Pengenalan Dasar Tentang Iklim Dan Cuaca Seno Basuki Tim SL‐PTT Tim SL PTT BPTP Jawa BPTP Jawa Tengah 2011 Cuaca dan Iklim Cuaca dan Iklim • Merupakan suatu besaran fisika atmospher . • Unsur : penerimaan radiasi matahari, lama penyinaran matahari, matahari suhu udara, udara kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin penutupan awan, angin, awan presipitasi (curah hujan, embun, salju) dan evaporasi /evapotranspirasi. /evapotranspirasi Mekanisme Satelit Cuaca Mekanisme Satelit Cuaca Cuaca (weather) Cuaca (weather) • Kondisi sesaat dari keadaan atmosphere, p , serta perubahan jangka pendek (<24 jam) disuatu tempat tertentu. • Dinyatakan dalam besaran kualitatif ataupun kuantitatif. • Pola siklus cuaca selama 24 jam (pk. 00.00 00.00‐24.00) 24.00) dapat dirata‐rata dan menghasilkan nilai cuaca pada tanggal tersebut. • Pencatatan P cuaca secara terus menerus pada d waktu tertentu dan rutin menghasilkan seri data cuaca Î data iklim. Indikator Cuaca Indikator Cuaca Iklim (climate) Iklim (climate) • Sintesis atau kesimpulan atau rata‐rata perubahan unsur‐unsur cuaca dalam jangka panjang disuatu tempat atau wilayah tertentu. rata‐ • Sintesis tersebut merupakan nilai statistik seperti: rata rata, maksimum, minimum, frekwensi kejadian atau peluang kejadian dari cuaca. • Data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang representatif secara benar keadaan atmosphere suatu tempat atau wilayah luas dalam jangka panjang (30 tahun) • Iklim Î Pola kebiasaan serta perubahan atau sifat cuaca dalam jangka panjang di suatu tempat tertentu. Klasifikasi Iklim Klasifikasi Iklim • Tujuan ujua klasifikasi as as u untuk tu menetapkan e etap a pe pembagian bag a ringkas jenis iklim sesuai tujuan penggunaannya mis : pertanian, penerbangan, kelautan. • Unsur aktif yang dominan dalam klasifikasi iklim adalah presipitasi (curah hujan, embun, salju) dan suhu. Unsur h U aktif ktif lainnya l i ( i (angin, radiasi di i matahari, t h i tekanan udara) hanya untuk tujuan khusus. • Klasifikasi iklim yang masih yang masih dan pernah digunakan di Indonesia : a) Koppen b) Mohr c) Schmidt‐ g d) Oldeman ) Ferguson dan I. Klasifikasi Iklim menurut Koppen I. Klasifikasi Iklim menurut Koppen • Pengklasifikasian g didasarkan suhu dan curah hujan j di suatu wilayah ke dalam 5 kelompok vegetasi. • Tipe A : iklim hujan tropik (tropical rainy climates) • Tipe B : iklim kering (dray climates) • Tipe C : iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates) rainy climates) • Tipe D : iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates)) • Tipe E : iklim kutub (polar climates) II. Klasifikasi Iklim menurut Mohr II. Klasifikasi Iklim menurut Mohr • Pengklasifikasian g didasarkan p pada hubungan g penguapan dan besarnya curah hujan. • Terdapat 3 jenis pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun, yaitu tahun yaitu : a) Bulan basah, apabila curah hujan > 100 mm/bulan, b) Bulan lembab, apabila curah hujan 100‐60 mm/bulan. c) Bulan kering, apabila curah hujan < 60 mm /bulan. III. Klasifikasi Iklim Schmidt III. Klasifikasi Schmidt ‐ Ferguson • Didasarkan Didasarkan nisbah bulan basah dan bulan nisbah bulan basah dan bulan kering (Q) dari klasifikasi Mohr. • Dibagi kedalam 8 tipe, yaitu : A (sangat basah), Dibagi kedalam 8 tipe yaitu : A (sangat basah) B (Basah), C (Agak Basah), D (Sedang), E (Agak Kering) F (Kering) G (Sangat Kering) dan H Kering), F (Kering), G (Sangat Kering) dan H (luar biasa kering). • Membandingkan frekwensi bulan kering dan M b di k f k ib l k i d bulan basah selama tahun pengamatan. Klasifikasi Schmidt ‐ Ferguson Klasifikasi Schmidt • • • • • • • • Tipe Iklim Tipe Iklim A (sangat basah) B (Basah) B (Basah) C (Agak Basah) D (Sedang) E (Agak Kering) F (Kering) G (Sangat Kering) H (Luar biasa kering) • • • • • • • • Kriteria Q < 0,143 0,143 < Q 0,143 Q < 0,333 0,333 0,333 < Q < 0,600 0,600 < Q < 1,000 1.000 < Q < 1,670 1,670 < Q < 3,000 3,000 < Q < 7,000 7,000 < Q IV. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman IV. Klasifikasi • Didasarkan pada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlangsung secara berturut turut. • Disebut bulan basah apabila curah hujannya > 200 mm/bulan dan bulan kering apabila < 100 mm/bulan. • Dibagi menjadi 5 zona (A, B, C, D, E) dan sub zona dari 2 sampai 5. Klasifikasi Iklim menurut Oldeman Klasifikasi Iklim menurut Oldeman Zona A B C D E Klasifikasi A1 A2 B1 B2 B3 C1 C2 C3 C4 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4 E5 Σ Bulan Basah 10-12 10 12 10-12 7-9 7-9 7-9 5-6 5-6 5 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 0-2 0-2 0-2 0-2 0-2 Σ Bulan Kering 0-1 0 1 2 0-1 2-3 4-5 0-1 2-3 4-6 7 0-1 2-3 4-6 7-9 0-1 2-3 4-6 7-9 10-12 Pembagian Musim menurut Pranata Mangsa (Pakubuwana ( k b VII, 1856)) Pranata Mangsa Pranata Mangsa 1. Kapitu (23 Des – 1 Kapitu (23 Des – 3 Feb) 3 Feb) • Candra : wisa kentas ing maruta = bisa bertiup angin • Cuaca : selalu mendung, hujan turun sehari‐hari ( bisa hujan lebat), lebat) angin bertiup dari barat dg kekuatan tinggi. • Kondisi : petani menanam padi, banyak terjadi banjir, banyak muncul penyakit 2. Kawolu (4 Feb – 2 Kawolu (4 Feb – 1 Maret) 1 Maret) • Candra : hanjrah jroning kayun = merana dalam hati • Cuaca : hujan disertai angin kencang dari barat daya menuju timur laut, laut hawa dingin malam hari disertai embun. • Kondisi : sawah menghijau, jagung mulai panen. Pranata Mangsa Pranata Mangsa 3. Kasanga (2 Mar – 3 Kasanga (2 Mar – 26 Mar) 26 Mar) • Candra : wedaring wacana mulya = berita bahagia • Cuaca : hujan lebat, kilat, petir, angin kencang, suhu udara pagi siang malam dingin , embun di pegunungan, angin kencang dari arah selatan. • Kondisi : buah duku mulai panen, padi mulai menguning 4. Kasadasa (27 Mar – 4 Kasadasa (27 Mar – 19 Apr) 19 Apr) • Candra : gedhong minep jroning kayun = pintu gerbang sudah ditutup. • Cuaca : angin kencang perubahan musim hujan ke perubahan musim hujan ke kemarau (mareng) dari arah tenggara , hawa dingin. • Kondisi : panen padi Pranata Mangsa Pranata Mangsa 5. Desta (20 Apr‐ 5 Desta (20 Apr‐ 12 Mei) 12 Mei) • Candra : kadya sesotya sinara wedi = • Cuaca : kemarau tapi masih ada hujan sesekali, suhu udara panas, panas angin bertiup dari tenggara arah timur laut. • Kondisi : petani masih panen padi. 6 Saddha (13 Mei – 2 Juni) 6. Saddha (13 Mei – 2 Juni) • Candra : tirta sot saka sasana. • Cuaca : kemarau , sudah tidak ada hujan, angin bertiup dari timur ke barat sepoi‐sepoi basah. Susu siangg hari p panas dan dingin sekali di malam hari. • Kondisi : panen jeruk keprok, keprok nanas, alpukat, asem, mata air berkurang debitnya. Pranata Mangsa Pranata Mangsa 7. Kaso (3 Jun – 7 Kaso (3 Jun – 2 Agt) 2 Agt) • Candra : kadya sesotya murca saka embanan • Cuaca : kemarau , kering. • Kondisi : kesulitan air, pohon h merangas, daun d berguguran, patani mulai berladangg p palawija j 8. Karo (3 Agt – 8 Karo (3 Agt – 25 Agt) 25 Agt) • Candra : bantala rengka. • Cuaca : kemarau ,kering. Cuaca : kemarau ,kering. • Kondisi : tanah retak‐retak, randu dan mangga mulai b bersemi kembali k b l Pranata Mangsa Pranata Mangsa 9. Katelu (26 Agt‐18 Sep) 9 Katelu (26 Agt‐18 Sep) • Candra : suta manut ing bapa • Cuaca : angin dengan kekuatan sedang dari utara ke selatan, selatan suhu udara panas, masih kemarau. • Kondisi : p palawija j mulai panen. 