dampak pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada

advertisement
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
Made Desira Pradasari, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected], [email protected],
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan adalah untuk memperoleh temuan (1) mendeskripsikan
produktivitas kerja sebelum dan sesudah pelatihan; (2) mendeskripsikan keuntungan
yang disumbangkan oleh karyawan sebelum dan sesudah pelatihan; (3) kausal dampak
pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan; dan (4) mendeskripsikan Return on
Training Investment (ROTI) setelah adanya pelatihan pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain penelitian eksperimen kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik
pencatatan dokumen, wawancara, dan observasi. Data dianalisis dengan menggunakan
teknik uji t sampel berpasangan dan analisis regresi sederhana dengan bantuan program
SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) produktivitas kerja
karyawan meningkat setelah pelatihan; (2) pelatihan memberikan peningkatan manfaat
finansial; (3) ada dampak pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan, dampak
pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 45,50%; dan (4) nilai
Return on Training Investment (ROTI) sebesar 142%.
Kata kunci: produktivitas kerja karyawan, pelatihan, return on training investment
ABSTRACT
This research aimed to obtain findings (1) describe the productivity of employees
before and after training; (2) describe the advantages contributed by the employee before
and after training; (3) causal impact of training onproductivity of employees; and (4)
describe the Return on Training Investment (ROTI) after training at the Company of
Banyuatis Powder Coffee in Buleleng. The research design used in this study is
quantitative experimental research. Methods of data collection using the technique of
recording documents, interviews, and observations. The data were analyzed using the
technique paired samples t-test and linear regression analysis by using SPSS 17.0
program for windows.The results of research showed that (1) productivity of employees
increased after the training; (2) training provides increased net benefits of training; (3)
there is the impact of training on productivity of employees, the impact of training on
productivity of employees amounted to 45.50%; and (4) value Return on Training
Investment (ROTI) amounted to 142%.
Keywords: productivity of employees, training, return on training investment
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya manusia
(SDM) sangat menentukan kinerja dan
keberhasilan lembaga, instansi atau
perusahaan dalam menghadapi arus
perkembangan teknologi, perdagangan
bebas serta persaingan yang semakin
ketat. Pentingnya kualitas SDM disebabkan
karena faktor manusia sebagai pelaku
utama dalam setiap kegiatan operasional
suatu perusahaan.
Dalam
suatu organisasi atau
perusahaan, setiap manusia mempunyai
peluang
yang
lebih
tinggi
untuk
meningkatkan kesejahteraan, karena itulah
perlu adanya SDM yang berkualitas dan
mempunyai loyalitas yang tinggi, dalam
rangka
meningkatkan
produktivitas
perusahaan. Hal ini dapat direalisasikan
dengan adanya program pendidikan dan
pelatihan
pada
karyawan.
Proses
pendidikan dan pelatihan merupakan upaya
perusahaan untuk meningkatkan keahlian
dan keterampilan tenaga kerja, sehingga
perlu direncanakan dengan baik. Pelatihan
merupakan salah satu bentuk kegiatan
yang digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kompetensi karyawannya.
Hamalik (2000: 10) menyatakan, pelatihan
adalah suatu proses yang meliputi
serangkaian
tindak
(upaya)
yang
dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk
pemberian bantuan kepada tenaga kerja
yang dilakukan oleh tenaga profesional
kepelatihan dalam satuan waktu yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kerja peserta dalam bidang pekerjaan
tertentu guna meningkatkan efektifitas dan
produktivitas dalam suatu organisasi.
Perbaikan dan peningkatan perilaku
kerja bagi tenaga kerja sangat diperlukan
agar lebih mampu melaksanakan tugastugasnya dan diharapkan lebih berhasil
dalam upaya pelaksanaan program kerja
organisasi atau lembaga. Perilaku yang
perlu diperbaiki dan dikembangkan adalah
aspek-aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap kepribadian yang dituntut oleh
tugas pekerjaannya.
Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis beralamat di Jl Raya Seririt,
Buleleng Singaraja. Perusahaan Kopi
Bubuk Bali Banyuatis merupakan salah satu
perusahaan yang memproduksi kopi bubuk
di Buleleng. Kopi bubuk yang dihasilkan
harus berkualitas dan mampu memenuhi
permintaan konsumen dengan cepat
sehingga peranan SDM dalam perusahaan
menjadi sangat penting, baik dalam
kemampuan dan penguasaan keterampilan
dalam proses penyerbukan, pengemasan,
penyortiran, dan proses oven. Oleh karena
itu,
perusahaan
berupaya
terus
memperbaiki kinerja karyawan melalui
pelatihan sebagai upaya meningkatkan
hasil kopi yang berkualitas. Pelatihan
tersebut
diharapkan
dapat
menggambarkan,
menunjukan
dan
mempraktekkan bagaimana cara dan
proses kerja terbaik. Perusahaan Kopi
Bubuk Bali Banyuatis telah memberikan
pelatihan kepada karyawannya, dengan
tujuan
memaksimalkan
kinerja
para
karyawan di lapangan dalam hal ini
menghindari terjadinya kesalahan akibat
kurangnya pengetahuan akan pekerjaan
yang dilakukan dan juga untuk menjaga
tingkat kompetisi di mata pesaing. Namun
sampai saat ini Perusahaan Kopi Bubuk
Bali
Banyuatis
belum
melakukan
perhitungan mengenai seberapa jauh
pelatihan
tersebut
mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan dan berapa
persen tingkat manfaat pelatihan dalam
bentuk
finansial
atau
pengembalian
investasi dalam pelatihan yang sering
disebut tingkat Return on Training
Invesment (ROTI) setelah adanya pelatihan
tersebut.
Menurut Tupamahu dan Budi (2005:
2), setelah training diberikan, tentunya
perusahaan perlu mengetahui sejauhmana
kontribusi training tersebut terhadap
perubahan atau peningkatan kinerja
pegawai maupun perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini penting karena disadari
bahwa belum tentu training yang diberikan
kemudian selalu memberikan hasil yang
efektif sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan
evaluasi dampak training untuk mengukur
sejauhmana efektivitas training tersebut
terhadap tujuan yang ingin dicapai.
Evaluasi dampak pelatihan yang
didasarkan pada perhitungan finansial
mampu memberikan informasi yang nyata
dan tegas kepada Perusahaan Kopi Bubuk
Bali
Banyuatis
mengenai
kontribusi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
pelatihan tersebut terhadap produktivitas
kerja karyawan. Umumnya, suatu pelatihan
diselenggarakan
dengan
tujuan
memberikan
dampak
yang
positif
terhadap kinerja perusahaan, salah satu
mampu meningkatkan hasil
produksi
karyawan.
Shelton
dan
George
(dalam
Tupamahu
dan
Budi,
2005:
10)
menegaskan,
perusahaan
harus
menghitung secara cermat setiap uang
yang
dikeluarkan
untuk
membiayai
penyelenggaraan training, dan bahwa
perhitungan
tersebut
haruslah dalam
konteks Return on Training Investment.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh temuan sebagai berikut: (1)
mendeskripsikan
produktivitas
kerja
karyawan sebelum dan sesudah pelatihan
pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng; (2) mendeskripsikan
keuntungan yang disumbangkan oleh
karyawan sebelum dan sesudah pelatihan
pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng; (3) kausal dampak
pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan pada Perusahaan Kopi Bubuk
Bali Banyuatis di Buleleng; dan (4)
mendeskripsikan Return on Training
Invesment (ROTI) setelah adanya pelatihan
pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng. Secara praktis hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan
dapat
berguna
untuk
memperoleh
tambahan wawasan dan refrensi mengenai
pelatihan serta mengetahui besar manfaat
dari adanya pelatihan dalam bentuk
finansial
yang
berkaitan
dengan
produktivitas
kerja
karyawan
serta
pengembangan ilmu SDM. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat digunakan
oleh pihak pengelola perusahaan lain
sebagai bahan evaluasi atau masukan
untuk terus meningkatkan kinerja karyawan
dengan
diadakannya
pelatihan
dan
mengenai dampak pelatihan terhadap
kinerja
karyawan
yang
dapat
menguntungkan bagi perusahaan.
