Laporan penjualan aktual PT. OKM tahun 2011 dengan OM BV

advertisement
BAB IV
PEMBAHASAN
IV. 1 Analisa Hubungan Istimewa
IV. 1. 1 Hubungan Istimewa
Seperti yang telah dijelaskan pada bab III, hubungan istimewa yang terjalin
antara PT. OKM dengan OM BV adalah menyangkut pada kepemilikan modal, dimana
PT. OKM menguasai 60% kepemilikan modal dari OM BV yang berkedudukan di
Belanda. Hal ini dikuatkan oleh ketentuan negara yang tercantum dalam UU Nomor 36
Tahun 2008 Pasal 18 (4) Jo SE-04/PJ.7/1993 Jo SE-18/PJ.53/1995 dimana dalam pasal
tersebut dikatakan bahwa: “Hubungan kepemilikan dengan hubungan antara dua wajib
pajak atau lebih yang modalnya sebesar 25% atau lebih dimiliki oleh pihak yang sama”.
Oleh sebab itu PT. OKM memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak OM BV
atau memiliki pengaruh signifikan atas OM BV dalam mengambil keputusan keuangan
dan operasional.
Untuk menentukan harga wajar DNA Ltd berperan selaku pihak ketiga, dimana
DNA Ltd juga melakukan transaksi pembelian berupa produk MelaminebyOCI ™ GPH
dari PT. OKM, namun tanpa terdapat hubungan istimewa diantara PT. OKM dengan
DNA Ltd yang menjadikan harga yang diterapkan pada DNA Ltd dapat dibandingkan
dengan harga yang diterapkan pada OM BV. Karena berdasarkan azas kesebandingan
harga yang dipakai pada transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
harus dibandingkan dengan harga yang dipakai pada transaksi dengan pihak yang tidak
memiliki hubungan istimewa (third party).
IV. 1.2 Transaksi Hubungan Istimewa
Dari laporan keuangan PT. OKM yang telah diaudit note 6a (sales of melamine
to related parties in 2011), dapat dilihat bahwa PT. OKM melakukan transaksi
hubungan istimewa dengan OM BV pada produk MelaminebyOCI ™ GPH. Produk
tersebut sesuai dengan data dari laporan pembelian OM BV yang juga mencatat hal
serupa, yaitu pembelian produk MelaminebyOCI ™ GPH pada PT. OKM.
Selain melakukan transfer produk pada pihak OM BV, PT. OKM juga
melakukan transfer produk yang sama kepada pihak ketiga yaitu DNA Ltd, dimana
harga yang diterapkan dalam laporan pembelian DNA Ltd berbeda dengan yang
diterapkan kepada OM BV yang diketahui memiliki hubungan istimewa dengan PT.
OKM.
Berdasar pada prinsip kewajaran dan kelaziman usaha yang mengharuskan
penetapan harga/laba wajar yang harus sama, perbedaan penetapan harga transfer yang
diberlakukan PT. OKM dapat diindikasikan penyimpangan. Namun daripada itu faktor
lain yang perlu diperhatikan adalah signifikansi dari perbedaan tersebut. Faktor
geografis yang menyebabkan timbulnya biaya tambahan pada proses transfer barang
pada pihak ketiga perlu diperhatikan sesuai dengan azas kesebandingan, dimana dalam
azas kesebandingan dikatakan bahwa: “Terdapat perbedaan kondisi, namun dapat
dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan
dari perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba”.
Merujuk pada ketentuan terdahulu, yakni peraturan direktur jenderal pajak
nomor per-43/pj/2010 penyesuaian yang dimaksud adalah dengan menggunakan harga
spot pada tiap
transaksi MelaminebyOCI ™ GPH baik itu pada OM BV selaku
2
perusahaan afiliasi yang memiliki hubungan istimewa ataupun pada DNA Ltd selaku
pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan PT. OKM, Hal ini
dilakukan untuk menghilangkan pengaruh signifikan dari perbedaan geografis yang
terdapat dalam transaksi tersebut.
IV.2 Analisa Transfer Pricing Pada Penjualan MelaminebyOCI ™ GPH tahun 2011
IV.2.1 Metode Yang Dipilih Adalah Comparable Uncontrolled Price (CUP)
Untuk menerapkan metode CUP tersebut dibutuhkan dua komponen dasar, yaitu
harga yang diterapkan pada perusahaan yang memiliki hubungan istimewa dan harga
yang diterapkan pada perusahaan yang tidak memiliki hubungan istimewa dalam kondisi
atau keadaan yang sebanding. Dengan tersedianya dua komponen tersebut peneliti dapat
melakukan perbandingan harga sehingga mendapatkan data pembanding yang sesuai.
