1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka kematian ibu

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penangannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidentil) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian
maternal adalah kematian seorang ibu waktu hamil atau dalam waktu 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia
kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).
Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional,
kehamilan
didefinisakan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo,
2010; h.213).
Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012
berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Angka Kematian Ibu
1
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
2
(AKI) di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114,73/100.000 kelahiran
hidup, menurun dibanding tahun 2013 sebesar 124,13/100.000 kelahiran
hidup. (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014). Angka Kematian Ibu
(AKI) di Puskesmas Patikraja tahun 2014 berdasarkan Profil Puskesmas
Patikraja per 100.000 kelahiran hidup, tidak terdapat kasus kematian Ibu, ini
sama halnya dengan tahun 2013, per 100.000 kelahiran hidup tidak terdapat
kasus kematian Ibu (Profil Puskesmas Patikraja, 2014).
Penyebab terbesar kematian ibu selama tahun 2012-2013 masih tetap
sama yaitu perdarahan. Sedangkan partus lama merupakan penyumbang
kematian ibu terendah. Sementara itu penyebab lain-lain adalah penyebab
kematian ibu secara tidak langsung seperti kondisi penyakit kanker, ginjal,
jantung, tuberkolosis atau penyakit lain yang diderita Ibu (Direktorat
Kesehatan Ibu, 2014).
Berbagai strategi operasional program KIA telah dicasanangkan
Kabupaten Banyumas, antara lain ANC, terintegrasi, Optimalisasi SDM
bidan, Optimalisasi buku KIA dan P4K, Optimalisasi K1, K4, P4K dengan
stiker dan deteksi resiko tinggi, optimalisasi desa siap antar jaga dan FKD,
pemantapan Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK, MONEF paska
latih, peningkatan peran bidan coordinator, Peningkatan Lintas Program dan
Lintas Sektoral, Pembinaan terfokus pada Puskesmas/Bidan dengan kinerja
rendah, persalinan dengan 2 bidan, Pelaksanaan SOP kunjungan nifas,
penggalangan donor darah dengan BABINSA (Badan Pembinaan Desa),
Peningkatan
Pemberdayaan
masyarakat
dengan
optimalisasi
FKD,
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
3
Peningkatan Program KB serta. (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas,
2014).
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik
terhadap kesakitan maupun kematian. (Profil Kesehatan Indonesia, 2012).
Angka Kematian Bayi (AKB) 2014 menurut Profil Kesehatan Kabupaten
Banyumas, 2014, sudah baik karena telah melampaui target Millineium
Development Goals (MGDS) tahun 2015.
Angka Kematian Ibu (AKI) dapat dicegah dengan salah satunya adalah
melaksanakan program Asuhan Kebidanan Komperhensif pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Asuhan Kebidanan
Komperhensif adalah asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh
dari mulai hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir sampai dengan program
keluarga
berencana.Tujuannya
yaitu
memberikan
pelayanan
secara
keseluruhan, untuk mendeteksi dini adanya komplikasi kesehatan dalam
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana,
dengan harapan dapat menyelesaikan komplikasi yang ada.
Peran bidan dalam Asuhan Kebidanan Komperhensif yaitu sebagai
perencana dan pelaksana, bidan memberikan asuhan kebidanan dari mulai
kehamilan dengan memberikan jadwal kunjungan kehamilan, membantu
persalinan, kunjungan nifas dan neonatus KN1, KN2, KN 3 dan KN, hingga
keluarga berencana, memberikan konseling tentang keluarga berencana,
dan melayani program keluarga berencana.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat dirumuskan masalah
yaitu: “Bagaimana cara memberikan asuhan kebidanan komperhensif
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana pada
Ny. Q G2P1A0 umur 36 tahun di Puskesmas Patikraja 1?”.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam memberikan
asuhan kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru
lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny. Q G2P1A0 umur 36 tahun
di Puskesmas Patikraja 1 dengan menggunakan manajemen 7 langkah
varney dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAPIE.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu
melakukan
mengintrepetasi
asuhan
data,
kehamilan
mendiagnosa,
mulai
dari
melakukan
pengkajian,
tindakan,
mengevaluasi, dan mendokumentasi pada Ny. Q G2P1A0 umur 36
tahun di Puskesmas Patikraja 1.