Pengertian
pelatihan
menurut
Nitisemito (1996: 154) adalah suatu
kegiatan dari perusahaan yang bermaksud
untuk
dapat
memperbaiki
dan
mengembangkan sikap, tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan dari para
karyawannya sesuai dengan kegiatan dari
perusahaan yang bersangkutan. Selain itu,
menurut Rivai (2004: 221), pelatihan adalah
proses secara sistematis untuk mengubah
tingkah laku karyawan atau pegawai untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pernyataan ini dipertegas oleh
pendapat Flippo (2000: 109) yang
menyatakan bahwa, pelatihan merupakan
suatu usaha meningkatkan knowledge dan
skill seorang karyawan untuk menerapkan
aktivitas kerja tertentu. Dengan pelatihan,
perusahaan memperoleh masukan yang
baik
dalam menghadapi tantangantantangan
manajemen
yang
terus
berkembang dengan memiliki karyawan
yang
dapat memenuhi penyelesaian
masalah-masalah yang ada.
Setiap perusahaan mengharapkan
program pelatihan yang diberikan kepada
karyawan dapat dilaksanakan secara efektif
dan sesuai dengan tujuan yang sudah
ditetapkan. Maka dari itu untuk bisa
menghasilkan suatu pelatihan yang efektif,
perusahaan harus merancang tahapan
pelatihan yang dijadikan sebagai panduan
dalam merencanakan dan melaksanakan
suatu pelatihan, sampai pada evaluasi
dampak
pelatihan
dalam
rangka
memperbaiki
dan
meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Menurut
Gomes (1995: 205) dalam pelaksanaan
pelatihan terdapat tiga tahap yang harus
dilakukan, tahap tersebut yaitu: (1)
penentuan kebutuhan pelatihan; (2) desain
pelatihan; dan (3) evaluasi pelatihan.
Setiap perusahaan harus melakukan
evaluasi dampak pelatihan pada karyawan
yang sudah kembali bekerja di perusahaan.
Terkait dengan hal tersebut, menurut
Kirkpatrick (dalam Tupamahu dan Budi,
2005), evaluasi dampak suatu training
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
penyelenggaraan training itu sendiri dan
evaluasi tersebut merupakan kegiatan yang
harus dilakukan agar training secara
keseluruhan dapat berlangsung dengan
efektif. Terdapat empat tahap dalam
mengevaluasi dampak pelatihan, yaitu
tahap
pertama
evaluasi
adalah
mengevaluasi reaksi partisipan akan
program pelatihan. Evaluasi level kedua
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
adalah berkaitan dengan pembelajaran
(learning). Level tiga adalah mengevaluasi
perilaku (behavior), yaitu tingkat sejauh
mana perubahan dalam perilaku terjadi
karena program pelatihan yang diikuti oleh
partisipan. Adapun level terakhir dalam
evaluasi ini adalah hasil (results). Lebih
jauh lagi, hasil evaluasi pada tahap 4 ini
dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
ROTI yang membandingkan manfaat
finansial yang diperoleh dengan biaya yang
dikeluarkan untuk menyelenggarakan suatu
training.
Phillips (2003) memodofikasi
4
tingkat evaluasi dampak training menjadi
lima (5) tingkat evaluasi yaitu: (1) reaksi,
kepuasan,
dan
tindakan
yang
direncanakan; (2) pengetahuan; (3) aplikasi
dan implementasi; (4) dampak bisnis; dan
(5) Return on Training Investment (ROTI).
Menurut Noe (2002), evaluasi dampak
pelatihan terbagi menjadi dua pendekatan,
yaitu formative evaluation dan summative
evaluation.
Menurut Phillips (2003: 19), Return
on Training Investment (ROTI) adalah
perhitungan keuntungan secara finansial
nilai rupiah hasil training dibandingkan
terhadap modal atau biaya training yang
telah dikeluarkan. Return on Training
Investment (ROTI) sebagai perbandingan
perhitungan biaya penyelenggaraan training
dengan manfaat yang diperoleh dalam
bentuk
analisis
finansial
dengan
menggunakan ukuran‐ukuran keuangan.
