Summer Camp Newsletter (2)

advertisement
Summer Camp
Newsletter (2)
Brightstar Education
Judge Bao Temple
Memorial Temple of Lord Bao
Kuil Hakim Agung Bao
HENAN, 10TH-20TH OF JULY 2016
(Puyang, Anyang, Kaifeng, Luoyang, Dengfeng, Zhengzhou)
rakyatnya. Maka dari itu, orang-orang di Kaifeng
membangun Kuil untuk mengenang jasa beliau yang
diberi nana Memorial Temple of Lord Bao, untuk
memperingati hari kelahirannya dan jasa baiknya.
Sayangnya, bentuk asli Kuil tersebut sempat terkena
banjir Sungai Kuning yang sangat dahsyat pada zaman
dahulu. Bangunan kuil yang tersisa sekarang ini
terletak di tepi barat danau yang sangat indah, yaitu
Danau
Bao.
Pemerintah
China
akhirnya
merekonstruksi ulang seperti aslinya dengan
menggunakan ciri khas gaya bangunan Dinasti Song.
Di dalam Kuil ini terdapat Istana Dadian, Istana
Erdian dan bangunan lainnya.
Patung Hakim Bao
Hakim Agung Bao merupakan sosok pejabat negara
teladan pada masa Dinasti Song Utara berkuasa (9601127). Hakim Bao merupakan sosok yang sangat
pemberani dalam memerangi pejabat negara yang
korup dan melindungi rakyat biasa dari eksploitasi,
terutama untuk keadilan hukum. Beliau sangat
memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap
Di dalam Istana Dadian terdapat sosok patung figur
dari Hakim Agung Bao yang sedang duduk di pusat
istana. Patung ini tingginya 3 meter, mengenakan
jubah resmi kenegaraan dan duduk dalam posisi
serius di tempat duduknya. Berbagai peninggalan
zaman Dinasti Song juga dipamerkan dalam Istana
ini, seperti tempat tinta, mangkok, ember kayu dan
artefak lainnya. Pada dinding istana juga terdapat
Lukisan Dinding dengan hiasan ukiran naga dan
burung Phoenix, yang juga menghiasi daftar
Postingan prestasi Hakim Agung Bao.
Istana Erdian penuh dengan lukisan dan patung
pahatan Hakim Bao, dimana pengunjung dapat
melihat dengan jelas gambaran bagaimana
penampilan dan temperamennya.
White Horse Temple
Bangunan lain menceritakan legenda dan cerita
Hakim Bao. Bagian timur istana Dadian terdapat
pemotong besar dari tembaga, yang disebut
Pemotong Kepala Naga, Pemotong Kepala Harimau,
dan Pemotong Kepala Anjing. Pemotong ini dulu
digunakan untuk menghukum pejabat resmi yang
korup dan penjahat dari rakyat biasa.
Kuil makam Hakim Bao terletak di sisi Danau Bao
Gong, Barat Laut kota Kaifeng. Sekarang ini kuil Bao
berada pada area seluas 1 hektar dan terdiri dari Aula
Besar, Aula Kedua, Aula Pendukung, Koridor dan
Paviliun. Semuanya dibangun dengan gaya arsitektur
China yang memberikan kesan tentram dan
pemandangan yang megah.
Taman Patung Batu dan paviliun yang elegan
sepanjang laju air di danau terletak pada bagian timur
kuil kuno. Kalian dapat melihat patung perunggu dan
patung lilin dengan sosok Hakim Bao yang sedang
beradu pada persidangan. Disana juga terdapat
dokumen tentang hidup dan karir hakim Bao.
Pada tahun ke 64 dari era pemerintahan Dinasti Han
Timur (25-220), Kaisar Ming mengirim delegasi anak
buahnya untuk belajar agama Buddha di dunia barat
(India). Setelah tiga tahun, dua biksu India
terkemuka, She Moteng dan Zhu Falan, kembali
dengan utusan tersebut. Mereka membawa seekor
kuda putih yang membawa sutra Buddha dan patung
tokoh Buddha di punggungnya. Ini adalah pertama
kalinya ajaran Buddhisme muncul di China.
Untuk mengungkapkan terima kasih kepada dua
biksu tersebut dan kuda putihnya, kaisar
memerintahkan pembangunan sebuah biara yang
bernama White Horse Temple (Kuil Kuda Putih).
Selama masa pembangunan kuil tersebut, dua biksu
sibuk menerjemahkan gulungan sutra yang berisi
ajaran Buddha di dalam kuil sampai mereka
menyelesaikan semua gulungan sebanyak 'Empat
puluh dua Bab Sutra'. Yang menarik adalah, banyak
biksu juga tertarik untuk terlibat dalam upaya
penerjemahan gulungan sutra tersebut. Hali ini
menjadikan bahwa kuil tersebut menjadi pusat
kegiatan Buddhis di China. Itulah mengapa Kuil
Kuda Putih sangat dijunjung oleh masyarakat China
karena menjadi asal usul Ajaran Buddha di China.
