BIMBINGAN DAN KONSELING “Pemahaman Peserta Didik” Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.Pd Pendahuluan • Mengapa kita perlu memahami karakteristik peserta didik dikela? • Keberhasilan proses pembelajaran antara lain ditentukan oleh ketepatan pembimbingan terhadap karakteristik perkembangan peserta didik yang datanya diperoleh dengan menggunakan teknik tes dan non tes. • Pemahaman peserta didik mencakup pemahaman tentang potensi, kemampuan, karakteristik, kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapinya. • Prinsip-Prinsip Pengumpulan dan Penyimpanan Data • Tes • IQ • Tes Bakat • Tes Hasil Belajar (Kognitif, Afektif dan Psikomotorik) • Non Tes • Observasi • Wawancara • Angket Prinsip-Prinsip Pengumpulan dan Penyimpanan Data • Kelengkapan data Data yang lengkap akan mendukung kelancaran dan keberhasilan pembelajaran. Data yang dikumpulkan hendaknya mencakup data: potensi dan kekuatan atau kecakapan-keterampilan yang dimiliki; aspek intelektual, sosial, emosional, fisik, dan motorik; kebutuhan, tantangan, ancaman dan masalah yang dihadapi; karakteristik permanen ataupun temporer; data pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar; data tentang kondisisaat ini, masa lalu dan rencana masa yang akan datang, dan lain-lain. • Relevansi data Untuk pelaksananaan layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan data yang lengkap, tetapi walaupun demikian tidak sembarangan data dikumpulkan dan disimpan. Data yang dihimpun hendaknya data yang sesuai atau relevan dengan kebutuhan pembelajaran supaya dapat dianalisis, dipadukan, dan dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan tuntutan materi • Efektivitas penggunaan data Data yang tersedia hendaknya dapat memberikan dukungan terhadap pemberian layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan tersebut dapat memberikan dampak secara optimal. • Efisiensi penyimpanan data Data yang sudah diolah, selanjutnya disimpan dalam kartu atau buku catatan pribadi. Sekarang data tersebut disimpan secara elektronik dalam komputer sehingga tidak memerlukan tempat yang banyak dan ruang data yang luas. Penyimpanan data dalam komputer tergantung pula pada dukungan sistem sekolah yang bersangkutan. Dalam penyimpanan datapun hendaknya sistematis sesuai dengan kebutuhan supaya mudahnya untuk mencari data yang diperlukan untuk kepentingan pemberian layanan bimbingan. • Keakuratan data Validitas data, menunjukkan ketepatan data yang dikumpulkan benar-benar menggambarkan aspek atau segi yang dikumpulkan. Misalnya, apabila data tentang kepribadian peserta didik, maka data yang dikumpulkan adalah benar-benar menguraikan tentang gambaran kepribadian peserta didik. Validitas instrumen, menunjukkan ketepatan teknik dan instrumen yang digunakan, baik dengan menggunakan tes maupun non tes. Proses pengumpulan data yang benar, terutama yang sifatnya menghimpun data, hendaknya dilaksanakan secara objektif yaitu mengungkapkan data sebagaimana adanya. Data dikumpulkan secara sistematis, aspek demiaspek dan telitisehingga tidak ada data yang terlewat, tercecer atau terlupakan. Analisis data yang tepat, untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling biasanya teknik analisis data lebih sederhana. Teknik analisis data yang digunakan terutama yang mengarah pada pencarian kecenderungan sentral (persentase, modus, mean). Macam-Macam Data 1. Kecakapan a. Kecakapan Potensial (potential ability) : yang menunjukkan pada aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri peserta didik yang diperoleh secara heriditer (pembawaan kelahirannya), yang mungkin dapat merupakan : 1) Abilitas dasar umum (general intelligence) atau kecerdasan secara umum (inteligensi), kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual 2) Abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu (bakat, aptitudes) : bilangan, (numerical abilities), bahasa (verbal abilities), tilikan ruang (spatial abilities), tilikan hubungan sosial (social abilities) serta gerak motoris (motorical/ kinestetic abilities). b. Kecakapan aktual (actual ability) yang menunjukkan pada aspek kecakapan yang segera dapat didemostrasikan dan diuji sekarang juga karena merupakan hasil belajar peserta didik dengan cara, bahan, dan dalam hal tertentu yang telah dijalaninya. Misalnya prestasi belajar, keterampilan, kreativitas 2. Kepribadian : a. Fisik dan kesehatan : kondisi fisik, panca indra, kesehatan, kebugaran, penyakit menetap/ lama diderita, alergi, cacat fisik, dll. b. Psikis : 1. Aku (self) dan kesadaran diri, kesehatan mental, kemandirian. 2. Afektif : Emosi(perasaan, simpati, empati, senang, rasa bersalah, takut/ cemas/ khawatir, marah dan permusuhan), sikap, minat, motivasi. 3. Karakter, watak dan tempramen. 4. Kebiasaan : hidup, belajar, bekerja, kebiasaan buruk, dll. 5. Hubungan sosial : interaksi, penyesuaian diri, penolakan, komunikasi, kerjasama, kelompok sebaya, bahasa, kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, konformitas. 6. Aspirasi sekolah dan pekerjaan, cita-cita, harapan masa depan, rencana lanjutan studi, dll. a. Kegiatan : ekstra kurikuler (pengembangan bakat dan minat), sosial. b. Keunggulan-keunggulan dalam bidang : akademik, keagamaan, olah raga, kesenian, keterampilan, sosial, dll. b. Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih. c. Latar belakang (keluarga : kondisi ekonomi keluarga, status sosial keluarga, hubungan sosial psikologis) d. Agama dan moral. e. Lingkungan masyarakat. Tes • Teknik tes atau sering juga disebut sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bersifat mengukur atau mentes. 1. Tes Kecerdasan (IQ) • Kecerdasan dapat diartikan sebagaikemampuan berpikir yang bersifat abstrak. • Dapat juga diartikan sebagai kemampuan umum individu (peserta didik) untuk berprilaku yang jelas tujuannya; berpikir rasional; dan berhubungan dengan lingkungannya secara efektif • Yang diukur dalam tes kecerdasan adalah kecakapan yang berkenaan dengan kemampuan untuk memahami, menganalisis, memecahkan masalah, dan mengembangkan sesuatu dengan menggunakan rasio atau pemikirannya. Klasifikasi Kecerdasan Tes IQ • Tes Binet-Simon, memperhatikan dua hal berikut : • Pertama, umur kronologis (cronological age disingkat CA); yaitu umur seseorang (peserta didik) sebagaimana yang ditunjukkan dengan tanggal kelahirannya atau lamanya ia hidup sejak tanggal lahirnya. • Kedua, umur mental (mental age disingkat MA); yaitu umur kecerdasan sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil tes kemampuan akademik. 2. Tes Bakat • Guru sebaiknya tidak hanya memperhatikan kemampuan peserta didik untuk belajar tetapi juga perlu mempertimbangkan bakat peserta didik. • Bakat merupakan kemampuan khusus peserta didik yang dapat berkembang melalui belajar atau latihan. • Seorang peserta didik yang kurang berprestasi dalam mata-mata pelajaran tertentu, mungkin bukan disebabkan karena kecerdasannya rendah, tetapikarena kurang berbakat dalam mata pelajaran tersebut. Jenis tes bakat • Bakat sekolah berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung penguasaan bidang-bidang ilmu atau mata pelajaran. • Bakat pekerjaan-jabatan berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung keberhasilan dalam pekerjaan. • Hasil pengukuran bakat sangat penting, baik bagi penguasaan bidang-bidang ilmu, perencanaan pembelajaran, dan lanjutan studi, maupun bagi perencanaan, pemilihan dan persiapan jabatan-karir. 3. Tes Prestasi Belajar • Tes prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor. Bentuk Tes • Materi tes sesuai dengan mata-mata pelajaran yang telah diajarkan, baik yang bersifat teoritis maupun praktis. • Pengukuran penguasaan materi yang bersifat teori atau pengetahuan, umumnya menggunaka tes tertulis, baik berbentuk uraian/essay ataupun tes objektif, atau mungkin adakalanya pula menggunakan tes lisan. • Pengukuran penguasaan kompetensi atau materi yang bersifat praktik menggunakan tes perbuatan dan atau penilaian hasil karya, baik karya tulis, rupa ataupun benda. Tes Prestasi Belajar Afektif Kognitif Psikomotorik • Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. • Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. • Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Hubungan Tujuan Pembelajaran Kognitif Afektif Psikomotor Bloom Non Tes • Teknik non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami pribadi peserta didik, yang pada umumnya bersifat kualitatif. • Dapat berupa : observasi, 1. Observasi • Observasi (pengamatan), yaitu teknik atau cara penghimpunan data untuk mengamati suatu kegiatan, perilaku atau perbuatan peserta didik yang diperoleh langsung darikegiatan yang sedang dilakukan peserta didik. 2. Wawancara (interview) • Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang diminta informasi), dalam hal inibisa peserta didik, orang tua peserta didik, teman-temannya atau orang lain yang diminta keterangan tentang peserta didik dengan menyemukakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang dijawab secara lisan pula. Kelebihan dan Kekurangan Wawancara • a. Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid secara mendalam. • b. Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur. • c. Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi. • d. Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain. • • • • Kelemahan-kelemahannya, diantaranya sebagai berikut. a. Tidak efisien, yaitu tidak dapat menghemat waktu secara singkat. b. Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak. c. Menuntut penguasaan bahasa daripihak pewawancara. 3. Angket • Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data (informasi) melaluikomunikasitidak langsung, yaitu melaluitulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagaihal yang berkaitan dengan responden (peserta didik). Angket juga dapat mengungkap data yang cukup luas, hampir semua aspek dapat diungkap melaluiangket, tetapihanya pengungkapan data yang dasar dan relatif umum. Keterbatasan angket adalah tidak dapat mengungkap data secara mendalam dan rahasia. Beberapa petunjuk untuk menyusun angket : • • • • • • Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap/ambigous. Susunan kalimat sederhana tapi jelas. Hindarkan pemakaian kata-kata yang sulit dipahami. Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu. Pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab. Hindarkan kata-kata yang bersifat negatif dan menyinggung perasaan responden (peserta didik).