SIDANG KOMISI III KONGRES SUNGAI INDONESIA II 2016 “Pengembangan Budaya Industri Baru Dalam Rangka Pemanfaatan Sungai Dengan Menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan.” Pokok permasalahan: 1) Bagaimana menanamkan kembali, menumbuikan dan menguatkan kesadaran, perilaku dan pemikiran terhadap keselamatan linkungan untuk menggerakkan upaya memproses sumberdaya air dari ada (existing) menjadi tersedia (termanfaatkan) 2) Menegakkan sistem pengelolaan limbaholeh industri dan kawasan dengan tanpa torelansi. 3) Layanan sistem pengelolaan limbah untuk industri rakyat dan permukiman oleh pemerintah desa. Fokus perhatian: Kepentinan bersama air sungai dan kawasan memiliki keterbaasan daaya sangga pada penghidupan yang semakin pesat pertumbuhan kebutuhannya dan upaya pemenuhan produksi melalui berbagai sektor produksi, terutama industri yang ‘eksploitatif” dan beresiko menurunkan atau merusak kualitas air, sungai dan kawasan. Kepeningan bersama yang berkualitas yang menjamin kelangsungan hidup bersama, adalah memastikan ketersediaan air sungai dan kawasan yang berkuallitas yang menjamin kelangsungan hidup bersama. Mewujudkan hal tersebut perlu dan mendesak “pengembangan budaya industri yan ramah lingkungan”. Kesimpulan # Dibutuhkan prinsip “Onemap the Policy” yakni satu kesatuan perencanaan aksi yang terintegrasi dengan melibatkan semua pihak seperti pemda/pemprov/BUMD/BUMN/kementerian . # Memulai inovasi terkini secara personal dengan meningkatkan kolektifitas membangun kesadaran akan pentingnya upaya pelestarian lingkungan, khususnya dari hulu ke hilir terkait dengan kompleksias masalah seperti : 1. Krisis Ekologi 2.Krisis Sosial Politik 3.Krisis Multidimensi (Kristal) 4.Refleksi Kasus Pencemaran 5.Refleksi Kasus Banjir 6.Refleksi Kasus Kebakaran 7.Refleksi Kasus Maritim 8.Refleksi Kasus Pertambangan 9.Refleksi Kasus Hutang Luar Negeri 10.Refleksi Kasus Kemiskinan 11.Solusi EcoSpiritual Leadership # Menyiapkan upaya mitigasi bencana terhadap ancaman bahaya zat kimia dalam penggunaan pupuk pestisida dan bahan makanan yang membahayakan kesehatan masyarakat Demikian kegiatan sidang Komisi III KSI yang dimulai pukul 09.40 WIB, hingga pukul 12.30 WIB. Lalu, dilanjutkan usai makan siang dan berakhir bersama sejumlah kesimpulan pada pukul 15.30 WIB. Dengan menghadirkan narasumber yang pertama Riska Darmawanti, M.Si dari ECOTON dan M. Baiquni dari Akademisi UGM Fakultas Geografi. Sekian dan terimakasih. Mulai pukul 9.40 Pembicara: Siska Damayanti “ Senyawa penggangu hormon (sph) ikan bencong dan kehancuran peradaban.” Senyawa pengganggu hormon adalah (campuran) senyawa sintetik yan mengganggu kerja hormon. Kelenjar hormon sangat mempengaruhi kebutuhan metabolisme tubuh karena semua tubuh kita dipengaruhi oleh hormon. Sebagian besar berada di otak, program reproduksi dan di pankreas. Kronologi fenomena senyawa pengganggu hormon. Ikan bencong telah ditemukan dari tahun 1998. Mengapa disebut demikian karena pada testisnya memiliki sel telur. Ketika ikan terganggu oleh senyawa pengganggu hormon akan mengalami perubahan bentuk. Tentu saja itu tidak normal. Ikan memiliki jantan menghasilkan telur dan sebaliknya. Senyawa pengganggu hormon (sph) Bahan kimia hasil sampingan industri: bistenol-a: monomer dari polkarbonnat pcb : minyak transformer doksin, furan: hasil sampingan pembakaran/sampah pbde: flame retardant telat teridentifikasi 138 senyawa yang sudah mengandung pengganggu hormon. Sejauh mana pencemaran itu sudah berdampak bagi manusia. Salah satu desa di aceh penghasil emas ternyata disana tidak terdapat perempuan karena ternyata seluruh penduduknya homoseksual. Itu terjadi karena manusia sendiri sudah tercemari oleh