White Horse Temple, yang terletak sekitar tujuh mil
jauhnya dari kota Louyang, ditutupi dengan pohonpohon tua hijau yang membuat suasana di kuil
tersebut sangat tenang. Di luar gerbang, ada kolam
dengan pagar di sekitarnya dan ikan yang indah di
dalam air. Masyarakat China dalam filosofi Buddha
diajarkan untuk percaya membebaskan binatang
peliharaan kembali ke alamnya.
Kuil ini memiliki bangunan antik besar yang tetap
utuh selama lebih dari 1.900 tahun. Pelataran Raja
Langit, Pelataran Buddha besar, Pelataran Mahavira,
Balai Bimbingan Buddhis dengan teras yang sejuk
dan bersih, tetap eksis sampai sekarang sejak kuil ini
pertama kali dibangun. Ingin tahu lebih jauh
mengenai Pelataran-Pelataran yang ada di Kuil Kuda
Putih? Simak info di bawah ini;
Hall of Heavenly Kings
Setelah melintasi kolam melalui jembatan batu,
kalian akan memasuki kuil. Di sebelah timur dan
barat dari pintu gerbang terdapat makam She Moteng
dan Zhu Falan, yang merupakan salah satu dari enam
tempat wisata yang paling terkenal di sini. Di sudut
timur berdiri sebuah paviliun dari Kayu. Karakter
China yang ditulis pada papan kayu tersebut adalah
karya kaligrafer China, Shamen Wencai, dirancang
selama Dinasti Yuan (1271-1368). Karakter tersebut
ditulis dalam gaya bebas dan mudah yang
menggambarkan sejarah kuil kuda putih.
Aula ini awalnya dibangun pada Dinasti Yuan. Di
tengah aula duduk seseorang yang tertawa , yaiu
Buddha Maitreya. Dikatakan bahwa Buddha pernah
menjelma sebagai seorang biarawan pengemis dengan
tas, yang benar-benar berisi semua harta dunia. Kuil
ini terbuat dari kayu dengan lebih dari 50 naga hidup
yang diukir dan benar-benar contoh peninggalan
sejarah yang luar biasa dari Dinasti Qing (1644-1911).
Di kedua sisi Maitreya berdiri empat 'Celestial Kings'
megah. Setiap figur memegang senjata yang berbeda
dan keempat figur tersebut merupakan patung tanah
liat yang dibentuk selama Dinasti Qing berkuasa.
Hall of Big Buddha
aula ini menawarkan arsitektur yang paling
spektakuler di seluruh kuil. Atap ditutupi dengan
genteng indah; atap terbalik dan sistem braket
(mengurung) mencerminkan gaya arsitektur dari
Dinasti Ming (1368-1644). Sebuah patung Buddha
Sakyamuni patriark berdiri di tengah aula yang
digunakan untuk membuat persembahan bagi
pengikut agama Buddha. Dia diapit oleh dua orang
muridnya - Kasyapa dan Ananda. Satu dengan sutra
di tangannya adalah sosok bijaksana Bodhisattva Manjusri. Yang lain adalah Bodhisattva Samantabhadra untuk Kebajikan Universal. Semua
patung ini memberikan potret hidup dengan garisgaris halus dan menunjukkan keahlian tingkat tinggi
dari Dinasti Ming.
Hall of Guidance
Balai ini adalah tempat di mana Buddha Amitabha
disembah dan merupakan balai terkecil di kuil kuda
putih. Buddha ini bertugas di Surga Barat. Di sebelah
kanan dan kirinya adalah Moonlight Bodhisattva dan
Dewi Pengampun. Kedua patung-patung tersebut
dibuat dari tanah liat selama Dinasti Qing berkuasa.
Dikatakan bahwa pada kata-kata 'Amitabha dalam
ajaran Buddha, seseorang akan dituntun ke surga
setelah kematiannya. Karena itu, Amitabha dikenal
sebagai Buddha Penuntun, yang kemudian nama
tersebut diberikan pada pelataran ini, yaitu Hall of
Guidance.
Hall of Mahavira
Ini adalah ruang yang paling megah hiasannya dalam
kuil. Atap diukir dengan pola teratai berwarna-warni
dan dinding digantungi dengan ribuan patung kayu
dari tokoh Buddha. Di tengah aula, berdiri dua
tingkat kuil Buddha yang diukir indah dengan
pahatan burung yang sedang terbang dan naga raksasa
berliku yang menampakkan penampilan yang
mengagumkan. Tiga tokoh Suci, yaitu Sakyamuni,
Amitabha dan Buddha Pengobatan terlihat riang
dengan delapan belas arhat berdiri di sekitar mereka
yang semuanya terbuat dari sutra dan tali rami.
