ekonomi mikro islam

advertisement
RANCANG BANGUN
SISTEM EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM
STIE DARMA ANDALAS
Kerangka Metodologis EI (1)
1.
Kebenaran dan Kebaikan
•
Pertanyaan yang selalu menyertai teori  seberapa jauh teori tersebut benar
(mampu mengungkkapkan kenyataan yang hidup didunia nyata/bukti empiris). 
pola pikir ini mendominasi hampir setiap proses penentuan kebenaran semua
cabang ilmu pengetahuan
•
Ini yang disebut induksi  ilmuwan menguji hipotesis secara berulang 
sehingga hipotesis ditolak atau diterima.
•
Proses pengujian seperti ini masih dimungkinkan adanya kesalahan sehingga
kesimuplan keliru (dalam statistika kesalahan tipe pertama (type I error)) 
kekeliruan akibat representasi yang berasal dari keterbatasan sampel
•
 sesuatu yang dikatakan benar belum tentu benar secara mutlak demikian
sebaliknya  bisa muncul fakta baru dikemudian waktu.
•
Proses ini juga dapat memunculkan divergensi antara kebenaran vs kebaikan. Teori
benar tapi dari moral tidak baik. Prinsip baik tetapi tidak ada fakta empiris
dianggap tidak benar.  teori benar tidak selalu baik, teori baik belum tentu benar
menurut fakta.
•
2.
3.
Dalam Islam kebenaran dan kebaikan mutlak hanya berasal dari Allah  baik ayat
qauliyah & kauniyah
•
Ayat qauliyah sebagian langsung dapat dipahami, sebagian butuh tafsir yang
sahih.
•
Ayat kauniyah sebagai pendukung dan penguat kebenaran ayat qauliyah.
Kebenaran ayat ni masih dipengaruhi oleh penafsiran manusia terhadap
fenomena sosial dan alam  kebenaran empiris tidak mutlak
Metodologi Ilmu Alam versus Metodologi Ilmu Sosial
Objek Ekonomi Islam
STIE DARMA ANDALAS
Kerangka Metodologis EI (2)
1.
2.
Kebenaran dan Kebaikan
Metodologi Ilmu Alam versus Metodologi Ilmu Sosial
•
Metode diatas cocok untuk ilmu alam  karena karakter subjek ilmu bersifat pasti
(aturan jagad raya yang sifatnya pasti mengikuti sunatullah (hukum tuhan) 
mereka taat aturan dan hukum Allah. Prilakunya konsisten  teori yang benar. Kalau
keliru karena keterbatasan ilmu manusia.
•
Kekeliruan juga tidak menimbulkan divergensi antara kebenaran vs kebaikan 
teori tidak merekomendasikan tindakan yang tidak baik.
Tidak demikian pada ilmu sosial  kesalahan terbesar metodologi ilmu ekonomi
selama ini adalah mengidentifikasikan ekonomi dengan proses yang terjadi dalam
ilmu fisika (Dr. Chapra, 2000).  hubungan antar variabel dipercayai sebagai pola
yang pasti  IE terjebak dalam perangkap determinisme.
•
Resepon seseorang terhadap fenomena dipengaruhi oleh decision rule  kumpulan
pengalaman, logika, rasio (histori, filsafat, bahasa, dan pandangan hidup) dan juga
input.  sehingga kesimpulan logis menurut A tapi tidak untuk orang lain. 
keputusan ini yang menjadi objek IE.
•
