“Sistem Pencernaan Hewan”.

advertisement
SISTEM PENCERNAAN
GIZI DAN MAKANAN
"Gizi" berasal dari dialek dalam bahasa Mesir yang berarti "makanan". Kata "gizi"
adalah terjemahan dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu "nutrition" yang apabila
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "nutrisi". Gizi dapat dideskripsikan
sebagai sebuah hal yang mempengaruhi proses perubahan berbagai macam makanan
yang masuk ke tubuh, sehingga dapat mempertahankan kehidupan. Namun, pengertian
gizi sangat luas, bukan hanya tentang berbagai jenis pangan serta kegunaannya untuk
tubuh, akan tetapi juga mengenai berbagai cara dalam memperoleh, mengolah, dan
mempertimbakan supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya. Ilmu yang mempelajari
tentang gizi yaitu ilmu gizi.
Ilmu gizi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang zat gizi yang terkandung
dalam makanan serta penggunaanya dalam tubuh, yang meliputi penyerapan, interaksi,
penyimpanan, pemasukan, pencernaan, pengangkutan atau transpor, metabolisme,
dan pengeluaran, yang semuanya tergolong dalam proses zat gizi dalam tubuh. Untuk
lebih lengkapnya, berikut pengertian gizi menurut para ahli, fungsi zat gizi, dan macammacam zat gizi.
Pengertian Gizi Menurut Para Ahli
1. Tuti Sunardi
Pengertian gizi merupaan kondisi yang dapat menciptakan suatu pengaruh terhadap proses
perubahan berbagai macam makanan guna mempertahankan hidup.
2. Joyce James, Helen Swain, dan Colin Baker
Pengertian gizi ialah suatu unsur kimia yang terkandung dalam makanan dan dapat untuk
dimanfaatkan bagi tubuh yang dijadikan sebagai sumber energi.
3. Chairinniza K. Graha
Pengertian gizi merupakan unsur yang ada di dalam suatu makanan, yang mana unsur-unsur
tersebut memberikan berbagai manfaat untuk tubuh yang mengkonsumsinya sehingga dapat
membuat badan menjadi sehat.
4.
Nirmala Devi
Pengertian gizi merupaan suatu inti makanan yang dapat untuk dimanfaatkan guna memperbaiki
dan memelihara jaringan tubuh manusia.
5. Supariasa
Pengertian gizi merupakan suatu proses organisme dengan cara mengonsumsi suatu makanan
secara normal dengan melalui proses pencernaan, absorb, tranportasi, penyimpanan, metablisme,
serta pengeluaran zat yang sudah tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan, menghasilkan energi,
dan lain sebagainya.
6. Asep Kurnia Nenggala
Gizi ialah zat hara yang terdapat dalam suatu makanan yang memiliki nilai serta dibutuhkan
makhluk hidup untuk pemeliharaan, kegiatan hidupnya, dan pertumbuhan.
7. Lioni Ellis H.
Pengertian gizi adalah suatu unsur yang ada dalam makanan yang mana dapat memberikan
berbagai dampak yang positif untuk yang mengonsumsi makanan tersebut sehingga dapat
membuat tubuh menjadi sehat.
8. Ida Purnomowati
Pengertian gizi merupakan suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup untuk dapat
bertahan, memperbaiki jaringan tubuhnya, dan tumbuh.
9. Harry Okorn & William R. Forte
Gizi mempunyai pengertian yang cukup luas, bukan hanya sekedar berbagai jenis pangan dan
kegunaanya, melainkan juga tentang berbagai cara untuk mengolah, memperoleh, serta
mempertimbangkan agar tubuh kita tetap sehat.
Nutrient atau zat gizi merupakan elemen yang terdapat dalam makanan yang dapat
untuk dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh, contohnya : vitamin, lemak,
karbohidrat, mineral, air, dan protein. Zat gizi adalah substansi yang dapat diperoleh
dari berbagai jenis makanan serta digunakan dalam proses pertumbuhan, perbaikan,
dan pemeliharaan perbaikan jaringan tubuh.
Zat gizi terbagi menjadi zat gizi organik dan anorganik. Zat gizi organik terdiri atas
protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri atas air
dan mineral. Zat gizi juga dapat dikelompokkan dengan berdasarkan sumber, fungsi zat
gizi, dan jumlah. Untuk lebih lengkapnya, berikut macam-macam zat gizi.
Macam-Macam Zat Gizi
1. Karbohidrat
Karbohidrat menyediakan berbagai macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia. Berbagai
jenis makanan yang banyak mengandung karbohidrat antara lain adalah jagung, kentang, nasi,
dan lain sebagainya. Dalam susunan menu bagi orang Indonesia pada umumnya menempatkan
karbohidrat sekitar 70-80%.
Dalam nutrisi pada manusia setiap 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4
kalori. Kebutuhan energi tersebut berbeda untuk setiap orang. Ada beberapa hal yang membuat
kebutuhan energi berbeda antara lain jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, serta tempat tinggal
orang tersebut.
2. Protein
Protein terdiri atas 2 macam, antara lain protein hewani serta protein nabati. Sumber protein
hewani sebagai berikut : ikan, keju, telur, susu, dan lain sebagainya. Sumber protein nabati
sebagai berikut : tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Kebutuhan protein tersebut
berbeda untuk setiap orang.
Orang dewasa setidaknya membutuhkan protein sekitar 1 gram setiap harinya untuk setaip
kilogram berat badan yang dimiliki. Remaja membutuhkan protein sekitar 1 gram/kg berat
badan, anak yang berumur 6-12 tahun membutuhkan protein sekitar 2 gram/kg berat badan,
sedangkan bayi membutuhkan protein sekitar 3 gram/kg berat badan.
3. Lemak
Terdapat 2 macam sumber lemak secara umum, yaitu lemak nabati serta lemak hewani. Contoh
sumber lemak nabati antara lain : margarine, kemiri, minyak kelapa, dan lain sebagainya.
Adapun sumber lemak hewani antara lain : susu, daging, keju, dan lain sebagainya. Kebutuhan
lemak bagi setiap orang tentu berbeda. Kebutuhan lemak bagi orang yang bertempat tinggal di
iklim yang dingin lebih banyak yaitu sekitar 1/2-1 gram/kg berat badan.
Seseorang yang memiliki kelebihan lemak, tubuh akan menjadi gemuk. Sedangkan yang
kekurangan lemak membuat kurangnya kurangnya berat badan. Didalam tubuh, lemak dapat
menghasilkan energi sebesar 9,3 kalori. Lemak juga dapat berperan sebagai pelarut vitamin
A,D,E,K. Lemak dapat melindungi tubuh pada bagian tertentu serta sebagai pelindung bagian
lemak pada temperatur yang rendah.
4. Vitamin
Vitamin adalah komponen gizi yang sangat penting dibutuhkan tubuh. Vitamin dapat membantu
untuk memperlancar proses metabolisme tubuh, akan tetapi vitamin tidak dapat menghasilkan
energi. Walaupun tubuh membutuhkan vitamin dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, namun
keberadaan vitamin sangat penting. Hal ini karena avitaminose atau kekurangan vitamin dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan pada proses metabolisme tubuh, hal ini disebabkan karena
fungsi zat gizi vitamin yang tidak dapat untuk digantikan oleh senyawa lain.