Data pembanding tersebut telah memenuhi kriteria, sehingga metode CUP ini
layak untuk digunakan. Kelayakan tersebut dapat dilihat pada produk MelaminebyOCI
™ GPH yang merupakan produk yang sama pada transaksi PT. OKM dengan
perusahaan yang memiliki hubungan istimewa ataupun dengan perusahaan yang tidak
memiliki hubungan istimewa. Selain itu kondisi transaksi yang dilakukan oleh PT. OKM
dengan OM BV dan PT. OKM dengan DNA Ltd memiliki tingkat kesebandingan yang
tinggi meskipun masih perlu dilakukan penyesuaian yang akurat untuk menghilangkan
pengaruh dari perbedaan kondisi yang ada.
3
IV.2.2 Analisis Kesebandingan
Analisis kesebandingan adalah analisis yang dilakukan oleh wajib pajak atau
direktorat jenderal pajak atas kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara wajib pajak
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk diperbandingkan dengan
kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara pihak – pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa, dan melakukan identifikasi atas perbedaan kondisi dalam kedua
jenis transaksi dimaksud.
Dalam
menganalisis
kesebandingan
pada
PT.
OKM
telah
dilakukan
pertimbangan dari segi karakteristik barang/produk yang ditransaksikan, yaitu
MelaminebyOCI ™ GPH. Produk ini ditransaksikan baik kepada OM BV selaku pihak
yang memiliki hubungan istimewa dan kepada DNA Ltd selaku pihak ke-3 yang tidak
memiliki hubungan istimewa. Pertimbangan yang dimaksud ialah mempertimbangkan
jenis transaksi yang sama kepada kedua pihak dan tingkat perlindungan yang relative
sama.
Selain itu pula dilakukan analisis fungsi, dimana dalam analisis ini dilakukan
proses identifikasi dan membandingkan kegiatan ekonomi yang signifikan. Dalam
proses transaksi PT. OKM baik kepada OM BV dan DNA Ltd kegiatan ekonomi
terhadap keduanya tidak jauh berbeda, sehingga tidak begitu mempengaruhi secara
material pada harga yang ditetapkan.
Analisis
pun
dilakukan
pada
aspek
ketentuan
–
ketentuan
dalam
kontrak/perjanjian baik pada tingkat tanggung jawab, resiko, dan keuntungan yang
dibagi antara PT. OKM kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu OM
BV dan kepada DNA Ltd yang tidak memiliki hubungan istimewa (third party),
4
diketahui bahwa ketentuan – ketentuan dalam kontrak/perjanjian yang dimaksud tidak
berpengaruh secara signifikan atas penetapan harga wajar.
Indentifikasi mengenai tingkat diversifikasi produk dilakukan demi memenuhi
penilaian atas analisis strategi usaha pada transaksi PT. OKM dengan pihak OM BV
yang memiliki hubungan istimewa dan dengan DNA Ltd yang tidak memiliki hubungan
instimewa, tingkat diversifikasi produk tidak begitu mempengaruhi penetepan harga atas
kedua transaksi tersebut.
Kemudian dilakukan analisis mengenai keadaan ekonomi, dalam hal ini keadaan
geografis OM BV dan DNA Ltd pada PT. OKM memiliki pengaruh yang signifikan
sehingga mempengaruhi penetapan harga, oleh sebab itu untuk mengatasi hal tersebut
dibuatlah penyesuaian sesuai dengan standar yang ada yaitu dengan menggunakan harga
spot dimana harga spot itu digunakan untuk menghilangkan pengaruh yang material dan
sesuai dengan ketentuan yang ada pada saat itu (Peraturan direktur jenderal pajak nomor
per-43/pj/2010).
IV.2.2.1 Data Pembanding
Data pembanding yang digunakan peneliti diambil dari laporan penjualan PT.
OKM, laporan pembelian OM BV, dan laporan pembelian DNA Ltd dimana dalam
dokumen - dokumen tersebut terdapat komponen dasar CUP yaitu, harga pada transaksi
dengan perusahaan yang memiliki hubungan istimewa dan berikutnya adalah harga yang
diterapkan pada perusahaan yang tidak memiliki hubungan istimewa. Merujuk pada
perdijen pajak nomor per-32/pj/2011 (Pasal 4, ayat 1 poin b) yang menyatakan:
5
“Dalam hal tersedia data pembanding internal dan data pembanding external dengan
tingkat kesebandingan yang sama, maka wajib pajak wajib menggunakan data
pembanding internal untuk penentuan harga wajar dan laba wajar”.