Manusia punya pilihan untuk taat atau tidak  jika tidak taat  prilaku ini yang
diamati oleh Ekonom  ketika diuji  teori yang tidak berdasar hukum Allah
dianggap benar.
•
Isalm menolak metode ini karena  kekeliruan akibat kegagalan sampel
merepresentasikan seluruh populasi yang ada.
Objek Ekonomi Islam
•
3.
STIE DARMA ANDALAS
Kerangka Metodologis EI (3)
1.
2.
3.
Kebenaran dan Kebaikan
Metodologi Ilmu Alam versus Metodologi Ilmu Sosial
Objek Ekonomi Islam
•
Prilaku ideal atau paling tidak mendekati ideal (sesuai ajaran
Islam) dapat diobservasi betapapun sedikit jumlahnya 
tetap diyakini sebagai kebenaran sekaligus ilmu.
•
EI  merupakan manifestasi ajaran Islam dalam prilaku
ekonomi baik mulai penentuan tujuan, sikap, analsisi, dan
respon terhadap fenomena.
•
Dalam tataran empiris prilaku EI secara parsial dapat
dijumpai pada sekelompok masyarakat Muslim ataupun non
muslim.
STIE DARMA ANDALAS
Ekonomi
Kapitalis
dan Marxis
PENGETAHUAN
……lanjutan
AKAL DAN PIKIRAN
PRINSIP-PRINSIP
EKONOMI
PRINSIP MENDASAR
(Berdasarkan akal & pikiran)
PRINSIP SEKUNDER
(Berdasarkan akal dan pikiran)
SISTEM EKONOMI
TEORI EKONOMI
Studi tentang perilaku ekonomi dari
konsumen, produsen dan pemerintah
1.
2.
3.
4.
MOTIVASI
KEPEMILIKAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
IMPLEMENTASI
STIE DARMA ANDALAS
1.
2.
MIKRO EKONOMI
MAKRO EKONOMI
Sumber daya yang
Relatif Terbatas
Kelangkaan relatif
menyebabkan
manusia harus efisien
dalam menggunakan
sumber daya
Kita tidak bisa berlebihan
dalam menggunakan sumber daya yang langka
Inefisiensi karena kesalahan dalam penggunaan sumber daya dapat mengakibatkan :
1.
Kemiskinan
2.
Inflasi
3.
Pengangguran
4.
Pertumbuhan negatif
PETUNJUK ALLAH
• QUR’AN
• HADITS
STIE DARMA ANDALAS
EKONOMI
ISLAM
KELANGKAAN
RELATIVE
MASALAH PILIHAN
PENGETAHUAN
Kebutuhan yang
Terbatas
Masalah ekonomi yang
mendasar :
M1:Apa yg harus diproduksi ?
Berapa banyak ?
M2: Bagaimana cara
memproduksi ?
M3: Bagaimana memberikan penghargaan pada faktor
produksi ?
M4:Bagaimana cara
mengendalikan
inflasi & pengangguran ?
M5: Bagaimana mencapai
pertumbuhan ekonomi
yg positif
AKAL/DEDUKSI (Istiqra)
PIKIRAN/INDUKSI (Istinbat)
PENGETAHUAN
PETUNJUK ALLAH
AKAL DAN PIKIRAN
PRINSIP EKONOMI
PRINSIP DASAR
(Berdasarkan Petunjuk Allah)
SISTEM EKONOMI
1. MOTIVASI
2. KEPEMILIKAN
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4. IMPLEMENTASI
STIE DARMA ANDALAS
PRINSIP SEKUNDER
(Berdasarkan akal dan pikiran)
TEORI EKONOMI
Studi tentang perilaku ekonomi dari
konsumen, produsen dan pemerintah
1. MIKRO EKONOMI
2. MAKRO EKONOMI
MIKRO EKONOMI
UNTUK MEMBUAT
UNTUK
KEPUTUSAN PERSONAL
MEMAHAMI
& MANAJERIAL
CARA KERJA
(Jika upah naik, akan lebih giat
PASAR
kerja atau tidak ?:
(Memperkirakan peruJika perusahaan menaikkan