Sependapat dengan pengertian di
atas, menurut Noe (2002), ROTI adalah
pengukuran pengembalian investasi dalam
training itu sendiri. Alat ukur ini mencoba
menghitung benefit dari sebuah training dari
kontek finansial, karena training merupakan
sebuah investasi perusahaan melalui
pengembangan SDMnya yang pada
akhirnya bertujuan untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu profit. Sehingga dengan
ROTI perusahaan dapat menghitung benefit
yang didapat dari diadakannya training
tersebut.
Pengertian di atas juga sejalan
dengan
pendapat
Willyerd
(dalam
Tupamahu dan Budi, 2005) ROTI
merupakan perhitungan finansial agar
mampu memberikan informasi yang nyata
dan tegas kepada perusahaan mengenai
kontribusi training tersebut terhadap kinerja
perusahaan. Proses evaluasi ROTI terdiri
dari 4 tahapan umum, yaitu perencanaan,
pengumpulan data, analisis data, dan
pelaporan hasil. Dalam tahap perencanaan
dilakukan
rencana
evaluasi
dan
mengumpulkan informasi mengenai data
awal dan latar belakang penyelenggaraan
pelatihan. Pada tahap pengumpulan data,
dilakukan evaluasi yang menghasilkan data
mengenai kepuasaan terhadap pelatihan,
hasil belajar yang diperoleh, aplikasi hasil
pelatihan dalam pekerjaan, dan dampak
dalam kinerja. Tahapan analisis data
membuat konversi nilai benefit training ke
dalam bentuk keuangan (rupiah) sehingga
dapat dihitung dalam bentuk angka. Hasil
dalam bentuk angka tersebut akan
disampaikan sebagai hasil akhir dalam
proses evaluasi ROTI.
Menurut
Kirkpatrick
(dalam
Tupamahu dan Budi, 2005), analisis biayamanfaat (cost-benefit analysis) dalam
perhitungan
ROTI
adalah
proses
menentukan nilai ekonomis dari suatu
program pelatihan dengan menggunakan
metode akuntansi. Menentukan nilai
ekonomis dari suatu program pelatihan
meliputi perhitungan biaya pelatihan (cost)
dan hasil (benefits) yang didapat setelah
mengikuti program pelatihan metode
akuntansi. Sejalan dengan pendapat
Kirkpatrick, menurut Phillips (2003), ROTI
sebagai level evaluasi
terakhir untuk
melihat cost-benefit setelah pelatihan
dilaksanakan. Kegunaan model ini agar
pihak manajemen perusahaan melihat
pelatihan bukan sesuatu yang mahal dan
hanya merugikan pihak keuangan, akan
tetapi pelatihan merupakan suatu investasi.
Perhitungan ROTI dilakukan dengan
menggunakan formula sebagai berikut:
Dimana net benefits of training
merupakan keuntungan bersih yang
diperoleh dari hasil penerapan training
setelah
faktor
isolasi
yang
telah
diperhitungkan pada tah tahap sebelumnya
dikurangi dengan realisasi biaya pelatihan
yang dikeluarkan.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Driwantara (2005) juga menekankan
perlunya dilakukan evaluasi dampak
training yang didasarkan atas perhitungan
manfaat dan biaya secara tegas. Evaluasi
pada ketiga level pertama (level 1 sampai
dengan level 3) menjadi berkurang
maknanya apabila perusahaan tidak
mengevaluasi dampak training sesuai
dengan bottom linenya, yaitu meningkatkan
kinerja pegawai dan perusahaan secara
keseluruhan. Salah satu hambatan utama
dalam melakukan evaluasi level 4 dan
perhitungan ROTI adalah masalah metode
pengukuran (measurement) yang tepat
untuk
digunakan,
termasuk
untuk
mengisolasi hasil yang diperoleh akibat
training dari faktor-faktor lainnya.
