pengaruh air mineral dan air minum beroksigen

advertisement
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
PENGARUH AIR MINERAL DAN AIR MINUM BEROKSIGEN
TERHADAP SATURASI OKSIGEN DARAH PESENAM ZUMBA
1
Brenda N. E. Pelealu
Maya E.W. Moningka
2
Jimmy F. Rumampuk
2
1
Kandidat Skripsi Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Fisika Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: [email protected]
Abstract: During physical activity, blood flow and oxygen usage will increase in order to
transport oxygen which is required by muscles during exercise. One of the parameters to
check the amount of oxygen that is bound to hemoglobin is oxygen saturation. This study
aimed to determine the level of blood oxygen saturation of those who consumed mineral water
and high oxygenated water during zumba gymnastics. This was an analytical experiments
method with pre and post test approach. Total samples were 31 people who met the criteria
and were willing to become the respondents. Data were analyzed using Wilcoxon Test. The
results showed that the oxygen saturation before and after consuming mineral water (97.5±0.9)
and (97.7±1.03) meanwhile before and after consuming high oxygenated water (97.6±0.75)
and (98.7±0.44). The Wilcoxon test showed that there was a significant difference of blood
oxygen saturation between before and after consuming high-oxygenated water (p=0.000)
whereas for other respondents who consumed mineral water, there was no significant
difference in their condition before and after consuming mineral water (p=0.198). Conclusion:
There was a higher increase in blood oxygen saturation value before and after consuming
oxygenated water compared to before and after consuming mineral water.
Keywords: oxygen saturation, mineral water, and oxygenated water.
Abstrak: Ketika beraktivitas fisik, aliran darah dan penggunaan oksigen akan meningkat
untuk mengangkut oksigen yang diperlukan pada otot selama latihan. Salah satu parameter
untuk melihat kadar oksigen yang berikatan dengan hemoglobin adalah Saturasi Oksigen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai saturasi oksigen darah pada orang yang
mengkonsumsi air mineral dan air beroksigen tinggi pada senam zumba. Penelitian ini
menggunakan metode analitik eksperimental dengan pendekatan pre and post test. Sampel
penelitian berjumlah 31 orang yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa saturasi oksigen sebelum dan sesudah mengonsumsi air mineral (97,5±0,9) dan
(97,7±1,03) sedangkan sebelum dan sesudah mengonsumsi air beroksigen tinggi (97,6±0,75)
dan (98,7±0,44). Hasil uji Wilcoxon test menunjukkan perbedaan yang signifikan pada
responden sebelum dan sesudah mengonsumsi air beroksigen (p=0,000) sedangkan ketika
responden mengonsumsi air mineral terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada kondisi
sebelum dan sesudah mengkonsumsi air mineral (p=0,198). Simpulan: Terjadi peningkatan
yang lebih tinggi dalam nilai saturasi oksigen darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi air
beroksigen dibandingkan dengan air mineral.
Kata kunci: saturasi oksigen, air mineral, air beroksigen.
390
Pelealu, Moningka, Rumampuruk: Pengaruh air mineral...
berjumlah 31 orang yang memenuhi
kriteria inklusi.
Pada penelitian ini variabel bebas
adalah air mineral dan air beroksigen
sedangkan variable terikat adalah saturasi
oksigen. Prosedur penelitian dilakukan
pemilihan anggota Zumba yang akan
dijadikan sampel kemudian diberikan
penjelasan mengenai prosedur penelitian.
Responden yang bersedia mengikuti
penelitian
menandatangani
formulir
peresetujuan informed consent. Setiap
responden mendapatkan dua perlakuan.
Pada hari pertama responden melakukan
senam zumba selama 1 jam sambil minum
air mineral 930 ml, dan pada hari kedua
responden kembali melakukan senam
zumba selama 1 jam sambil minum air
beroksigen 940 ml. Sebelum dan sesudah
senam zumba nilai saturasi oksigen diukur.
Alat dan bahan yang digunakan antara
lain pulse oksimetri, air mineral, air
beroksigen, mikrotoys, timbangan berat
badan, dan alat tulis menulis. Data yang
didapat dianalisa dengan menggunakan uji
Wilcoxon.
Air adalah senyawa yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini dan menutupi hampir 71%
permukaan bumi, begitu pula lebih dari
70% tubuh manusia tersusun atas air.
Oksigen adalah molekul yang penting bagi
kehidupan. Manusia tidak akan mampu
bertahan hidup jika tidak ada ketersediaan
oksigen bagi tubuhnya. Air dan oksigen
merupakan dua unsur penting dalam
kehidupan di antara sekian banyak unsur
lainnya.Keberadaan keduanya merupakan
syarat mutlak adanya suatu kehidupan di
samping makanan.1,2
Pada manusia normal, oksigen dapat
dipenuhi dengan bernafas. Kandungan
oksigen diudara adalah sekitar 21%.3
Oksigen dari udara akan digunakan paruparu dan disebarkan ke seluruh sel tubuh
melalui pengangkutan oleh sel darah merah
dengan
membentuk
oksihemoglobin.