bahan harga & jumlah
harga, apakah yg akan dilakuyang diproduksi)
kan oleh pesaing ?)
UNTUK MENGEVALUASI KEUNGGULAN KEBIJAKAN
PUBLIK
(Patutkah pemerintah
mencegah atau mendorong merger ? Haruskah
pemerintah membayar
biaya pendidikan kita ?)
ILMU EKONOMI MEMPELAJARI DAN MENELITI
BAGAIMANA MANUSIA MEMBUAT KEPUTUSAN
KEPUTUSAN EKONOMI DIBUAT BERDASARKAN PENGETAHUAN YG TELAH DIPUNYAI MANUSIA.
DALAM ISLAM PENGETAHUAN DIPEROLEH DARI DUA SUMBER:
1.
PETUNJUK ALLAH
2.
AKAL DAN PIKIRAN
STIE DARMA ANDALAS
Ilmu Ekonomi Islam adalah studi tentang
pilihan-pilihan yg dibuat oleh manusia yang
dihadapkan pada kendala kelangkaan relatif (relative scarcity)
EKONOMI ISLAM
ASPEK
SYARI’AH
ASPEK
TABI’
ETHICAL
LEGAL
Wajib
Sunnat
Mubah
Makruh
Haram
Mahmudah (Kebajikan)
Ta’awun (Tolong-menolong)
Zuhd (Sederhana)
Amanah (Dapat dipercaya)
Qana’ (Hemat)
Vs
Mazmumah(Kejahatan)
Zulm (Kezaliman)
Hasad (Kedengkian)
STIE DARMA ANDALAS
HASIL AKHIR
ILMU EKONOMI
- Biaya peluang
- Hukum penurunan
hasil
- Analisis marjinal
- Efek menyebar
- Nilai Riil
- Spesialisasi
ALAT
ANALISA
EKONOMI
Matematika
Statistika
Grafik
Catteries paribus
SYARI’AH
Syariah
Sifat Syari’ah
- Aqidah (Iman)
- Akhlak (etika)
- Muamalat
(Interaksi)
1. Manusia & Tuhan
(Habluminallah)
2. Sesama Manusia
(Hablumminannas)
STIE DARMA ANDALAS
Sumber
Syari’ah
Tujuan
Syari’ah
- Quran
- Sunnah
- Ijma’
- Qiyas
- Ijtihad
- Pendidikan
(Tarbiyah)
- Keadilan
(‘adalah)
- Perlindungan kepentingan umum
(Maslahah
Al-Amah
Karakteristik Ekonomi Islam
1. Tujuan Ekonomi Islam
2. Moral Sebagai Pilar Ekonomi
Islam
3. Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam
4. Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi
Islam
5. Basis Kebijakan Ekonomi Islam
6. Paradigma Ekonomi Islam
STIE DARMA ANDALAS
Nilai dan Karakteristik Ekonomi Islam
Menurut Dr. Yusuf Qardhawi (2001) ketika kita
berbicara tentang nilai dan akhlak dalam ekonomi
dan muamalah Islam, maka tampak secara jelas
empat nilai utama, yaitu:
•Ekonomi Rabbaniyah (Ilahiyah)
•Ekonomi Akhlak
•Ekonomi Kemanusiaan
•Ekonomi Pertengahan
Nilai-nilai ini menggambarkan kekhasan (keunikan)
yang utama bagi ekonomi Islam.
STIE DARMA ANDALAS
Ekonomi Ilahiyah (1)
•
•
•
•
Ekonomi Ilahiyah  karena titik berangkatnya dari Allah, tujuannya mencari
ridla Allah dan cara-caranya tidak bertentangan dengan syariatnya.
Kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi, dan distribusi, diikatkan pada
prinsip Ilahiah dan pada tujuan Ilahi.
Seorang muslim merasa ketika menanam, bekerja, ataupun berdagang,
maka dengan amalnya itu maka ia beribadah kepada Allah.
Ketika mengkonsumsi dan memakan dari sebaik-baiknya rizqi,ia merasa
tengah memenuhi perintah Allah.





















