10. Kapat (19 Sep‐13 Okt) 10 Kapat (19 Sep‐13 Okt) • Candra : waspa kumembeng jroning kalbu. • Cuaca : mulai memasuki musim hujan (labuh), angin dari arah barat laut menuju dari arah barat laut menuju tenggara dengan kekuatan sedang. • Kondisi : mata air mulai ada isinya. Pranata Mangsa Pranata Mangsa 11 Kalima (12 Okt – 9 Nov) 11.Kalima (12 Okt – 9 Nov) • Candra : pancuran emas semawur ing jagad • Cuaca : udara sejuk, sejuk langit mendung, sering turun hujan lebat hujan lebat siang dan sore hari kadang disertai angin k kencang yang bertiup b d dari barat laut menuju tenggara , suhu udara mulai dingin. • Kondisi : petani mulai mengolah tanah, pohon asam meranggas, panen buah mangga, muncul lalat . 12. Kanem (10 Nov – 12 Kanem (10 Nov – 22 Des) 22 Des) • Candra : rasa mulya kesucian= mendapat k b h i kebahagiaan k karena berbuat baik. • Cuaca : musim hujan kadang disertai angin kencang dari barat ke timur serta p petir, hawa dingin. g • Kondisi : petani mulai tebar benih, panen mangga, durian, rambutan. durian, rambutan. Pemanasan Global (Global Warming) Global (Global Warming) Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) ¾ Kegiatan pembakaran bahan bakar fosil • Transportasi • Energi untuk kebutuhan industri • Industri ¾ Pembukaan lahan • Tebang bakar hutan ¾ Kegiatan Pertanian K i t P t i Fig. Fossil Fuel Burning Activities Sumber: N. Solicha Karbon Dioksida (CO2) • CO2 merupakan penyebab O e upa a pe yebab dominan pemanasan global • Banyak dihasilkan dari pembakaran minyak fosil Contoh: BBM, Batubara Metan (CH4) • Metan Metan lebih kuat 20 kali lebih kuat 20 kali pengaruhnya pada pemanasan global dibanding CO2 • Merusak lap. ozon • Banyak dihasilkan dari kegiatan pertanian: pupuk Nitrogen t i k Nit Sumber: N. Solicha Pemanasan Global dan Perubahan Iklim kl • Peningkatan suhu bumi mendorong terjadinya perubahan iklim karena : 1 Mencairnya es di kutub, meningkatnya 1. kutub meningkatnya permukaan air laut, bergesernya garis pantai (berkurangnya daratan). 2. Musim kemarau berkepanjangan, musim hujan menjadi singkat tetapi intensitasnya tinggi. 3. Anomaly iklim (El‐nino, La‐nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) makin sering terjadi. Ocean Dipole (IOD) makin terjadi Variasi dan Penyimpangan Musim Variasi dan Penyimpangan Musim • Keragaman Keragaman hujan di Indonesia dipengaruhi hujan di Indonesia dipengaruhi oleh keberadaanya di garis katulistiwa, aktivitas moonson bentangan samudra Pasifik aktivitas moonson, bentangan samudra Pasifik dan Hindia serta bentuk topografi yang beragam. beragam • Gangguan siklon tropis (El‐nino, La‐nina, Madden Julian Oscilation dan badai angin) Madden Julian Oscilation, dan badai angin) Adaptasi dan mitigasi penyimpangan iklim Sub-sektor pertanian Strategis Pangan/ Hortikultura a. Pengelolaan a. Introduksi basis data iklim tanaman b Teknologi b. tahan informasi iklim kekeringan c. Pengembangan dan banjir model prediksi b. b Varietas iklim umur genjah c. Kalender tanam d. Teknologi panen air e. Teknologi Irigasi efisien Taktis Teknologi mitigasi a. Teknologi pemupukan berimbang b. Teknologi tanpa olah tanah Varietas Padi Tahan Kering ¾ Towuti, Gajah Mungkur, Silugonggo, Kalimutu, , j g , g gg , , Jatiluhur, IR234‐27, Dodokan, Jongkok, Inpri10, dll (+IR76510‐24‐dst; BP1550‐1G‐dst; IR77298‐14‐dst; OM5240 OM4495) OM5240; OM4495) Varietas Padi Berumur Genjah ¾ Inpari‐1, Silugonggo, Dodokan Varietas Palawija Tahan Kering Kedelai : Argomulyo, Burangrang, GH‐SHR/Wil‐60, GH 983/W‐D‐5‐211 GH 983/W‐D‐5‐211 Kacang Tanah : Singa, Jarapah, K Kacang Hijau : Kutilang, GH‐157D‐KP‐1, Hij K til GH 157D KP 1 Jagung : Bima, Lamuru, Sukmaraga, Anoman