Hemoglobin yang 100% jenuh dengan
oksigen mampu mengikat 1,34 ml oksigen
per gram hemoglobin.4
Salah satu parameter yang bisa dilihat
adalah dari keadaan oksigen dalam
darahnya. Seringkali keadaan oksigen
tersebut kurang diperhatikan, padahal
oksigen sangat mempengaruhi keadaan
fisiologis lainnya.Kadar oksigen di dalam
darah yang berikatan dengan hemoglobin
disebut saturasi oksigen (SpO2).5
Dewasa ini banyak sekali program
latihan fisik yang ditawarkan, diantaranya
adalah zumba. Pada saat berolahraga aliran
darah dan penggunaan oksigen akan
meningkat untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan pada otot selama latihan,
sehingga dapat di duga bahwa tekanan
oksigen darah arteri menurun sangat tajam,
dan tekanan karbon dioksida dalam darah
vena meningkat jauh diatas diatas
normal.6,7
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Umur Responden
Umur Responden
(tahun)
16 – 25
26 – 35
> 35
Total
n
%
6
23
2
31
19,4
74,2
6,5
100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Status Gizi IMT Responden
Status Gizi IMT
Normal
Obesitas
Total
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
analitik
eksperimental
dengan
menggunakan rancangan rancangan pre
and post test. Dilakukan pada bulan
November-Desember 2014 di beberapa
center zumba di kota Manado yang
n
29
2
31
%
93,5
6,5
100
Tabel 3. Nilai Mean, SD, Minimum dan
Maksimum Air Mineral
Nilai
391
Pemberian Air
Mineral
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
Mean
Standar Deviasi
Minimum
Maksimum
Sebelum
97,5
0,9
96
99
Pengukuran saturasi oksigen sebelum
pemberian air beroksigen menunjukkan
nilai terendah 96% dan tertinggi 99%
dengan rata-rata 97,6±0,75 sedangkan
sesudah
pemberian
air
beroksigen
menunjukan nilai terendah 98% dan
tertinggi 99% dengan rata-rata 98,7±0,44.
Hasil tersebut menunjukkan terdapat
perbedaan nilai saturasi oksigen sebelum
dan sesudah pemberian air beroksigen
dimana perubahan yang terjadi ialah
peningkatan saturasi oksigen sesudah
pemberian air beroksigen.
Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan uji Wilcoxon pada penelitian
ini didapatkan perbedaan bermakna pada
pengukuran saturasi oksigen sebelum dan
sesudah pemberian air beroksigen dengan
nilai p = 0,000 < α = 0,05 sedangkan
terdapat perbedaan tidak bermakna pada
pengukuran saturasi oksigen sebelum dan
sesudah peberian air mineral dengan nilai p
= 0,198 > α = 0,05. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ellyana
(2011) bahwa terjadi peningkatan secara
bermakna pada saturasi O2 namun terjadi
peningkatan secara tidak bermakna pada
pH urin setelah mengkonsumsi air
beroksigen tinggi setelah berolahraga.
Seperti halnya zat-zat makanan,
oksigen pun dapat masuk dan diserap oleh
tubuh melalui saluran pencernaan.9
Penyerapan oksigen secara cepat terjadi di
dalam usus. Penelitian Gurskaya dan
Ivanon (1961) membuktikan bahwa terjadi
penyerapan okigen didalam usus yang
dapat meningkatkaan saturasi darah di
dalam aorta dan vena porta hepatica.
Absorbsi air oksigen pada saluran
pencernaan
dapat
dinilai
dengan
pemeriksaan pO2 darah. Setelah 5 menit
minum air beroksigen akan terjadi
peningkatan pO2 darah. Selama 3 – 4 jam
kandungan oksigen tetap tinggi dalam
darah. Absorbsi minuman beroksigen
masuk ke kapiler membran mukosa saluran
cerna kemudian ke vena portal dan masuk
ke sirkulasi hati serta ke seluruh sirkulasi
tubuh. Peningkatan oksigen dalam darah ini
akan mencapai organ tubuh mengikuti jalur
Sesudah
97,7
1,03
95
99
Tabel 4. Nilai Mean, SD, Minimum dan
Maksimum Air Beroksigen
Nilai
Mean
Standar Deviasi
Minimum
Maksimum
Pemberian Air O2
Tinggi
Sebelum Sesudah
97,6
98,7
0,75
0,44
96
98
99
99
Tabel 5. Hasil Uji Statistik Menggunakan uji
Wilcoxon
Nilai Z
Sig.
Sebelum dan
Sesudah
Pemberian Air
Mineral
1,287
p = 0,198
Sebelum dan
Sesudah
Pemberian Air
O2 Tinggi
4,786
p = 0,000
BAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian uji
statistic
didapatkan
31
responden
penelitian, sebagian besar mempunyai
kategori umur 26–35 tahun yang berjumlah
23 responden (74,2%), umur 16–25 tahun
berjumlah 6 responden (19,4%),umur > 35
tahun berjumlah 2 responden (6,5%).