 
 





















--- 














































 















 














 




















































•
•
•
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan
(Al-Mulk (67): 15).
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu. (Al-Baqarah (2): 168).
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan.(Al-A’raf (7): 31).
STIE DARMA ANDALAS
Ekonomi Ilahiyah (2)
•
•
•
•
Ekonomi dalam pandangan Islam bukanlah tujuan itu sendiri, tetapi
merupakan kebutuhan bagi manusia dan sarana yang lazim baginya agar bisa
hidup dan bekerja untuk mencapai tujuannya yang tinggi. Ekonomi 
penunjang dan pensupport bagi Aqidah dan risalahnya.
Dalam ekonomi Islam  pengawasan internal dan hati nurani, yang
ditumbuhkan oleh iman di dalam hati seorang muslim, dan menjadikan
pengawas bagi dirinya.
Muslim yang takut dan takwa kepada Allah  akan meninggalkan semua
usaha yang meragukan menuju usaha yang tidak meragukan.
Dalam ekonomi Islam  nilai yang menetapkan bahwa sesungguhnya
manusia memiliki itu adalah “wakil” dalam harta Allah. Manusia adalah
wakil dan pemegang amanah terhadap harta tersebut.



































































•Dan Hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi..(An-Najm (53): 31).
•Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya
dan semua yang di bawah tanah (Taahaa (20): 6).
STIE DARMA ANDALAS
Ekonomi Akhlak
•
•
•
Antara ekonomi dan akhlak, dalam sistem Islam tidak pernah terpisah sama
sekali (seperti halnya  ilmu dan akhlak, politik dan akhlak, dan antara
perang dan akhlak). Akhlak adalah daging dan urat nadi kehidupan Islami.
Sesungguhnya setiap muslim terikat oleh iman dan akhlak pada setiap
aktifitas ekonomi yang dialkukannya. Baik dalam melakukan usaha,
mengembangkan maupun menginfakkan harta.
Diharamkannya khamar dan minuman keras lainnya. Demikian juga
perjudian dan memelihara babi. Jual beli berhala dan patung2.
























 














































































































































































 





































































•
Rasulullah SAW bersabda ”sesungguhnya tiadalah aku diutus, melainkan hanya untuk
menyempurnakan akhlak”
•
... Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka
sendiri mengingini kesucian, Karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. dan barangsiapa
yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu (An-Nuur: 33).
•
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
Mengetahui.
(Al Jumu’ah: 9).
STIE DARMA
ANDALAS
Ekonomi Kemanusiaan
•
•
•
•
•
Manusia dalam sistem ekonomi Islam adalah sasaran sekaligus sarana.
Tujuan dan sasaran utama Islam adalah merealisasikan “kehidupan yang baik” bagi manusia dengan
segala unsur dan pilarnya.
Ekonomi Islam juga bertujuan untuk memungkinkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang
disyari’atkan. Manusia perlu hidup dengan pola kehidupan yang Rabbani dan sekaligus manusiawi
sehingga ia mampu melaksanakan kewajibannya kepada Tuhannya, kepada dirinya, kepada keluarganya,
dan kepada manusia secara umum.
Nilai kemanusiaan tersebut seperti kemuliaan, keadilan, persaudaraan, saling mencintai dan saling
tolong menolong. Memerangi sifat permusuhan, dengki dan saling membenci. Menyayangi seluruh
manusia terutama yang lemah.
Oleh karenanya Islam mengakui kepemilikan pribadi yang sah. Menurut Islam kehidupan yang baik
terdiri dari dua unsur: Materi dan Ruhani






























































































 



























































 






















Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar kami akan
memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak). (Al-Jin: 16).
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (Al-A’raf: 96).
STIE DARMA ANDALAS
Ekonomi Pertengahan
• Tercermin dalam keseimbangan yang adil yang ditegakkan di antara individu dan
masyarakat, sebagaimana ditegakkanya konsep ‘berpasangan’ lainnya (dunia & akhirat,
jasmani & ruhani, akal dan ruh, idealisme & fakta, “polisi iman” dan “polisi penguasa”,
dll). Pertengahan antara indvidualisme dengan kolektivisme, antara kapitalisme dengan
sosialisme.
• Pertengahan dalam mengabungkan kepentngan duniawi dan ukhrawi. Di dalam individu
juga diseimbangkan antara jasmani dan ruhani, antara akal dan hati, antara idealita dan
fakta.
• Nilai pertengahan dan keseimbangan terpenting adalah berkaitan dengan: (1) harta dan
(2) kepemilikan.
• Dan konsep harta, Islam tidak mengikuti mereka yang menolak dunia secara keseluruhan
 dunia dianggap buruk, seperti pandangan fislafat Barahimah, Budha, Manawiah di
Persia, dan Kependetaan Nasrani. Islam juga menolak kelompok yang menjadikan dunia
‘sembahan’ bagi mereka seperti kaum materialis dan kaum dahriyyah.
• Kepemilikan individu dibolehkan tetapi juga ditetapkan pemilikan bersama pada bendabenda yang bersifat dharuri bagi semua manusia. “Kaum muslimin berserikat dalam tiga
hal: rumput,air, dan api” (HR. Abu Daud). Di hadits yang lain juga masuk: garam. Ulama’
meng-qiyaskan pada pada semua jenis barang tambang (syarat: kebutuhan manusia dan
mudah didapat).











 



























 


























Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu... (Al-Baqarah: 143).
[95] umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, Karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan
orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
STIE DARMA ANDALAS
Tujuan Ekonomi Islam
•
•
•
•
Mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah)
melalui suatu tata kehidupan yang baik dan
terhormat (hayah thoyibah).
Maslahah dasar bagi kehidupan manusia terdiri dari
lima hal, yaitu agama (dien), jiwa (nafs), intelektual
(’aql), keturunan (nasl), dan material (maal). Kelima
maslahah  sarana  hayah thoyibah
Masalahah  dicapai jika hidup manusia dalam
keseimbangan (equlibrium)  sunatullah.
Seimbang antara dimensi:
– (1) material-spiritual;
– (2) individual-sosial;
– (3) kesejahteraan di kehidupan duniawi dan di
akhirat.
STIE DARMA ANDALAS
Moral Sebagai Pilar Ekonomi Islam
1. Moral (akhlak)  pegangan pokok bagi pelaku
2. Moral menempati posisi penting dalam Islam 
Rasulullah diutus untuk ini.
3. Implikasi tauhid  peran Allah dalam aktivitas
ekonomi menjadi sentral
4. Segala hal dalam EI  bersumber dari Allah
(min Allah)  cara atau metode sesuai aturan
Allah  mencari ridha Allah (Ilallah)
5. Menjalankan rukun Islam yang juga berkaitan
dengan EI.
6. Moral EI :
• Nilai Ekonomi Islam
• Prinsip Ekonomi Islam
STIE DARMA ANDALAS
Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam (1)
1.
Adil
•
Nilai paling asasi dalam Islam  risalah para Rasul-Nya
(QS. 57:25)
•
Diletakkan sederajat dengan kebajikan dan ketaqwaan
(QS. 5:8)
•
Nilai turunan:
•
•
Persamaan kompensasi  seseorang harus memberikan
kompensasi kepada pihak lain dengan perngorbanan yang
telah dilakukan  hak yang harus dipenuhi.
Persamaan hukum  dalam transaksi semua orang
diperlakukan sama.
Moderat  keputusan yang sesuai
Proporsional  sesuai denga ukuran.
•
•
•
•
Kebenaran
Kejujuran
Keberanian
Kelurusan  taat asas
•
•
•
2.
3.
Adil akan terwujud bila setiap orang menjunjung:
Khilafah
Takaful  social insurance  material & maknawi
STIE DARMA ANDALAS
Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam (2)
1. Adil
2. Khilafah 
dijabarkan:
•
•
•
Makna
khalifah
dapat
Tangungjawab berprilaku ekonomi dengan cara yang
benar  SDA dikelola secara benar.
Tangungjawab untuk mewujudkan maslahah secara
maksimum  monopoli SDA.
Tangungjawab perbaikan kesejahteraan setiap individu 
yang kelebihan berbagi kepada pihak yang kekurangan
3. Takaful  social insurance  material
& maknawi
STIE DARMA ANDALAS
Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam (3)
1. Adil
2. Khilafah
3. Takaful  social insurance  material
& maknawi
•
•
•
•
Jaminan pemilikan dan pengelolaan SDA
Jaminan setiap individu untuk menikmati hasil
pembangunan dan output
Jaminan setiap individu untuk membangun keluarga
sakinah
Jaminan untuk amar ma’ruf nahi munkar
STIE DARMA ANDALAS
Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Islam (1)
1. Kerja (resources utilization)  perintah
bekerja
2. Kompensasi  hak sesuai
3. Efisiensi  terbaik mengelola SDA
4. Profesionalisme
5. Kecukupan  jaminan kebutuhan
6. Pemerataan kesempatan
7. Kebebasan  dibatasi nilai islam
8. Kerjasama
9. Persaingan
10. Keseimbangan antaradim
11. Solidaritas
12. Informasi simetri
STIE DARMA ANDALAS
Basis Kebijakan Ekonomi Islam
1.
2.
3.
4.
Penghapusan Riba
Pelembagaan Zakat
Pelarangan Gharar
Pelarangan yang Haram
STIE DARMA ANDALAS
Paradigma Ekonomi Islam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Paradigma  serangkaian padangan yang menghubungkan
idealisme yang abstrak dengan gambaran praktik yang
tampak.
Paradigma EI  mencerminkan padangan dan prilaku yang
mencerminkan falah.
Paradigma EI bisa dilihat dari: (1) paradigma berfikir dan
berprilaku (behavior paradigm)  spirit dan pedoman (nilainiali EI); (2) paradigma umum (grand pattern) gambaran
yeng mencerminkan keadaan suatu masy yang berpengang
teguh pada paradigma prilaku  sehingga muncul pattern.
Paradigma yang terbentuk dari kapitalis  individual
materialisme dalam berfikir dan paradigam mekanisme pasar
dalam prilaku ekonomi
Paradigma EI
•
Perekonomian yang Adil
•
Perekonomian yang Harmoni (Madani)
Hal ini bisa dicerminkan dengan adanya kesempatan pada
setiap individu untuk mendapatkan haknya secara penuh dan
proporsional dan adanya iklim yang sinergis antar anggota
mas untuk saling mendukung (harmonis) mewujudkan falah
secara bersama-sama
STIE DARMA ANDALAS
Rancang Bangun Ekonomi Islam
Elemen kunci sietem ekonomi: hak kepemilikan,