Menurut Handoko (2007: 241),
produktivitas kerja adalah hubungan antara
keluaran atau hasil organisasi dengan
masukan yang di perlukan. Selain itu,
Sunyoto (2012: 41) menyatakan bahwa,
produktivitas kerja adalah ukuran yang
menunjukkan pertimbangan antara input
dan output yang dikeluarkan perusahaan
serta peran tenaga kerja yang dimiliki
persatuan waktu.
Yuniarsih (2009: 156), produktivitas
kerja dapat diartikan sebagai hasil kongkrit
(produk) yang dihasilkan oleh individu atau
kelompok, selama satuan waktu tertentu
dalam suatu proses kerja.
adalah produktivitas kerja karyawan,
keuntungan pelatihan, dampak pelatihan
dan ROTI pada Perusahaan Kopi Bubuk
Bali Banyuatis di Buleleng. Penelitian ini
merupakan penelitian populasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis
yang
mengikuti
pelatihan
berjumlah 21 orang.
Jenis data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif pada
Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis.
Sumber data dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh secara
langsung dari sumbernya yang dalam
penelitian ini yang menjadi sumber adalah
manajer dan karyawan Perusahaan Kopi
Bubuk Bali Banyuatis. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh
dengan menelaah literatur lain yang
mendukung penelitian yang berupa bukubuku dan hasil penelitian yang mendukung.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik
pencatatan dokumen, wawancara, dan
observasi. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah paired samples t-test
dan analisis regresi sederhana.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
METODE
Penelitian
ini
menggunakan
eksperimental design yang kuantitatif.
Penelitian eksperimen pada penelitian ini
adalah quasi eksperiment yaitu eksperimen
yang dilakukan tanpa randominasi. Subjek
penelitian adalah karyawan Perusahaan
Kopi Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng,
yang mengikuti pelatihan berjumlah 21
orang, Sedangkan objek penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan maka diperoleh data mengenai
produktivitas kerja karyawan sebelum dan
sesudah pelatihan, keuntungan pelatihan
sebelum dan sesudah pelatihan, dampak
pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan dan nilai ROTI setelah adanya
pelatihan pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng seperti yang tampak
pada tabel berikut.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Tabel 1. Produktivitas Kerja Karyawan Sebelum dan Sesudah Pelatihan pada Perusahaan
Kopi Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng Tahun 2014
No.
3.
Produktivitas Kerja
Karyawan
Bagian
Penyerbukan
Bagian
Pengemasan
Bagian Oven
4.
Bagian Sortir
1.
2.
Sebelum
Pelatihan
Sesudah
Pelatihan
Selisih
Peningkatan
901 kg
1.345 kg
444 kg
4.002
kemasan
853 kg
6.147
kemasan
1.370 kg
899 kg
1.350 kg
2.145 kemasan
517 kg
451 kg
Kesimpulan
Adanya
peningkatan
produktivitas
kerja karyawan
sebelum
dan
sesudah
pelatihan
Sumber: Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng (data diolah)
Tabel 2. Keuntungan Sebelum dan Sesudah Pelatihan pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng Tahun 2014
Variabel
Keuntungan
Pelatihan
Sebelum
Pelatihan (Rp)
66.550.000,00
Sesudah
Pelatihan (Rp)
102.120.000,00
Selisih Peningkatan
(Rp)
Kesimpulan
35.570.000,00
Adanya peningkatan
keuntungan
bersih
perusahaan sebelum
dan sesudah pelatihan
Sumber: Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng (data diolah)
Tabel 3. Dampak Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Kopi
Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Hasil Uji Statistik Analisis Paired Samples t-test dan Analisis Regresi Sederhana dengan
SPSS 17.0 for Windows
Parameter
2
Rata-rata
P-value
Alpha (α)
Keputusan
316,90
0,000
0,050
Menolak Ho
486,29
0,000
0,050
Menolak Ho
3169047,62
0,000
0,050
Menolak Ho
2
4862857,14
0,000
0,050