Tanda-tanda orang yang kekurangan vitamin :
1) Pertumbuhan badan menjadi terhambat.
2) Tidak ada nafsu untuk bekerja.
3) Badan menjadi lesu.
Orang yang menderita avitaminose atau kekurangan vitamin karena hal-hal sebagai berikut :
1) Salah dalam menentukan menu makanan.
2) Tidak suka mengkonsumsi berbagai jenis sayur-sayuran.
Vitamin dapat dibagi menjadi 2 macam, antara lain : vitamin yang dapat untuk larut dalam air
serta vitamin yang dapat untuk larut dalam lemak. Vitamin yang dapat untuk larut dalam air
yaitu vitamin C dan vitamin B, sedangkan vitamin yang dapat untuk larut dalam lemak antara
lain : Vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin A
Fungsi vitamin A antara lain : mengatur dalam kepekaan rangsang sinar pada syaraf mata,
pertumbuhan sel, serta pembentukan warna pada mata. Sumber vitamin A terdapat pada wortel,
telur, kangkung, susu, dan lain sebagainya. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan
berbagai macam penyakit, seperti penyakit mata, kulit menjadi kering, dan pertumbuhan
terganggu.
Vitamin B
Vitamin B merupakan gabungan-gabungan dari 15 macam ataupun lebih vitamin yang dapat
dikenal dengan vitamin B komplek, yang mana memiliki peran yang sangat penting dalam
pembentukan sel darah merah.
1) Vitamin B1 (Tiamin)
Apabila kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan penyakit beri-beri. Kebutuhan untuk
mencukupi vitamin B1 dalam keadaan normal sekitar 1-2mg/hari.
2) Vitamin B2 (Riboflavin)
Apabila kekurangan vitamin B2 dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pola pikir dan
penyakit mata.
3) Vitamin B3 (Niasin)
Apabila kekurangan vitamin B3 dapat mengakibatkan gangguan susunan syaraf pusat serta
gangguan saluran pencernaan.
4) Vitamin B6 (Piridoksin)
Apabila kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan anemia, depresi, dan sakit kepala.
5) Vitamin B7 (Biotin)
Apabila kekurangan vitamin B7 dapat mengakibatkan kehilangan nafsu makan, pusing, rambut
rontok dan lain sebagainya.
6) Vitamin B12 (Kobalamin)
Apabila kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan anemia, pegal-pegal, kerusakan otak, dan
bahkan gangguan syaraf.
Vitamin C
Vitamin C memiliki fungsi zat gizi untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta menghaluskan
kulit. Sumber vitamin C banyak terdapat pada sayuran, jeruk, pepaya, dan lain sebagainya.
Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan gusi menjadi berdarah, munculnya sariawan dan
skorbut. Kebutuhan akan vitamin C per hari untuk bayi yaitu 30 mg, anak-anak 60 mg, dewasa
sekitar 75 mg, ibu hamil 100 mg, serta ibu menyusui 150 mg.
Vitamin D
Vitamin D memiliki fungsi untuk membantu dalam proses pembentukan tulang dan gigi,
mengatur kadar fosfor yang terdapat pada darah. Sumber vitamin D banyak terdapat pada ikan,
susu, serta kuning telur. Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan penyakit rakitis.
Kebutuhan akan vitamin D untuk anak-anak sampai dewasa 400 SI.
Vitamin E
Vitamin E memiliki fungsi untuk mencegah keguguran dan pendarahan pada ibu hamil. Sumber
vitamin E banyak terdapat pada berbagai jenis sayuran hijau, susu, kuning telur, dan daging.
Kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan kemandulan dan keguguran.
Vitamin K
Vitamin K memiliki fungsi untuk membantu dalam proses pembekuan darah. Sumber vitamin K
banyak terdapat pada bayam, hati, dan bunga kol. Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan
darah menjadi lebih sukar untuk membeku. Kebutuhan akan vitamin K perhari adalah 1
miligram.
5. Mineral (Garam-garaman)
Mineral dibutuhkan oleh manusia juga sama dengan vitamin, yaitu dibutuhkan dalam jumlah
sedikit. Walaupun begitu, kebutuhan mineral sangatlah penting. Untuk lebih lengkapnya, berikut
macam-macam mineral yang kita perlukan :
1) Garam Belerang (S)
2) Garam Besi (Fe)
3) Garam Dapur (NaCI)
4) Garam Yodium (I)
5) Garam Kalium (K)
6) Garam kalsium (Ca)
Garam besi (Fe) memiliki peran penting untuk membantu dalam proses pembentukan
hemoglobin atau sel darah merah. Natrium (Na) serta kalium (K) juga memiliki peran penting
untuk sistem saraf. Kalsium (Ca) mempunyai fungsi guna membantu dalam proses pembentukan
tulang dan gigi. Kalsium dan Kalum berguna untuk proses pembekuan darah guna menghentikan
pendarahan yang terjadi.
Kekurangan salah satu dari mineral tersebut juga dapat menimbulkan beragam penyakit. Seperti,
apabila kekurangan Iodium dapat mengakibatkan kekerdilan dan penyakit gondok, kekurangan
zat besi dapat mengakibatkan anemia, dan lain sebagainya.
6. Air
Air adalah zat pembangun bagi setiap sel pada tubuh. Setiap sel tanpa adanya air tidak dapat
tumbuh. Air dapat diperoleh secara langsung dari berbagai jenis buah-buahan serta sayuran.
Fungsi air yaitu untuk membantu mencerna makanan, membentuk cairan tubuh, serta
mengangkut sisa pembakaran yang sudah tidak diperlukan tubuh. Kebutuhan air rata-rata bagi
setiap orang sekitar 2 1/2 liter per hari yang diambil dari makanan serta minuman. Kekurangan
air dapat mengakibatkan penyakit ginjal.
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Sumbernya
1) Hewani : merupakan zat gizi yang bersumber dari hewan.
2) Nabati : merupakan zat gizi yang bersumber dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan.
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Jumlahnya
1) Zat Gizi Makro (Makronutrisi) : Pengertian gizi makro (makronutrisi) merupakan suatu
zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak dengan satuan gram. Yang
termasuk makronutrisi adalah karbohidrat, lemak, serta protein.
2) Zat Gizi Mikro (Mikronutrisi) : Pengertian gizi mikro (mikronutrisi) merupakan suatu
zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Yang termasuk mikronutrisi
adalah mineral, vitamin, serta air.
Fungsi Zat Gizi
1. Penghasil energi tubuh
Zat makanan yang dikonsumsi oleh sistem pencernaan tubuh yang kemudian diolah sedemikian
rupa hingga menghasilkan energi. Dengan adanya energi, maka manusia dapat untuk melakukan
berbagai macam aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Adapaun zat-zat penghasil energi adalah
lemak, karbohidrat, dan protein.
2. Pembentuk sel jaringan tubuh
Adapun zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh adalah protein, air, dan mineral. Ketiga zat
tersebut secara bersama-sama akan diolah oleh organ tubuh sampai terbentuk sel jaringan tubuh
baru khususnya sebagai pengganti jaringan yang rusak.
