4. Kesimpulan 1. 2. 3. 4. 5. Kapasitas adsorpsi ion logam Cu(II) pada zeolit A dalam sistem kolom, dipengaruhi oleh laju alir influen dan massa adsorben. Semakin kecil laju alir dan semakin banyak massa adsorben maka kapasitas adsorpsi semakin besar. Model kinetika yang paling sesuai untuk menggambarkan kinerja kolom adalah model Thomas. Kapasitas adsorpsi zeolit A hasil olah dengan model Thomas pada laju alir 1,5 mL/menit; 3 mL/menit dan 4 mL/menit berturut-turut adalah 120,52 mg/g; 112 mg/g dan 62,37 mg/g. Sedangkan pada massa adsorben 0,5 gram dan 1,5 gram adalah 115,22 mg/g dan 181,32 mg/g. Pada aplikasi dengan limbah yang mengandung logam Cu, Zn dan Ca diperoleh kapasitas adsorpsi masing-masing logam adalah sebesar 19,37 mg/g; 10,10 mg/g dan 66,16 mg/g. Analisa FTIR mengindikasikan kemungkinan proses adsorpsi selain melalui mekanisme tukar kation juga berlangsung secara kimia. Sifat Cu (II) (Oxtoby,dkk 2003) Parameter Cu Nomor atom 29 Massa atom 63,546 Titik cair ( ⁰C ) 1083,4 Titik didih (⁰C ) 2567 Kerapatan pada 25 ⁰C (g/cm3) Warna 8,96 Biru Konfigurasi elektron pada keadaan dasar [Ar]3d104s1 Energi ionisasi (kj/mol) 745,4 Afinitas elektron (kj/mol) 118,5 Elektronegativitas 1,90 Jari – jari ion (Å) 0,72 Jari – jari atom (Å) 1,28 Entalpi pembentukan (kj/mol) 13,3 Entalpi penguapan (kj/mol) 304 Potensial reduksi standar (volt) 0,340 Cu2+/Cu Adsorpsi multilayer Adsorpsi monolayer Adsopsi fisik (Fisisorpsi) Ikatan antara molekul dan permukaan oleh gaya van der waals lemah Ikatan kimia terbentuk antara molekul dan permukaan Adsorpsi kimia (Kimisorpsi) • Chemisorption (adsorpsi kimia) – Ikatan ionik atau kovalen antara adsorben dan adsorbat – Terjadi reaksi reverbel – Membentuk lapisan tunggal (monolayer) – Homogen – Sulit diregenerasi, karena membutuhkan energi aktivasi yang besar. • Physisorption (adsorpsi Fisika) – Ikatan Van der Waals antara Adsorben dan Adsorbat – Reaksi reversibel – Membentuk banyak lapisan (multilayer) – Heterogen – Mudah diregenerasi, karena tidak membutuhkan energi aktivasi