Menolak Ho
2
0,455
0,001
0,05
Menolak Ho
α
-84,072
0,415
0,050
Menerima Ho
β
0,825
0,001
0,050
Menolak Ho
R
Kesimpulan
Ada dampak sebelum dan
sesudah pelatihan pada
produktivitas
kerja
karyawan
Produktivitas
kerja
karyawan
sebelum
pelatihan lebih kecil dari
produktivitas
kerja
karyawan
setelah
pelatihan
Ada dampak sebelum
dan sesudah pelatihan
pada
keuntungan
perusahaan
Keuntungan perusahaan
sebelum pelatihan lebih
kecil dari keuntungan
perusahaan
setelah
pelatihan
Besar dampak pelatihan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
α tidak bisa digunakan
untuk memprediksi
β bisa digunakan untuk
memprediksi
Sumber: Output SPSS 17.0 for Windows
Tabel 4. Return on Training Investment (ROTI) Setelah Adanya Pelatihan pada Perusahaan
Kopi Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng
Manfaat Finansial Pelatihan (1)
Rp 35.570.000,00
Biaya Pelatihan (2)
Rp 25.115.000,00
Sumber: Hasil Analisis
Hasil pada Tabel 1 menunjukkan
adanya peningkatan produktivitas kerja
karyawan
sesudah
pelatihan
pada
Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis di
Buleleng. Produktivitas kerja karyawan
bagian penyerbukan meningkat sebesar
444 kg, bagian pengemasan meningkat
sebesar 2.145 kemasan, bagian oven
meningkat sebesar 517 kg, dan bagian
sortir meningkat sebesar 451 kg.
Hasil pada Tabel 2 bahwa adanya
peningkatan keuntungan sebesar Rp
35.570.000,00 sesudah pelatihan, artinya
pelatihan dapat memberikan manfaat
finansial sebesar Rp 35.570.000,00
kepada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng.
Berdasarkan Tabel 3 pada hasil
pengujian statistik dengan paired samples
t-test menunjukkan hasil bahwa ada
ROTI (3)=(1) / (2)
142%
dampak sebelum dan sesudah pelatihan
pada produktivitas kerja karyawan karena
nilai p-value < α (0,05), kemudian besar
nilai dampak sebelum pelatihan ( )
adalah sebesar 316,90 sedangkan nilai
dampak sesudah pelatihan ( ) adalah
sebesar 486,29. Sehingga menunjukkan
nilai
< 2, yang artinya produktivitas
kerja karyawan sebelum pelatihan lebih
kecil dari produktivitas kerja karyawan
setelah pelatihan. Selanjutnya pada nilai
keuntungan sebelum pelatihan ( )
adalah sebesar 3169047,62 sedangkan
nilai keuntungan sesudah pelatihan ( )
adalah sebesar 4862857,14. Sehingga
menunjukkan nilai
< 2, yang artinya
keuntungan
perusahaan
sebelum
pelatihan lebih kecil dari keuntungan
setelah pelatihan. Berdasarkan hasil uji
statistik dengan analisis regresi sederhana
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
menyatakan bahwa Ho ditolak, yang
berarti ada dampak pelatihan terhadap
produktivitas
kerja
karyawan
pada
Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis di
Buleleng, dimana menunjukkan dampak
pelatihan
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap produktivitas kerja
karena p-value < α 0,05. Nilai dampak
pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan adalah sebesar 0,455 dengan
nilai p-value R2= 0,001 < alpha (α) = 0,05.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebesar 45,50% dampak pelatihan
terhadap produktivitas kerja karyawan
pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng.
Hasil dari perhitungan ROTI pada
Tabel 4 menunjukkan bahwa pelatihan
memberikan manfaat finansial kepada
Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis
sebesar
142%.
Nilai
tersebut
menunjukkan bahwa manfaat finansial
yang diberikan oleh pelatihan jauh lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan untuk
penyelenggaranan pelatihan tersebut
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa
pelatihan memberikan dampak terhadap
peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Hal ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Kussriyanto (1993: 10),
pendidikan dan latihan untuk menambah
pengalaman
dan
meningkatkan
keterampilan kerja mempunyai dampak
paling langsung terhadap produktivitas.