3. Pengatur fungsi reaksi biokimia yang ada dalam tubuh (stimulansia)
Supaya fungsi dan reaksi biokimia yang ada dalam tubuh dapat berjalan dengan baik dan cepat,
maka tubuh memerlukan berbagai jenis zat sebagai stimulansia dalam proses tersebut. Zat
vitamin yang dapat membantu dalam proses reaksi biokimia pada tubuh sampai berjalan dengan
baik.
Apa itu Gizi Seimbang?
Setelah Anda memahami mengenai pengertian gizi, macam-macam zat gizi, dan fungsi
zat gizi, alangkah baiknya untuk juga mengetahui apa itu gizi seimbang. Gizi seimbang
merupakan makanan sehari-hari yang dikonsumsi dengan berbagai aneka ragam
makanan dan memenuhi kelompok zat gizi dengan porsi yang cukup dan tepat. Hal ini
berarti, porsinya tidak boleh kurang ataupun terlalu banyak.
Prinsip gizi seimbang adalah seimbang dalam jumlah tiap kelompok makanan serta
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Selain mengkonsumsi jenis makanan yang
bergizi seimbang, alangkah baiknya untuk menerapkan pola hidup yang sehat salah
satunya dengan berolahraga dan istirahat yang cukup agar tubuh tetap sehat.
Akibat Kekurangan Zat Gizi
1. Kekurangan zat pengatur seperti vitamin dan mineral pada anak dapat menimbulkan berbagai
penyakit akibat defisiensi vitamin misalnya beri-beri, sariawan, dan lain sebagainya.
2. Kekurangan zat tenaga seperti lemak dan karbohidrat dapat mengganggu pertumbuhan anak.
3. Dampak jangka pendek kekurangan protein yang berdampak pada anak ialah mengalami
gangguan bicara, penurunan kesadaran, dan lain sebagainya. Dampak jangka panjang dapat
mengakibatkan gangguan pemusatan perhatian, penurunan kecerdasan, gangguan penurunan rasa
percaya diri dan lain sebagainya.
Cara Mengolah Bahan Makanan
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengolah berbagai jenis
bahan makanan yang baik dan benar supaya zat gizi yang terkandung didalamnya tidak
hilang :
1) Beras hanya dicuci 2x saja.
2) Sayuran : di cuci terlebih dahulu, kemudian dipotong-potong, dan memasak sayuran
jangan terlalu lama, jangan sampai berubah warna, dan jangan sampai lunak.
3) Buah-buahan : alangkah baiknya agar dikonsumsi dalam keadaan yang masih segar
supaya kandungan vitamin di dalamnya tidak hilang.
4) Ikan dan daging : masak hingga benar-benar matang, apabila digoreng disarankan
tidak sampai kering.
Cara Menyusun Hidangan Sehat
1) Pilih bahan-bahan makanan yang sesuai dengan kemampuan daya beli yang dimiliki
serta disukai keluarga.
2) Susunlah makanan dengan berdasarkan triguna makanan yaitu makanan yang
memiliki 3 guna yaitu sumber pembangun, sumber tenaga, dan sumber pengatur.
3) Kenalkan sedini mungkin berbagai macam makanan tradisional yang memiliki nilai
gizi dan disukai oleh anak-anak.
4) Manfaatkan hasil pekarangan yang ada untuk meningkatkan gizi keluarga.
5) Gunakan bahan makanan secara beraneka ragam, yang ada setiap hari serta
tersedia di daerah setempat.
6) Gunakan garam yang beryodium guna memasak berbagai jenis makanan bagi
keluarga.
Pada umumnya, gizi dibagi menjadi 5 kelompok utama, antara lain : karbohidrat,
mineral, vitamin, lemak, protein. Kelima zat tersebut sangat diperlukan untuk manusia
guna proses pertumbuhan dan lain sebagainya. Berbagai jenis zat gizi dapat ditemukan
dari makanan-makanan yang dikonsumsi setiap harinya dan dengan takaran yang
sudah ditentukan. Takaran yang dimaksud tersebut ialah jumlah yang terkandung
dalam masing-masing zat gizi yang dikonsumsi supaya proses pencernaan yang terjadi
dalam tubuh dapat berjalan dengan baik, lancar, dan normal.
Kelima zat gizi tersebut dapat disebut dengan zat gizi essential. Manusia membutuhkan
zat gizi essential dari berbagai jenis makanan karena tubuh tidak dapat untuk
memproduksinya
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
KATA PENGANTAR
Denganmenyebutnama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
daninayah-Nyake pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA “ inidenganbaik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segilainnya. Oleh karenaitu denganlapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DARTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan............................................................... 3
B. Fungsi Sistem Pencernaan...................................................................... 3
C. Bagian-bagianSaluran pencernaan.......................................................... 4
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan............................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................ 16
B. Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus
untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga
mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua
makanan yang masuk ke tubuh.
B.
Rumusan Masalah
Dari latarbelakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan darip enulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Bagi siswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan yang bisa
dijadikan pedoman dalam memahami tentang pencernaan manusia.
2. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang pencernaan
makanan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang
yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar
saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung
oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak
terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan
sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung
pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos
longitudinal luar.
b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang
disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis
eksterna.
c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan
longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan
gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos
pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis,
terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan
ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium skuamosa
simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang
dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai
adventisia.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar
dalam tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh berbagai
lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks
balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal satu
sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan
saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
1. Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung
dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di atas usus.
2. Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3. Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal
(di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum,
ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan
air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi
dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi.
Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan
dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang
dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga
mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan
makanan. PadaMulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecilkecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan
bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi
taring, dan gigi geraham.
b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan,
dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap
makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap.
Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa
manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di
bagian ujung dan dalam lidah.
c. KelenjarLudah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah
ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung
(amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan
merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis, dan kelenjar sublingualis.
Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah
pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut
serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus
setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan
agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar
makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga makanan dapat berjalan
menuju
lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan
saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung.
Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika
sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan
tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di
dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak
peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara
gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian
depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian
belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa
saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan
bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra
servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan
usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring
menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. esofagus
berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area
sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis.
Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi
esofagus.
3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga
bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral
badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum.
Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor
intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
4. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah
dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zatzat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus
halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.


5. Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan
aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan
darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. kandungempedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari
tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol
8. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah
dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak
memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih
pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon
asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi
sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K,
riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih
tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara
kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system
pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1). ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2). pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan,
(4).digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung,
(5).absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.
4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :
(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus halus,
pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.
B.
Saran
Diharpkan kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar
memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya tidak terjadikesalahan
dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang bermasalah dengan sistem
pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.(Online).
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (di akses tanggal 22 Oktober 2013).
Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).
http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php. (di akses tanggal 22 Oktober 2013).
FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online).
http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm. (diaksestanggal 22 Oktober 2013).
P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran.
SISTEM PENCERNAAN HEWAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas hadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem Pencernaan Hewan”. Makalah ini
disusun sedemikian rupa untuk memenuhi tugas mata kuliah “Fisiologi Hewan”. Semoga Makalah ini
dapat berguna sebagai sumber informasi bagi masyarakat luas terutama mahasiswa pendidikan biologi.