senyawa penggangu hormon. Dampak thalidomide obat mual untuk ibu hamil juga ditemukan memiliki senyawa pengganggu hormon. Penggunaan pestisida yang sangat tinggi membuat banyak katak cacat. Terdapat banyak temuan diperairan katak yang cacat karena sudah terkontaminaasi oleh pestisida. “katak yang terpapar oleh artrazine memiliki larynx (kotak suara) tidak berkembang sempurna yang menunjukan testosteron tidak diproduksi secaranormal. Pada akhirnya, katak jantan mengalami semaskulasi,...... Industri harus berani membuka labelnya senyawa apa saja yang terkandung pada produk dari industri tersebut. Senyawa penggangu juga bisa membuat pria mengalami ejakulasi dini, kanker prostat, dan uretra tidak berada pad atempat yang seharusnya. Industri kertas merupakan salah satu indrustri yang menghasilkan senyawa pengganggu hormon. Dan sebenarnya industri bisa berubah ketika masyarat memprotes terjadinya hal tersebut karena mengganggu kebersihan air sungai yang membuat sungai menjadi berbusa. Industri MSG juga memiliki senyawa pengganggu hormon yang akan mengganggu petani tambak. SPH terdeteksi di Indonesia 85% ikan bencong di kali brantas memiliki kelamin betina dan ini sangat memprihatinkan. Petani dimesuji terserang kanker akibat pestisida dan mentri kesehatan sendiri tidak berani untuk menegur secara langsung pada para petaninya. Peningkatan insidensi kanker 28% dengan 10 peringkat teratas janjer pada wnita adlah kanker payudara, serviks, kolorektal, bronchus Penelitian menunjukkan bawa manfaat air bersih dari sebuah sungai adalah 10 kali lips dari manfaat apapun yang didapat dengan mengambil. Saat produktiifitas air rendah Kalau memang ada bahan kimia , direktorat industri hijau tidak mampu melakukan interfensi perubahan bahan industri. Harus memiliki bahan pengganti.Sekarang pemda diwajibkan untuk bisa mengendalikan bahan industri. Dunia ini akan selamat tergantung dari keadilan manusia itu sendiri. Sungai akan selamat dengan melakukan pergerakan peduli sungai dan kesadaran diri sendiri. “MERAJUT Jejaring GERAKAN Budaya Lestari sungai” Pembicara: M. Baiquni Hamemayu hanyuning bawono • Filosofi yang terkandung dalam “Hamemayu hanyuning bawono” dapat dimaknai sebagai membangun dengan memakmurkan dan melestarikan lingkungan hidup yang dijabarkan dalam tiga hal. • Pertama, Rahayuning bawono, kapurbo waskitaning manungso, artinya dunia ini akan selamat tergantung pada kearifan manusia itu sendiri. • Kedua, Darmaning satrio mahanani rahayuning nagoro, artinya pemimpin negara dituntut untuk bisa berbuat memberi kontribusi pada kepentingan keselamatan negara. • Ketiga, Rahayuning manungso dumadi saka kamanungsane, artinya manusia pun bisa selamat hanya dimungkinkan kalau tumbuh rasa kemanusiaan di antara sesama manusianya. Paradigma Archipelago Sungai Urat Nadi Kehidupan Maritim • Sungai merupakan urat nadi Daerah Aliran Sungai (Ekosistem DAS) yang bermuara di laut (Maritim), menyatu sebagai wilayah kepulauan yang disatukan oleh laut (Archipelago). • Keragaman litografi, fisiografi, topografi membentuk beragam tipe DAS dengan karakter aliran sungai yang bermacam-macam. • Keragaman hayati dan penggunaan lahan dipengaruhi oleh kegiatan pembangunan, kerusakan terjadi akibat tangan (kekuasaan) manusia. • Perilaku manusia telah menjadi penyebab utama kerusakan sungai dan ekosistem DAS serta maritim, oleh karena itu perlu akhlaqul karimah. • Pelestarian, pemanfaatan dan pemulihan ekosistem sungai, DAS dan maritim memerlukan kepemimpinan yang membumi (Khalifatullah fil Ardh). • Pendekatan dari sektoral ke spatial, dari individual ke institusional, dari instruksi top down ke sinergi bottom up, dari impian perencanaan ke impementasi aksi nyata