PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI http://www.mercubuana.ac.id HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA PENGERTIAN & HAKIKAT AGAMA; DEFINISI AGAMA; PRAKTIK KEAGAMAAN; HUBUNGAN AGAMA & NEGARA; BABAK BARU HUB AGAMA DAN NEGARA; D. Mchdum Fuady PENGERTIAN HAKIKAT AGAMA ¾ Agama: sebuah koleksi terorganisir dari kepercaya, sistem budaya, dan pandangan dunia yg menghubungkan manusia dgn tatanan/perintahkehidupan. ¾ Agama: sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) & peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata hubungan dgn manusia serta lingkunganya (KBBI); ¾ Keyakinan agama membawa konsekwensi: Menerima ketetapan (taqdir) dan Ketentuan Hukum-Nya; PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 DEFINISI AGAMA ¾ Sebagai system keyakinan yg dianut, tindakannya diwujudkan o/suatu kelompok/masyarakat dlm menginpretasi dan memberi tanggapan pd apa yg dirasakan & diyakini sbg yg gaib dan suci. ¾ Agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi & mutlak ttg eksistensi manusia dan petunjuk hidup u/selamat didunia dan di akhirat; ¾ Enam agama diakui sah o/Negara: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budhisme, dan Khonghuchu. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 DISKURSUS & PRAKTIK KEAGAMAAN ¾ Tiga kategori agama: agama dunia, agama pribumi, gerakan keagamaan; ¾ Kelompok agama: Kristen, Islam, Budhha, dan Hindu; ¾ Agama mengajarkan cinta dan kebaikan, tetapi kekerasan atas nama agama terjadi (perang salib); ¾ Sains: Ilmu agama bisa diperoleh dari teks suci dan ahli agama, ada pendpt teks itu mutlak dan sempurna. Sedangkan ilmu pengetahuan hanya bisa memastikan yang ada (Albert Einstein). ¾ Kurban: ritual pembunuhan dan korban binatang u/menenangkan/mempertahankan nikmat dgn dewa. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 ¾ Sekularisme dan tidak beragama: Agama menjadi urusan pribadi (budaya barat). Karl Marx: agama “candu masyarakat”. ¾ Kritik pd agama: memiliki sejarah panjang 5 SM, Kritikus menganggap agama sdh menjadi usang, bahaya bagi individu (pencucian otak anak, iman, kesembuhan, mutilasi alat kelamin, sunat), merugikan masyarakat (perang suci, terorisme, pemborosan sumber daya), mereka mungkin menganggap agama sbgai irrasional. ¾ Kerjasama antar agama: Parlemen Agama-agama Dunia 1897 di Chicago. dialog antar agama sbg cara u/memecahkan konflik, dialog para pemimpin Muslim dan Kristen bersama-sama bersatu . PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 ¾ Cara beragama: a. Tradisional, beragama berdasar tradisi; b. Formal, cara beragama berdasar formalitas berlaku di lingkungannya; c. Rasional, beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. mereka berusaha memahami menghayati ajaran agamanya; d. Metode pendahulu, yaitu cara beragama berdasar penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 UNSUR-UNSUR AGAMA 1. 2. 3. 4. 5. Kepercayaan agama, yakni prinsip yang dianggap benar; Symbol agama, identitas agama yang dianut; Praktik keagamaan, hubungan vertical manusia dgn tuhanya,& horizontal antarumat beragama, sesuai dg ajaran agama. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi. Umat beragama, penganut masing-masing agama. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 FUNGSI AGAMA 1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok; 2. Mengatur tata cara hubungan manusia dgn tuhan dan manusia dengan manusia; 3. Merupakan tuntutan prinsip benar/salah; 4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan; 5. Pedoman perasaan keyakinan; 6. Pedoman keberadaan; 7. Pengungkapan estetika(keindahan); 8. Pedoman rekreasi dan hiburan; 9. Memberikan identitas sbg umat dari suatu agama PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA Enam agama besar Indonesia, yaitu: Islam Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Budha, Konghucu. Stigma agama resmi/tdk resmi; Kolom Agama di KTP hanya 5 agama; Hub agama dan Negara msh ada perdebatan panjang di kalangan Muslim khususnya; Perdebatan Islam dan negara berangkat dari pandangan dominan Islam sbg sistem kaffah; Peranan ganda pembawa risalah kenabian Muhammad; Kekuasaan politik mutlak bagi agama (Ibnu Taymiyah); Namun agama bukanlah politik; PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 Hubungan Islam dengan Negara Modern: 1. Paradigma Integralistik: hampir sama dgn pandangan Negara teokrasi Islam, paradigm ini berpaham agama dan Negara merupakan satu kesatuan; 2. Paradigma simbiotik: hubungan agama dan Negara berada posisi saling membutuhkan dan bersifat timbal balik (simbiosis mutualis). 3. Paradigm Sekularistik beranggapan ada pemisahan yang jelas antara agama dan Negara; 4. Nasionalis Muslim dan Nasionalis secular pernah ada ketegangan menjelang Indonesia Merdeka; 5. Th. 1950-1959 Demokrasi Parlementer; Perseterun sengit partai politik Islam, (Partai Masyumi & NU, dgn partai politik sekuler (PKI, PNI dsb) dalam persidangan Konstituante hasil pemilu demokratis 1955. 6. Kekuasaan Soekarno menjadi tak terbatas atas dukungan PKI; PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 BABAK BARU HUBUNGAN ISLAM DAN NEGARA 1. Pola hubungannya : antagonsitis dan akomodatif. 2. Dimulainya penurunan ketegangan antara agama dengan Negara Indonesia (resiprokalkritis). 3. Ada kecurigaan dan pengekangan kekuatan Islam yang dilakukan pemerintahan Orba; 4. Sejak pertengahan 1980-an hub Islam dan Negara bersifat akomodatif; 5. Lahirnya RUU Pendidikan, RUU Peradilan Agama, lahirnya ICMI, dibolehkannya berjilbab. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MODUL 10 PERKULIAHAN 11 Terima Kasih D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H.