Penyusun menyadari makalah ini tidak dibuat dengan sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Jember, 15 September 2015
Penyusun
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebutuhan Nutrisi
2.2 Jenis Makanan Dan Mekanisme Pengambilan Makanan
2.3 Adaptasi Pengambilan Makanan Yang Beraneka Ragam Telah Dievolusikan Oleh Hewan
2.4 Empat Tahapan Utama Dalam Pengolahan Makanan Adalah Penelanan, Pencernaan, Penyerapan,
Dan Pembuangan
2.5 Pencernaan Terjadi Dalam Komparteen Khusus
2.6 Sistem Pencernaan Mamalia
2.7 Adaptasi Evolusioner Pada Sistem Pencernaan Vertebrata
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan seekor hewan harus menyediakan nutrien esensial dan kerangka karbon untuk
biosintesis. Selain menyediakan bahan bakar seluler, makanan seekor hewan juga harus menyediakan
semua bahan mentah yang diperlukan untuk biosintesis. Sebagai organisme heterotrof, hewan tidak
dapat membuat molekul organik dari bahan mentah yang seluruhnya anorganik. Untuk mensintesis
molekul yang diperlukan untuk tumbuh dan memulihkan dirinya sendiri, seekor hewan harus
mendapatkan prekursor organik (kerangka karbon) dari makanannya. Dengan memperoleh suatu
sumber karbon organik (seperti gula), dan suatu sumber nitrogen organik (seperti asam amino dari
pemecahan protein), hewan itu dapat membuat berbagai ragam molekul organik, contoh : satu jenis
asam amino dapat menyediakan nitrogen untuk sintesis beberapa jenis asam amino lain yang
kemungkinan tidak ada dalam makanan yang dikonsumsi.
Pemulaan dari saluran pencernaan makanan terdiri atas organ-organ dan alat untuk makan,
menelan, dan menyerap nutrisi oleh tubuh termasuk di dalamnya adalah: bagian mulut, rongga mulut,
faring, dan struktur-struktur yang berhubungan seperti paruh, gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Organorgan pencernaan akan membentuk saluran pencernaan, dari saluran pencernaan akan terbentuk
sistem pencernaan. Saluran pencernaan tersebut terdiri atas Mulut (oris), Tekak (faring), Kerongkongan
(esofagus), Lambung (ventrikulus), Usus halus, Usus besar (colon), Poros Anus (rektum) dan Anus.Dari
penjelasan yang telah di uraikan di atas, kami sebagai mahasiswa pendidikan biologi wajib
memperdalam pengetahuan kami mengenai organ-organ Pencernaan, saluran pencernaan dan
memahami fisiologi sistem pencernaan pada hewan dan bagaimana hubungan Sistem pencernaan
dengan sistem tubuh lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimanakah fungsi fisiologis organ-organ atau saluran pencernaan pada sistem pencernaan?
1.1.2 Bagaimanakah mekanisme yang terjadi pada sistem pencernaan hewan?
1.3 Tujuan
1.1.3 Memahami fungsi fisiologis organ-organ atau saluran pencernaan pada sistem pencernaan.
1.1.4 Memahami mekanisme yang terjadi pada sistem pencernaan hewan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebutuhan Nutrisi
Hewan adalah organisme heterotrof yang memerlukan makanan untuk bahan bakar, kerangka
karbon, dan nutrien esensial : gambaran umum.
Makanan yang secara nutrisi memadai harus memenuhi tiga kebutuhan : bahan bakar (energi kimia)
untuk semua kerja seluler tubuh ; bahan mentah organik yang dipakai hewan dalam bio-sintesis
(kerangka karbon untuk membuat banyak molekulnya sendiri); dan nutrien esensial, bahan-bahan yang
tidak dapat dibuat oleh hewan itu sendiri dari bahan mentah apapun dan dengan demikian harus
didapatkan dari makanan dalam bentuk siap pakai (Reece, dkk. 2000).
Ketika seekor hewan mengambil lebih banyak kalori dibandingkan jumlah kalori yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan energinya, tubuh cenderung akan menimbun kelebihan kalori itu. Pada
manusia, misalnya, sel-sel hati dan otot menimbun energi dalam bentuk glikogen (suatu polimer yang
tersusun dari banyak unit glukosa) (Reece, dkk. 2000).
Makanan seekor hewan harus menyediakan nutrien esensial dan kerangka karbon untuk
biosintesis. Selain menyediakan bahan bakar seluler, makanan seekor hewan juga harus menyediakan
semua bahan mentah yang diperlukan untuk biosintesis. Sebagai organisme heterotrof, hewan tidak
dapat membuat molekul organik dari bahan mentah yang seluruhnya anorganik. Untuk mensintesis
molekul yang diperlukan untuk tumbuh dan memulihkan dirinya sendiri, seekor hewan harus
mendapatkan prekursor organik (kerangka karbon) dari makanannya. Dengan memperoleh suatu
sumber karbon organik (seperti gula), dan suatu sumber nitrogen organik (seperti asam amino dari
pemecahan protein), hewan itu dapat membuat berbagai ragam molekul organik. Sebagai contoh, satu
jenis asam amino dapat menyediakan nitrogen untuk sintesis beberapa jenis asam amino lain yang
kemungkinan tidak ada dalam makanan yang dikonsumsi (Reece, dkk. 2000).
Di samping sebagai sumber bahan bakar dan kerangka karbon, makanan seekor hewan juga harus
menyediakan nutrien esensial (esential nutrient), bahan-bahan yang harus diperoleh atau didapatkan
dalam bentuk siap pakai karena sel-sel hewan tidak dapat membuatnya dari bahan mentah apapun.
Suatu nutrien esensial untuk satu spesies hewan tidak harus diperlukan juga oleh hewan lain. Sebagai
contoh, asam askorbat (vitamin C) adalah nutrien essensial bagi manusia, primata lain, marmut, dan
beberapa burung serta ular, tetapi tidak diperlukan oleh sebagian besar hewan lain (Reece, dkk. 2000).
Terdapat empat kelas nutrien esensial : asam amino essensial, asam lemak essensial, vitamin, dan
mineral. Hewan memerlukan 20 asam amino untuk membentuk protein, dan sebagian besar spesies
hewan dapat mensintesis sekitar separuh di antaranya, selama makanannya mengandung nitrogen
organik. Asam amino sisanya, asam amino esensial (essential amino acid), harus diperoleh dari makanan
dalam bentuk siap pakai (Reece, dkk. 2000).
Percernaan terjadi di dalam tiga bagian utama tubuh : mulut, perut, dan usus halus. Sepanjang
perjalanan itu, beberapa cairan yang berbeda diproduksi. Cairan-cairan di mulut bersifat basa. Air ludah,
yang membantu membasahi makanan saat menguyah dan membuat lebih mudah di telan, mengandung
sejenis enzim yang di kenal sebagai amilase yang menguraikan karbohidrat kompleks seperti roti, pasta,
dan nasi (juga di kenal sebagai pati) menjadi komponen lebih sederhana yang siap untuk lebih di cerna
jauh di bawah saluran pencernaan. Cairan-cairan perut bersifat asam. Sebagian besar cairan perut atau
cairan lambung sangat berbeda dengan air ludah : cairan-cairan itu berkisar antara hampir netral (tidak
bersifat basa maupun asam) sampai sangat asam. Bergantung pada makanan yang sedang dimakan
(Marsden, 2005).