Merajut Jejaring Gerakan Budaya Kearifan Lingkungan • “Sitou Timou Tumou Tou” • “Tekun, Teken, Tekan” • “Bener, Pener, Kepeneran” • “Sistem Sasi Laut dan Darat” • “Air Beriak Tanda Tak Dalam” • “Alam Takambang Menjadi Guru” • “Jangan Pisahkan Aur dengan Tebing” • “Dimana Bumi Dipijak, Langit Dijunjung” • “Trihita Karana: Palemahan, Pawongan, Parahiyangan” “ashta brata” Kepemimpinan BUMI • Tanah (Tangguh) • Api (Keberanian) • Angin (Hadir dimana saja) • Air (Keseimbangan) • Angkasa (Pengendalian diri) • Bulan (Melindungi di saat krisis) • Matahari (Memberi semangat) • Bintang (Memberi pedoman) “ASTHA BRATA” KEPEMIMPINAN BUMI (Khalifatullah Fil Ardh & Rahmatan Lil Alamien) Krisis Moneter Ekonomi Krisis Ekologi Krisis Sosial Politik Krisis Multidimensi (Kristal) Refleksi Kasus Pencemaran Refleksi Kasus Banjir Refleksi Kasus Kebakaran Refleksi Kasus Maritim Refleksi Kasus Pertambangan Refleksi Kasus Hutang Luar Negeri Refleksi Kasus Kemiskinan Solusi Integrasi E&E Solusi EcoSpiritual Leadership Sustainable Tourism Action Research Seminar • Dimulai dari serangkaian seminar series yang dilakukan beberapa tahun silam di PUSPAR (Pusat Studi Pariwisata) maupun di Program Studi Kajian Pariwisata. • Secara bergantian seri seminar kepariwisataan ini membahas berbagai isu aktuil, pemikiran progresif, hasil penelitian maupun pengalaman lapangan. • Para pembicara dari para peneliti dan akademisi, birokrat, bisnis maupun para pelaku komunitas pariwisata. • Pada perigatan Hari Bumi 22 April 2015 diluncurkan The STARS sebagai School, sebuah upaya menjalin sinergi antar Program Studi Diploma, Sarjana, Magister dan Doktor Pariwisata, serta Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada. • Sarasehan dilakukan melibatkan para pelaku, khususnya desa wisata sebagai kekuatan pariwisata berbasis masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah komitmen kampus untuk turut serta berpartisipasi dalam melakukan perubahan. • Pada hari ini 2 November 2015, the STARS berevolusi mengembangkan jejaring mebentuk Society. Bersama para mahasiswa, alumni, dosen, peneliti, birokrat, bisnis dan aktivis; the STARS dikembangkan kerjasama kemitraan untuk mendorong perubahan menuju “Pariwisata Berkeadilan, Berdaulat dan Berkelanjutan” • Bersamaan ini pula diluncurkan eNewsletter untuk membangun komunikasi dan teknologi tepat guna penjernihan Air Bulak sumur (AB Jogja) menandai aksi sederhana kita mulai lakukan perubahan dan akan terus mengalir. Pertanyaan: 1. Perbedaan air yang terkena pestisida dan air murni Untuk membedakan nya dengan cara di uji ke labotarium Pemerintah sekarang Upaya pdam di brebes: menanam bibit pada kanan kiri mat air sungai namun masih banyak kurang dana yang cukup besar Pdam surabay mengklaim Kelompok untuk bisa pembibitan dan Penanam pohon dengan seribu pohon, kerja sama dengan masyarakat. Jepang dengan negara maju lain nya baggaimana kita memotong waktu dengan cepat, teknologi seperti apa untuk di terapkan untuk mengoperasi negara kita, bagaimana mungkin dengan bantuan masyarakat untuik mengolah air di permukaan tersedia tidak di buang ke sungai, bagaiman kita menyampaikan kepada masyarakat untuk air bersih, Terjadi longsong di sebabkan tambang mas, bagaimana cara menyadarkan masyarakat tidak mengambil mas, karena semakin besar pengambilan mas maka semakin besar resiko yang di dapat, Lahan pembuangan sampah air limbah menjadi masuk, bagaimana pemaafatan air sungai di masyarakat, Bagaiman cara mengatasi air limbah, kapal kapal banyak membuah solar itu bangaimana mengatasinya. Prilaku instisional Mengurangi bencana Masyarakat yang individual dengan cara menggunakan kominikasi yang cepat Dampak racun perlu di diskusika