Berdasarkan
temuan
hasil
penelitian mengenai manfaat pelatihan
dalam bentuk finansial diketahui hasil
bahwa terjadi peningkatan keuntungan
perusahaan yang positif dan signifikan
setelah karyawan diberikan pelatihan. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kuntariningsih (2013) yang
menyatakan,
adanya
pelatihan
memberikan pengaruh yang sangat
signifikan
terhadap
peningkatan
keuntungan perusahaan.
Berdasarkan hasil uji statistik
dengan paired sampel t-test dan analisis
regresi sederhana menggunakan bantuan
SPSS 17.0 for windows diperoleh hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa ada
dampak pelatihan terhadap produktivitas
kerja karyawan pada Perusahaan Kopi
Bubuk Bali Banyuatis di Buleleng, nilai
dampak pelatihan terhadap produktivitas
kerja karyawan adalah sebesar 45,50% .
yang
artinya
pelatihan
tersebut
memberikan
peningkatan
terhadap
produktivitas kerja karyawan. Hal ini
didukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Wardani (2012) bahwa meningkatnya
pengetahuan, sikap dan keterampilan
seorang karyawan untuk meningkatkan
produtivitas kerja merupakan dampak dari
adanya program pelatihan.
Berdasarkan hasil perhitungan
ROTI, pelatihan menguntungkan bagi
Perusahaan Kopi Bubuk Bali Banyuatis di
Buleleng karena manfaat finansial yang
didapat lebih besar dari pada biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan pelatihan
sebesar 142%, dengan demikian pelatihan
berharga untuk dilanjutkan kemudian hari.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Kristantia (2012)
bahwa,
perhitungan
menggunakan
metode Return on Training Investment
(ROTI), maka perusahaan mendapatkan
pengembalian
investasi
dari
biaya
pelatihan yang dikeluarkan, sehingga
pelatihan perlu dilaksanakan pada periode
selanjutnya.
Keterbatasan atau kelemahan
dalam penelitian ini adalah baru
mengamati data pada satu perusahaan
dan tidak berlaku pada perusahaan lain.
Jumlah populasi dan variabel penelitian
dalam penelitian ini masih sedikit,
sehingga
peneliti
lain
diharapkan
menggunakan perusahaan lain yang lebih
besar dengan populasi dan variabel yang
lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji
keandalannya.
PENUTUP
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan yang telah dilakukan, dapat
ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.
(1) Adanya peningkatan produktivitas
kerja karyawan sesudah pelatihan
pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng. Produktivitas
kerja karyawan bagian penyerbukan
meningkat sebesar 444 kg, bagian
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
pengemasan meningkat
sebesar
2.145
kemasan,
bagian
oven
meningkat sebesar 517 kg, dan
bagian sortir meningkat sebesar 451
kg.
(2) Keuntungan
sebelum
pelatihan
adalah
Rp
66.550.000,00
dan
keuntungan sesudah pelatihan adalah
Rp 102.120.000,00 dimana terdapat
peningkatan keuntungan sebesar Rp
35.570.000,00. Ini artinya pelatihan
dapat memberikan manfaat finansial
sebesar Rp 35.570.000,00 kepada
Perusahaan
Kopi
Bubuk
Bali
Banyuatis di Buleleng.
(3) Ada dampak pelatihan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada
Perusahaan
Kopi
Bubuk
Bali
Banyuatis di Buleleng. Nilai dampak
pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan adalah sebesar 45,50%.
(4) Nilai Return on Training Investment
(ROTI) pada Perusahaan Kopi Bubuk
Bali Banyuatis di Buleleng adalah
sebesar 142% yang artinya manfaat
finansial yang diberikan oleh pelatihan
jauh lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan untuk penyelenggaranan
pelatihan tersebut.
Berdasarkan simpulan yang telah
dikemukakan, maka dapat diajukan saran
yaitu sebagai berikut.
(1) Bagi Perusahaan Kopi Bubuk Bali
Banyuatis di Buleleng, agar terus
meningkatkan
kinerja
karyawan
dengan melanjutkan mengadakan
pemberian
pelatihan
dan
mengembangkan pelatihan terhadap
karyawan pada bidang yang lainnya
sehingga karyawan dapat terus
meningkatkan produktivitas kerja
yang
lebih
baik
yang
akan
memberikan
keuntungan
bagi
Perusahaan
Kopi
Bubuk
Bali
Banyuatis di Buleleng.