2.2 Jenis Makanan Dan Mekanisme Pengambilan
Makanan
Sebagian besar hewan adalah pemakan yang oportunis, memakan organisme lain, mati atau
hidup, utuh atau secara sepotong-sepotong. (Yang menyerap molekul organik melalui permukaan
tubuhnya). Secara umum, hewan digolongkan ke dalam salah satu dari tiga kategori berdasarkan
makanannya. Herbivora, termasuk gorila, sapi, kelinci, dan banyak keong, memakan organisme
autrotrof (tumbuhan, alga atau ganggang). Karnivora, seperti hiu, burung elang, laba-laba, dan ular,
memakan hewan lain. Omnivora secara reguler mengkonsumsi hewan dan juga tumbuhan atau alga.
Hewan omnivora meliputi kecoa, burung gagak, rakun, dan manusia, yang berkembang sebagai
pemburu, pemakan bangkai, dan pengumpul makanan (Reece, dkk. 2000).
2.3 Adaptasi Pengambilan Makanan Yang Beraneka
Ragam Telah Dievolusikan Oleh Hewan
Mekanisme hewan menelan makanan sangat beragam, tetapi semuanya digolongkan ke dalam
empat kelompok utama. Banyak di antara hewan aquatik adalah pemakan suspensi(suspensionfeeder)
yang menyaring partikel makanan kecil dari air. Remis dan tiram, misalnya, menggunakan insangnya
untuk menjerat potongan-potongan kecil, yang kemudian disapu bersama-sama dengan suatu lapisan
tipis mukus oleh silia yang berdenyut atau bergerak. Paus baleen, hewan terbesar di antara semua
hewan yang pernah hidup, adalah juga pemakan suspensi. Meraka berenang dengan mulut ternganga,
yang menapis jutaan hewan kecil dari volume air yang begitu besar, yang dipaksa masuk melalui
lempengan serupa saringan yang bertaut dengan rahangnya (Reece, dkk. 2000).
Bagian Memasukkan Makanan. Pemulaan dari saluran pencernaan makanan terdiri atas organorgan dan alat untuk makan dan menelan, termasuk di dalamnya adalah: bagian mulut, rongga mulut,
faring, dan struktur-struktur yang berhubungan seperti paruh, gigi, lidah, dan kelenjar ludah (Soewolo,
2000).Kelenjar ludah terdapat pada kebanyakan metazoa selain pemakan partikel-partikel kecil seperti
Coelenterata, cacing pippih dan bunga karang. Fungsi utama ludah adalah melicinkan untuk membantu
menelan. Pelumasan terutama disediakan oleh lendir, dimana penyusun utamanya
adalah mukopolisakharida yang disebut musin. Ludah sering mengandung bahan-bahan tambahan
antara lain seperti enzim-enzim pencernaan, toksin, dan antikoagulan (pada hewan penghisap darah
seperti vampir dan lintah) (Soewolo, 2000).
Lidah, suatu kemajuan pada chordata, membantu dalam penelanan. Pada beberapa hewan lidah
digunakan untuk mengambil makanan. Ada pula yang dilengkapi reseptor zat kimia, seperti gustatatori
reseptor yang disebut kuncup-kuncup perasa. Ular menggunakan lidahnya yang bercabang untuk
mengambil contoh bau dari udara dan substrat, menariknya kembali dan mengoleskan contoh bau ke
organ Jacobson yang terdiri atas sepasang celah khemosensori yang kaya ujung saraf, terletak dalam
langit-langit rongga mulutnya (Soewolo, 2000).
Bagian penyaluran dan Penyimpanan. Esophagus chordata dan invertebrata berfungsi
menyalurkan bolus (makanan yang telah dikunyah) dengan gerak peristaltik rongga mulut atau faring.
Pada beberapa hewan, didaerah ini terdapat suatu bagian yang berbentuk kantung yang disebut
tembolok (Crop), yang digunakan untuk menyimpan makanan sebelum dicerna. Keadaan ini umumnya
berhubungan dengan cara makan yang sebanyak-banyaknya, memungkinkan jumlah makanan disimpan
untuk penundaan pencernaan. Satu contoh hal ini nampak pada lintah yang mengambil darah sebanyakbanyaknya, menyimpan darah untuk beberapa minggu dan mencernanya dalam saat lintah tidak makan.
Tembolok juga digunakan untuk tempat peragian supaya makanan lunak atau mencerna makanan untuk
tujuan lain. Induk burung menyiapkan makanan dengan cara ini untuk menyuapi anaknya (Soewolo,
2000).
Bagian pencernaan kebanyakan proses pencernaan pada vertebrata dan beberapa invertebrata
terjadi didalam bagian saluran pencernaan makanan yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian,
yaitu lambung dan usus. Lambung menyediakan proses-proses permulaan pencernaan, yang sering
memiliki lingkungan asam. Pada vertebrata dan beberapa invertebrata lambung juga terus mengaduk
makanan. Usus melakukan proses pencernaan lebih lanjut yang telah dimulai di lambung dan melakukan
penyerapan zat-zat makanan dan air (Soewolo, 2000).
2.4 Empat Tahapan Utama Dalam Pengolahan
Makanan
Adalah
Penelanan,
Pencernaan,
Penyerapan, Dan Pembuangan
Pada hewan sederhana, partikel-partikel makanan ditelan secara endositosis langsung ke dalam
sel, dimana partikel makanan mengalami pencernaan secara intraseluler oleh asam dan enzim-enzim.
Pada hewan yang lebih kompleks pencernaan makanan mengandalkan terutama pada pencernaan
ekstraseluler yang mengambil tempat dalam suatu rongga saluran pencernaan yang terbentang dalam
tubuh organisme. Lumen saluran pencernaan tersebut, secara topologik terletak di sebelah luar tubuh,
meskipun sfingter dan alat-alat yang lain membatasi lumen dari dunia luar tubuh. Makanan akan
mengalami berbagai macam proses kimia, mekanik, dan bakterial selama melewati saluran tersebut.
Selama makanan dicerna, zat-zat makanan yang diperlukan tubuh diabsorbsi dan diangkut oleh sistem
sirkulasi ke seluruh tubuh. Sementara itu zat yang tidak tercerna disimpan sementara sampai saatnya
dikeluarkan sebagai feses melalui defekasi (Soewolo, 2000).
Perkembangan pencernaan ekstraseluler dalam pencernaan makanan merupakan suatu evolusi
maju yang penting. Pencernaan ekstraseluler membebaskan banyak hewan dari makan terus menerus.
Dengan adanya saluran pencernaan makanan, hewan dapat dengan cepat makan cukup banyak
potongan-potongan makanan kasar. Keseluruhan organisasi tubuler dari saluran pencernaan makanan
memberi kesempatan makanan berjalan satu arah melalui daerah-daerah pencernaan yang berbedabeda struktur dan fungsinya. Fase asam atau basa terjadi di dalam alat pencernaan yang berbeda-beda.
