan suatu vektor dalam V sebagai suatu kombinasi linear dari vektor vektor dalam suatu himpunan rentang. Dalam bagian ini kita akan mempelajari syarat syarat di mana setiap vektor dalam V dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektor vektor rentang dalam tepat satu cara. Himpunan himpunan rentang dengan sifat ini memainkan peran mendasar dalam ruang vektor. Definsi : Jika S = { v1,v2, …,vn }adalah suatu himpunan vektor vektor tak kosong, maka persamaan vektor : k1 v1 + k2v2 + … + kn vn =0 mempunyai paling tidak satu penyelesaian, yaitu : k1 = 0, k2 = 0, k3 = 0, …, kn = 0 Jika ini adalah satu satunya penyelesaian, maka S disebut suatu himpunan yang bebas secara linear. Jika ada penyelesaian penyelesaian lainnya, maka S disebut himpunan yang tak bebas secara linear. Contoh 1 : Apakah himpunan vektor S = { i,j,k }, dimana i =(1,0,0), j = (0,1,0), k=(0,0,1) merupakan himpunan bebas linear ? Jawab : Untuk menentukan apakah himpunan S merupakan himpunan bebas linear, harus digantikan pada persamaan : k1 i + k2 j + k3 k = 0 k1 ( 1, 0, 0 ) + k2 ( 0,1,0) + k3 ( 0,0,1) = ( 0,0,0) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : k1 = 0 k2 = 0 k3 = 0 Karena ini adalah satu satunya penyelesaian, maka himpunan S merupakan himpunan bebas linear. Contoh 2 : Apakah himpunan vektor S = { u, v, w }, dimana u =(1,-2,3), v = (5,6,-1), w=(3,2,1) merupakan himpunan bebas linear ? Jawab : Untuk menentukan apakah himpunan S merupakan himpunan bebas linear, harus digantikan pada persamaan : k1 u + k2 v + k3 w = 0 k1 ( 1, -2, 3 ) + k2 ( 5,6,-1) + k3 ( 3,2,1) = ( 0,0,0) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : k1 + 5k2 + 3 k3 = 0 -2k1 + 6k2 + 2 k3 = 0 3k1 - k2 + k3 = 0 Untuk menyelidiki apakah SPL Homogen ini, mempunyai penyelesaian k1 = k2 = k3 = 0, sebagai satu satunya penyelesaian, atau yang sudah dikenal sebagai penyelesaian Trivial, maka dicoba untuk menyelidiki nilai determinan dari SPL tersebut : 1 5 3 2 6 2 3 =0 1 1 Karena nilai determinannya sama dengan nol, maka SPL Homogen ini akan mempunyai penyelesaian non Trivial selain penyelesaian Trivial. Ini berarti, k1 = k2 = k3 = 0, bukan satu satunya penyelesaian, sehingga dapat dikatakan, himpunan S bukan merupakan himpunan bebas linear. Contoh 3 : Apakah himpunan vektor S = { u, v, w }, dimana u =(2,2,2), v = (0,0,3), w=(0,1,1) merupakan himpunan bebas linear ? Jawab : Untuk menentukan apakah himpunan S merupakan himpunan bebas linear, harus digantikan pada persamaan : k1 u + k2 v + k3 w = 0 k1 ( 2, 2, 2 ) + k2 ( 0,0,3) + k3 ( 0,1,1) = ( 0,0,0) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : 2k1 = 0 2k1 + k3 = 0 2k1 +3 k2 + k3 = 0 Untuk menyelidiki apakah SPL Homogen ini, mempunyai penyelesaian k1 = k2 = k3 = 0, sebagai satu satunya penyelesaian, atau yang sudah dikenal sebagai penyelesaian Trivial, maka dicoba untuk menyelidiki nilai determinan dari SPL tersebut : 2 0 0 2 0 1 = -6 2 3 1 Karena nilai determinannya tidak sama dengan nol, maka SPL Homogen ini akan mempunyai penyelesaian Trivial saja. Ini berarti, k1 = k2 = k3 = 0, merupakan satu satunya penyelesaian, sehingga dapat