Penggunaan harga spot pun tidak berlaku kembali dalam ketentuan peraturan
direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011, dikarenakan harga spot tersebut bersifat
insidental. Penggunaan data pembanding yang bersifat insidental hanya berlaku pada
transaksi yang bersifat insidental pula. Hal ini tertuang dalam peraturan direktur jenderal
pajak nomor per-32/pj/2011 (Pasal 4, ayat 1 poin c):
“Dalam hal data pembanding internal yang tersedia sebagaimana dimaksud pada
huruf b bersifat insidental, maka data pembanding internal dimaksud hanya dapat
dipergunakan dalam transaksi yang bersifat insidental antara wajib pajak dengan pihak –
pihak yang mempunyai hubungan istimewa”
Data pembanding tersebut berisi transaksi PT. OKM yang melakukan penjualan
berupa produk MelaminebyOCI ™ GPH kepada pihak OM BV dan transaksi penjualan
PT. OKM BV kepada pihak DNA Ltd dengan produk yang sama. Pada laporan
penjualan PT. OKM data yang ada adalah hasil penjualan aktual dan telah teraudit
berdasar pada ketentuan yang ada.
IV.2.2.2 Data Analisis
Analisis dilakukan dengan menghitung rata – rata harga per ton penjualan produk
MelaminebyOCI ™ GPH ke pihak DNA Ltd setiap bulan. Dengan melakukan
pembagian total penjualan dengan produk terjual, didapatlah harga rata – rata tiap ton
produk MelaminebyOCI ™ GPH pada transaksi dengan DNA Ltd. Untuk mendapatkan
harga bersih per ton produk MelaminebyOCI ™ GPH maka biaya lain seperti biaya
angkut dikeluarkan dari harga.
6
Selama periode 2011 ini pada bulan januari hingga oktober, penyesuaian harga
dilakukan dengan menggunakan harga spot. Dikarenakan pada peraturan direktur
jenderal terdahulu, yakni peraturan direktur jenderal pajak nomor per-43/pj/2010 harga
spot dinilai sebagai data yang sesuai untuk dijadikan harga wajar, peraturan direktur
jenderal pajak nomor per-43/pj/2010 (pasal 1, ayat 6):
“Harga Wajar atau Laba Wajar adalah harga atau laba yang terjadi dalam transaksi
yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam
kondisi yang sebanding, atau harga atau laba yang ditentukan sebagai harga atau laba
yang memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha”.
Namun setelah peraturan direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011 diberlakukan,
pernyataan diatas tidak lagi berlaku, karena dalam ketentuan yang baru lebih
mengutamakan data pembanding internal dan yang tidak bersifat insidental.
Tabel IV. 5 akan menunjukan transaksi PT. OKM dengan DNA Ltd selama
periode 2011, dimana dalam periode ini peraturan direktur jenderal pajak nomor per32/pj/2011 telah diberlakukan. Dikarenakan peneliti menghitung harga secara bulanan,
maka harga untuk setiap bulannya akan berbeda, perbedaan harga tersebut disesuaikan
dengan keadaan ekonomi global yang terjadi pada saat itu.
Dalam perhitungan ini terdapat batasan – batasan mengenai ketersediaan data,
dimana pada bulan tertentu tidak tersedia data pembanding yang dengan kata lain DNA
Ltd tidak melakukan transaksi produk MelaminebyOCI ™ GPH kepada PT. OKM,
namun dengan tersedianya data spot hal tersebut masih dapat teratasi.
Penggunaan harga spot diperuntukan sebagai penyesuaian atas gap yang terdapat
pada transkasi produk MelaminebyOCI ™ GPH di PT. OKM. Hal ini mengacu pada
7
azas kebandingan dimana untuk menghilangkan pengaruh yang material maka
digunakanlah harga spot tersebut sebagai penyesuaiannya.