Semua fila di atas cacing pipih memilii organisasi alat pencernaan ini. Di bawah fila ini, misalnya
coelenterata, memiliki rongga pencernaan yang buntu, yaitu coelenteron yang terbuka hanya pada
“mulut” yang melayani juga pengeluaran sisa makanan (Soewolo, 2000).
Secara umum saluran pencernaan mempunyai 4 bagian utama yang masing-masing memiliki
fungsi: (1) menerima, (2) menyalurkan dan menyimpan, (3) mencerna dan mengabsorbsi zat makanan,
dan (4) menyerap air dan defekasi (gambar 7.3) (Soewolo, 2000).
Penelanan (ingestion), tindakan memakan, adalah tahapan pertama pengolahan makanan.
Pencernaan (digestion), tahapan kedua, adalah proses perombakan makanan menjadi molekul-molekul
yang cukup kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Sebagian besar bahan organik dalam makanan
terdiri atas protein, lemak, dan karbohidrat dalam bentuk pati dan polisakarida lainnya. Meskipun
semua makromolekul tersebut adalah bahan mentah yang sesuai, hewan tidak dapat menggunakan
molekul-molekul itu secara langsung, dengan dua alasan. Pertama, makromolekul terlalu besar untuk
dapat melewati membran dan memasuki sel hewan. Kedua, makromolekul yang menyusun hewan tidak
identik dengan makromolekul yang menyusun makanannya. Akan tetapi, dalam pembuatan
makromolekulnya semua organisme menggunakan monomer yang sama. Sebagai contoh, kacang
kedelai, sapi, dan manusia semuanya merakit proteinnya dalam 20 asam amino yang sama. Pencernaan
akan memotong-motong makromolekul menjadi monomer penyusunnya, yang kemudian digunakan
oleh hewan untuk membuat molekulnya sendiri. Polisakarida dan disakarida dipecah menjadi gula
sederhana, lemak dicerna menjadi gliserol dan asam lemak, protein dirombak menjadi asam aminoasam amino, dan asam nukleat diuraikan menjadi nukleotida (Reece, dkk. 2000).
Dua tahapan terakhir pengolahan makanan terjadi setelah makanan itu ditelan. Pada tahapan
ketiga, penyerapan (absorption), sel-sel hewan akan mengambil (menyerap) molekul kecil seperti asam
amino dan gula sederhana dari kompartemen pencernaan. Akhirnya,pembuangan (eliminasi) terjadi,
ketika bahan yang tidak tercerna keluar dari saluran pencernaan (Reece, dkk. 2000).
Macam dari lambung antara lain :
a. Lambung Monogastrik
Pencernaaan makanan secara mekanik dilakukan dengan berbagai cara. Lambung monogastrik
merupakan suatu kantung tunggal dari otot yang kuat, khas pada vertebrata carnivora, omnivora.
Kantung muskular tunggal ini berkontraksi sehingga mengaduk isinya dengan cairan pencernaan.
Lambung beberapa invertebrata, termasuk insecta yang memiliki kantung luar yang disebut “Gastricceca” (lambung buntu) yang memiliki dinding sel yang dapat mensekresikan enzim-enzim dan sel-sel
fagosit yang meneruskan proses pencernaan setelah makanan yang telah dicerna sebagian itu ditelan.
Dalam sistem pencernaan ini proses-proses pencernaan dan absorbsi dilakukan dalam “ceca”, dan
sisanya terutama dikaitkan dengan keseimbangan air, elektrolit dan ekskresi nitrogen (Soewolo, 2000).
b. Lambung Digastrik
Beberapa burung dan serangga memiliki lambung yang terdiri dari 2 bagian, yaitu lambung kelenjar
dan lambung urat daging yang berotot kuat (gizzard) lambung demikian disebut Lambung
Digastrik. Burung sering mengisi lambung urat dagingnya dengan pasir, kerikir, atau yang memang
sengaja ditelan untuk membantu menggiling biji-bijian yang dimakan. Proventrikulus serangga dan
lambung udang-udangan Decapoda mengandung alat penggiling untuk mengunyah makanan yang
ditelan (Soewolo, 2000).
c. Lambung Poligastrik
Lambung poligastrik merupakan lambung yang terdiri lebih dari 2 kamar, dijumpai pada mamalia
subordo ruminansia (kijang, menjangan, jerapah, bison, biri-biri, dsb). Agak mirip dengan lambung
poligastrik diluar subordo ini terdapat pada subordo tylopoda(Onta, lama, alpaca, dsb). Semua kelompok
mamalia ini melakukan memamahbiak, suatu proses pencernaan makanan secara bertahap (sebagiansebagian), yang dimulai dengan makanan ditelan tanpa dikunyah, dimuntahkan untuk dikunyah kembali
setelah mengalami fermentasi oleh mikroorganisme dalam lambung bagian pertama. Cara makan
demikian memungkinkan hewan pemamahbiak menelan makanannya secara langsung selama
merumput dan kemudian mengunyahnya pelan-pelan pada saat istirahat setelah makanan yang
dimuntahkan dikunyah, kemudian ditelan kembali. Pada saat ini makanan masuk kedalam bagian perut
kedua untuk dicerna yang kedua, dimana terjadi proses hidrolisis, dibantu oleh enzim-enzim pencernaan
yang disekresikan oleh dinding lambung (Soewolo, 2000).
Lambung poligastrik Ruminansia memiliki 4 kamar, dipisahkan menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama
terdiri
dari lumen dan retikulum;
kelompok
kedua
terdiri
dari
omasum
dan abomasum (lambung sebenarnya). Rumen dan retikulum bertindak sebagai ruang fermentasi
terhadap makanan yang ditelan tanpa dikunyah selama merumput. Bakteria dan Protozoa dalam ruang
ini berkembang dengan pesat, menyebabkan pencernaan yang ekstensif dari karbohidrat menjadi
butirat, laktat, acetat dan propionat. Hasil fermentasi yang berupa peptida, asam amino, dan asam
lemak rantai pendek diabsorbsi ke dalam aliran darah dari cairan rumen. Mikroorganisme simbiotik yang
tumbuh dalam rumrn bersama-sama dengan partikel-partikel yang tidak dicerna, masuk ke dalam
omasum (pada Tylopoda tidak ada), dan kemudian ke dalam abomasum (Soewolo, 2000).
Fermentasi dalam lambung tidak terbatas pada hewan memamah biak saja, tetapi terdapat juga
pada hewan-hewan lain yang perjalanan makanannya tertunda dalam lambung yang memungkinkan
pertumbuhan mikroorganisme simbiotik. Misalnya terdapat pada lambung kengguru dan tembolok
burung seperti ayam (Soewolo, 2000).
d. Usus Halus
Bila makanan telah dicerna dalam lambung, kemudian disalurkan ke dalam usus halus
melalui sfingter pirolik, yang terbuka bila gerak peristaltik lambung memuntahkan isi yang bersifat asam
ke dalam segmen pemulaan usus halus. Usus halus meneruskan pencernaan yang umumnya dalam
lingkungan yang bersifat basa (Soewolo, 2000).