dikatakan, himpunan S merupakan himpunan bebas linear. PERHATIKAN : Untuk menyelidiki apakah suatu himpunan vektor yang terdiri atas n anggota, dalam ruang berdimensi n, bebas linear atau tidak, dapat dilakukan dengan menyelidiki harga dari determinannya. Jika harga dari determinannya sama dengan nol, maka bukan merupakan himpunan bebas linear, sedang jika harga dari determinannya tidak sama dengan nol, maka merupakan himpunan bebas linear 10.6. BASIS Definisi : Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S = { v1,v2, …,vn }adalah suatu himpunan vektor vektor dalam V, maka S disebut suatu basis untuk V jika dua syarat berikut ini dipenuhi : a. S bebas linear b. S membangun V Contoh 1 : Selidikilah apakah S = { v1,v2, v3 }di mana v1 = ( 1,2,1), v2=(2,9,0) dan v3=(3,3,4) merupakan basis untuk R3 Jawab : Untuk menyelidiki apakah himpunan S merupakan basis atau bukan, maka harus diselidiki terlebih dahulu kedua syarat yang harus dipenuhi, yaitu a. S bebas linear b. S membangun V Penyelidikan untuk syarat (a) : Untuk menentukan apakah himpunan S merupakan himpunan bebas linear, harus digantikan pada persamaan : k1 u + k2 v + k3 w = 0 k1 ( 1, 2, 1 ) + k2 ( 2,9,0) + k3 ( 3,3,4) = ( 0,0,0) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : k1 +2 k2 + 3 k3 = 0 2k1 +9 k2 +3 k3 = 0 k1 +4 k3 = 0 Untuk menyelidiki apakah SPL Homogen ini, mempunyai penyelesaian k1 = k2 = k3 = 0, sebagai satu satunya penyelesaian, atau yang sudah dikenal sebagai penyelesaian Trivial, maka dicoba untuk menyelidiki nilai determinan dari SPL tersebut : 1 2 3 2 9 3 = -1 1 0 4 Karena nilai determinannya tidak sama dengan nol, maka SPL Homogen ini akan mempunyai penyelesaian Trivial saja. Ini berarti, k1 = k2 = k3 = 0, merupakan satu satunya penyelesaian, sehingga dapat dikatakan, himpunan S merupakan himpunan bebas linear. Penyelidikan untuk syarat (b) : Ambil sebuah vektor sebarang di R3, andaikan vektor itu x = (x1,x2,x3). Maka harus dibuktikan bahwa S membangun di setiap vektor di R3. Hal ini dapat dilakukan dengan penyelidikan apakah vektor x merupakan kombinasi linear dari himpunan S, sehingga diselidiki, apakah ada k1,k2,dan k3 yang memenuhi persamaan : x= k1u + k2v + k3 w (x1,x2,x3)= k1(1,2,1) + k2(2,9,0) +k3 (3,3,4) Dengan menyamakan komponen komponen yang berpadanan, akan didapatkan : k1+2k2+3k3 = x1 2k1+9k2+3k3 = x2 k1 +4k3 = x3 Sistem Persamaan Linear yang terjadi adalah SPL dengan 3 persamaan dan 3 variabel. Telah dipelajari, agar penyelesaian dari SPL ini ada ( dalam hal ini, penyelesaiannya adalah nilai dari variabel k1,k2,dan k3), atau agar jenis penyelesaian SPL konsisten, maka nilai determinannya tidak sama dengan nol, atau : 1 2 3 2 9 3 = -1 1 0 4 Karena nilai dari determinannya tidak sama dengan nol, maka SPL konsisten, atau nilai dari variabel k1,k2,dan k3 ada. Karena nilai dari variabel k1,k2,dan k3 ada , maka dapat dikatakan x merupakan kombinasi linear dari himpunan vektor S, atau S membangun x. Karena x diambil dari sebarang vektor di R3, maka dapat disimpulkan himpunan vektor S = himpunan S = { u,v,w } di mana u = (1,2,1), v=(2,9,0) dan w =(3,3,4) membangun