(2) Bagi para peneliti, khususnya yang
tertarik
dan
berminat
untuk
mendalami
tentang
pelatihan
terhadap produktivitas kerja karyawan
diharapkan untuk mengembangkan
penelitian ini dengan menambah
sampel atau populasi yang lebih luas
agar dapat menguji variabel lain yang
diduga kuat dapat mempengaruhi
produktivitas
karyawan
seperti
kualitas kehidupan kerja, kompetensi,
kompensasi dan disiplin kerja.
DAFTAR RUJUKAN
Alwi,
Syafarudin. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia Strategi
Keungulan Kompetif. Yogyakarta:
BPFE.
Bernardin, H. John. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Cook, Thomas D & Campbell, Donald T.
1979.
Quasi
Experimentation:
Design & Analysis Issues For Field
Settings. Boston: Houghton Mifflin
Company.
Driwantara.
2005.
“Mengukur
ROI
Terhadap
Efektivitas
Suatu
Pelatihan”. Jurnal Sistem Teknik
Industri, Volume, 6 Nomor 4
(hlm.1--7)
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber
Daya
Manusia.
Jakarta:
Prenhallindo.
Flippo,
Erwin B. (2000). Manajemen
Personalia,
Terjemahan
Moh.
Masud.
Cetakan
Kedelapan.
Jakarta: Erlangga
Hamalik, Oemar. 2000. Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia,
Manajemen
Pelatihan
Ketenagakerjaan,
Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung:
Salemba Empat
Gomes,
Faustino
Cardoso.
1995.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Kristantia, Prita. 2012. “Evaluasi Pelatihan
Untuk
Operator
Dengan
Menggunakan Metode Return On
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Investment di PT. H.M. Sampoerna
Tbk”. Jurnal Teknik Pomits,
Volume 1, Nomor. 1 (hlm.1--5)
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kuntariningsih, Apri. 2013. “Dampak
Pelatihan Petani Terhadap Kinerja
Usahatani Kedelai di Jawa Timur”
Sosiohumaniora,
Volume
15,
Nomor. 2 (hlm.1--10)
Robbins, Stephen P dan Coulter Mary.
2010.
Manajemen,
edisi
kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Kussriyanto,
Bambang.
1993.
Meningkatkan
Produktivitas
Karyawan,
Seri
Manajemen.
Jakarta: PT Pustaka Binaman
Presindo.
Mathis, Robert L dan Jackson John H.
2006.
Human
Resource
Managemet, Alih Bahasa. Jakarta:
Salemba Emat.
Siagian, Sondang. P. 1998. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Ketiga,
Cetakan
Pertama.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan
STIE YKPN
Sunyoto, Danang. 2012.
Sumber
Daya
Yogyakarta: CAPS
Manajemen
Manusia.
Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen
Personalia,
Sumber
Daya
Manusia.
Jakarta:
Gholia
Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Noe, Raymon. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Surabaya: Insan
Cendekia.
_______.
2012.
Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Phillips, J.J. 2002. Return on Investment
in Training and Performance
Improvements
Programs,
2nd
edition. United States of America:
Elsevier Science
Tupamahu, Stefan dan Budi W. Soetjipto.
“Pengukuran Return On Training
Investment
(ROTI)”
Jurnal
Manajemen, Volume 23, Nomor. 2
(hlm.1--62)
Rae, Laslie. 1990. Mengukur Efektivitas
Pelatihan. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo.
Wardani, Deta Shinta Kusuma. 2012.
“Pengaruh Pelatihan Komunikasi
Efektif untuk Meningkatkan Efikasi
Diri Mahasiswa”. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan,
Volume, 1 Nomor. 2 (hlm.1--11)
Raymond, A. Noe. 2002. Employee
Training and Development. New
York: Mc.Graw-Hill Companies.
Yuniarsih, Tjutju. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung:
CV Alfabeta.
Download