mekanisme provisi dan koordinasi keputusan,
metode pengambilan keputusan, dan sistem
insentif (Gregory dan Stuart (1985).
•
•
•
•
•
Kepemilikan Dalam Islam
Maslahah sebagai Insentif Ekonomi
Musyawarah sebagai Prinsip Pengambilan
Keputusan
Pasar yang Adil Sebagai Media Komunikasi
Pelaku Ekonomi Dalam Islam
STIE DARMA ANDALAS
Kepemilikan Dalam Islam
Dalam ajaran Islam hak milik dikategorikan menjadi tiga:
1. Hak milik individual (milkiyah fardiyah/private ownership)
•
 Atas sumber daya ekonomi Fitrah manusia  harus
dihormati dan dijaga  prasyarat mendasar untuk mencapai
falah  menciptakan motivasi dan memberi ruang
pemanfaatan optimal
•
Batasan : perolehan dan penggunaan sesuai syariah dan tidak
menimbulkan mafsadat (kerugian) bagi diri maupun pihak lain.
2. Hak milik umum atau publik (milkiyah ‘ammah/public ownership)
•
 benda peruntukan pemanfaatan untuk umum  Dalam
Islam tidak dibatasi sesuai dengan kondisi negara.
•
Karakteristik: (1) meruapakan fasilitas umum  kalau tidak
ada akan sengketa; (2) bahan tambang  terbatas jumlah; (3)
SDA yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki;
(4) Harta Wakaf.
3. Hak milik negara (milkiyah daulah/state ownership)
•
Asalnya bisa milik individu atau umum
•
Dikelola pemerintah  representasi kepentingan rakyat
sekaligus mengemban misi kekhalifahan Allah di muka bumi.
•
Hak negara dapat dialihkan kepilikannya  subsidi.
•
Hak umum tidak bisa dialihkan ke Individu meski bsia dikelola
pemerintah
•
Bertolak dari konsep hak milik maka Sistem EI  ekonomi tiga sektor:
pasar, masyarakat dan negara. Masing-masing punya kewajban untuk
mencapai falah.
STIE DARMA ANDALAS
Maslahah sebagai Insentif Ekonomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Konsep dan pemahaman terkait dengan kepemilikan membawa
implikasi pada motivasi dan insentif setiap individu.
Harta dianggap milik sendiri mutlak  sewenang-wenang.
Kapitalisme  konsumen memaksimalkan kepuasan diri dan
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
Sosialisem  kegiatan ekonomi didorong insentif keamanan
dan kenyamanan sosial.
Keduanya melihat insentif  material saja.
Dalam Islam  Insentif bisa material dan non material  Isalm
memberi peluan untuk memenuhi kebutuhan individu, sosial
dan ibadah (keb. suci).
Insentifnya  dunia dan akhirat  baik untuk produksi,
konsumsi maupun distribusi.
Contoh :
•
Konsumsi barang yang halal dan thayib  kepuasan
duniawi dan pahala akhirat.
•
Derma  insentif akhirat
Kesemua insentif  maslahah
STIE DARMA ANDALAS
Musyawarah sebagai Prinsip
Pengambilan Keputusan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Secara umum pengambilan keputusan ada dua:
sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi  planned economy
Desentralisasi  pasar bebas
EI  individu, masy, dan pemerintah memiliki
peran masing2  keduanya bisa diamnfaatkan
dan diharmoniskan  desentralisasi; untuk
penentuan harga  untuk keadilan distributif;
sentralisai.
Secara umum  mekanisme pasarberbasis nilainilai.
Musyawarah (shuratic process)  kesepakatan
berdasar maslahat  kombinasi sentralisasi dan
desentralisasi
STIE DARMA ANDALAS
Pasar yang Adil Sebagai Media
Komunikasi
1.
2.
3.
4.
5.
Aspek penting dari sitem EI adalah mekanisme
pemenuhan insentif.
Dalam Islam  insentif individualistik
diakomodasi sepanjang tidak bertentangan
denan kepentingan sosial dan kepentingan
ibadah.
Sehingga prlu mekanime pasar yang
mengedepankan aspek moralitas dan kerjasama
Ibnu Taimiya menyebutnya pasar yang adil 
gabungan antara kompetisi dan kerjasama
(coopetition)
Pasar juga dikendalikan oleh pemerintah dan
masy dalam upaya mencapai maslaha maksimum
STIE DARMA ANDALAS
Pelaku Ekonomi Dalam Islam
1. Pasar dalam Ekonomi Islam
2. Pemerintah dalam Ekonomi Islam
3. Peran Masyarakat dalam Ekonomi
Islam
STIE DARMA ANDALAS
Referensi Utama
–
–
–
–
–
–
–
–
P3EI UII-BI, Ekonomi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2007.
Ali Sakti, Ekonomi Islam, Jakarta: Aqsha Publishing, 2007
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian
Islam, Robbani Press, Jakarta, 2001.
Sayid Tahir, Aidit Ghazali, Syed Omar Syed Agil, Readings in
Microeconomics: an Islamic Perspective, Malaysia: Longman,
1992.
Nurul Huda, dkk. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis,
Jakarta: Grasindo, 2007
Umar Chapra, The Future of Islamic Economics, Jakarta: SEBI,
2001
Prathama Rahardja & Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro,
Jakarta: FEUI, 2007
STIE DARMA ANDALAS
STIE DARMA ANDALAS
Download