di setiap vektor di R3. Karena syarat a dan b terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa himpunan S merupakan basis untuk R3 PERHATIKAN : Untuk menyelidiki apakah suatu himpunan vektor yang terdiri atas n anggota dalam ruang berdimensi n, basis atau tidak, dapat dilakukan dengan menyelidiki harga dari determinannya. Jika harga dari determinannya sama dengan nol, maka bukan merupakan basis, sedang jika harga dari determinannya tidak sama dengan nol, maka merupakan basis. 10.7. Latihan Soal 1. Pada soal no a - e diberikan sebuah himpunan vektor bersama dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalarnya. Tentukan himpunan manakah yang meruapakan ruang vektor di bawah operasi yang diberikan. Untuk himpunan yang bukan meruapakan ruang vektor, sebutkan semua sifat yang tidak terpenuhi. a. Himpunan semua pasangan vektor (x,y,z) dengan operasi penjumlahan biasa, dan perkalian skalar k(x,y,z) =(kx,y,z). b. Himpunan semua pasangan vektor (x,y,z) dengan operasi penjumlahan biasa, dan perkalian skalar k(x,y,z) =(0,0,0). c. Himpunan semua pasangan vektor (x,y) dengan operasi penjumlahan biasa, dan perkalian skalar k(x,y) =(2kx,2ky). d. Himpunan semua pasangan vektor (x,0) dengan operasi penjumlahan biasa, dan perkalian skalar biasa pada R2 e. Himpunan semua pasangan vektor (x,y) dengan operasi penjumlahan (x,y) + (x’,y’) = (x+x’+1,y+y’+1) dan k(x,y) =(kx,ky) 2. Tentukan manakah dari yang berikut ini, yang merupakan sub ruang di R3 a. semua vektor berbentuk (a,1,1) b. semua vektor berbentuk (a,b,c) dengan b=a+c c. semua vektor berbentuk (a,b,c) dengan b=a+c+1 3. Manakah dari yang berikut ini adalah kombinasi linear dari u=(0,2,-2) dan v=(1,3,-1)? a. (2,2,2) b. (3,1,5) c. (0,4,5) d. (0,0,0) 4. Nyatakan yang berikut ini sebagai kombinasi linear dari u=(2,1,4), v =(1,-1,3),dan w=(3,2,5): a. (-9,-7,-15) b. (6,11,6) c. (0,0,0) d. (7,8,9) 5. Pada setiap soal , tentukan manakah himpunan vektor S= {v1,v2,v3} yang membangun di setiap titik dalam R3? a. v1=(2,2,2), v2 = (0,0,3) , v3 = (0,1,1) b. v1=(2,-1,3), v2 = (4,1,2) , v3 = (8,-1,8) 6. Pada setiap soal , tentukan manakah himpunan vektor S= {v1,v2,v3} yang merupakan himpunan bebas linear di dalam R3? a. v1=(-3,0,4), v2 = (5,-1,2) , v3 = (1,1,3) b. v1=(2,-2,0), v2 = (6,1,4) , v3 = (2,0,-4) c. v1=(-6,7,2), v2 = (3,2,4) , v3 = (4,-1,2) 7. Manakah dari himpunan vektor vektor di bawah ini yang merupakan basis untuk R2: a. u=(1,2), v=(0,3), w=(2,7) b. u=(2,1), v=(3,0) c. u=(4,1), v=(-7,-8) d. u=(0,0), v=(1,3) e. u=(3,9), v=(-4,-12) 8. Manakah dari himpunan vektor vektor di bawah ini yang merupakan basis untuk R3: a. u=(1,0,0), v=(2,2,0), w=(3,3,3) b. u=(3,1,-4), v=(2,5,6), w=(1,4,8) c. u=(2,-3,1), v=(4,1,1), w=(0,-7,1) d. u=(1,6,4), v=(2,4,-1), w=(-1,2,5) 9. Untuk nilai k manakah, agar vektor di bawah ini merupakan basis pada R3 ? v1= ( k , -½, -½ ) ; v2 = (-½, k , -½ ); v3 = (-½,-½, k ). 10. Diketahui vektor vektor : v1 = ( 2, 5, 4 ) v2 = ( 1, 3, 2 ) v3 = ( 2, 7,4 ) v4 = ( 1, 1, 0 ) Kelompokkanlah vektor vektor di atas ke dalam sebuah himpunan vektor, yang terdiri dari 3 vektor, sehingga membentuk BASIS