Masing-masing beratnya hanya 3-5 kilogram. Warna
pada patung-patung ini masih segar dan otentik dari
zaman pertama kali dibangun pada era Dinasti Yuan
sampai dengan sekarang. Sungguh harta dan warisan
bangsa China yang tak ternilai.
Teras yang Bersih dan Sejuk
Ini adalah teras batu bata tinggi yang dibangun di
halaman belakang kuil, di mana sutra dan tokoh
Buddha dari India, datang bersama utusan kaisar
dengan membawa kuda putih yang memikul
gulungan-gulungan sutra. Sutra-sutra tersebut pun
masih tersimpan sampai sekarang. Ini juga
merupakan tempat di mana dua biarawan India
menerjemahkan sutra selama Dinasti Han Timur
memerintah China. Teras ini adalah tempat pertama
di mana sutra Buddha diterjemahkan di China dan
untuk alasan ini, tempat ini menjadi salah satu lokasi
yang paling terkenal di kuil Kuda Putih.
musiman. Meskipun babi adalah daging yang paling
populer, namun jarang digunakan dalam sup.
Masyarakat Henan lebih suka daging domba dan
kambing. Mie gandum yang tipis disukai banyak
orang. Biasanya dicampur dengan sup yang menjadi
bagian utama dari masakan Henan.
Lalu apa saja sih makanan yang wajib kalian coba saat
Summer Camp di Henan nanti?
Berikut daftar beberapa menu makanan yang wajib
dicoba;
Luoyang Shui Xi
Di luar kuil, terdapat sebuah pagoda batu yang
berjenjang bernama Pagoda Qiyun, yang sebenarnya
merupakan Pagoda Kuno Tertua di China. Pagoda
tersebut merupakan contoh arsitektur kuno di
Luoyang dan juga salah satu struktur bangunan yang
berharga pada masa Dinasti Jin (1115-1234) di tengah
daratan China. Berdiri di selatan pagoda dan tepuk
tanganmu, maka kalian akan mendengar bisikan yang
menyerupai
suara
katak.
Fenomena
yang
membingungkan ini menarik minat banyak wisatawan
yang berkunjung ke kuil tersebut.
What To Eat In Henan??
Masakan Henan, juga dikenal sebagai masakan Yu,
merupakan masakan yang menggunakan metode
memasak tradisional Shang Dynasty dengan produk
musiman yang segar. Masakan Yu sangat cermat
penyajiannya. Dengan memanfaatkan banyak teknik
memasak yang inovatif dari waktu ke waktu, seperti
penggorengan, perebusan, pemanggangan dan
memasak dengan tusuk sate. Masakan Henan
ditandai dengan penggunaan bawang dan produk
Luoyang Shui Xi artinya Banket Air Luoyang, yang
biasanya disajikan pada pesta tradisional. Budaya
menyediakan makanan ini sudah lebih dari seribu
tahun yang lalu. Sepertiga dari makanan ini
merupakan sup (air), maka dari itu diberi nama Shui
(air). Pertama kali makanan ini disebut Wu Empress
Banquet, lalu diubah saat Dinasti Song berkuasa ke
Shui Banquet. Filosofi bentuk makanan ini adalah
ketika zaman dahulu astrolog Dinasti Tang, Yuan
Tiangang, telah meramalkan Wu Zetian menjadi
permaisuri.
Namun,
karena
tidak
dapat
mengungkapkan prediksi ini, ia menciptakan 24
lapangan Banket Air untuk melambangkan bagian
yang berbeda dari kehidupan Wu Zetian ini. Setiap
hidangan disajikan satu demi satu, melambangkan air
yang mengalir.
Kaifeng Chao Liang Fen
Kaifeng Tao Si Bao
Hidangan tradisional unggas ini, sering disebut
sebagai "Empat harta," menggunakan ayam, bebek,
burung dara dan burung puyuh. puyuh diisi di
merpati, merpati di dalam ayam dan akhirnya ayam
di dalam bebek.
Jelly dari bahan tepung kacang hijau yang didalamnya
berisi kacang goreng, dibumbui dengan kedelai,
bawang merah dan jahe.
Yellow River Croaker
Shaolin Vegetarian Food
Ikan yang digoreng cepat ini disajikan dengan saus
asam manis yang dipanggang dengan Mie tepung
beras.
Mashed Sweet Potato
Dinamakan untuk Vihara Buddha Shaolin di
Zhengzhou,
makanan
vegetarian
Shaolin
menggabungkan produk musiman dengan bahan
seperti rebung, jamur, produk kedelai dan buah
segar.
Kentang Rebus yang diremas
Dengan tangan sampai menjadi
Halus.
Demikian
Newsletter
untuk
Program
Summer Camp ini ya. Semoga informasi dari
Newsletter
yang
kami
berikan
dapat
menambah wawasan kalian untuk benarbenar dapat menikmati kegiatan Camp nanti.
Jaga kondisi baik-baik dan tetap have funJia
You. Zaijian Zai Henan.
Download