Daerah usus halus berbeda-beda secara luas diantara kelompok hewan. Pada hewan yang
mempunyai “ceca” yang luas dan mempunyai percabangan buntu seperti terdapat pada banyak
invertebrata, usus tidak melakukan pencernaan. Di antara vertebrata, carnivora memiliki usus yang lebih
pendek dan sederhana daripada Herbivora (Soewolo, 2000).
Usus halus vertebrata berdasarkan ciri-cirinya, dibagi menjadi tiga bagian yang berbeda. Pertama,
agak pendek disebut duodenum, dindingnya mensekresikan enzim pencernaan dan menerima sekresi
dari hati dan pankreas. Berikut ini adalah jejunum,yang juga mensekresikan cairan pencernaan. Bagian
paling belakang dari usus halus adalah ileum, berfungsi terutama mengabsorbsi zat-zat makanan hasil
pencernaan. Beberapa pencernaan dimulai dalam duodenum dan jejunum dan diteruskan dalam ileum
(Soewolo, 2000).
Kerja sekresi epitelium duodenum dibantu oleh sekresi yang diterima dari hati dan pankreas. Sel-sel
inti menghasilkan garam empedu, yang disekresikan ke duodenum melalui saluran empedu. Cairan
empedu sangat penting untuk mengemulsikan lemak dan menetralkan keasaman makanan dari
lambung. Pankreas merupakan organ eksokrin yang penting, menghasilkan dan membebaskan cairan
pankreas melalui saluran pankreas ke duodenum. Sekresi pankreas banyak mengandung protease,
lipase, dan karbohidrase, yang esensial untuk pencernaan dalam usus halus pada vertebrata. Cairan
pankreas juga penting dalam menetralkan asam lambung yang masuk ke dalam intestin (Soewolo,
2000).
Usus halus beberapa hewan mengandung banyak bakteria, protozoa, dan fungi.
Perkembangbiakannya menyambung secara enzimatik pada pencernaan, dan biasanya kemudian
mencerna dirinya sendiri. Satu fungsi penting dari beberapa simbion usus halus adalah mensintesis
vitamin-vitamin esensial (Soewolo, 2000).
e. Epitelium Usus Halus
Organisasi umum usus halus vertebrata dapat dilihat pada gambar 7.5. Di sekitar lapisan epitel
adalah lapisan otot longitudinal dan sirkuler, dan lapis paling luas adalah serosa, yaitu jaringan yang
melindungi organ-organ viseral abdomen. Lapisan epitelium melindungi vili yang berbentuk seperti jarijari. Epitelium terdiri dari sel-sel goblet yang terletak di antara sel-sel absorptif kolumnar. Tingginya vili
kira-kira 1 mm, dan setiap vili dikelilingi oleh “crypt of liberkuhn”. Di dalam setiap vilus terdapat suatu
jaring-kerja pembuluh darah, yaitu kapiler-kapiler dan venula-venula, dan suatu jaring kerja pembuluh
limfa, termasuk lakteal tengah (gambar 7.5) (Soewolo, 2000).
Setiap sel absorbtif mengandung suatu struktur yang bergaris pada permukaan apikalnya. Ini adalah
sikat pembatas, terbuat dari mikrovili yang tersusun secara rapat, dengan jumlah sekitar beberapa ribu
per sel (2 x per ); masing-masing tingginya 0,5-1,5 μm, besarnya kurang lebih 0,1 μm. Mikrovili
tersembunyi di dalam plasma membran dan terdiri atas filamen aktin yang berinteraksi dengan filamen
miosin yang ada pada pangkal setiap mikrovili. Interaksi ini menghasilkan gerak ritmik dari mikrovili yang
membantu mencampur khim usus (masa setengah cair dari makanan yang dicerna) dekat permukaan
absortif (Soewolo, 2000).
Permukaan mikrovili dilapisi oleh glikokaliks, suatu jaringan kerja yang tebalnya lebih dari 0,3 μm
terbuat dari asam mukopolisakharida dan glikoprotein. Di dalam glikokaliks, air dan lendir terperangkap
dalam suatu lapisan tidak bergerak. Lendir disekresikan oleh sel-sel mukus atau sel goblet yang terletak
di antara sel-sel absortif(Soewolo, 2000).
f. Daerah Absorbsi Air dan Eliminasi
Bagian akhir dari suatu saluran pencernaan makanan secara umum berkaitan dengan pemindahan
kelebihan air dari usus, dan pengumpulan bahan makanan yang tidak tercerna sebelum dikeluarkan
sebagai feses melalui anus. Pada invertebrata, fungsi ini dilakukan terutama oleh usus besar. Pada
beberapa insekta, feses di dalam rektum idubah hampir kering melalui mekanisme khusus untuk
memindahkan air dari isi rektum (Soewolo, 2000).
2.5 Pencernaan Terjadi Dalam Komparteen Khusus
Pencernaan Intraseluler. Vakuola makanan, organel seluler di mana enzim hidrolitik merombak
makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah kompartemen yang paling sederhana. Protista
heterotrofik mencerna makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan makanan
melalui fagositosis atau pinositosis. Vakuola makanan menyatu dengan lisosom, yang merupakan
organel yang mengandung enzim hidrolitik. Keadaan ini akan memungkinkan makanan bercampur
dengan enzim, sehingga pencernaan terjadi secara aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus
oleh membran. Mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler (intracelluler digestion).
Spons berbeda dengan hewan-hewan lain karena pencernaan makanannya (seperti halnya protista)
secara keseluruhan berlangsung melalui mekanisme intraseluler (Reece, dkk. 2000).
Pencernaan Ektraseluler. Pada sebagian besar hewan, paling tidak beberapa hidrolisis terjadi
melalui pencernaan ekstraseluler (extracellular disgestion), yaitu perombakan makanan di luar sel.
Pencernaan ekstraseluler terjadi di dalam kompartemen yang bersambungan, melalui saluran-saluran,
dengan badian luar tubuh hewan (Reece, dkk. 2000).
Banyak hewan dengan bangun tubuh relatif sederhana memiliki kantung pencernaan dengan
pembukaan tunggal. Kantung ini, yang disebut rongga gastrovaskuler(gastrovascular cavity), berfungsi
dalam pencernaan dan distribusi nutrien ke seluruh tubuh (yang merupakan alasan mengapa ada kata
vaskuler dalam istilah tersebut). Hidra yang termasuk hewan cnidaria, merupakan contoh yang baik
mengenai bagaimana suatu rongga gastrovaskuler bekerja. Hidra adalah karnivora yang menyengat
mangsa dengan organel khusus yang disebut nematosis dan kemudian menggunakan tentakel untuk
memasukkan makanan melalui mulut ke dalam rongga gastrovaskuler. Dengan adanya makanan di
dalam rongga itu, sel-sel khusus gastrodermis, lapisan jaringan yang melapisi rongga itu, mensekresikan
enzim pencernaan yang merusak atau merombak jaringan lunak pada mangsanya menjadi potonganpotongan kecil. Sel-sel gastrodermal kemudian akan menelan partikel makanan, dan sebagian besar
hidrolisis makromolekul yang sesungguhnya terjadi secara intraseluler seperti pada Paramecium dan
spons. Setelah hidra selesai mencerna makanannya, bahan-bahan yang tidak tercerna yang masih tetap
berada di dalam rongga gastrovaskuler, seperti eksoskeleton krustase kecil, dikeluarkan melalui sebuah
pembukaan tunggal, yang berfungsi ganda sebagai mulut sekaligus anus (Reece, dkk. 2000).