IV.2.3 Analisa Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha
Prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (arm’s length principle/ALP) merupakan
prinsip yang mengatur bahwa apabila kondisi dalam transaksi yang dilakukan antara
pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa sama atau sebanding dengan kondisi
dalam transaksi yang dilakukan antara pihak – pihak yang tidak mempunyai hubungan
istimewa yang menjadi pembanding, maka harga atau laba dalam transaksi yang
dilakukan antara pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa harus sama dengan
atau berada dalam rentang harga atau laba dalam transaksi yang dilakukan antara pihak –
pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa yang menjadi pembanding.
Untuk menganalisa perbandingan produk yang sama, data pembanding harus
menunjukan harga aslinya (harga bersih). Oleh sebab itu biaya – biaya lain seperti biaya
angkut harus dikeluarkan dari harga transaksi. Namun pada kenyataannya lokasi antara
OM BV dengan DNA Ltd terpaut sangat jauh yang menjadikannya keadaan tersebut
menjadi tidak signifikan bilamana freight cost untuk DNA Ltd dikeluarkan.
Untuk menyikapi masalah tersebut, PT. OKM menggunakan harga spot, dimana
harga spot tersebut adalah harga standar dari produk melamine secara global dan dapat
diterima secara umum sebagai harga wajar. Harga spot yang didapat berasal dari price
list Tradex, karena data tersebut sering digunakan sebagai acuan untuk menentukan
harga standar produk melamin.
8
Pada Tabel IV. 1 menunjukan laporan pembelian OM BV tahun 2011 pada
produk MelaminebyOCI ™ GPH sebelum dilakukan penyesuaian, dalam tabel tersebut
menunjukan untuk mendapatkan harga bersih (net price) biaya lain seperti biaya angkut
dikeluarkan. Baru setelah biaya lain dikeluarkan maka harga bersih tersebut dikalikan
dengan unit penjualan (unit sales) dan didapatlah penjualan bersih (net sales) dari
transaksi produk MelaminebyOCI ™ GPH.
Tabel IV. 1
Laporan pembelian OM BV tahun 2011 pada produk MelaminebyOCI ™ GPH sebelum
dilakukan penyesuaian:
month
january
february
march
april
may
june
july
august
september
october
november
december
unit sales
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
1.950
price
1.515
1.535
1.505
1.545
1.520
1.530
1.510
1.540
1.425
1.625
1.500
1.550
1.500
sales
246.188
249.438
244.563
251.063
247.000
248.625
245.375
250.250
231.563
264.063
243.750
251.875
2.973.750
freight net sales
4.063
242.125
4.063
245.375
4.063
240.500
4.063
247.000
4.063
242.938
4.063
244.563
4.063
241.313
4.063
246.188
4.063
227.500
4.063
260.000
4.063
239.688
4.063
247.813
48.750
2.925.000
Berikutnya, pada Tabel IV. 2 menunjukan Laporan pembelian DNA Ltd tahun
2011 pada produk MelaminebyOCI ™ GPH sebelum dilakukan penyesuaian, hal yang
sama juga dilakukan pada transaksi ini, dengan mengeluarkan biaya lain seperti biaya
angkut maka akan didapat harga bersih (net price).
9
Tabel IV. 2
Laporan pembelian DNA Ltd tahun 2011 pada produk MelaminebyOCI ™ GPH
sebelum dilakukan penyesuaian:
month
january
february
march
april
may
june
july
august
september
october
november
december
unit sales
317
317
317
317
317
317
317
317
317
2.850
price
1.590
1.615
1.580
1.585
1.620
1.605
1.700
1.575
1.625
1.536
sales
503.500
511.417
500.333
501.917
513.000
508.250
538.333
498.750
514.583
4.590.083
freight
net sales
23.750
479.750
23.750
487.667
23.750
476.583
23.750
478.167
23.750
489.250
23.750
484.500
23.750
514.583
23.750
475.000
23.750
490.833
213.750
4.376.333
Tabel IV. 3 menunjukan harga spot selama periode 2011, dimana PT. OKM
menggunakan data tersebut sebagai bentuk penyesuaian harga.
Tabel IV. 3
Harga spot produk MelaminebyOCI ™ GPH pada tahun 2011:
month
january
february
march
april
may
june
july
august
september
october
november
december
price
1.540
1.560
1.530
1.570
1.545
1.555
1.535
1.565
1.450
1.650
1.525
1.575
1.550
Data tersebut yang kemudian dijadikan oleh PT. OKM selama bulan januari
hingga oktober (masih menerapkan peraturan direktur jenderal pajak nomor per10
43/pj/2010) sebagai bentuk penyesuaian atas gap yang terdapat pada transaksi produk
MelaminebyOCI ™ GPH.