Untuk IMT, dari 31 responden terdapat 29
responden dengan status gizi normal
(93,5%) dan 2 responden dengan status gizi
obesitas (6,5%).
Pada pengukuran saturasi oksigen
sebelum
pemberian
air
mineral
menunjukan nilai
terendah 96% dan
tertinggi 99% dengan nilai rata-rata
97,5±0,9 sedangkan sesudah pemberian air
mineral menunjukan nilai terendah 95%
dan tertinggi 99% dengan nilai rata-rata
97,7±1,03. Hasil tersebut menunjukkan
terdapat perbedaan nilai saturasi oksigen
sebelum dan sesudah pemberian air mineral
dimana perubahan yang terjadi ialah
peningkatan saturasi oksigen sesudah
pemberian air mineral.
392
Pelealu, Moningka, Rumampuruk: Pengaruh air mineral...
Sarjana,Institut Pertanian Bogor.
2013
2. Zakaria, F. R., Tan, M. I., dan Kadarsya.
Penyerapan Oksigen melalui Sistem
Pencernaan
dan
Keamanannya.
Departemen Teknologi Pangan dan
Gizi. FATETA. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.2005.
3. Oxtoby DW, Gillis HP, Nachtrieb NH,
Campio A. Principles of Modern
Chemistry.
California
Thomson
books / Cole Publisher. 2007
4. Schwartz, NB. Carbohydrate Metabolism
II: Special Pathway. In: Devlin TM.
Ed. textbook of Biochemistry with
Clinical Correlations (3rd ed). WileyLiss. 1992
5. Schutz S. Oxygen saturation monitoring by
pulse oximetry. AACN Procedure
manual for critical care. 4th ed.
6. Porcari J. Zumba: is the “fitness party” a good
workout. Jsmm. 2012;11:357-8.
7. Guyton AC, Hall JE. Fisiologi olahraga.
In: Rachman LY, Hartanto H,
Novrianti A, Wulandari N editors.
Buku ajar fisiologi kedokteran. 11th
ed. Jakarta; EGC. 2007;1111-23
8. Ellyana NS, Sarosa H, Hussaana A.
perbedaan pengaruh air beroksigen
tinggi dengan air mineral terhadap
saturasi oksigen dan pH urin. 2011.
Vol 3(2);162-7
9. Rhoades RA, Bell DR. Medical phisiology.
Lippincott Williams & Wilkins,
Maryland. 2009
10. Gurskaya NV, Ivanov KP. Gaseous
equilibrium between blood and the
lumen of the intestine. Bulletin of
experimental biology and medicine
1961; vol. 50(3):910-2.
11. Pakdaman A. Oxygen enriched watern and
oral oxygen therapy. German
copyright law 1985; 1-20
12. Jenskins A, Moreland M, Waddell TB,
Fernhall B. Effects of oxygenated
water in percent oxygen saturatin and
performing during exercise. Med Sci
Sport Exerc 2002; 33:1-14
13. Ramadhani I. efek konsumsi air minum
penambah
oksigen
tehadap
proloferasi sel limfosit manusia
[skripsi]. Bogor: Institut Pertanian
Bogor, 2009.
hematogen oleh hemoglobin dari paru-paru
ke jaringan.10,11 Menurut Jenskins et al
(2002) penyerapan air beroksigen tinggi di
dalam usus membutuhkan waktu 15 menit
dan mengacu pada proses absorbsi
makanan yang membutuhkan waktu 4
jam.12
Penyerapan oksigen di dalam usus
halus dimungkinkan karena bagian ini
hanya dilapisi oleh sel-sel epitel silindris
lapis tunggal. Oksigen akan masuk dengan
cara difusi pasif melalui membran epitel
yang membatasi lumen usus halus.2
Salah satu faktor utama terjadinya proses
difusi dari usus menuju pembuluh darah
ialah adanya perbedaan konsentrasi. Faktor
lain yang memengaruhi penyerapan
oksigen ialah membran sel usus yang
terdiri dari lipid bilayer bersifat dapat
ditembus oleh gas dan senyawa polar tidak
bermuatan dengan berat molekul kecil.13
SIMPULAN
Terdapat peningkatan yang bermakna
secara statistik dari rerata nilai saturasi
oksigen pada pemberian air beroksigen
tinggi dengan nilai p = 0,000 < α = 0,05
dibandingkan dengan pemberian air
mineral dengan nilai p = 0,198 > α = 0,05.
SARAN
1. Diperlukan Penelitian lebih lanjut
pada
penelitian
ini
dengan
menggunakan variabel yang lain
seperti denyut nadi, frekuensi
pernapasan, nilai faal paru, dan
performa fisik dengan mengguna-kan
lebih dari satu alat.
2. Diperlukan observasi lanjut setiap 15
menit pada nilai saturasi oksigen
darah
setelah
pemberian
air
beroksigen tinggi untuk menilai
berapa lama air beroksigen dapat
menurunkan saturasi oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lizuardi AB. Intervensi Air minum
beroksigen berpotensi memperbaiki
status lipida penderita gangguan
fungsi paru [skripsi]. Bogor: Program
393
Download