Sama dengan hidra, banyak di antara cacing pipih memiliki rongga gastrovaskuler dengan
pembukaan tunggal. Juga seperti hidra, pencernaan dimulai dalam rongga dan diselesaikan secara
intraseluler. Memiliki rongga ekstraseluler untuk pencernaan merupakan suatu adaptasi yang
memungkinkan seekor hewan melahap mangsa yang lebih besar dari yang dapat difagositosis dan yang
dapat dicerna secara intraseluler (Reece, dkk. 2000).
Berlawanan dengan hewan cnidaria dan cacing pipih, sebagian besar hewan- termasuk nematoda,
anelida, moluska, antropoda, ekinodermata, dan kordata- memiliki pipa atau tabung pencernaan yang
memanjang antara dua pembukaan , mulut dan anus. Pipa atau tabung ini disebut saluran pencernaan
lengkap (complete digestive tract) atau saluran pencernaan(alimentary canal). Karena makanan
bergerak sepanjang saluran itu dalma satu arah, pipa itu dapat diorganisasikan menjadi daerah
terspesialisasi yang melaksanakan pencernaan dan penyerapan nutrien secara bertahap. Makanan yang
ditelan melalui mulut dan faring akan lewat melalui esofagus yang menuju ke tembolok, rempela, atau
lambung, bergantung pada spesies. Tembolok dan lambung adalah organ yang umumnya berfungsi
untuk penyimpan dan penumpukan makanan, sementara rempela akan menggerusnya. Makanan
kemudian akan memasuki usus halus di mana enzim-enzim pencernaan menghidrolisis molekul
makanan, dan nutrien diserap melewati lapisan pipa pencernaan tersebut ke dalam darah. Bahan
buangan yang tidak tercerna akan dikeluarkan melalui anus (Reece, dkk. 2000).
2.6 Sistem Pencernaan Mamalia
Sistem pencernaan mamalia terdiri atas saluran pencernaan dan berbagai kelenjar aksesoris yang
mensekresikan getah pencernaan ke dalam saluran itu melalui duktus (saluran).Peristalsis, gelombang
kontraksi berirama oleh otot polos pada dinding saluran pencernaan, akan mendorong makanan di
sepanjang saluran tersebut. Pada beberapa persambungan antara segmen-segmen terspesialisai
(khusus) pada pipa pencernaan, lapisan otot dimodifikasi menjadi katup berbentuk cincin yang disebut
sfingter (sphincter), yang menutup pipa pencernaan tersebut seperti tali pengikat, dan mengatur aliran
materi di antara ruangan-ruangan dalam saluran itu (Reece, dkk. 2000).
Kelenjar aksesoris sistem pencernaan mamalia adalah tiga pasang kelenjar ludah(salivary
gland), pankreas, hati (liver), dan organ penyimpanannya, kantung empedu(gallbladder). Dengan
menggunakan manusia sebagai contoh, sekarang kita akan mengikuti makanan melalui saluran
pencernaan.
2.7 Adaptasi Evolusioner Pada
Sistem
Pencernaan
Vertebrata
Adaptasi struktural sistem pencernaan seringkali berkaitan dengan jenis makanan. Sistem
pencernaan mamalia dan vertebrata lain merupakan variasi dari sebuah rancang bangun yang sama,
tetapi terdapat banyak adaptasi yang sangat menarik, yang seringkali berkaitan dengan jenis makanan
hewan itu (Reece, dkk. 2000).Dentisi (pergigian), susunan geligi hewan, merupakan salah satu contoh
variasi struktural yang mencerminkan jenis makanan.Vertebrata non-mamalia umumnya memiliki
dentisi yang kurang terspesialisasi, namun terdapat pengecualian yang sangat menarik. Sebagai contoh,
ular berbisa, seperti rattle-snale (ular derik), memiliki gigi taring , yaitu gigi termodifikasi yang
menyuntikkan bisa ke dalam tubuh mangsanya. Beberapa gigi taring itu berlubang, seperti alat suntik,
sementara yang lain meneteskan racunnya di sepanjang lekukan pada permukaan gigi itu. Ular secara
umum memiliki adaptasi anatomis penting lain yang dikaitkan dengan pengambilan makanan. Rahang
bawah bertaut secara longgar dengan tengkorak melalui ligamen elastis yang memungkinkan mulut dan
kerongkongan membuka sangat lebar untuk menelan mangsa yang besar (Reece, dkk. 2000).
Pada sistem pencernaan vertebrata juga berkorelasi dengan jenis makanan. Secara umum,
herbivora dan omnivora memiliki saluran pencernaan yang lebih besar, relatif terhadap ukuran
tubuhnya, dibandingkan dengan karnivora. Vegetasi (tumbuhan) lebih sulit dicerna di bandingkan
dengan daging karena mengandung dinding sel. Saluran pencernaan yang lebih panjang akan
menyediakan lebih banyak waktu untuk pencernaan dan lebih banyak luas permukaan untuk
penyerapan nutrien. Satu model kasus adalah katak, yang mengubah jenis makanan yang di konsumsi
setelah mengalami metamorfosis. Kecebong (larva katak) yang memakan alga memiliki usus melilit yang
sangat panjang relatif terhadap ukuran tubuhnya. Selama metamorfosis, sisa tubuhnya tumbuh lebih
cepat dibandingkan ususnya, sehingga katak dewasa karnivora memiliki usus yang lebih pendek relatif
terhadap ukuran tubuhnya (Reece, dkk. 2000).
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan dari rumusan masalah yang telah diuraikan antara lain sebagai
berikut :
3.1.1 Saluran pencernaan makanan terdiri atas organ-organ dan alat untuk makan dan menelan, termasuk di
dalamnya adalah: bagian Mulut (oris), Tekak (faring), Kerongkongan (esofagus), Lambung (ventrikulus),
Usus halus, Usus besar (colon), Poros Anus (rektum), Anus dan struktur-struktur yang berhubungan
seperti paruh, gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
3.1.2 Mekanisme atau proses yang terjadi pada sistem pencernaan hewan yaitu : proses pengambilan nutrisi
dari lingkungan menggunakan mulut (oris) terjadi proses pencernaan mekanik (gigi mengubah bentuk
makanan besar menjadi kecil) dan kimiawi (enzim mengubah molekul kompleks-sederhana. Pada
kerongkongan hanya terjadi gerak peristaltik (gerakan meremas-remas sehingga mendorong makanan
dari rongga mulut masuk ke lambung. Proses pencernaan kimiawi terjadi pada mulut, lambung dan usus.
Makanan yang masuk ke lambung dicerna oleh otot lambung dan enzim sehingga menjadi lebih lembut
seperti bubur (khim).
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat, sehingga seluruh pembaca mampu memahami sistem
pencernaan hewan, makalah ini jauh dari sempurna apabila ada kritik dan saran mohon di sampaikan.
Download