b. Mampu
melakukan
mengintrepetasi
asuhan
data,
persalinan
mendiagnosa,
mulai
dari
melakukan
pengkajian,
tindakan,
mengevaluasi, dan mendokumentasi pada Ny. Q G2P1A0 umur 36
tahun di Puskesmas Patikraja 1.
c. Mampu melakukan asuhan bayi baru lahir mulai dari pengkajian,
menginterpretasi
data,
mendiagnosa,
melakukan
tindakan,
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
5
mengevaluasi, dan mendokumentasi pada Ny. Q G2P1A0 umur 36
tahun di Puskesmas Patikraja 1.
d. Mampu
melakukan
menginterpretasi
asuhan
data,
nifas
mendiagnosa,
mulai
dari
melakukan
pengkajian,
tindakan,
mengevaluasi, dan mendokumentasi pada Ny. Q G2P1A0 umur 36
tahun di Puskesmas Patikraja 1.
e. Mampu melakukan asuhan keluarga berencana mulai dari pengkajian,
menginterpretasi
data,
mendiagnosa,
melakukan
tindakan,
mengevaluasi, dan mendokumentasi pada Ny. Q G2P1A0 umur 36
tahun di Puskesmas Patikraja 1.
D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
Pengambilan studi kasus ini kepada Ny. Q mulai dari kehamilan
trimester I, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB).
2. Tempat
Pengambilan studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Patikraja,
Kabupaten Banyumas.
3. Waktu
a. Waktu penyusunan proposal ini dilakukan dari bulan Desember 2015
sampai Februari 2016.
b. Pengambilan kasus dilakukan dari bulan September 2015 sampai Mei
2016.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
6
c. Pengumpulan karya tulis ilmiah dilakukan dari bulan Mei sampai bulan
Mei 2016.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode memperoleh data dilakukan dengan cara pengumpulan data
primer dan sekunder.
1. Data primer
a. Anamnesa
Penulis mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung
terhadap responden.
b. Pemeriksaan fisik diagnostic
1) Inspeksi
Pemeriksaan dengan melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan.
2) Perkusi
Pemeriksaan dengan mengetuk bagian tubuh yang diperiksa.
3) Palpasi
Pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba, yaitu
kedua tangan. Kedua tangan melakukan perabaab di bagian tubuh
yang diperiksa.
4) Auskultasi
Pemeriksaan dengan menggunakan indera pendengar, yaitu
telinga. Mendengarkan suara dari tubuh yang diperiksa.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
7
c. Observasi
Pengumpulan data dengan cara melihat, mendengar, dan mencatat
apa saja yang berhubungan dengan studi kasus yang sedang
dikerjakan.
2. Data sekunder
a. Dokumentasi
Penulis menggunakan rekan medis yang berhubungan dengan
pasien, contohnya status pasien.
b. Studi pustaka
Penulis
menggunakan
buku
dan
referensi-referensi
yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,
dan keluarga berencana.
c. Metode elektronik
Penulis menggunakan media elektronik untuk mencari jurnal-jurnal
yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
nifas, dan keluarga berencana.
F.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Tinjauan teori ini berisikan tentang materi kehamilan, persalinan,
bayi baru lahir, nifas, dan KB.
B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
Menjelaskan tentang asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan
metode SOAP.
C. Landasan Kewenangan Bidan
Menjelaskan
tentang
bagian-bagian
yang
terdapat
pada
landasan kewenangan bidan.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Pada bab ini menguraikan tentang pengkajian ibu mulai dari
kehamilan trimester I, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB
dengan menggunakan metode 7 langkah varney mulai dari
pengkajian,
interpretasi data,
diagnose potensial,
identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera atu kolaborasi dan konsultasi,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta mendokumentasikan
asuan kebidanan menggunakan metode SOAP.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini menguraikan tentang permasalahan yang telah
dihadapi dalam melakukan asuhan dan menentukan apakah ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
9
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang
terdapat setelah melakukan asuhan kepada ibu saat kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Inayati Mumarisatul Haq, Kebidanan DIII UMP, 2016
Download