Tabel dibawah ini (Tabel IV. 4) menunjukan laporan penjualan aktual PT. OKM
periode 2011 kepada pihak OM BV pada produk MelaminebyOCI ™ GPH. Dari tabel
ini terlihat sejak bulan januari hingga oktober harga yang dipakai pada tiap unit
penjualannya telah menggunakan harga spot (mengaplikasikan peraturan direktur
jenderal pajak nomor per-43/pj/2010). Dan pada bulan november dan desember dimana
peraturan peraturan direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011 telah diberlakukan,
harga yang diterapkan untuk tiap unit penjualannya mengaplikasikan metode CUP.
Tabel IV. 4
Laporan penjualan aktual PT. OKM tahun 2011 dengan OM BV pada produk
MelaminebyOCI ™ GPH:
month
january
february
march
april
may
june
july
august
september
october
november
december
unit sales
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
1.950
price
1.540
1.560
1.530
1.570
1.545
1.555
1.535
1.565
1.450
1.650
1.575
1.625
1.558,33
sales
250.250
253.500
248.625
255.125
251.063
252.688
249.438
254.313
235.625
268.125
255.938
264.063
3.038.750
Hal demikian juga dilakukan PT. OKM pada DNA Ltd, dari Tabel IV. 5 dapat
dilihat laporan penjualan PT. OKM selama bulan januari hingga bulan oktober dengan
menggunakan harga spot, dan pada bulan november dan desember tetap menggunakan
11
harga asli tanpa dilakukan penyesuaian sesuai dengan metode comparble uncontrolled
price.
Tabel IV. 5
Laporan penjualan aktual PT. OKM tahun 2011 dengan DNA Ltd pada produk
MelaminebyOCI ™ GPH:
month
january
february
march
april
may
june
july
august
september
october
november
december
unit sales
317
317
317
317
317
317
317
317
317
2.850
price
1.540
1.560
1.570
1.545
1.535
1.565
1.650
1.575
1.625
1.573,89
sales
487.667
494.000
497.167
489.250
486.083
495.583
522.500
498.750
514.583
4.485.583
Dengan begitu, berdasarkan data – data yang ditampilkan diatas dan merujuk
pada peraturan direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011 (pasal 20, ayat 2):
“Kewenangan Direktur Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dilakukan apabila Wajib Pajak telah memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha
dalam transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang memiliki Hubungan
Istimewa”.
Direktur jenderal pajak tidak perlu lagi menetapkan besarnya penghasilan dan
pengurangan untuk menghitung penghasilan kena pajak dalam transaksi PT. OKM
dengan pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa. Karena transaksi yang
dilakukan oleh PT. OKM telah sesuai dengan ketentuan yang ada, dimana saat ini
ketentuan yang berlaku ialah peraturan direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011.
12
Selain itu penggunaan harga spot pun sebelum berlakunya peraturan direktur
jenderal pajak nomor per-32/pj/2011 telah sesuai karena mengaplikasikan ketentuan
sebelumnya, yaitu peraturan direktur jenderal pajak nomor per-43/pj/2010 dimana dalam
peraturan tersebut harga spot dianggap sebagai penyesuaian atas gap yang tedapat pada
transaksi PT. OKM dengan OM BV selaku pihak afiliasi dan kepada DNA Ltd selaku
pihak ke-3 (third party).
Kebijakan yang diambil oleh PT. OKM dalam pengaplikasian peraturan direktur
jenderal pajak nomor per-32/pj/2011 juga telah tepat adanya, dengan tidak lagi
menggunakan harga spot dalam bentuk penyesuaian penetapan harga wajar namun
dengan menetapkan harga wajar sesuai dengan harga yang diterapkan pada pihak ke-3
(metode comparble uncontrolled price).
IV. 3 Analisa Penghindaran Pajak Akibat Pengalihan Laba ke Perusahaan Afiliasi
Penelitian dilanjutkan dengan melakukan penelusuran, apakah terdapat
pengalihan laba antara PT. OKM dengan OM BV selaku pihak yang memiliki hubungan
istimewa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bilamana terjadi tindakan
penghindaran pajak akibat pengaturan harga transfer dengan mengalihkan laba ke
perusahaan afiliasi di luar negeri dengan tarif pajak yang lebih kecil.
Analisa dilakukan berdasarkan dari data statements of comprehensive income PT.
OKM dengan melakukan perbandingan pos revenue dalam statements of comprehensive
income tersebut dengan laporan penjualan aktual yang terjadi pada PT. OKM dengan
OM BV selaku pihak yang memiliki hubungan istimewa. Perbandingan tersebut
menunjukan hasil yang sesuai tanpa terdapat unsur pengalihan laba kepada pihak afiliasi
diluar negeri.
13
Hal tersebut juga dikuatkan oleh karena laba yang tertera pada laporan
statements of comprehensive income PT. OKM telah sesuai dengan transaksi aktual dan
mengikuti prosedur yang ada. Setelah dilakukan peneliatan lanjutan tersebut, maka
didapatlah data analisis yang menunjukan bahwa PT. OKM tidak melakukan tindakan
pengalihan laba untuk tujuan penghindaran pajak.
Tabel IV. 6 akan menunjukan statements of comprehensive income dari PT.
OKM selama periode 2011, dimana dalam tabel tersebut ditunjukan laba yang didapat
telah sesuai dengan transaksi aktual PT. OKM dan telah mengikuti prosedur yang
berlaku.
Tabel IV. 6
PT. OKM
Statements Of Comprehensive Income
Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011
Revenue
2010
(77.574.577)
(87.425.781)
Cos t of Sales
74.054.947
73.631.418
Gros s (Profit) Los s
(3.519.630)
(13.794.363)
Selling Expens e
5.254.855
Adminis trative Expens es
4.813.389
4.931.700
10.068.244
12.486.457
Res ult from Operating Activities
Finance (Income)
Finance Cos t
Net Finance Cos t
Profit Before Income Tax
Income Tax Expens e
(Profit)/Los s For The Year
6.548.614
(764.917)
1.506.731
7.554.757
(1.307.906)
(4.372.896)
569.654
741.814
(3.803.241)
7.290.429
(5.111.148)
(1.822.607)
1.277.787
5.467.822
3.833.361
Dari hasil penelitian ini, bahwa harga yang terdapat dalam statements of
comprehensive income pada pos revenue berdasarkan pada harga spot, yakni berkisar
1550 dalam dua tahun berturut – turut dari periode 2010 hingga 2011 sesuai dengan
14
ketentuan peraturan direktur jenderal pajak terdahulu yaitu peraturan direktur jenderal
pajak nomor per-43/pj/2010. Sementara pada periode bulan november dan desember di
tahun 2011 terdapat perubahan penetapan harga menyesuaikan dengan ketentuan
peraturan direktur jenderal pajak yang baru yaitu peraturan direktur jenderal pajak
nomor per-32/pj/2011 yang menggantikan peraturan sebelumnya. Penetapan harga
didasari pada metode comparable uncontrolled price dengan mengikuti harga aktual
yang ditetapkan ke pihak ke-3. Sehingga dapat dikatakan PT. OKM tidak ada usaha
untuk mengalihkan laba pada OM BV selaku pihak afiliasi.
Setelah semua analisis diterapkan dalam penelitian, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa PT. OKM dalam menerapkan peraturan direktur jenderal pajak nomor per32/pj/2011 mengenai transfer pricing telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dimana tiap transaksi PT. OKM baik kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
maupun dengan yang tidak memiliki hubungan istimewa telah mengikuti prinsip
kewajaran dan kelaziman usaha yang mana prinsip tersebut terdapat dalam peraturan
direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011. Hal tersebut tentu harus tetap dijalankan
oleh PT. OKM agar tiap transaksi baik dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
maupun dengan yang tidak memiliki hubungan istimewa berjalan efektif dan terhindar
dari sanksi yang akan didapat bilamana tidak menjalankan ketentuan tersebut.
15
Kebijakan perusahaan juga harus dilakukan penyesuaian kembali jika suatu
ketika peraturan direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011mengalami perubahan
sesuai dengan keadaan ekonomi yang akan terjadi, seperti yang terlihat pada data diatas,
dimana kebijakan yang diambil oleh perusahaan saat periode januari hingga oktober
masih menggunakan harga spot sesuai ketentuan dalam peraturan direktur jenderal pajak
nomor per-43/pj/2010 dan kemudian pada periode november hingga desember dimana
peraturan direktur jenderal pajak nomor per-32/pj/2011 telah berlaku, PT. OKM
melakukan kebijakan dengan menggunakan harga yang sama, baik dalam transaksi
dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa ataupun dengan pihak yang tidak
memiliki hubungan istimewa.
16
Download